CBR Psikologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW MK. PSIKOLOGI PENDIDIKAN PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO



CRITICAL BOOK REPORT



Skor Nilai :



PSIKOLOGI PENDIDIKAN TENTANG BELAJAR



DISUSUN OLEH : NAMA NIM KELAS DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH



: ANNISA HARAHAP : 5192431004 : PTE A 2019 : SEPTIAN PRAWIJAYA, S.Pd, M.Pd : PSIKOLOGI PENDIDIKAN



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2020 1



KATA PENGANTAR Pertama-tama kami mengucapakan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa ,sebab telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis ,sehingga mampu menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK REPORT ”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah penulis yaitu “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN ”. Dan juga berterima kasih kepada Bapak Septian Prawijaya, S.Pd, M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini. Penulis sangat berharap tugas critical book report ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “ PSIKOLOGI PENDIDIKAN ”. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah penulis buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga laporan tugas critical book report yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna untuk penulis dan orang yang membacanya. Dan sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



PENULIS



ANNISA HARAHAP



2



DAFTAR ISI



Kata pengantar………………………………………………………………………….………ii Daftar Isi…………………………………………………………………………………………iii BAB I:pendahuluan ……………………………………………………………………………..1 A. Latar belakang ………………………………………………………………………………1 B. tujuan …………………..……………………………………………………………………1 C. Manfaat ……………………………………………………………...………………………1 BAB II: Ringkasan Isi Buku …………………………………………………………….……...2 Buku Utama………………………………………………………………………………….…..3 Buku Pembanding …………………………………………………………………………........5 BAB III : Analisis …………………………………………………………………………..…....9 kelebihan dan kekurangan ………………………………………………………………….....9 BAB IV : Penutup……………………………………………………………………………....10 Kesimpulan……………………………………………………………………………………...10 Saran…………………………………………………………….……………………………....10 Daftar Pustaka…………………………………………………………..……………………...11 Lampiran……………………………………………………………………………………....12



.



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan dasar untuk memahami perilaku. Studi psikologi tentang mencakup lingkup yang jauh lebih luas dibandingkan dengan belajar tentang pekerjaan baru atau subjek akademis. Belajar juga berkaitan dengan masalah fundamental tentang perkembangan emosi, motivasi,perilaku,sosial dan kepribadian.belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkan perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan yang baru. B. Tujuan 1. Menganalisis pemahaman mengenai psikologi pendidikan dalam belajar. 2. Menganalisis kelemahan dan keunggulan buku utama dan buku pembanding. 3. Mencari dan mengetahui informasi yang terdapat dalam buku C. Manfaat a) Untuk mengetahui ringkasan dari kedua buku yang dikritik b) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua buku c) Untuk melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku d) Agar pembaca tanggap terhadap hal-hal yang penting yang ada di dalam kedua buku e) Untuk menambah wawasan pemgetahuan tentang pembahasan yang dibahas dalam buku yang dianalisis.



4



BAB II RINGKASAN BUKU 1. BUKU UTAMA IDENTITAS BUKU



Judul Nama pengarang Penerbit Tahun terbit Jumlah halaman ISBN



: PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Sri Milfayetty, Anita Yus, Nuraini, Rahmulyani, Edidon Hutasuhut : UNIMED : 2018 : 203 : 978-602-8207-18-8



5



RINGKASAN BUKU UTAMA 1. KONSEP Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkan perunahan tingkah laku. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan yang baru, sebelum belajar sesorang mugkin tidak memiliki pengetahuan tertentu akan tetapi setelah belajar memilikinya. Pembelajaran diibaratkan sebagai bantuan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi proses belajar. Jika ingin membantu peserta didik belajar untuk menguasai keterampilan tertentu maka guru dapat memfasilitasinya dengan strategi modeling. a. Belajar vs Kematangan Berbagai perubahan terjadi pada diri indivodu selama rentang kehidupannya. Namun tidak semua perubahan ini disebabkan proses belajar, melainkan ada juga yang disebabkan kematangan (maturation). Proses belajar akan memberikan hasil yang optimum jika berlangsung dalam kondisi kematangan tertentu. Ilustrasi tentang adanya hubungan antara kematangan dengan proses belajar dari pengalaman ataupun belajar pada institusi pendidikan menunjukkan adanya hubungan yang erat anatar belajar dengan perkembangan. Sehingga dapat dikatakan perkembangan dan belajar merupakan proses yang saling mendukung (mutual dalam kehidupan manusia. b. Otak Belajar Kendali seluruh saraf yang ada di dalam diri manusia adalah otak. Oleh karena itu dalam belajar otak adalah penentu utamanya. Perbedaan yang paling esensial anatar manusia dengan makhluk tuhan yang lain adalah otak. Manusia dianugerahi otak lebih sempurna dari otak hewan. Fakta lain tentang otak adalah otak terdiri dari otak kiri dan otak kanan. Otak kiri mempunyai fungsi dan cara belajar yang khusus yaitu menyukai hal-hal yang berurutan, belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat detail, baru kemudian ke global, menyukai sistem membaca yang berdasarkan fonetik, meyukai kata-kata , symbol dan huruf, menyukai sesuatu yang terstruktur dan dapat diprediksi, mengalami banyak fokus internal dan ingin mengumpulkan informasi yang factual. Otak kanan lebih menyukai hal-hal yang bersifat acak, belajar dari yang global ke detail, menyukai sistem membaca secara menyeluruh, menyukai gambar dan grafik, lebih suka melihat dulu atau mengalami sesuatu, lingkungan belajar spontan alamiah, fokus eksternal, ingin pendekatan yang bersifat terbuka, baru dan memberikan kejutan yang menantang. c. Perkembangan dan Belajar 1) Perkembangan Kognitif dan Belajar Perkembangan kognitif adalah proses perubahan kemampuan individu dalam berpikir. Tokoh yang paling populer dalam membahas perkembangan kognitif adalah Piaget. Perkembangan kognitif di dalam teori Piaget mencakup proses-proses yaitu skema, assimilasi, akomodasi, 6



organisasi dan equiblibrasi. Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif berlangsung dalam urutan empat tahapan mengikuti perkembangan usia anak yaitu tahap sensori motoric, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal. Teori perkembangan kognitif dikembangan juga oleh Vigotsky. Vigotsky menekankan bahwa keahlian kognitif perlu diinterpretasikan secara perkembangan dan dimediasi oleh bahasa, relasi sosial dan kultur. Konsep yang paling populer dari Vigotsky adalah zone of proximal development yaitu serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Batas bawah ZPD adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan anak, batas atasnya adalah yang dapat dipecahkan orang dewasa. 2) Perkembangan Bahasa dan Belajar Bahasa merupakan alat komunikasi dapat berbentuk lisan , tulisan atau symbol. Semua bahasa manusia mengikuti aturan fonologi, morfologi , sintaks dan pragmatis. Noam Chomsky (1957) mengemukakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dengan cara tertentu. Bukti paling kuat untuk basis dari bahasa bahwa anak-anak di seluruh dunia mencapai titik penting dalam berbahasa pada saat yang hampir sama, meskipun ada banyak variasi dalam input bahasa yang mereka terima. Perkembangan bahasa anak dipengaruhi faktor biologi dan sosial pada saat mereka berinteraksi. 3) Perkembangan Sosial dan Belajar Perkembangan social mengacu kepada perubahan jangka panjang di dalam konteks membina hubungan, interaksi pribadi, teman sebaya dan keluarga. Perkembangan sosial yang sangat relevan dibahas di dalam konteks sosial di sekolah adalah (1) perubahan konsep diri (self concept) dan dalam konteks hubungan antara guru dan peserta didik,(2) perubahan kebutuhan dasar dan motif personal,(3) perubahan pada sense tentang hubungan dan tanggung jawab. Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan social dapat dijelaskan melalui teori ekologi yang dikembangkan Bronfenbrenner (1917-2000). Fokus utama teori ini adalah konteks sosial dimana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. Pada teori ini dikemukakan lima sistem lingkungan yang merentang interaksi interspersonal sampai kepada kultur yang lebih luas. Sistem tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, ekosoistem, makrosistem dan kronosistem. 4) Perkembangan Moral Damon 1995 mengemukakan bahwa perkembangan moral yang paling awal yang berlangsung di dalam kelas-kelas di sekolah adalah moral untuk berbagi dalam menggunakan bahan-bahan ataupun perlengkapan sekolah secara bersama-sama (distributive justice). Perkembangan moral menurut Lawrence Kolhberg berlangsung dalam 3 tahapan yaitu tahap preconvential reasoning, tahap conventional reasoning, dan tahap postconventional reasoning.



7



2. BUKU PEMBANDING IDENTITAS BUKU



Judul Nama pengarang Penerbit Tahun terbit Jumlah halaman ISBN



: Psikologi Pendidikan : Drs.H.Mustaqim : Pustaka Pelajar Offset : 2017 : 187 : 979-9483-26-3



8



RINGKASAN BUKU PEMBANDING A. Pengertian Belajar 1. Menurut Lyle E.Bourne,JR.,Bruce R.Ekstrand “Learning as a relatively permanent change in behavior traceable to experience and practice”.Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan. 2. Clifford T. Morgan “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience”. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. 3. Guildford “Learning is any change in behavior resulting from stimulation”. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari rangsangan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. B. Jenis-Jenis Belajar Menurut Beberapa Tokoh 1. Menurut Muhammad Athiyah Al-Abrosyi, jenis belajar ada tiga yaitu: belajar pengetahuan, belajar keterampilan dan perasaan dan hati. 2. Menurut Dr. Muhammad Al-Hadi Afify jenis belajar ada empat yaitu akal,akhlak, fisik dan sosial . 3. Menurut Robert M.Gagne yaitu ketrampilan motorik, sikap, kemahiran intelektual, verbal informal, dan pengetahuan kegiatan intelektual. 4. Menurut Prof.Dr.Nasutian yaitu belajar berdasarkan pengamatan, belajar berdasarkan gerak, belajar berdasarkan hafalan,belajar karena masalah (pemecahan masalah), dan belajar berdasarkan emosi. 5. Benyamin S. Bloom dkk merumuskan sasaran pendidikan dengan sebutan “taxonomi of education objectif” dimana dalam kelompok ini beliau membedakan menjadi tiga ranah (domain) ataudaerah sasraran pendidikan yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. C. Teori-Teori Belajar 1. Aliran Skolastik yang beranggapan bahwa belajar tidak lain adalah mengulang-ulang bahan yang dipelajari makin sering diulang makin dikuasai. 2. Herbart beranggapan bahwa jiwa manusia terdiri dari unsur-unsur kecil berupa tanggapan, tanggapan-tanggapan tersebut masing-masing mempunyai kekuatan. Makin kuat suatu tanggapan makan makin besar pula peranannya dalam tingkah laku individu. Kuat lemahnya suatu tanggapan dipengaruhi oleh jelas dan tidaknya tanggapan tersebut serta tingkat frekuensinya. 3. Aliran Ilmu Jiwa Daya : mereka beranggapan bahwa jiwa manusia memmpunyai berbagai daya, misalnya daya mengenal, daya mengingat, daya berkhayal, daya berpikir,



9



dan sejenisnya. Daya-daya tersebut dapat diperkuat dan diperbaiki fungsinya dengan dilatih. 4. Teori Koneksionisme : dalam teori ini dilakukan oleh Torndike yang melakukan eksperimen tentang kucing muda yang masih mempunyai kemungkinan-kemungkinan dibiasakan lebih banyak dan luwes, dibiarkan lapar dalam kurungan yang disebut “problem box”, pintu dibuat dan diatur sedemikian rupa, sehingga bila kucing menyentuh tombol tertentu, pintu bisa terbuka selanjutnya kucing bisa keluar dan memakan daging di luar kurungan yang sengaja disediakan. 5. Pavlovionisme: yang melakukan eksperimen tentang anjing secara singkat eksperimen ini dapat dielaskan yaitu yang pertama angjing dibiarkan lapar, setelah itu metronom dibunyikan ; anjing mendengarkan benar-benar terhadap bunyi metronom itu. Selama metronome berbunyi selama 30 detik, makanan diberikan dan terjadilah refleks mengeluarkan air liur. Percobaan tersebut diulang-ulang berkali-kali dengan jarak waktu 15 menit. Setelah di ulang 32 kali, ternyata bunyi metronome saja (±30 detik)telah dapat menyebabkan keluarnya air liur dan ini bertambah deras kalau makanan diberikan. Jadi kesimpulan dari eksperimen ini adalah bahwa refleks bersyarat yang dibentuk itu bisa dihilangkan/reconditioning dengan cara CS dimunculkan berulang-ulang tanpa diikuti oleh US/penguat, berupa makanan /daging. 6. Operant Conditioning : Teori ini dirintis oleh seorang tokoh terkenal, Skinner namanya, ia membuat perincian lebih dalam dan jauh daripada Pavlov yaitu respondent response/ refleksive response dan operant responsive/ instrumental response. 7. Teori Gestalt pendirian aliran ini adalah keseluruhan lebih dan lain daripada bagianbagian , “keseluruhan itu timbul lebih dulu daripada bagian-bagian”. Dalam belajar yang penting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan response yang tepat, hal ini sangat tergantung pada pengamatan. 8. Teori Guthrie berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu secara keseluruhan dapat dipandang sebagai serangkaian tingkah laku yang terdiri dari unit-unit. Unit-unit inu merupakan respon dari stimulus sebelumnya, respon ini kemudian menjadi stimulus dan menimbulkan respon baru, demikian seterusnya. 9. Teori Modern menyatakan bahwa hasil belajar ditandai dengan terjadinya perubahan dalam struktur kognitif. 10. Teori Bandura berpendapat bahwa proses belajar terjadi dengan mengalami dan meniru apa yang ada di sekitarnya. Menurutnya tingkat imitasi/peniruan dari anak tergantung dari karakteristik penonton dan karakteristik model. 11. Humanistik : Psikologi humanistik berusaha memahami tingkat laku individu dari sudut pandang pelaku, bukan dari pangamat. 12. Carl Rogers : mengajukan beberapa prinsip dalam bukunya yang berjudul “ Freedom to Learn”. 13. Combs: berpendapat bahwa bila kita ingin mengubah perilaku seseorang, kita harus mengubah keyakinan/pandangannya. 14. Abraham Maslow: dalam diri manusia terdapat dua hal yaitu suatu usaha yang positif untuk berkembang dan kekuatan untuk menolak atau melawan perkembangan.



10



D. Transfer Belajar Pemindahan-pemindahan kebiasaan berpikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu pengetahuan atau keterampilan dari suatu keadaan belajar ke keadaan belajar yang lain biasanya disebut transferlatihan /belajar. Macam-macam belajar ada dua yaitu transfer positif dan transfer negative. Teori-teori belajar ada tiga yaitu :teori disiplin formal/ ilmu jiwa daya,teori elemen indentik/ ilmu jiwa asosiasi, dan teori generalisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :situasi belajar, keadaan psikis,pengalaman dasar / pendidikan dasar.



11



BAB III ANALISIS KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA: 1. KELEBIHAN BUKU UTAMA Jika kita melihat dari segi sampul, buku karangan Sri Milfayetty dkk yang berjudul psikologi pendidikan yang membahas tentang belajar cukup menarik untuk dibaca Dari segi penulisan, Materi dicetak dengan huruf yang jelas dan bagus sehingga mudah untuk dibaca. Dalam buku ini dibuat contoh-contoh yang kita lakukan sehari-harinya 2. KELEMAHAN BUKU UTAMA Jika dilihat dari segi kelengkapan, pembahasan dalam buku ini terlalu banyak contoh daripada teori-teori untuk materinya yang dijelaskan Terdapat beberapa kalimat yang kurang efektif yang bisa membuat kita bingung dalam membacanya 3. KELEBIHAN BUKU PEMBANDING Jika kita melihat dari segi sampul, buku karangan Mustaqim ini cukup menarik untuk dibaca Menjelaskan tentang belajar secara lengkap dengan dipaparkannya teori-teori belajar Buku psikologi pendidikan ini sangat baik untuk dijadikan sebagai pegangan belajar untuk mahasiswa karena buku ini disajikan untuk memudahkan mahasiswa untuk memahami psikologi pendidikan 4. KELEMAHAN BUKU PEMBANDING Buku ini menggunakan bahasa yang sulit pahami sehingga sebagian orangorang yang membacanya Penulis menyajikan materi dalam buku ini tidak terlalu dalam sehingga informasi yang di dapat si pembaca tidak terlalu efektif Font tulisannya terlalu kecil sehingga isi buku tersebut penuh dengan kata yang membuat buku tersebut tidak menarik.



12



BAB IV PENUTUP 1. KESIMPULAN Belajar merupakan mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkan perunahan tingkah laku. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan yang baru, sebelum belajar sesorang mugkin tidak memiliki pengetahuan tertentu akan tetapi setelah belajar memilikinya. Pembelajaran diibaratkan sebagai bantuan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi proses belajar. Jika ingin membantu peserta didik belajar untuk menguasai keterampilan tertentu maka guru dapat memfasilitasinya dengan strategi modeling. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. 2. SARAN Menurut saya, kedua buku sudah cukup baik dalam pemaparan materi yang disajikan. Setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing . Oleh karena itu jika ingin memperdalam materi tentang “belajar”, kita tak hanya memakai buku saja tetapi bisa mencari buku yang lainnya jangan hanya menggunakan satu buku saja. Karena semakin banyak referensi yang kita gunakan akan semakin baik untuk pemahaman materinya. Misalnya dengan banyak membandingkan isi buku internasional dengan nasional akan semakin baik dalam menambah pengetahuan kita tentang materi yang ingin kita kuasai.



13



DAFTAR PUSTAKA



Milfayetty, S., Yus, A., Nuraini, Rahmulyani, & hutasuhut, E. (2018). PSIKOLOGI PENDIDIKAN. MEDAN: UNIMED PRESS. Mustaqim. (2017). PSIKILOGI PENDIDIKAN . SEMARANG: Pustaka Pelajar Offset.



14



LAMPIRAN



15