CBR Ekonomi Makro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT MATA KULIAH PEMGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen Pengampu : Putri Sari Margaret Julianty Silaban, S.E.,M.Si D I S U S U N OLEH :



Dwi Aprianggi (7171141006)



PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, inayah dan hidayahnya tugas ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas Critical Book Report mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, Ibu Putri Sari Margaret Julianty Silaban, S.E.,M.Si yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas ini. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dimasa yang akan datang. Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.



Medan, 10 April 2018



Dwi Aprianggi



BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam sebuah karya yang telah dihasilkan perlu adanya penilaian yang terkait dengan karya tersebut. Mengkritik adalah sebuah tulisan yang berisi tentang penilaian sebuah karya seperti buku ataupun film. Sebagai calon pendidik salah satu hal yang harus dilakukan adalah membaca banyak buku agar menambah banyak ilmu yang tentunya nanti akan disampaikan kembali untuk peserta didik di masa yang akan datang. Mengkaji ulang buku yang berjudul Makro Ekonomi oleh N Gregory Mankiw dan buku yang berjudul Ilmu Makro Ekonomi oleh Paul A Samuelson. Tentunya setelah pembaca membaca buku tersebut terdapat kekurangan kelebihan di dalam buku tersebut. Dalam mengkritik buku tentunya ada identitas buku yang akan dikritik, latar belakang,rumusan masalah, tujuan penulisan,manfaat penulisan, dan kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Materi yang dibahas dalam buku ini adalah tentang elastisitas permintaan dan penawaran, analisis biaya, perdagangan internasional, oligopoly, dll. Pada critical book mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro ini Adapun inti dari mengkritik buku ini adalah mencari tau isi buku termasuk kelemahan, kelebihan, perbandingan antara kedua buku serta apa saja materi yang dibahas di dalam buku tersebut. Dalam makalah critical book report kali ini akan dibahas tentang bagaimana perkembangan peserta didik khususnya guru dan sebagainya.



A. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Dan untuk merieview sebuah buku yang dikutip kelemahan serta kelebihannya dari buku tersebut. B. Manfaat Manfaat dari penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai ekonomi mikro dan melatih kemampuan mahasiswa untuk dapat membandingkan buku dengan kelebihan serta kelemahannya yang berguna untuk dimasa yang akan datang.



BAB II IDENTITAS BUKU



Buku Utama Judul buku



: Makro Ekonomi



Pengarang



: N Gregory Mankiw



Penerbit



: Worth Publisher



Kota terbit



: New York



Tahun terbit



: 2010



Keterangan Buku



: Buku Edisi Kelima



Buku Pembanding Judul buku



: Ilmu Makro Ekonomi



Pengarang



: Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus



Penerbit



: PT. Media Global Edukasi



Kota TerbT



: Jakarta



Tahun terbit



: 2007



Kterangan Buku



: Buku Edisi Tujuh Belas



BAB III RINGKASAN ISI BUKU



A. BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING Bab I Ilmu Makro Ekonomi Apa yang Dipelajari Para Ekonomi Makro Kondisi perekonomian juga menjadi pusat politik dunia, maka isu-isu makroekonomi memainkan peranan yang penting dlam perdebatan politis. Para pemilih sangatlah memperhatikan kinerja perekonomian, dan mereka tahu bahwa kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi perekonomian. Sebagai akibatnya, popularitas presiden terpilih meningkat ketika perekonomian berjalan debgan baik dan jatuh bila terjadi sebaliknya. Untuk itu, para ekonom mengumpulkan data tentang pendapatan, harga, pengangguran, dan banyak variabel lain dari periode-periode waktu yang berbeda dan negara yang berbeda. Para ekonom makro mengamati bahwa perekonomian berbeda antara yang satu dengan yang lain dan berubah sepanjang waktu. Pengamatan ini menyulut motivasi untuk mengembangkan teori makroekonomi maupun mengumpulkan data untuk mengujinya. Bagaimana Ekonom Berfikir? Teori Sebagai Pembangun Model Ekonomi juga menggunakan model untuk memahami dunia. Tetapi model seorang ekonom akan terbuat dari simbol dan persamaan matematis dan bukan plastik dan lem. Para ekonom membangun “mainan ekonomi” mereka untuk membantu menjelaskan variabelvariabel ekonomi, seperti GDP, inflasi dan tingkat pengangguran. Model – model memiliki dua jenis variabel : a. Variabel endogen Variabel endogen adalah variabel-variabel yang akan dijelaskan sebuah model. b. Variabel ekosgen Variabel eksogen adalah variabel-variabel yang nilainya ditentukan diluar model.



1. Makroekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh termasuk pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, dan tingkst pengangguran. 2. Ciri penting dari model makroekonomi adalah apakah model itu mengasumsikan bahwa harga bersifat fleksibel atau kaku. Menurut kebanyakan ekonom makro, model-model dengan harga fleksibel menjelaskan perekonomian dalam jangka panjang, sedangkan model-model dengan harga yang kaku memberikan penjelasan yang lebih baik tentang perekonomian dalam jangka pendek.



Bab II Pendapatan Nasional Apa yang Menentukan Produksi Barang dan Jasa Total? 1. Faktor Produksi Faktor produksi adalah input yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. 2. Fungsi Produksi Teknologi produksi yang ada menentukan berapa banyak output/keluaran diproduksi dari jumlah modal tenaga kerja tertentu. Pata ekonom menggambarkan teknologi yang ada dengan menggunakan fungsi produksi. 3. Penawaran Barang dan Jasa Faktor – faktor produksi dan fungsi produksi bersama-sama menentukan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan yang sama dengan output perekonomian.



Bagaimana Pendapatan Nasional Diditribusikan ke Faktor-Fakor Produksi? 1. Harga Faktor Produksi Harga faktor produksi adalah jumlah yang dibayar ke faktor-faktor produksi yang diterima oleh para pekerja dan sewa yang dikumpulkan oleh para pemilik modal. 2. Keputusan-keputusan yang Dihadapi Perusahaan Kompetitif



Asumsi termudah yang dapat dibuat mengenai suatu perusahaan pada umumnya adalah bahwa perusahaan bersifat kompetitif. Ukuran suatu perusahaan komperatif relatif kecil terhadap harga pasar. Teknologi produksi perusahaan itu dengan fungsi sebagai berikut : Y = F (K L) 3. Permintaan Perusahaan Terhadap Faktor-Faktor Produksi a. Produk marjinal tenaga kerja Adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari satu unit tenaga kerja tambahan, dengan mempertahankan jumlah modal tetap. b. Permintaan tenaga kerja Permintaan tambahan adalah P x MPL. Biaya ektra karena menggunakan lebih banyak tenaga kerja adalah upah W. Jadi, perubahan dalam laba karena menggunakan lebih banyak tenaga kerja. c. Produk marjinal dan permintaan modal Produk marjinal modal adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari unit tambahan, dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja tetap konstan. 4. Pembagian Pendapatan Nasional Pendapatan yang tersisa setelah perusahaan membayar faktor-fakor produksi adalah laba dari para pemilik perusahaan. Laba ekonomis riil adalah : Laba Ekonomis = Y – (MPL x L) – (MPK x K) Apa yang Menentukan Permintaan Terhadap Barang dan Jasa? 1. Konsumsi (C) 2. Investasi (I) 3. Pembelian Pemerintah (G) 4. Ekspor neto (NX)



Bab III Uang dan Inflasi Apakah Uang Itu ? Funsi Uang Uang memiliki tiga tujuan, yaitu sebagai penyimpan nilai, unit htung, dan media pertukaran. Sebagai penyimpan nilai, uang adalah cara mengubah daya beli dari masa kini ke masa depan. Namun begitu, orang memegang uang karena mereka bisa membelanjakannya untuk mendapatkan barang dan jasa pada suatu saat di masa depan. Sebagai unit hitung, uang memberikan ukuran di mana harga ditetapkan dan utang dicatat. Uang adalah ukuran yang kita gunakan untuk mengukur transaksi ekonomi. Sebagai media pertukaran, uang adalah apa yang kita gunakan untuk membeli barang dan jasa. “Uang ini adalah alat tukar yang sah untuk seluruh transaksi, publik dan perseorangan” dicetak di atas dolar AS. Uang membuat transaksi tidak langsung menjadi mungkin. Dalam perekonomian modern yang kompleks, perdagangan biasanya tidak langsung dan membutuhkan pernggunaan uang. Jenis-jenis Uang Uang memilki banyak bentuk. Uang yang tidak memiliki nilai intrinsik disebut uang atas-unjuk karena ditetapkan sebagai uang menurut dekrit pemerintah, atau atas unjuk pemerintah. Ketika orang menggunakan emas sebagai uang (atau uang kertas yang dapat ditebus dengan emas), perekonomian itu dikatakan menggunakan standar emas. Emas adalah bentuk uang komoditas karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan-perhiasan, penambal gigi, dan lain sebagainya-sebagaimana untuk transaksi. Bagaimana Uang Atas-Unjuk Berevolusi Pemerintah awalnya melibatkan diri dalam sistem moneter untuk membantu orang mengurangi biaya transaksi. Menggunakan emas mentah sebagai uang adalah mahal karena untuk membuktikan keaslian emas dan mengukur jumlah yang tepat membutuhkan waktu. Tahapnya selanjutnya adalah pemerintah menerima emas dari masyarakat untuk ditukar dengan sertifikat emas-lembaran kertas yang bsia ditebus sejumlah emas tertentu. Akhirnya, emas yang menyokong pertukaran menjadi tidak relevan.



Bagaimana Kuantitas Uang Dikendalikan Jumlah uang yang tersedia disebut jumlah uang beredar. Dalam perekonomian yang menggunakan uang komoditas, jumlah uang beredar adalah jumlah dari komoditas itu. Tingkat pengenaan pajak dan tingkat pembelian pemerintah merupakan instrumen kebijakan pemerintah, begitu pula jumlah uang beredar. Kontrol atas jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter. Bagaimana Kuantitas Uang Diukur Dalam perekonomian sederhana, jumlah ini mudah diukur. Di kamp POW, kuantitas uang adalah jumlah rokok di kamp. Aset yang paling jelas untuk dimasukkan dalam kuantitas uang adalah mata uang atau disebut juga sebagai uang kartal, yaitu jumlah uang kertas dan uang logam yang beredar. Jenis aset kedua yang digunakan dalam rekening ceknya. Jika sebagian besar penjual menerima cek pribadi, aste dalam rekening cek hanya sama mnudahnya digunakan dengan mata uang. Dalam kedua kasus, aset tersebut siap untuk memfasilitasi transaksi. 4.2 Teori Kuantitas Uang Transaksi dan Persamaan Kuantitas Semakin banyak uang yang mereka butuhkan untuk bertransaski, semakin banyak uang yang mereka pegang. Jadi, kuantitas uang dalam perekonomian sangat erat kaitannya dengan jumlah dolar yang dipertukaran dalam transaksi. Persamaan kuantitas adalah sebuah identitas: definisi dari emat variabel membuat nilainya besar. Dari Transaksi Menjadi Pendapatan Perputaran uang pendapatan menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam pendapatan seseorang dala periode waktu tertentu. Persamaan kuantitas versi ini adalah yang paling umum, dan satu-satunya persamaan yang akan kita gunakan sejak saat ini. Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas Fungsi permintaan uang adalah persamaan yang menunjukkan apa yang menentukan kuantitas keseimbangan riil yang ingin ditahan orang. Fungsi permintaan uang sederhana adalah . ¿ Dimana k adalah konstanta yang menyatakan berapa banyak uang yang ingin diatahan orang untuk setiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas keseimbangan uang riil yang diinginkan adalah prporsional terhadap pendapatan riil.



Asumsi Perputaran Konstan Asumsi tambahan bahwa perputaran uang adalah konstan, maka persamaan kuantitas menjadi sebuah teori dampak uang yang bermanfaat, yang disebut teori kuantitas uang. Sebagaimana dengan banyak asumsi dalam ilmu ekonmi, asumsi perputaran konstan hanyalah suatu pendekatan terhadap realitas. Sekali kita mengansumsikan bahwa perputaran adalah konstan, persamaan kuantitas bisa dilihat sebagai teori yang menentukan GDP nominal. Persamaan kuantitas menyebutkan. MV = PY, Uang, harga dan Inflasi Yang menentukan seluruh tingkat harga perekonomian, teori tersebut memiliki tiga unsur : 1. Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y. 2. Jumlah uang beredar menentukan nilai ouput nominal, PY. 3. Tingkat harga P adalah rasio dari nilai nominal output, PY, terhadap tingkat output Y. 4.3 Seignorage : Penerimaan dari Pencetakan Uang Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seignorage. Ketika mencetak uang untuk mendanai pengeluran, pemerintah meningkatkan jumlah uang beredar. Kenaikan jumlah uang beredar, sebaliknya, menyebabkan inflasi. Mencetak uang untuk meningkatkan penerimaan adalah seperti menetapkan pajak inflasi. Jadi, inflasi adalah seperti pajak atas memegang uang. Seignorage seringkali menjadi sumber penerimaan utama-tentu saja, kebutuhan mencetak uang untuk mendanai pegeluaran adalah penyebab utama hiperinflasi. 4.4 Inflasi dan Tingkat Bunga Tingkat bunga adalah yangt paling penting, diantara variabel-variabel makroekonomi. Dua Tingkat Bunga: Riil dan Nominal Para ekonom menyebutkan tingkat bunga yang dibayar bank sebagai tingkat bunga nominal dan kenaikan dalam daya beli Anda dengan tingkat bunga riil. Jika menyatakan tingkat bunga nominal, r tingkat bunga riil, dan π tingkat inflasi, maka hubungan di antara ketiga variabel ini bisa ditulis sebagai r = i- π



Efek Fisher Persamaan ini menunjukkan tingkat bunga bisa berubah karena dua alasan: karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah. Teori kuantitas uang menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan uang menentukan tingkat inflasi. Dua Tingkat Bunga Riil: Ex Ante dan Ex Post Tingkat bunga riil yang diharapkan pemberi pinjaman dan peminjam ketika kesepakatan dibuat, disebut tingkat bunga riil ex ante dan tingkat bunga riil yang terelisasi secara nyata, disebut tingkat bunga riil ex post. Tingkat bunga riil ex ante, ditentukan oleh ekulibrium di pasar barang dan jasa. 4.5 Tingkat Bunga Nominal dan Permintaan terhadap Uang Teori



kuantitas



didasarkan



mengansumsikan



bahwa



permintaan



terhadap



keseimbangan uang riil adalah proposional terhadap pendapatan. Teori Memegan Uang Tingkat bunga nominal adalah biaya oportunitis dari memegang uang: biaya yang timbul karena anda lebih suka memegang uang ketimbang obligasi. Jadi, biaya memegang uang adalah r −(−π ❑2), yang disebut dalam persamaan Fisher sebagai tingkat bunga nominal i. Uang Masa Depan dan Harga Sekarang Perubahan dalam tingkat harga adalah, menurut definisi, tingkat inflasi. Inflasi sebaliknya, mempengaruhi tingkat bunga nominal adalah biaya dari memegang uang, tingkat bunga nominal memberi umpan balik untuk mempengaruhi permintaan terhadap uang. Dampak uang terhadap harga sangat kompleks. Kesimpulan dari analisi itu adalah bahwa tingkat harga tergantung pada rata-rata tertimbang jumlah uang beredar sekarang dan jumlah uang beredar yang diharapkan berlaku di masa depan. 4.6 Biaya Soial Inflasi Pandangan Orang Awam dan Tanggapan Klasik Menurut teori uang klasik, perubahan dalam tingkat harga keseluruhan adalah seperti perubahan dalam unit-unit ukuran. Biaya Inflasi yang Tidak Diharapkan Inflasi yang tidak terduga juga mengganggu pensiun tetap individu. Para pekerja dan perusahaan sering menyepakati pensiun nominal tetap ketika sang pekerja pensiun. Karena pensiun adalah pendapatan yang ditangguhkan, pada dasrnya pekerja memberi pinjaman pada



perusahaan: pekerja memberikan jasanya pada perusahaan ketika muda, tetapi tidak dibayar penuh sampai tua. Seperti kreditor mana pun, san pekerja akan rugi bila inflasi lebih tinggi dari dugaan semula. Salah Satu Keuntungan Inflasi Fakta ini menunjuk bahwa inflasi dapat membuat pasar tenaga kerja berjalan lebih baik. Penarawan dan permintaan untuk berbagai jenis tenaga kerja selalu berubah. Tanpa inflasi, upah riil akan terpaku di atas tingkat ekuilibrium yang berdampak dengan makin tingginya pengangguran. 4.7 Hiperinflasi Biaya inflasi sacara kualitatif adalah sama dengan yang kita bahas sebelumnya. Akan tetapi, ketika inflasi mencapai titik ekstrem, biaya-biaya ini menjadi lebih jelas karena begitu menyusahkan. Sistem pajak juga terdistorsi oleh hiperinflasi-tetapi dengan jalan yang agak berebeda dari apa yang terjadi dalam kondisi inflasi moderat. Sebab-sebab Hiperinflasi Untuk menghentikan hiperinflasi, bank sentral harus mengurangi tingkat pertumbuhan uang. Sebagian besar infllasi berawal ketika penerimaan pajak pemerintah tidak cukup untuk membayar pengeluarannya. Akibatnya adalah pertumbuhan uang yang pesat hiperinflasi. Begitu hiperinflasi muncul, masalah-masalah fiskal menjadi



lebih berat. Akhir dari



hiperinflasi sering berbarengan dengan reformasi fiskal. Jadi meskipun, bahkan jka fiskal selalu dan di mana pun merupakan fenomena moneter, namun akhir dari hiperinflasi biasanya merupakan fenomena fiskal. Bab IV ARUS MODAL DAN BARANG INTERNASIONAL Perbedaan penting antara perekonomian terbuka dan perekonomian tertutup adalah bahwa,dalam perekonomian terbuka, pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yang mereka hasilkan dari memproduksi barang dan jasa. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam pada negara lain. Peran Ekspor Neto



Perhatikanlah pengeluaran atas output barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Dalam perekonomian tertutup, seluruh output dijual di pasar domestik, dan pengeluaran dibagi menjadi tiga komponen: konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah. Dalam perekonomian terbuka, sebagai output dijual untuk domestik dan sebagai diekspor keluar negeri. Kita bisa memilih pengeluaran atas output pada perekonomian terbuka Y menjadi empat komponen.  Cd, konsumsi barang dan jasa domestik,  Id, investasi dalam barang dan jasa domestik,  Gd, pembelian pemerintah atas barang dan jasa domestik,  EX, ekspor barang dan jasa domestik. Pembagian pengeluaran menjadi empat komponen tersebut ditunjukkan dalam identitas Y = Cd + Id + Gd + EX. Jumlah dari tiga komponen pertama, Cd + Id + Gd, adalah pengeluaran domestik atas barang dan jasa domestik. Komponen ke empat EX, adalah pengeluaran luar negeri atas barang dan jasa domestik.



Arus Modal Internasional dan Neraca Perdagangan Identitas perhitungan pendapatan nasional menunjukkan bahwa arus modal keluar neto selalu sama dengan neraca perdagangangan. Yaitu, Arus Modal keluar Neto = Neraca Perdagangan S-1



=



NX.



Jika S-1 dan NX adalah positif, kita memiliki surplus perdagangan (trade surplus). dalam hal ini, kita adalah negara donor di pasar uang dunia dan kita mengekspor lebih banyak barang serta jasa dari pada mengimpornya, jika S-1 dan NX adalah negatif, kita memiliki defisit perdagangan (trade defisit). Dalam hal ini, kita adalah negara pengutang dipasar uang dunia, dan kita lebih banyak mengimpor barang dan jasa dari pada mengeskspornya. Jika S-I dan NX adalah nol, kita dikatakan memiliki perdagangan berimbang (balanced trade) karena nilai impor sama dengan nilai ekspor.



1. TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA KECIL Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia



Jika dalam model ini tingkat bunga rill tidak ditentukan dari keseimbangan tabungan dan investasi, ekonomi terbuka kecil (small open economy) dengan mobilitas modal sempurna. Yang kita maksud dengan “kecil” disini adalah bahwa perekonomian ini adalah bagian kecil dari pasar dunia dan, dengan sendirinya, tidak memiliki dampak yang berarti terhadap tingkat bunga dunia. Dengan “mobilitas modal sempurna” kita mengartikan bahwa penduduk negara itu memiliki akses penuh ke pasar uang dunia. Biasanya pemerintah tidak melarang untuk memberi pinjaman kepada atau meminjam dari pihak asing. Karena asumsi mobilitas modal sempurna tersebut, tingkat bunga dalam perekonomian kecil kita, r, harus sama dengan tingkat bunga dunia (world interest rate), r, yaitu tingkat bunga rill yang berlaku dipasar uang dunia : r = r*.masyarakat dalam perekonomian terbuka kecil tidak akan meminjam dari tingkat bunga diatas r* , karena mereka selalu mendapatkan pinjaman dari luar negeri dari tingkat bunga r*. Demikian pula, masyarakat dalam perekonomian ini tidak akan memberi pinjaman pada tingkat bunga dibawah r* karena mereka bisa menerima tingkat bunga r* dengan memberi pinjaman pada pihak asing. Jadi, tingkat bunga dunia menentukan tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil kita. Model Belanja pemerintah yang lebih rendah atau pajak yang lebih tinggi meningkatkan meningkatkan tabungan nasional. Investasi bergantung pada tingkat bunga rill dunia r*: tingkat bunga yang tinggi membuat beberapa proyek menjadi tidak menguntungkan. Karena itu neraca perdagangan juga bergantung pada variabel-variabel ini Determinan arus modal mudah untuk dipahami. Ketika tabungan lebih kecil dari investasi, kelebihan itu akan dipinjamkan kepada negara lain. Tetapi hal hal apa yang mendasari negara yang melakukan impor dan ekspor mengambil tindakan yang menjamin bahwa arus barang internasional dapat benar-benar menyamai arus modal internasional.



Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan Kebijakan fiskal dalam negeri pertama-tama, perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil jika pemerintah menambah pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah. Kenaikan dalam G mengurangi tabungan nasional, karena S=Y – C- G, dengan tingkat bunga rill dunia yang tidak berubah, investasi akan tetap sama. Karena itu, tabungan menjadi lebih kecil dari pada investasi, dan sebagian investasi harus dibiayai dengan meminjam dari luar negeri. Logika yang sama juga berlaku untuk penurunan pajak. Pemotongan pajak akan mengurangi T, meningkatkan pendapatan disposabel Y-T, mendorong konsumsi, dan mengurangi tabungan nasional. (Meskipun sebagian dari pemotongan pajak berubah menjadi tabungan; secara total, tabungan menurun) karena NX = S- I, maka pengurangan tabungan nasional akan mengurangi NX.



Kebijakan Fiskal luar negeri ketika negara lain meningkatkan belanja pemerintahnya, jika negara lain ini adalah bagian kecil dari perekonomian dunia, maka perubahan fiskalnya tidak terlalu berpengaruh pada negara-negara lainnya. Tetapi jika negara lain ini merupakan bagian besar dari perekonomian dunia, kenaikan belanja pemerintahnya akan mengurangi tabungan dunia dan menyebabkan tingkat bunga dunia naik. Kenaikan tingkat bunga dunia akan meningkatkan biaya untuk berutang dan, dengan demikian, mengurangi investasi dalam perekonomian terbuka kecil kita. Karena tidak ada perubahan dalam tabungan domestik, maka tabungan S sekarang melebihi investasi I, dan sebagian tabungan mulai mengalir ke luar negeri. Karena NX = S – I, penurunan dalam I harus meningkatkan NX. Jadi, mengurangi tabungan luar negeri dapat menyebabkan surplus perdagangan di dalam negeri.



Pergeseran dalam permintaan investasi perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil kita jika kurva investasi bergeser ke arah kanan yaitu jika permintaan terhadap barang-barang investasi pada setiap tingkat bunga meningkat. Pergeseran ini akan terjadi jika, misalnya, pemerintah mengubah undang-undang perpajakan untuk mendorong investasi dengan memberikan kredit pajak investasi. Mengevaluasi kebijakan ekonomi model perekonomian terbuka kita menunjukkan bahwa arus barang dan jasa yang di ukur oleh neraca perdagangan bisa dikaitkan dengan arus dana internasional untuk akumulasi modal. Arus keluar modal neto adalah selisih antara tabungan domestik dan investasi domestik. Jadi dampak kebijakan ekonomi terhadap neraca perdagangan selalu bisa ditemukan dengan menelaah dampaknya terhadap tabungan domestik dan investasi domestik. Kebijakan yang meningkatkan investasi atau mengurangi tabungan cenderung menyebabkan defisit perdagangan, dan kebijakan yang menurunkan investasi atau meningkatkan tabungan cenderung menyebabkan surplus perdagangan. 2. KURS Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Dalam bagian ini, mula-mula kita kaji apa yang sebenarnya dicerminkan oleh kurs, kemudian bagaimana kurs ditetapkan. Kurs Nominal dan Rill para ekonom membedakan kurs menjadi dua: kurs nominal dan kurs Rill. Kurs nominal kurs nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen jepang adalah 120 yen per dolar, maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di pasar uang. Orang jepang yang ingin memiliki dolar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibelinya. Orang amerika yang ingin memiliki yen akan mendapatkan 120 yen uuntuk setiap dolar yang ia bayar.



Ketika orang-orang mengacu pada “kurs” diantara kedua negara, mereka biasanya mengartikan kurs nominal. Kurs Rill kurs rill (real exchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang diantara dua negara. kurs rill menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain.kurs rill kadang-kadang disebut terms of trade. Kurs rill diantara kedua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di kedua negara. Jika kurs rill tinggi, barang-barang luar negeri relatif lebih murah, dan barangbarang domestik relatif lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah. Faktor-faktor penentu kurs rill  Kurs rill terkait dengan ekspor neto. Bila kurs rill lebih rendah, barang-barang domestik relatif lebih murah dibanding barang-barang luar negeri, dan ekspor neto lebih besar.  Neraca perdagangan (ekspor neto) harus sama dengan arus modal keluar neto, yang sama dengan tabungan dikurangi investasi. Tabungan dipengaruhi oleh fungsi konsumsi dan kebijakan fiskal; sementara investasi dipengaruhi oleh fungsi investasi dan tingkat bunga dunia. Bagaimana kebijakan mempengaruhi kurs rill Kebijakan fiskal dalam negeri apa yang terjadi dengan kurs rill jika pemerintah mengurangi tabungan nasional dengan meningkatkan belanja pemerintahatau memotong pajak? Sebagaimana telah dibahas, pengurangan dalam tabungan ini mengurangi S – I, sekaligus NX. Yaitu penurunan dalam tabungan menyebabkan defisit perdagangan. Kebijakan fiskal luar negeri kebijakan fiskal luar negeri ekspansioner menurunkan tabungan dunia dan meningkatkan tingkat bunga dunia dari r 1ke r2 kenaikan dalam tingkat bunga dunia mengurangi investasi dalam negeri, yang sebaliknya meningkatkan persediaan dolar yang akan ditukarkan menjadi mata uang asing. Akibatnya kurs rill ekuilibrium turun. Bab V ARUSMODAL DAN BARANG INTERNASIONAL Perbedaan penting antara perekonomian terbuka dan perekonomian tertutup adalah bahwa,dalam perekonomian terbuka, pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yang mereka hasilkan dari memproduksi barang dan jasa. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak ketimbang produksinya dengan meminjam pada negara lain.



Peran Ekspor Neto Perhatikanlah pengeluaran atas output barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Dalam perekonomian tertutup, seluruh output dijual di pasar domestik, dan pengeluaran dibagi menjadi tiga komponen: konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah. Dalam perekonomian terbuka, sebagai output dijual untuk domestik dan sebagai diekspor keluar negeri. Kita bisa memilih pengeluaran atas output pada perekonomian terbuka Y menjadi empat komponen.  Cd, konsumsi barang dan jasa domestik,  Id, investasi dalam barang dan jasa domestik,  Gd, pembelian pemerintah atas barang dan jasa domestik,  EX, ekspor barang dan jasa domestik. Pembagian pengeluaran menjadi empat komponen tersebut ditunjukkan dalam identitas Y = Cd + Id + Gd + EX. Jumlah dari tiga komponen pertama, Cd + Id + Gd, adalah pengeluaran domestik atas barang dan jasa domestik. Komponen ke empat EX, adalah pengeluaran luar negeri atas barang dan jasa domestik.



Arus Modal Internasional dan Neraca Perdagangan Identitas perhitungan pendapatan nasional menunjukkan bahwa arus modal keluar neto selalu sama dengan neraca perdagangangan. Yaitu, Arus Modal keluar Neto = Neraca Perdagangan S-1



=



NX.



Jika S-1 dan NX adalah positif, kita memiliki surplus perdagangan (trade surplus). dalam hal ini, kita adalah negara donor di pasar uang dunia dan kita mengekspor lebih banyak barang serta jasa dari pada mengimpornya, jika S-1 dan NX adalah negatif, kita memiliki defisit perdagangan (trade defisit). Dalam hal ini, kita adalah negara pengutang dipasar uang dunia, dan kita lebih banyak mengimpor barang dan jasa dari pada mengeskspornya. Jika S-I dan NX adalah nol, kita dikatakan memiliki perdagangan berimbang (balanced trade) karena nilai impor sama dengan nilai ekspor.



TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA KECIL Mobilitas Modal dan Tingkat Bunga Dunia Jika dalam model ini tingkat bunga rill tidak ditentukan dari keseimbangan tabungan dan investasi, ekonomi terbuka kecil (small open economy) dengan mobilitas modal sempurna. Yang kita maksud dengan “kecil” disini adalah bahwa perekonomian ini adalah bagian kecil dari pasar dunia dan, dengan sendirinya, tidak memiliki dampak yang berarti terhadap tingkat bunga dunia. Dengan “mobilitas modal sempurna” kita mengartikan bahwa penduduk negara itu memiliki akses penuh ke pasar uang dunia. Biasanya pemerintah tidak melarang untuk memberi pinjaman kepada atau meminjam dari pihak asing. Karena asumsi mobilitas modal sempurna tersebut, tingkat bunga dalam perekonomian kecil kita, r, harus sama dengan tingkat bunga dunia (world interest rate), r, yaitu tingkat bunga rill yang berlaku dipasar uang dunia : r = r*.masyarakat dalam perekonomian terbuka kecil tidak akan meminjam dari tingkat bunga diatas r* , karena mereka selalu mendapatkan pinjaman dari luar negeri dari tingkat bunga r*. Demikian pula, masyarakat dalam perekonomian ini tidak akan memberi pinjaman pada tingkat bunga dibawah r* karena mereka bisa menerima tingkat bunga r* dengan memberi pinjaman pada pihak asing. Jadi, tingkat bunga dunia menentukan tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil kita. Model Belanja pemerintah yang lebih rendah atau pajak yang lebih tinggi meningkatkan meningkatkan tabungan nasional. Investasi bergantung pada tingkat bunga rill dunia r*: tingkat bunga yang tinggi membuat beberapa proyek menjadi tidak menguntungkan. Karena itu neraca perdagangan juga bergantung pada variabel-variabel ini Determinan arus modal mudah untuk dipahami. Ketika tabungan lebih kecil dari investasi, kelebihan itu akan dipinjamkan kepada negara lain. Tetapi hal hal apa yang mendasari negara yang melakukan impor dan ekspor mengambil tindakan yang menjamin bahwa arus barang internasional dapat benar-benar menyamai arus modal internasional. Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan Kebijakan fiskal dalam negeri pertama-tama, perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil jika pemerintah menambah pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah. Kenaikan dalam G mengurangi tabungan nasional, karena S=Y – C- G, dengan tingkat bunga rill dunia yang tidak berubah, investasi akan tetap sama. Karena itu, tabungan menjadi lebih kecil dari pada investasi, dan sebagian investasi harus dibiayai dengan meminjam dari luar negeri. Logika yang sama juga berlaku untuk penurunan pajak. Pemotongan pajak akan mengurangi T, meningkatkan pendapatan disposabel Y-T, mendorong konsumsi, dan mengurangi tabungan nasional. (Meskipun sebagian dari pemotongan pajak berubah menjadi



tabungan; secara total, tabungan menurun) karena NX = S- I, maka pengurangan tabungan nasional akan mengurangi NX.



Kebijakan Fiskal luar negeri ketika negara lain meningkatkan belanja pemerintahnya, jika negara lain ini adalah bagian kecil dari perekonomian dunia, maka perubahan fiskalnya tidak terlalu berpengaruh pada negara-negara lainnya. Tetapi jika negara lain ini merupakan bagian besar dari perekonomian dunia, kenaikan belanja pemerintahnya akan mengurangi tabungan dunia dan menyebabkan tingkat bunga dunia naik. Kenaikan tingkat bunga dunia akan meningkatkan biaya untuk berutang dan, dengan demikian, mengurangi investasi dalam perekonomian terbuka kecil kita. Karena tidak ada perubahan dalam tabungan domestik, maka tabungan S sekarang melebihi investasi I, dan sebagian tabungan mulai mengalir ke luar negeri. Karena NX = S – I, penurunan dalam I harus meningkatkan NX. Jadi, mengurangi tabungan luar negeri dapat menyebabkan surplus perdagangan di dalam negeri.



Pergeseran dalam permintaan investasi perhatikanlah apa yang terjadi pada perekonomian terbuka kecil kita jika kurva investasi bergeser ke arah kanan yaitu jika permintaan terhadap barang-barang investasi pada setiap tingkat bunga meningkat. Pergeseran ini akan terjadi jika, misalnya, pemerintah mengubah undang-undang perpajakan untuk mendorong investasi dengan memberikan kredit pajak investasi.



Mengevaluasi kebijakan ekonomi model perekonomian terbuka kita menunjukkan bahwa arus barang dan jasa yang di ukur oleh neraca perdagangan bisa dikaitkan dengan arus dana internasional untuk akumulasi modal. Arus keluar modal neto adalah selisih antara tabungan domestik dan investasi domestik. Jadi dampak kebijakan ekonomi terhadap neraca perdagangan selalu bisa ditemukan dengan menelaah dampaknya terhadap tabungan domestik dan investasi domestik. Kebijakan yang meningkatkan investasi atau mengurangi tabungan cenderung menyebabkan defisit perdagangan, dan kebijakan yang menurunkan investasi atau meningkatkan tabungan cenderung menyebabkan surplus perdagangan.



3. KURS Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Dalam bagian ini, mula-mula kita kaji apa yang sebenarnya dicerminkan oleh kurs, kemudian bagaimana kurs ditetapkan.



Kurs Nominal dan Rill para ekonom membedakan kurs menjadi dua: kurs nominal dan kurs Rill. Kurs nominal kurs nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen jepang adalah 120 yen per dolar, maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di pasar uang. Orang jepang yang ingin memiliki dolar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibelinya. Orang amerika yang ingin memiliki yen akan mendapatkan 120 yen uuntuk setiap dolar yang ia bayar. Ketika orang-orang mengacu pada “kurs” diantara kedua negara, mereka biasanya mengartikan kurs nominal. Kurs Rill kurs rill (real exchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang diantara dua negara. kurs rill menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain.kurs rill kadang-kadang disebut terms of trade. Kurs rill diantara kedua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di kedua negara. Jika kurs rill tinggi, barang-barang luar negeri relatif lebih murah, dan barangbarang domestik relatif lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah. Faktor-faktor penentu kurs rill  Kurs rill terkait dengan ekspor neto. Bila kurs rill lebih rendah, barang-barang domestik relatif lebih murah dibanding barang-barang luar negeri, dan ekspor neto lebih besar.  Neraca perdagangan (ekspor neto) harus sama dengan arus modal keluar neto, yang sama dengan tabungan dikurangi investasi. Tabungan dipengaruhi oleh fungsi konsumsi dan kebijakan fiskal; sementara investasi dipengaruhi oleh fungsi investasi dan tingkat bunga dunia. Bagaimana kebijakan mempengaruhi kurs rill



Kebijakan fiskal dalam negeri apa yang terjadi dengan kurs rill jika pemerintah mengurangi tabungan nasional dengan meningkatkan belanja pemerintahatau memotong pajak? Sebagaimana telah dibahas, pengurangan dalam tabungan ini mengurangi S – I, sekaligus NX. Yaitu penurunan dalam tabungan menyebabkan defisit perdagangan. Kebijakan fiskal luar negeri kebijakan fiskal luar negeri ekspansioner menurunkan tabungan dunia dan meningkatkan tingkat bunga dunia dari r 1ke r2 kenaikan dalam tingkat bunga dunia mengurangi investasi dalam negeri, yang sebaliknya meningkatkan persediaan dolar yang akan ditukarkan menjadi mata uang asing. Akibatnya kurs rill ekuilibrium turun.



Bab VI Pengantar Fluktuasi Ekonomi Fluktuasi ekonomi menunjukan masalah yang sedang terjadi bagi para ekonom dan para pembuat kebijakan dalam masalah ekonomi. Para ekonom menyebutkan bahwa fluktuasi janga pendek dalam output dan kesempatan kerja sebagai siklus bisnis. Akan tetapi terkadang resesi terjadi berdekatan seperti resesi pada tahun 1980 dan 1982 dan terkadang resesi terjadi dalam jangka waktu yang panjang. 9-1 Horison Waktu Dalam Makro Ekonomi  Bagaimana jangka oendek dan jangka panjang terjadi perbedaan,? Sebagian besar para ahli makro ekonomi percaya bahwa perbedaan penting antara janga pendek dan janga penjang adalah masalah perilaku harga. Dalam janga panjang harga bersifat fleksibel dan bisa menanggapi perubahan dan penawaran atau permintaan. Dalam jangka pendek banyak harga yang bersifat kaku pada tingat yang ditemukanj sebelumnya. Karena harga secara berperilaku berbeda dalam jangka pendek dibandingkan dlam janga panjang maka kebijakan ekonomi memiliki dampak yang berbeda pada selang waku yang berbeda pula.  Model Penawaran Agregat Dan Permintaan Agregat Dalam teori ekonomi makroekonomi klasik jumlah output bergantaung pada kemampuan perekenomian dalam menawarkan barang dan jasa, yanga sebaliknya bergantung pada suplay modal dan tenaga kerja serta pada ketersediaaan teknologi faktor produksi. Pefrekonomian bekerja cukup berbeda apabila dalam hal harga bersifat kaku atau tidak fleksibilitas. Output juga bergantung pada permintaan terhadap barang dan jasa yang ditawarkan. Permintaan begitupun sebaliknya akan dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan fiscal yang dilakukan oleh pemerintah dab berbagai faktor yang lainya. 9-2 Permintaan Agregat  Persamaan kuantitas sebagai permintaan agregat Teori kuantitas menyatakan bahwa ; MP=PY Dimana M adalah jumlah uang yang beredar, dan V adalah perputaran uang yang terjadi, P adalah tingkat harga, Y adalah jumlah output. Maka jika perputarann uang adalah



konstan maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai nominal output yang pada akhirnya merupakan produk tingat harga, dan jumlah output. Penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang dapat menggunakan rumus; MV= (MIP)d= Ky.  Mengapa kurva permintaan agregat miring kebawah? Ketika jumlah uang yang beredar menentukan nilai dolar dari seluruh transaksi dalam perekonomian lalu kesimpulanya jika atau apabila tingkat suatu harga cenderung meningat maka setiap transaksi membutuhkan dolar($) yang banyak pula maka jumlah transaksi dan jumlah barang serta jasa yang dibeli harus turun.  Pergeseran dalam kurva permintaan agregat Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang beredar yang tetap. Dengan kata lain kurva tersebut menyatakajn bahwa kombinasi yang mungkin dari P dan Y untuk nilai M tertentu. fluktuasi dalam jumlah uang yang beredar bukanlah satu-satunya fluktuasi permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang beredar tetap konstan atau kaku kurva permintaan agregat bergeser jika beberapa peristiwa tertentu menyebabkan perubahan perputaran uang 9-3 Penawaran agregat  Jangka panjang ; kurva penawaran agregat Menurut model klasik output tidaklah bergantung pada tingkat harga. Untuk itu maka menunjukan bahwa output adalah sama untuk semua tingkat harga. Dalam jangka panjang tingkat output ditentukan oleh jumlah modal dan jumlah tenaga kerja serta ketersediaanya sumber teknologi kurva penawaran agregat jangka panjang adalah vertical. Maka perubahan dalam permintaan agregat mempengaruhi harga tetapi tidak output  Jangka pendek; kurva penawaran agregat horizontal Sebagai contoh anggaplah seluruh perusahaan menerbitkan catalog yang baru dan diperlukan banyak biaya dalam memproduksinya. Jadi sluruh harga tertahan pada tingkat yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada bagian ini perusahaan ingin



menjual produk



sebanyak yang ingin dibeli oleh konsumen, dan mereka memperkerjakan tenaga kerja yang cukup untuk memproduksi jumah barang yang diminta karena pada tingkat harga adalah tetap.



 Dari jangka pendek ke jangka panjang Selama periode waktu yang panjang harga-harga adalah fleksibel kurva penawaran agregat adalah vertical dan perubahan permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga akan tetapi tidak terjadi pada tingkat output. Selama periode waktu yang pendek harga-harga adalah kaku kurva penawaran agregat adalah datar atau horizontal dan perubahan permintaan agregat mempengaruhi output barang dan jasa dalam perekonomian. Bab 7. Uang, Perbankan, dan Pasar Finansial A. UANG DAN SUKU BUNGA Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran. Secara kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan. Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran. Pada awalnya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartal diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi. 



SEJARAH UANG



Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan bendabenda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) bendabenda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang: orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusiamenemukan uang logam. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitankesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan



perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar. Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi asli Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai. 



Uang



berfungsi



sebagai



alat



tukar



atau medium



of



exchange yang



dapat



mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. 



Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.







Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa mendatang.



Fungsi Turunan Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain: 



Uang sebagai alat pembayaran yang sah



Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang. 



Uang sebagai alat pembayaran utang



Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. 



Uang sebagai alat penimbun kekayaan



Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan pada masa datang. 



Uang sebagai alat pemindah kekayaan



Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama. 



Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi



Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat. Syarat-syarat



Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable,



dan



mudah



dibagi



tanpa



mengurangi



nilai



(divisibility),



serta



memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).



Jenis Uang rupiah Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli seharihari.



Sedangkan



yang



dimaksud



dengan



uang



giral



adalah



uang



yang



dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk narik uang giral, orang menggunakan cek. Menurut bahan pembuatannya Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam. Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas. 



Uang logam



Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai: 1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai



emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.



2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00). 3. Nilai tukar (riil), nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso). Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut. 



Uang kertas



Sementara



itu,



yang



dimaksud



dengan uang



kertas adalah



uang



yang



terbuat



dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). Menurut lembaga yang mengeluarkannya Menurut



lembaga



yang



mengeluarkannya,



uang



dibedakan



menjadi uang



kartal (kepercayaan) dan uang giral (simpanan di bank). 



Uang Kartal (kepercayaan)



yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan undang-undang dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal di Indonesia terdiri atas uang logam dan uang kertas. 



Uang Giral (simpanan di bank)



yaitu dana yang disimpan pada koran di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek bilyet, giro, atau perintah membayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak berwujud karena hanya berupa saldo tagihan di bank.



Menurut nilainya Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money) 



Uang Penuh (full bodied money)



Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. 



Uang Tanda (token money)



Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera di atas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00. Teori nilai uang Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis. Teori uang statis Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah: 



Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP



Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak. 



Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari



Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran. 



Teori Nominalisme



Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya. 



Teori Negara



Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan. Teori uang dinamis Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain: 



Teori Kuantitas dari David Ricardo



Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya. 



Teori Kuantitas dari Irving Fisher



Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang. 



Teori Persediaan Kas



Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang. 



Teori Ongkos Produksi



Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang. Uang dalam ekonomi



Uang



adalah



salah



satu



topik



pembelajaran ekonomi dan finansial. Monetarisme adalah



utama



sebuah



teori



dalam



ekonomi



yang



kebanyakan membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah



stabilitas



permintaan



uang



menjadi



bahasan



utama



karya-karya Milton



Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya. Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang kemudian akan memengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seringkali diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan perbankan. Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini pernah terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni Soviet. B. PERBANKAN Pengertian Perbankan Definisi Bank menurut Undang-Undang  RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya



dalam



rangka



meningkatkan



taraf



hidup



rakyat



banyak.



Sedangkan menurut Hasibuan (2005:2), pengertian bank adalah: Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.



C. PASAR FINANSIAL    Pengertian Pasar Finansial



Pasar keuangan (finansial) adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan



pembelian



dalam



bentuk sekuritas keuangan (seperti saham danobligasi).Dalam



sekuritas komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti produkpertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya. Pasar keuangan dapat berarti : a. Suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk dan turunan



keuangan



seperti



misalnya bursa



efek yang



memfasilitasi



perdagangan saham, obligasi dan waran . b. Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter) . Dalam dunia akademis, mahasiswa bidang studi keuangan akan menggunakan kedua makna tersebut namun mahasiswa ekonomi hanya menggunakan makna yang kedua. Pasar keuangan adalah pasar di mana orang dan entitas dapat melakukan perdagangan sekuritas keuangan, komoditas, dan barang-barang lain yang bernilai sepadan dengan biaya transaksi yang rendah dan dengan harga yang mencerminkan pasokan dan permintaan. Efek termasuk saham dan obligasi, dan komoditas termasuk logam mulia atau barang pertanian. Ada baik pasar umum (di mana banyak komoditas yang diperdagangkan) dan pasar khusus (di mana hanya satu komoditas yang diperdagangkan). Pasar bekerja dengan menempatkan banyak pembeli tertarik dan penjual, termasuk rumah tangga, perusahaan, dan agences pemerintah, dalam satu "tempat", sehingga membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk menemukan satu sama lain. Ekonomi yang bergantung terutama pada interaksi antara pembeli dan penjual untuk mengalokasikan sumber daya yang dikenal sebagai ekonomi pasar berbeda baik ke ekonomi perintah atau menuju ekonomi non-pasar seperti ekonomi hadiah. Dalam keuangan, pasar keuangan memfasilitasi: a.       Meningkatnya modal (di pasar modal) b.      Pengalihan risiko (di pasar derivatif) c.       Harga penemuan d.      Global transaksi dengan integrasi pasar keuangan



e.       Pengalihan likuiditas (di pasar uang) f.       Perdagangan internasional (di pasar mata uang) Dan digunakan untuk mencocokkan mereka yang ingin modal kepada mereka yang memilikinya. Biasanya masalah peminjam tanda terima kepada kreditur berjanji untuk membayar kembali modal. Penerimaan ini adalah efek yang dapat bebas diperjualbelikan. Sebagai imbalan untuk meminjamkan uang kepada peminjam, pemberi pinjaman akan mengharapkan beberapa kompensasi dalam bentuk bunga atau dividen. Ini pengembalian investasi adalah bagian penting dari pasar untuk memastikan bahwa dana yang diberikan kepada mereka. Jenis-jenis Pasar Finansial Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti : a. Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi : 1)       Pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan sarana perdagangan saham. 2)       Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi. b. Pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditi. c. Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi. d. Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola risiko keuangan. e. Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasikontrak berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang. f.  Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko. g. Pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing .   Peran dan Fungsi Pasar Finansial Fungsi Perantara dan Fungsi Finansial



a.      Fungsi-Fungsi Perantara Fungsi-Fungsi Perantara dari pasar finansial adalah termasuk hal-hal berikut ini: 1)       Distribusi Sumber Daya: Pasar finansial mendukung distribusi kembali sumber daya ekonomi riil dari pemilik modal kepada penerima modal yang sesungguhnya. 2)       Meningkatkan Pendapatan: Pasar finansial memungkinkan pemilik modal untuk mendapatkan bunga atau dividen atau kelebihan dana mereka, dengan demikian mendukung peningkatan pendapatan individu dan pendapatan nasional. 3)       Pemakaian Dana Secara Produktif: Pasar finansial mendukung penggunaan dana-dana secara produktif, dan dengan demikian meningkatkan pendapatan nasional dan produk domestik bruto. 4)       Penghimpunan Modal: Pasar finansial menyediakan sarana untuk menyalurkan kelebihan dana, sehingga membantu penghimpunan modal suatu negara. 5)       Pembentukan Harga: Pasar finansial membantu pembentukan harga melalui interaksi antara para pembeli dan penjual. Pasar finansial memberikan tanda untuk alokasi dana-dana dalam ekonomi yang berdasarkan faktor permintaan dan penawaran melalui mekanisme yang disebut proses pembentukan harga. 6)       Mekanisme Penjualan: Pasar finansial menyediakan mekanisme penjualan aset finansial, sehingga pemodal mendapatkan manfaat dari likuiditas aset finansial tersebut. 7)       Informasi: Aktivitas dari para pelaku pasar finansial mengakibatkan terciptanya informasi harga dan penyebaran informasi tersebut ke berbagai segmen pasar sehingga mengurangi biaya transaksi aset finansial. b.      Fungsi-Fungsi Finansial Fungsi-Fungsi Finansial meliputi: 1)      Menyediakan dana kepada debitur sehingga memungkinkan debitur untuk melaksanakan rencana investasinya. 2)      Menyediakan instrumen-instrumen yang menghasilkan pendapatan kepada para kreditur pemilik modal sehingga memungkinkan para kreditur pemilik modal untuk memupuk kekayaan melalui kepemilikan surat-surat hutang.



3)      Menyediakan likuiditas di pasar sehingga mendukung perdagangan Reksa Dana. 4)      Menyediakan likuiditas untuk bank-bank komersial. 5)      Mendukung pembentukan kredit. 6)      Mempromosikan tabungan. 7)      Mempromosikan investasi. 8)      Mendukung pertumbuhan ekonomi Elemen dan Instrumen Pasar Finansial A.    Elemen Pasar Finansial Berdasarkan Tingkat dan Berdasarkan Jenis Efek a. Berdasarkan Tingkat 1)       Pasar Perdana: Pasar perdana adalah pasar untuk penerbitan saham-saham baru atau penerbitan surat-surat hutang baru. Pasar perdana memperdagangkan Efek-Efek yang dijual kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya. 2)       Pasar Sekunder: Pasar sekunder adalah pasar yang memperdagangkan Efek-Efek yang telah ada terlebih dahulu. Dengan kata lain, pasar sekunder memperdagangkan Efek-Efek yang sebelumnya diterbitkan di pasar perdana. Biasanya, Efek-Efek tersebut dicatatkan di bursa Efek yang menyediakan sarana untuk melakukan jual beli Efek-Efek di pasar reguler. b. Berdasarkan Jenis Efek 1)       Pasar Uang: Pasar Uang adalah pasar yang memperdagangkan aset-aset finansial dan Efek-Efek yang mempunyai jatuh tempo paling lama satu tahun. Dengan kata lain, Pasar Uang adalah pasar untuk dana yang benar-benar berjangka pendek. 2)       Pasar Modal: Pasar Modal adalah pasar untuk aset-aset finansial dengan jatuh tempo panjang atau tanpa jatuh tempo. Biasanya Pasar Modal memperdagangkan Efek-Efek saham atau Efek-Efek hutang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. Pasar Modal dapat dibagi lebih jauh menjadi: (a) Pasar Efek-Efek yang diterbitkan oleh pihak swasta, dan (b) Pasar Efek-Efek yang diterbitkan oleh pihak Pemerintah.



3)       Pasar Saham: Pasar Saham adalah pasar dimana Efek-Efek ekuitas diperdagangkan. 4)       Pasar Obligasi: Pasar Obligasi adalah pasar dimana surat bukti hutang diperdagangkan. Surat bukti hutang menetapkan tata cara dimana pihak debitur yang meminjam modal akan membayar kembali jumlah yang modal dipinjamnya, dengan ditambah sejumlah bunga, kepada pihak kreditur yang meminjamkan modal. 5)       Pasar Derivatif: Pasar Derivatif adalah pasar yang memperdagangkan instrumeninstrumen yang dapat dipergunakan baik oleh pihak pembeli maupun pihak penjualnya untuk mengalihkan risiko. 7)       Pasar Layanan Finansial: Para pelaku Pasar Layanan Finansial adalah bank-bank komersial dan badan usaha lainnya yang menyediakan bermacam layanan finansial seperti kartu kredit dan ATM, layanan pemeringkatan kredit, dan perantara pedagang Efek. Individu dan badan usaha memanfaatkan pasar layanan finansial untuk membeli jasa-jasa keuangan yang dapat memperlancar jalannya pasar saham dan pasar obligasi.



B.     Instrumen Pasar Finansial a.       Efek Ekuitas Efek Ekuitas adalah Efek yang merupakan bukti kepemilikan dalam aset-aset perusahaan penerbitnya setelah dikurangi dengan semua hutang-hutang yang menjadi kewajiban perusahaan penerbitnya. b.      Efek Hutang Efek Hutang adalah bukti hutang penerbit (korporasi atau pemerintah) kepada pemegang Efek, dimana penerbit berjanji untuk mengembalikan hutang tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dengan bunga tertentu. c.       Instrumen Pasar Uang Instrumen Pasar Uang adalah Efek-Efek hutang dengan jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. d.      Reksa Dana



Adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya dikelola manajer investasi. e.       ETF (Exchange Traded Fund) ETF adalah Reksa Dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan seperti saham-saham di Bursa Efek. Hubungan Antara Pemberi Pinjaman dan Peminjam dalam Pasar Keuangan a.      Pemberi Peminjam Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya : 1)       Menyimpan uangnya dalam bemtuk tabungan atau deposito di bank. 2)       Menjadi peserta program dana pension 3)       Membayar premi asuransi 4)       Investasi dalam obligasi pemerinyahan, atau 5)       Investasi dalam saham perusahaan Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalnnya. Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut dengan pasar uang. b.      Peminjam Individu meminjam uang melalui bank untuk kebutuhan jangka pendek mmaupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah. Perushaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis. Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan



dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah. Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana  hanya dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat. Badan usha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dari layanan publik seperti perusahaan kereta apipos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant). Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum. Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). 2. Perkembangan pasar modal diindonesia Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal



Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar midal sudah sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua. Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951, yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang No. 15 tahun 1952, setelah terhenti 12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat. Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan pinjaman obligasi berturutturut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun badan hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan luar negeri terutama dengan Amsterdam. Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga begara Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan



memburuknya hubungan Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian disusul dengan instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan semua efek dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia, termasuk semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah perdagangan efek di Indonesia. Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan atascapital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal. Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar midal antara  lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi pokokpokok:  Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.  Diperkenalkan Bursa Paralel   Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang sebelumya dipungut oleh Bapepam.  Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.    Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.  Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.   Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak dilengkapinya persyaratan. Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.



3. Manfaat Pasar Modal a. Bagi Emiten Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:  jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar   dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai  tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan



dana/perusahaan  solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan



  ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil b. Bagi investor Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:  nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut



tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain  memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang



mengambang bagi pemenang obligasi  dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi



risiko. 4. Lembaga-Lembaga Yang Terlibat Di Pasar Modal a.       BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal adalah : 1)      Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum. 2)      Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut: 3)      Bursa efek



4)      Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan 5)      Reksa dana 6)      Perusahaan efek dan perorangan 7)      Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal 8)      Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa: 9)      Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya. 10)  Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi. 11)  Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa efek. 12)  Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. 13)  Lembaga Penunjang Pasar Perdana 14)  Penjamin Emisi Efek 15)  Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut: 16)  Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).



17)  Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses evaluasi. 18)  Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana penunjang). b.      Akuntan Publik Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut: 1)      Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatya. 2)      Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam. 3)      Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan c.       Konsultan Hukum Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana. d.      Notaris Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek. e.       Agen Penjual Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan. f.       Perusahaan Penilai



Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal. g.      Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal lembaga sebagai berikut: 1)      Wali Amanat (Trustee) 2)      Tugas wali amanat antara lain: 3)      Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten 4)      Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan. 5)      Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten. 6)      Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya. 7)      Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran. 8)      Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten. 9)      Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten. 10)  Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan. h.      Penanggung (Guarantor) Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya. i.        Agen Pembayar (Paying Agent) Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.



j.        Lembaga Penunjang Pasar Sekunder Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari: k.      Pedagang Efek Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder. l.        Perantara Perdagangan Efek (Broker) Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan feekepada investor. m.    Perusahaan Efek Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek (underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi. n.      Biro Administrasi Efek Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten. o.      Reksa Dana (Mutual Fund) Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana. Bab VIII Kebijakan Stabilisasi Lambannya Implemetasi dan Dampak Kebijakan



Stabilisasi ekonomi akan mudah jika dampak kebijakan bersifat langsung. Membuat kebijakan akan serupa dengan mengendarai mobil, para membuat kebijakan akan dengan mudah menyesuaikan instrument mereka untuk menjaga perekonomian tetap pada jalur yang diinginkan. Taylor Rule Ekonom, John Taylor telah mengusulkan aturan sederhana untuk tingkat dana federal: Nominal Federal Funds Rate = Inflasi + 2.0 + 0.5 (Inflasi - 2,0) - 0,5 (GDP gap) Kesenjangan PDB adalah kekurangan persentase GDP riil dari estimasi tingkat alaminya. Taylor Rule memiliki dana federal riil menilai tingkat nominal dikurangi inflasi menanggapi inflasi dan kesenjangan PDB. Menurut aturan ini, tingkat dana federal sama dengan 2 persen bila inflasi 2 persen dan PDB berada pada tingkat alamiah. Dinamika kurva penawaran agregat Dinamika AS kurva (Dast) menunjukkan hubungan positif antara output Yt dan pt inflasi. Its kemiringan ke atas mencerminkan hubungan kurva Phillips: hal-hal lain sama, tingginya tingkat aktivitas ekonomi yang terkait dengan inflasi yang tinggi. Kurva DAS diambil untuk diberikan nilai-nilai masa lalu pt-1 inflasi, Tingkat output alamiah Yt, dan pasokan kejutan ut. Ketika variabel-variabel ini berubah, kurva bergeser. Dinamika kurva permintaan agregat Kurva AD yang dinamis (DADT) menunjukkan hubungan negatif antara output Yt dan pt inflasi. Its kemiringan ke bawah mencerminkan kebijakan moneter dan permintaan terhadap barang dan jasa. Tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga nominal dan riil, yang pada gilirannya mengurangi permintaan untuk barang dan jasa. Kurva AD dinamis diambil untuk diberikan Nilai dari tingkat alami Output Yt, inflasi sasaran pt *dan permintaan kejutan et. Ketika ini variabel eksogen menggeser, kurva bergeser. Ekuilibrium jangka pendek Keseimbangan ini menentukan tingkat inflasi dan tingkat output yang berlaku di Masa t. Diagram ini menunjukkan bahwa keseimbangan jatuh hanya pendek dari perekonomian tingkat output alamiah Yt. Kenaikan tingkat alami output. Jika tingkat output alamiah Yt meningkat, baik kurva agregat permintaan dinamis dan pergeseran kurva agregat pasokan dinamis ke kanan dengan jumlah yang sama. Output Yt, meningkat tetapi inflasi tetap sama. Guncangan penawaran Guncangan penawaran pada periode t menggeser kurva penawaran agregat dinamis ke atas dari Dast-1 ke Dast. DAS kurva tidak berubah. Perekonomian ekuilibrium jangka pendek bergerak dari titik A ke titik B. inflasi naik dan output turun. Pada periode berikutnya (t + 1), kurva bergeser ke DAS DAS t + 1 dan ekonomi bergerak ke titik C. Pasokan kejutan hasReturned ke nilai normal dari nol,



tetapi ekspektasi inflasi tetap tinggi. Sebagai Hasilnya, perekonomian kembali hanya secara bertahap ke ekuilibrium awal, titik A.



BAB IV PEMBAHASAN ISI BUKU



Kelebihan Buku 1 (George Mankiw)  Penggunaan kalimat pada buku Mankiw ini lebih friendly kepada pembaca, karena mengajak pembaca ikut membayangkan contoh-contoh yang diberikan.  Contoh yang dipaparkan banyak sehingga mengasah kemampuan pembaca untuk menganalisis masalah-masalah tentang permintaan dan penawaran  Pada buku ini dijelaskan pula kurva kurva permintaan dan penawaran agregat Buku 2 (Paul Samuelson)  Pada buku ini, penjelasan setiap materi diberikan secara baik dan mudah dipahami  Diberikan juga mengenai aplikasi persoalan ekonomi di kehidupan masyarakat  Bahasa yang digunakan sederhana tetapi mudah ditemukan inti dari materinya.



Kekurangan Buku 1 (George Mankiw)  Karena bahasanya terlalu friendly, pembaca sulit menemukan inti dari materi yang diberikan  Terlalu banyak contoh yang berbentuk kurva sehingga kurang dipahami  Tidak ada penjelasan mengenai persoalan ekonomi seperti pertanian, dl Buku 2 (Paul Samuelson)  Tidak dipaparkan kurva-kurva permintaan dan penawaran agregat  Isi dari setiap sub bab terlalu banyak sehingga memerlukan waktu lebih untuk menemukan inti dari materi nya  Lebih banyak contoh yang berupa ilustrasi tentang persoalan ekonomi daripada contoh yang berupa matematis.



BAB V PENUTUP



KESIMPULAN Berdasarkan kritik yang sudah dilakukan terhadap kedua buku ini, maka dapat disimpulkan bahwa kedua buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka dari itu dengan penulis memberikan kritik dan saran diharapkan mampu memberikan ilmu dan pengetahuan lebih terhadap pembaca di kemudian hari.



SARAN Pada buku george mankiw meskipun bahasanya friendly, sebaiknya pemaparan materi diberikan secara ringkas, padat, dan tepat sehingga tidak membingungkan pembaca dalam menemukan inti materinya. Pada buku paul samuelson sebaiknya diberikan kurva-kurva permintaan dan penawaran, dan lebih diseimbangkan antara contoh yang berupa pengerjaan rumus dan persoalan ekonomi agar lebih mengasah kemampuan pembaca.



DAFTAR PUSTAKA



Mankiw, Gregory N, Quah, Euston, dan Wilson, Peter, 2012, Principles of Economics, Jakarta: Salembaempat. Samuelson, A Paul, 2003, IlmuMikroekonomi, Jakarta : Media Global Edukasi.