CBR Sosio Antropologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT MK. SOSIO ANTROPOLOGI PRODI S1 PS - FIS SKOR NILAI :



CRITICAL BOOK REPORT PENGANTAR ANTROPOLOGI DAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN



DI SUSUN OLEH : NAMA



: LATIKA DELVI



NIM



: 3213121054



KELAS



: A REGULER 21



DOSEN PENGAMPU



: IKA PURNAMASARI, M.SI



MATA KELUAH



: SOSIO ANTROPOLOGI



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



2021 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REPORT (CBR). Tidak lupa pula shalawat bertangkaikan salam saya hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kemudian kelak, dan semoga kita selalu berada di dalam lindungannya. Amin. Adapun tujuan dari disusunnya CBR ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosio Antropologi. Selain itu saya juga berharap dengan adanya CBR ini bisa menambah wawasan para pembaca tentang Peran Pemimpin Dalam Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sosio Antropologi Ibu IKA PURNAMASARI, M.SI. yang telah membimbing saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini. Saya menyadari bahwa dalam penulisan CBR ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, serta jauh dari kata sempurna. Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari Ibu dosen agar saya dapat memperbaiki dan membuat CBR dengan. Semoga CBR ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya. Amin.



Naga Dolok, 26 September 2021



Latika Delvi



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................2 DAFTAR ISI...................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4 A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.............................................................4 B. Tujuan Penulisan CBR.........................................................................4 C. Manfaat CBR........................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN BUKU....................................................................5 A. Identitas Buku.......................................................................................5 1. Buku Utama....................................................................................5 2. Buku Pembanding...........................................................................5 B. Ringkasan Buku....................................................................................5 1. Buku Utama....................................................................................5 2. Buku Pembanding...........................................................................14 BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS...........................................................24 A. Pembahasa Isi Buku..............................................................................24 B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku....................................................24 1. Buku Utama....................................................................................24 2. Buku Pembanding...........................................................................24 BAB IV PENUTUP.........................................................................................26 A. Kesimpulan...........................................................................................26 B. Saran.....................................................................................................26 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................27 LAMPIRAN....................................................................................................28



3



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CBR Dalam memilih atau mencari sumber referensi bacaan terkadang kita bingung mau memilih buku yang mana apalagi jika ada tema yang sama, ini yang sering membuat kita ragu untuk memiliki buku tersebut. Maka dari itu, inilah gunanya ataupun tujuan saya menyusun CRITICAL BOOK REPORT (CBR) ini untuk mempermudah para pembaca dalam menentukan buku yang mana yang akan di jadikan sumber referensi. Yang mana nantinya saya akan mereview kedua jenis buku yang sama kemudian saya akan membandingkan keduanya agar pembaca lebih mudah memilihnya atau bahkan ingin memilih keduanya. B. Tujuan Penulisan CBR Tujuan disusunnya CBR ini adalah untuk menganalisis, mengkritisi dan membandingkan dua jenis buku dengan tema Antropologi Pendidikan. Selain itu, CBR ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosio Antropologi serta menambah pengetahuan atau wawasan pembaca dan menambah pengetahuan penyusun dalam membuat CBR. C. Manfaat CBR Adapun manfaat dari disusunnya CJR ini bagi pembaca dan penyusun di antaranya adalah untuk mengetahui apa sebenarnya sosio antropologi itu, untuk apa kita mempelajari sosio antropologi dan apa jadinya kalau kita tidak mempelajari sosio antropologi.



4



BAB II PEMBAHASAN BUKU A. Identitas Buku 1. Buku Utama Judul



: PENGANTAR ANTROPOLOGI I



Edisi



: KE-4



Pengarang/Editor



: Koentjaraningrat



Penerbit



: Rineka Cipta



Kota terbit



: Jakarta



Tahun terbit



: 2020



ISBN



:979-518-663-9



Jumlah halaman



: 206 halaman



2. Buku Pembanding Judul



: ANTROPOLOGI PENDIDIKAN



Edisi



: Pertama



Pengarang/Editor



: Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. dan Dr. Ija Suntana, M.Ag



Penerbit



: CV Pustka Setia



Kota terbit



: Bandung



Tahun terbit



: 2012



ISBN



: 978-979-076-160-5



Jumlah halaman



: 251 halaman



B. Ringkasan Buku 1. Buku Utama PENGANTAR ANTROPOLOGI I (Koentjaraningrat) BAB I ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI



5



Antropologi berkembang secara beberapa fase. Fase pertama sebelum tahun 1800, kemudian fase kedua kira-kira pertengahan abad ke-9, Fase ke-3 awal abad ke-20 fase keempat sesudah kira-kira 1930. Secara kasar aliran-aliran dalam antropologi dapat digolongkan berdasarkan Universitas tempat ilmu itu berkembang ( yaitu terutamaDi Amerika Serikat, Inggris, Eropa tengah, Eropa utara, Rusia, Jepang, dan negara-negara berkembang). Sampai sekarang ini di berbagai negara masih digunakan istilah-istilah yang berbeda-beda sehingga disini perlu kiranya diterangkan dimana istilah-istilah yang bersangkutan lazim dipakai, dengan artinya masing-masing. Di universitas-universitas Amerika ke tempat antropologi telah mencapai perkembangan yang paling luas ruang lingkup dan batas lapangan perhatian yang luas itu menyebabkan adanya tidak kurang dari lima masalah penelitian khusus. Lapangan-lapangan penelitian yang bermaksud memecahkan kelima masalah tersebut diatas sangat luas sehingga untuk setiap masalah Diperlukan ahliahliYang khusus dengan penjurusan khusus pula. Antropologi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu paleoantropologi, antropologi fisik, etnolinguistik prasejarah dan etnologi. Kompleks kajian-kajian antropologi yang menggunakan psikologi sekarang dianggap sebagai suatu sub-sub  ilmu atau spesialisasi yang disebut etnopsikologi antropologi psikologi atau studi kebudayaan dan kepribadian. Munculnya sub-sub ilmu antropologi tersebut membuka kesempatan berkembangnya profesi-profesi baru bagi para ahli antropologi selain tugas-tugas mengajar dan meneliti, yaitu sebagai konsultan dalam pemerintahan baik di daerah maupun di pusat, serta dalam pusat pusat kesehatan tingkat provinsi maupun dalam klinik klinik psikiatri.  Antropologi sosial berupaya mencari unsur-unsur yang sama di antara beragam masyarakat dan kebudayaan yang ada di Indonesia, dengan tujuan mencapai pengertian tentang asas-asas kehidupan masyarakat dan kebudayaan pada umumnya yang memang juga merupakan tujuan sosiologi, dan dengan demikian kedua ilmu memang mempunyai tujuan yang sama maka keduanya saling berhubungan



6



Hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu yang lain. Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan kita lihat bahwa ilmu ilmu sosial yang bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam masih tergolong muda satu-persatu memisahkan diri dari ilmu filsafat, dan kemudian menjadi ilmu ilmu tersendiri. dengan demikian ilmu ilmu yang mempelajari berbagai aspek dari tindakan manusia kemudian saling mendekat lagi, dan akhir-akhir ini malahan ada saransaran untuk membina suatu kerjasama antar disiplin untuk melakukan penelitian tentang tingkah laku manusia secara terbaru. Antropologi juga memiliki hubungan timbal balik dengan ilmu-ilmu lain seperti misalnya geologi, paleontologi, anatomi kesehatan masyarakat,, linguistik arkeologi, sejarah, geografi ekonomi hukum adat administrasi dan politik Metode ilmiah dari suatu cabang ilmu pengetahuan adalah semua cara yang dapat digunakan dalam ilmu tersebut untuk mencapai suatu kesatuan pengetahuan.  kesatuan pengetahuan itu tu dapat dicapai Para ahli dalam ilmu yang bersangkutan melalui tiga cara yaitu pengumpulan data, penentuan ciri-ciri umum dan sistem, dan verifikasi. Suatu cabang ilmu pengetahuan dapat dikatakan hidup Apabila para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan tersebut melakukan kegiatan kegiatan penelitian untuk memecahkan berbagai macam masalah di bidang itu,Maka dari itu Ilmu antropologi membutuhkan yang namanya tenaga ahli, lembaga, majalah dan prasarana antropologi. BAB II MAKHLUK MANUSIA Suku Prima terbagi kedalam dua suku yaitu suku provinsi dan suku anthropoid. kemudian anthropoid dibagi lagi menjadi tiga infrasuku yaitu infrasuku Ceboid, cercopithecoid, hominoid. Heminoid kemudian Dibagi lagi ke dalam dua keluarga yaitu pongidae dan hominidae. Dalam proses evolusi terjadilah percabangan pada bentuk-bentuk makhluk yang tua sehingga terjadi bentuk-bentuk makhluk yang baru. pada proses tersebut ciri-ciri biologi yang baru terwujud pada organisme dari suatu makhluk, sehingga terjadi bentuk yang agak berbeda dari yang ada semula. bentuk yang baru itu terus berubah sehingga



7



setelah suatu jangka waktu yang cukup lama perbedaan bentuk itu menjadi makin besar. Seleksi dan Adaptasi adalah suatu proses evolusi yang berasal dari sekitaran alam, dan dasarnya sejak lama. Menghilangnya gen tertentu seringkali disebabkan oleh sesuatu hal yang berasal dari luar atau terjadi secara kebetulan. Manusia adalah suatu jenis makhluk primata yang telah bercabang melalui proses evolusi dan proses evolusi manusia secara khusus dipelajari dan diteliti oleh sub ilmu dari antropologi biologi, Yaitu ilmu paleoantropologi. Makhluk manusia yang hidup dalam lingkungan alam yang beraneka ragam di seluruh muka bumi ini dapat digolongkan berdasarkan ciri-ciri fisik mereka yang tampak nyata, seperti kulit warna dan bentuk rambut bentuk bagianbagian muka dan sebagainya sehingga timbul pengertian ras atau golongan manusia yang secara umum memiliki ciri-ciri tubuh tertentu. Cara untuk mengklasifikasi  beragam ras manusia dapat dilakukan dengan melihat ciri-ciri kualitatif, ciri-ciri kuantitatif. Ada beberapa jenis klasifikasi ras di antaranya yaitu ada australoid, mongoloid, Kaukasoid, Negroid, dan ras ras khusus Nggak punya Manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan memiliki organisme yang sangat kalah kemampuan fisiknya dibandingkan jenisjenis binatang berkelompok lainnya.  makhluk karena manusia kemampuan aku membentuk Gaga gagasan-gagasan Serta konsep-konsep yang makin lama makin tajam dan memilih tindakan-tindakan alternatif yang menguntungkan dirinya dan dengan demikian dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Berbeda dengan hewan, makhluk manusia dilengkapi dengan suatu hasrat akan keindahan titik berbagai jenis hewan memang bereaksi terhadap warna bentuk dan irama yang indah akan tetapi akal manusia menyebabkan bahwa manusia bereaksi secara sadar dan kreatif terhadap keindahan, sehingga timbul kesenian. BAB III KEBUDAYAAN Manusia memiliki keunggulan, yaitu kebudayaan, yang memungkinkannya hidup di segala macam lingkungan alam, sehingga ia menjadi makhluk yang paling berkuasa di manapun ia berada di. Walaupun demikian, segala



8



kemampuan manusia itu tidak merupakan bawaan dari alam, tetapi harus dikuasai nya dengan belajar. Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar. Pakar sosiologi maupun pakar antropologi pernah menganjurkan untuk membedakan antara wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dari gagasan gagasan serta konsep-konsep dan wujudnya sebagai rangkaian tindakan serta aktivitas pada manusia yang berpola. Dalam setiap masyarakat baik yang kompleks maupun yang sederhana, Ada sejumlah nilai budaya yang saling berkaitan dan bahkan telah merupakan suatu sistem. sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal, sistem itu menjadi pendorong yang kuat untuk mengarahkan kehidupan warga masyarakat.  Dalam



menganalisa



 



suatu



kebudayaan



misalnya



kebudayaan



Minangkabau Bali atau Jepang, seorang ahli antropologi membagi seluruh kebudayaan yang terintegrasi itu ke dalam unsur-unsur besar yang disebut unsurunsur kebudayaan universal. Yang dapat disebut sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan yaitu: bahasa, sistem pengetahuan,Organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi sistem mata pencaharian hidup sistem religi dan kesenian. Dan tiap unsur kebudayaan universal tersebut juga terdapat dalam ketika ketiga wujud kebudayaan.  Perlunya mempelajari masalah integrasi kebudayaan secara lebih dalam baru disadari setelah tahun 1920. maka dari itu muncul konsep-konsep untuk menganalisa masalah integrasi kebudayaan yakni pikiran kolektif, fungsi dari unsur-unsur kebudayaan, fokus kebudayaan, etos kebudayaan dan kepribadian umum. Dari suatu kebudayaan dapat tampak suatu watak khas atau etos, seperti yang tampak misalnya pada gaya tingkah laku kegemaran, atau benda-benda budaya hasil karya para warga masyarakatnya. metode yang dapat dilakukan untuk melukiskan suatu kebudayaan secara holistik terintegrasi adalah dengan memusatkan perhatian pada kepribadian umum yang dominan dalam kebudayaan yang bersangkutan.



9



Ada beberapa definisi tentang kebudayaan yaitu bahwa kebudayaan hanya dimiliki oleh makhluk manusia; Adapun pengertiannya bahwa kebudayaan Mula-mula hanya merupakan suatu aspek saja dari proses evolusi manusia yang kemudian menyebabkan bahwa manusia dapat melepaskan diri dari alam kehidupan makhluk makhluk primata lainnya; dan ada juga yang menjelaskan bahwa akhir-akhir ini kebudayaan seakan-akan berkembang menjadi suatu gejala super organik. BAB IV KEPRIBADIAN Kalau dalam bahasa sehari-hari kita mengatakan bahwa seseorang Memiliki kepribadian, yang dimaksudkan ialah bahwa individu tersebut memiliki beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen yang menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang berbeda dari individuindividu lainnya.Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui Panca indranya serta melalui alat penerima yang lain misalnya getaran eter, getaran akustik, bau, rasa sentuhan tekanan mechanical tekanan Terminal dan lain-lain yang masuk ke dalam berbagai sel di bagian bagian tertentu dari otaknya. Pengetahuan seseorang karena berbagai sebab juga dapat terdesak atau dengan sengaja dibuat terdesak oleh individu yang bersangkutan ke dalam bagian dari jiwanya yang lebih dalam, yaitu bagian yang dalam ilmu psikologi disebut alam tak sadar Kepribadian



seorang



individu



terbentuk



oleh



pengetahuan



yang



dimilikinya yaitu khususnya persepsi, penggambaran, persepsi, pengamatan, konsep, serta fantasi mengenai berbagai macam hal yang ada dalam lingkungannya maupun oleh berbagai perasaan emosi kehendak dan keinginan yang ditunjukkan kepada berbagai macam hal dalam lingkungan tersebut. Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian serta perbedaan kualitas hubungan antara berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu menyebabkan adanya beragam struktur kepribadian pada setiap manusia yang hidup di muka bumi ini sehingga setiap



10



individu memiliki kepribadian yang unik. apabila kita perlu bicara tentang pengaruh kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia secara keseluruhan dapat digunakan konsep kebudayaan mancanegara atau kebudayaan asing. BAB V MASYARAKAT Manusia hidup tidak hanya berdampingan dengan manusia saja namun ada juga berbagai jenis protozoa hidup bersama makhluk-makhluk sel sejenis dalam suatu kolektif berjumlah ribuan sel yang masing-masing tetap merupakan individu sendiri. manusia juga makhluk yang hidup dalam kolektif sehingga pengetahuan mengenai asas-asas hidup kolektif yang kita ketahui dengan mengamati kehidupan berbagai jenis protozoa serangga, dan hewan kolektif tersebut di atas, juga penting untuk dapat memahami kehidupan kolektif makhluk manusia.  Dengan banyaknya jumlah manusia di muka bumi ini Namun perbedaan ciri ras tidak menyebabkan adanya perbedaan dalam pola tingkah laku. orang Indonesia yang memiliki ciri-ciri ras mongoloid Melayu tidak begitu berbeda dari tingkah lakunya dengan orang Indonesia keturunan asing yang memiliki ciri-ciri ras mongoloid Cina Selatan. Beragam kesatuan hidup dalam batas kesatuan negara nasional mempunyai wujud yang lain yang tidak disebabkan karena ada suku-suku bangsa yang berbeda-beda melainkan karena adanya lapisan-lapisan sosial. Adanya berbagai wujud kesatuan kolektif manusia menyebabkan bahwa kita memerlukan istilah-istilah yang berbeda-beda untuk tiap kesatuan itu. selain istilah masyarakat yang lazim dipakai, Ada istilah-istilah khusus untuk menyebut kesatuan-kesatuan khusus dalam masyarakat yaitu kategori sosial, golongan sosial komunitas kelompok dan perkumpulan. Dalam hidup bermasyarakat, manusia tiap hari melakukan berbagai tindakan Interaksi yang berpola baik yang resmi maupun yang tidak resmi. sistem pola-pola resmi yang dianut warga suatu masyarakat untuk berinteraksi dalam sosiologi dan antropologi disebut Pranata. Ada banyak berbagai macam Pranata seperti



11



misalnya pranata ekonomi Pranata pendidikan, Pranata ilmiah, Pranata keagamaan, dan yang lainnya Dalam menganalisa suatu masyarakat, seorang peneliti merinci kehidupan masyarakat tersebut ke dalam unsur unsurnya yaitu Pranata, Kedudukan sosial, dan peranan sosial. Metodologi yang harus dilakukan untuk mengabstraksikan susunan sosial adalah dengan mencari suatu kerangka dari kehidupan kekerabatan. BAB VI DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN Dinamika sosial adalah semua konsep yang kita perlukan untuk menganalisa proses proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan termasuk lapangan penelitian antropologi dan sosiologi. Proses internalisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu yaitu mulai saat ia dilahirkan Sampai Akhir hayatnya. Proses sosialisasi adalah semua Pola tindakan individu individu yang menempati berbagai kedudukan dalam masyarakatnya yang dijumpai seseorang dalam kehidupannya sehari-hari sejak ia dilahirkan, dicerna oleh Nya sehingga individu tersebut pun akan menjadikan pola-pola tindakan tersebut sebagai bagian dari kepribadiannya. proses enkulturasi Adalah proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat sistem norma serta Semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang Proses mikroskopik dan makroskopik dalam evolusi sosial dapat dianalisa secara mendetil tetapi dapat juga dilihat secara keseluruhan dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan besar yang telah terjadi. Prosesproses berulang pada evolusi sosial budaya adalah Memperhatikan adat-istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat yang mereka teliti tanpa memperhatikan sikap, perasaan, serta tingkah laku para individu yang bertentangan dengan adat istiadat. Proses mengarah dalam evolusi kebudayaan dipandang dari suatu jarak yang jauh dengan suatu interval yang panjang misalnya berapa ribu tahun maka tampak terjadinya perubahan-perubahan besar yang seakan-akan



12



menentukan arah dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan. Penyebaran manusia dapat dilakukan dengan proses perkembangbiakan, migrasi, serta adaptasi fisik dan sosial budaya yang berlangsung beratus-ratus Tahun Lamanya. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa ada perpindahan kelompok-kelompok manusia atau bangsa bangsa tetapi karena unsur-unsur kebudayaan itu memang sengaja dibawa oleh individuindividu tertentu seperti para pedagang dan pelaut. Akulturasi adalah semua konsep yang menyangkut mengenai proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan Asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu. Inovasi adalah suatu proses pembaharuan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk produk baru. BAB VII ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Setiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat, baik suatu komunitas desa-kota kelompok kekerabatan, Atau lainnya memiliki suatu corak yang khas yang terutama tampak oleh orang yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. suatu kebudayaan dapat memiliki suatu corak yang khas karena berbagai sebab yaitu karena adanya suatu unsur kecil yang khas dalam kebudayaan tersebut atau karena kebudayaan itu memiliki pranatapranata dengan suatu pola sosial husus atau mungkin juga karena warga kebudayaan menganut suatu tema budaya yang khusus. Kesatuan masyarakat suku suku bangsa di seluruh dunia dibedakan berdasarkan mata pencaharian dan sistem ekonominya yaitu masyarakat berburu dan meramu, masyarakat peternak, masyarakat peladang, masyarakat nelayan, masyarakat petani pedesaan dan masyarakat perkotaan kompleks.



13



Suatu daerah kebudayaan adalah suatu daerah pada peta dunia yang oleh para ahli antropologi disatukan berdasarkan persamaan unsur-unsur atau ciriciri kebudayaan yang mencolok. Beberapa daerah-daerah kebudayaan di Amerika Utara yaitu Eskimo, Yukon Mackenzie,Pantai barat laut, daerah kebudayaan dataran tinggi, plains,  hutan timur, dataran California, Barat Daya, Tenggara, Meksiko. Dari segi etnografi kebudayaan kebudayaan penduduk Melanesia  Perlihatkan adanya beberapa ciri yang khas yaitu sistem sosial berdasarkan kegiatan berkebun, adanya kompleks unsur-unsur yang ada hubungannya dengan upacara Balai Kramat untuk pria, upacara inisiasi, kompleks upacara pesta babi,  dan gerakan Raja adiL. Sejumlah manusia dengan ciri-ciri ras yang sama belum tentu mempunyai bahasa induk yang tergolong satu keluarga bahasa, apalagi termasuk dalam satu daerah kebudayaan. Kemudian perbedaan ras pada berbagai suku bangsa tidak menghindari kemungkinan penggunaan bahasa yang Walaupun mungkin berbeda-beda, berasal dari keluarga bahasa yang sama.  2. Buku Pembanding ANTROPOLOGI PENDIDIKAN (Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. dan Dr. Ija Suntana, M.Ag) BAB I Hakikat antropologi pendidikan Antropologi berasal dari kata yunani antropos, yang berarti”manusia” atau”orang,” dan logos, yang berarti studi (ilmu). Jadi, antropologi merupakan disiplin yang mempelajari manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada hentihentinya.



Antopologi pendidikan adalah penelaahan akademis tentang sistem



pendidikan dari sudut pandang budaya. Antopologi pendidikan merupakan generalisasi tentang manusia dan perilakunya ketika berhubungan dengan fakta pendidikan. Antropologi pendidikan merupakan spesialiasasi termuda dalam antropologi dan di anggap dapat berdiri sendiri sebagai cabang spesialisasi antropologi yang memiliki jangka akademis. Apabila dihadirkan sebagai materi



14



kajian, antropologi pendidikan menyajikan aplikasi teori dan metode yang digunakan untuk menelaah tindak-tanduk dan persepsi masyarakat terkait pendidikan. Dengan demikian kajian materi antroologi pendidikan tidak bertujuan menghasilkan ahli antropologi, tetapi menambah wawasan pengetahuan tentang pendidikan melalui perspektif budaya. Di samping itu, antropologi pendiidkan merupakan alat telaah terhadap praktik-pratik pendidikan di masyarakat tertentu atau masyarakat secara umum. Antropologi pendidikan merupakan salah satu bidang kajian antropologi sosial-budaya yang memusatkan studi pada gejala pendidikan dalam kehidupan manusia. Antropologi memandang gejala pendidikan sebagai bagian produk budaya manusia. Terdapat juga masyarakat yang memandang bahwa pendidikan adalah tuntutan kehidupan ekonomi, karena menyangkut kualitas kehidupan ekonomi mereka. Oleh sebab itu, pendidikan dianggap sebagai aktivitas ekonomi yang berorientasi ekonomi. Jadi, ruang lingkup antropologi pendidikan terkait dengan pola pendang masyarakat mengenai makna, peran, dan fungsi pendidikan dalam kacamata mereka sesui dengan dingkatan nalarnya. Penambahan kata islam di belakang antropologi pendidikan dapat dikaitkan dengan gagasan islamisasi saitns. Hal ini sama halnya dengan gagasan sosiologi islam, ekonomi islam, biologi islam, kimia islam, matematika islam, dan lain lain. Sasaran kajian antropoloogi pendidikan islam adalah fenomena yang berarah balik dengan kajian pendidikan agama islam. Arah pendidikan agama islam bermula di atas ke bawah, sedangkan antropologi pendidikan islam dari bawah ke atas. Konsep pendidikan islam menekankan agar wahyu dan ajaran islam dapat dijadikan pandangan hidup anak didik (manusia). Kajian antropologi pendidikan islam dapat memberikan informasi tentang sosialisasi, akulturasi, dan internalisasi yang mengacu pada moral pendidikan islam dalam kenyataan. Antropologi pendidikan islam dalam kenyaatan. Antropologi pendidikan islam tidak mengartikan masyarakat islam sebagai suatu sistem kehidupan manusia yang terpisah secara geografis dari masyarakat lain. Antropologi pendidikan islam memusatkan studinya pada pendidikan islam. Ada perbedaan antara perbedaan antara antropologi pendidikan islam dan pendidikan agam islam. Pendidikan



15



agama islam membicarakan metode menginternalisasikan ajaran islam melalui pendidikan, sedangkan antropologi pendidikan islam membicaran pengetahuan tentang fenomena kebudayaan, berupa kegiatan atau proses pendidikan yang ingin mengacu pada ajaran islam di lingkungan masyarakat, sekaligus lingkungan budaya tempat pendidikan berlangsung. BAB II Manusia dan kebudayaan Seperti organisme lain, manusia memiliki struktur bologis yang berkrmbang dalam jangka waktu sangat panjang. Struktur biologis ini membantu menentukan manusia dalam bertindakdan berpikir. Seperti banyak makhluk lain, manusia adalah makhluk sosial, yang berkelompok dan bermasyarakat serta saling bergantung satu sama lainnya, untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah manusia merupakan



makhluk



budaya.



Manusia



menciptakan



dan



memindahkan



pengetahuan, serta bersama sama mempertahankan tradisi berpikir dan berperilaku. Manusia adalah mahluk sosial karena mereka hidup brsama dalam berbagai klompok yang trorganisasi yang kita sebut masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah khas manusia saja karena banyak juga spesies makhluk hidup yang hidup bermasyarakat. Kemudian konsep kebudayaan tidak dapat diabaikan dalam pengkajian perilaku manusia dan masyarakat manusia. Akan tetapi tidak ada kesempatan universal tentang makna konsep ini. sebagianilmun sosial yang menggunakannya merujuk pada makna simbolik yang diletakkan individu kepada perilaku mereka, sehingga tidak mempertimbangkan perilaku itu sebagai satu bagian dari kebudayaan. Para antropolog masa lalu menakini bahwa kebudayaan merupakan dominasi manusia. Artinya,primata nonmanusia tidak memiliki kebudayaan. Akan tetapi penemuan baru ini , yang menunjukkan bahwa sebagian primata nonmanusia sering menggunakan berbagai bentuk alat yang sangat sederhana, menentang keyakinan konvensional tersebut. Penjelasan, yang dapat di terima, terkait dengn perubahan kebudayan adalah suatu anggota masyarakat penerus memberikan respons dan beradaptasi dengan sejumblah kenyataan historis yang



16



dihadapi oleh merka tidak oleh generasi sebelumnya. Istilah kebudayaan biasanya digunakan untuk menyebut cara hidup masyarakat yang di pandang sebagai sebuah keutuhan. Akan tetapi, dalam sistem sosio-kultural masyarakat yang sangat kompleks, seperti masyarakat industrial modern, penting untuk mengakui sifat pola pola budaya yang beragam yang terdapat di dalam masyarakat tersebut. Sementara itu, budayaan yang ada dalam kebudyaan yang lebih luas. Budaya tandingan berbeda degan subkultur. Anggota budaya tandingan biasanya tidak mengikuti pola budaya yang dominan. Sebagai gantinya, budaya tandingan berbeda dengan subkultur. Anggota budaya tandingan biasanyan tidak mengikuti pola budaya yang dominan. BAB III Kekerabatan dalam masyarakat manusia Ada berbagai jenis dalam kelompok kerabat di masyarakat dunia walaupun begitu, secara umum terdapat tiga tipe kelompok, yaitu keluarga baih, keuarga besar dan persekutuan kelompok keturunan. Keluarga batih adalah suatu unit kekerabatan yang terdiri atas pasangan suami istri yang menikah dan keturunanya secara langsung keluarga ini memelihra rumah tangga bersama dan bertindak bersama sama sebagai suatu satunya sosial. Sebagai satuan kekerabatan terkecil dan sederhana, keluarga batih terbatas, terutama dalam signifikasi bentuk bentuk spektrum evolusi, yaitu kalangan masyarakat,hortikultur dan agraris, keluarga batih pada umumnya kurang signifikan. Keluarga besar ialah kelompok kekerabatan yang terdiri atas sejumblah keluarga batih yang menjadi satu dan bertindak sebagai satu satuan. Keluarga besar pada umumnya mempunyai arti yang jauh ebih penting dalam semua tipe masyarakat industri. Pada umumnya, keluarga besar terdiri atas jaringan jaringan kekerabatan yang tak begitu besar.akan tetapi dalam banyak masyarakat, ikatan ikatan kekerabatan selanjutnya dapat diperlus sehingga mencakup sejumblah besar individu dalam satu ilngkungan kekerabatan. BAB IV Agama dan masyarakat



17



Agama merupakan ciri kehidupan sosial manusia yang universal, dan semua masyarakat mempunyai cara berfikir dan pola perilaku yang memenuhi syarat, yaitu agama terjadi atas tipe tipe simbol, citra, kepercayaan, dan nilai nilai spesifik tempat makhluk manusia menginterpretasikan eksistensi mereka.Mereka yang menyukai pandangan ini pada umumnya melihat agama bukan saja sebagai sistem kepercayaan dan ritual yang diresapi dengan “kesucian” atau diorientasikan pada “penderitaan manusia yang abadi. Pada pandangan pertama, kita tidak perlu merasa keberatan terhadap definisi definisi itu. Hal ini karena agama pada umumnya diasosiasikan dengan dunia yang di postulatkan oleh makhluk manusia mempunyai arti yang suci. Pada umumnya memang kepercayaan dan tindakan keagamaan mempunyai keprihatinan khusus terhadap masalah akhir eksistensi manusia itu tidak memadai. Sebagai tambahan, tidak memadai untuk mempersamakan agama dengan sistem moralitas. Sistem agama sering berkaitan erat dengan sistem moralitas sekuler, tetapi keduanya sulit disamakan. Ada banyak masyarakat yang sistem agama dan sistem molar sekulernya saling bergantung. Agama berurutan dengan supernatural atau “superempiris” dan mendasarkan penegasannya tentang eksistensi dan sifat dunia itu atas keimanan, wahyu ilahi, atau pengalaman intuitif atau imajinatif. Tujuan utama agama agama historis adalah keselamatan (salvation), dan tindakan religius yang paling penting ialah tindakan mempersiapkan jalan untuk keselamatan. Oleh karena itu, agama gama historis itu menematkan tekanan yang besar terhadap alam dunia sekuler, yang pada dasarnya berdosa dan menekankan perlunya penghindaran diri religius dari dunia sekuler itu. BAB V Analisis antropologi tentang sistem pendidikan Teori fungsionalis teori ini berusaha untuk menjelaskan sifat pendidikan dan ekspanasinya pada abad ke-19 sebagai akibat adanya persaratan fungsional suatu masyarakat industri, khususnya persyaratan yang timbul dari perubahan teknologi dan ekonomi.bewles dan gintis berusaha untuk mendukung interpretasi mereka mengenai pendidikan amerika melalui penggunaan prinsip yang sesuai. Prinsp ini



18



adalah hubungan sosial yang berkarakter di dunia pendidikan yang merupakan refleksi hubungan sosial yang terdapat dalam ekonomi dan tempat kerja. Hal ini terjadi karena pendidikan di bentuk oleh ekonomi yang di rancang untuk melayaninya. Tingkatan pendidikan yang berbeda beda menggolongkan para pekerja dalam tingkatan yang berbeda beda dalam struktur pekerjaan. Dalam dukungan argumennya ,bewles dan gintis berupaya perangsang paling kuat ke arah timbulnya suatu sistem pendidikan negri bagi masyarakat pada pertengahan abad ke-19 di amerika bertepatan dengan awal masa industrialisasi dan munculnya sistem pabrik. Kemudian perubahan besar dalam pendidikan tinggi terjadi pada tahun tahun terakhir ini. perubahan yang paling penting ialah tumbuhnya perguruan tinggi komunitas, munculnya sekolah sekolah yang bersifat vokasional, dan proporsi siswa dari yang berlatar belakang kelas pekerja. Dengan kata lain, karakter sistem pendidikan dengan segregasi kelas mencerminkan karakter persegregasi kelas masyarakat yang lebih besar. Salah satu ciri yang mencolok pendidikan pada dekade terakhir adalah ekspansinya yang cepat dan besar. Indikasinya adalah semakin banyak anak mudah yang mendaftar untuk pendidikan di mana mana, baik di negara industri yang maju maupun di negara yang sedang berkembang. Terdapat peningkatan yang sangat signifikan peminat pendidikan, baik formal maupun semiformal. Anak anak muda berbondong bondong mendatangi lembaga lembaga pendiidkan formal untuk mendaftarkan diri untuk pendidikan. Dinegara negara berkembang yang sedang membangun, sertifikat pendidikan menjadi persyaratan bagi individu-inividu yang ingin memperoreh jalan masuk ke dalam perkembangan sektor modren, seperti menjadi pegawai instansi pemerintah dan pekerjaan kantoran. Dalam



perkembangan



selanjutnya,



lahirnya



sistem



sekolah



dan



berkembangnya sistem pekerjaan berdasarkan kualifikasi terjadi secara simultan. Sebuah reaksi terhadap overeducated yang muncul secara simultan adalah kesadaran sosial dan politik mahasiswa. Sebelumnya para mahasiswa sangat peduli terhadap masalah sosial dan politik. Akan tetapi, sejak munculnya badai overeducated kesadaran sosial dan politik yang menjadi ciri khas tahun 1960



19



menjadi sirna, sedikit sekali mahasiswa yang mempunyai perhatian dalam persoalan sosial dan politik.kebanyakan mahasiswa telah jenuh terhadap permasalahan itu. Radikalisme pada kampus kampus amerika pada tahun 1980 an mengalami kemunduran. BAB VI Ilmu pengetahuan dalam perspektif sosio-antropologis Ilmu pengetahuan adalah pernyataan intelektual yang memberi pemahaman koheren tentang dunia ini, dengan bersandar pada pengamatan yang sistematis. Ilmu pengetahuan tergolong dalam komponen suprastruktur masyarakat manusia.limu pengetahuan mulai muncul bersama dengan peralihan ke peradaban, kira kira 5000 sampai 6000 tahun yang lampau. Usaha paling terkenal yang dilakukan oleh seorang antropolog uuntuk menjelaskan munculnya ilmu pengetahuan adalah usha menguraikan aspek revolusi ilmu pengetahuan. Sebagaimana weber yang memandang bahwa kapitalisme barat bermula dari suatu perangkat kekuatan ekonomi dan ide ide keagamaan yang kompleks, usaha paling terkenal yang dilakukan oleh seorang antropolog untuk menjelaskan munculnya ilmu pengetahuan adalah usaha menguraikan aspek revolusi ilmu pengetahuan. Tampaknya, sebuah masyarakat cenderung mengalami ledakan kemajuan ilmu pengetahuan apabila mereka mempunyai kombinasi antara desentralisasi politik dan tingkat aktivitas komersial. Sebab, kedua unsur itu ada di yunani kuno, ada di italia renaisans, dan di eropa barat pada umumnya mulai sejak abad ke-16. Sementara itu, salah satu dari kedua unsur tersebut tidak terdapat di romawi kuno dan eropa feodal. Anda pun tahu bahwa di kalangan cina tradisional, tingkat perkrmbangan ilmu iilmu pengetahuannya sangat rendah sebab kedua unsur itu tidak terdapat di sana. Bahkan, joseph needham berpendapat bahwa birokrasi cina tradisional yang sentralisasi merupakan penyebab tidak tumbuhnya pengetahuan di sana ketika itu. Limu pengetahuan adalah suatu perjuangan untuk tetap hidup, yang mencakup persaingan yang ekstrem. Pertahanan hidup dalam persaingan tidak akan teraih oleh mereka yang malu atau yang lemah. Lebih jauh dari itu, jika para ilmuwan bekerja sama dengan teman konseptualnya, pada dasarnya mereka sedang mengusahakan strategi tempur melawan para ilmuan yang tidak sama



20



secara konseptual dengan mereka. Upaya upaya konseptual yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan untuk mengalahkan para penentangnya ternyata sangat penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan. BAB VII Kedudukan guru secara sosio-antropologis Guru adalah manusia yang tugasnya mengajar. Adapun menurut vembrianto dalam kamus pendidikan, guru adalah pendidik profesional di sekolah dengan tugas utama mengajar. Dan secara koprofesian formal, guru adalah sebuah jabatan akademikyang memiliki tugas sebagai pendidik. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas sebagai pendidik. Secara istilah, pendidik adalah orang orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik potensi akektif, kognitif maupun psikomotorik sesuai dengan nilai nilai ajaran islam. Undang undang tentang guru dan dosen No 14. Tahun 2005 mendefinisikan guru sebagai pendidik profesional dengan tugs utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pda pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pendidikan adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen, konselor, pemong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Guru berperan penting berperan penting dalam mewujudkan kebaikan dalam masyarakat ,bangsa,dan negara.apabila gurunya baik maka muridnya pun ikut baik.karena kemulian guru,berbagai gelar pun disandangnya.guru adalah pahlawan tanpa pamrih ,pahlawan tanpa jasa,pahlawan ilmu ,pahlawan kebaikan,pahlawan pendidikan ,makhluk serba bisa, pembangun manusia ,dan sebagainya.dalam penggertian formal ,guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal ,pendidikan dasar ,dan pendidikan menengah .dalam agama hindu ,guru merupakan simbol pada suatu tempat suci yang berisi ilmu vidya dan pembagi ilmu .seorang adalah



21



pemandu spiritual /kejiwaan murid muridnya .dalam agama buddha guru adalah oranag yang memandu muridnya dalam menuju kemenangan . Sementara itu,guru dalam termenologi umum bagi orang karo adalah tabib ,beberapa orang lainnyamenyinonimkan kata guru dengan kata dukun,guru ini sangat berperan dalam ritual ritual keagamaan atau upacara tradisional.secara umum peranan guru dalam dunia pendidikan dapat di kelomppokan dalam empat peranan .pertama; pendidik sebagai demonstator ,pengelola kertas, mediator, fasililator, dan evaluator. kedua; peranan dalam mengadministrasikan. ketiga; peranan secara pribadi. keempat; peranan sebagain psikologis. Peranan pendidik apabila dilihat dari dirinya sendiri ,bahwa pendidik itu berperan sebagai petugas sosial,pelajar dan ilmuwan,orangtua yang mewakili orangtua murid di sekolah,pencari psikilogis



teladan



,bahwa



dan



pendidik



pencari



keamanan



dipandangan



.peran sebagai



pendidik ahli



secara



psikologi



pendidikan,seniman dalam hubungan antarmanusia, pembentuk kelompok sebagai jalan dalam pendidikan, orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan ,dan petugas kesehatan mental. Penghargaan peranan guru di negara kita bisa dibedakan menjadi dua macam.pertama,penghargaan sosial,yakni penghargaan sosial, yakni penghargaan atau jasa guru dalam masyarakat .hal ini jelas terlihat pada masyarakat pedesaan yang selalu menunjukam rasa hormat dan santun terhadap para guru yang menjadi pengajar bagi anak anak mereka. Mereka (MASYARAKAT) lebih biasa dan sebagainya daripada profesi profesi yang lain.teori guru sebagai profesi mulia dikembangkan oleh para penulis muslim klasik,seperti AL-ghazali dan ibn miskawaih.mereka menggembangkan sebuah pandangan bahwa profesi guru memiliki dimensi teologi dan memiliki keistimewaan spiritual. VIII Guru dalam kebudayaan masyarakat agraris tradisional Organisasi



masyarakat



adalah



sistem



pengelompokan



masyarakat



berdasrkan umur, jenis kelamin, dan hubungan kekerabatan masyarakat. Struktur masyarakat adalah hubungan yang terjadi antra individu atau kelompok di masyarakat yang telah terpolakan, sehingga menjadi satu sistem hubungan.



22



Berdasarkan umur masyarakat sumedang juga masyarakat sunda lainnya, dapat dibedakan atas 6 kelompok umur yaitu: 1. Orok yang berumur sejak lahir sampai 12 bulan. 2. Budak yang berumur antara 1-5 tahun 3. Bujangan atau bagi laki laki dan lajang, mojang, atau parawan bagi perempuan yang ber umur 16-25 tahun 4. Sawawa yang berumur antara 26-40 tahun 5. Tengah tuwuh yang berumur antara 41-50 tahun Dalam masyarakat sumedang, pengelompokan umur di atas dalam kadar tertentu mencerminkan pula stratifikasi sosial dengan susunan, semangkin tinggi usia seseorang, semakin tinggi tingkatan sosialnya. Orang orang sumedang menganut sistem kekerabatan ditentukan oleh unsur unsur yang menjadi pedoman penggolongan antara sesama anggota kerabat yang birateral. Dalam sistem kekerabbatan orang sumedang perbedaan jenis kelamin dianggap penting, sebagaimana terlihat dari istilah kekerabatan yang digunakan. Ada beberapa istilah dalam masyarakat sumedang yang menunjuk pada pengertian jaringan hubungan kekerabatan yaitu kulawarga dulur, baraya, saderak dan bondoroyot. Sementara itu secara etnis, masyarakat sumedang adalah masyarakat sunda sehingga pandangan hidup masyarakat sumedang adalah pandangan hidup yang tercermin secara umum dalam pandangan hidup orang sunda. Pandangan hidup orang sunda terbagi pada tiga bagian. Bagian pertama tercermin dalam tradisi lisan dan sastra sunda yang berasal dari kalangan atas (elite). Mayoritas penduduk sumedang adalah pemeluk agama islam. Masuknya agama islam ke sumedang diawali dengan proses pernikahan nyi mas ratu inten dewata, yang dikenal dengan sebutan ratu pucak umum dengan seorang ulma islam dari kalangan pangeran cirebon, yang bernama pangeran kusumadinata, yang selanjutnya mendapat gelar pangeran santri. Di kalangan masyarakat sumedang kerap ditemukan hubungan erat antra seni dan ajaran islam seperti dalam sawer, purwakanti, kawih dan danding. Pandangan lainnya datang dari salah seorang guru smk pasunandan tanjung sari yang menyatakan bahwa makna asli guru di masyarakat adalah pekerjaan pendidikan, baik di lembaga pendidikan



23



yang formal (milik pemerintahan atau yayasan.) atau di lembaga lembaga nonformal (seperti majelis taklim dab masjid). Istilah lain yang berkembang di sumedang adalah mantri guru. Istilah lain yang berkembang di sumedang adalah mantri guru. Istilah ini menurut kepala sekolah salah satu madrasah tsanawiyah di tanjungsari, adalah istilah teknis yang berkembang di kalangan generasi tua untuk penyebutan guru sekolah dasar. Salah satu sumber ajaran tentang penghormatan masyarakat. Sumedang kepada guru adalah sebuah buku berbahasa arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa sunda oleh kamiludi,yaitu ta’lim al-muta’alim, dengan judul tarjamah matan ta’lim muta’alim. Di kalangan masyarakat sumedang berkembang istilah kawalat ti guru. Istilah kawalati guru. Istilah ini menggabarkan keberadaan seseorang yang menemukan masyarakat sumedang menilai bahwa guru merupakan kelompok profesi yang mengabdikan diri untuk menggantikan para orangtua dalam mendidik anak anak mereka. Dengan demikian mereka menganggap bahwa guru merupakan sosok yang membebaskan mereka menganggap bahwa guru merupakan sosok yang membebaskan mereka dari tanggung jawab dan kewajiban BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS A. Pembahasa Isi Buku Buku utama dengan judul PENGANTAR ANTROPOLOGI yang di karang oleh Koentjaraningrat ini menceritakan tentang awal terbentuknya ilmu antropologi, mulai dari ruang lingkup, asal-usul, manusia, kebudayaan, kepribadian, masyarakat, dinamikanya dan keanekaragaman kebudayaan. Buku yang memiliki 7 bab ini termasuk sudah cukup bagus dalam kajian teorinya. Sedangkan dalam buku ANTROPOLOGI PENDIDIKAN yang di tulis oleh prof dr.h.muhammad, m.si dan dr. ija suntana, m.ag adalah membahas mengenai tujuan pendidikan dimana buku ini menjelaskan bahwa tujuan pendidikan untuk menghasilkan generasi yang lebih baik lagi, manusia manusi yang berkebudayaan, serta menyangkut sistem nilai dan norma norma



24



dalam konteks kebudayaan baik dalam mitos, kepercayaan,religi, antropologi, pendidikan dan sebagainya. B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku 1. Buku Utama 



 



Dalam buku pembanding ini target penulis pembaca adalah kalangan mahasiswa maupun masyrakat umum karena buku ini bisa membantu dalam menyediakan bahan ajar dan pengetahuan mengenai pengantar antropologi pendidikan Dilihat dari tampilan depan buku (cover ), buku pembanding ini cukup menarik dan memilliki perpaduan warna yang bagus sehingga cover tersebut sesuai dengan judul dan isi buku ini. Dilihat dari segi bahasa, bahasa yang digunakan maudah dipahami serta penyampaiaan membaca materi yang disajikan



2. Buku Pembanding 















Dalam buku utama ini, target penulis terhadap pembaca buku ini untuk di semua kalanga, seperti mahasiswa, dan dosen, melainkan juga masyarakat umum yang membutuhkan pengetahuan serta yang ingin mempelajari antropologi pendidikan Dilihat dari tampilan depan buku (vover) buku ini utama ini sangat menarik sebab dimana ada tiga piala prestasi dan kotak kota di bagian atasnya sesuai dengan judul antropologi pendidikan dimana membangun prestasi tidak hanya di pendidikan tetapi dikalangan masyarakat juga. Dilihat dari isi, uku ini menyajikan materi yang cuukup lengkap dan padat sebagai buku yang membahas antropologi pendidikan sehingga bagus untuk refrensi mahasiswa dalam mata kuliah sosio antropologi serta isi buku ini juga berkaitan dengan pembahasan yang satu dengan lainnya. Dari segi bahasa, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan penyampaian bahasanya juga bersifat umum, namun kekurangannya ada beberapa kata yang terlalu asing dan sehingga pembaca merasa sulit memahami materi yang disajikan



25



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan critical book yang saya lakukan, saya mengambil kesimpulan bahwa kedua buku tersebutmemiliki persamaan baik dari segi materi maupun pembahasan dengan kajian tentang antropologi pendidikan. Pembahasan materi kedua buku ini juga lengkap dan bagus namun juga saling melengkapi, buku buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing akan tetapi buku ini sudah sangat layak dan sangat bagus untuk dibaca dan menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa sejarah terkusus pada mata kuliah sosio antropologi. Kedua buku ini juga bertujuan membantu dan melengkapi khasanah kepustakan bagi kita untuk bisa mengenal dan mempelajari tentang sosio antropologi inti penekanan buku ini sebagai sosio antropologi serta fungsi



26



pendidikan dalam kehidupan manusia. Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi kita pembaca untuk memperluas awasan dan khasanah tentang antropologi pendidikan. B. Saran Buku yang saya bahas dalam critcal book report ini sangat direkomendasikan bagi siapapun yang ingin mencari bahan referensi bacaan atau rujukan yabg berkaitan dengan sisio antropologi. Tentunya saya menyadari bahwa dalam penyusunan cbr ini masi banyak terdapat kesalahan, minimnya pengetahiuan dan jauh dari kata sempurna. Adapun saya mengharapkan masukan dan kritik dari dosenpengampu agar bisa menjadikan diri saya lebih baik lagi kedepannya dalam pengerjaan cbr ini.



DAFTAR PUSTAKA Koentjaraningrat. 2020. Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta Mahmud. 2012. Antropologi Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia



27



LAMPIRAN



28



29