Cerita Kota Emas Karya Ishak Samuel Kijne [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CERITA KOTA EMAS KARYA ISHAK SAMUEL KIJNE



Data 1 : “Regi” “Ya, Tomi!” Regi, engkau tahu apa yang saya suka? Saya mau terbang kesana, ke kota terang itu, di belakang bukit jauh itu, dekat matahari! Saya pikir, Tuhan yang baik ada diam di sana. Ah, kalau kiranya saya boleh masuk di situ, kalau hanya satu jam saja!” (Kota Emas…. hal. 7). Data 2: Di tepi laut kaca itu didapatnya Tuhan Yang Baik. Hati Regi dan Tomi berdebar-debar. Tuhan duduk dikelilingi anak-anak. Semuanya suka mendengar suaraNya dan memandang mukaNya. Ia memanggil ketiganya juga. “Regi, Tomi, marilah. Ya, jangan takut. Berilah Aku tanganmu masing-masing. Hari ini kamu dua sudah dapat masuk di sini, bukan? (Tuhan Yang Baik)…(Kota Emas….hal. 47) Data 3 : “Oh, saya yang salah, saya anak jahat. Saya sudah begitu marah kepada Tomi.” Sementara Regi turun kembali dari atas gunung, timbullah banyak pikiran dihatinya.” (Pulang)…(Kota Emas….hal. 29).



Data 4 : “Tomi, jangan lari, jangan marah lagi. Tomi, saya amat menyesal. Semuanya salah saya saja. Saya mengaku. Saya sendiri yang jahat. Ayoh Tom,



sapukan air mata lekas. Nanti saya beri tahu rahasia saya. “ (Berdamai)… (Kota Emas….hal. 39). Data 5: Pagi-pagi benar Tom sudah berdiri di pintu halaman. Ia berdiri tunggu saja di bawah pintu bunga-bunga itu. Rumah itu masih sunyi rupanya. Tidak, sebuah pintu dibuka. Itulah Regi. Ia turun dari atas tangga itu. Lekas Tom memanggil dia. “Regi. Regi, saya minta ampun. Jangan marah lagi.” (Diusir)…..(Kota Emas….hal. 13). Data 6 : Sehabis makan pagi, Regi lari ke taman itu. “Pit, Pit, mari lekas!” Ha, ha, lihatlah Pit kasuari datang melompat-lompat (Mencari Tom) (Kota Emas….hal. 31)



Data 7 : “Ayoh Tom, lekas petik bunga-bunga di sana. Nanti taman kita elok betul” “Ayoh Tom, timba air untuk serokan itu. Ya, itu dia, parit betul, penuh dengan air! “Regi dan Tom bekerja kuat-kuat. Dibuatnya pagar dari lidi (Di Pasir Pantai )……(Kota Emas….hal. 5). Data 8 : Sekarang kedua teman itu bermain tukang roti. Pasir yang basah sedikit jadi adonan. Dibuatnya roti macam-macam. Kue lapis besar dengan kenari dan gula pasir! dan banyak kue kecil dibuatnya dengan cangkir. (Di Pasir Pantai)…. (Kota Emas….hal. 5).



Data 9 : Mereka sudah mendirikan sebuah pondok di tepi serokan tiu. Daun kelapa dan daun pisang jadi dinding dan atap pondok itu. Itulah sahabat-sahabat yang bermain senang. Coba lihat kanank-kanak di bawah pondok itu. Ia memasak dengan tempurung dan kulit bia; dengan pasir dan air dan batu kerikil. (Dimanakah Tomi?)…. (Kota Emas….hal. 35).



Data 10 : Sepi sekali taman bunga itu. Langit itu abu-abu saja, tertutup awan-awan. Regina itu seorang diri saja mencari permainan. (Dukacita)….hal 15,



Data 11 : Regi turun dari bangau itu. Kata bangau: “Engkau sendiri harus mendaki gunung itu. Saya tidak boleh lebih jauh.”bangau menguraikan sayapnya dan ia lenyap di dalam awan-awan. Regi berdiri seorang diri saja. (Di atas Awan)….hal. 23 Data 12 : Mengapa engkau kemari seorang diri? Mengapa tidak kau panggil sahabatmu dahulu? Ia harus menyertai engkau, bukan? Berduka bersama-sama, bersuka bersama-sama. (Tertutup Pintu)….hal.27



Data 13: Pada suatu pagi kata Regina: “Marilah, kita pergi ke hutan. Mari!” “Tetapi itu tidak boleh, Regi. Ibu-bapamu sudah larang bukan?” “Tidak jauh, sedikit saja. Dan engkau selalu boleh saja.” Keduanya ke luar dari taman bunga dan masuk hutan itu. Banyak sekali hal baru yang dilihatnya di sana. (Babi Hutan)…hal.9



Data 14 : “Tomi! Mari! Coba pegang dahulu boneka saya. Lihatlah, apa yang tergantung di situ? Di ranting pohon itu! Sarang burung kecil rupanya. Barangkali ada telur kecil di dalam! “Regi naik ke atas pagar kayu itu.”



Data 15 : “Regi, engkau tahu apa yang saya suka? Saya mau terbang kesana, ke kota terang itu, di belakang bukit kilat itu, dekat matahari! Saya pikir, Tuhan yang baik ada diam di sana. Ah, kalau kiranya saya boleh masuk di situ, kalau hanya satu jam saja!”



Data 16 : Gajah yang baik itu memegang Regi dengan belalainya. Dinaikkannya hati-hati lalu didudukannya di atas kepalanya yang besar itu. “Saya tahu jalan,” kata gajah. (Gajah)….hal. 19,



Data 17 : Regi memanjat ke atas. Jalan sempit itu curam



sekali. Di sebelah kiri, ada tubir yang amat dalam. Dasarnya tidak kelihatan. Di sebelah kanan ada dinding gunung batu sangat terjal. Regina harus berjalan hati-hati (Batu dan Duri)….. hal. 25 Kutipan data (16) d Data 18 : “Tom yang baik itu. Ia yang selalu suka menolong. Belum sekali kasar kepada saya. Belum sekali ia memakai kata-kata kasar.” (Pulang…..hal. 29 Data 19 : Sekarang kedua teman itu bermain tukang roti. Pasir yang basah sedikit jadi adonan. Dibuatnya roti macam-macam. Kue lapis besar dengan kenari dan gula pasir! dan banyak kue kecil dibuatnya dengan cangkir. Regi pandai sekali memberi perintah! Ialah yang jadi tukang roti dan Tomi jadi hambanya. (Di Pasir Pantai)….hal. 5.



Data 20 : Tetapi sekarang keduanya baku-tolong. Regina menyokong Tom, akan memanjat batu tinggi. Lalu Tom mengulurkan tangannya akan menarik Regi ke atas. (Masuklah)….hal. 43



Data 21 : “Pit engkau pulang kemuka saja. Nanti kami datang lekas. Jangan takut.” Pit Kasuari sudah senang, karena temannya berdamai kembali. Dengan cepat ia lari dan lenyap di bawah daun



paku itu. (Bersama-sama).hal. 41 Data 22: Di ranting pohon itu! Sarang burung kecil rupanya. Barangkali ada telur kecil di dalam! “Regi naik ke atas pagar kayu itu. “jangan Pegang, ya, “kata Tomi. ” Oh, tidak apa-apa ,” pikirnya. “Itulah dua anak yang baik, Regi dan Tom Tentu tidak merusakkan sarang itu. “Regi turun kembali. (Di Taman Bunga)…….. hal. 3 Data 23: “Aduh! Lihat! Di sana! Babi besar! Di seberang sungai kecil itu !” Kedua anak itu lari, cepat sekali. Wahai, Regi jatuh. Ia berteriak. Tom yang baik itu balik, berani betul. Ia juga takut babi itu, tetapi ia tidak mau membiarkan temannya. Lekas ditolongya Regi bangkit berdiri. Berpegangan tangan kedua sahabat itu lari ke taman bunga itu. (Babi Hutan)…. hal. 9.



Data 24 : “Regi menggit bibirnya, hampir menangis lagi. Susah sekali itu. Ah, Tomi, Tomi. “Mari Pit, ikut lekas. Tomi kena susah sekali, ia lari ke kampung lain.” (Ibu Tom)….hal. 33.



Data 25 : “Pit, dengar baik-baik. Engkau pintar sekali. Engkau ikut saya ke kampung. Kita mencari Tom dan kita membawa dia ke mari pula.”(Mencari Tom)…..hal. 31