CBR Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT “KEWIRAUSAHAAN” Dosen Pengampu : Tuti Sriwedari, SE., M.Si., Ak.,CA Haryani Pratiwi Sitompul, SE., M. Si



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 WIDYA UTARI



(7193342004)



GUSTI TRI WAHYUNI SITORUS



(7193342006)



GABRIEL PHILIP



(7193142007)



FERDI ARDIANSYAH PUTRA



(7193142011)



FITRI AN NISA



(7193142017)



ANNISA KARTIKA SAFIRA



(7181142022)



PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas critical book report Kewirausahaan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami sangat berharap hasil critical book report ini dapat berguna bagi semua orang. Kami juga berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Ibu Tuti Sriwedari, SE., M.Si., Ak.,CA dan Ibu Haryani Pratiwi Sitompul, SE, M.Si yang telah memberikan tugas critical book report ini. Semoga makalah critical book report ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun untuk orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan katakata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah critical book report ini diwaktu yang akan datang.



Medan, 22 September 2021



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii



BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR .................................................................. 1 1.2. Tujuan Penulisan CBR .............................................................................. 1 1.3. Manfaat CBR .............................................................................................. 1 1.4. Identitas Buku ............................................................................................. 2 BAB II RINGKASAN ISI BUKU ............................................................................. 3 2.1. Buku 1 .......................................................................................................... 3 2.2. Buku 2 .......................................................................................................... 9 BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 15 3.1. Kelebihan Buku ........................................................................................ 15 3.2. Kekurangan Buku .................................................................................... 15 BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 16 4.1. Kesimpulan................................................................................................ 16 4.2. Rekomendasi ............................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR Melakukan Critical Book Report pada suatu buku sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dengan mengkritik buku kita dapat memahami bacaan dengan lebih mendalam. Kemampuan beripikir analitis kita akan lebih terasah dengan mengkritik sebuah buku dan melatih kemampuan menyampaikan pendapat secara sistematis. 1.2. Tujuan Penulisan CBR Adapun tujuan penulisan CBR ini yaitu : 1. Untuk penyelesaian tugas mata kuliah Kewirausahaan 2. Mengulas isi buku 3. Meningkatkan pola piker agar berpikir kritis 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sebuah buku 1.3. Manfaat CBR Adapun manfaat CBR yaitu : 1. Melatih kemampuan menulis dan mengkritisi suatu buku 2. Menumbuhkan pola piker kreatif dalam membandingkan suatu buku 3. Menambah wawasan dan kajian tentang Kewirausahaan dari buku yang dikritisi



1



1.4. Identitas Buku ➢ BUKU 1 Judul Buku



: Pengantar Kewirausahaan



Pengarang



: Rusydi Ananda, M.Pd



Penerbit



: Perdana Publishing



Tahun Terbit



: Agustus 2016



Kota Penerbit



: Medan



➢ BUKU 2 Judul Buku



: Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi



Pengarang



: Dr. Wastam Wahyu Hidayat, SE., MM.



Penerbit



: CV. Pena Persada



Tahun Terbit



: 2020



Kota Terbit



: Banyumas, Jawa Tengah



2



BAB II RINGKASAN ISI BUKU 2.1. Buku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian wirausaha dan kewirausahaan Istilah wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Kata “Wira” bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai sesuatu maksud. Secara terminologis, wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Istilah wirausaha berdekatan dengan istilah wiraswasta, meski terdapat perbedaan. Wiraswasta lebih fokus pada objek, sedangkan wirausaha lebih menekankan pada jiwa dan semangat kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan. Jadi perbedaan seorang wiraswasta dengan seorang wirausaha adalah wirausaha cenderung bermain dengan risiko dan tantangan. Artinya, wirausaha lebih bermain dengan cara memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Sedangkan wiraswasta lebih cenderung kepada seseorang yang memanfaatkan modal yang dimilikinya untuk membuka suatu usaha tertentu. Seorang wirausaha bisa jadi merupakan wiraswastawan, namun wiraswastawan belum tentu seorang wirausaha. Dalam bahasa Perancis, kata wirausaha adalah entrepreneur. Entre berarti antara, prendre berarti mengambil. Kata ini pada dasarnya digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang berani mengambil resiko dan memulai sesuatu yang baru. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti go between atau between-taker yang bermakna perantara. Sebagai contoh pengertian go-between atau between-taker adalah pada saat Marcopolo merintis jalur pelayaran perdagangan, di mana Marcopolo setuju menandatangani kontrak untuk menjual barang dari pengusaha. Kontrak ini memberikan pinjaman dagang kepada Marcopolo dengan bagian keuntungan sebesar 20% termasuk asuransi. Pemilik modal tidak menanggung resiko apapun sedangkan si pedagang yang berlayar menanggung resiko besar Frank Knight (1921) menjelaskan seorang entrepreneur mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada 3



peranan entrepreneur dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang entrepreneur disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan. Savary sebagaimana dikutip Alma (2009) menjelaskan entrepreneur ialah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapakah barang (atau kegunaan ekonomi) tersebut akan dijual kemudian. Selanjutnya Steinhoff dan Burgess sebagaimana dikutip Suryana (2003) menjelaskan entrepreneur adalah orang yang mengorganisir, mengelola/ menjalankan dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Zimmerer (2008) menjelaskan entrepreneur sebagai seseorang yang menciptakan usaha baru dengan menghadapi ketidakpastian dan resiko dengan maksud untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan usaha melalui pengidentifikasian peluang yang signifikan dan penggunaan sumber daya yang diperlukan. Selanjutnya Frederick Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan entrepreneur sebagai agen perubahan yang melakukan pencarian secara sengaja, perencanaan yang hati-hati dan pertimbangan yang seksama ketika melakukan proses entrepreneurial (menjalankan usaha). B. Pendekatan dan teori kewirausahaan Terkait dengan entrepreneurship atau kewirausahaan terdapat 2 (dua) pendekatan sebagaimana dijelaskan Barringer dan Ireland (2008) yaitu: 1. Pendekatan Makro. Pendekatan makro menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi sukses gagalnya suatu entrepreneurship. Faktor-faktor ini umumnya merupakan kondisi eksternal yang berada di luar kontrol seorang entrepreneur. Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) aliran dalam pendekatan makro yaitu: a. Aliran pemikiran lingkungan. Aliran pemikiran lingkungan ini berkaitan dengan faktor eksternal yang mempengaruhi gaya hidup entrepreneur. Faktor eksternal ini misalnya lingkungan sosial politik yang mempengaruhi pengembangan entrepreneurship dan kelompok sosial seperti teman dan kerabat yang mempengaruhi keinginan untuk menjadi entrepreneur. b. Aliran pemikiran finansial/kapital. Dasar dan fokus dari aliran pemikiran pemikiran finansial/kapital ini adalah proses pencarian 4



kapital/modal. Aliran pemikiran ini memandang keseluruhan aktivitas perusahaan dari sudut pandang manajemen finansial/ keuangan. Keputusan finansial terjadi pada setiap tahapan daur hidup perusahaan. c. Aliran pemikiran displacement. Aliran pemikiran displacemen ini berfokus pada fenomena kelompok. Seorang individu dipandang tidak akan mendirikan usaha kecuali individu tersebut dihambat untuk melakukan aktivitas lain. Contoh sederhana adalah seorang individu yang kehilangan pekerjaan atau di PHK maupun karena adanya hambatan untuk terus bekerja di suatu perusahaan maka individu tersebut beralih menjadi entrepreneur. 2. Pendekatan Mikro. Pendekatan



mikro



mengevaluasi



faktor-faktor



spesifik



pada



entrepreneurship. Entrepreneur potensial memiliki kemampuan atau kontrol untuk mengarahkan atau menyesuaikan keluaran dari setiap pengaruh dalam pendekatan ini. Tidak seperti halnya dengan pendekatan makro yang berfokus pada kejadian atau faktor dari luar, maka pendekatan mikro berfokus pada sesuatu dengan memandang dari dalam ke luar. Terdapat 3 (tiga) aliran pemikiran pada pendekatan mikro yaitu: a. Aliran pemikiran trait entrepreneurial. Terdapat ciri-ciri umum dari entrepreneur sukses seperti kreatif, rasa percaya diri tinggi, keinginan untuk maju dan berani menempuh resiko. Ciri-ciri ini apabila



dapat



ditumbuhkan



akan



memberi



kemungkinan



keberhasilan yang tinggi dari seorang entrepreneur b. Aliran pemikiran peluang usaha. Aliran pemikiran peluang usaha ini berfokus pada aspek peluang dari pengembangan suatu usaha. Pengembangan ide yang tepat pada waktu yang tepat untuk pasar yang tepat dipandang merupakan kunci suksesnya usaha. c. Aliran pemikiran formulasi strategis. Aliran pemikiran ini berpendapat bahwa proses perencanaan merupakan bagian terpenting dalam pengembangan suatu usaha. Formulasi strategi merupakan hasil dari gabunganelemen unik yang terdiri dari pasar, orang, produk, dan sumber daya unik. C. Keunggulan dan kelemahan menjadi entrepreneur 5



Tak ada satupun di dunia ini, pilihan profesi yang hanya menggambarkan keunggulan saja tanpa dibarengi dengan tampilan-tampilan kelemahan, demikian pula halnya dengan pilihan menjadi seorang entrepreneur. Terdapat potensi keunggulan yang dapat diraih tetapi ada pula kelemahan yang mungkin tidak terhindari. Suryana (2003) menjelaskan kelebihan menjadi entrepreneur yaitu: 1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat entrepreneur menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan. 2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi berwirausaha. 3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri. Kelebihan-kelebihan yang diperoleh dengan menjadi seorang entrepreneur yaitu: 1. Tidak bergantung orang lain. 2. Mengambil keputusan sendiri. 3. Kreativitas dan ide untuk maju berkembang terus. 4. Loyalitas terhadap pekerjaan. 5. Pendapatan dirancang sendiri (besarnya pendapatan diatur sendiri). 6. Bebas dalam mengatur irama pekerjaan. 7. Mengendalikan orang lain. 8. Fleksibel dalam waktu dan tempat. 9. Aturan sederhana. 10. Birokrasi pendek dan mudah. 11. Prestasi pegawai dihargai (misalnya bonus tahunan, tunjangan prestasi, ddan lain-lain). 12. Berpeluang besar menjadi kaya (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010). Kelemahan menjadi seorang entrepreneur menurut Suryana (2003) adalah: 1. Pengorbanan personal. Pada awalnya entrepreneur harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.



6



2. Beban tanggung jawab. Entrepreneur harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pada bidang produksi atau jasa, pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan bahan dan pelatihan staf/karyawan. 3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Oleh karena usaha menggunakan modal yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada. D. Karakteristik wirausaha Miner (1996) mengajukan sebuah pandangan baru tentang tipe kepribadian entrepreneur dikaitkan dengan kemungkinan keberhasilan dalam mengelola usaha. Tipe kepribadian yang dimaksudkan yaitu: 1. Tipe personal achiever, dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Memiliki kebutuhan berprestasi. b. Memiliki kebutuhan akan umpan balik. c. Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan. d. Memiliki inisiatif pribadi yang kuat. e. Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi. f. Percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting. g. Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun oleh tujuan pribadi bukan oleh hal lain. 2. Tipe super sales person, dengan ciri ciri-ciri sebagai berikut: a. Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain. b. Memiliki keinginan untuk membantu orang lain. c. Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting. d. Kebutuhan memiliki hubungan positif yang kuat dengan orang lain. e. Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi perusahaan 3. Tipe real managers, dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan. b. Ketegasan. c. Sikap positif terhadap pemimpin. d. Keinginan untuk bersaing. e. Keinginan berkuasa. f. Keinginan untuk menonjol di antara orang lain. 7



4. Tipe expert idea generador, degan ciri-ciri sebagai berikut: a. Keinginan untuk melakukan inovasi. b. Menyukai gagasan-gagasan. c. Percaya bahwa pengembangan produk baru sangat penting untuk menjalankan strategi organisasi. d. Inteligensi yang tinggi. e. Ingin menghindari resiko dalam arti sifat kehati-hatian Zimmerer dan Scarborough (1996) memaparkan karakteristik entrepreneur yang sukses adalah: 1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya. Boleh dikatakan setiap pikiran seorang entrepreneur tidak lepas dari kemajuan perusahaannya. 2. Mau bertanggung jawab. Apa saja tindakan yang dilakukan, selalu diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab dan tidak takut rugi jika dilakukan dengan perhitungan yang matang. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal of locus yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya. 3. Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang entrepreneur mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya. 4. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian. 5. Yakin pada dirinya. 6. Kreatif dan fleksibel. 7. Ingin memperoleh balikan segera. Mempunyai keinginan yang kuat untuk menggunakan



pengetahuan



dan



pengalaman



guna



memperbaiki



penampilannya. 8. Energik tinggi. Seorang entrepreneur lebih energik dibandingkan dengan rata-rata orang lain. 9. Motivasi untuk lebih unggul. Seorang entrepreneur mempunyai motiivasi untuk bekerja lebih baik dan lebih unggul dari apa yang sudah dikerjakan. 10. Berorientasi ke masa depan. 11. Mau belajar dari kegagalan. Seorang entrepreneur tidak takut gagal, selalu memusatkan perhatiannya pada kesuksesan di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai guru berharga.



8



12. Kemampuan memimpin. Seorang entrepreneur harus mampu menjadi pemimpin yang baik, memimpin sumber daya manusia yang berbagai macam karakternya. Dan juga memimpin sumber daya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.



2.2. Buku 2 BAB I DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN A. Pengertian kewirausahaan Kewirausahaan



(Entrepreneurship)



adalah



proses



mengidentifikasi,



mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan



menjadi



berkembang.Orang



yang



melakukan



kegiatan



kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya.Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. a. Peter F Drucker Kewirausahaan adalah, Kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). b. Thomas W Zimmerer Entrepreneurship adalah aplikasi



kreativitas



dan inovasi



untuk



menyelesaikan masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi orang setiap hari. c. Andrew J Dubrin Kewirausahaan adalah, Seseorang yang mendirikan dan menjalankan bisnis yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business). B. Karakteristik wirausaha 9



Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahaan adalah : 1. Motif Berprestasi Tinggi Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.



2. Selalu Perspektif Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pngan kemasa depan. Karena memiliki pngan jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. 3. Memiliki Kreatifitas Tinggi Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan caracara baru.Menurut Zimmerer dengan judul buku “Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. 4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi 10



Menjadi wirausaha yang hl tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha. Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). 5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya. Tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. 6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disernya. 7. Berani Menghadapi Risiko Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. 8. Selalu Mencari Peluang Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik 11



pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. 9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan 10. Memiliki Kerampilan Personal Wirausahawan C. Manfaat kewirausahaan Ada beberapa manfaat kewirausahaan anataralain : 1. Memiliki peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri. 2. Memberi peluang untuk melakukan perubahan. 3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. 4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin. 5. Berpeluang serta berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya. 6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya. D. Ciri-ciri kewirausahaan unggul/berhasil Menjadi wirausaha profesional harus memenuhi kriteria ketangguhan. Adapun ciri dari kedua kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ciri dan Kemampuan Wirausaha Tangguh a. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah b. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan. c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern. d. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan. 2. Ciri dan Kemampuan Wirausaha Unggul a. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindarinya.



12



b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara. c. Antisipasif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan. d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi. e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi di berbagai bidang. E. Factor kegagalam wirausahawan Menurut Zimmerer ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya: 1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil. 2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan 3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar. 4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. 5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasiyang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukarberoperasi karena kurang efisien. 6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif. 7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengahsetengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi 13



labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar. 8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu. F. Motivasi wirausahawan Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan, atau kegiatan tertentu sehingga motivasi dapat diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang. Secara rinci cirri-ciri karakter wirausahawan yang memiliki motivasi tinggi yaitu : 1. Percaya diri 2. Berorientasi pada tugas dan hasil 3. Berani menanggung resiko 4. Kepemimpinan 5. Keorisinalan 6. Berorientasi ke masa depan 7. Kreativitas G. Sumber-sumber peluang usaha Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Menciptakan produk baru dan berbeda 2. Mengamati pintu peluang 3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam. 4. Menaksir biaya awal 5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi 6. Inovasi



14



BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kelebihan Buku ➢ BUKU 1 1) Buku ini memiliki cover yang terkait dengan isi buku, serta menarik perhatian bagi pembaca. 2) Dari segi materi keterkaitan antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. 3) Buku ini juga memberikan penjelasan yang mudah di mengerti pembaca dalam memahami materi. ➢ BUKU 2 1) Buku ini menggunakan cover yang simple 2) Materi yang dipaparkan sangat jelas dan detil.. 3) Materi juga dijelaskan lengkap dengan memaparkan banyak mengenai pendapat para ahli. 3.2. Kekurangan Buku ➢ BUKU 1 1) Kekurangan pada buku ini yaitu tidak memiliki latihan latihan soal, agar melatih para pembaca dalam memahami materi. 2) Di setiap materi tidak terdapat kesimpulan dari materi yang di bahas. ➢ BUKU 2 1) Desain isi buku terlihat monoton dan membosankan. 2) Ada beberapa kata dan kalimat yang sulit dipahami. 3) Kekurangan pada buku ini yaitu tidak memiliki latihan latihan soal, agar melatih para pembaca dalam memahami materi. 4) Di setiap materi tidak terdapat kesimpulan dari materi yang di bahas.



15



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Kewirausahaan



adalah



Inggris, unternehmer dalam



padanan bahasa



kata



dari entrepreneurship dalam



Jerman, ondernemen dalam



bahasa



bahasa Belanda.



Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya. Tujuan wirausaha adalah untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat, untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas. Salah satu manfaat dari wirausaha adalah berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya. Beberapa keuntungan wirausaha yaitu terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh, dan terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha. Kelemahan berwirausaha di antaranya yaitu memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang sangat besar dan tanggung jawabnya sangat besar. Sasaran kewirausahaan adalah para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan para calon wirausaha. Asas-asas kewirausahaan yaitu kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian. Ruang lingkup kewirausahaan yang paling banyak adalah lapangan agraris : pertanian (tanaman berumur pendek dan berumur panjang), perkebunan, dan kehutanan, serta lapangan perikanan : pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, dan pengangkutan ikan. Karakteristik seorang wirausaha meliputi : Komitmen tinggi, Jujur, Disiplin, Kreatif, Inovatif, Mandiri, dan Realitis



16



4.2. Rekomendasi Adapun dari kedua buku yang telah di review, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami menyarankan untuk banyak-banyak membaca buku agar lebih banyak memiliki referensi terhadap pembelajaran ini dan tentunya agar wawasan kita semua semakin bertambah.



17



DAFTAR PUSTAKA Ananda, Rusydi, dkk. 2016. Pengantar Kewirausahaan. Medan : Perdaana Publishing Wahyu Hidayat, Wastam. 2020. Pengantar Kewirausahaan. Banyumas : CV. Pena Persada



18