Chapter 7 SPM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Chapter 7 PUSAT INVESTASI : MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA



Sub Pokok Bahasan : - Struktur Analisis - EVA vs ROI - Pertimbangan dalam Mengevaluasi Manajer - Mengevaluasi Kinerja Ekonomi Suatu Entitas



Rony Putra 120620140027



Management Control System, Robert N. Anthony., Vijay Govindarajan



MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA Pertama kita akan membahas masing-masing jenis aset yang mungkin digunakan dalam suatu pusat investasi. Kumpulan aset-aset tersebut dinamakan sebagai basis investasi. Kemudian kita akan membahas dua metode yang menghubungkan laba dengan basis investasi: (1) Persentase tingkat pengembali-an investasi/return on investment (ROI), dan (2) Nilai tambah ekonomi/economic value added (EVA). Tujuan Analisis Tujuan pengukuran penggunaan aset merupakan hal yang sama dengan tujuan pusat laba, yaitu: - Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan penting mengenai aset yang digunakan dan untuk memacu para manajer untuk membuat keputusan yang menyalurkan kepentingan perusahaan. - Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas usaha.



• Umumnya, para manajer unit usaha memiliki dua sasaran kinerja. Pertama, mereka harus menghasilkan laba yang cukup dari sumber daya yang digunakan. Kedua, mereka dapat menggunakan sumber daya tambahan hanya jika penggunaan tersebut menghasilkan return yang memadai. • Tujuan dari menghubungkan laba dengan investasi adalah untuk memotivasi para manajer unit usaha untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut di atas. Seperti yang akan kita lihat nanti, terdapat hambatanhambatan yang signifikan dalam membuat suatu sistem yang fokus pada aset yang digunakan sebagai tambahan fokus pada laba. • Gambar 7-1 merupakan laporan keuangan unit usaha yang sederhana yang akan kita gunakan dalam analisis ini. Gambar tersebut menunjukkan dua cara dalam menghubungkan laba dengan aset yang digunakan-yaitu, melalui ROI dan EVA.



GAMBAR 6-1 Laporan Keuangan Unit Usaha



Tingkat pengembalian investasi (ROD adalah suatu rasio perbandingan, Pembilangnya (numerator) adalah pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan, Dan penyebutnya (denominator) adalah aset yang digunakan. Dalam Gambar 7-1, yang merupakan penyebut adalah modal perusahaan pada unit usaha. Jumlah tersebut dihasilkan dari jumlah kewajiban tidak lancar (noncurrent liabilities) ditambah dengan ekuitas pemegang saham dalam neraca dari perusahaan terpisah. Hal ini, secara matematis, adalah sama dengan total aktiva dikurangi kewajiban lancar (current liabilities), dan sama dengan aktiva tidak lancar (noncurrent asset) ditambah modal kerja (working capital), (Pernyataan ini dapat diperiksa dengan mudah bila menggunakan angka-angka yang terdapat dalam Gambar 7-1).



Nilai tambah ekonomi (EVA) adalah jumlah uang, bukan rasio. EVA dapat diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba bersih operasi (net operating profit). Beban modal diperoleh dari perkalian antara jumlah aset yang digunakan dengan suatu tingkat tarif (rate), yang dalam Gambar 6-1 besarnya 10 persen. Kita akan membahas derivasi dari rate ini pads bagian berikutnya.



Mengukur Aset yang Digunakan Dalam memutuskan basis investasi apa yang akan digunakan untuk meng-evaluasi pusat investasi, kantor-kantor pusat menanyakan dua hal: Pertama, praktik-praktik apa saja yang akan membuat para manajer unit usaha mengguna-kan aset mereka dengan efisien dan untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat atas aset yang baru? Mungkin, ketika laba mereka berkaitan dengan aset yang digunakan, para manajer unit usaha akan mencoba meningkatkan kinerja mereka seperti yang diukur dengan cara ini. Manajemen senior ingin bahwa tindakan yang mereka lakukan terhadap hal ini menjadi kepentingan terbaik bagi perusahaan secara keseluruhan. Kedua, praktik-praktik apa saja yang paling baik dapat mengukur kinerja suatu entitas ekonomi?



Kas Beberapa perusahaan mengabaikan unsur kas di dasar investasi. Alasannya adalah bahwa karena jumlah kas tersebut mendekati kewajiban lancar (current liabilities). Jika demikian halnya jumlah piutang dan perusahaan akan mendekati jumlah modal kerja (working capital).



Piutang Memasukan unsur piutang pada harga jual atau pada harga pokok penjualan merupakan hal yang masih di perdebatkan. Yang biasa dilakukan adalah mengambil alternatif yang lebih sederhana yaitu memasukan piutang pada nilai buku, yang merupakan harga jual dikurangi penyisihan atas pitang tak tertagih. Persediaan Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang-yaitu, biasanya dicatat pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata antarperiode lebih baik secara konseptual. Jika perusahaan menggunakan LIFO (last in,first out) untuk tujuan akuntansi keuangan, maka metode penilaian yang lain yang digunakan untuk pelaporan laba unit usaha, karena saldo persediaan LIFO cenderung sangat rendah bila terjadi inflasi. Dalam kondisi-kondisi tersebut, persediaan harus dinilai Pada biaya standar atau rata-rata, dan biaya-biaya ini harus digunakan untuk mengukur biaya penjualan pada laporan laba rugi dari unit usaha.



Modal Kerja Secara Umum



Perlakuan atas modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu sisi, perusahaan memasukan aktiva lancar kedalam dasar investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar. Properti, Pabrik, dan Peralatan



Dalam akuntansi keuangan, aset tetap pada awalnya dicatat pada biaya perolehan, dan biaya ini dihilangkan oleh masa manfaat aset melalui depresiasi. Kebanyakan perusahaan menggunakan pendekatan yang sama dalarn mengukur profitabilitas basis aset dari unit usaha. Hal ini menyebabkan permasalahan serius dalam penggunaan sistem untuk tujuan yang ingin dicapai. Kita akan menganalisis permasalahan tersebut pada bagian-bagian berikut. Akuisisi Peralatan Baru Seandainya suatu unit usaha dapat membeli mesin baru seharga $100.000. Mesin ini diperkirakan akan menghasilkan penghematan sebesar $27.000 per tahun selama lima tahun. Jika perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang dibutuhkan (required return) sebesar 10 persen, maka investasi tersebut menarik.



Tampilan 7.3



Pada bagian A dari ilustrasi Gambar 7-3. Investasi yang diusulkan memiliki net present value (NPV) sebesar $2.400 dan karena itu, harus diambil. Meskipun demikian, jika mesin tersebut dibeli.dan unit usaha mengukur basis asetnya seperti yang ditunjukkan Pada Gambar 7-1, maka unit tersebut akan melaporkan penurunan EVA Pada tahun pertama, bukan kenaikan. Bagian B Pada Gambar 7-3 menunjukkan laporan laba rugi tanpa adanya mesin tersebut (seperti pada Gambar 7-1) dan laporan laba rugi jika mesin tersebut dibeli (dan penggunaannya pada tahun pertama). Perhatikanlah bahwa pembelian mesin tersebut akan menaikkan pendapatan sebelum pajak, tetapi kenaikan ini lebih besar daripada kenaikan beban modal (capital charge).



Jadi, penghitungan EVA menandakan bahwa profitabilitas telah menurun, di mana fakta ekonominya adalah bahwa laba mengalami kenaikan. Dalam kondisi demikian, manajer unit usaha akan merasa perlu untuk membeli aset tersebut. (Dalam Gambar 7-3, depresiasi dihitung berdasarkan metode garis lurus. Jika dihitung berdasarkan basis percepatan, yang tidak lazim, maka selisih antara fakta ekonomi dan hasil yang dilaporkan akan lebih besar).



Nilai Buku Kotor. GAMBAR 7-4



Fluktuasi EVA dan ROI dari tahun ke tahun pada Gambar 7-4 dapat dihindari dengan memasukkan unsur aset yang dapat terdepresiasi (depreciable asset) ke dalam basis investasi dengan nilai buku kotornya (gross book value), bukan nilai buku bersih (net book value). Beberapa perusahaan melakukan hal ini. Jika hal ini dilakukan pada kasus ini, maka investasi setiap tahunnya akan sebesar $100.000 (biaya orisinalnya), dan pendapatan tambahannya akan sebesar $7.000 (arus masuk kas sebesar $27.000 depresiasi sebesar $20.000). Meskipun demikian, EVA-nya akan menurun sebesar $3.000 ($7.000 bunga sebesar $10.000), ROI-nya sebesar 7 persen ($7.000: $100.000). Kedua angka tersebut menandakan bahwa profitabilitas unit usaha tersebut menurun, di mana pada kenyataannya, tidak benar. ROI yang dihitung berdasarkan nilai buku kotor akan selalu meng-understate return sebenarnya.



Depresiasi Anuitas. GAMBAR 7-5 Profitabllitas dengan Menggunakan Depresiasi Anultas -Memuluskan EVA (dalam ribuan $)



GAMBAR 7-6 Profitabllitas dengan Menggunakan Depresiasi Anultas -Memuluskan EVA (dalam ribuan $)



Gambar 7-5 dan 7-6 menunjukkan perhitungan ketika jumlah arus kas yang masuk sama setiap tahunnya. Persamaan-persamaan akan menurunkan depresiasi untuk pola arus kas yang lain, seperti penurunan arus kas ketika biaya perbaikan naik, atau naiknya arus kas ketika produk baru mulai diterima di pasaran.



EVA vs ROI Kebanyakan perusahaan yang memiliki pusat investasi mengevaluasi unit-unit usahanya dengan dasar ROI, lebih banyak dari pada menggunakan EVA. Ada tiga keuntungan dari ROI. • ROI merupakan pengukuran yang kompre-hensif di mana mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini.



seluruhnya



• ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam arti absolut. Sebagai contoh, ROI di bawah 5 persen dikatakan rendah dalam skala absolut, dan ROI di atas 25 persen dikatakan tinggi. • ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, di luar besar dan jenis usaha. Kinerja dari unit yang berbeda dapat saling dibandingkan. Selain itu, data ROI dapat diketahui oleh pesaing dan dapat dijadikan dasar perbandingan.



EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Meskipun demikian, pendekatan EVA juga memiliki beberapa keunggulan. Ada empat alasan yang membuatnya lebih unggul dari ROI.



• Dengan EVA, seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi. Di lain pihak, pendekatan ROI memberikan insentif yang berbeda untuk investasi di antara unit-unit usaha. • Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat inves-tasi dapat menurunkan keseluruhan labanya. • Dari EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aset yang berbeda pula. • EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan nilai pasar perusahaan.



Ada beberapa alasan mengapa pem-buatan nilai pemegang saham menjadi sangat penting bagi perusahaan: (a) Mengurangi risiko pengambilalihan (takeover), (b) Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi, dan (c) Mengurangi biaya modal, yang memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan yang akan datang. EVA diukur dengan cara sebagai berikut:



EVA = Laba bersih - Beban modal di mana Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan (1) Cara lain untuk menyatakan persamaan (1) adalah: EVA = Modal yang digunakan (ROI - Biaya modal)



(2)



Perbedaan antara ROI dan EVA Ditunjukkan pada Tampilan 7.12 Perbedaan Antara ROI dan EVA (dalam ribuan $) Gambar 7-12 menunjukkan perhitungan ROI. Kolom satu sampai lima menunjukkan jumlah investasi atas aset yang dianggar-kan oleh unit usaha untuk tahun yang akan datang. Kolom enam merupakan anggaran laba. Kolom ketujuh adalah anggaran laba dibagi dengan anggaran investasi; karena itu, kolom tersebut menunjukkan sasaran ROI tahun depan untuk setiap unit usaha. Hanya dalam Unit Usaha C yang sasaran ROI-nya konsisten dengan cutoff rate perusahaan, dan tidak ada unit usaha yang sasarannya konsisten dengan biaya aset lancar perusahaan sebesar 4 persen. Unit Usaha A akan memperkecil peluangnya dalam mencapai sasaran labanya jika ia tidak mencapai minimal 20 persen investasi tambahan atas aset lancar atau tetap, sedangkan Unit 0 dan E akan mengalami keuntungan dari investasi dengan return yang jauh lebih rendah.



EVA memperbaiki ketidakkonsistenan tersebut. Investasi-investasi, dikali-kan dengan rate yang tepat (yang mencerminkan rate perusahaan), dikurangkan dari anggaran laba. Hasilnya adalah anggaran EVA. Secara berkala, EVA dihitung dengan mengurangkan investasi aktual dari laba aktual dan dikalikan dengan rate tertentu. Bagian bawah Gambar 6-12 menunjukkan bagaimana anggaran EVA dihitung. Sebagai contoh, jika Unit Usaha A memperoleh $28.000 dan mengguna-kan aset lancar ratarata sebesar $65.000 dan aset tetap rata-rata sebesar $65.000, maka EVA aktualnya dihitung dengan cara sebagai berikut: EVA = 28.000 - 0,04(65.000) - 0,10(65.000) = 28.000 - 2.600 - 6.500 = 18.900 Hasilnya lebih besar $3.300 ($18.900 - $15.600) dibandingkan dengan sasarannya.



Pertimbangan Tambahan dalam Mengevaluasi Manajer



Dalam pandangan mengenai kelemahan ROI, kelihatannya mengejutkan bahwa ROI digunakan secara luas. Kami ketahui dari pengalaman pribadi bahwa kesalahan konsep ROI untuk evaluasi kinerja adalah benar dan menyebabkan disfungsi bagi para manajer unit usaha. Meskipun demikian, kami tidak dapat menentukan adanya kesalahan tersebut karena hanya sedikit jumlah manajer yang mau mengakui adanya kesalahan tersebut dan banyak yang tidak sadar bahwa kesalahan tersebut terjadi. EVA sangat disarankan sebagai perangkat pengukuran kinerja.tetapi EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap,kecuali metode penyusutan anuitas dipergunakan dan hal ini jarang dilakukan dalam praktis bisnis sehari-hari.Eva menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dalam perbedaan potensi laba.



Mengevaluasi Kinerja Ekonomi Suatu Entitas



Laporan atas kinerja ekonomi unit usaha agak berbeda.Laporan-laporan managemen dibuat bulanan atau kuartal sementara laporan kinerja ekonomi biasanya dibuat dengan selang waktu tidak tetap, biasanya sekali dalam selang beberapa tahun. Laporan-laporan managemen cenderung menggunakan informasi hitoris atas biaya aktual yang terjadi, sedangkan laporan ekonomi menggunakn informasi yang cukup berbeda. Laporan-laporan ekonomi merupakan instrumen yang diagnostic. Laporan tersebut memberikan indikasi yang memuaskan. Laporan-Laporan ekonomi dapat dijadikan dasar untuk memperoleh nilai secara keseluruhan. Nilai semacam ini disebut breakup value – yaitu estimasi jumlah yang akanditerima oleh para pemegang saham jika masing-masing unit usaha dijual. Laporan tersebut menunjukan unit usaha yang menarik dan dapat mengindikasikan bahwa manager senior salah mengalokasikan waktu mereka yang terbatas.



Ringkasan



Tujuan penting dari sebuah organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan return on equity pemegang saham (yaitu, nilai bersih sekarang dari arus kas masa depan). Hal ini tidak praktis untuk menggunakan ukuran tersebut untuk mengevaluasi kinerja manajer unit bisnis secara bulanan atau kuartalan. Tingkat Akuntansi pengembalian adalah yang terbaik ukuran pengganti dari unit bisnis managers'performance. Nilai tambah ekonomis (EVA) secara konseptual unggul laba atas investasi (ROI) dalam mengevaluasi manajer unit bisnis. Ketika menetapkan tujuan keuntungan tahunan, selain item laporan laba rugi biasa, harus ada beban bunga eksplisit terhadap keseimbangan diproyeksikan item modal kerja terkendali, terutama piutang dan persediaan. Ada perdebatan tentang pendekatan yang tepat untuk pengendalian manajemen atas aset tetap. Melaporkan kinerja ekonomi pusat investasi sangat berbeda dari pelaporan kinerja manajer yang bertanggung jawab atas pusat itu.



TERIMA KASIH



Studi kasus ( 7.5) Dell Computer Corporation 1. Apakah strategi dari Dell? Hal apa menjadi dasar dimana Dell membangun keunggulan kompetitfnya? 2. Bagaimana sistem pengendalian Dell dalam membantu implementasi strategi perusahaannya?



STRATEGI DELL COMPUTER



Dell merupakan pemimpin industri global yang selalu berusaha meminimalkan biaya dan meningkatkan efisiensi. Misi dari perusahaannya adalah menjadi perusahaan yang paling sukses di dunia dalam menyediakan pengalaman konsumen yang terbaik di pasar yang dilayani. Strategi yang membuat Dell Computer menjadi ritel nomor satu untuk personal computer melebihi IBM, HP dan Compaq adalah cost cum differentiation. Dell melakukan strategi yang membedakan ia dengan kompetitornya sekaligus menawarkan produk bermutu pada harga yang bersaing. Dell menawarkan nilai lebih dan pengalaman konsumen yang superior pada harga bersaing.



Adapun keunggulan kompetitif Dell Computer dibangun dengan dasar antara lain sebagai berikut: Direct Selling Model . Dell terkenal dengan model penjualan langsungnya. Pesanan diambil melalui telepon, surat atau internet. Model bisnis ini menjual produk secara langsung dari pabrik ke konsumen sehingga menghapus ritel atau perantara yang menambah waktu dan biaya yang tidak perlu dan membuat produk lebih murah karena tidak adanya markup dari perantara. Disamping itu, konsumen juga sudah lebih canggih atau tahu sehingga tidak perlu personal selling yang kuat oleh salespeople. Individu yang bukan pertama kali membeli PC sudah merupakan pengguna teknologi yang berpengalaman dan cerdas.



Build to order concept. Konsep bangun sesuai pesanan ini berbeda sama sekali dengan konsep tradisional rantai nilai dalam industri komputer sebelumnya. Para kompetitor dari Dell seperti IBM dan HP membuat produk untuk disimpan (build to stock). Produk dibangun sesuai dengan konfigurasi yang ditentukan sesuai dengan ramalan pasar. Tetapi Dell menerapkan inovasi baru yaitu memproduksi sesuai dengan pesanan yang diterima dari konsumen. Produk yang dibuat akan sesuai dengan permintaan konsumen dan bukan untuk disimpan sebagai persediaan.



Mass customization. Dell Computer membeli dari luar semua komponen dan kemudian melakukan perakitan. Dengan adanya interaksi langsung dengan pengguna akhir, maka Dell dapat lebih mengetahui keinginan konsumennya daripada pesaingnya dan melakukan penyesuaian massal yaitu memproduksi sesuai spesifikasi yang diinginkan konsumen. Produksi akan dilakukan di pabrik terdekat. Komponen komputer seperti monitor, keyboard, memory, drive disk, dan software sudah menjadi sesuatu yang standar sehingga memungkinankan penyesuaian massal ini. Dell akan merakit komputer sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pelanggannya.



Cell manufacturing technique. Dalam memproduksi, Dell sebelumnya menerapkan cara tradisional dimana setiap pekerja melakukan satu tugas tertentu saja. Kemudian Dell mengatur kembali pabriknya di tahun 1997 menjadi teknik manufaktur sel dimana sekelompok pekerja bekerja di sel tertentu yang merakit keseluruhan PC menurut permintaan pelanggan. Perubahan metode ini menghemat waktu sebanyak 75% , mengandakan produktivitas pekerja, menghemat biaya produksi dan memungkinkan produk yang dipesan disiapkan dalam waktu lebih singkat (efisiensi produksi).



Customer service. Selain dari produk, pelayanan juga memiliki pengaruh yang besar dalam penjualan komputer. Dell menawarkan pelayanan yang baik dengan adanya talian bebas tol, bantuan teknis (ketersediaan personel yang tinggi), serta pelayanan setelah penjualan. Pelayanan setelah penjualan telah membangun reputasi yang baik untuk Dell dimana terbukti melalui survei di tahun 1998. Masalah yang dihadapi oleh pelanggan dapat diselesaikan sebesar 90% melalui telepon. Reputasi ini meningkatkan nilai jenama Dell yang mendorong penjualan dan pembeli tetap melalui kesetiaan jenama (brand loyalty). Selain itu, konsumennya bisa chat online dengan bagian bantuan teknis Dell Computer. Partnerships with suppliers. Dell juga menjalin kerja sama dengan pemasok bagian dan komponen PC . Dell memilih untuk membeli daripada memproduksi sendiri komponen PC supaya bisa memperoleh komponen dari produsen terbaik. Use of the Internet and e-commerce technology. Seiring dengan terjadinya internet booming telah membantu Dell dalam menjalankan visi bulid to order dan direct sale. Media internet telah memberikan kemudahan bagi pembeli untuk membeli komputer Dell. Konsumen bisa mengakses situs www.dell.com untuk melihat dan memesan produk yang ditawarkan. Selain itu, pemesanan melalui web juga lebih mudah dan hemat. Web Dell juga didesain sedemikian rupa agar mudah digunakan



Diversifikation. Salah satu kekuatan Dell dibandingkan para pesaingnya yaitu Dell juga memiliki kemampuan adaptasi terhadap pasar dengan meluaskan segmen pasarnya dalam beberapa tahun. Dell secara hati-hati mengevaluasi pasar, kategori harga dan hubungan dengan pemasok sebelum memasuki pasar. Dell menawarkan berbagai pilihan produk yang luas dan produk lainnya seperti printer, projektor, dan lain-lain. Dell juga berniat untuk mengeksplorasi TV LCD, monitor LCD dan pemain musik digital. Pangsa pasar Dell menjadi lebih luas dibandingkan kompetitor. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN DELL COMPUTER Sistem pengendalian yang diterapkan Dell Computer membantu implementasi strateginya dengan merencanakan apa yang harus dilakukan, mengkoordinasi aktivitas, mengkomunikasi informasi, mengevaluasi informasi, mengambil tindakan dan mempengaruhi orang untuk keselarasan tujuan antara lain adalah:  Dell menggunakan IT untuk membantu menjalankan strateginya.  Sistem pengendalian manajemen harus dijalankan dengan adanya keselarasan tujuan.  Untuk memastikan apakah hasil sesuai yang diinginkan, maka Dell juga memiliki sistem penilaian kinerja manajernya yaitu ROIC (tingkat pengembalian atas modal yan ditanamkan).  Sistem evaluasi Dell sama untuk diseluruh dunia sehingga Dell bisa memperhatikan kinerja di bagian negara mana yang baik dan menjadikan sebagai contoh.  Dell menggunakan struktur organisasi yang datar dan pembuatan keputusan yang terlokalisasi dalam membantu menjalankan strateginya.  Dell terus mengadakan perbaikan yang berterusan dan pendesain kembali atas model penjualan langsungnya serta proses produksinya.