8 0 364 KB
CRITICAL BOOK REVIEW MK. FILSAFAT PENDIDIKAN PRODI S1 PENMAS - FIP S k o r N i l a i :
FILSAFAT PENDIDIKAN (Drs. Edward Purba,M.Si dan Prof. Dr. Yusnadi,MS. )
NAMA NIM
: SRI AYU ANGGRAINI BN : 1192471004
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
: Dra. Nasriah,M.Pd / Elya Siska,S.Sn,MA : FILSAFAT PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kita, sehingga penulis bisa menyeselesaikan Critical Book Report mengenai "PENDEKATAN PEMBELAJARAN PLS” tepat pada waktu yang sudah ditentukan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis dalam penyusunan Critical Book Report ini. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat. Baik langsung ataupun tidak langsung dalam rangka penyelesaian Critical Book Report ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari seutuhnya bahwa Crtical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis bisa melakukan perbaikan Crtical Book Report ini sehingga menjadi Crtical Book Report yang baik dan benar.
Medan, Oktober 2019
Sri Ayu Anggraini BN
i
DAFTAR ISI Contents KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 2 .Tujuan .......................................................................................................... 1 3. Manfaat ........................................................................................................ 2 4. Identitas Buku ............................................................................................. 2 BAB II RINGKASAN BUKU .............................................................................. 3 A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan .............................................. 3 B. Makna Filsafat Pendidikan ............................. Error! Bookmark not defined. C. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan ................. Error! Bookmark not defined. D. Filsafat Pendidikan Pancasila ........................ Error! Bookmark not defined. E. Hakekat Ilmu Pendidikan ............................... Error! Bookmark not defined. BAB III PEMBAHASAN ........................................ Error! Bookmark not defined. A. Perbandingan Antara Kedua Buku .............. Error! Bookmark not defined. B. Kelebihan ......................................................... Error! Bookmark not defined. C. Kelemahan ....................................................... Error! Bookmark not defined. BAB IV PENUTUP .................................................. Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ...................................................... Error! Bookmark not defined. B. Saran ................................................................. Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.
ii
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat adalah hal yang sangat lumrah dibicarakan untuk kemajuan dan perubahan bangsa saat ini kedepan, apalagi jika dilihat dari skill masyarakat indonesia kurang baik sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pembangunan masyarakat (community development)
dan
pembangunan
yang bertumpu
pada
masyarakat
(community based development). Pertama-tama perlu dipahami arti dan makna pemberdayaan dan pembangunan masyarakat, keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar meliki kesehatan fisik dan mental, serta didik dan kuat inovatif,
tentunyan
memiliki
keberdayaan
yang
tinggi,
sedangkan
pembangunan masyarakat adalah suatu hal yang perlu di minit untuk kemampuan masyarakat itu sendiri. 2 .Tujuan Dalam mengkritisi buku mengenai Pendekatan Pembelajaran PLS ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut:
Memenuhi salah satu tugas critical book review mata kuliah Pendekatan Pembelajaran PLS
Untuk mengetahui hubungan pemberdayaan masyarakat ddengan pendekatan pembelajaran PLS
mengembangkan kemampuan dalam mencermati kelebihan dan kekurangan suatu karangan terkhusunya sebuah buku
meningkatkan penegetahuan dalam penulisan buku yang benar dan yang salah melalui buku yang dikritisi
1
melakukan pengkoreksian terhadap suatu karya
membandingkan buku dengan buku yang lain
3. Manfaat Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dalam mengkritisi buku ini yaitu sebagai berikut:
Mampu menjelaskan pengertian pemberdayaan masyarakat
Memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana penulisan buku yang baik melalui buku yang dikritisi
Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis kesalahan dan kelebihan sebuah buku
Mahasiswa lebih kreatif dalam mencari informasi tentang buku yang dikritisi
Mendorong penulis untuk meningkatkan kualitas karyanya
Sebagai bahan perbaikan bagi penulis melalui karya yang telah dikritisi oleh orang lain
4. Identitas Buku
Buku Utama Judul buku
:Pemberdayaan
Masyarakat
Dalam
Perspektif
Kebijakan Publik Pengarang
: Prof. Dr. Ir.Totok Mardikanto, M.S dan Dr. Ir. H.
Poermoko Soebiato, M. Si Penerbit
: ALFABETA
Tahun terbit
: 2017
Kota terbit
: Bandung
Jumlah halaman
: 342 halaman
ISBN
: 978-602-7825-07-9
2
Buku Pembanding
Judul buku
: Pembangunan Berbasis Masyarakat
Pengarang
: dr. Aprillia Theresia, NTP, M. Si, Krisnha S. Andini, S.
Pd, M. Si, Prima G. P. Nugraha, S. T,M.M ,dan Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, M. S Penerbit
: ALFABETA
Tahun terbit
: 2015
Kota terbit
: Bandung
Jumlah halaman
: 324 halaman
ISBN
: 978-602-289-028-7
BAB II RINGKASAN BUKU
A. Hakekat Pembangunan 1. Pengertian Pembangunan Pembangunan adalah suatu usaha atau proses perubahan,demi tercapainya tingkat kesejahteraan atau mutu-hidup suatu masyarakat serta individu-individu di dalamnya yang berkehendak dan melaksanakan pembangunan itu. (Riyadi,dalam Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato 2017 : 3) Sedangkan menurut Mardikanto,dalam Aprillia Theresia 2015 : 6 ,mengemukakan bahwa pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana, dilaksanakan terus-menerus oleh pemerintah bersamasama segenap warga masyarakatnya atau dilaksanakan oleh masyarakat dengan difasilitasi oleh pemerintah, dengan menggunakan teknologi yang terpilih, untuk memenuhi segala kebutuhan atau memecahkan masalahmasalah yang sedang dan akan dihadapi, demi tercapainya mutu-hidup atau kesejahteraan seluruh warga masyarakat dari suatu bangsa yang merencanakan dab melaksanakan pembangunan tersebut.
3
Goulet (Todaro, 1981) mengemukakan adanya tiga inti nilai-nilai yang terkandung dalam pengertian pembangunan, yaitu : a. Swasembada, b. Harga diri, c. Kebebasan 2. Pelaku-pelaku Pembangunan Rahim ,dalam Aprillia Theresia mengemukakan bahwa, dalan setiap proses pembangunan pada dasarnya terdapat dua kelompok atau sub-sistem pelakupelaku pembangnan,yang terdiri dari : 1. Sekelompok kecil warha masyarakat yang merumuskan perencanaan dan berkewajiban untuk mengorganisask dan menggerakkan warga masyaranat yang lain untuk berpartisilasi dalam pembangunan. 2. Masyarakat luas yang berpartisipasi dalam proses pembangunan,baik dalam bentuk pemberian input(ide,biaya,tenaga,dll.),pelaksanaan kegiatan,pemantauan,dan pengawasan,serta pemanfaatan hasil-hasil pembangunan. 3. Pemberdayaan Masyarakat dalam Anggota Pembangunan PBB Agenda pembangunan PBB ternyata sudah tercakup dalam rumusan pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi : "melindungi
segenap bangsa
Indonesia
dan
seluruh
tumpah
darah
Indonesia,dan untuk memajukan kesejahteraan umun,mencerdaskan kehidupan bangsa,dan
ikut
melaksanakan
ketertiban
dunia
yang
berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial"
B. Konsep Pembangunan Teori-teori Pembangunan menurut Muhi et.al(1993) ,yaitu : 1. Teori Evolusi ,teori ini mengacu pada evolusi peradaban yang menyebutkan bahwa setiap komunitas akan mengalami perubahan dari kehidupan yang sangat sederhana ke arah yang semakin komoleks. 2. Teori Perubahan Sosial ,pembangunan yang terjadi karena terjadinya perubahan masyarakat tradisional ke arah masyarakat perkotaan.
4
3. Teori Struktural Fungsional,pembangunan terjadi karena adanya perubahan status daru satu interaksi sosial. 4. Teori Ekonomi,pembangunan terjadi karena adanya beberala kondisi ekonimi. 5. Teori Konflik,pembangunan terjadi karena adanya konflik atau pertentabgan kepentingan ekonomi antar kelas antara pemodal dan kelas yang bertindas 6. Teori Ekologi,pembangunan terjadi akibat pemanfaatan sumber saya alam yang melimpah 7. Teori Ketergantungan,pembangunan di Negara yang belum maju sangan tergantung kepada kehendak/kebutuhan Negara maju.
Pembangunan,menurut kepustakaan ekonomu pembangunan ialah suatu proses yang berkesinambungan untuk mewujudkan peningkatan pendapatan riul perkapita melalui peningkatan jumlah produktivitas sumber daya. Dari pandangan itu lahit konsep-konsep mengenai pembangunan sebagai pertumbuhan ekonomi. C. Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Istilah pemberdayaan masyarakat dewasa ini sering disebut dengan istilah pngentasan kemiskinan. Pemberdayaan adalah upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu,kelompok dan masyarakat luas agar mereka memiliki
kemampuan
untuk
melakukan
pilihan
dan
mengontrol
lingkungannya agar dapat memenubi keinginan-keinginannya,termasuk aksesibilitasnya
terhadap
sumber
daya
yang
terkait
dengan
pekerjannya,aktivitas sosialnya,dll. (Mardikanto dan Poerwoko 2017 : 28). Pemberdayaan juga dapat diartikan sebagai upaya untuk membangun daya itu sendiri,dengan mendorong,memotivasi membangkitkan kesadaran akan potensi
yang
dimilikinya
serta
berupaya
untuk
mengembangksannya.(Theresia,Krisnha,Prima,dan Mardikanto 2015 : 94). Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untum
melepaskan
diri
dari
5
perangkap
kemiskinan
dan
keterbelakangan.Dengan kata lain,pemberdayaan adaldah memampukan dan memandirikan masyarakat. Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi,yaitu : Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang(enabling). Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat(empowering). Memberdayakan
mengandung
pula
arti
melindungi.Dalam
proses
pemberdayaaan,harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah,oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan,tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Dalam bidang pendidikan,pemberdayaan dapat diartikam sebagai upaya keaksaraan
atau
pemberantasan
3-buta(buta
huruf,buta
angka,buta
pengetahuan-dasar) dan pelatihan yang lain,sehingga mampu menggali kearifan tradisional,dan mudah mengadopsi inovasi yang bermanfaat bagi kehidupan keluarga dan masyarakatnya. Di bidang kesehatan,pemberdayaan dapat diartikan sebagai penyediaan layanan kesehatan-dasar yang mudah,cepat,dan murah. Dalam dunia bisnis pemberdayaan diartikan sebagai proses peningkatan optimasi kemampuan atau produktivitas,individu,organisasi,ataupun sistem. Dibidang
sosial-politik,pemberdayaan
masyarakat
diartikan
sebagai
pemberian kesempatan yang sama kepada semua warga masyarakat,agar dapat berpartisipasi dan memiliki hak yang sama dalam setiap pengambilan keputusan terutama yang terkait dengan kebijakan pembangunan. Dibidang perspektif lingkungan,pemberdayaan dimaksudkan agar setiap individu
memiliki
mengamankan
dan
kesadaran,kemampuan,dan melestarikan
SDA
dan
kepedulian pengelolaannya
untuk secara
berkelanjutan. Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pembangunan masyarakat (community development) dan oembangunan yang bertumpu pada
masyarakat
(community-based
6
development).Pemberdayaan
masyarakat adaldah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia(di pedesaan),penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan keinginan masyarakat. D. Pemberdayaan sebagai Proses 1. Pemberdayaan sebagai proses Pada masyarakat yang masih sederhana mereka hanya membutuhkan tiga macam
kebutuhan
pokok
yang
berupa
pangan/makanan,sandang/pakaian,dan papan atau pemukiman. Selaras dengan
perkembangan
peradaban
manusia,telah
terjadi
perubahan-
perubahan di dalam kehidupan manusia.Perubahan- perubahan tersebut tidak hanya sekedar dalam ragam dan jumlah,tetapi juga bentuk dan kualitasnya. 2. Pemberdayaan sebagai prosea pembelajaran Secara
teoritis,perubahan
pemberdayaan,dapat
terencana
yang
dilakukan
dilaksanakn
dendan
melalui melalukan
pemaksaan,ancaman,bujukan dan pendidikan. 3. Pemberdayaan sebagai proses kapasitas Peran yang dimainkan oleh pemberdayaan pada hakikatnya adalah untuk memperkuat daya(kemampuan dan posisi-tawar) agar masyarakat semakin mandiri.Terkait
dengan
penguatan
kapasitas
masyarakat
yang
dilakukan,keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat bukan merupakan keberhasildab pengelola atau fasilitator program,melainkan harus diakui oleh masyarakat sebagai keberhasilan usaha mereka sendiri.(Lao Tsu,dalam Mardikanto) 4. Pemberdayaan sebagai proses perubahan sosial Proses perubahan sosial mencakup banyak aspek,termasuk polotik dan ekonomi yabg dalam jangka panjang secara bertahap mampu diandakkan
7
menciptakan
pilihan-pilihan
baru
untuk
memperbaiki
kehidupan
masyarakatnya. 5. Pemberdayaan sebagai proses pembangunan masyarakat Proses dimana usaha-usaha orang-orang itu sendiri disatukan dengan usahausaha pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi,sosjal dan kultural masyarakat. 6. Pemberdayaan sebagai proses pengembangan partisipasi masyarakat Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat
dalam
suatu
kegiatan.Derajat
Kedukarelaan
partisipasi,Dusseldorp membaginya atas : a. Partisipasi Spontan b. Partisipasi terinduksi c. Partisipasi tertekan oleh kebiasaan d. Partisipasi tertekan oleh alasan sosial ekonomi e. Partisipasu tertekan peraturan Raharjo(1983) mengemukakan tiga variasi bentuk partisipasi,diantaranya : a. Partisipasi terbatas b. Partisipasi penuh c. Mobilisasi Slamet(1985) menyatakan bahwa syarat tumbuh dan berkembangnya partisipasi ditentukan oleh : 1. Kesempatan berpartisipasi 2. Kemauan berpartisipasi 3. Kemampuan berpartisipasi E. Filosofi dan prinsip Pemberdayaan Masyarakat
8
Kelsey dan Herne (1955) mengemukakan bahwa falsafah pemberdayaan adalah bekerja sama masyarakat untuk membantunya agar mereka dapat meningkatkan harkatnya sebagai manusia (helping people to help themselves). Dahama
dan
Bhatnagar
(1980)
mengungkapkan
prinsip-prinsip
pemberdayaan,mencakup : 1. Minat dan kebutuhan 2. Organisasj masyarakat bawah 3. Keragaman budaya 4. Perubahan budaya 5. Kerjasama dan partisipasi 6. Demokrasi dan penerapan ilmu 7. Belajar sambil bekerja 8. Penggunaan metoda yang sesuai 9. Kepemimpinan 10. Spesialis yang terlatih 11. Segenap keluarga Tujuan pemberdayaan masyarakat meliputi beragam upaya perbaikan diantaranya : 1. Perbaikan pendidikan,bahwa pemberdayaab harus dirancang sebagai suatu bentuk pendidikan yang lebih baik. 2. Perbaikan aksrsibilitas,dengan tumbuh dan berkembangnya semangat belajar seumur hidup diharapkan akan memperbaiki aksesibilitasnya. 3.
Perbaikan
tindakan,dengan
beragam
sumber
daya
yang
lebih
baik,diharaokan akan terjadi tindakan-tindakan yang semakin lebih baik.
9
4.
Perbaikan
kelembagaan,dengan
dilakukan,diharapkan
akan
oerbaikan
memperbaiki
tindakan
kelembagaan
yang
termasuk
pengembangan jejasring kemitraan-usaha. 5. Perbaikan usaha,perbikan pendidikan,aksesibiliras,kegiatan dan perbaikan kelembagaan,diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan. 6. Perbaikan pendapatan,jika perbaikan usaha baik maka diharapkan dapat memperbaiki pendapatan 7.
Perbaikan
lingkungan,perbaikan
pendapatan
diharapkan
dapat
memperbaiki lingkungan,karena kerusakan linkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas. 8. Perbaikan kehidupan,tingkat pendapatan dan lingkungan yang baik diharapkan
dapat
memperbaiki
keadaan
kehidupan
keluarga
dan
masyarakat 9. Perbaikan masyarakat,keadaan kehidupan yang baik serta lingkungan yang baik ,diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.
F. Lingkup dan Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Mardikanto(2003)
merumuskan
upaya
dalam
setiap
pemberdayaan
masyarakat sebagai berikut : 1. Bina Manusia,pemahaman bahwa tujuan pembangunan adalah untuk perbaikan mutu hiduo atau krsejahteraan manusia. 2. Bina Usaha,bina usaha menjadi suatu upaya penting dalam setiap pemberdayaan,sebab Bina manusia yang tanpa memberikan dampak atau manfaat bagi perbaikan kesejahteraan ekonomi tidak akan laku bahkan menambah kekecewaan.
10
3. Bina Lingkungan,hal ini penting karena pelestarian lingkunhan akan sangat menentukan keberlanjutan kegiayan investasi maupun operasi (utamanya yang terkait denhan tersedianya bahan-baku). 4. Bina Kelembagaan,kelembagaan merupakan cara-cara yang standar untuk memecahkan masalah.Kelembagaan menekan kan kepada pola perilaku yang disetujui dan memiliki sanksi. Siklus pemberdayaan masyarakat menurut Wilson(Sumaryadi,2004) 1. Keinginan untuk berubah 2. Menumbuhkan kemauan dan keberanian untuk berubah 3. Kemauan untuk berpartisipasi 4. Peningkatan partisipasi 5. Tumbuhnya motivasi baru untuk berubah 6. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pemberdayaan 7. Tumbuhnya kompetensi untuk berubah Mardikanto (2017) mengemukakan proses pemberdayaan masyarakat sebagai berikut : 1. Penetepan dan pengenalan wilayah kerja 2. Sosialisasi kegiatan 3. Penyadaran masyarakat 4. Pengorganisasian masyarakat 5. Pelaksanaa kegiatan 6. Advokasi kebijakan 7. Polisisasi G. Penerimaan Manfaat dan Fasilitator Pemberdagaan Masyarakat
11
1. Penerimaan manfaat memiliki arti bahwa masyarakat sebagai peneriman manfaat atau sebagai sasaran yang perlu dilayani atau difasilitasi sebagai rekan sekerja dalam mensukseskan pembangunan. Karateristik Penerimaan Manfaat dapat dilihat dari segi : 1. Karakteristik Pribadi 2. Status sosial ekonomi 3. Perilaku keinovatifan 4. Morak ekonomi masyarakat 2. Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Fasilitator adalah pekerja atau pelaksana pemberdayaan masyarakat.Peran fasilitator menurut Lippit(1958) terbagi atas tiga macam,yaitu: a) Pengembangan kebutuhan untuk melakukan perubahan-perubahan b) Menggerakkan masyarakat untuk perubahan. c) Menetapkan hubungan dengan masyarakat penerima manfaatnya. G. Pendekatan dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Axinn(1988) mengartikan"pendekatan" sebagai suatu "gaya" yang harus menentukan dan harys diikutu oleh semua pihak daldasm sistem yang bersangkutan (the style of action withina system). Pemberdayaan dilakukan melalui tiga pendekatan,yaitu : 1. Pendekatan Mikro,pendekatan yang dilakukan face to face/ konseling 2. Pendekatan Mezzo,pendekatan berkelompok 3. Pendekatan Makro,pendekatan yang dilakukan secara luas 4. Pendekatan Partisipatif ,pendekatan yang melibatkan seluruhmasyarakat mulai dari perencanaan/identifikasi sampai evaluasi. 5. Pendekatan Kesejahteraan,pendekatan yang dilakukan untuk perbaikan mutu-hidup atau kesehahteraan masyarakat penerima manfaatnya.
12
6. Pendekatan pembangunan berkelanjutan,pemberdayaan masyarakat harus terjamin keberlanjutannya. Ismawan menetapkan adanya 5 program strategi pemberdayaan yang terdiri dari : 1. Pengembangan Sumber daya manusia 2. Pengembangan kelembagaan kelompok 3. Pemupikam modal masyarakat 4. Pengembangan usaha produktif 5. Penyediaan informasi tepat-guna H. Pengenalan Wilayah Kerja Pemberdayaan Masyarakat Melalui
pengenalan
wilayah
kerja
yang
mendalam,seorang
penyuluh/fasilitator tidak hanya mengetahui kegiatan yang dilaksanajan oleh masyarakat yang menjadi penerima manfaat,tetapu melalui pengenalan wilayah kerja yang mendalam . Cara pengenalan wilayah kerja pemberdayaan masyarakat oleh dilakukan oleh setiap penyuluh/fasilitator ,dan sebelum melakukan kegiatannya yaitu melalui : 1. Telaahan data sekunder atau keadaan 2. Informasi dari tokoh-tokoh masyarakat 3. Hasil studi atau kajian yang pernah dilakukan di wilayah tersebut 4. Laporan-laporan yang tersedia 5. Penilaian orang luar yang pernah bekerja di wilayah tersebut yang dapat dipercaya
13