CBR IPS Nurul Cantik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOKNasution REPORT 1. Konsep Dasar IPS(Diktat) Husna P Tambunan M.Pd, Risma Sihotang dan Yusra 2. Pendidikan IPS(Kondep dan Pembelajaran) Dr. Sapriya, M.Ed



MK.KONDAS IPS PRODI S1 PGSD I



Nama



: Nurul Azia Putri



Nim



: 1193311112



Kelas



: PGSD Ekstensi J 2019



Matkul



: Konsep Dasar Ips



Dosen Pengampu



: Husna Parluhutan Tambunan, S.Pd, M.Pd.



SKOR NILAI :



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERITAS NEGERI MEDAN MEDAN MARET 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena dengan rahmat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas tentang Critical Book Report dengan mata kuliah Konsep Dasar IPS dengan tepat waktu meskipun masih banyak terdapat kekurangan. Dan penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Husna Tambuan,M.Pd selaku dosen pengampu yang memberikan saran dan arahan dalam penulisan critical book report ini. penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan tentang Konsep Dasar IPS penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata dan tanda baca yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun.



Medan, 4 Mei 2020



Nurul Azia Putri 1193311112



DAFTAR ISI Kata Pengantar.........................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................ii Bab I Pendahuluan...................................................................................................1 A. Latar Belakang Pentingnya CBR...........................................................................1 B. Tujuan CBR...........................................................................................................1 C.Manfaat CBR..........................................................................................................1 D. Identitas Buku........................................................................................................2 Bab II Ringkasan Isi Buku......................................................................................3 A.Buku Utama............................................................................................................3 B.Buku Pembanding...................................................................................................21 Bab III Pembahasan Isi Buku.................................................................................37 A.Kelebihan dan Kekurangan Buku..........................................................................37 Bab IV Penutup........................................................................................................38 A. Kesimpulan............................................................................................................38 Daftar Pustaka..........................................................................................................40



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang CBR Keterampilan membuat CBR dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan.Dari kegiatan ini kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku, segi analisis gaya bahasa dan pembahasan dan keterkaitan antar babnya.Oleh karena itu penulis membuat CBR Konsep Dasar IPS ini untuk memudahkan pembaca dalam memilih buku referensi terutama pada pokok bahasa tentang Konsep Dasar IPS beserta ilmu-ilmu sosial. B. Tujuan CBR 1) Menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS 2) Menambah informasi penting mengenai Konsep Dasar IPS dan Ilmu-ilmu sosial 3) Membandingkan isi buku utama dengan buku pembanding 4) Melatih berfikir kritis dalam mencari informasi  yang ada disetiap buku C. Manfaat CBR Untuk menambah pengetahuan dan mengajak para pembaca lebih memahami kelebihan dan kekurangan buku utama dan buku pembanding serta keterkaitan antara dua buku tersebut.dan memberikan pengetahuan tentang penerapan Konsep Dasar IPS dalam proses belajar dan mengajar dalam lingkup sekolah terutama pada tingkat sekolah dasar.



1



D. Identitas Buku



Buku Utama Judul buku



: Konsep Dasar IPS



Penulis



: Husna P Tambunan, Risma Sihotang dan Yusra Nasution



Penerbit



: Unimed press



Kota terbit



: Medan



Tahun terbit



: 2020



Buku Pembanding



Judul buku



: Pendidikan IPS



Penulis



: Dr. Sapriya, M.Ed



ISBN



: 979-692-957-0



Penerbit



: PT Remaja Karya



Kota terbit



: Bandung



Tahun terbit



: 2009 2



BAB II RINGKASAN BUKU A.RINGKASAN BUKU UTAMA BAB I KONSEP DASAR ILMU-ILMU SOSIAL A. Pengertian IPS Sebagai suatu program pendidikan maka IPS sama diartikan sebagai program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang ada pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan sosialnya. Bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu polik dan fisiologi serta realita masyarakat sendiri. Pada dasarnya merupakan penyerdehanaan dari materi-materi sosial untuk keperluan pengajaran di sekolah. Dengan penyerdehanaan tersebut maka para siswa dengan mudah dapat melihat, memahami, dan mengenali gejala-gejala yang ada dalam masyarakat lingkungannya. B. Pengertian Konsep Konsep adalah suatu abstrasi mengenai suatu kelompok benda atau stimulasi yang menpunyai persamaan karakteristik. Hasil dari abstraksi tersebut dinamakan dengan konsep, dengan demikian nama itu yang membedakan antara satu konsep dengan yang lainnya. Yang membedakan tingkat abstraksi suatu konsep dengan konsep lainnya adalah karakteristik utama konsep itu yang dinamakan atribut. Setiap konsep memiliki atribut dan setiap konsep mempunyai jumlah-jumlah atribut yang tidak selalu sama dan tidak perlu sama dengan konsep lainnya. C. Konsep Dasar IPS Beberapa manfaat konsep dasar IPS: 1. Dalam mengajar berbagai topik atau pokok/sub pokok bahasan yang tertulis dalam GBPP, Guru dapat mengarahkan berbagai kegiatan belajar yang direncanakan agar tertuju pada pemahaman konsep-konsep dasar IPS.



2. Dalam belajar, anak dapat mengaitkan berbagai fakta, gagasan atau peristiwa lepas topik-topik yang dipelajari sehinga mereka akan labih mudah menarik kesimpulan atau membuat generalisasi atau mengenal gagasan-gagasan kunci atau konsep IPS. 3. Dengan memahamii konsep-konsep dasar IPS, anak akan memahami pengalaman dan informasi baru yang diterima secara lebih baik. Ke-12 konsep dasai ini dapat memberikan gambaran kepada guru untuk memilih dan untuk mengganti konsep-konsep dasar yang sesuai. 3 











 







  







 



Interaksi Kerjasama Manusia memiliki naluri untuk berinteraksi, berhubungan, atau bergaul dengan sesamanya, atau bergaul dengan sesamanya, sejak dilahirkan sampai sepanjang hidupnya. Saling Ketergantungan (Interdependasi) Manusia saling ketergantungan dalam beragam cara, mulai dari pemeliharaan (perawatan) dan dukungan perasaan sampai pada pertukaran barang atau jasa. Manusia tidak dapat hidup secara sendiri secara tidak layak. Kesinambungan dan Perubahan Kesinambungan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Individu kelompok dalam masyarakat mengalami perubahan, tak ada yan berhenti berproses. Keragaman/ kesamaan/perbedaan Konflik/Konsensus Berbagai cara maenagatasi dan membatasi konflik serta menghindarinya anatara lain melalui sistem pengendalian sosial seperti pemberian nasihat, ajakan dan bimbingan, ancaman, sanksi oleh masyarakat, penegakan hukum dan peningkatan pendidikan. Konsensus atau kesepakatan dapat menghindari ataupun mengatasi konflik. Evolusi/Adaptasi (Penilaian) Revolusi berarti perubahan yang cepat dalam waktu singkat, maka evolusi adalah perubahan yang sangat lambat dalam jangka waktu yang lama (ingat teori darwin) Pola, artinya sebgai suatu corak , atau bentuk atau model atau bentuk yang sama yang ditiru yang terulang Tempat/lokasi Kekuasaan/ Wewenang Kekuasaan (power) adalah kemampuan membuat orang-orang lain melakukan sesuai dengan yang di kehendakinya. Nilai atau kepercayaan Nilai adalah sesuatu yang baik karena itu ingin dimiliki, diraih atau dicapai. Kepercayaan (beliefs) umumnya diterima oleh suatu masyarakat dan dianggap benar tanda pemebuktian ilmiah. Yang dimaksud dengan kepercayaan disini adalah beliefs, bukan faith sebagai kepercayaan agama. Sebab/Akibat Keadilan/Pemerataan



D. Fokus Perhatian Ilmu-Ilmu Sosial  Ekonomi-Antropologi-Ekologi-Sejarah  Sosiologi-Geografi –Politik- Fisiologi



4 BAB II KETERAMPILAN DASAR ILMU-ILMU SOSIAL A. Kemampuan / Keterampilan Dalam Ilmu Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Dengan demikian dapat diketengahkan bahwa pengajaran geografi hakikatnya adalah pengajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahan. B. Kemampuan / Keterampilan Dalam Ilmu Sejarah Sejarah atau ilmu sejarah dapat diartikan sebagai riwayat tentang masa lampau atau bidang ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan menuturkan riwayat masa lampau sesuai dengan metode-metode tertentu yang dapat dipercaya. Sejarah adalah gambaran masa lampau tentang manusia sebagai mahluk sosial dan lingkungan hidupnya, yang disusun secara sistematis dan logis yang meliputi urutan-urutan fakta pada masa lampau, dengan tafsiran dan penjelasan yang menberikan pentengertian dan pemahaman tentang apa yang telah berlaku. C. Kemampuan/keterampilan dalam ilmu ekonomi Persoalan didalam ilmu Ekonmi adalah bahwa manusia didalam menghadapi ketidakseimbangan antara banyaknya kebutuhan dengan banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dengan kata lain bahwa kebutuhan terhadap barang-barang dan jasa-jasa tidak terbatas sedang sumber-sumber, baik sumber alam maupun sumber daya manusia terbatas. BAB III INDIVIDU, PROSES SOSIAL, BUDAYA DAN MASYARAKAT A. Individu  Manusia selaku individu Individu adalah seseorang atau manusia secara utuh. Utuh disini diartikan sebagai suatu sifat yang tidak dapat dibagi-bagi. Merupakan suatu kesatuan anatar jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang. Setiap individu memiliki ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman atau arti tersendiri terhadap suatu objek. Manusia sebagai mahkluk individu memiliki naluri yaitu: naluri untuk mempertahankan



B.



C.



D.



E.



kelangsungan hidup, naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan, naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.  Manusia sebagai mahluk sosial Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam hidup dan perkembangannya baik langsung ataupun tidak, manusia membutuhkan karya dan jasa orang lain. Manusia mempunyai emosi atau perasaan dan perasaan ini perlu ditanggapi atau direspon oleh orang lain. 5 Stuktur, Pranata, dan Proses sosial Sebagai Budaya Dalam kehidupan dan kenyataan sehari-seahari, kita mengenal banyak kelompokkelompok sosialisasi atau sosial demikian merupakan aspek “struktural”. Interaksi sosial ini merupakan dasar dari proses sosial dan budaya, suatu pengertian yang mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang dinamika. Ada beberapa ahli sosialogi yang membuat penggolongan yang lebih luas tentang interaksi sosial. Disebut adanya dua macam proses sosial yang timbul sebagao akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosistif. Prinsip Dasar Pemerintahan Prinsip dasar pemerintahan atau sistem pemerintahan negara yang ditetapkan dalam UUD 1945 ialah:  Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum  Sistem konstitusional  Kekuasan yang tertinggi ditangan majelis permusyawaratan Rakyat  Presisden adalah penyelengara pemerintahan negara yang tertinggi dibawah Majelis.  Presiden bertanggung jawab Kepada Dewan Perwakilan Rakyat  Menteri negara adalah Pemebantu presiden, Menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR  Kekuasaan Kepala Negara tidak terbatas Undang-Undang, Hukum, Dan Pemerintahan Undang-undang dibagi dalam dua arti yaitu: arti material dan arti formil. Undangundang dalam arti material adalah suatu keputusan pemerintahan yang mengingat visinya disebut undang-undang, yaitu tiap-tiap keputusan pemeerintahan yang menetapkan peraturan yang mengikat secara umum. Undang-undang dalam arti formil, biasanya memuat peraturan-peraturan hukum yang biasanya sekaligus merupakan juga undang-undang dalam arti material. Warga Negara, Masyarakat dan Negara



BAB IV MASYARAKAT SEBAGAI NEGARA



1. Pengertian Negara Istilah Negara berasal dari kata statum (Latin), staat (Belanda), state (Inggris) dan etat (Perancis). Negara merupakan organisai terpenting dan utama dalam suatu masyarakat tertentu. Artinya, di samping Negara terdapat pula organisasi lain dalam masyarakat (Rachman P., t.t 32). 6 Organisasi lain tersebut antara lain organisasi kepemudaan, organisasi kesenian, organisasi keagamaan dan sebagainya. Negara merupakan alat mengatur/mengendalikan persoalan nama masyarakat. Dalam pengertian mempunyai wewenang yang bersifat memaksa lebih kuat dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. 2. Asal Mula Terjadinya Negara Membicarakan asal mula terjadinya Negara dapat diketahui dengan mengadakan dua pendekatan; pertama pendekatan faktual dan kedua teoritis. Dua macam pendekatan tadi seperti di bawah ini. 3. Pendekatan Faktual Asal mula terjadinya Negara yang berdasarkan pendekatan faktual selalu melihat kepada adanya fakta atau kenyataan yang benar diungkapkan dari pengalaman dan sejarah. Pada saat timbulnya suatu Negara baru itu tentu sajasudah ada wilayahtertentu yang didiami oleh masyarakat tertentu. 4. Pendekatan Teoritis Asal mula terjadinya Negara berdasarkan pada pendekatan teoritis merupakan suatu analisis dengan menggunakan dugaan atau pemikiran yang logis dan bersifat hipotesis serta abstrak. a. Teori Ketuhanan Menurut teori ini mengenai asal mula terjadinya suatu Negara adalah atas perkenaan Negara tidak akan terjadi apabila Tuhan belum menghendakinya. Teori ini didasarkan pada keyakinan manusia bahwa asal mula terjadinya Negara adalah karena ketentuan Tuhan atau karena adanya kekuatan Ghaib, sehingga jika ada sementara orang yang memerintah suatu Negara sebagai raja atau keturunannya, maka pada hakikatnya karena Tuhan menghendaki demikian. b. Teori Perjanjian Masyarakat Menurut teori ini, bahwa terjadinya Negara pada mulanya dilihat dari perkembangan manusia sebagai individu yang hidup menyendiri tanpa tujuan dan tanpa berpedoman atau peraturan apa pun yang berlaku baginya. c. Teori Kekuasaan



Teori ini menyatakan bahwa terbentuknya Negara karena adanya kekuasaan dari orang- orang yang merasa dirinya kuat dan mampu mengalahkan orang- orang yang lemah. d. Teori hukum Alam Hukum alam adalah hukum yang tidak dibuat oleh sesuatu badan pembentuk undang undang (badan legislatif), melainkan hukum yang seharusnya berlaku menurut alam. 7 C. Asal Mula Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tidak dapat disangkal lagi bahwa lahirnya Republik Indonesia (RI) secara factual (kenyataan) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi kemerdekaan Indonesia itu sendiri Hatta atas nama bangsa ditandatangani olch Sockarno Indonesia. Akan tetapi secara teoritis belum ada keseragaman pendapat tentang asal mula terjadinya Negara Kesatuan R.I. Republik Indonesia sebagai Negara kesatuan terjadi secara alamiah. Ini sejalan dengan tuntutan fitrah manusia dan diserta kehendak Tuhan, seperti yang tersurat pada alenia ketiga Pembukaan UUD 1945. D. Unsur-Unsur Terjadinya Negara 1. Penduduk dan Bukan Penduduk Yang disebut dengan penduduk suatu Negara ialah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal menetap di wilayah suatu Negara dan telah memiliki syarat menurut undang undang. Dan yang disebut dengan bukan penduduk ialah orang yang berada di wailayah Negara untuk sementara serta tidak bermaksud bertempat tinggal tetap di Negara itu. Misalnya, wisatawan manca Negara yang sedang berkunjung di Indonesia. 2. Warga Negara dan bukan Warga Negara Yang dimaksud dengan warga Negara ialah mereka yang menjadi anggota suatu Negara dan mempunyai ikatan hukum dengan Negara yang bersangkutan. Sedangkan yang disebut dengan bukan warga Negara (orang asing) ialah meraka yang tidak mempunyai ikatan hukum dengan negara itu, namun harus tunduk kepada segala peraturan atau perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut. 3. Warga Negara Indonesia Setiap Negara perlu memiliki peraturan perundang undangan tentang kewarganegaraan. Ini jelas untuk menentukan status seseorang, apakah ia warga Negara atau bukan. Berdasarkan peraturan perundang - undanagan yang berlaku adalah penting, artinya bukan saja hanya masalah hukum privat saja, melainkan memegang peranan penting di bidang hukum publik. E. Pemerintah yang Berdaulat 1. Kedaulatan



Pemerintahan merupakan gabungan dari semua alat atau badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di wilayah suatu Negara seperti raja atau presiden dan para menteri. Selain itu terdapat badan - badang kenegaraan lainnya seperti MPR, DPR, DPA, dan MA.



8 BAB V FENOMENA FISIK (LINGKUNGAN ALAM) MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA A. Karakteristik Lingkungan Alam Pada lingkungan alam terjadi adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya manusia, hewan, tumbuhan dengan segala unsur-unsur abiotik, seperti tanah/batu-batuan, air, udara dan lain sebagainya. Adanya interaksi tersebut dirasakan sebagai kebutuhan dasar bagi makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik). B. Tanah Tanah adalah salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri, manusia hidup di atas tanah, mencukupi segala kebutuhan hidupnya dengan segala hasil yang bahan-bahannya hampir seluruhnya tersedia di dalam tanah. Sifat fisik tanah sangat penting dilihat dari segi pengelolaanya, warna, tekstur dan konsistensinya dapat digambarkan secara kasar. Sifat fisik yang pertama adalah warna tanah. Warna tanah disebabkan oleh beberapa faktor penyebab, antara lain: 1. Bahan organic pada tanah organosol menyebabkan tanah berwarna hitam, gelap coklat, 2. Mangan, menyebabkan tanah berwarna gelap, 3. Ferum menyebabkan latosol berwarna merah jingga, atau kuning coklat C. Fisiografi Berdasarkan bentang alamnya secara umum wilayah Indonesia dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu dataran Barat dataran Timur yang dangkal serta cekungan tengah yang lebih dalam. Dengan demikian bentuk penampang melintangnya menyerupai perairan laut dangkal ini meliputi Selat Malaka bagian Selatan, L. Laut Selatan bagian ujung Selatan, Selat Sunda dan L. Jawa. Di perairan ini pula terletak tiga pulau-pulau kecil disekitarnya. D. Iklim Indonesia beriklim Laut Tropia, karena terletak diwilayah tropia dan diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Negeri ini juga dipengaruhi oleh angin Muson Barat dan Muson Timur, karena letaknya berada diantara dua benua yaitu Asia dan Australia. Pada umumnya musim hujan berlangsung dari bulan Oktober dan berakhir



pada bulan April. Pada musim tersebut bertiup angin Muson Barat Laut. Musim kemarau berlangsung dari bulan Mei dan berakhir pada bulan September. Pada bulan-bulan tersebut bertiup angin Muson Timur atau Tenggara. F. Gerakah Suhu Suhu di Indonesia tidak berubah karena musim, seperti terjadi pada daerah-daerah yang terletak diluar daerah tropic. Suhu di Indonesia khususnya saat di daerah tropik umumnya berubah 9 1. Dalam waktu 24 jam atau antara siang dan malam. Suhu terteinggi biasanya terdapat antara pukul 14.00-15.00. Sedangkan suhu terendah pada pukul 06.00-07.00. 2. Menurut ketinggian tempat. Di depan sudah pernah disampaikan bahwa kalau kita naik 100 m, suhu futon 0,5°C. Bogor yang terletak hampit setinggi 300 m diatas Laut, mempunyai suhu rata-rata tahunan kira-kira 1,5°C lebih rendah dari Tanjung Periuk, yang terletak di pinggir laut dengan ketinggian rata-rata 0 m dan suhu rata-rata tahunan 26°C. G. Curah Hujan 1. Letak Daerah Konpergensi Antar Topik (DKAT). DKAT ini merupakan suatu "zone" atau daerah yang belar, dimana suhu udara sekitarnya adalah yang tertinggi Karena itu pula DKAT ini disebut juga ekwator termal. Suhu tinggi ini menyebabkan tekanan udara di atas zone itu rendah. 2. Bentuk Medan Medan berbukti atau bergantung akan memaksa udara atau angin bergerak naik untuk bias melintasi punggung pegunungan. Inipun mengakibatkan suhu udara turun dan bersama dengan turunnya suhu itu pula kemampuannya untuk mengandung uap air turun. Tiap naik 100 m suhu akan turun 0,5°C. Sebagian dari uap air akan jatuh pula sebagai hujan (hujan orografi). 3. Arah Lereng Medan Lereng Medan yang menghadap arah angin akan mendapat hujan lebih banyak dari pada lereng medan yang membelakangi arah angin (bayangan hujan) seperti kota Palu, Bandung Kedua kota ini terletak di "batik" bukit dari arah datangnya angin pembawa hujan. 4. Arah Angin sejajar Arah Garis pantai Kadang-kadang terdapat arah angin itu sejajar dengan arah garis pantai. Akibatnya suhu udara tidak berubah dank arena itu pula hujan tidak jatuh, contoh Pantai utar Jawa, pulau Madura, Pantai barat pulau Bali. 5. Jarak Perjalanan Angin di atas edan datar



Angin yang membawa hujan adalah angin yang berhembus dari atas perairan kca rah dataran. Kalau medan datar yang dilalui angin itu lebar, serta sifat permukaannya tidak berubah, hujan mungkin futon pada bagian medan dekat pantai dan selanjutnya tidak lagi ada hujan. Contoh gejala ini misalnya terdapat antara Tanjung Periuk-Cibinong karena itu gejala ini disebut juga gejala Cibinong.



10 H. Bentuk Lain Dari Air Di Udara Selain Hujan 1. Awan Awan bias menghalangi masuknya sinar matahari ke bumi. Misalnya pada musim penghujan. Kalau awan menghalangi sinar matahari untuk beberapa hari lamanya misalnya kita rasakan dingin. Awan bias juga menutupi muka bumi pada sore dan malam hari dapat menghalangi radiasi bumi. 2. Kabut Kabut sebenarnya adalah awan yang melayang rendah. Kabut terbentuk di atas daerah rawa di dataran rendah, sejak sinar matahari mulai terasa panasnya yaitu disekitar pukul 10.00 biasanya. Kabut juga terdapat di daerah pegunungan terutama sesudah jatuh hujan. 3. Embun Terjadinya embun sama saja dengan kejadian hujan Kama penurunan suhu, kemampuan udara untuk mengandung uap air menurun pula Uap menjadı cair penurunan suhu udara ini disebabkan karna sentuhan dengan benda dingin. I. Perairan Darat Perairan darat meliputi air tanah, air danau, air rawa dan air beku (es dan salju). Air tanah adalah air tawar yang terdapat dalam lapisan- lapisan dalam tanah.Sungai adalah suatu alur aliran air yang mengalir melalui terusan alami (baik yang berasal dari mata air, limpasan air permukaan, air hujan, salju dan es yang mencair ke permukaan) yang kedua pinggirannya dibatasi oleh tanggul-tanggul serta bermuara ke laut. Danau adalah bagian permukaan bumi yang merupakan sebuah cekungan: (ledok) yang relative luas, digenangi air. Air danau dapat berasal dari air hujan, air sungai, air tanah, dan mata air. J. Perairan Laut Sekitar dua pertiga atau 71 persen luaspermukaan bumi terdiri atas laut. Bagian daratan yang paling luas berada di belahan bumi utara yaitu sekitar 39 persen, sedangkat daratan yang ada di belahan bumi selatan sekitar 19 persen. Di bumi bagian selatan perbandingan daratan dan lautan dalam persentase, 19:81.



K. Cuaca Cuaca adalah keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu ( tidak terlalu luas ). Dengan demikian cuaca dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu BMG mencatat cuaca rata- rata harian, cuaca rata-rata bulanan dan tahunan Cuaca itu sendini adalah jalinan proses keterpaduan unsure-unsur suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, gerakan udara ( angin ), awan dan curah hujan.



11 L. Suhu Udara Suhu udara diukur dengan termomoter. Termometer ada dua macam yaitu termometor maksimum dan thermometer minimum. Termometer maksimun digunakan untuk mengukur suhu tertinggi. Sedangkan thermometer minimum untuk mengukur suhu terendah. M. Tekanan Udara Udara memiliki tekanan karena memiliki berat, Tekanan udara di daerah dengan iklim tropika akan berbeda dengan daerah iklim sedang Tekanan udara seberat 1,033,3 gram disebut tekanan 1 atmosfir. N. Kelembaban Udara Kelembaban udara terdiri atas kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi. Kelembaban mutlak (absolut) adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang dikandung setiap satu meter kubik (1 m') udara.



FENOMENA MANUSIA (LINGKUNGAN SOSIAL) A. masalah Sosial Masalah social berkaitan dengan ukuran tentang nilai dan norma social. Setiap masyarakat tentu memiliki ukuran tentang nilai-nilai dan norma-norma social sendiri yang kadangkadang berbeda dengan ukuran norma dan nilai social masyarakat lain.Masalah social timbul sebagai akibat berlangsungnya interaksi social antara individu, dengan kelompok dan antar kelompok yang ditandai dengan suatu proses diasosiatif. Sebab-sebab timbylnya masalah social merupakan sampingan dari proses perkembangan masyarakat Semakin cepat perkembangan itu berlangsung semakinbanyak yang mungkin timbul. B. Jenis-jenis Masalah Sosial 1. Masalah kependudukan Menurut hasil sensus tahun 1980 penduduk Indonesia sudah mencapai jumlah 147.383.07S pertambahan 2,34 % setahun. Indonesia menghadapai dua masalah pokok kependudukan



yaitu: masalah penyebaran penduduk yang tidak merata dan pertumbuhan penduduk jiwa, dengan laju yang sangat cepat. 2. Kemiskinan Masalah kemiskinan berlaku relative, tergantung pada taraf kehidupan masyarakat modern, miskin itu karena tidak terpenuhinya seluruh kebutuhannya, tetapi bagi masyarakat yang sederhana kemiskinan itu karena mereka tidak dapat memnuhi kebutuhan primernya, seperti makanan, pakaian, perumahan. 12 3. Kejahatan Kejahatan berhubungan dengan organisasi-organisasi social dimana kejahatan itu terjadi. Proses-proses yang menyebabkan seseorang itu menjadi jahat ialah adanya bentuk proses imitasi dan pelaksanaan peranan. C. Kemajemukan Agama Ras dan Etnik 1. Keanekaragaman Suku Bangsa Koentjaraningrat mengemukakan suku bangsa dalam bahasa Inggris ethmic group adalah kesatuan social yang dapat dibedakan dari kesatuan social lainnya berdasarkan kesadaran akan identitas dan perbedaan akan kebudayaan terutama bahasa Dalam bentuk lain dapat dikatakan bahwa suatu suku bangsa merupakan sekelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas kesatuan kebudayaan. 2. Keanekaragaman agama dan aliran kepercayaan Disamping keanekaragaman suku bangsa dan ras Indonesia juga memiliki keanekaragaman dalam hal agama dan aliran kepercyaan. Di Indonesia ada 5 agama besar, yakni agam islam, Kristen katolik, Kristen protestan, hindu dharma budha, ditambah sejumlah 160 aliran kepercayaan yang diakui. Emosi religious akan menyebabkan suatu benda, tindakan, gagasan menjadi bernilai sucisehingga dianggap berkeramat.Aliran kepercayaan adalah keyakinan seseorang atau sekelompok orang yang hanya berpedoman kepada teladan dan upacaraupacara leluhur turun-temurun. BAB VI PENGARUH KEBUDAYAAN DARI LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA A. Peradaban Pada Zaman Pra Sejarah 1. Zaman Batu, terbagi atas: 



Zaman batu hua (Palaeolithikum). Pendukung kebudayaan zaman batu tua adalah manusia Purba Indonesia. Ada tiga type manusia Purba di Indonesia



 



1)Meghanthropus Palacojavanicus, fosilnya di Sangiran Tengah). 2). Pithecanthropus 3). Homo Sapiens purba Zaman Batu Tengah (Mesolithikum). Pendukung kebudayaan zaman batu tengah ialah Homo Sapiens (manusia cerdas, seperti Papua Melanesaide, setengah sedanter). Zaman Batu Baru (Neolithikum). Pendukung kebudayaan ini yaitu bangsa Melayu Austronesia yang hidupnya sudah menetap (sedanter) dan mulai menghasilkan bahan makanan yang diperlukan (food producing) dengan jalan beternak dan bercocok tanam.



13 2. Zaman Logam Alat-alat pada zaman logam terutama terbuat dari bahan logam, berarti tidka hanya mengambil yang ada di alam teteapi sudah mengusahakan apa yang terkandung didalam tanah. Zaman logam terbagi atas: zaman perunggu dan zaman besi. B. Pengaruh Kebudayaan India (Hindu Dan Budha) 1. Pengertian Kebudayaan Hindu dan Perkembangannnya Kebudayaan Hindu merupakan suatu pandangan hidup bangsa Hindu, yang merupakan satu kesatuan dari agama-agama yang bersumber pada kita "Weds, Brahmana dan Upanysad", dimana wujud dari pandangan hidup bangsa Hindu tersebut tersimpul dalam ajaran agama Budha dan Hindu. 2. Agama Hindu lahir setelah agama Budha Agama Hindu sebenarnya merupakan pembaharuan dari ajaran-ajaran yang ada pada zaman Weda, Brahmana dan Upanysad. Dalam Agama Hindu mulai dikenal adanya pematungan dewa-dewa, mengenal sistem kasta, bersumber pada kita b Weda, lebih bersifat rasional dan menitik beratkan kepada pemujaan patung dewa-dewa 3. Proses masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia Ada berbagai pendapat, teori atau pandangan, yaitu Teori Waiaya, mengemukakan tentang peranan kaum atau golongan pedagang. Teori Brahmana, beranggap bahwa kaum atau golonganBrahmana sangat menentukan, sedangkan Teori Kesyatria menyatakan bahwa penyebaran pengaruh tersebut dilakukan oleh kaum kesatria (golongan militer). C. Pengaruh Kebudayaan Hindu di Indonesia Pengaruh Hindu yang paling dominan dalam bidang ekonomi dalam waktu ialah: 1. Timbulnya golongan baru dalam masyarakat Indonesia yaitu golongan perdagangan atau saudagar yang termasuk pada kasta Waisya. 2. Kepulauan Nusantara semakin dikenal oleh dunia internasional terutama dari hasil buminya seperti yang ditulis oleh sumber-sumber



Tiongkok, India, Arab, Yunani. 3. Penggunaan mata perdagangan mutiara mulai berkembang. Mata uang emas dan perak mulai dipakai sebagai alat pembayaran. D. Pengaruh Kebudayaan Islam 1. Masuknya Islam ke Indonesia Yang memasukkan Islam ke Indonesia bukan hanya para pedagang Persia dan Arab. Bahkan menurut pendapat W. P. Groenefeldt, sejak abad ke-7 sudah ada pedagang muslim Arab sudah ada para pedagang muslim Arab yang bermukim di Indonesia. Mereka menetap didalam satu tempat di pantai beret pulau Sumatera. Tempat tersebut mungkin pelabuhan Barus, yang banyak didatangi para pedagang asing untuk mendapatkan kapur barus. 14 2. Perkembangan Islam di Indonesia Melalui persentuhan dengan para pedagang Islam yang datang dari Asia sebelah, beret, penduduk Indonesia berkenalan dengan Islam. Dikalangan para penduduk adalah yang terbuka hatinya menjadi penganut Islam. 3. Kerajaan-kerajaan Islam di Luar Jawa 











Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan Islam pertama di Sumatera yang diketahui berdasarkan peninggalan tertulis, ialah Samudera Pasai. Kerajaan ini berkembang menjadi pusat perdagangan karena letaknya di Aceh bagian utara, yang merupakan pintu gerbang untuk memasuki perairan Indonesia. Kerajaan Malaka. Setelah Kerajaan Samudra Pasai menurun, peranannya sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam digantikan oleh Malaka. Kerajaan Aceh. Dengan jatuhnya Malaka ketangan Portugis, banyak pedagang Islam yang menyingkir ke a Aceh berkembang menjadi pusat perdagangan.



E. Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. 1. Kerajaan Demak. Dengan masuknya Islam kepantai utara Jawa timur, maka dalam masyarakat timbul golongan penganut Islam. Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa ialah Demak 2. Kerajaan Banten. Banten berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai. F. Kedatangan Bangsa Inggris Di Indonesia Serta Reaksi Yang Dihadapinya Pelayaran orang-orang Inggris ke kawasan Asia Tenggara dan dunia timur pada umumnya tertinggal dibandingkan dengan pelayaran orang-orang Portugis. Hal ini disebabkan perhatian



orang Inggris lebih ditumpahkan ke benua Amerika dan rupa-rupanya mereka belum mengetahui jalan ke timur melalui Tanjung Harapan. Faktor-faktor yang mendorong timbulnya penjelajahan dunia oleh kedua bangsa: Portugis dan Spanyol, diantaranya adalah: 



 



Jatuhnya Constantinopel pada tahun 1453 kepada Turki, yang mengakibatkan putusnya hubungan dagang anti Barat-Timur karena Turki menjalankan blockade terhadap pedagang-pedagang dari Eropa. Semangat reconquiata dari kedua bangsa tersebut setelah mereka berhasil mendesak Islam dari t Semenanjung Andalusia. Kemampuan teknologi khususnya di bidang pelayaran yang dimiliki kedua banngsa tersebut untuk menjelajahi lautan diseluruh dunia 15



.Tujuan utama imperialiame Kuno adalah bertumpu kepada tujuan untuk mencapai/melaksanakan Gold (emas, kekayaan) Gaspel (Injil, menyebarkan mama) dan Glory (kemegahan). Perang terjadi sebagai akibat dari upaya memaksakan monopoli perdagangan rempah-rempah oleh Portugis terhadap Ternate. Upaya meredakan permusuhan akhirnya agal karena Portugis membunuh Sultan Khairun. Sering berkobar Ternate bangkit dipimpin Babullah. Perang berlangsungsampai tahun 1575. Portugis kalah dan terusir dari Ternate. G. Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia, dan Berdirinya VOC Bangsa Belanda datang di Indonesia untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Datang untuk menyebarkan agamanya, agama Kristen. Dalam hal ini Anda dapat memberi motivasi kedatangan Belanda dengan kedatangan Portugis. Barangkali inilah sebabnya m kedatangan mereka pada awalnya tidak dianggap membahayakan kedudukan penguasa pribumi yang didatnginya. Tetapi nanti sclanjutnya, ternyata mereka saja dengan pendatangpendatang dari Eropa lainnya, sasaran mereka adalah monopolli, pert dan penjajahan. H. VOC (Verenigde Oost Indiache Compagnie) Badan dagang ini merupakan maskapai dagang Belanda yang mempunyai wilayah oherasi di Hinida Timur. Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik dari dalam maupun dari luar negeri (Portugis, Apanvol dan Inggris). Modal usahanya adlah enam juta guldan yang diperoleh dari modal para anggota dan penjualan wham. Pengurusnya di negeri Belanda disebut 13ewinrlhehbers der VOC (6 orang) serta 17 orang pengurus harian yang disebut Heren XVII.



BAB VII



PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENCAPAI DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN A. Pendahuluan Perjuangan mencapai kemerdekaan dimulai sejak bangsa asing khususnya bangsa portugis memaksakan kehendaknya untuk menguasai perdagangan di Indonesia, kemudian disusul oleh Spanyol, Belanda, Inggris dan Jepang. B. Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya 1. Latar belakang timbulnya penjajahan di Indonesia a. Faktor ekstern 











  



Berkembangnya keyakinan akan Copernicus yang menyatakan bahwa dunia ini tidak datar melainkan bulat seperti bola. 16 Barlangsungnya zaman Renaissance di Eropa sekitar tahun 1500di Eropa berkembang zaman kebebasan yaitu lahirnya kembali jiwa bebas dari berbagai kekakangan yang membelenggu kehidupan mereka. Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara dan pantai timur laut tengah yang pada tahun 1453 berhasil merebut pusat perdangan dan ibukota kerajaan Romawi Constantinovel. Semangat Reconquesta atau semangat perang salib yaitu semangat ntuk menaklukkan bangsa-bangsa yang perna mengalahkan mereka yaitu orang-orang Islam. Ambisi untuk mencari daerah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas mencari kekayaan, kejayaan dan penyebaran agama Nasrani (Gold, Glory, dan gospel) Adanya perjanjian Tordessilas (7 juni 1494)



b. Faktor intern atau kondisi yang memungkinkan bangsa Asing menjajah Indonesia 











Kontak hubungan perdagangan,seperti lazinnya seorang pedagang yang pada awalnya tidak mempunyai prasangka yang negatif terdapat tamunya yang datang ke indonesia ini dimanfaatkan untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya dengan jalan mengadu domba (memihak salah satu ) yang selanjutnya meminta imbalan yakni hak monopoli perdagangan. Penghasil rempah-rempah terbesar, disamping faktor sebagai penghasil rempahrempah terbesar, terdapat pada faktor negatifnya yakni menjadi tempat tujuan utama bagi para saudagar eropa dan setelah tiba di indonesia lambat laun dimungkinkan bangsa barat untuk menguasai pusat perdagangan tersebut. Belum ada nya rasa persatuan antara kerjaan yang satu dengan kerjaan yang lain, justru sebaliknya mudah terpancing konflik dan dimanfaatkan olch kaum penjajah.



C. Cara Berjuang Rakyat Nusantara Sebelum Tahun 1908- 1941.



Cara lain dari perjuangan dimasa sebelum tahun 1908 ialah perjuangan daerah belanda tidak pernah menghadapi perjuangan saja-saja Nusantara yang terorganisirkan secara berkelompok- kelompok. D. Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Kebangsaan. Setelah perjuangan menentang penjajah tak dapat diandalkan lagi kepada para saja, bangsawan, pemuka agama dan masyarakat, maka cara lain harus ditempuh atau menuju kepada kemerdekaan bangsa. Dengan diprakarsai olehh mereka yang berpikiran maju, yang sebagian besar terdiri dari mereka yang telah mengenal kemajuan negara-negara barat melalui pendidikan, mulailah dikalangan bangsa indonesia, yang memulai memperhatikan nasib rakyat.



17 F. Sumpah Pemuda 28 oktober 1928 tahun Pada 1928 bulan oktober, dijakarta diselenggarakan suatu rapat besar atau kongres, yang dihadirn oleh wakil-wakil perkumulan pemuda yang didasarkan atas rasa kedaerah seperti jong java (pemuda jawa). Jong sumatera (pemuda sumatera), jong celebes (pemuda sulawesi), jong ambon (pemuda maluku), sekarrukun dari jawa barat dan jong ialamleten bond (ikatan pemuda islam). Tepat pada tanggal 28 oktober dalam salah satu sidang kongres itu untuk pertama kali diikarkan oleh segenap hadirin. F. Indonesia Pada Masa Pendudukan Tentara Jepangg (8- 3-1942 S/D 14-8-1945) Pada akhir masa pendudukan belanda, berbagai partai politik bermunculan di indonesia seperti: PERTINDO, PNI, PARINDRA, GERINDO, GAPI, dll. Dalam perang dunia kedua (1939 1945) belanda akhirnya diduduki jerman (mei 1940). G. Indonesia Merdeka Pada pukul 09.55 WIB drs.M.Hatta tiba ditempat itu, ismasuk kedalam rumah soekarno, kemudian kedua pemimpin bangsa indonesia itu smaa-sama keluar, menuju ruang depan. Upacara bersejarah itu dimulai pada ukul 10.00 Wib, Soekarno tampil kedepan microfon atau pengeras suara, is mengucapkan beberapa kalimat pengantar setelah itu, is berkata "saudarasaudara " dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad untuk membacakan naskah proklamasi. Setelah naskah proklamasi selesai dibacakan,sukamo berkata 'demikianlah saudara-saudra, kita sekarang telah merdeka. H. Negara Republik Indonesia



Kemerdekaan indonesia di proklamsikan pada tanggal 17 agustus 1945 pada tanggal 18 kemerdekaan indonesia mengadakan rapat kilat. Panitia itu menetapkan sukarno dan hatta menjadi presiden dan wakil presiden negara republik indonesia. I. Pemindahan kekuasaan Dalam proklamasi kemerdekaan dikatakan, bahwa setelah dinyatakan indonesia merdeka, pemindahan kekuasaan (dari jepang kepada rpublik indonesia) akan diselenggarakan dalam waktu yang singkat. Dengan senjata sederhana Tombak, golok, beberapa pucuk senapan, pemuda-pemuda menyerbu markas-markas jepang. J. Mempertahankan Kemerdekaan 1. Tentara Inggris mendarat (1945), Belanda berusaha meruntuhkan RI dan membentuk pemerintah Belanda di Indonesia, yang di sebut NICA ( Nederland Indies Cipil Administration).



18 2. Pertempuran-pertempuran pembela kemerdekaan Orang - orang Belanda berusaha menerbitkan permusuhan danperkellahian dengan bangsa Indonesia. Orang - orang Belanda yang baru keluar dari kamp tawanan di pesenjatai oleh NICA. Perkelahian dan pertempuran terjadi terjadi bila orang Belanda berjumpa orang Indonesia.Segala terjadi kekacauan, Inggris bertindak. Belanda memperalat Inggris upaya memusuhi dan meuntuh kan RI, Di kota- kota besar terjadi pertempuran, pemuda - pemuda Indonesia melawan Belanda dan Inggris. K. Perjuangan Memulihkan Kedaulatan 1. Pemerintahan Republik Indonesia 2. Politik "Devide et ikmpere" Belanda 3. Perundingan Linggarjati (25 Maret 1947) 4. Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947) 5. Perundingan Renville (17 Januari 1947) 6. Agresi Militer Belanda II (19 Des 1945) 7. Perundingan Rum-Royen (7 Mei 1949) 8. Konferensi Meja Bundar (Agustus-Desember 1949) BAB VIII



PEREKONOMIAN INDONESIA A. Sistem Perekonomian Indonesia 1 Sistem Perekonomian Sistem ekonomi adalah sifat kehidupan secra kese;uruhan, yang diusulkan atau yang terdapat dalam kenyataan denga khusus memperhatikan hak milik dan penggunaan harta dan tingkat pengaturan dan pengendalian pemerintah. ( Winardi, 1982). Siistem perekonomian adalah sistem sosial itu untuk memenuhi segala keutuhan hidupnya atau untuk mencaoai kemakmuran (Tom Gunadi, 1983). B. Sistem Perekonomian Liberal Sitem ekonomi liberal, mekanisme harga dan pasar mempunyai peranan yang sangat penting. Melalui mekanisme harga dan pasar berbgai masalah ekonomi dapat dipecahkan. Mekanisme harga merupakan alat pengatur bagi produsen. Jika harga barang yang tinggi yang disebbkan oelh persediaaan yang sedikit, maka produsen akan menambahkan produksi barang tersebut.



19 C. Sistem Perekonomian Sosialis Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu reaksi terhadap perkembangan sistem ekonomi liberal. Menurut para konseptor ekonomi sosialis, bahwa sistem ekonomi liberal tidak akan daoat membawa dan memelihara pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dengan stabil tanpa mengikutsertakan pemerintah dalam membangaun perekonomian. D. Sistem Perekonomian Campuran Yang dimaksud dengan ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang didalamnya terdapat unsur kebebasan dan unsur kekuasaan,artinya bahwa individu diberikan kebebasan untuk berperan serta dalam perekonomian,demikian pula dengan pemerintah mempunyai peran untuk menciptakan kehidupan ekonomi yang schat dan tidak membiarkan pemusatan modal yang terlalu besar di individu dan atau kelompok,serta membantu golongan ekonomi lemah. E. Sistem Perekonomian Indonesia Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai olch negara. Kalau tidak, tampuk produksi jatuh ketangan orang yang berkuasa dan rakyat yang banyak akan ditindasnya. Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada ditangan orang seorang.



BAB IX



PEMBANGUNAN DI INDONESIA A. Dinamika Pembanguan Nasional 1. Pembangunan Nasional sebagai upaya mengisi kemerdekaan Sebagai usaha sadar untuk mengisi kemerdekaan, kebijaksanaan dan strategi pembangunan nasional pada umumnya dinyatakan sebagai perwujudan aspirasi yang hidup dang berkembang di kalangan masyarakat luas dan disampaikan melalui berbagai cara dan teknik yang kesemuanya bermuara pada penuangannya dalam bentuk peraturan perundangundangan yang kewenangan menetapkannya berada ditangan lembaga perwakilan. 2 Aspek dan Gerak Pembangunan Nasional Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, bergerak melakukan perubahan secara terusmenerus dan bertahap kea rah kemajuan dan perbaikan seluruh aspek kehidupan bangsa.



20 3. Pola Dasar dan Prinsip Penyelenggaraan Dinamika Pembangunan Nasional Pola dasar pembangunan nasional memuat pula modal dasar apa yang dimiliki dan akan terus dipelihara dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia selama melaksanakan tugas-tugas pembangunan. Di samping itu dicantumkan adanya faktor-faktor dominan yang tentu tiada diperhatikan dalam upaya menggerakkan dan memanfaatkan modal dasar yang dimiliki. Yang dimaksud dengan modal dasae pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional, baik potensial, yang dimiliki dan dalam pembangunan yang efektif maupun didayagunakan bangsa Indonesia nasioanal.



B.PEMBAHASAN BUKU PEMBANDING BAB I A. Pengertian Pendidikan IPS 1. Istilah IPS dan Pendidikan IPS Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dan Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial yang seringkali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang sering diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih (overlaping). Istilah yang digunakan untuk social studies yang berlaku di Australia (Victoria) berbeda dengan istilah yang digunakan di negara- negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat. Studi sosial di Australia secara eksplisit memasukan istilah 'environment. Istilah



ini menunjuk pada sistem lingkungan, baik alam maupun manusia dan bagaimana sistem itu berinteraksi dalam kehidupan masyarakat yang beragam. 2. Perkembangan Pengertian IPS (Social Studies) Uraian yang cukup lengkap tentang perkembangan pengertian Social Studies sejak kelahirannya terdapat dalam buku karya Saxe (1991) berjudul Social Studies in Schools: A History of The early Years. Menurut Saxe, pengertian PIPS yang dalam istilah asing lebih dikenal dengan istilah Social Studies, pada tahap awal kelahiran terdapat dalam the National Herbart Society papers of 1896-1897, yang menegaskan bahwa Social Studies sebagai delimiting the social sciences for pedagogical use (upaya membatasi ilmu-ilmu sosial untuk penggunaan secara pedagogik) Selanjutnya pengertian ini menjadi dasar dalam dokumen "Statement of the Chairman of Committee on Social Studies" yang dikeluarkan oleh Committee on Social Studies (CSS) tahun 1913. 3. Pengertian Pendidikan IPS dalam konteks Indonesia Pengertian PIPS di Indonesia sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara pada umumnya masih dipersepsikan secara beragam. Namun, definisi yang sudah lama dirumuskan sebagai hasil adopsi dan adaptasi dari gagasan global reformers adalah definisi dari Prof. Nu'man Somantri yang dikemukakan dalam Forum Komunikasi II.



21 Himpunan Sarjana pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia, disingkat HISPIPSI (sekarang berubah menjadi Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-llmu Sosial Indonesia, disingkat HISPISI), Somantri mendefinisikan Pendidikan IPS dalam dua jenis, yakni Pendidikan IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi sebagai berikut. Pendidikan IPSS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. (Somantri, 2001-921) 4. PIPS sebagai Pendidikan Disiplin llmu Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dengan identitas bidang kajian eklektik yang dinamakan "an integrated system of knowl- edge", "synthetic discipline", "multidimensional, dan "kajian konseptual sistemik" merupakan kajian (baru) yang berbeda dari kajian monodisiplin atau disiplin ilmu "tradisional". Pendidikan Disiplin Ilmu adalah suatu batang tubuh disiplin (baru) yang menyeleksi konsep, generalisasi dan teori dari struktur disiplin-disiplin ilmu (universitas) dan Disiplin Ilmu Pendidikan yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Pendidikan Disiplin Ilmu Sosial adalah seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mewujudkan tujuan pendidikan FPIPS dalam kerangka pencapaian tujuan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UU Sisdiknas. B. Landasan Pendidikan IPS Landasan filosofis, memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan untuk menentukan apa obyek kajian atau donmain apa saja yang menjadi kajian pokok dan dimensi



pengembangan PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu (aspek ontologis); bagaimana cara, proses, atau metode membangun dan mengembangkan PIPS hingga menentukan pengetahuan manakah yang dianggap benar, sah, valid, atau terpercaya (aspek epistemologis); apa tujuan PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu ini dibangun dan dikembangkan serta digunakan atau apakah manfaat dari PIPS ini (aspek aksiologis). Landasan ideologis, dimaksudkan sebagai sistem gagasan mendasar untuk memberi pertimbangan dan menjawab pertanyaan: (1) bagaimana keterkaitan antara das sein PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dan das sollen PIPS; dan (2) bagaimana keterkaitan antara teori- teori pendidikan dengan hakikat dan praksis etika, moral, politik dan norma-norma perilaku dalam membangun dan mengembangkan PIPS. Landasan sosiologis, memberikan sistem gagasan mendasar untuk menentukan cita-cita, kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola kehidupan masa depan melalui interaksi sosial yang akan membangun teori-teori atau prinsip-prinsip PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu. Landasan ini akan dan telah memberikan dasar-dasar sosiologis terhadap pranata dan institusi pendidikan dalam proses perubahan sosial yang konstruktif. (Dewey, 1964; (Kuhn, 2001). 22 Landasan antropologis, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar dalam menentukan pola, sistem dan struktur pendidikan disiplin ilmu sehingga relevan dengan pola, sistem dan struktur kebudayaan bahkan dengan pola, sistem dan struktur perilaku marnusia yang kompleks. Landasan ini telah dan akan memberikan dasar-dasar sosial-kultural masyarakat terhadap struktur PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dalam proses perubahan sosial yang konstruktif. (Pai, 1990). Landasan kemanusiaan, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan karakteristik ideal manusia sebagai sasaran proses pendidikan. Landasan ini sangat penting karena pada dasarnya proses pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Landasan politis, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan arah dan garis kebijakan dalam politik pendidikan dari PIPS. Peran dan keterlibatan pihak pemerintah dalam landasan ini sangat besar sehingga pendidikan tidak mungkin steril dari tangan unsur birokrasi. (Foster, 1985; Freire, 2002). Landasan psikologis, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan cara-cara PIPS membangun struktur tubuh disiplin pengetahuannya, baik dalam tataran personal maupun komunal berdasarkan entitas-entitas psikologisnya. Hal ini sejalan dengan hakikat dari struktur yang dapat dipelajari, dialami, didiversifikasi, diklasifikasi oleh anggota komunitas PIPS berdasarkan kapasitas psikologis dan pengalamannya. Landasan religius, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar tentang nilai-nilai, norma, etika, dan moral yang menjadi jiwa (roh) yang melandasi keseluruhan bangunan PIPS, khususnya pendidikan di Indonesia.



Bab II A. IPS dan Ilmu Ilmu Sosial (IPS) Istilah "Ilmu Pengetahuan Sosial", disingkat IPS, merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah "social studies" dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat., Nama "IPS yang lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu, Solo. IPS sebagai mata pelajaran di persekolahan, pertama kali digunakan dalam Kurikulum 1975. B. Ilmu-llmu Sosial Berbeda dengan IPS atau social studies, istilah ilmu-ilmu sosial (IIS) adalah terjemahan dari social sciences. Di samping ilmu-ilmu sosial terdapat pula ilmu-ilmu alam (sciences) dan humanitis/humaniora. Ilmu- ilmu alam mempunyai tiga bagian disiplin ilmu utama yang meliputi biologi, fisika, dan kimia. 23 Sementara humanitis terdiri, antara lain, Sejarah dan Sastra. Semua bidang keilmuan dan humaniora ini berakar pada suatu bidang yang disebut filsafat. Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafatnya masing-masing yang pada akhirnya semua disiplin itu berhulu pada ajaran agama. 1. Antropologi Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia. Mereka tertarik dengan kebudayaan prasejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan pada zaman modern saat ini. Mereka mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi, dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan (food gathering) sampai zaman bercocok tanam dan zaman industri. 2. Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas. Pentingnya manajemen kelangkaan secara khusus dibagi ke dalam dua bagian: analisis ekonomi dan kebijakan ekonomi. Pembahasan ini dimulai dengan menerapkan analisis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif) - bagian yang berkaitan dengan studi kelangkaan yang bersifat ilmiah dan pengalokasian sumber-sumber. 3. Geografi



Para ahli geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia memengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Geografi dibagi ke dalam dua spesialisasi pokok: geografi fisik dan geografi budaya (manusia). Para ahli geografi fisik mengkaji aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim, tanah, sumber-sumber air, penyebaran tanaman dan binatang, dan bentuk-bentuk tanah. Para ahli geografi budaya (ahli kependudukkan - demografer) tertarik dengan penyebaran penduduk pada suatu wilayah tertentu. Mereka bukan hanya tertarik dengan tempat tinggal di mana mereka hidup, namun juga mengapa mereka tinggal di sana, yakni faktor-faktor apa yang memengaruhi. Daya tarik utama kedua dari ahli geografi budaya adalah interaksi antara manusia dengan lingkungan fisiknya. 4. Sejarah Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Para sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa; lampau: politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, arsitektur Islam, literatur), keilmuan dan intelektual. Seorang sejarahwan mungkin mengkhususkan pada satu atau lebih dari aspek-aspek kegiatan manusia (sosial, militer, seni); pada sejarah negara tertentu atau wilayah geografis (Amerika Serikat, Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah): pada periode waktu tertentu (Abad Pertengahan, Zaman Keemasan Yunani, Zaman Kejayaan Islam, Abad Nuklir, Abad Informasi); 24 pada peristiwa-peristiwa penting (Perang Diponegoro, Perang Kemerdekaan Indonesia, Perang Saudara di Amerika Serikat, Kelaparan di Afrika, Revolusi Industri); atau kepribadian orang terkemuka (Bung Kamo, Bung Hatta, Julius Caesar, Mahatma Gandhi, Eleanor Roosevelt, Martin Luther King, Jr.). 5. Ilmu Politik Para ilmuwan politik mempelajari kebijakan umum (public poli- cies). Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat, khususnya yang tercermin dalam pemerintahan. Pada saat ini, para ilmuwan politik telah memperluas perhatiannya dengan memasukkan hubungan antara kebijakan umum dan masyarakat. Bidang khusus ilmu politik meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatan pemerintahan (atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan. Bidang-bidang perhatian khusus yang didasarkan pada tingkatan pemerintahan meliputi negara dan pemerintahan daerah, pemerintah pusat (nasional), hubungan internasional (politik internasional). Pada setiap pemerintahan, para ilmuwan politik bisa mengkhususkan lagi, misalnya, pada satu bentuk pemerintahan nasional, seperti monarkhi, diktator, atau demokrasi. 6. Psikologi Para ahli Psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliput semua bentuk perilaku: manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental,



dan secara instink maupun dengan cara dipelajari. Secara tradisi, para ahli psikologi telah mempelajari tentang belajar, pertumbuhan dan perkembangan, berfikir, perasaan, perilaku kelompok, perkembangan kepribadian, dan perilaku abnormal. 7. Sosiologi Ahli sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok- kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia- perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi. Kelompok-kelompok dapat mencakup kelompok yang terjadi secara alamiah-seperti keluarga, para pekerja dalam organisasi, atau gerakan kerusuhan-atau kelompok-kelompok yang dibentuk untuk tujuan mengadakan penelitian ilmiah "di dalam laboratorium" (seperti kelompok pengambilan keputusan atau pemecahan masalah). Bab III Perkembangan pendidikan IPS A. Perkembangan Social Studies di Negara Lain Perkembangan Social Studies yang di Indonesia dikenal dengan istilah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) dapat ditelusuri dari sebuah karya Saxe (1991) yang berjudul Social Studies in Schools: A History of The Early Years. 25 Menurut Saxe (1991:21-22), pada awal pertumbuhannya, Social Studies dapat diidentifikasi dari the National Herbart Society papers of 1896-1897, yakni sebagai "delimiting the social sciences for pedagogical use (upaya membatasi ilmu-ilmu sosial untuk penggunaan secara pedagogik). Social studies sebagai satu kesatuan sistem dalam kurikulum pendidikan sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu Sejarah, Geografi, dan Civics. Fada aknir abad ke-19 dan awal abad ke-20, social studies telah dijadikan sebagai istilah resmi dalam kurikulum pendidikan, khususnya di Amerika Serikat. B. Perkembangan PIPS dalam sistem pendidikan di Indonesia 1. Pada kurun waktu tahun 1945-1964 IPS di Indonesia belum dikenal. Namun, pembelajaran yang memiliki karakteristik sama dengan IPS merujuk kepada definisi social studies menurut Edgar Wesley (1937) yang menyatakan bahwa "social studies are the social sciences simplified for pedagogical purposes" (Pendidikan IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan), Kenyataan ini dapat dilihat dari adanya mata pelajaran sejarah, geografi, civics, koperasi yang disampaikan secara terpisah di sekolah dasar, dan mata pelajaran ekonomi, sosiologi, dan antropologi di sekolah menengah. Pendidikan IPS pada tahun 1945-1964 2. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1964 dan 1968



Dalam Kurikulum 1964, ada perubahan pendekatan dalam pengajaran IPS di Indonesia, meskipun istilah IPS pada kurun waktu ini belum dikenal. Dimyati (1989) menamakan pendekatan yang digunakan bersifat korelatif dari ilmu-ilmu sosial. Dalam kurikulum tersebut, ada mata pelajaran pendidikan kemasyarakatan yang terdiri atas korelasi dari mata pelajaran ilmu bumi, sejarah, dan civics.Pada tahun 1968, terjadi perubahan kurikulum yang ditandai oleh adanya pengelompokan mata pelajaran sesuai dengan orientasi dan perkembangan pendidikan. Pada saat ini mulai diperkenalkan nama pendidikan kewarganegaraan sehingga pendidikan kemasyarakatan diubah menjadi pendidikan kewarganegaraan yang merupakan korelasi dari iimu bumi, sejarah, dan pengetahuan kewarganegaraan. 3. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1975 dan 1984 Sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik pada tahun sebelumnya, maka pada tahun 1975 mulai diperkenalkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (disingkat IPS) dalam sistem kurikulum di Indonesia. IPS sebagai mata pelajaran baru dalam Kurikulum 1975 diberikan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA menggunakan pendekatan disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik peserta yang didik yang ada di tiap jenjang tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum ini adalah berbasis pada materi pelajaran (Content Based Curriculum.



26 4. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1994 Pada Kurikulum 1994, mata pelajaran IPS mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi setelah diberlakukannya Undang- undang Nomor 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sebagai implikasi dari pelaksanaan UU tersebut muncul kajian kurikuler yang menggantikan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Khusus untuk IPS SD, materi pelajaran dibagi atas dua bagian, yakni materi sejarah dan materi pengetahuan sosial. Materi pengetahuan sosial meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi, dan politik/ pemerintahan sedangkan cakupan materi sejarah meliputi sejarah lokal dan sejarah nasional. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan siswa dan keterampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupannya serta meningkatkan rasa nasionalisme dari peristiwa masa llalu hingga masa sekarang agar para siswa memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air. 5. Pendidikan IPS dalam Permendiknas Memasuki Abad 21 yang ditandai oleh perubahan mendasar dalam segala aspek kehidupan khususnya perubahan dalam bidang politik, hukum, dan kondisi ekonomi telah menimbulkan perubahan yang sangat signifikan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Setelah perubahan



Kurikulum 1994 secara tambal sulam yakni melalui perubahan dengan diberlakukannya Kurikulum Suplemen ternyata dirasakan masih belum memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat secara luas.



Bab IV Dimensi dan Struktur Pendidikan IPS A. Dimensi PIPS 1. Dimensi Pengetahuan (Knowledge) Setiap orang memiliki wawasan tentang pengetahuan sosial yang berbeda-beda. Ada yang berpendapat bahwa pengetahuan sosial meliputi peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat tertentu.Ada pula yang mengemukakan bahwa pengetahuan sosial mencakup keyakinan- keyakinan dan pengalaman belajar siswa. Secara konseptual, pengetahuan (knowledge) hendaknya mencakup: (1) Fakta; (2) Konsep; dan (3) Generalisasi yang dipahami oleh siswa. 2. Dimensi Keterampilan (Skills) Pendidikan IPS sangat memerhatikan dimensi keterampilan disamping pemahaman dalam dimensi pengetahuan.



27 Kecakapan mengolah dan menerapkan informasi menupakan keterampilan yang sangat penting untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang mampu berpartisipasi secara cèrdas dalam masyarakat demokratis. Oleh Karena itu, berikut diuraikan sejumlah keterampilan yang diperlukan sehingga menjadi unsur dalam dimensi IPS dalam proses pembelajaran.  Keterampilan meneliti  Keterampilan berpikir  Keterampilan partisipasi sosial  Keterampilan berkomunikasi 3. Dimensi Nilai dan Sikap (Values and Attitudes) Pada hakikatnya, nilai merupakan sesuatu yang berharga. Nilai yang dimaksud disini adalah seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang terungkap ketika berpikir atau bertindak. Umumnya, nilai dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antarindividu dalam kelompok seperti keluarga, himpunan keagamaan, kelompok masyarakat atau persatuan dari orang-orang yang satu tujuan. 4. Dimensi Tindakan (Action) Tindakan sosial merupakan dimensi PIPS yang penting karena tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Mereka pun dapat belajar



berlatih secara konkret dan praktis.,Dengan belajar dari apa yang diketahui dan terpikirkan tentang isu-isu sosial untuk dipecahkan sehingga jelas apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya, para siswa belajar menjadi warga negara yang efektif di masyarakat. B. Struktur PIPS Model pembelajaran alternatif untuk bidang ilmu-ilmu sosial telah diperkenalkan dengan aneka ragam istilah, seperti: Model Inkuiri, Prob- lem Solving. Berpikir Kritis, Pengambilan Keputusan, dan sebagainya. Pada hakekatnya, model-model pembelajaran ini lebih banyak menekankan pada upaya membelajarkan siswa secara aktif (Students Active Learning). Istilah aktif dalam model pembelajaran ini memiliki makna luas. Bukan hanya aktif dalam aspek fisik semata melainkan meliputi aspek psikis serta aspek intelektual bahkan emosional. Model Struktur Pengetahuan    



Atribut ialah karakteristik atau sifat sejumlah benda, peristiwa atau ide yang dapat dibedakan Konsep ialah suatu pengertian abstrak simbol sekelompok benda, peristiwa atau ide. Generalisasi ialah suatu pengertian (berupa pernyataan) yang dibentuk oleh sejumlah konsep yang saling berkaitan dan kebenarannya masih perlu diuji. Konstruk ialah suatu organisasi dari generalisasi dan konsep yang saling berkaitan.



28 Bab V Beberapa Pemikiran dalam Pembaharuan Pembaruan Pembelajaran IPS A. Pembaruan Social Studies Di Amerika Serikat Adanya pembaruan pendidikan di Amerika Serikat saat ini telah menyadarkan para pendidik dan masyarakat umum tentang banyaknya kelemahan dalam program pembelajaran social studies. Banyak program pembaruan telah didukung oleh Dewan Nasional Social Studies (the National Council for the Social Studies - NCSS) dan kelompok profesional lainnya yang berpengaruh. Namun beberapa upaya mulia ini menjadi terpecah-pecah dan seringkali mempersempit lapangan social studies karena tekanannya pada pembelajaran disiplin ilmu yang terpisah-pisah (sejarah, geografi, kewarganegaraan) tanpa mengkaji hubungan dengan kurikulum secara menyeluruh.



B. Upaya Pembaruan Social Studies di Australia



Di Australia, social studies sebagai suatu mata pelajaran yang diberikan sejak sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah (P-10) dianggap sebagai mata pelajaran yang mempunyai kedudukan yang penting di seluruh negara bagian. Hal ini disebabkan oleh adanya kesadaran yang semakin meningkat di kalangan penduduk Australia terhadap masalah-masalah ekonomi, politik, lingkungan, sosial, dan masalah-masalah pribadi yang memertukan adanya kemampuan untuk mengatasinya, Pada tahun 1989, Dewan Pendidikan Australia (the Australian Education Council) berhasil menyepakati tujuan pendidikan nasional yang disahkan pada Konferensi Jobstreet dan diberi nama "The Common and Agreed National Goals for Schooling in Australia". C. Upaya Pembaharuan Pembelajaran IPS Di Indonesia Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejak lahirnya Kurikulum tahun 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-ilmu sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah-ubah sesuai dengan situasi politik pada masa itu. Misalnya, Kurikulum 1964 menggunakan istilah Pendidikan Kemasyarakatan. Ada dua kelompok mata pelajaran, ialah kelompok dasar yang terdiri atas Sejarah Indonesia dan Geografi Indo- nesia, Bahasa Indonesia dan Civics dan kelompok cipta yang terdiri atas Sejarah Dunia dan Geografi Dunia (S. Hamid Hassan, 1996). Kemampuan Berpikir Untuk Siswa Sekolah Dasar Savage dan Armstrong (1996) mengembangkan pendekatan inkuiri sebagai salah satu bagian dari upaya guru dalam membantu para siswa sekolah dasar meningkatkan kemampuan berfikir.



29 Empat pendekatan lainnya yang dikembangkan oleh Savage dan Armstrong untuk mendorong siswa mengembangkan kemampuan berfikir dalam IPS ialah kemampuan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis (critical thinking), kemampuan memecahkan masalah (problem solving), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making). D. Kemampuan Berpikir Untuk Siswa Sekolah Dasar Savage dan Armstrong (1996) mengembangkan pendekatan inkuiri sebagai salah satu bagian dari upaya guru dalam membantu para siswa sekolah dasar meningkatkan kemampuan berfikir. Empat pendekatan lainnya yang dikembangkan oleh Savage dan Armstrong untuk mendorong siswa mengembangkan kemampuan berfikir dalam IPS ialah kemampuan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis (critical thinking), kemampuan memecahkan masalah (problem solving), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making). E. Pendekatan Inkuiri Untuk Siswa Sekolah Menengah



Banks (1990) mengemukakan pendekatan mengajar dengan menggunakan inkuiri sosial untuk menghasilkan fakta, konsep,generalisasi, dan teori. Namun tujuan utama inkuiri ilmu sosial menurutnya adalah untuk membangun teori. Para ilmuwan sosial percaya bahwa salah satu cara membantu masyarakat adalah dengan membangun teori. Teori dapat digunakan untuk memahami, menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol perilaku masyarakat. Selain itu, tujuan inkuiri sosial pun diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah sosial sehingga mereka dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik. Untuk itu inkuiri sosial seyogyanya memberikan prioritas/memfokuskan pada masalahmasalah praktis kemasyarakatan. Dari sudut pandang ini, tujuan utama inkuiri sosial adalah memberikan kontribusi untuk para pengambil kebijakan dalam menghasilkan keputusankeputusannya. Bab VI Konsep Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat Dalam IPS A. Kedudukan Konsep Ilmu, Teknologi dan Masyarakat dalam Pembelajaran IPS Ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat (ITM) merupakan istilah yang diterapkan sebagai upaya dalam memberikan wawasan kepada siswa secara nyata untuk mengkaji ilmu pengetahuan. ITM merupakan istilah yang mengangkat pendidikan IPA secara retoris dalam kurikulum yang mengundang perdebatan, baik nuang lingkup, urutan konsep dasar maupun keterampilan proses Konsep ITM mencakup keseluruhan spektrum tentang peristiwaperistiwa kritis dalam proses pendidikan, meliputi tujuan, kurikulum, strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapan serta penampilan guru. Ciri dasar eksistensi ITM adalah lahirnya warga negara yang berpengetahuan luas yang mampu memecahkan masalah-masalah krusial dan mengambil tindakan secara efisien dan efektif. 30 ITM berusaha memfokuskan pada penyelesaian isu- isu saat ini sebagai cara terbaik mempersiapkan generasi masa kini dan perannya sebagai warga negara di masa depan. Sebenarnya, tidak ada konsep yang unik dalam ITM, kecuali dalam memberikan tempat/wahana dan proses ilmu pengetahuan dan teknologi.



B. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Ilmu, Teknologi dan Masyarakat Pertama, infusi ITM ke dalam mata pelajaran yang ada. Beberapa mata pelajaran yang mendasari pembelajaran IPS, seperti geografi,ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, dan sejarah memberikan peluang sebagai wadah untuk pembelajaran konsep ITM. Dalam Sejarah dunia, misalnya, Revolusi Industri termasuk revolusi di bidang ilmu dan teknologi di Eropa merupakan kesempatan yang baik untuk memasukkan konsep ITM. Dalam sejarah di Indonesia, siswa dapat mengkaji topik topik ITM sebagai dampaknya terhadap kehidupan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda, antara lain dalam bidang transportasi dan komunikasi.



Kedua, perluasan mata pelajaran yang ada. Topik-topik dan materi ITM dapat ditambahkan pada mata pelajaran yang sudah ada atau pada materi IPS tradisional. Misalnya, kasus kebijakan pemerintah pusat tentang kegiatan kelompok kepentingan (interest group) yang bertujuan mengubah perundang-undangan tentang praktik pengelolaan hutan. Para siswa dapat bermain peran sebagai pejabat pemerintah dan pemimpin kelompok kepentingan. Kemudian diminta agar membuat hal-hal kontroversi di antara dua pilihan apakah keputusan tentang membuka lapangan pekerjaan atau menutup pabrik karena mencemani lingkungan. Ketiga, pembuatan mata pelajaran yang baru. Sejumlah sekolah di Amerika Serikat telah memisahkan materi ITM dalam mata pelajaran tersendiri. Demikian pula di Australia, Science and Technology, merupakan mata pelajaran yang diberikan sejak SD sampai SMA secara tersendiri, Isi materi mata pelajaran ini cenderung disusun sekitar isu- isu aktual yang berkaitan dengan konsep-konsep sejarah dan ilmu-ilmu sosial maupun ilmu alam.



Bab VII Pendidikan Global A. Materi pendidikan Global Willard M. Kniep (1986) mengemukakan bahwa isi pendidikan global dirumuskan dari realitas sejarah dan kondisi saat ini yang menggambarkan dan menunjukkan dunia sebagai masyarakat global. Dari hasil analisisnya ini, Kniep (1986, h.437) memperkenalkan empat unsur kajian yang dianggap esensial dan mendasar bagi pendidikan global:



31 (1) kajian tentang nilai manusia (the study of human values); (2) kajian tentang sistem global (the study of global systems); (3) kajian tentang masalah-masalah dan isu-isu global (the study of global problems and issues); dan (4) kajian tentang sejarah hubungan dan saling ketergantungan antarorang, budaya dan bangsa (the study of the history of contacts and interdependence among peoples, cultures, and nations). B. Kajian tentang masalah masalah dan isu-isu global 1. Isu-isu Perdamaian dan Keamanan Dunia sekarang tempat kita tinggal merupakan obsesi global bagi keamanan nasional. Setiap tahun, negara-negara di dunia menghabiskan dana sekitar $750 billion atau sekitar 6% GNP dunia untuk membayar persenjataan. Jumlah ini mendekati $150 perorang yang ada di bumi. Sejak Perang Dunia II, walaupun bukan satu negara saja yang berperang namun telah diumumkan bahwa sedikitnya 160 konflik bersenjata telah terjadi sehingga sekitar 16 juta jiwa meninggal dunia.



2. Isu-Isu Pembangunan Studi tentang isu-isu pembangunan akan mengajak para siswa dalam perjuangan rakyat dan bangsa untuk memperoleh kebutuhan dasar, mencapai pertumbuhan ekonomi nasional, dan memperluas kebebasan politik, ekonomi dan sosial mereka. Studi ini terutama akan memfokuskan pada sejumlah isu-isu dan masalah-masalah sekitar pelebaran kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin di dunia dan ketidakadilan serta penderitaan akibat dari kesenjangan ini. Kita dapat menangkap sejumlah dimensi kesenjangan antara si kaya dan si miskin ini dengan membandingkan urutan penduduk paling kaya di dunia dan unutan penduduk paling miskin di dunia. 3) Isu-isu Lingkungan Isu-isu lingkungan terutama berkaitan dengan akibat-akibat eksploitasi sumber daya manusia dan pengelolaan kekayaan bumi: tanah, lautan dan unsur-unsur lainnya. Masalah yang berkaitan dengan akibat- akibat aktivitas manusia terhadap lingkungan bukanlah persoalan baru. Tetapi karena penduduk bumi berkembang sangat cepat dan meningkatnya konsumerime maka akibat-akibat tersebut diperluas menjadi masalah-masalah krisis. Hujan asam, polusi sungai dan laut, pembentukan karbondioksida dalam atmosfer, polusi udara industri yang kita hirup, pemusnahan jenis tanaman dan hewan, penipisan hutan dan sebagainya. 4. Isu-Isu Hak Asasi Manusia Beberapa dekade setelah Perang Dunia II muncul perhatian yang besar terhadap hak asasi manusia di seluruh dunia. Kepedulian ini sebagai akibat dari banyaknya kekejaman yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya selama peperangan.



32 Demikian pula kejahatan kaum kolonial/imperialis Barat terhadap penduduk jajahan yang berada di luar batas-batas perikemanusiaan. Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia merupakan reaksi langsung terhadap peristiwa tersebut. C. Kajian Sejarah Hubungan Antarbangsa dan Saling Ketergantungan Perspektif sejarah yang meliputi evolusi nilai-nilai kemanusiaan yang berbeda-beda dan bersifat universal, pembangunan sejarah sistem global kontemporer, dan kondisi serta faktor penyebab munculnya isu- isu dan masalah-masalah global saat ini merupakan fondasi bagi pendidikan global. Sayangnya, sejarah yang dipelajari oleh kebanyakan siswa kita hanya sedikit mengembangkan perspektif dunia yang saling ketergantungan saat ini. Sejarah dunia yang diajarkan adalah sejarah peradaban Barat atau pengaruh Barat terhadap dunia lainnya. Seringkali, sejarah dunia merupakan sejarah yang memisahkan wilayah-wilayah regional dan hubungannya antara negara tersebut. Biasanya, semua sejarah memfokuskan pada perkembangan negara-negara yang lebih kuat dalam dunia kontemporer.



Bab 8 VIII Model Pembelajaran IPS A. Hakikat dan Peranan Model Pembelajaran IPS Secara umum, istilah "inquiry" berkaitan dengan masalah dan penelitian untuk menjawab suatu masalah. Rogers (1969), misalnya, menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu proses untuk mengajukan pertanyaan dan mendorong semangat belajar para siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sebagai sebuah metode mengajar yang berorientasi pada latihan meneliti dan mermpertanyakan, istilah ini sejajar dengan metode pemecahan masalah, berpikir reflektif dan atau 'discovery (Hagen, 1969). Namun, Beyer (1971) menyatakan bahwa inkuiri lebih dari sekedar bertanya. Inkuiri adalah suatu proses mempertanyakan makna/arti tertentu yang menuntut seseorang menampilkan kemampuan intelektual agar ide atau pemikirannya dapat dipahami. B. Model-model Pembelajaran IPS Pada saat ini, sejumlah teori dan model pengajaran berpikir kritis telah meliputi pendekatan, strategi, perencanaan dan sikap siswa dalam berpikir kritis, dan telah dijelaskan oleh para ahli studi sosial di Amerika Serikat seperti Wilen (1995), Beyer (1985), and Fraenkel (1980). Wilen (1995) memperkenalkan suatu pendekatan metacognitif dalam pengajaran berpikir kritis untuk studi sosial. Menurut Wilen, pendekatan metakognitif merupakan suatu cara alternatif untuk mengajar keterampilan berpikir kritis. la menggarisbawahi satu strategi untuk membantu para siswa mendapatkan keterampilan berpikir kritis melaha penjelasan guu, membuat percontohan atau model oleh dan olsh nan para siswa.



33 Bab IX Pengembangan Keterampilan Membaca dalam IPS A. Pengembangan Keterampilan Pemahaman Kemampuan yang diperlukan agar kesadaran metakognitif ini muncul adalah kemampuan melakukan kontrol (monitoring) pemahaman terhadap isi bacaan. Banks (1990) mengemukakan empat langkah untuk memonitor pemahaman bagi siswa dalam membaca ialah: Pertama, siswa harus mengetahui kapan mereka melakukan dan tidak melakukan sesuatu; Kedua, siswa harus mengetahui apa yang mereka ketahui; Ketiga, siswa harus mengetahui apa yang mereka perlukan untuk mengetahui; dan Keempat, siswa harus mengetahui kegunaan teknik-teknik yang niembantu mereka dalam belajar. B. Pengembangan Keterampilan Vokabuler Sosial



Apa dan mengapa vokabuler sosial? Vokabuler atau vokabularium sosial yang dimaksud di sini adalah semua kata, perbendaharaan kata atau kosa kata yang biasa digunakan dalam IPS. Setiap mata pelajaran mempunyai vokabuler masing-masing. misalnya himpunan, bilangan genap, bilangan ganjil, bilangan prima merupakan vokabuler dalam matematika. Dapatkah Anda menyebutkan vokabuler dalam mata pelajaran lainnya? Rendahnya penguasaan vokabuler IPS merupakan salah satu penyebab utama rendahnya pemahaman dan banyaknya kesalahan membaca dalam IPS. Apalagi apabila para penulis buku IPS menyuguhkan katakata yang dirasakan sulit (asing) bagi para pembaca (siswa). Kesulitan ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya, kata-kata tersebut belum waktunya dikenal oleh siswa karena belum sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Meskipun demikian, apabila seseorang berbicara atau menulis tentang konsep-konsep IPS, maka vokabuler yang tepat haruslah digunakan.



Bab X Pengembangan Keterampilan Partisipasi Sosial A. Pengembangan Kepekaan Sosial Vokabuler atau vokabularium sosial yang dimaksud di sini adalah semua kata, perbendaharaan kata atau kosa kata yang biasa digunakan dalam IPS. Setiap mata pelajaran mempunyai vokabuler masing-masing. misalnya himpunan, bilangan genap, bilangan ganjil, bilangan prima merupakan vokabuler dalam matematika. Dapatkah Anda menyebutkan vokabuler dalam mata pelajaran lainnya? Rendahnya penguasaan vokabuler IPS merupakan salah satu penyebab utama rendahnya pemahaman dan banyaknya kesalahan membaca dalam IPS. Apalagi apabila para penulis buku IPS menyuguhkan kata-kata yang dirasakan sulit (asing) bagi para pembaca (siswa). 34 Kesulitan ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya, kata-kata tersebut belum waktunya dikenal oleh siswa karena belum sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Meskipun demikian, apabila seseorang berbicara atau menulis tentang konsep-konsep IPS, maka vokabuler yang tepat haruslah digunakan. B. Pengembangan Partisipasi Sosial Partisipasi siswa dalam studi kemasyarakatan adalah kegiatan siswa dalam mempraktikkan keterampilan sosial yang telah dipelajari di dalam kelas IPS. Misalnya, bagaimana metode inkuiri dapat diaplikasikan di masyarakat langkah demi langkah dari mulai mengidentifikasi dan merumuskan masalah sampai merumuskan kesimpulan. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk mengenal masalah-masalah sosial dan mencoba memecahkannya masalah tersebut melalui pola berpikir ilmiah.



Bab XI Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS A. Jenjang SD/MI Untuk jenjang SD/MI, pengorgansiasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata (factualreal) peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilakunya. Dalam dokumen Permendiknas (2006) dikemukakan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah. sosiologi, dan ekonomi. Dari ketentuan ini maka secara konseptual. materi pelajaran IPS di SD belum mencakup dan mengakomodasi seluruh disiplin ilmu sosial. Namun, ada ketentuan bahwa melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demolratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. B. Jenjang SMP/MTs Untuk jenjang SMP/MTs, pengorgansiasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan korelasi (correlated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun mengacu pada beberapa disiplin ilmu secara terbatas kemudian dikaitkan dengan aspek kehidupan nyata (factualireal peserta didik sesual dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilaku. Dalam dokumen Permendiknas (2006) dikemukakan bahwa IPS untuk SMP/MTS memili kesamaan dengan IPS SD/MI yakni mengkaji seperangkat perist fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi geografi, Sosiologi, dan ekonomi.



35 C. Jenjang SMA/MA/SMK Untuk jenjang SMA/MA/SMK, pengorgansiasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpisah (separated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun mengacu pada beberapa disiplin ilmu sosial secara terpisah. Dalam dokumen Permendiknas (2006), IPS untuk SMA dan MA lebih merupakan numpun, sedangkan nama mata pelajaran adalah nama disiplin ilmu sosial tradisional", yakni sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Berbeda dengan IPS di SMK dan SMALB, nama IPS adalah nama mata pelajaran seperti di SDMI dan SM/MTS. Tujuan setiap mata pelajaran dalam rumpun IPS di SMA disesuaikan dengan karakteristik peserta didik untuk jenjang SMA MA SMK, mata pelajaran dan tujuan pendidikan nasional.



36



BAB IV PEMBAHASAN A.Kelebihan dan Kekurangan Buku a.Isi Bab 1 pada kedua buku ini menjelaskan tentang ilmu pengetahuan sosial,menurut buku utama IPS adalah program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang ada pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkunga sosialnya.sedangkan menurut buku pembanding IPS adalah sistem ligkungan,baik alam maupun manusia dan bagaimana berinteraksi dalam kehidupan masyarakat yang beragam.



Berdasarkan pendapat dari kedua buku tersebut,Ips adalah ilmu yan menjelaskan tentang pengetahuan sosial,nteraksi dengan sesama masyarakat serta lingkungan hidupnya. b.Aspek Bahasa,Tata tulis dan Penggunaan font Penggunaan font dan tata tulis pada kedua buku sudah baik,tetapi pada buku pembanding penggunaan bahasanya kurang baik karena banyak menggunakan bahasa asing yang menyulikan pembaca dalam memahami arti kata tersebut c.Tampilan Buku Tampilan cover pada kedua buku menarik,hanya saja tampilan isi buku pembanding yang disertai gambar membuat buku pembanding lebih menarik daripada buku utama yang monotnon dengan tulisan saja.



37



BAB V PENUTUP A.KESIMPULAN IPS sama diartikan sebagai program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang ada pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan sosialnya. Bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu polik dan fisiologi serta realita masyarakat sendiri. Pada dasarnya merupakan penyerdehanaan dari materi-materi sosial untuk keperluan pengajaran di sekolah. Dengan penyerdehanaan tersebut



maka para siswa dengan mudah dapat melihat, memahami, dan mengenali gejala-gejala yang ada dalam masyarakat lingkungannya. Konsep adalah suatu abstrasi mengenai suatu kelompok benda atau stimulasi yang menpunyai persamaan karakteristik. Hasil dari abstraksi tersebut dinamakan dengan konsep, dengan demikian nama itu yang membedakan antara satu konsep dengan yang lainnya.



38



DAFTAR PUSTAKA



Tambunan,husna,dkk.2020.KONSEP Dasar IPS.Medan:Unimed Press Sapriya.2009.Penddikan IPS.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya



39