CBR Audit Mia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT Dosen Pengampu : Drs. Surbakti Karo Karo., M.Si.,Ak.,CA.



Oleh : Mia Andini - 7191220008 Kelas A - Akuntansi Nondik



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini tepat pada waktunya. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Surbakti Karo Karo., M.Si.,Ak.,CA. selaku dosen mata kuliah Pengauditan I yang telah memberikan tugas dan juga ilmu pengetahuan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.



Medan, 12 September 2021



Mia Andini







i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................



i



DAFTAR ISi ...................................................................................................



ii



BAB I



PENDAHULUAN ..........................................................................



1



1.1 Latar Belakang ..........................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah .....................................................................



1



1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................



1



PEMBAHASAN.............................................................................



2



2.1 Identitas Buku............................................................................



2



2.2 Ringkasan Buku Utama .............................................................



3



2.3 Perbandingan Buku Utama dan Pembanding ............................



6



BAB III PENUTUP ......................................................................................



7



3.1 Kesimpulan ................................................................................



7



3.2 Saran ..........................................................................................



7



DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................



8



BAB II







ii







BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit merupakan suatu proses pengumpulan data, penilaian ataupun pengevaluasian yang dilakukan untuk menilai sesuatu apakah telah sesuai dengan kriteria yang mendasarinya. Audit terdiri dari beberapa macam seperti audit keuangan, audit kepatuhan dan audit operasiona. Dalam mengenai audit operasional, audit operasional merupakan audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Efisiensi digunakan untuk sebaik apakah pemakaian sumber daya suatu organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efektivitas digunakan untuk menilai seberapa baik kebijakan kebijakan organisasi tersebut dalam mencapai tujuan. Efisiensi dan efektivitas merupakan dua hal yang saling berkaitan erat satu dengan lainnya. Efisiensi dan efektivitas ini merupakan hal yang sangat berperan penting dalam peningkatan kinerja pelayanan suatu organisasi. Manfaat utama dalam audit ini diantaranya bisa mengetahui proses mana yang belum memenuhi persyaratan hukum. Sehingga meminimalkan proses operasional yang berpotensi melanggar hukum, dan yang terpenting adalah membantu organisasi secara sistematis untuk mengidentifikasi kondisi saat ini serta langkah apa yang perlu dijalankan untuk meningkatkan kinerja proses fungsi sumber daya manusia. Audit operasional mulai dikenal di Indonesia pada dasawarsa tujuh puluhan.Tidak seperti audit keuangan, penggunaan audit operasional masih belum disepakati secara luas. Beberapa istilah sering digunakan untuk menunjukan istilah audit operasional, misalnya audit pengelolaan (management audit), audit atas hasil kinerja (performance audit), audit fungsional (functional audit),audit program (program audit),dan audit efektivitas (effectiveness audit). Hingga sekarang belum terdapat kesepakatan tetntang penggunaan istilah tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Apa saja pengertian auditing menurut masing-masing buku? Apa saja kelebihan dan kelemahan masing-masing buku? 1.3 Tujuan Penulisan Mengetahui kelebihan dari masing-masing buku baik secara penjelasan materi dan penulisan. Mengetahui kelemahan masing-masing buku dalam hal penjelasan materi ataupun penulisan. Untuk penyelesaian tugas mata kuliah Pengauditan I.







1







BAB II PEMBAHASAN 2.1 Identitas Buku Buku Utama Judul Buku : Modern Auditing Penulis Buku : William C. Boynton, Raymond N.Johnson, Walter G. Kell Tahun Terbit : 2003 Penerbit Buku : Erlangga Halaman : 654 ISSN : 979-688-708-8 Buku Pembanding I Judul Buku : Auditing Penulis Buku : Mulyadi Penerbit Buku : Salemba Empat Tahun Terbit : 2011 ISBN : 979-691-101-9 Halaman buku : 394 Buku Pembanding II Judul Buku : Auditing Pemeriksaan Akuntansi Penulis buku Karokaro, dkk Penerbit buku : Madenatera Tahun Terbit : 2018 ISBN : 978-602-5470-11-0 Halaman Buku: 300







2



: Arfan Ikhsan, Surbakti







2.2 Ringkasan Buku Utama BAB I : Auditing dan Profesi Akuntan Publik Auditing menawarkan beraga peluang karir dalam akuntan public, industry, dan pemerintahan. Pada abad yang sama yang lampau, jasa auditing yang disediakan oleh profesi akuntan public telah meningkat sebagai salah satu satu komponen penting dalam pasar bebas ekonomi A.S. peran profesi akuntan public di A.S dalam pelaporan keuangan berlanjut sebagai pemberi jasa yang digunakan sebagai model pengembangan profesi auditor diseluruh Negara diatas muka bumi ini.Peluang profesional yang memiliki keterampilan auditing dan atetasi meningkat secara pesat dengan adanya teknologi informasi yang berdampak sangat luas terhadap system laporan keuangan. BAB II : Audit Laporan Keuangan dan Tanngung Jawab Auditor Hubungan antara akuntansi dan auditing dalam proses pelaporan keuangan melibatkan pembagian tanggungjawab dasar antara manajemen entitas dan auditor independennya. Manajemen bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan sesuai dengan GAAP, dan auditor bertanggungjawab untuk menyatakan pendapat atas laporan berdasarkan pada audit yang dilaksanakan sesuai dengan GAAS. Apabila auditor independen melaksanakan audit sesuai GAAS, para pengguna laporan keuangan dapat menggunakan laporan tersebut dengan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan tersebut dengan kayakinan yang memadai. BAB III : Etika Profesional Etika berkenaan dengan bagaimana orang akan berperilaku terhadap sesamanya. Para ahli etika umum berbeda pendapat tentang apakah semua tingkah laku harus didasarkan pada standar universal yang tidak berubah atau ditentukan oleh tradisi dan kebiasaan yang berubah. Pada keduan kasus, suatu kerangka kerja umum pengambilan keputusan yang beretika dapat diterpakan. Etika professional meliputi standar perilaku bagi seseorang professional untuk maksud idealistic dan praktis. BAB IV : Kewajiban Hukum Auditor Meskipun proporsi kegagalan audit terhadap seluruh audit tergolone sangat rendah, namun konsekuensi dari sedikit kegagalan audit tersebut dapat menjadi signifikan bagi para investor, kreditor, peserta pasar lainnya, dan juga bagi para auditor. Litigasi telah berdampak signifikan atas profesi akuntan publik dalam rentang waktu 30 tahun terakhir dan secara inkremental memperjelas tanggung jawab dan peran auditor sebagai katalis untuk pengembangan dan kemajuan standar auditing Namun, pada awal dekade 1990-an, perhatian orang-orang yang berada di dalam atau di luar profesi akuntan tertuju pada ledakan gugatan sekuritas yang kejam serta keterpaksaan untuk mencari penyelesaian di luar pengadilan. BAB V : Gambaran Umum Proses Audit Tujuan auditor secara menyeluruh adalah memberikan pendapat atas laporan keuangan. Bab ini menyajikan suatu gambaran audit, yang dilukiskan dalam Gambar 5-1. Masalah perencanaan audit vang penting meliputi memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien, mengidentifikasi asersi manajemen yang penting, dan mengevaluasi tingkat materialitas perikatan. Selain itu, auditor juga membuat keputusan pendahuluan tentang risiko bawaan, risiko pengen- dalian, dan risiko deteksi. Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor memiliki kewajiban untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan kompeten agar dapat mendukung keputusan pendahuluan tentang faktor- faktor risiko kunci.







3







BAB VI : Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit, dan Kertas Kerja Auditor harus merencanakan audit dengan memikirkan akhir audit tersebut di dalam benaknya. Tujuan audit secara menyeluruh adalah memberikan pendapat atas laporan keuangan yang dicapai melalui pengumpulan dan mengevaluasi bukti audit. Bab ini me- review keputusankeputusan penting vang harus dibuat oleh auditor berkenaan dengan sifat, saat, serta luasnya prosedur audit maupun penetapan staf audit. Selain itu, auditor harus dapat menetapkan tujuan audit spesifik dari asersi laporan keuangan manajemen, karena setiap tujuan audit biasanya memerlukan bukti dan prosedur audit yang berbeda pula. Dalam bab ini dibahas bagaimana auditor menerapkan pertimbangan profesional melalui pemilihan prosedur audit. Dewasa ini, banyak perusahaan mengirimkan, mengolah, serta me nyimpan berbagai informasi penguat yang penting dalam bentuk elektronik BAB VII : Menerima Perikatan Audit dan Merencanakan Audit Sebelum menerima suatu pertikaian audit, auditor harus memastikan bahwa audit dapat diselesaikan sesuai dengan semua standart professional yang dapat diaplikasikan, termasuk standar-standar auditing yang berlaku umum, Kode Prilaku Profesional, dan stndart pengendalian intern. Langkah-langkah yang penting dalam menerima perikatan termasuk mengevaluasi integritas manajemen, mengidentifikasi kondisi-kondisi khusus dan resiko yang tidak biasa, menaksir kompetensi, mengevaluasi indenpedensi, memutuskan untuk menerima atau menolak perikatan, serta menerbitkan suatu surat perikatan. Perencanaan yang tepat penting dalam melaksanakan suatu audit yang efisien dan efektif. BAB VIII : Materialitas, Resiko, Dan Strategi Audit Pendahuluan Tiga komponen penting dari perencaanaan audit adalah membuat pertimbangan pendahuluan mengenai tingkat materialitas, mempertimbangkan resiko audit, dan mengembangkan strategi audit pendahuluan. Materialitas dipertimbangkan baik pada tingkat laporan keuangan maupun pada tingkat saldo akun dan dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif. Terdapat suatu hubungan terbalik antara tingkat materialitas dan jumlah bukti yang diperlukan. Resiko audit dapat dinyatakan dalam tiga atau empat komponen. Komponen resiko bawaan dan resiko bawaan dan jarang dinilai oleh auditor. Seringkai berguna untuk menyatakan resiko prosedur analitis dan risiko deteksi sebagai suatu produk dari dua komponen, resiko prosedur analitis dari resiko pengujian terinci. BAB IX : Pemahaman Mengenai Pengendalian Intern Sejumlah besar organisasi telah diakui pentingnya pengendalian intern oleh manajemen, auditor independen, dan pihak eksternal lainnya seperti pembuat peraturan. Standar pekerjaan lapangan kedua mensyaratkan agar auditor memperolehpemahaman yang cukup mengenai pengendalian intern suatu entitas untuk merencanakan audit. Hal ini termasuk pemahaman mengenai rancangan pengendalian intern dan apakah pengendalian tersebut telah ditempatkan dalam operasi, tetapi tidak termasuk menentukan efektivitasnya. Auditor menggunakan pemahaman untuk mengindentifikasi jenis salah saji material yang dapat mempengaruhi asersi laporan keuangan manajemen, untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi resiko salah saji semacam itu, dan untuk merancang pengujian substantive untuk menyediakan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi salah saji.







4







BAB X : Menilai Resiko Pengendalian/Pengujian Metodologi untuk menilai resiko pengendalian untuk kelas transaksi tertentu dan asersi saldo akun adalah bagian yang penting dari audit laporan keuangan. Metodologi ini termasuk mengindentifikasikan salah saji potensiall dan pengendalian yang diperlukan, mengevaluasi bukti dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman mengenai pengendalian intern yang relevan, melaksanakan ppengujian pengendalian, dan membuat serta mendokumentasikan penilaian. Setelah menyelesaikan urutan tersebut, auditor biasanya membandingkan tingkat resiko pengendalian actual yang dinilai dengan tingkat yang direncanakan dinilai untuk menentukan apakah tingkat pengujian substantive yang direncanakan harus direvisi untuk memperoleh tingkat keyakinan yang diinginkan, yaitu bahwa asersi bebas dari salah saji yang material. Bab ini membahas teknik audit berbantuan computer yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian terprogram. BAB XI : Resiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif Setelah memperoleh pemahaman tentang prosedur dan kebijakan struktur pengendalian intern yang relevan dengan sebuat asersi dan menilai resiko pengendalian, auditor mengevaluasi perencanaan tingkat pengujian substantive dan perencanaan yang berkaitan dengan resiko deteksi yang dispesifikasi dalam strategi audit pendahuluan. Jika diperlukan, model resiko audit digunakan untuk menentukan tingkat resiko deteksi revisi yang dapat diterima sebagai dasar untuk menentukan revisi tingkat pengujian substantive. Auditor kemudian merancang pengujian sustantif spesifik untuk mencapai tingkat resiko deteksi yang dapat. Diterima dengan melakukan pertimbangan tentang sifat, waktu dan luasnya beberapa pengujian. BAB XII : Sampling Audit dala Pengujian Pengendalian Samping statistic dan nonstatistic dapat digunakan dalam melakukan pengujian pengendalian. Perbedaan penting antara dua jenis sumpling ini adalah bahwa hukum probabili digunakan untuk mengendalikan resiko sampling dalam statistic. Dalam jenis sampling apapun, auditor terutama memperhatikan tentang perolehan bukti yang cukup untuk mendukung tingkat resiko pengendalian tertentu yang direncanakan dalam strategi audit pendahuluan oleh auditor. Ketika tingkat resiko pengendalian yang lebih tinggi harus ditentukanbersamaan dengan tingkat resiko deketsi yang lebih rendah. Pengujian substantive yang sesuai dengan tingkat resiko deteksi yang dapat dipakai kemudian dirancang.







5







2.3 Perbandingan Buku Utama dan Pembanding • • • • • •







Dari ketiga buku, buku 1 lebih banyak menjelaskan contoh nyata audit dalam perusahaan, sedangkan dalam buku 2 dan buku 3 lebih banyak menjelaskan tentang pengertian audit dan prosedur audit. Dalam buku 1 mulai dari bab 1 hingga bab 20 saling berhubungan dan sambungan dari bab sebelumnya sedangkan dalam buku 2 dan buku 3 menjelaskan bab secara terpisahpisah dan tidak saling menjelaskan antar bab. Dalam buku 1 menjelaskan proses audit mulai dari bab 1 hingga opini di bagian bab 20, sedangkan dalam buku 2 dan 3 tahap-tahap dijelaskan secara jelas. Dalam buku 1, 2 dan 3 bahasa yang digunakan sama-sama mudah dipahami oleh pembaca. Dalam buku 2, dalam setiap pembahasannya sangat kaya akan istilah-istilah asing dalam dunia pengauditan, serta banyak bagan-bagan sistem pengauditan yang disajikan. Dalam buku 2 dan 3 pada akhir bab disajikan latihan soal, baik dalam bentuk uraian maupun pilihan ganda, sedangkan pada buku 1 tidak disajikan soal latihan pada akhir bab.



6







BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari ketiga buku ini, ketiganya sama-sama baik digunakan oleh pembaca untuk memahami dasar-dasar auditing karena di dalam buku 2 dan buku 3menjelaskan secara ilmiah tentang tahapan audit dan segala yang berhubungan dengan audit sedangkan dalam buku 1 menjelaskan secara jelas tentang contoh dan proses pengauditan yang sesungguhnya dari awal hingga akhirnya dikeluarkan laporan keuangan dan opini auditor. 3.2 Saran Sebaiknya dalam penyajiannya buku 1 menjelaskan secara singkat dan tidak bertele- tele tentang proses auditing, dan sebaiknya buku 2 dan 3 lebih banyak menampilkan contoh alur atau proses auditing di dalam masing-masing buku.







7







DAFTAR PUSTAKA Walter , Johnson.Modern Auding. Jakarta: Erlangga: 2003. Mulyadi. 2002. Auditing Buku 1, Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat. Ikhsan, Arfan, dkk. Auditing Pemeriksaan Akuntansi Edisi 2. 2018. Medan: Madenatera.







8