CBR Biomekanika Olahraga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BIOMEKANIKA OLAHRAGA CRITICAL BOOK REPORT D I S U S U N Dibawah Bimbingan :



Drs. Jumadin IP BA, M.Kes, AIFO OLEH : FEBBY SYAFITA PUTRI (6181210010) IKOR A 2018



ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat , karunia serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan TUGAS CRITICAL BOOK REPORT ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada dosen pengampu Drs. Jumadin IP BA, M.Kes, AIFO yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Kepulauan Riau, 12 April 2020



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................2 DAFTAR ISI......................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3 A. Latar Belakang.........................................................................................................3 B. Rumusan Masalah....................................................................................................3 C. Tujuan......................................................................................................................3 BAB II ISI...........................................................................................................................5 A. Ringkasan Buku.......................................................................................................6 BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................23 A. Kelebihan.................................................................................................................23 B. Kekurangan..............................................................................................................23 BAB IV PENUTUP............................................................................................................24 A. Kesimpulan..............................................................................................................24 B. Saran........................................................................................................................24 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................25



BAB I



PENDAHULUAN A. Latar Belakang . Biomekanika ialah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur hidup, terutama sistem lokomotor tari tubuh. ( lokomotor adalah dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya). Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan desain dari sistem mekanik. Dasar-dasar biomekanika ditunjang oleh ilmuilmu anatomi,fisiologi dan fisika , maka dengan dirinya dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar biomekanika. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu biomekanika olahraga ? 2. Bagaimana penerapan biomekanika dalam ruang lingkup olahraga? 3. Bagaimana prinsip biomekanika olahraga? 4. Apa saja pengaruh biomekanika terhadap performa atlet? C. Tujuan 1. Menambah wawasan tentang biomekanika olahraga. 2. Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia. 3. Memahami suatu bentuk atau model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik. 4. Mampu memahami perkembangan gerak dasar. 5. Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam olahraga dengan baik dan benar. 6. Pemenuh tugas mata kuliah biomekanika olahraga.



BAB III



ISI BUKU



Identitas Buku Utama Judul Buku Pengarang Penerbit Halaman Tahun Terbit Kota Terbit



1



: Biomekanika Olahraga : Drs. Jumadin .IP.BA,M.Kes.AIFO : Fakultas Ilmu Kelohragaan UNIMED : 117 : 2019 : Medan



ISI BUKU PERTAMA



BAB I TITIK BERAT A. Pengertian titik berat Setiap anggota tubuh kita seperti halnya dengan benda-benda lain mempunyai massa. Setiap anggota tubuh kita mempunyai titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa dari anggota tubuh yang bekerja sebagai gaya berat atau gaya tahanan mempunyai titik pusat massa. Titik pusat massa disebut titik berat. B. Maksud dan tujuan 1. Dapat membuat sikap yang benar dan bergerak dengan benar pula. 2. Dapat memperbaiki sikap dan gerakan yang salah. 3. Dapat meningkatkan efisiensi dan keterampilan dalam kegiatan olahraga. C. Letak titik berat badan berubah-ubah Letak titik berat badan berubah sesuai dengan perubahan sikap, dan sangat menentukan terhadap teknik gerak. Trainingstip atau coaching-point yang menjadi petunjuk esensi dari metoda mengajar yang baik, ditentukan oleh peranan titik berat badan. D. Titik berat dan sikap badan Bila seorang melompat keatas dan bebas dari tumpuan di darat, tingginya titik berat badan dan tidak dapat dipengaruhi dengan gerakan badan apapun juga, tetapi posisi dari bagian-bagian badan bisa diubah letaknya terhadap titik berat badan.



BAB II KESETIMBANGAN Orang yang sedang meniliti pematang sawah, berusaha agar tidak jatuh saat berjalan. Ia ada dalam keadaan antara jatuh dan tidak jatuh. Sebaliknya orang yang sedang merangkak, posisinya tidak tergoyahkan. Posisi dimana kita mudah jatuh disebut labil, sedangkan posisi yang tidak tergoyahkan disebut stabil. Dalam ilmu pengetahuan statistika kita membedakan tiga macam kesimbangan :  Stabil  Labil  Indifferent/neutral Kesetimbangan ditentukan oleh 3 faktor yaitu :  Letak titik berat badan terhadap poros  Luas bidang alasnya  Letak tititk berat badan terhadap bidang tumpuan



Batasan :



1. Stabil, suatu benda atau seseorang di dalam kestimbangan stabil kalau benda atau orang tersebut mendapat pengaruh dari luar kesetimbangannya tidak berubah atau kembali dalam kesetimbangan semula. 2. Labil, suatu benda atau seseorang itu dalam kestimbangan labil kalau benda atau seseorang tersebut mendapat pengaruh dari luar kesetimbangannya hilang. 3. Indifferent/neutral, benda atau seseorang itu dalam kestimbangan labil kalau benda atau seseorang tersebut mendapat pengaruh dari luar kesetimbangannya tidak berubah atau dalam kesetimbangan baru. Karena badan kita tunduk pada hokum gaya berat, maka hokum tentang kesetimbangan perlu kuasai betul-betul. Kita harus mengetahui titik berat badan, proyeksi titik berat badan, terhadap bidang tumpuannya, dan jarak datar maupun jarak tegak. Kalau kita membungkuk di tempat bebas, tidak akan terjatuh, sebab titik berat badan bergeser kedepan, pantat kita bergeser ke belakang. Pergeseran pantat ini menyebabkan proyeksi titik berat badan tetap berada dalam bidang tumpuan kaki. Catatan : badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya. A. Hukum kesetimbangan ke II Cobalah kita berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar 30 cm. kemudian buka kaki lebih lebar menjadi 60 cm. ternayat, makin lebar atau makin luas tumpuan kaki kita makin stabil posisi kita. Bunyi hukum kesetimbangan II ( STABILITAS BERBADNING LURUS DENGAN BIDANG TUMPUANNYA) artinya makin luas bidang stabilitasnya; sebaliknya makin kecil bidang tumpuannya, maka kecil pula stabilitasnya. B. Hukum kesetimbangan III Seandainya terjadi benturan dua pergumulan antara pemain rugby atau gulat berat badannya jauh berbeda, maka orang yang lebih ringan akan terjatuh lebih mudah dan lebih cepat, sedangkan yang jauh lebih berat tak akan beranjak dari posisinya. Ternyata orang yang lebih berat lebih stabil dari pada yang ringan. Bunyi hokum kesetimbangan III ( STABILITAS BERBANDING LURUS DENGAN BERAT BENDA/BADAN) artinya semakin berat badan seseorang semakin besar stabilitasnya; sebaliknya semakin ringan badan sesorang, semakin kecil stabilitasnya. C. Hukum kesetimbangan IV Perhatikan orang-orang yang tarik tambang. Mereka akan membuat sikap begitu rupa bagian badan dan kepala condong ke belakang, sedangkan kaki yang stu dijulurkan datuh kedepan. Posisi yang demikian menyebabkan titik berat badan nya jauh dari kaki maupun yang depan. Sebaliknya perhatikan yang saling mendorong badannya dicondongkan kedepan, sedangkan sebelah kakinya jauh berbeda dibelakang.



D. Hukum kesetimbangan ke V Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak ventrikel dari tinggi berat badan terhadap bidang alasnya. Artinya: makin besar jarak vetrikelnya, makin kecil stabilitasnya, sebaliknya makinkecil jarak ventrikelnya, makin besar stabilitasnya.



BAB III GERAK Pada zaman primitive, manusia sebagai pemburu harus tangkas mencari mangsanya dan juga harus cekatan untuk menghindar bila mara-bahaya mendekat. Gerak adalah sesuatu yang esensial dalam kehidupan setiap orang. Akan tetapi kecepatan manusia berlari tak lebih dari 48 km/jam. Untuk mempercepat gerakannya, manusia memanfatkan binatang. Pada abad ini manusia kadang bekerja setiap harinya dengan menempuh jarak sampai 100 km. Manusia bergerak dibantu oleh kelengkapan peralatannya tetapi semua peralatan mekanis buatan manusia bagaimanapun canggihnya, akan mengalami keausan selama di pakai. Gerakan Manusia Gerakan manusia dapat kita amati karena adanya perubahan posisi dari tubuh atau anggota tubuh dalam ruang dan waktu. Semua bentuk gerakan, terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya. Terjadinya gerakan Ada tiga unsur yang menyebabkan terjadinya gerakan, yaitu:  Tulang sebagai alat penggerak  Otot sebagai sumber penggerak  Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan Pada setiap gerakan, derajat memungkinkan gerak (range of mention) dari anggota tubuh ditentukan oleh: 1. Bentuk dari persendian 2. Kekukuhan (tightness) dan kelembikan (laxity) ligament 3. Kondis dari otot-otot yang melindungi persendian Gerakan anggota tubuh Kalau diperhatikan gerakan anggota tubuh (tangan, lengan, kaki, tungkai), gerakan tersebut merupakan ayunan atau gerak bandul. Sikap anatomis. Semua defenisi gerakan anggota tubuh ynag berdasarkan pada bidang dan sumbu gerakannya, dibuat dengan asumsi bahwa orang tersebut berada dalam posisi atau sikap anatomis.



Mekanisme penggerak Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya gerakan terjadi oleh karena mekanisme penggerak yang terjadi dari : 1. Tulang (=penggerak pasif) 2. Persendian (=sumbu/poros gerak) 3. Kontraksi otot (=penggerak dinamis/ sumber gerak) Fungsi otot Berdasarkan fungsinya, otot-otot dikelompokkan sebagai agonis, antagonis, sinergis fiksatif. Otot-otot sebagi penggerak dinamis, fungsinya biasanya kita mengacu pada origo sebagi yang difiksir (diam) dan insersi sebagai yang bergerak. Oleh karena itu nomenolatur berdasarkan fungsi otot, ada yang menaruh berate.  Muscular teres mayor  Muscular pectoralis mayor  Muscular flexor halucis longus Menurut faktanya, otot-otot dalam suatu gerak tertentu berkontraksi sebagai suatu totalitas. System syaraf dari otot bekerja sedemikian rupa sehingga hanya sebagian serabut otot saja yang berkontraksi, tidak seluruh gumpal otot: a. musc. Deltoideus sebagai totalitas fungsinya adalah fleksi dan abduksi pada huumeri. b. musc subscapularis sebagi tota;]litas fungsinya adalah endorotasi pad lengan Perlu pula diketahui bahwa otot yang mempunyai “daya adaptasi”yang cukup besar. Maksudnya , kerja sama otot-otot adalah demikian rupa sehingga kalau ada otot yang lemah, atau tidak dapat berfungsi dengan baik, maka otot yang akan belajar menggantikan fungsinya. Sikap permulaan (starting position). Kalau sikap permulaan dari badan berbeda, maka fungsi daro otot itu kadangkadang berbeda dan berubah. , misalnya muscular obturator interminus. Kalau sikap permulaan berdiri tegak, fungsinya adalah adduksi dan endorotasi pada os femur.kadang-kadang pada sikap yang berbeda, fungsinya justru berlawanan. Misalnya muscular adductor longus, dari sikap yang tegak fungsinya otot ialah fleksi, tetapi setelah melalui batas tertentu. Sikap permulaan ( starting position ) Kalau sikap permulaan badan berbeda maka, fungsi daro otot itu kadang kadang berbeda atau berubah.misalnya musc.obturator intemus.kalau sikap permulaan berdiri tegak fungsinya adalah adduksi dan endorotasi pada os femur. Jika sikap permulaan duduk selunjur ,fungsinya abduksi dan terkadang dibalik sikap yang berbeda maka fungsinya justru berlawanan. Rantai kinematis



alat penggera yang terdiri dari beberapa segmen merupakan rangkaian yang disebut “ rantai kinematis “.kalau satu ujung dari segmen dapat bergerak bebas ,disebut sebagai rantai kinematis yang terbuka ,sedangkan rangkaian segmen yang tidak ada ujungnya yang bebas ,disebut rantai kinematis tertutup. Rantai kinematis terbuka geraknya tergantuk pada jumlah sendi dan segmennya.misalnya pada lengan ,ada tiga segmen dan tiga sendi. kebebasan gerak tersebut diperbesar oleh banyaknya sendi-sendi antara lain: 1. Articulatio humeri 2. Articulation acromio clavikularis 3. Articulation coraco clavikularis 4. Articulatio sterno clavikularis Pada articulation sterno clavikularis terdapat discus sehingga memperbesar kebebasan gerak gelang bahu (saat menggerakan lengan,dapat dira tulnag slangka /clavikula yang ikut bergerak). 8 Rantai kinematais tertutup Pada rantai kinematis tertutup ,tingkat kebebasan geraknya adalah: TKG= S – 3 A A. TKG = 3-3=0 Tidak dapat bergerak B. TKG = 4-3 = 1 Tidak dapat bergerak satu arah C. TKG = 5-3 = 2 Dapat bergerak dua arah D.TGK = 7-3= 4 Dapat bergerak empat arah Dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. tingkat kebebasan gerak itu semakin tinggi kalau pada setiappersendianruang geraknya makin besar.ini berakti latihan fleksibilitas ( peregangan dan pendinginan ) dalam berolahraga sangat penting. 2. Tingkat kebebasan gerak itu makin tinggi kalau semua persendia pada rantai kinematis yang bersangkutan dimanfaatkan sebesar besarnya ini terbukti pada hasil analisis gerak lari jarak menengah dan jarak jauh Otot mono-articular dan bi artikular Biasanya otot menghubuungkan dua buah tulang pada satu persendian,otot tersebut mono-articular.pada tubuh ada juga otot yang panjang dan otot tersebut melintasi dua



buah sendi plehkarnanya otot disebut bi-articular.Contohnya m.Rectus femoris dan hasmstring Jadi kedua otot tersebut saling menetralisir gerakan baik pada sendi paha (art.coxae) maupun sendi lutut (art. Genu), sedangkan kalau kedua otot tersebut bekerja, fungsinya adalah sebagai stabilitator. Dan kekhasan dari otot bi-articular lainnya adalah sebagai berikut : a. fleksi paha terhambat bila lutut lurus, karena hamstring tertarik. Fleksi paha bebas bila ditekuk Ekstensi terhambat, karena



b. lebih lutut c. paha M.Rectus Femoris tertarik ; sebaliknya Kalau lutut lurus, ekstensi paha leluasa.



Gerak itu Nisbi Diam dan bergerak adalah suatu pengertian yang nisbi (=relatif). Orang yang tidur diatas mobil yang sedang bergerak, orang tersebut bisa dikatakan diam dan bisa dikatakan bergerak. Terhadap mobil orang tersebut bisa dikatakan dalam keadaan diam, sedangkan terhadap bumi ia dikatakan bergerak. Agar didapat kesatuan pendapat, maka untuk selanjutnya diadakan konsensus “diam dan bergerak selalu harus dilihat terhadap bumi”. HUKUM NEWTON I Sir Issac Newton (1642-1772) telah merumuskan apa yang sebelumnya dirintis oleh Galileo (1564-1642) tentang gerak sebagai berikut : Setiap benda/badan selalu dalamkeadaan diam atau selalu dalam keadaan bergerak lurus beraturan, kalau terhadap benda/badan tersebut tidak ada sebab-sebab yang mempengaruhinya. Dengan kata lain, bila suatu benda/badan bebas dari segala pengaruh, maka benda/badan tersebut tidak akan beruba keadaannya. Hukum tersebut diatas disebut juga hukum “inertia” atau hukum “kekekalan”. Penjelasannya sebagai berikut :



Setiap benda akan berusaha mempertahankan keadaanya. Kalau benda itu diam ia akan berusaha mempertahankan keadaan “diam”-nya, dan kalau bergerak ia akan mempertahankan keadaan “gerak”nya. Sifat ini adalah sifat pokok yang oleh Newton dirumuskan sebagai hukum Newton I. Hukum ini mempunyai arti yang sangat penting dalam penerapannya dibidang olahraga. Tidak ada sesuatu yang diam atau bergerak dengan sendirinya. Kalau kita diam kemudian hendak bergerak, harus ada pengarhuh, ada seba b, harus ada gaya. Apakah gaya itu? Baca bab IV. Tentang gaya. Dalam dunia olahraga kita dapat mengalami nya sebagai berikut : 1. Start melayang (flying start) atau start yang dilakukan sambil lari kecil seperti halnya pada lari estafet (juga pada atlet sofball). Tidak memerlukan tenaga besar (lebih efisien). Lain halnya dengan start dalam keadaan diam, aktivitas tersebut memerlukan tenaga yang besar. 2. Latihan melompat-lompat (keatas) atau meloncat-loncat (kesamping/kedepan), adalah aktivitas melelahkan, oleh karena itu latihan tersebut selalu mengubah keadaan diam berikanlah latihan yang ada unsur melompat atau meloncatnya. Macam-macam Gerak Dilihat dari segi ruang dan waktu, gerak itu akan membentuk lintasan yang beraneka ragam. Kita mengenal : - Gerak lurus (gerak linier) - Gerak putar(gerak rotasi) - Gerak translasi - Gerak lengkung (gerak curvilinier) Gerak Lurus : Gerak lurus gerak dengan lintasan lurus disebut gerak lurus (=linier movement). Gerak lurus dengan kecepatan yang tetap disebut gerak lurus beraturan. Gerak Putar : Gerak dari suatu benda yang berputar pada titik pusat/poros (axis/centre), disebut gerak putar (=rotasi). Gerak anggota badan kita yang berputar pada persendiannya disebut juga rotasi . Gerak translasi : Menurut kedudukan dari setiap titik dari benda satu terhadap yang lain selama bergerak, maka kita mengenal beberapa gerak translasi, 1) Gerak translasi menurut garis lurus 2) Gerak transalasi menurut garis lingkar Gerak lengkung : Bola dilempar menyudut akan menempuh lintasan yang melengkung (curvilinier). Gerak ini disebut gerak lengkung, gerak peluru atau gerak proyektil. Gerak lengkung yang terbentuk karena gaya gravitasi disebut gaya peluru atau gerak proyektil, lintasannya disebut parabola.



BAB IV GAYA Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke gerak, dari gerak ke diam, atau perubahan panas, atau perubahan kecepatan). Tiap-tiap perubahan, keadaan atau perubahan kecepatan pada gerak, haruslah ada gaya. Banyak gaya yang memainkan peranan di sekitar kita, diantaranya: 1. Gaya berat/gaya gravitasi 2. Gaya magnet 3. Gaya gesekan 4. Gaya tahanan, dan yang paling utama 5. Gaya kontraksi otot atau kekuatan Gaya postulat ialah gaya yang menyebabkan gerakan positif atau gerak laju, misalnya gaya dorong dari tungkai waktu berlari (menolakkan kaki ke tanah) atau pada renang saat telapak tangan menolak air kearah paha. Gaya tahanan ialah gaya yang menyebabkan gerakan negatif atau hambatan gera SALAR adalah kuantitas yang mempunyai besaran (magnitude). Sedangkan VEKTOR adalah kuantitas yang mempunyai besaran dan arah.



BAB V KEKUATAN Pada manusia, sumber dari gaya adalah kekuatan. Kekuatan adalah gaya yang ditimbulkan oleh kontraksi otot. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa “kekuatan ialah gaya yang dapat menimbulkan gerak mekanis”. Kontraksi Otot Kontraksi dapat diterjemahkan dengan tegangan atau pengerahan kekuatan yang di hasilkan oleh serabut-serabut otot. Sebenarnya kontraksi otot itu tidak lain adalah suatu proses pengubahan dari energi kimia menjadi mekanis dan panas. Proses ini disebut vegetatif dan merupakan proses yang sangat penting dalam kerja otot. Otot selalu terdiri dari empal otot (ventor) dan urat otot (tendon), urat otot menghubungkan empal otot tersebut kepada bagian-bagian skelet. Kadang-kadang urat otot berbentuk pipih daun, kadang berbentuk ceper. Umumnya jaringan urat panjang sekali. Urat-urat fungsinya sebagai penerus gaya kontraksi dari otot. Flexible Spring Arch Flexible Spring Arch adalah lekungan atau busur pada telapak kaki. Otot tulang kaki menahan kontruksi tulang sehingga bentuk lekungan atau busur dapat di pertahankan.Busur yang lentuk dari Flexible Spring Arch merupakan daya tolak yang



kuat dari kaki. Sebaliknya bila ototnya lemah, Flexible Spring Arch tidak ada (kaki tapak ceper) dan menandakan bahwa orang dengan kaki demikian tak tidak tahan berdiri lama dan tak punya daya tolak.



Kontraksi Isotonis Kontraksi ini terjadi dimana otot pemendeknya secara relatif nyata dan cepat sekali. Bila bahunya ringan sekali, otot dapat memendek dengan cukup nyata dan cepat. Kontraksi ini pada saat melawan tahanan atau beban, dapat kita rasakan: a. Konsentrasi konsentris b. Konsentrasi eksentris Konsentrasi konsentris terjadi pada saat melawan tahanan, ototnya mendadak sedangkan konsentrasi eksentris terjadi bila saat melawan tahanan, ototnya memanjang. (3) konsentrasi ausotonis Konsentrasi ini adalah kombinasi dari konter isometris dan isotonis.saat mulai terjadi lengan dari kecil sampai sebesar tahanan/beban, terjadilah kontraksi isotonik. Latihan dinamis negatif (= eksentris). Latihan dinamis negatif adalah latihan dimana otot saat melawan beban terjadi kontraksi eksentris. Metode latihan ini sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan masa otot. Pada metode weighttrinning (dengan barbel), latihan dinamis negatif ini tidak begitu nampak; sedangkan pada metode hard manual lahir (kerja cepat dan kuat), dimana abanyak terdapat gerakan melompat dan gerakan turun/mendarat dari suatu ketinggian, proses kontraksi dinamis negatif dominan. a. Kekuatan kontraksi Kekuatan kontraksi otot adalah maksimal pada ekstensi 1/3 panjangnya. Kalau otot panjang semula (iritial length)= 1, maka kekuatan kontraksi maksimalnya adalah apabila otot tersebut ditarik sehingga panjangnya menjadi 1 1/3 1. b. Kekuatan otot absolut Besarnya kekuatan otot berbanding lurus dengan penampang fisiologis dari otot tersebut, artinya makin besar penampung fisiologisnya makin besar pula kekuatannya. Beban maksimal yang mampudiangkat oleh otot per cm2 dari penampang fisiologisnya disebut "kekuatan otot absolut". c. Latihan kekuatan Bentuk latihan isometrik (walaupun belum dapat dibuktikan keuntungannya daripada bentuk latihan isotonik), merupakan latihan yang bermanfaat sekali untuk cabang olah raga senam yang mengharuskan atlet mempertahankan posisi dalam beberapa detik (static position). Untuk menanggulangi efek tahanan yang tidak tetap ini, diciptakan mesin latihan (Nautilus equipment) yang dapat mengatur efek tahanan yang relatif tetap. Bentuk latihan ini disebut latihan "isokinetik". d. Karakteristik Otot



Jaringan otot merupakan 40%-50% dari bagian tubuh manusia dewasa karakteristik dari jaringan ini adalah : 1. Eksitabilitas (exitability) atau iritabilitas (iritabilty). 2. Kontraktabilitas (contractability). 3. Ekstensibilitas(extensibility). 4. Elastisitas (elasticity). Ekstabilitas/iritabilitas ialah kemampuan otot untuk menerima/merespon suatu rangsangan(=kepekaan otot).menurut hooke(kurang lebih 300 th yang lalu) “besarnya gaya elastisitas berbanding lurus dengan perpanjangan/ekstensi yang diakibatkan”.berganbungnya serabut-serabut otot dapat terjadi dengan cara: 1. Hubungan seri (berderet) 2. Hubungan parallel (berjajar) 3. Hubungan seri dan parallel (gabungan berderet dan berjajar) Sebaliknya otot yang lebih banyak hubungan parallel dari pada seri bentuknya lebar dan tebal,dan banyak terdapat pada ekstremitas bagian bawah (tungkai).otot-otot yang banyak hubungan parallel nya,saat berkontraksi empat(ventor) ototnya Nampak beberapa kali lebih besar.



BAB VI KECEPATAN Kecepatan yang tetap (konstan), ada yang berubah kecepatan yang berubah, ada yyang meningkat (dipercepat), dan ada yang menurun (diperlambat). Kecepatan yang tetap kalau kita menjalankan mobil dan melihat spedometer menunjukkan angka 80 untuk beberapa lama (misalnya selama 5 menit). Gerak Lurus Beraturan Gerak lurus beraturan adalah gerak dengan lintasan yang lurus dan kecepatannya tetap (konstan). Dikatakan beraturan sebab setiap periode (kesatuan waktu tertentu) jarak yang ditempuh selalu sama (teratur). Kalau misalnya orang yang lari dengan kecepatan yang tetap dan diukur setiap 10 menit, maka jarak yang tercatat adalah teap sama. Gerak Lurus Berubah Beraturan “gerak lurus berubah beraturan” artinya gerak lurus ini kecepatannya berubah secara beraturan. “berubah”nya terlihat pada garis yang tidak datar (miring), sedngkan “beraturan-nya” terlihat pada garisnya yang lurus (tidak melengkung).



BAB VII PERCEPATAN Gerak itu mempunyai arah gerak dan laju gerak. Laju gerak terdiri dari kecepatan (velocity) dan percepatan (acceleration). Bola yang jauh dari atas kebawah, kecepatannya makin lama makin besar. Artinya kecepatan dari bola itu setiap waktu



(dalam kesatuan waktu tertentu) berubah (bertambah). Bola yang jatuh disebut gerak lurus berubah beraturan, sebab berubahnya kecepatan sama setiap saat (setiap detik). Percepatan adalah perubahan dari kecepatan dalam kesatuan waktu tertentu. Dengan kata lain :percepatan pada suatu gerakan menyebabkan adanya perubahan dari kecepatan. Percepatan adalah pada acceleration disingkat “a”.



a



= Vt- Vo t



Vt Vo



= Kecepatanpadadetik t = Kecepatanpadadetik 0 (awal)



t



= Waktu



Gerak berubah beraturan ada yang dipercepat (makin lama makin cepat), ada yang diperlambat (makin lama makin lambat) jika kecepatannya meningkat, perubahannya disebut percepatan positif, sebaliknya gerak yang diperlambat, perubahannya disebut percepatan negative. GerakLurus



1. Geraktetap



2. Gerakberubah



(a) Gerakdipercepat (b)Gerakdiperlambat



Gerakjatuh a = perubahan kecepatan per detik = perubahan … m/detik per detik = perubahan … m/detik/detik = perubahan … m/dt2 Vt = Vo + at Dari rumusVt = Vo + at dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Gerak yang tetap (konstan) berarti pada setiap saat kecepatannya sama atau tidak



ada percepatan (a=o) rumusannya adalah : Vt –Vo 2. Gerak yang diperlambat berarti terjadi kecepatan negative (a=negative) rumusnya adalah : Vt = Vo – at 3. Gerak dimana tidak ada kecepatan awal (Vo=o) rumusnya adalah : Vt= at



Untuk menghitung, percepatannya (a) pada setiap interval adalah sebagai berikut: V t dari interval I sama dengan V o dari interval II Jadi pada interval II :V t =V o +at 9,09 = 11,11 + (ax 1,1) 9,09 = 11,11 + 1,1 1,1 = 9,09 – 11,11 a = -1,81 m/dt pada interval II : V t =V o +at 10 = 9,09 + (a x 1) 10 = 9,09 + a a = 10 – 9,09 a = 0,91 m/dt Perhitungan – perhitungan tersebut akan lebih teliti akan kalau pengamatan dilakukan pada interval jarak yang lebih pendek ( misalnya 5 meter ). Prinsip yang berhubungan dengan percepatan, disebut hukum percepatan atau hukum newton II . HukumPercepatan Hukum Newton ke II bunyinya : PERCEKAPATAN YANG DITERIMA OLEH SEBUAH BENDA/BADAN BERBANDING LURUS DENGAN KEKUATAN YANG MENYEBABKANNYA.



Rumus Hukum percepatan : K=mxa



K = kekuatan M = massa A = percepatan



Percepatanberbandinglurusdengankekuatanartinya - Makin besar a, makin besar pula k - Makin kecil a, makin kecil pada k



EfisienGerak “ aktifitas yang memerlukan daya tahan gerakan dengan kecepatannya yang tetap selalu lebih efisiensi daripada gerak yang berubah ubah kecepatannya”. Tes Pengaruh Kecepatan Gerak Terhadap Kelelahan Seorang tes melakukan push – up sebanyak 30 kali LAT I : push up 30x dilakukan dalam 23 detik (cepatsekali) LAT II : push up 30x dilakukan dalam 30 detik (medium ) LAT III : push up 30x dilakukan dalam 60 detik (lambatsekali) Setiap selesai latihan, di ukur denyut nadinya. PADA LAT I : denyut nadinya 110x PADA LAT II : denyut nadinya 100x PADA LAT III: denyut nadinya 105x Prinsip – prinsip gerak 1. Semua kegiatan olahraga yang memerlukan kecepatan gerak (berlari,berenang) usahakan agar kecepatannya tidak selalu berubah. 2. Pada lari jarak 1500m, 5000m, 10.000m, usahakan agar dapat mempertahankan kecepatan gerak beraturannya. 3. Bila mengejar/menyusul lawan usahakan agar jangan mengubah kecepatan dengan seketika.



BAB VIII MENGURAIKAN DAN MEMADUKAN GAYA MEMADU GAYA 1. Kalau sebuah pesawat bergerak dari titik A ke B, sedangkan pada saat itu angin



menghembus kearah C , maka pesawat tersebut akan menumpuh A-R’. Keterangan : 1. Gerak yang pertama adalah gerak pesawat itu seendiri (=AB) 2.Gerak yang kedua adalah hembusan angin (=AD) 2. Bila seorang atlit membuat awalan, kemudian melompat ke atas, maka awalannya adalah kedepan (V1) dan tolakannya keatas (V2), sedangkan lompatan si atlit arahnya ialah R. Keterangan : 1. Gerakan yang pertama adalah lari awalan (=AB) 2.Gerakan yang kedua adalah tolakan (=AC)



Kedua gerakan tersebut (AB dan BC) disebut komponen (k), sedangkan gerak yang sesungguhnya (AR) disebut resultan ( R) . Menentukan resultan dari kedua komponen tersebut disebut “memadukan gerak “. Sebaliknya bila sebuah gerak kita ganti dengan dua atau lebih gerak yang lain, maka disebut menguraikan gerak. MENGURAIKAN GAYA Sebaiknya sebuah gaya dapat diuraikan ( dipilah, dipecah) menjadi 2 buah komponen. Kedua komponen ini harus sedemikian besar dan sedemikian arahnya, hingga membentuk sebuah jajar genjang. Contoh menguraikan gaya : Pada tolak peluru, saat menolak gaya bekerja adalah dengan sudut elevasi sebesar α. Gaya yang bekerja (G) tersebut dapat diuraikan menjadi gaya yang mendatar yaitu G1. Dan gaya yang tegak keatas yaitu G2.



BAB IX KECEPATAN ROTASI/ANGULAR Pada aktivitas olahraga ,misalnya ayunan stick pada golf atau softball ,gerakan giant swing /ayunan raksasa pada senam ,putaran pada lempar cakram ,merupakan gerakan rotasi Kecepatan dari gerakan melingkar ini disebut kecepatan rotasi ,atau keceptan sudut atau kecepatan angelar dengan simbol ω (omega ).kalau lintasan yang ditempuh oleh gerak linier dinyatakan dalam jarak S ,maka lintasan yang ditempuh gerak angular dinyatakan dengan besar sudut ө (theta) V=S Lambangө merupakan besar nya sudut yang ditempuh dan dinyatakan dengan 1. Banyaknya putaran 2. Besar sudut 3. Besar busur Hubungan kecepatan linler dengan kecepatan rotasi Pada 1 jari jari sepeda ada kertas putih (1) dan kertas hitam (2).kalau roda berputar kedua kertas ikut berputar .kalau kertas putih (1) berputar 2 kali ,kertas hitam pun



berputar 2 kali.ini berarti kecepatan rotasi (ω) nya sama besar .Apakah kecepatan linier (V) nya sama besar juga ? jari –jari dari kertas (2) lebih besar dari (1),ini berarti pada waktu yang sama atau putaran yang smaa ,jarak yang ditempuh (2)lebih besar dari pada (1) jadi pada kecepatan rotasi yang sama kecepatan linier nya tidak sama .V dari (2) lebih besar dari (1) . Jika hubungan VL dan V R adalah V L = r x VR Sepeda bergerak menempuh jarak tertentu ,pada waktu yang sama roda kecil A (depan ) menempuh jarak yang sama dengan roda besar B (belakang ).ini berarti kecepatan linier (V) dari A Dan B sama besar .Apakah kecepatan rotasi ω nya sama besar? Tidak ! sebab saat sepeda bergerak ,putaran roda A jumlah nya lebih banyak dari B .ini bererti keceptan rotasi ω dari A lebih besar dari pada B Jarak yang ditempuh A sama dengan B berarti VA=VB Putaran roda A lebih banyak daro pada roda B berarti ω A >ω B Jadi hubungan antara ω dan r adalah ω=V/r Dapat disimpulkan bahwa V =ω x r Pada suatu gerak rotasi ,titik materi yang mengikuti gerak tersebut ,kecepatan linier nya berbanding lurus dengan jari-jarinya -kalau r mangkin besar ,V mangkin besar juga -kalau r mangkin kecil ,V mangkin kecil juga Contoh aktivitas olahraga nya a.saat delivey pada lempar cakram ,jika lengannya bengkok ( r- nya kecil) kecepatan linier (V) nya akan kecil b. memukul bola base/soft ball kalau perkenaan bola lebih mendekati ujung dari stick ,maka kecepatan bola lebih besar dari pada kalau perkenaanya lebih dekat ke pangkal c. gerakan swing up pada lompat galah



ω=v/r pada suatu gerak rotasi kecepatan sudut dari titik materi yang mengikuti gerak tersebut berbanding terbalik dengan jari-jainya arti dari pada rumus tersebut ialah : - kalau r mangkin besar, ω mangkin kecil - kalau r magkin kecil ,ω makin besar



koordinasi gerak (antara kecepatan linier dan kecepatan sudut) perubahan kecepatan linier ke kecepatan rotasi atau sebaliknya ,selalu membutuhkan koordinasi ,contohnya : -pada lompat galah ,lari awalan merupakan kecepatan linier yang harus digabung dengan tolakan kaki pada saat foot stanp setelah melakukan pool plamting -pada lempar cakram atau lontar martir terjadi perpindahan dari kecepatan rotasi ke kecepatan linier Prinsip koordinasi gerak anggota tubuh 1.bilamana kekuatan yang dikerahkan untuk memberikan kecepatn gerak kepada suatu benda berakhir ,pada saat itulah kecepatan geraknya mencapai maksimum (bandingkan dengan menambha kecepatan mobil dengan jalan menekan gas 2.gerakan anggota tubh yang satu terhadap yang lain harus bekerja sama secara



berurutan begitu rupa sehingga masing –masing akan mencapai keecepatan maksimm pada waktu yang bersamaan



BAB X GERAK PROYEKTIL Seseorang yang melempar bola softball-menolakkan peluru atau menendang bola sepak,benda yang dimanipulir tersebut akan membuat lintasan yang melengkung. Benda yang dilempar menyudut (dengan sudut elevasi α) akan menempuh lintasan yang melengkung berupa parabola. Gerak ini disebut gerak peluru atau gerak proyektil.



Saat lepas(release) ,saat mendarat dan jarak horisontal Sudut elevasi dan jarak horisontal yang disebut diatas hanya berlaku kalau saat lepas tingginya sama dengan saat jatuh atau saat mendarat,maka untuk mencapai jarak horisontal yang sebesar-besarnya sudut elevasi harus kurang dari 45º,maka besar perbedaan tinggi antara saat lepas dengan saat mendarat. Data –data yang diperoleh dari daftar-daftar prestasi atlit tolak peluru,sudut jarak,artinya makin tinggi seorang atlit,makin besar jarak bilamana sudut elevasinya sudut elevasinya lebih kecil dari 45º. Persamaan Gerak Proyektil Vy=Vo sin ɑ x t-g.t Sy=Vo sin ɑ χ t-1/2 g.t Vt=Vo cos ɑ St=Vo cos ɑ x t



Lintasan Cock Bulutangkis Pada lintasan gerak proyektil cock bulutangkis.oleh karena pengaruh tekanan udara, lintasanya agak berlainan. Bentuk cock menyebabkan tahanan udaranya besar,dan tahanan ini pengaruhnya besar karena cock tersebut ringan .Tahanan paling besar,saat cock arahnya mendatar. Prinsip-prinsip Gerak Proyektil 1. Gerakan melempar,melompat,menendang dimana jarak horisontal yang sejauhjauhnya menjadi tujuan,usahakan sudut elevasinya dari gaya gerak mendekati agar mendekati dan tidak lebih dari 45º



2. Kalau ada angin pasang,sudut elevasinya lebih kecil dari 45º;sedangkan bila ada angin buritan sudutnya harus lebih besar dari 45º.Angin pasang menghambat gerakan,sehingga jaraknya akan berkurang. 3. Kalau saat lepas dari benda yang manipulasi lebih tinggi dari saat mendarat,maka sudut elevasinya harus kurang dari 45º 4. Makin berat obyek bola yang dimanipulasi,makin kecil sudut elevasinya 5. Gerakan melempar dimana bukan jarak tetapi kecepatan/waktu yang dikejar,maka sudut elevasinya harus mendekati garis horisontal(mendekati 0º)



BAB XI ASAS-ASAS GAYA Coba lakukan menyundul bola (heading) seperti halnya orang bermain sepakbola.Bola yang datang dengan pelan kepada kita saat menyundul terasa ringan (pelan).Kalau bola yang akan datang merupakan gaya aksi (action force).



Hukum Newton III: Jika sebuah benda mengadakan pengaruh(gaya)pada sebuah benda lain,maka benda lain itupun sebaliknya mengadakan pengaruh juga kepada bemda pertama tadi.Kedua pengaruh sama besar,berlawanan arah,dan bekerja pada satu garis lurus. Bila seseorang berdiri di atas meja,maka daun meja akan menahan berat badan orang tersebut.Tahanan dari daun meja dimaksudkan untuk melawan berat badan.Paham ini disebut asas “Aksi = Reaksi”(actio et reactio) atau hukum interaksi. Dalam aktifitas olahraga,asas ini berlaku pada start lari.Tolakan kaki pada balok start(=aksi)akan memberikan reaksi dari balok pada si pelari.pada contoh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tahanan atau tumpuan merupakan faktor yang penting dalam aktivitas olahraga. Asas aksi=reaksi ini berlaku pada tumpuan yang kuat pada tempat yang licin,tumpuannya tidak mantap sehingga aksi yang dikerahkan tidak akan menghasilkan reaksi yang sama besar.Berjalan di tempat yang licin,tolakan kaki kita ke belakang tidak dapat mengakibatka badan kita kedeepan sepenuhnya. Dapat disimpulkan”untuk menghasilkan reaksi yang besar,perlu tumpuan yang kuat .Tumpuan yang kuat terjadi bila gaya gesekannya(friction)cukup besar.setiap aktivitas olahraga yang memerlukan gaya propulsive yang besar,harus mempunyai tahanan (Resistence) yang besar pula. Kalau kita berada diatas sampan/perahu yang terapung di air,kemudian kita



hendak melempar sebuah batu besar kearah tertentu,maka batu tersebut tidak akan terlempar jauh,sebab melempar tidak ada tumpuan yang kuat(sampan bergeser kebelakang)sehingga hasil lemparanya berkurang. Pada gerak jatuh kebawah misalnya,jalanya titik berat badan adalah tegak lurus kebawah(menurut garis vertikal).selama bergerak kebawah seseorang bisa berputar (salto atau kontra salto),bisa meluruskan badan,bisa menekuk badan (jacknife),tetapi jalanya tittk berat badan tidak mungkin bisa keluar dari garis keluar garis vertikal. Lain halnya dengan gerak jatuh bebas (freefall) pada terjun payung saat terjun bebas (payung tidak terbuka)kecepatan jatuhnya makin lama makin besar berlipat-lipat kali(kuadrat dari kecepatan).kecepatan yang besar ini menimbulkan tekanan udara yang besar sehingga merupakan bantalan udara yang fungsinya sama dengan tumpuan.oleh karenanya pada terjun bebas,lintasan geraknya tidak selalu tegak lurus ke bawah,tetapi dapat di atur oleh si penerjun. Aksi Kontra Gerakan aksi kontra(counter-action)merupakan usaha untuk menimbulkan tahanan/tumpuan yang kuat,sehingga gaya propulsive mendekati maksimum. Pada loncat jauh misalnya,parabola dari titik berat badan kita di tentukan oleh kecepatan lari,kekuatan tolakan,dan oleh sudut elevasi dari tolakan.parabola ini tidak bisa diubah/dipengaruhi oleh gerakan tambahan dari lengan maupun kaki selama kita berada di udara,Gerakan-gerakan di udara hanya bisa mengubah sikap badan perubahan sikap badan ini dimaksud untuk kesetimbangan untuk aksi kontra atau recovery, atau untuk membuat sikap yang menguntungkan pada saat mendarat.



BAB III PEMBAHASAN A. Kelebihan 1. Pembahasan dalam buku mudah untuk dipahami. 2. Materi dalam buku dijelaskan secara singkat dan jelas. 3. Pembahasa dalam buku menarik untuk dibaca 4. Judul- judul dalam buku diurutkan dengan sesuai 5. Buku ini sangat bagus dan tidak ada tandingan nya dimana pun.



B. Kekurangan 1. Ada beberapa gambar dalam buku yang kurang jelas 2. Beberapa kata dalam buku ada yang terlihat kabur 3. Susunan kata atau kalimat dalam buku kurang rapi



BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN



Biomekanika ialah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur hidup, terutama sistem lokomotor tari tubuh. ( lokomotor adalah dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya). Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan desain dari sistem mekanik. Dasar-dasar biomekanika ditunjang oleh ilmuilmu anatomi,fisiologi dan fisika , maka dengan dirinya dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar biomekanika. Mengkaji tentang titik berat, kesetimbangan, gaya, asas-asas gaya dan kekuatan dalam ruang lingkup olahraga. 4.2 SARAN Dalam penulisan kelebihan dan kekurangan dari buku ini masih jauh dari kata sempurna. Saya berharap dalam hal mengkritik buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya serta terkhusus para mahasiswa baru yang memulai belajar untuk mengkritik sebuah buku.Dari makalah ini mungkin masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik dari segi penyusunan atau kata-kata yang dipaparkan.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritikan dan saran bagi para pembaca.



DAFTAR PUSTAKA Drs. Jumadin IP BA, M.Kes, AIFO(2019), Biomekanika Olahraga : Fakultas Ilmu Keolahragan Unimed