CBR Desain Interior - Tata Boga Sem 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW DESAIN INTERIOR BOGA



DISUSUN OLEH :



NAMA



: Suci Rara Citra



NIM



: 5201142009



KELAS



:A



DOSEN PENGAMPU : -



Dra. Nikmat Akmal, M. Pd Yuzia Eka Putri M. Par, S.St



PROGRAM STUDI S – 1 PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK – UNIMED 2022



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah menyelesaikan Critical Book Review, Tugas mata kuliah Desain Interior Boga. Tugas ini saya susun dengan harapan serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya tentang pendesainan interior ruangan. Jika dalam penulisan tugas ini saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis serta dosen pengampu yang terhormat Ibu Dra. Nikmat Akmal, M. Pd dan Ibu Yuzia Eka Putri M. Par, S.St saya memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi–koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata– mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan tugas ini. Mudah–mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.



Medan, 2 Oktober 2022



Suci Rara Citra (5201142009)



ii



DAFTAR ISI



COVER ......................................................................................................................i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iiii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Tujuan Penulisan CBR .................................................................................. 1 C. Manfaat Penulisan CBR................................................................................1 IDENTITAS BUKU ................................................................................................ 2 BAB II RINGKASAN ISI BUKU ........................................................................... 3 A.



Buku Utama.................................................................................................. 3



B. Buku Pembanding ......................................................................................... 5 BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 8 A. Kelebihan ...................................................................................................... 8 B. Kelemahan .................................................................................................... 8 BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 9 A. Kesimpulan ................................................................................................... 9 B. Saran ............................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep berasal dari Bahasa Latin Abad pertengahan “conceptum” yang berarti "rancangan (draft) dan abstrak (abstract)." Konsep pada hakekatnya adalah hasil pengolahan pikiran desainer secara mental, dalam usahanya utnuk menggabungkan seluruh elemen desain interior ke dalam satu kesatuan yang abstrak untuk menyelesaikan masalah eksisting dan mencapai tujuan desain. Desain merupakan hasil dari sebuah proses berpikir yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan yang bersifat rasional dan pragmatis. Mendesain berarti melaksanakan suatu rentetan kegiatan yang menggabungkan daya cipta, penguasaan perkembangan teknologi, dan unsur estetika yang memenuhi syarat untuk diproduksi. Desain adalah kegiatan pemecahan masalah dan inovasi teknologis yang bertujuan untuk mencari solusi terbaik dengan jalan memformulasikan terlebih dahulu gagasan inovatif ke dalam suatu model, dan kemudian merealisasikan kenyataan secara kreatif.



B. Tujuan Penulisan CBR 1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Desain Interior Boga. 2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan membandingkan serta memberi kritik pada buku. 3. Memperkuat pemahaman pembaca dalam pendesainan sebuah interior.



C. Manfaat Penulisan CBR 1. Memahami bagaimana cara mengkritik dan mereview sebuah buku. 2. Mengetahui perbandingan serta, kelebihan dan kekurangan kedua buku tersebut. 3. Memahami isi buku dan mengerti apa yang disampaikan penulis.



1



IDENTITAS BUKU



A. Buku Utama Judul Buku



: Pengantar Konsep Desain Interior



Penulis



: IKD. Noorwatha



Penerbit



: Pusat Penerbitan LP2MPP



Tahun terbit



: 2018



Kota terbit



: Denpasar



ISBN



: 978-602-51033-4-6



Jumlah halaman



: 212 halaman



B. Buku Pembanding Judul Buku



: Proses Desain Interior



Penulis



: M. Sholahuddin, S.Sn, MT



Penerbit



: Badan Penerbit ISI Yogyakarta



Tahun terbit



: 2017



Kota terbit



: Yogyakarta



ISBN



: 978-6026509-07-9



Jumlah halaman



: 153 halaman



2



BAB II RINGKASAN ISI BUKU



A. Buku Utama Desain interior tercipta dari penggabungan beragam elemen dengan teknik tertentu (creatio ex materia), yang proses penciptaannya mempunyai satu alur dan metodenya sendiri. Proses penggabungan tersebut, memerlukan satu ide dasar yang digunakan untuk merekatkan semua elemen menjadi suatu kesatuan yang utuh. Entitas perekat tersebut dinamakan konsep desain interior. Konsep berasal dari Bahasa Latin Abad pertengahan “conceptum” yang berarti "rancangan (draft) dan abstrak (abstract)." Pembahasan dimulai dengan penjabaran pengertian umum tentang ‘konsep’ dalam konteks desain interior, sebagai berikut: A. Kamus Besar Bahasa Indonesia online (kbbi.or.id) mengartikan kata ‘konsep’ sebagai : (1) rancangan atau surat buram dan sebagainya; (2) ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret (3) gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. B. Solomon (2015) mengemukakan bahwa istilah konsep yang dikategorikan kata benda, adalah ide umum yang digunakan untuk memformulasikan sebuah rancangan (plan). Sebuah konsep desain adalah ide di balik sebuah desain. Konsep desain memuat dasar perancangan dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh desainer. C. Taura & Nagai (2013: 13) memaparkan bahwa ‘konsep’ didefinisikan sebagai sesuatu yang mengacu pada sosok atau karakteristik figur dari sebuah objek, bersama dengan representasi lain yang menyatu pada objek tersebut. D. Tohjiwa (1998) menyatakan bahwa Konsep adalah gagasan- gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan. E. Dodsworth (2009: 38) menjelaskan bahwa konsep desain wajib dilihat secara menyeluruh dan integral dibandingkan melihat secara parsial. Hal ini butuh pencarian tentang suatu hal yang dapat menyatukan semua elemen esensial tersebut. Ide tunggal sebagai pemersatu itu dinamakan konsep desain. Konsep mempunyai banyak bentuk, bisa berupa visual atau literal. Ching & Binggeli (2012: 36) menjelaskan bahwa desain interior adalah suatu kegiatan merencanakan, menata dan merancang ruang di dalam sebuah bangunan arsitektural. Proses desain interior menghasilkan tatanan fisik arsitektural dapat memenuhi kebutuhan dasar akan sarana 3



bernaung dan berlindung; tatanan fisik tersebut juga menentukan langkah sekaligus mengatur bentuk aktivitas manusia di dalamnya; memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide-ide yang menyertai segala tindakan; mempengaruhi penampilan ruang, perasaan dalam ruang dan kepribadian manusia ketika beraktivitas dalam ruang. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan desain interior utamanya adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika dan meningkatkan aspek psikologikal dari ruang interior. Tujuan utama desain interior wajib selaras dengan tujuan akhir konsep desain interior, karena bagaimanapun juga konsep merupakan dasar dari desain interior itu sendiri. Konsep pada hakekatnya adalah hasil pengolahan pikiran desainer secara mental, dalam usahanya utnuk menggabungkan seluruh elemen desain interior ke dalam satu kesatuan yang abstrak untuk menyelesaikan masalah eksisting dan mencapai tujuan desain. Konsep desain interior wajib mengakomodasi tujuan umum desain interior. Konsep dalam proses desain interior mempunyai 2 tujuan baik secara umum dan juga secara praktis, yaitu: 1. Tujuan Umum Konsep Desain Interior adalah tujuan akhir yang wajib dipenuhi oleh desainer dalam pengembangan konsep yang berhubungan dengan tujuan akhir desain interior secara umum yaitu : (a) Memperbaiki Fungsi (b) Memperkaya Nilai Estetika (c) Meningkatkan Aspek Psikologis sebuah ruangan (d) Meningkatkan kualitas hidup manusia 2. Tujuan Praktis Konsep Desain Interior adalah penggunaan konsep dari perspektif desainer dalam pengembangan karier profesionalnya. (a) Memenangkan Kompetisi dengan Desainer lain (b) Penguatan Proses Berpikir Kreatif (c) Portofolio Desain Personal Pengembangan konsep merupakan tahapan selanjutnya dari proses analisis dan juga sintesis data. Jadi seluruh permasalahan desain yang telah dikompilasi dan ditabulasikan serta dianalisis kemungkinan penyelesaiannya sehingga melahirkan beberapa sintesis yang paling rasional untuk diterapkan ke dalam desain. Sintesis yang merupakan rangkuman solusi sementara yang bersifat tertulis (tekstual) dari berbagai masalah desain yang ditemui di lapangan akan dikongkretkan lagi ke dalam tahapan penentuan tujuan desain, gagasan konsep dan kriteria desain yang dijadikan dasar dalam pengembangan konsep desain sampai melahirkan desain konseptual yang bersifat visual sebagai bahan presentasi desain kepada klien sebagai pemberi pekerjaan. Kualitas desain akhir ditentukan dengan kualitas penyelesaian masalahnya. Jadi penentuan masalah dalam desain merupakan elemen krusial dalam tahapan desain selanjutnya. Masalah dalam desain disebabkan oleh 3 hal yang utama yaitu kebutuhan (needs), persyaratan (requirements) dan niat/fokus dari desainer (Intentions). Dan terdapat Jenis masalah dalam desain interior dapat dibagi lagi menjadi: 4



(1) Berbasis Maintenance (2) Berbasis Ergonomi (3) Berbasis Fungsi (4) Berbasis Citra (5) Berbasis Estetik a. Tujuan Desain Menjelaskan secara spesifik hasil akhir dan untuk apa kasus tersebut didesain, karena merupakan indikator yang digunakan menilai keberhasilan desain interior ini agar menjadi objektif. Uraian tujuan desain ini dapat dibuat untuk beberapa kepentingan, terutama bagi pemilik/penghuni. Juga sebagai upaya untuk memajukan ilmu desain interior secara umum dan perkembangan desain interior dalam hubungannya dengan konstruksi tren dan inovasi desain. b. Kriteria Desain Kriteria desain bersifat optional dan dapat berbeda untuk setiap unsur, tetapi bukan merupakan persyaratan yang sudah menjadi sifat wajib integral pada suatu desain. Sifat desain yang sudah wajib fungsional, artistik, ergonomis dan sejenis itu sangat tidak disarankan untuk dipilih sebagai kriteria desain. c. Gagasan Konsep (Umum) Uraian global yang mengabstraksikan atau menggambarkan wujud desain yang akan dikerjakan, digunakan sebagai pedoman solusi masalah. Menurut Solomon (2015) menyatakan bahwa desainer dapat menyusun pola pikir konsep dalam dua bagian yaitu: Verbal dan Visual.



B. Buku Pembanding Desain merupakan hasil dari sebuah proses berpikir yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan yang bersifat rasional dan pragmatis. Mendesain berarti melaksanakan suatu rentetan kegiatan yang menggabungkan daya cipta, penguasaan perkembangan teknologi, dan unsur estetika yang memenuhi syarat untuk diproduksi. Desain adalah kegiatan pemecahan masalah dan inovasi teknologis yang bertujuan untuk mencari solusi terbaik dengan jalan memformulasikan terlebih dahulu gagasan inovatif ke dalam suatu model, dan kemudian merealisasikan kenyataan secara kreatif. Sekalipun desain itu adalah disiplin keilmuan yang menyangkut sains alam (hal-hal yang fisis) dan sains sosial yang menyangkut perilaku (behavior), peranan seni dalam pengertian cita rasa estetis juga memegang peranan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Buchori, 2000). 5



Berbicara tentang desain interior yang baik, mencakup bukan hanya bentuk, bahan dan warna saja tetapi yang lebih penting adalah fungsi, yaitu apakah bisa menjawab kebutuhan pemakainya. Selain itu, harus memperhatikan teknis dalam produksi, durabilitas, konstruksi, efisiensi bahan, ergonomi, penerapan teknologi menjadi lebih menonjol selain masalah estetika, dan kenyamanan yang mengacu pada selera pemakai atau pengguna. Prinsip dasar desain interior bahwa sebuah bentuk desain memiliki prinsip dasar yang jelas, didasarkan pada konsep bentuk yang disesuaikan dengan fungsi dan aktivitas pemakai, kesesuaian bahan yang dipilih, sistem konstruksi yang benar serta pemakaian finishing yang tepat. Demikian juga mengenai volume (besaran) dengan dimensi (ukuran) dan standar yang ergonomis dan anthropometris dari elemen- elemen desain interiornya. Memperhatikan pengerjaan detail dan atau profil-profil, pemilihan jenis assesoris yang tepat, disesuaikan dengan gaya (style) desain tersebut, dalam upaya menghasilkan desain interior yang fungsional, ergonomis dan estetis. Selain itu, semua elemen interior akan menjadi pelengkap yang saling mendukung dan/atau mengisi antara komponen-komponen ruang lainnya dalam proses pembentukan suasana yang akan mencerminkan citra dan integritas pemakai. Dalam hal ini, elemen-elemen interior menjadi perantara antara manusia dan ruangnya yang menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang interior dan manusia. Membuat interior dapat dihuni karena memberikan kenyamanan dan manfaat dalam pelaksanaan aktivitasnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam desain interior harus mempertimbangkan semua elemen-elemen interiornya yang tidak bisa lepas dari prinsip-prinsip desain (kesesuaian, keselarasan, keseimbangan, unity, dan lain-lain). Perancangan desain interior melewati suatu proses desain yang sistematis. Ada 9 langkah utama dalam proses desain interior yang akan dijelaskan dalam buku ini yaitu : -



Langkah 1:Programming (Produk: Permasalahan desain/pernyataan masalah dan program kebutuhan).



-



Langkah 2: Konsep Desain (Semua yang akan dipakai dan diterapkan dalam desain termasuk gaya dan tema).



-



Langkah 3: Hubungan dan Kedekatan Ruang (Diagram matrix).



-



Langkah 4: Bubble Diagram.



-



Langkah 5: Bubble Plan.



-



Langkah 6: Stacking plan.



-



Langkah 7: Block Plan.



-



Langkah 8: Layout. 6



-



Langkah 9: Rencana-rencana Elemen Interior (lantai, dinding, plafon, furniture, furnishing and equipment [perabot dan peralatan], Mekanikal dan Elektrikal). Secara garis besar proses perancangan interior dengan 9 langkah/tahapan ini digunakan untuk



menata, membangun dan menstrukturkan kesadaran berpikir desainer yaitu dengan melihat subject matter secara lengkap, menyeluruh, dan mendekati kenyataan, sehingga dapat dianalisis dan dijelaskan secara komprehensif, holistik, dan tuntas.



7



BAB III PEMBAHASAN A. Kelebihan Buku Utama Ø Pada sampul buku utama ini cukup menarik dengan warna biru yang dimana disisipkan gambar desain interior ruangan didalamnya. Ø Tersajinya table serta grafik yang memudahkan pembaca dalam memahami teori-teori yang ada. Ø Identitas buku sangat terbuka, semua tentang buku, penulis , penerbit dan lainnya, langsung di buat dalam dua halaman. Ø Dilengkapi dengan ringkasan perbabnya sehingga pembaca lebih mudah memahami setiap bab, Sumber/ referensi yang dibuat cukup banyak, Memuat glosarium di bagian depan buku



Ø Isi pada buku utama sangat lengkap dan urutan pembahasannya juga jelas sehingga mudah dalam mengkritiknya. Buku Pembanding Ø Buku yang berwarna membuat data yang tersaji menjadi lebih menarik Ø Penggunaan kata yang mudah dipahami. Ø Tersajinya gambar sehingga mudah untuk dipahami.



D. Kelemahan Buku Utama Ø Dicantumkan mengenai data penulis atau tentang penulis dan sumber/ referensi yang dibuat cukup banyak Ø Tidak dicetak untuk umum Buku Pembanding Ø Pada isi buku kurang lengkap tidak seperti buku utama Ø Tidak dicetak untuk umum 8



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Desain interior tercipta dari penggabungan beragam elemen dengan teknik tertentu (creatio ex materia), yang proses penciptaannya mempunyai satu alur dan metodenya sendiri. Yang dimana menurut Ching & Binggeli (2012: 36) menjelaskan bahwa desain interior adalah suatu kegiatan merencanakan, menata dan merancang ruang di dalam sebuah bangunan arsitektural. Selain itu, semua elemen interior akan menjadi pelengkap yang saling mendukung dan/atau mengisi antara komponen-komponen ruang lainnya dalam proses pembentukan suasana yang akan mencerminkan citra dan integritas pemakai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam desain interior harus mempertimbangkan semua elemen-elemen interiornya yang tidak bisa lepas dari prinsip-prinsip desain (kesesuaian, keselarasan, keseimbangan, unity, dan lain-lain).



B. Saran Sebaiknya buku utama disajikan dengan warna yang kontras menerbitkan kembali buku yang lebih berwarna, maka akan lebih merangsang pembaca untuk membaca dan menyimaknya seperti pada buku pembanding serta harus mempermudah Kembali Bahasa-bahasa yang sulit dimengerti agar pengkritik mudah dalam mengkritik buku tersebut. Dan untuk buku pembanding agar lebih efisien sebaiknya dalam pembahasan untuk materi desain interior di perluas lagi.



9



DAFTAR PUSTAKA



Noorwatha, IKD, 2018. Pengantar Konsep Desain Interior. Denpasar : Pusat Penerbitan LP2MPP Sholahuddin, 2017. Proses Desain Interior. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta



10