CBR - Tiurmaida BR - Aruan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOSIOLOGI OLAHRAGA CRITICAL BOOK REPORT DOSEN PENGAMPU : Yan Indra Siregar S.Pd, M.Pd DISUSUN OLEH :



Nama



: Tiurmaida Br. Aruan



Kelas



: PKO REG D 2019



Nim



: 6193321017



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat



menyelesaikan tugas CBR (Critical Book Report).Tujuan



menyelesaikan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “SOSIOLOGI OLAHRAGA”. Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari segi



isi maupun



penyusunannya. Atas semua itu dengan



rendah



hati



penulis



mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat .



MEDAN, 2 Desember 2020



Tiurmaida Br Aruan



DAFTAR ISI



KATAPENGANTAR



ii



DAFTAR ISI



iii



BAB I PENDAHULUAN



1



Latar Belakang



1



RumusanMasalah



1



Tujuan CBR



1



Manfaat CBR



1



Identitas Buku



2



BAB II RINGKASAN BUKU 3 BAB III PEMBAHASAN



30



Kelebihan Buku



30



Kelemahan Buku



30



BAB IV PENUTUP



31



Kesimpulan



31



Saran



31



DAFRTAR PUSTAKA



32



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Critical Book Report ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SOSIOLOGI OLAHRAGA, dikarenakan Universitas Negeri Medan menerapkan kurikulum baru yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan untuk mengetahui materi yang berhubungan dengan Sosiologi dari berbagai buku Sosiologi olahraga yang berbeda. Banyaknya penulis dalam pembuatan buku menjadi hal yang menguntungkan bagi pembaca sebab terdapat perbedaan pemahaman antara satu buku dengan buku pebanding dengan yang lain. Sehingga ini bisa menjadi referensi yang baik dalam berbagai hal yang terkait dengan suatu kemajuan, misalnya dalam melakukan perbandingan, penelitian dan hal yang lainnya. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book ini, untuk melihat perbedaan dan persamaan dari kedua buku yang berbeda penulisnya. B. Rumusan Masalah 1) Apa saja identitas dari buku ? 2) Apa saja isi ringkasan dari kedua buku ? 3) Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kedua buku ?



C. TUJUAN CBR 1. Mengulas isi sebuah buku 2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam dua buku 3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari kedua buku



D. MANFAAT CBR 1. Critical book review ini diharapkan dapat digunakan sebagai pendalaman terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan psikologi pendidikan 2. Critical book review ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi referensi bagi pembaca. E. IDENTITAS BUKU 



Identitas Buku Utama



Judul buku



: Sosiologi Olahraga



Pengarang



: Tim Dosen FIK UNIMED



Penerbit



: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan



Tahun Terbit



: 2020



Tempat Terbit



: Medan



Cover Buku



:







Identitas Buku Pebanding



Judul Buku



:Sosiologi Pendidikan Michel Foucault (Pengetahuan,



Kekuasaan, Disiplin, Hukuman, dan Seksualitas) Edisi



:1, Cet. 1



Penulis



:Nanang Martono



Kota terbit



:Jakarta



Tahun Terbit



:2014



Penerbit



:PT. Raja Grapindo Persada ( Rajawali Pers)



Tebal Buku Halaman



:206 hlm



Ukuran Buku



:21cm



ISBN



:978-979-769-762-6.



BAB II PEMBAHASAN



BUKU UTAMA BAB I ILMU ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI 1. Ilmu Sosial Ilmu sosial dikatakan ilmu mengambil masyarakat atau ilmu bersama sebagai obyek yang di pelajari nya , karna sifat masyarakat yang selalu berubah ubah hingga kini belum dapat di selidiki atau di analisis secara tuntas antara hubungan unsur unsur di dalam mastarakat secara lebih mendalam . Lain hal nya dengan ilmu pengetahuan alam yang lama sudah berkembang sehingga telah mempunyai nilai atau kaidah kaidah dan dalil dalil yang terstur dan diterima oleh masyrakat hal mana juga disebabkan karna objek nya bukan manusia .salah satu jalan yang mudah untuk manusia memproleh karakteristik suatu ilmu pengetahuan adalah dengan cara melukiskan nya secara kongkrit . Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang obyek nya adalah masyarakat sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karna telah memenuhi segenap unsur unsur ilmu pengetahuan Sosiologi dibagi menjadi : •



Sosiologi bersifat empiris yang berarrinilmu pengetahuan tersebut didasarkan teehadap observasi terhadap kenyataan dan akal sehat.







Sosiologi bersifat teoritis , ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abtraksi dari hasil hasilobservas.







Sosiologi bersifat kumulatif , teori sosiologi dibentuk atas dasar teori teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki .







Sosiologi bersifat non etis , dipersoalkan bukanlah baik buruknya persoalan tertentu akan tetapi tujuan nya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana membedakan sosiologi dengan ilmu ilmu pengetahuan lainnya yang tergabung pula dalam ilmj ilmu sosial



2. Defienisi sosiologi dan sifat hakikatnya Adalah sangat sukar untuk merumuskan suatu defenisi yang dapat mengemukakan keselruhuan pengertiannya , oleh sebab itu defenisi hanya dapat dipakai sebagai suatu pegangan sementara saja 



Ciri keempat sosiologi adalah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit







Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian pengertian dan pola pola umum







Sosiologi merupakan ilmu yang empiris dan rasional







Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus



3. Pengertian sosiologi dan olahraga A. Pengertian Sosiologi Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses proses sosial yang terjadi di dalam nya antar hubungan manusia dengan manusia secara individu maupun kelompok baik dalam suasana formal maupun material baik statis maupun dinamis Konsep masyarakat dibatasi oleh unsur unsur seperti sibawah ini : 



Manusia yang hidup bersama







Hidup bersama dalam waktu yang relatif lama







Mereka sadar dalam satu kesatuan







Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang mampu melahirkan kebudayaan



B. Pengertian olahraga Adalah gerak badan yang dilakukan satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Tujuan utama olahraga adalah bukan hanya pembangunan fisik saja melainkan



juga membangun mental dan spritual sebagai suatu pranata sosial olahraga mempunyai hubungan yang erat dan saling berkaitan dengan prsnata pranata sosial dan budaya yang ada di dalam masyrakat yang bersangkutan. C. pengertian sosiologi olahraga Sosiologi merupakan ilmu terapan yaitu kajian sosiologi pada masalah keolahragaan , proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama dalam membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai , norma dan pranata yanf sudah melembaga Untuk meningkatkan kerja sama dalam pertandingan dapat meningkatkan kerja sama antara atlet satu dengan atlet lain nya dengan mudah dan cepat berinteraksi dengan lingkungan sekitar 2. Cakupan sosial dalam dunia olahraga 



Situasi olahraga







Tipe cakupan olahraga







Cakupan afektif







Cakupan kognitif







Cakupan psikomotor , yang terbagi dalam : -



Faktor evaluasi



-



Faktor potensi



-



Faktor aktivitas



BAB II SOSIOLOGI OLAHRAGA SEBAGAI ILMU 1. Sosiologi olahraga sebagai ilmu 



Mempunyai objek tertentu







Menggunakan metode ilmiah tertentu







Memiliki sistematika tertentu



Objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi sasaran pembahasan atau peneltian yang bersifat umum dari suatu ilmu pengetahuan misalnya manusia , masyarakat , hukum , ekonomi , dan sebagainya . Mengenai metode ilmiah setiap ilmu pengetahuan harus



mengaplikasikan metode metode yang bersifat ilmiah . Loy dan kenyon menemukan dua kutub orientasi yang berbeda di kalangan ilmuan tersebut dalam menetapkan tujuan dari sosiologi olahraga yakni : 



Kelompok yang berorientasi normatif







Kelompok yang berorientasi non normatif Loy sebagai dua orang tokoh dari kelompok non normatif dalam suatu karya tulis patungan



berpendapat bahwa sosiologi olahraga banyak di ilhami oleh sosiologi dan psikologi sosial , kajian tentang ringkah laku manusia dalan konteks olahraga dapardiaimpulkan bahwa kelompok berorientasi normatif lebih mementingkan nulai ekstrinsik dari kegiatan olahraga , sedangkan kaum yang berorientasi non normatif lebih mementingkan nilai intrinsiknya namun kedua kelompok yersebut telah menunjuk adanya objek formal dari sosilogi olahraga yang tidak tersentuh oleh ilmu ilmu lainnya 2. Masa depan sosiologi olahraga Sosiologi olahraga yang masih sangat muda ini usianya sangat potensial untuk berkembang di masa depan , dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti kmputer dan metode multivariat dan reduksi data dan di analisis kemajuan dalan disiplin lainnya pun tidak pula boleh di remehkan akan banyak jalan yang akan terbuka ke arah peneltian apabila para ilmuan yang berminat dalam sosiologi olahraga mau mendalami teori teorisosilogi olahraga Beberapa diantaranya yang disebutkan oleh kenyon dan loy adalah sebagai berikut : 



Simulasi komputer







Laboratorium situasi permainan







Kajian kajianinterdisipliner







Penhembangan model sosial







Kajian lintas nasional dan lintas budaya







Teori bermain







Makna olahraga dan kegiatan fisik dalam waktu senggang







Perubahan sosial dan sport



BAB III DUNIA OLAHRAGA SEBAGAI SUATU PRANATA SOSIAL 1. Organisasi Olahraga Organisasi olahraga dewasa ini telah berkembang demikian pesatnya sehingga cenderung membentuk suatu Pranata di dalam Pranata ini terdapat: 1. Keberlanjutan organisasi 2. Peran yang terspesialisasi 3. Interaksi dinamis dengan penonton 4. Tatanan Sport (sports order) 2. Struktur Dalam tahanan sport terdapat unsur-unsur yang terdiri atas: 1. Pemain -baik yang amatir maupun yang professional. 2. Coach atau manajer dan para personil pendukung, seperti dokter, trainer, manajer peralatan, fisikalterapis, masseur dan pelatih fisik. 3. Wasit, juri, dan official pertandingan lainnya. 4. Program pelatihan untuk para personil tersebut. 5. Badan-badan sponsor. 6. Manajemen – direktur dan staf olahraga sekolah, manajemen tim professional, para pengurus organisasi induk olahraga, pencari pemain, pengacara, penanam modal, personil purel, personil stadion atau lapangan. 7. Badan-badan pengayom (governingbodies)- organisasi olahraga komite olahraga nasional, organisasi olahraga fungsional (semacam POPSI, PERWOSI, SIWO), badanbadan keolahragaan pemerintah. 8. Kelompok fans atau supporter. 9. Kelompok-kelompok lainnya yang terkait dengan atlet. 10. Bandcheerleaders, organisasi pelayanan teman kencan atlet. 11. Asosiasi alumni. 12. Media -pers-TV, radio 1. 13. Sponsor-sponsor media 14. Penerbit majalah buku olahraga.



15. Industri alat-alat olahraga. 3. Konflik-konflik Kepentingan Konflik kepentingan yang serius, pertama-tama dapat terjadi antara pemain dan coach sebagai konsekuensi dari peran masing-masing. Dalam perannya, seorang coach merasa bahwa atlet asuhannya harus menang agar ia dapat survive. Yang kedua adalah konflik peran antara Coach dengan manajer. seseorang manajer merasa bahwa Coachadalah pegawai yang dibayar sedangkan Ia adalah majikan. Lapangan konflik yang ketiga dapat terjadi antara orang yang berwenang merekrut pemain Dengan pengurus badan olah raga. Hal merekrut pemain ini bahkan dapat menjadi tindakan kriminal (penipuan) yaitu ketika pemimpin suatu perguruan tinggi, misalnya mengambil orang lain yang bukan mahasiswanya untuk memperkuat timnya Dalam suatu pertandingan antar kampus. Konflik lainnya dapat terjadi antara bagian penjualan tiket dengan media massa khususnya TVtitik dengan pertimbangan ekonomi, bagian penjualan tiket cenderung tidak setuju apabila suatu pertandingan disiarkan langsung di layar TV. 4. Sub-Budaya Olahraga A. Otoriter Otoritarianisme dalam budaya olahraga dapat terlihat dalam hubungan coach pemain. gejalanya juga kadang-kadang terlihat pada sikap pemilik dan direktur klub olahraga. Kadang otoriter seorang coach bergantung kepada tiga variabel : 1. Tekanan untung menang. 2. Kekuatan dari pengaruh otoriter atau demokrasi dalam situasinya. 3. Kepribadian seorang Coach. B. Diskriminasi Jantina Diskriminasi jantina juga nampak dalam larangan pertandingan olahraga antar perempuan lawan laki-laki. Sebagian orang berpendapat bahwa pertandingan non-contact sport antara laki-laki dan perempuan tidak masalah kalau dilakukan oleh anak-anak atau orang dewasa. Tetapi di kalangan anak berusia belasan tahun harus dilarang karena ego Pemuda harus dilindungi dari trauma kekalahan melawan perempuan.



Dimensi lain adalah pengucilan perempuan dari ikatan laki-laki (male bond). Menurut antropologi, laki-laki mempunyai kecenderungan genetik untuk membentuk ikatan kerjasama yang kuat dengan sesama laki-laki dan mengucilkan perempuan. dalam peraturan yang melarang perempuan olahraga berada di atas nama laki-laki dan dilarangnya atlet bercampur dengan istri atau pacarnya selama waktu pertandingan itu. Ada tiga alasan yang sering dipakai orang untuk pelarangan ini : 1. Hubungan seks akan menguras kekuatan laki-laki. 2. Dijauhkan dari perempuan akan membakar semangat bermusuhan sebelum bertempur. 3. Kehadiran perempuan akan melemahkan ikatan tim. C. Diskriminasi Ras Diskriminasi ras dalam sport hanya terjadi di Amerika Serikat. Orang kulit hitam di Amerika mengalami diskriminasi dalam sport karena adanya upaya pengawetan status kulit putih sebagaimana halnya yang dialami perempuan terhadap laki-laki dalam dunia sport di tempat-tempat lain dan di Amerika Serikat sendiri. Karena itu olahragawati kulit hitam di Amerika mengalami macam pengucilan sekaligus, pertama karena ia perempuan kedua karena ia ras kulit hitam. D. Militerisme Relevansi antara olahraga dengan perang sudah lama dikenal. Kemenangan perang dari suatu negara banyak disumbang oleh intensitas kegiatan olahraga di kalangan generasi muda nya. E. Nasionalisme Nasionalisme dalam olahraga memakai berbagai macam wajah, Tergantung situasi titik bagi negara-negara komunitas dan dunia. 5. Keyakinan Dalam Sports Semua lembaga sosial, termasuk sport, didukung oleh suatu system keyakinan atau ideologi yang diayakini, dihayati dan dijunjung tinggi olah semua anggota lembaga itu kevakinan itu tentu saja ada yang benar berdasarkan fakta, ada yang salah, dan ada vang tidak terbuktikan. Namun apakah benar, salah atau tidak terbuktikan, keyakinan tersebut diyakini oleh semua anggota. Edwards (1973) mengidentifikasi 12 butir keyakinan dalam sub budaya sport yang diterima oleh para pemain, coach,official, fans, dan personil media:



1. Partisipasi dalam sport mengembangkan watak yang baik. 2. Sport mengembangkan nilai kesetiaan. 3. Sport menghidupkan altruism. 4. Sport menghidupkan nilai sosial dan/atau pengendalian diri. 5. Sport mengembangkan “fortitude” (daya tahan atas penderitaan). 6. Sport mempersiapkan atlet untuk kehidupan. 7. Sport memberikan peluang bagi kemajuan individu. 8. Sport membina kebugaran jjasman. 9. port menghidupkan kepiawaian mental (mental alertness). 10. Sport membantu prestasi belajar. 11. Sport mengembangkan ras keagamaan. 12. Sport mengembangkan patriotisme



BAB IV MEMPERKENALKAN OLAHRAGA KEMASYARAKAT 1. Olahraga dan Politik Arti sosial dari olahraga dikehidupan Amerika tidaklah parallel, tetapi di Amerika tidaklah aneh jika dalam kesenangan, keantusiasan , keinginan, dedikasi dan fanatisme, discbabkan oleh penonton dan partisipasi/peserta olahraga. Dalam beberapa ataupun keseluruhan ada sama seperti kegiatan olahraga dan untuk mendemonstrasikan. Menetralisir dari sosial olahraga tidaklah sulit, kebanyakan dari kita mengetahui dari waktu, uang, encrgy dan emosi yang kita keluarkan untuk olahraga permainan kita lebih boros, waktu seperti : kita tidak memilih untuk mengetahui terlalu banyak tentang sesuatu yang berharga milik kita, hal ini adalah perilaku umum dari masyarakat Amerika terhadap kecintaan mereka dengan olahraga. Orang bisa menjadi budak, daripada terikat dalam latihan bebas. Walaupun frekuensi kegiatan, kita dibayangi ketidakyakinan pertentangan, tapi Ikatan cinta dengan olahraga adalah benar-benar serius, Contohnya : bermilyar-milyar dolar dibelanjakan bertahuntahun untuk menjadi bagan dari aktifis olahraga hanya melihatnya, dan mungkin sebanyak itu juga. dalam taruhan olahraga baik legal maupun illegal, dalam acara olahraga berhubungan dengan hitungan Astronomi. Untuk mempersembahkan sesuatu yang berhubungan



dengan permainan: tidaklah normal jika mendengar seorang menyesal mengeluarkan jalan lain. yang. lebih besar: dalam olahraga ketika perbandingannya adalah tempat / area, pekerjaan, pendidikan atau menjaga kesehatan. 2. Olahraga Sebagai Alat Politik Ketika sosialis nasional dipimpin oleh: adolf hitler yang menjadi penguasa sampai tahun 1933, permainan kadang disebut dengan nazi yang mempunyai persiapan jadwal untuk berli (Richard mandell, olyimpiadenaz, New york: Macmlan 1970). Hilter telah menyediakan tempat untuk pertandingan itu, tapi desakan dari propaganda mentrinya telah menggodanya untuk menggunakan mereka untuk tujuan propaganda. Melaporkan tentang perkembangan ke alamiah Berlin dan tempat Olimpiade yang mengesankan. Perhitungan medali emas, perka, perunggu, kesaksian memihak kepada atlet Jerman dengan susunan olahraga mereka. tapi pemenang sesungguhnya adalah peraih 4 (empat)emas orang kulit hitam Amerika dengan nama Yesseowens. A. Olympiade 1905 Beberapa figur politik meluruskan mereka dengan olahraga dan iming-iming yang bagus karena orang rata-rata biasa mudah mengidentifikasikan dengan menarik dari perang yang mengambil tempat lokal ataupun tingkat normal, politikus menemukan ini dan digunakan pemerintah untuk membuat perbandingan berulang-ulang. Di antara kehidupan politik kehidupan olahraga sebaiknya mengubah (memulai) pendidikan olahraga contoh: melalui jalan tengah pada tahun 1905 di Musim sepakbola, Dia mengancam untuk menghapus permainan ini jika terjadi lagi. tanpa perubahan adalah aspek utama/tepat, pengaruhnya juga besar dalam susunan asosiasi atlet perguruan tinggi, pelapor dari asosiasi atlet perguruan tinggi nasional. B. Olympiade 1972 Olimpiade modern memperbanyak kemerosotan mereka selama permainan Munick (1972) ini adalah politik pengetahuan. di hari ke-10 Olimpiade 1972, 8 teroris Arab membunuh sekaligus dari orang Arab itu. sementara itu atlet dari Mesir dan Syria dikeluarkan akan dipulangkan, sesaat kemudian karena ditakutkan mereka akan membalas dendam. C. Olympiade 1976



Seperti kebanyakan Olimpiade 1976, permainan negara bagian Amerika disebabkan oleh pertentangan politik, Taiwan telah dikeluarkan karena komite internasional Olimpiade hanya mengakui yang dari Cina. tetapi 20 s/d30 kesatuan afrika hitam menolak untuk berpartisipasi karena New Zealand mengirimkan sebuah tim rugby untuk bermain di Afrika Utara yang apptice diskriminasi yang kaku memisahkan sistem operasi pemerintahan tertinggi disana. orang kulit hitam afrika tidak memanfaatkan peristiwa olahraga ini dan meregristasi proses mereka yang menarik dari kontes. D. Diplomasi Ping Pong Contoh akhir dari penggunaan olahraga sebagai alat politik yang menyangkut perbaikan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China tahun 1971. pertandingan pingpong ini bermula dari tim permainan Tenis Amerika Serikat melawan dan mengadakan kompetisi dengan orang Cina untuk periode sekitar 29 tahun. kompetisi internasional lewat tenis meja merupakan katlisator atau perekat kehidupan kembali negosiasi politik di antara dua Negara. 3. Olahraga sebagai suatu konsep Konsep adalah susunan yang mendasar dari ilmu pengetahuan dan komunikasi sehari – hari/ konsep mungkin anggapan sebagai kata/symbol yang mewakili suatau benda. A. Apakah olahraga itu? Olahraga merupakan simbol sosial, dan salah satu cara untuk memahami konsep. olahraga dipandang dari kegiatan penonton, khususnya diasosiasikan dengan sepak bola (73%), baseball (67%), bola basket (43%) sedangkan sebagian respon bersifat konvensional. kegiatan-kegiatan seperti sex, film, pekerjaan, perkayuan, pertukangan dan relaksi juga Sebutkan. B. Jenis – jenis yang ideal Dengan mengakui adanya kekacauan konsep seputar olahraga dan gagasan-gagasan yang dihubungkan dengan olahraga, kiranya perlu untuk paling tidak secara umum membuat perbedaan di antara 3 konsep yang saling berhubungan yaitu: 1. permainan 2. pertandingan 3. olahraga Ahli Sosiologi merupakan orang-orang profesional yang mempelajari kehidupan sosial dengan cara ilmiah. para ahli sosiologi memfokuskan pada tiga kegiatan utama yaitu:



1. pengajaran 2. rejet dan 3. kebijaksanaan administrasi para ahli sosiologi sering dijumpai lembaga-lembaga pengajaran yang lebih tinggi meskipun pekerjaan bersifat non akademis terus meningkat menjadi pilihan utama bagi mereka secara formal dilatih dalam bidang ilmu sosiologi. C. Perpaduan antara sosiologi dan olahraga Sosiologi olahraga melambangkan suatu penerapan dari berbagai konsep sosiologis, khususnya terhadap susunan sosial dalam proses sosial dalam proses sosial sampai pada sifat institusional olahraga. D. Ahli sosiologi olahraga Menggunakan definisi Edward yang terdahulu hal-hal terpenting dalam olahraga sosiologis melibatkan unsur-unsur sebagai berikut: 1. Hal ini ditandai dengan relativisme pola-pola tetap dari organisasi sosial 2. hal ini terjadi dalam suatu organisasi formal dalam tim liga divisi pelatih komisioner sponsor perekrutan resmi dan pergantian personil 3. menekankan pada keahlian fisik. E. Susunan yang bersifat fungsional Sosialisasi olahraga menekankan pada fungsional olahraga baik secara sosial maupun individu menurut Dahrendorf para ahli teori fungsional menganggap: 1. Setiap masyarakat merupakan unsur konfigurasi yang secara relatif berjalan terusmenerus 2. setiap masyarakat merupakan unsur konfigurasi yang terintegrasi dengan baik 3. setiap elemen di dalam masyarakat memberikan kontribusi terhadap fungsi-fungsinya 4. setiap masyarakat menempatkan pada kesempatan para anggota-anggotanya F. pertandingan Pertandingan dapat dibedakan dengan permainan. pertandingan merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dengan berbagai tujuan bagi keikutsertaan yang berasal dari luar pertandingan itu sendiri orang mungkin berpartisipasi untuk memproses tujuan akhir seperti prestasi pengakuan dan status lagipula pertandingan dipatuhi oleh pemain.



G. Sport / olahraga Menurut asal-usul katanya olahraga berasal dari bahasa Latin "desperato"yang berarti mempengaruhi dengan demikian hal ini menyarankan adanya rekreasi yang diperoleh pemenuhan waktu luang. olahraga untuk beberapa peserta mengandung arti yang sangat bertentangan dengan arti kata menurut artinya faktor yang harus dipertimbangkan dalam mendefinisikan olahraga.



BAB VOLAHRAGA DALAM ILMU SOSIAL/TINGKAH LAKU 1. Olahraga dan sifat sifatnya Banyak disiplin ilmu seperti sosialisasi psikologis ekonomi antropologi dan pendidikan olahraga antara lain telah memberikan sumbangan pengetahuan mengenai olahraga di dalam kehidupan masyarakat. 1. Teori pertentangan Sejak pertengahan 1960 and teori fungsional kurang begitu berpengaruh dan terkenal teori konflik menukarkan pada kekuatan sosial yang menciptakan ketidakstabilan kekacauan disorganisasi dan konflik menurut dahrendorf teori konflik didasarkan atas pemikiran sebagai berikut : 1) Setiap masyarakat dihadapkan pada perubahan sewaktu-waktu perubahan sosial terjadi kapan saja 2) setiap masyarakat mengalami pertentangan sosial setiap saat pertentangan sosial terjadi setiap saat 3) Setiap unsur yang ada di dalam masyarakat memberikan kontribusi terhadap adanya perubahan 4) setiap masyarakat mendapatkan tekanan dari beberapa anggota yang lain 2. Organisasi sosial dan olahraga Seorang ahli sosial berusaha dengan keras mengomentari dua dasar fakta bahwa: 1) Manusia itu merupakan bintang yang mempunyai sifat-sifat sosial 2) tingkah laku manusia mempunyai sifat yang berulang-ulang dan berlaku pernyataan seperti ini merupakan alat vital yang harus diterangkan dan dipahami. menurut baru dan Scott pengaruh kondisi kondisi sosial dapat dibagi dalam dua kategori:



1) pola hubungan sosial dalam kelompok dimana individu-individu dilibatkan hal ini dinamakan tatanan sosial. 2) Saling berbagi pandangan kepercayaan, perspektif antar anggota sosial dan sebaliknya cetakan biru bagi tingkah tingkah laku mereka, misalnya budayabudaya. 3. Organisasi olahraga sebagai asosiasi Kata asosiasi mempunyai kesamaan arti dengan organisasi resmi. kita menggunakan kata asosiasi daripada organisasi untuk membatasi kerancuan dengan konsep sosiologi dan organisasi sosial. kata organisasi lebih luas untuk masalah yang didiskusikan dalam hal ini. marilah kita mendemonstrasikan bagaimana olahraga itu bisa dipahami dari segi perspektif. formasi Liga nasional di tahun 1876 pemain baseball pindah dari tim ke tim tergantung pada di mana mereka mendapatkan upah paling besar, keberhasilan dan pertumbuhan olahraga menimbulkan masalahmasalah yang menaburkan bibit perubahan organisasi. 4. Olahraga sebagai institusi sosial Demikian



kelangsungan



syarat-syarat



organisasi



manusia



operasi



fungsi-fungsi



kemasyarakatan tertentu yang bersifat vital juga mempunyai tugas dan kegiatan yang harus dipertunjukkan Apabila mereka ada dan tumbuh dengan subur. pilihan hidup dalam masyarakat dihasilkan oleh suatu institusi pola kebudayaan dari pusat kebutuhan suatu individu atau masyarakat adalah: 1. Perkawinan dan keluarga 2. Pemerintahan 3. Pendidikan 4. Agama 5. Ekonomi 5. Posisi, Aturan, Norma, Role Set, RoleStrain Untuk memahami tempat perseorangan dalam suatu lembaga sosial. Dua konsep ilmu sosial yang menjadi landasan penting adalah 1. Posisi yang biasa disebut status sosial 2. Aturan sosial Status adalah salah satu hal yang ada dalam masyarakat luas. Harapan masyarakat luas atau sebagian masyarakat adalah mempunyai status sosial yang benar – benar sesuai dengan tugasnya. Status sosial memiliki kepentingan sendiri – sendiri dengan kategori dari masing – masing orang.



BAB VI. KEBUDAYAAN DAN NILAI-NILAI 1. Nilai Nilai-nilai merpakan konsep-konsep dari suatu hal yang diinginkan. Nilai-nilaimerupakan asumsi-asumsi mendasar, dengan asumsi-asumsi tersebut ujuan-tujuan individuosial dipilih. Salah satu terna penting yang muncul dari sosiologi literature(OR) adalah bahva OR bisa dipandang scbagai mikrosmos kehidupan masyarakat yanglcbih luas. Nixon mcnulis orang bisa mengintrepetasikan introduksi OR lari aturan: yangminimum, permainan masa dan the forward pass sebagai respon terhadap kebutuhanpenonton Amcrika yang menginginkan hiburan yang konstan dan aksi yang nyata.Area OR akan mengakorodasikan dirinya dan kebudayaannya pada aturan-aturandan tema-tcma yang telah terbentuk di kebudayaan masyarakat yang lebih luas.Kcbudayaan OR dan proses sosialisasi OR menghasilkan kesamaan-kesamaan pentingpolapola-budaya dan sosialisasi dalam konteks sosial yang lebih luasmemiliki fungsi ulama dalam disseminating dan menekankan nilai-nilai yang mengalurlingkah laku dan tujuan-tujuan scrta menentukan solusi-solusi bagi masalah-masalah dilingkungan kehidupan sekuler.Nilai-nilai Integrasi Sosial dan Kontrol SosialAgar masyarakat berfungsi dengan cfektif masyarakat perlu mengingat massa dan menyediakan control sosial. OR juga iclah digunakan untuk meningkatkanrol sosial di negara-ncgara sosialitas dan komunis, OR digunakan scbagai hal sial dimana minat akti vitas dn kesen angan dicapai melalui tujuan-tujuan yang dinegara. Dua lingkah laku muncul dalam penerapan OR di tingkat intemasional 1) Negara-ncgara sosialis dn komnunis menggunakan OR sebagai all control sosial terhadap tujuan -tujuan partai politik 2) Negara-negara Barat secara historis memiliki pemahaman yang sedikit naïf mengenal implikasi sosial politik OR. 2. Nilai-Nilai Or



Hany Edvards mcugtlompokkan nilai-nilai sosial sosiai OR dalam DominantAmerican Sport Crced. Mclalui analisis ia membagi tema-tema lerscbut menjadi gujuh.kategori dasar yang mereNicksikan orientasi nilai-nilai dominan OR. Pembentukan Karakier 



Disiplin



Kompetisi 



Kebugaran Fisik







Keschatan Menta







Keberagaman







Nasionalisme



3. Olahraga Dan Penyimpangan Sosial Tujuan dari sosialisi adalah untuk menghasilkan pembentukan sccara individu yangada dari aluran atau norma sosial. Ciri positif penyimpangan di bidang olahraga adalahpembaharuan ponymos "Fosbury Flop" yang mana seorang peloncat tinggi melintasi palangBelakang dengan kepala ke bawah dan mendarat dengan punggung scperti yangxar-akar dari penyimpangan dapat secara individu atau secara sosial atau pertimbangan kejadian-kcjadian penyimpangan berikut di bidang olahraga.Perdcbatan-baru-baru ini mengenai seks wanita di persaingan intemasional adalahkejadian utama. Pada tahun 1968 wanita Olimpide yang punya test menunjukkan scdikitdari 10 sel per 100 dibentuk dri persaingan.



BAB VII OLAHRAGA DAN TINGKATAN SOSIAL 1. Interaksi Sosial Olahraga Olahraga merupakan aktivitas sosial, sama halnya dengan aktivitas lain dalam proses sosial yang menycbabkan terjadi interaksi antara satu individu dengan individu yanglainnya serta dengan lingkungan dimana individu berada. 2. Prespektif Olahraga Dalam Berbagai Dimensi Sosial A. Olahraga Sebagai Media



Sejak dahulu kala inisiatif dari berbagai media baik cetak maupun elektronik untuk berperan serta dalam upaya peningkatan prestasi olahraga telah dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari persoalan infrastruktur dan sarana olahraga, para stakeholder, dalam hal ini termasuk di dalamnya atlet, pelatih, Pembina, pengurus, pemerintah, dan sebagainya B. Olahraga Dalam Politik Dalam dunia politik, kalah menang itu biasa titik politikus siap menang, tetapi belum tentu siap kalah titik itulah yang menyebabkan bangsa Indonesia, seperti disebut beberapa kalangan sebagai bangsa yang ribut dan gaduh.



C. Pariwisata Olahraga (Sport Tourism) Pariwisata untuk olahraga (Sport tourisin) Spillanc (1987) dapat bibagi rcnjadi dua kategori : 1. Big sport event yaitu peristiwa-petistiva olahraga besar seperti Olympic games, kejuaran ski dunia, kejuaraan tinju dunia dan olahraga lainnya. 2. Sporting tourism of the practicioners yaitu peristiva olahraga bagi mercka yang ingin berlath dan mempraktekkan scndiri scperti pendaki gunung, olahraga naik kuda, berbur, memancing, dan lain-lain. Oleh sebab itu,- olahraga parivisata saat ini mendapal perhiatian besar baik dari pihak pemerintah swasta, indust ri olahraga, ndustry pari visata, akademi maupun masyrarakat luas.



BAB VIII. WANITA DALAM DUNIA OLAHRAGA 1. Wanita Kelerlibatan wanita jaman sekarang dalam olahraga bukan hal yang baru. Menurut sejaranya, wanita sudah menjadi penonton dan peserta. Kegiatan mereka sekarang berkisar dari rekreasi sederhana di masa lampau: menjadi pendidikan serius, kompetisi professional, bukan hanya itu, peraturan tentang jenis kelamin yang diharapkan selama bertahun-tahun telah terbukti sebagai hanbatan-hambatan hasil untuk mewujudkan secara penuh polensi olahraga mereka. Meskipun peraturan-peraturan wanita dalam olahraga sekarang tidak berpedoman. Scbagian besar kegiatan



secara harafiah. Ketidakadilan terhadap sikap atau memihak sebagian pihak dan individu berdasarkan jeniskelamin masih berlangsung dan tetap. Pada bagian ini kita akan mengusut munculnya Peraturan terhadap wanita dalam olahraga di jaman Yunani kuno sampai sekarang. Periode Medieval ( 400-1500 M) juga membantu membentuk sikap para wanita. Pada akhir abad Ig olahraga bisa diterima dengan usaha keras bagi wanita pemberani yang ikut serta dimasa iln olahraganya yaitu ski es dan Gousting, tapi ini hanya schentar bagainanapun seak masa akhir medievel, kembali membuat perubahhan atas perinan Masa Chilvary merubawa wanita kembali kebelakang dinana merdikasilani, diindungi. Thomas Aquinas memberikan pandangannya bahwa wanita adalah kepada laki-laki untuk bergantung karena kclemahannya secara maupun tubuhnya. Wanila menjadi subyck menurut hukumalan, tctapi perbudakan tidak seperti itu. Pada akhir abad 16, satu olahraga wanita yang ditcrima hanya olch kaum ningrat, dan kcmiudian hanya dijinkan kcgiatan seperti Bulu tangkis, menunggang kuda dan menari ini verlanjut untuk mempertahankan kckuasaan sampai cra masuknya lahraga ditengah 1800 M. 2. Olahraga Scbagai Kelainan untuk Wanita Jan Telshin, ponulis terkemuka dalam aspek sosial terhadap olahraga, menggunakan kata " keanehan



sosial"



dalam



menggambarkan



peranan



wanila



dalam



olahraga,



olahraga



selagaimana@ terlihat, terwujud sebagai wujud kejantaman, wanita dalam pandangan uradisional, Lidak-punya tcmpat dalam olahraga. Kclihatannya pemotongan di sckeliling peranan wanita dalan olabraga terlihat unik, anak laki-laki nuuda yang pergi secara letap berolahraga mengatakan bathuya hal ini bagus untuk dirinya, olahaga adalah sebagian dan tidak terpisahkan dari masyarakai dan gambaran dirinya ketika kulit hiam mulai menesuki angking olahraga profesional, mereka melawan dengan berbagai untuk deskriminasi Peranan Iradisional wanita dalan olahraga adalah bukan karena pesaing agak wanita telah dipaksa keluar dari lintasan untuk mengisi berbagai macam peranna yang



pengaruhi dan



mendukung, hubungan ini diharapkan oleh perempuan, walaupun bukan" yang penting, orangorang hanya melihat perkembangan. ter banu dari Checle didorng hanya olch kckaguman lerhadap cheleaders kelihatannya scluruh liga telah membuat pasukan chccicaders yang penampilannya tidak hanya ceria tetapi juga rambut sutra yang memang panjang memakai bju pendek dan rok yang sangat pendck, mungkin ini.sepak bola salah satu dari olahaga. 3. Cidera Atler Wanita Berlainan



Atlel wanita biasanya berusaha menjaga keutuhan kepalanya lebih baik dari pada atlct pria, telapi mempunyai kecenderungan cedera pada lutut dan menderula ancmia, kata ahli-ahli di Universitas Minncsota. Satu abad yang lalu, para dokter memperingatkan para wanita terhadap beberapa jcnis olahraga bcrat. Roger Hallin, dokrer tim atlclik wanita Universitas Minnesota mengatakan tidak ada hal yang perlu diakulkan pada tubuh scoring arler wanita, kclihatannya saja berbeda. Sclama beberapa tahun para dokter mengabaikan dugaan- bahwa sebuah benluran keras di dada wanita bisa menyebabkan kanker. Dalam sebuah wawancara, Harlin mengatakan dia melihat bahwa cidera Icher dan kepala pada atlet wanita Iebih sedikit daripada allet pria. Dia menyatakan cedera lutut merupakan hal yang biasa terjadi di antara atlet wanita dikarenakan lebamya tulang panggul wanita akibat sudut miring tulang paha.



BAB IX OLAHRAGA DAN KELOMPOK KECIL 1. Pengertian Olahraga Olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu atau lebih yang merupakan regu atau rombongan, olahraga juga merupakan suatu bentuk bermain kompetitif. 2. Pengertian Kelompok Kecil Kelompok kecil adalah suatu organisasi atau perkumpulan banyak orang untuk menyampaikan pikiran dan tindakan dimana kedua hal tersebut akan memberikan keuntungan yang adil bagi seluruh elemen yang terdapat didalamnya. 3. Kelompok Kesar dan Kecil Kelompok besar merupakan perkumpulan orang yang elit di mana kebutuhan kelompok tersebut dapat dipenuhi mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap sehingga mudah dalam melakukan kegiatan olahraga. Kelompok kecil ini terbentuk karena adanya sifat malas, cara mengikuti rapat apabila ada pertemuan kelompok, walaupun itu paling hanya duduk dan melamun. sehingga orang seperti ini apabila di saat tidak mengikuti rapat akan terlupakan atau tidak ada yang peduli disaat dia tidak datang. Maka akan timbul maka akan timbul rasa ingin memisahkan diri dari kelompok tersebut dan membuat kelompok baru. 4. Hubungan Olahraga dan Kelompok Kecil



Olahraga juga ada hubungannya dengan kelompok kecil olahraga dalam kelompok kecil juga perlu dilakukan akan tetapi olahraga dalam kelompok kecil mungkin agak sulit dilakukan karena kurangnya sarana yang dimiliki sehingga olahraga yang dilakukan hanya sekedar saja. Terbentuknya kelompok kecil dalam sebuah organisasi adalah hal yang wajar karena sifat manusia yang selalu ingin berkumpul dengan orang-orang yang sepahaman dengan dirinya, namun kita juga harus bisa memaksimalkan potensi dari seluruh anggota kelompok sehingga tidak ada lagi nantinya anggota yang hanya numpang artinya aktif dalam mengikuti rapat kelompok. 5. Kelompok-kelompok Kecil yang Terbentuknya Dalam Sebuah Kelompok Besar 1) Kelompok eksekutif, kelompok ini biasanya diisi oleh orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam dirinya dari segi materi, fisik, talenta, maupun kepribadian yang unik. 2) Kelompok etnis atau periang,kelompok ini tidak memiliki karisma yang bagus sebagai pemimpin mereka hanya senang tampil di depan dan merebut perhatian publik. 3) Kelompok sholeh dan jaim, kelompok ini mempunyai kelebihan dalam pengetahuan agama mereka biasa pendiam namun sekali mereka bicarakan dihargai oleh orang lain. 4) Kelompok oposisi,kelompok ini berisi orang-orang aktif dan pandai berbicara serta pintar dan mereka tipe orang yang susah disuruh dan dengan pengetahuan mereka yang tinggi mereka dapat mengubah pemikiran banyak anggota lain. 5) Kelompok terbuang atau tak penting,kelompok ini sama sekali kumpulan orang-orang yang tidak berminat mengikuti organisasi. Mereka sering duduk melamun, bolos rapat atau kau kerja lainnya. Kehadiran mereka pun merupakan sesuatu yang tidak penting. 6. Sifat Komunikasi Kelompok Kecil 1) Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka,interaksi yang melibatkan hal berbicara dan mendengar dalam lingkungan yang umum. 2) Kelompok memiliki sedikit partisipan,yaitu kelompok yang terdapat bermacam-macam opini mengenai pengambilan keputusan dan apabila keanggotaan suatu kelompok besar maka terdapat semua fungsi yang berorientasi dalam penyelesaian tugas. 3) Kelompok bekerja di bawah arahan seorang pemimpin,kelompok-kelompok kerja dapat berfungsi melalui kepemimpinan yang ditunjuk hal ini penting adalah tindakan pimpinan dapat membentuk kelompok-kelompok dalam mencapai tujuannya.



4) Kelompok membagi tujuan dan sasaran bersama, untuk menjadi sebuah kelompok para anggota harus membagi tujuan bersama.untuk menjadi sebuah tim yang efektif sebuah kelompok harus memiliki identitas bersama yang tujuan oleh ditunjukkan oleh cita-cita atau tujuan bersama. 5) Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu dengan yang lain, anggota harus terbuka terhadap kegiatan pengaruh bersama setiap orang dalam kelompok itu harus ikut serta dalam kegiatan mempengaruhi dan dipengaruhi.



BAB X OLAHRAGA, EKONOMI DAN POLITIK 1. Hubungan Olahraga dan Politik Olahraga bukan hanya sekadar aktivitas melatih tubuh seseorang agar lentur dan sehat, tetapi bisa menjadi alat diplomatis dua negara. Atau hal yang harus didorong dari dunia olahraga ke dunia lain terutama dunia politik adalah aspek sportivitas. olahraga bisa mencairkan ketegangan politik karena nilai-nilai sportivitas yang terkandung bisa menjadi jembatan ajang pertukaran budaya dan menciptakan pengertian antara 2 negara yang terlibat ketegangan. 2. Hubungan Olahraga dan Ekonomi Olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan bagi kesehatan tubuh dan jasmani kita. Namun dibalik manfaat tersebut, olahraga mempunyai peluang bisnis yang menguntungkan. Apabila jika melihat minat atau antusiasme masyarakat internasional terhadap kompetisi olahraga tingkat nasional maupun internasional khususnya pada cabang sepakbola sudah sangat tinggi. Untuk melakukan pembinaan olahraga membutuhkan dana yang tidak sedikit, itu adalah fakta yang tidak dipungkiri titik ketika suatu negara atau daerah menyelenggarakan sebuah event olahraga mendapatkan tumbuhnya ekonomi dan mendatangkan keuntungan langsung seperti Olimpiade Los Angeles 1984 nyatanya panitia mendapatkan keuntungan yang sangat besar titik dari pernyataan diatas memberikan bukti bahwa olahraga apabila dikelola secara profesional akan mendatangkan untung dari segi ekonomi.



BAB XI OLAHRAGA DAN MASS MEDIA 1. Mass Media



Secara sosiologi, perkembangan dari mass media atau press, radio dan televisi mempunyai dasar kebudayaan yang populer.kebudayaan yang populer itu termasuk standarisasi dari barangbarang material, seni gaya hidup ide-ide citarasa gaya pakaian, dan nilai. Ini merupakan produk sederhana dari mass media. olahraga yang akan kita lakukan menjadi elemen yang paling tampak dan berpengaruh di dalam budaya umum. Salah satu faktor yang menentukan perbedaan adalah olahraga yang tepat melalui press. Pada waktu yang sama perkumpulan olahraga yang pertama dimulai dan dibangun. Hubungan antara olahraga dan meja tersebut diharapkan cepat terjalin karena olahraga menjadi alat promosi dalam penjualan. 2. Kebudayaan populer dan penggemar olahraga A. Konsumen Olahraga 1. Konsumen langsung, konsumen langsung adalah seseorang yang menonton kegiatan olahraga secara langsung pergi ke lintasan lari, lapangan sepak bola hijau, dll. 2. Konsumen tidak langsung,konsumen tidak langsung mengetahui kegiatan olahraga melalui media massa dari TV, radio, buku atau majalah dan koran. B. Ekonomi Berpengaruh Pada TV dan Olahraga Aspek ekonomi dari TV dan olahraga mungkin sangat penting dan dibutuhkan untuk saling pengertian. Media massa melalui produknya dan dari teknologi industri dan kemudian di transmisi ke dalam bentuk pesan untuk sampai pada pembaca. Istilah yang biasa digunakan dalam aktivitas dari siaran radio, siaran TV press, dan melalui layar lebar. Perkembangan dari mass media berdasar pada penentuan dari popules or mass culture.



Ringkasan Buku Pebanding Bab I Pendahuluan Nama Foucault tidak sepopuler Durkheim dalam kajian sosiologi pendidikan. keduanya telah teoritikus dari prancis yang lahir pada generasi yang berbeda: Durkheim lahir diabad ke-19, sedangkan Foucault lahir diabad ke-20. Durkheim lebih dulu dikenal sebagai “ bapak sosiologi pendidikan” melalui dua karyanya: “education et sociologie” (pendidikan dan sosiologi) dan “leducation morale” (pendidikan moral). Buku education et sociologie adalah karya klasik pertama yang mengupas keterkaitan antara pendidikan dan sosiologi dengan menjelaskan peran sekolah dalam masyarakat. Sedikit berbicara mengenai Foucault, ia merupakan tokoh yang unik. Seorang yang cerdas, keras, tidak mau diatur orang tuanya, dan cenderung memilih jalan hidupnya sendiri. Ia juga seorang homoseksual yang aktif dalam berbagai organisasi menjadi aktivis politik. Hasil karyanya juga sangat luar biasa. Argumentasi Foucault mengajak kita untuk melihat kekebelakang dan kedepan mengenai formulasi kebijakan pragmatis dan kritisk teoritis yang abstrak, untuk menyelidiki fungsi dan akibat hubungan kekuasaan, bentuk-bentuk pengetahuan dan cara berhubungan secara etis antara satu orang dengan yang lain (Deacon, 2006). Foucault menjadi terkenal pada 1960-an dan 1970-an sebagai seorang pemikir subersif dan iconoclastic. Pemikirannya berupaya menunjukkan bahwa segala sesuatu memiliki sejarah. Karya Foucault sebenarnya telah dikenal dengan baik dalam diskusi mengenai pendidikan (Deacon, 2006), bahkan pemikirannya dalam sosiologi pendidikan sangat substansial, sangat luas, dan modernis (Dussel,2010; Niesche,2011).



Berdasarkan karyanya , pendidikan



dimasyarakat dengan mengaitkan realitas sejarah untuk menjelaskan masalah perubahan praktik pendidikan dimasyarakat.



Analisis Foucault mengenai pendidikan membantu para praktisi pendidikan untuk mengantasipasi dampak yang tidak diinginkan seputar standardisasi kurikulum, satndardisasi ujian, proses pembelajaran, serta program manajemen ruang kelas (Jardine,2005). Didalam buku ini sanagat menjelaskan pemikiran Michel Foucault yang dikaji dari perspektif sosiologi pendidikan. serta menjelaskan kontribusi pemikiran Foucault dalam perkembangan sosiologi pedidikan secara umum, serta perannya dalam mengubah praktik pendidikan konvesional dimasyarakat, dan didalam buku ini penulis juga memaparkan bagaimana pemikiran Foucault mewarnai praktik-praktik pendidikan ditanah air.



Bab II Mengenal Foucault Dalam Bab II ini meguraikan tentang biografi Foucault secara singkat sejak kecil sampai meninggal dunia. Bab ini juga menjelaskan beberapa karya besar Foucault secara singkat seacra singkat terutama karya-karya yang berhubungan dengan kajian sosiologi pendidikan.



Bab III Pengetahuan dan Kekuasaan Pada pembahasan Bab III ini menjelaskan pemikiran Foucault mengenai sejarah pengetahuan, perkembanagan, wacana, dan praktik kekuasaan. Konsep kekuasaan. Konsep kekuasaan merupakan “konsep kunci” dalam pemikirannya. Hal ini disebabkan setiap analisisnya mengenai fenomena masyarakat modern selalu dikaitkan dengan konsep kekuasaan ini, sehingga tidak mengherankan apabila istilah kekuasaan ini selalu ada disetiap karyanya. Diakhir pembahsan bab ini, penulis juga menjelaskan mengenai bagaimana “kekuasaan” ini bekerja dan memengaruhi praktik pendidikan: dalam kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian, serta standardisasi. Semua pembahasan ini dikaitkan dengan masalah pendidikan diindonesia.



Bab IV Disiplin dan Hukuman



Uraian pembahasan dalam bab ini diambil dari buku Foucault surveiller et punir: naissance de la prison yang menjelaskan mengenai sejarah perkembagan wacana dan praktik pendisiplinan dan hukuman sejak masyarakat klasik sampai modern. Menurut Foucault, praktik dan wacana hukuman dipengaruhi pandangan penguasa. Pada awalnya, mekanisme hukuman dilakukan untuk “menghukum tubuh”. Ini dilakukan ketika masyarakat belum mengenai penjara, sehingga mereka memberlakukan hukuman fisik. Pada masyarakat modern, mekanisme hukuman bagi narapidana dialihkan melalui “ritual” pendisiplinan: melalui penjara. Perubahan wacana dan mekanisme pendisiplinan ini tidak hanya dilakukan dalam linkungan penjara, namun dilakukan pula dilembaga lain: rumah sakit dan sekolah. Oleh karena itu, bab ini juga menguraikan mekanisme pendisiplinan ini disekolah, serta bagaimana praktik pendisiplinan ini diterapkan disekolah serta berbagai konsekuensinya.



Bab V Seksualitas Dalam pembahasan bab V ini menjelaskan pemikiran Foucault menganai sejarah perkembangan wacana seksualitas pada masyarakat klasik hingga masyarakat modern. Menurut Foucault, wacana seksualitas yang berkembang dimasyarakat dipengaruhi praktik kekuasaan. Penguasa telah mengubah ruang gerak seksulitas ini. Ketika pada awalnya seksualitas menjadi wacana umum, kemudian oleh penguasa, wacana seks ditarik dan dibatasi diruang privat saja, yaitu dalam pernikahan. Wacana inipun kemudian berubah, hingga pada akhirnya wacana seksualitas kembali menjadi wacana umum. Ruang gerak seksualitas semakin melebar dengan hadirnya wacana kapitalisme yang turut memanfaatkan seksualitas untuk mewujudkan kepentingan mereka. Wacana seksualitas ini juga merambah keinstitusi sekolah. Pendidikan seks menjadi isu yang berkembang dalam kebijakan pendidikan, termasuk pendidikan di indonesia. Hal ini dilatarbelakangi adanya degradasi moral dikalangan remaja: pergaulan bebas, seks bebas, yang semuanya memerlukan penanganan yang sangat serius, dan ini semua harus melibatkan lembaga pendidikan.



BAB III PEMBAHASAN



Kelebihan Buku Utama 1. Dalam buku tersebut struktur bukunya sudah baik dan tersusun dengan rapi. 2. Didalam buku ini juga diberikan beberapa contoh ketika menjelaskan beberapa materi agar lebih jelas atau agar membuat si pembaca cepat menalar. 3. Secara keseluruhan bab ini sudah dikatakan cukup baik dari segi pemamahan materi. Kelebihan buku Pembanding 1. Keterkaiatan Antar Bab Didalam buku sosiologi pendidikan Michel Foucault bahwa setiap bab memiliki keterkaitan yang dimana pembahasannya lebih menjelaskan pada konsep-konsep dasar pemikiran Foucault, yang kemudian ditarik dalam pembahasan isu-isu sosiologi pendidikan. buku sosiologi pendidikan Michel Foucault ini juga membahas secara singkat tentang biografi Foucault dari sejak kecil sampai meninggal dunia. Dan didalam buku ini lebih membahas secara detail lagi, didalam buku ini juga dijelaskan berbagai hal tentang pemikiran Foucault mengenai sejarah pengetahuan, perkembangan wacana, dan praktik kekuasaan, membahas mengenai sejarah perkembanagan wacana dan praktik pendisiplinan dan hukuman sejak masyarakat klasik modern, dan membahas pemikiran Foucault mengenai sejarah perkembangan wacana seksualitas pada masyarakat klasik hingga masyarakat modern. pengembangan pembahasan sosiologi pendidikan yang dimana setiap bab itu tidak lain dan tetap masih terkait pada pokok pembahasannya tentang sosiologi pendidikan Michel Foucault itu sendiri. 2. Kemuktahiran Buku Didalam setiap penyajian materi didalam buku sosiologi pendidikan Michel Foucault pembahasannya dibahas sangat secara detail dan dijabarkan lebih luas lagi sehingga pembaca mudah memahaminya. Selain itu didalam buku sosiologi pendidikan Michel Foucault pembahasannya juga dicantumkan gambar-gambar didalam beberapa bab yang terdapat



dalam pembahasan sosiologi pendidikan itu sendiri yang dimana dengan dicantumkan gambar-gambar tentang sosiologi pendidikan tersebut bisa lebih mempermudah penulis, maupun pembaca dalam memahami dari isi pembahasan buku tersebut. Kekurangan Buku Utama 1. Tidak terdapat rangkuman buku 2. Buku tidak memiliki gambar sehingga pembaca gampang bosan untuk membaca buku 3. ada banyak terdapat kesalahan dalam tata letak huruf dan banyaknya tanda baca yang berlebihan. 4. Terdaat beberapa kekurangan penulisan kata dan tidak terdapat rangkuman yang mempermudah pembaca dalam membaca secara inti materi Kekurangan Buku Pembanding 1. Keterkaitan Antar Bab Keterkaitan antar bab didalam buku tersebut ialah didalam bab ada beberapa kalimat yang sulit di pahami seperti bahasa-bahasa ilmiah yang terdapat dalam beberapa bab, serta didalam buku ada sebagian bab diberikan contoh yang dimana gunanya untuk lebih mudah memahami isi dari penjelasan dari tiap bab tersebut, dan ada juga sebagian bab tidak diberikan contoh ataupun seperti gambar yang dimana dalam setiap pembahasan bab sulit untuk dimengerti dan dipahami dalam pembahasan buku tersebut, dan dalam setiap bab masih menjelaskan tentang konsep-konsep dasar pemikiran Foucault, yang kemudian bisa ditarik dalam pembahasan isu-isu sosiologi sehingga dalam setiap bab memilki keterkaitan. 2. Kemuktahiran Buku Didalam buku sosiologi pendidikan ini menggunakan bahasa yang cukup relevan ilmiah yang dimana pembaca bisa memahami isi buku tersebut dan terkadang sulit untuk dimengerti dan memahami dari isi buku tersebut. Itu tergantung pada bahasa yang digunakan pada pembahasan setiap bab tersebut. Dan dalam buku sosiologi pendidikan Michel Foucault tidak diberikan kesimpulan dari setiap pembahasan pada bab itu sendiri..



BAB VI Kesimpulan dan Saran



Kesimpulan



Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas proses interaksi sosial anak dan orang tua, individu dengan individu,individu dengan kemompok kelompok dengan kelompok. Dalam buku ini di ketahui sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupan ilmu ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahun kerohanian Olahraga adalah segala aktivitas fisik yang dilakukan untuk kesehatan, bela diri, maupun kompetisi, baik oleh perorangan maupun berkelompok.Artikel olahraga yang membahas beragam jenis maupun berita seputar olahraga selalu terbit setiap hari di beragam media.Artikelartikel tersebut pada umumnya membahas berita terbaru tentang seorang atlet maupun klub (tim) olahraga. Didalam buku ini sosiologi pendidikan pemikiran Michel Foucault menjelaskan konsepkonsep dasar pemikiran Foucault, yang kemudian ditarik dalam pembahasan isu-isu soiologi pendidikan. tidak hanya itu saja, dipembahasan penulis juga memaparkan mengenai bagaimana pemikiran Foucault ini mewarnai praktik-praktik pendidikan ditanah air.



Saran Critical book report ini mungkin masih banyak kesalahan dalam mengerjakan tugas ini di sini penulis berharap bagi pembaca membarikan critik untuk critical book ripoert yang penulis baut, semoga pembaca dapat memahami dan mendapatkan pengetahunan dari CBR ini terimakasih.



Daftar Pustaka



Tim Dosen FIK UNIMED. 2020. Sosiologi Olahraga.Medan:Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Meda



Martono Nanang. 2014. Sosiologi Pendidikan Michel Foucault: Pengetahuan, Kekuasaan, Disiplin, Hukuman, dan Seksualitas. Jakarta: Rajawali Pers.