11 0 748 KB
Document1
1
I.
No.
CHECK LIST PEKERJAAN PERSIAPAN PERCOBAAN TIMBUNAN (TRIAL EMBANKMENT) PAKET:……………… LOKASI:………………
Uraian Pekerjaan
Sudah Dikerjakan/ Tersedia Sudah/ Ada
1 2 3 4.
2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7
PERSIAPAN LAPANGAN Tebas Tebang Cabut Tunggul Stripping Test Hasil Lab Tanah timbun di Quarry PERALATAN BERAT/LAPANGAN Dumptruck Buldozer Excavator Wheel Loader Water Tank Motor Grader Shep foot Roller Stoom Walls Test Speed Settlement Plate Piezometer Alat Ukur Pompa Air ALAT LABORATORIUM Labu ukur (Picno meter) 1000 mm Pompa Vacuum Decicator Thermometer Timbangan Oven Alat Batas Cair
8
9
10
Document1
Keterangan
Belum/ Tidak ada
Ketelitian baca 1o C Ketelitian 0.01 gram Untuk liquid Limit dan platik Limit
Gropung Tools (ASTM) Grooping Tool Casagrande Spatula
2
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
Lap Kaca Botol Suling Cawan Proving Ring Jangka Sorong Mesin Penekan Dial Deformasi Timbangan Electric Pisau Tanah Mesin Penetrasi (CBR) CBR Mold Panu Penumbuk (Modified) Botol Sand Cone Corong Sand Cone Plat Sand Cone Pahat Tanah Palu Meteran Mold Pemadatan 4 Inch Mold Pemadatan 6 inch Palu Pemadatan Standard Palu Karet Extruder Mold Kantong Plastik MATARIAL /BAHAN Tanah Timbun
2
Geotextile
1 2 3
PERSONIL Laborant Teknisi Petugas K3
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Document1
Izin Galian dan Hasil Laboratirium di Lokasi Borrow Area / Quarry
3
I. CHECK LIST PEKERJAAN PERSIAPAN PERCOBAAN TIMBUNAN (TRIAL EMBANKMENT) PAKET :……………… LOKASI:……………… No.
1 2 3 4.
2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8
Document1
Uraian Pekerjaan
Sudah Dikerjakan/ Tersedia Sudah/ Belum/ Ada Tidak ada
PERSIAPAN LAPANGAN Tebas Tebang Cabut Tunggul Stripping Test Hasil Lab Tanah timbun di Quarry PERALATAN BERAT/LAPANGAN Dumptruck Buldozer Excavator Wheel Loader Water Tank Motor Grader Shep foot Roller Stoom Walls Test Speed Settlement Plate Piezometer Alat Ukur Pompa Air Staper ALAT LABORATORIUM Labu ukur (Picno meter) 1000 mm Pompa Vacuum Decicator Thermometer Timbangan Oven Alat Batas Cair
Keterangan
Ketelitian baca 1o C Ketelitian 0.01 gram Untuk liquid Limit dan platik Limit
Gropung Tools (ASTM)
4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 1 2 1 2 3 4
Document1
Grooping Tool Casagrande Spatula Lap Kaca Botol Suling Cawan Proving Ring Jangka Sorong Mesin Penekan Dial Deformasi Timbangan Electric Pisau Tanah Mesin Penetrasi (CBR) CBR Mold Panu Penumbuk (Modified) Botol Sand Cone Corong Sand Cone Plat Sand Cone Pahat Tanah Palu Meteran Mold Pemadatan 4 Inch Mold Pemadatan 6 inch Palu Pemadatan Standard Palu Karet Extruder Mold Kantong Plastik MATERIAL /BAHAN Tanah Timbun
Izin Galian dan Hasil Laboratirium di Lokasi Borrow Area
Geotextile PERSONIL Laborant Teknisi Petugas K3 Surveyor
5
II.
PEDOMAN PELAKSANAAN TRIAL TIMBUNAN TANAH 1.
PENDAHULUAN
Tugas Konsultan membantu Pengguna Jasa dalam bantuan teknik pekerjaan lapangan yang dilakukan oleh Kontraktor Paket-1, 2 dan 3. Karena daerah cukup luas tidak memungkinkan bagi Konsultan untuk memberi petunjuk langsung pada setiap pekerjaan lapangan. Maka pedoman ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi pengawas-pengawas lapangan yang bertanggung jawab dalam kendali mutu harian dilapangan. Oleh karena itu pedoman ini menyediakan metode praktis untuk pengendalian mutu dilapangan dan direkomendasikan untuk dipergunakan guna mendapat kejelasan yang rinci dalam teori teknis dasar. Selanjutnya semua kriteria dalam pedoman ini adalah kriteria standar dan bila ada kriteria yang berbeda dengan spesifikasi teknik, direkomendasikan untuk mengikuti spesifikasi teknik yang sudah ada untuk menghindarkan masalah-masalah dengan Kontraktor. Berdasarkan konsep dasar di atas, pedoman ini menekankan pada hal-hal berikut: a. Memperlihatkan cara praktis dalam kendali mutu dilapangan dengan ilustrasi sebanyak mungkin, terutama pada pekerjaan tanggul; dan b. Memberikan bermacam-macam contoh formulir-formulir untuk mengecek kendali mutu di lapangan. Pedoman ini hanya berlaku untuk Pekerjaan Timbunan Tanah Saja. 2.
TUJUAN
Tujuan Trial/Percobaan Timbunan Tujuan percobaan timbunan adalah untuk menjamin mutu pekerjaan-pekerjaan konstruksi dengan melakukan inspeksi lapangan dan tes-tes laboratorium. Agar tercapai tujuan ini pelaksanaan dari bermacam-macam pekerjaan mutlak diperlukan selama masa konstruksi. Terutama dalam pelaksanaan konstruksi timbunan/tanggul, kadang-kadang menyebabkab penundaan yang lama karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan (contoh musim hujan). Hal-hal tersebut berakibat kurang baik terhadap manfaat proyek dan menyebabkan problem sosial yang serius. Untuk menghindarkan keadaan-keadaan tersebut sangat penting selama tahap konstruksi melakukan pengendalian mutu secara intensif dengan perhatian pada hal-hal berikut: 1. menyediakan dan menggunakan material-material konstruksi yang bermutu baik. 2. menggunakan metoda-metoda konstruksi yang tepat. 3. menyelenggarakan cara pelaksanaan konstruksi yang tepat, dan 4. mencari kerusakan-kerusakan konstruksi dengan melakukan inspeksi lapangan/pengawasan yang tepat. Dalam banyak kasus, mutu bangunan dan saluran yang telah terbangun dapat dijamin pada tingkatan yang layak melalui pelaksanaan yang ketat akan hal-hal tersebut di atas. Kadang-kadang kerusakan-kerusakan bangunan tidak ditemukan dan/atau diperbaiki hanya oleh pekerjaan pengawasan mutu selama pekerjaan-pekerjaan konstruksi, karena begitu banyaknya bangunan-bangunan yang tersebar di dalam daerah proyek yang luas. Untuk menjamin mutu akhir yang baik dari tanggul sebanyak mungkin kerusakan-kerusakan akibat konstruksi yang tidak terkontrol tersebut di atas dapat diketahui dan diperbaiki melalui uji coba pada masa pemeliharaan. Karena itu pengawas proyek diminta melaksanakan cek
Document1
6
bangunan tanggul dengan teliti walaupun konstruksi telah selesai agar kerusakan-kerusakan konstruksi dapat dikurangi sebanyak mungkin. Tujuan Pedoman Pekerjaan Timbunan Pedoman ini dipersiapkan sebagai satu diantara banyak cara-cara untuk melaksanakan pekerjaan kendali mutu dengan menyajikan prosedur dan cara yang praktis. Target penggunaan pedoman ini, adalah pengawas lapangan yang melaksanakan pekerjaan kendali mutu harian. Penekanan utama pedoman ini adalah untuk digunakan di lapangan, menyajikan prosedur-prosedur dan metoda-metoda kendali mutu yang praktis tetapi tidak menjelaskan tentang teori-teori detail yang berhubungan dengan kendali mutu. Penggunaan Pedoman Pekerjaan Timbunan Karena pekerjaan-pekerjaan konstruksi dalam proyek ini bervariasi dari yang berskala besar sampai yang berskala kecil, maka sangat sulit menyiapkan pedoman kendali mutu yang dapat digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan konstruksi. Karena itu uraian dalam pedoman ini bersifat sangat umum, tidak memberikan kekhususan untuk masing-masing pekerjaan. Setiap pengawas konstruksi diminta dengan sangat mempertimbangkan perlunya tes-tes laboratorium/lapangan dan/atau cek pekerjaan-pekerjaan lapangan untuk kendali mutu dengan mengingat skala dari masing-masing pekerjaan. II.
Kerangka Umum percobaan timbunan
Umum Tahapan umum dari kerangka kendali mutu digambarkan seperti di bawah ini: 1. Cek Bahan
2a. Cek Laboratorium
2. Cek Pekerjaan Konstruksi
2b. Cek Lapangan
2c.a. Cek dengan pengukuran langsung
2c. Cek Dimensi Timbunan/ Tanggul
3. Cek Mutu Bangunan saluran yang telah dibangun
2c.b. Cek dengan Foto
4. Cek uji trial embankment
3.a. Cek dimensi
3.b. Cek mutu final
Document1
7
Diantara pekerjaan-pekerjaan di atas, pekerjaan No. 1 sampai dengan No. 3 dilaksanakan selama waktu konstruksi dan pekerjaan No. 4 dilaksanakan selama pemeliharaan. Pekerjaan-pekerjaan No. 1 dan No. 2 dilaksanakan dengan kombinasi tes-tes lapangan dan tes laboratorium. Umumnya pelaksanaan tes-tes tersebut hampir tidak mungkin karena kurangnya peralatan untuk mengetes dan fasilitas-fasilitas didekat tempat pekerjaan. Walaupun keadaannya demikian, paling sedikit tes-tes untuk material dan pekerjaanpekerjaan tanah harus dilaksanakan untuk menjamin persyaratan mutu minimum dari pekerjaan-pekerjaan karena material dan pekerjaan-pekerjaan tersebut adalah yang paling penting dan merupakan komponen-komponen terbesar dalam konstruksi bangunan tanggul. Cek Mutu Material Pengertian material dalam pedoman ini adalah bahan dasar untuk konstruksi tanggul seperti tanah, agregate halus, agregate kasar, geotextile, dsb. Material-material ini sekurangkurangnya harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi teknik. Kontrol material ini sangat penting untuk menjamin keawetan dari fasilitas-fasilitas yang telah dibangun. Sebagai contoh material timbunan tanah dengan gaya geser rendah mudah menyebabkan tebing tanggul longsor sesudah air mengalir, atau material-material yang tidak baik. Dianjurkan untuk meneliti dan memilih bahan tanggul sebelum pekerjaan-pekerjaan dimulai, dan juga selama pekerjaan konstruksi berlangsung secara berkala. Dalam hal test material tidak diselenggarakan, pemilihan bahan-bahan harus dilakukan dengan hati-hati, sehubungan dengan instruksi-instruksi pada pedoman ini. Cek Pekerjaan Tanggul Dengan kendali mutu yang dilaksanakan waktu pekerjaan konstruksi berlangsung, stabilitas dan keawetan fasilitas yang telah dibangun dapat menjamin pada tingkat mutu yang telah ditetapkan. Pekerjaan-pekerjaan kendali mutu termaksud di atas terdiri dari pekerjaanpekerjaan yang pokok, seperti berikut: (1) Tes-tes laboratorium; (2) Pengawasan lapangan dan (3) Cek dimensi. Selanjutnya cek dimensi dapat dilaksanakan dengan 2 cara: (1) Cek dengan pengukuran langsung. (2) Cek dengan foto. Melalui tes-tes laboratorium, mutu dasar konstruksi tanggul dapat dijamin pada tingkat yang baik, sementara cara pelaksanaan konstruksi dan kualitasnya harus dijaga dalam keadaan baik pula dengan melakukan pengawasan lapangan oleh pengawas lapangan. Cek dimensi harus dilakukan berkala untuk memperkecil penyimpangan-penyimpangan dimensi dan elevasi pada saluran dan bangunan dari yang telah direncanakan. Apabila hasil tes dan/atau cek dari pekerjaan-pekerjaan tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, pada prinsipnya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun kembali untuk menjamin mutu tanggul. Tanpa hasil-hasil tes/cek, sertifikat tidak bisa diterbitkan untuk Kontraktor.
Document1
8
Khususnya dalam hal pekerjaan tanggul, pekerjaan-pekerjaan berikut harus dikendalikan dengan ketat selama pelaksanaan konstruksi tanggul. Cek Mutu Tanggul yang sudah dibangun Untuk mengecek mutu final dari tanggul yang sudah selesai dibangun dan dapat berfungsi sebagaimana direncanakan, dilakukan pengecekan yang terdiri dari: 1) Cek dimensi dan 2) Cek mutu. Cek Dimensi Cek dimensi dilaksanakan untuk tujuan pengecekan ukuran dari masing-masing tanggul untuk mengetahui bahwa ukuran sudah sesuai dengan ukuran-ukuran rencana. Karena setiap ukuran tanggul direncanakan dengan memperhatikan stabilitas, daya tahan dan fungsi, maka pengendalian yang ketat terhadap ukuran-ukuran adalah mutlak untuk menjamin dapat berfungsi sesuai yang direncanakan dan aman. Sebagai contoh ukuran tebal yang kurang cukup dari tanggul dapat menyebabkan jebolnya tanggul tersebut, dan kurangnya lebar tanggul dapat menyebabkan kebocoran air, lagi pula susah dilewati kendaraan dalam melaksanakan Operasi & Pemeliharaan. Cek Mutu Final Tanggul yang telah dibangun harus dicek mutunya setelah konstruksi selesai, apakah tanggul tersebut dapat berfungsi seperti yang direncanakan. Pengecekan khusus dalam pekerjaan ini adalah pengecekan fungsi dari tanggul, pengecekan pelaksanaan pekerjaan finishing, tes terhadap kebocoran pada tanggul dan bangunan-bangunan dsb. Pengecekan mutu final ini harus dilaksanakan terhadap semua tanggul segera setelah pekerjaan pelaksanaan konstruksi selesai. Disamping itu uji coba stabilitas harus dilakukan pada akhir pekerjaan tanggul sebagai konfirmasi final. Apabila bagian besar dari tanggul dan bangunan-bangunan tidak dapat lulus dari pemeriksaan/tes ini maka sertifikat pekerjaan selesai tidak dapat diterbitkan kepada Kontraktor. Cek Dengan Percobaaan Operasi (Trial Run) Pada pelaksanaan konstruksi bangunan tanggul, kadang-kadang beberapa kesalahan tidak dapat ditemukan pada pelaksanaan pekerjaan karena tanggul yang begitu panjang dan terpencar-pencar dalam daerah yang luas. Kesalahan-kesalahan ini dapat ditemukan melalui uji coba pengoperasian pada masa pemeliharaan/masa jaminan (garansi). Ini adalah pengecekan mutu final terhadap fasilitas yang telah dibangun; maka pengecekan dalam periode ini harus sangat teliti. Setelah dilakukan perbaikan terhadap semua kesalahan/kerusakan yang ditemukan selama uji coba pengoperasian, maka proyek dapat membebaskan semua tanggung jawab Kontraktor dari pekerjaan-pekerjaannya. III.
Rencana Pelaksanaan Trial/Percobaan Timbunan
Umum Bab ini menyajikan dasar pemikiran dalam pengorganisasian dan mekanisme pelaksanaan pengendalian mutu pada masing-masing lokasi daerah irigasi. Khususnya
Document1
9
mengingat keterbatasan staff pengawas dalam setiap lokasi, maka harus dibentuk organisasi dan sistem yang efektif dan efisien untuk pekerjaan pengendalian mutu dalam setiap daerah irigasi. Yang dibicarakan dalam bab ini adalah: - Organisasi - Jumlah Staf - Penjadwalan Staf Organisasi Direkomendasikan organisasi pekerjaan tanggul terdiri dari 3 tim kerja yaitu : i) Tim Pengawas Lapangan; ii) Tim Pemeriksaan Laboratorium dan iii) Tim Pengukuran/Survey. Gambaran dari organisaasi yang direkomendasikan dan kewajiban-kewajiban pokok dari masing-masing tim sebagai berikut: Tim Supervisi Kendali Mutu
Tim Pengawas Lapangan
Tim Pemeriksaan Lab Bertugas dalam:
Tim Pekerjaan Tanah
Tim Pekerjaan Konstruksi
-
Tes material di laboratorium. Tes material lapangan. Tes uji coba lapangan dsb.
Tim Survey/Pengukur Bertugas dalam: -
Pengukuran saluran/elevasi bangunan. Pengukuran dimensi bangunan.. Pengukuran tampang lintang
Bertugas dalam: -
-
Pengawasan terhadap pek. tanah. Baku mutu material pekerjaan timbunan/tanggul. Pemeriksaan akhir terhadap kualitas dan dimensi. Memberikan instruksi
Document1
Bertugas dalam: -
Pengawasan lapangan untuk pekerjaan bangunan. Baku mutu material untuk beton, pasangan batu, tulangan besi dsb. Pemeriksaan akhir kualitas.
10
Susunan Staf Dengan terbatasnya jumlah anggota staf pengawas, maka pengaturan yang baik dalam penyebaran staf untuk masing-masing pekerjaan pengawasan harus banyak menyumbang kepada realisasi pekerjaan kendali mutu yang baik di lapangan. Idealnya penugasan dari sekurang-kurangnya seorang pengawas untuk setiap lokasi konstruksi adalah merupakan cara paling efektif untuk menjamin mutu yang baik. Berikut ini memperlihatkan jumlah pengawas-pengawas untuk masing-masing lokasi pekerjaan untuk memenuhi standar dalam kendali mutu: (Pekerjaan Tanah) - Untuk lokasi pekerjaan tanggul
: 1 orang pengawas untuk 1 atau 2 lokasi pekerjaan yang berdekatan;
- Pekerjaan ditempat pengambilan
: 1 pengawas untuk 1 atau 2 lokasi tempat pengambilan yang berdekatan;
- Untuk lokasi pekerjaan galian
: 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi yang berdekatan.
(Pekerjaan-pekerjaan Bangunan) Untuk pekerjaan-pekerjaan biasa : 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi pekerjaan yang berdekatan kecuali untuk pekerjaan yang memerlukan kendali mutu secara intensif, seperti pekerjaan pengecoran beton, pekerjaan pemancangan tiang pancang dll.; Untuk pekerjaan dengan pengawasan yang intensif : 1 orang pengawas untuk 1 lokasi pekerjaan; (Pekerjaan-pekerjaan tes lapangan/laboratorium) - Jumlah Staf
: 1 tim dengan 1 orang tenaga ahli atau tenaga ahli yunior 2-3 orang (staf pembantu);
- Jumlah tim
: Tergantung pada banyaknya lokasi pekerjaan, sekurang-kurangnya dibutuhkan 2 tim yang terdiri dari 1 tim untuk pekerjaan tanah dan 1 tim untuk pekerjaan beton;
(Pekerjaan Survey/Pengukuran) - Jumlah Staf
: 1 tim dengan sekurang-kurangnya 2-3 orang supporting staf;
- Jumlah tim
: Tergantung pada banyknya lokasi pekerjaan, sekurang-kurangnya dibutuhkan 2 tim yang terdiri dari 1 tim untuk pemeriksaaan pekerjaan saluran dan 1 tim lagi untuk pemeriksaan pekerjaan bangunan.
Kewajiban Tim
Document1
11
Kewajiban dari masing-masing tim kendali mutu pada setiap tahap konstruksi digambarkan sebagai berikut:
IV.
Kendali Mutu Untuk Pekerjaan Konstruksi Tanggul
Umum Bab ini menyampaikan keterangan tentang titik-titik kunci pekerjaan kendali mutu dari masing-masing pekerjaan konstruksi tanggul. Sebelum pekerjaan tanggul dimuali harus terlebih dahulu selesai pekerjaan dibawah ini (i) (ii) (iii) (iv)
pekerjaan-pekerjaan tebas tebang, pekerjaan-pekerjaan cabut tanggul, pekerjaan-pekerjaan stripping, sudah tersedia bahan geotextile.
Dalam kaitan dengan pekerjaan-pekerjaan tanggul, telah dibuat keterangan rinci untuk pekerjaan-pekerjaan persiapan material di lokasi-lokasi pengambilan (borrow pit) dan penimbunan tanah pada lokasi pekerjaan tanggul. Dalam keterangan tentang kendali mutu untuk pekerjaan-pekerjaan saluran dan bangunan-bangunan, penekanan terutama pada ketentuan-ketentuan tersebut pada contoh formulir-formulir untuk pengecekan dilapangan dalam inspeksi mutu final dari masing-masing bangunan yang telah selesai dibangun. Contoh formulir-formulir untuk pengecekan dilampirkan dalam pedoman ini masing-masing untuk pekerjaan-pekerjaan tanggul.
Document1
12
PELAKSANAAN PERCOBAAN TIMBUNAN/TANGGUL (1)
Material Timbunan/Tanggul (A) Persyaratan minimum dari material untuk tanggul/timbunan tanah. Persyaratan-persyaratan minimum untuk tanah sebagai material untuk pekerjaan tanggul/timbunan tanah sebagai berikut: - mempunyai shearing capacity yang besar: stabilitas kemiringan tanggul - kelulusan air kecil :kehilangan air pada saluran kecil - angka kompresibilitas kecil :kemungkinan untuk retak-retak kecil (B) Material tanah yang dianjurkan untuk pekerjaan tanggul/timbunan tanah. Material-material tanah yang dianjurkan untuk pekerjaan-pekerjaan tanggul/timbunan tanah ialah: Paling sesuai :pasir dengan gradiasi butiran yang tepat atau kerikil campur tanah liat sebagai material pengikat. nd Sesuai (2 suitable) :pasir campur tanah liat, dengan angka plastisitas yang rendah atau campur lanau (silt) Material-material tanah yang tidak cocok untuk pekerjaan timbunan: - tanah yang daya isap air yang tinggi dan/atau mempunyai kompresibilitas yang tinggi. - tanah yang mengandung humus/atau bahan-bahan organik. (C) Tes-tes yang dibutuhkan dan kriteria evaluasi Dianjurkan untuk melaksanakan tes fisik untuk dapat mengecek kesesuaian materi tanah untuk pekerjaan-pekerjaan tanggul/timbunan tanah. Tujuan utama dari tes-tes adalah: i) untuk dapat mengklasifikasi type tanah dan ii) untuk mengetahui kelembaban optimum dalam proses pemadatan. Kriteria evaluasi tanah di bawah ini dapat dipergunakan untuk mengecek kesesuaian dari setiap tanah sebagai material untuk tanggul dan timbunan tanah: Jenis dan Frekwensi Pengujian untuk Pekerjaan Tanah Nama Pengujian Specific Gravity
Natural Moisture Content Liquid Limit Plastic Index
Document1
Standar Pengujian ASTM C127 ASTM C 128 ASTM D 854 JIS 1203 atau ASTM ZD 221651 ASTM D423 -
13
Nilai yang Disyaratkan -
Frekwensi Pengujian 1. Sebelum bahan tanah
timbun digunakan
2. Sesudah dikerjakan,
-
> 15%
setiap 50000 m3 atau sekali setiap bulan setiap perubahan lokasi borrow pit setiap ada perubahan bahan tanah timbun
Standar Pengujian
Nama Pengujian
Nilai yang Disyaratkan
Moisture/Density Relationship Unconfined Compression Test Permeability Test
ASTM D2216
-
JIS 1216
-
California Bearing Ratio (CBR)
AASHTO T193
Minimum 30% (for road metalling)
Cone Penetration Test
AASHTO T206
-
Proctor Compaction Test Field Density Test
ASTM D 1557
Field Moisture Test
ASTM D2216
ASTM D1556
Frekwensi Pengujian
Sebagaimana diperintah Pengguna Jasa 1. Setiap 10 km panjang subgrade atau setiap seksi/bagian panjang jalan. 2. Perkerasan jalan : untuk setiap sumber material baru paling sedikit sekali sebulan. Pada setiap dasar bangunan berat, sebagaimana perintah Pengguna Jasa Setiap Borrow pitt
≥ 90% MDD 2 kali sehari (pagi, sore) pada setiap lokasi ≥ 85% MDD pekerjaan, atau OMC + 3%, -5%
Sondir Kriteria untuk Evaluasi Material Tanggul/Timbunan Tanah
Klasifikasi tanah berdasarkan standar kelas tanah
Macam Material
*) Kesesuaian untuk timbunan tanah
-
Cadas (Rocks)
-
-
Batu kali (Boulders)
-
GW, GP
Kerikil
6
GM, GC
Kerikil berlanau/Kerikil bertanah liat
1
SW, SP
Pasir
5
SM, SC
Pasir berlanau/Pasir bertanah liat
2
ML, CL, OL
Tanah-tanah bertanah liat (clayey soils)
3
MH, CH, OH
Tanah liat
4
Document1
14
PT
Tanah organik
7
Ket : *) Angka kecil menunjukkan kesesuaian yang tinggi untuk material tanggul/timbunan tanah. (D) Tanggul Percobaan Tanggul percobaan harus dilaksanakan untuk material tanggul yang terpilih sebelum dimulai dengan pekerjaan pembuatan tanggul yang sesungguhnya. Metoda pembuatan tanggul percobaan harus mengikuti pelaksanaan metoda konstruksi yang sesungguhnya di site pekerjaan dan harus dilaksanakan mengikuti cara sebagai berikut: (a) Luas lapangan tanggul percobaan adalah (lebar > 3 m) x (panjang > 50 m) x (tinggi 0,30 cm) untuk satu kompaktor; (b) Harus menggunakan alat pemadat yang akan dipergunakan dalam pekerjaan konstruksi yang sesungguhnya; (c) Kelembaban, kerapatan dari tanah terpadatkan dan cone index harus diukur pada masing-masing jumlah lintasan kompaktor 0, 1, 2, 3, 5, 10, 15 (d) Cara pemadatan yang paling sesuai harus dilaksanakan pada pekerjaan konstruksi yang sesungguhnya berdasarkan hasil-hasil uji tersebut di atas. (2)
Pekerjaan Timbunan/Tanggul
Pekerjaan-pekerjaan tanggul terdiri dari dua komponen kerja yang besar: (i) pekerjaan-pekerjaan mempersiapkan material di tempat pengambilan (borrow pit) dan (ii) pekerjaan-pekerjaan timbunan tanah pada lokasi tanggul. Masing-masing komponen terdiri dari beberapa pekerjaan sebagai berikut: Persiapan Material ditempat pengambilan (borrow pit)
Timbunan tanah pada lokasi tanggul
1. Pengupasan lapisan tanah bagian atas
1. Pengupasan lapisan tanah bagian atas
2. Penggalian material 2. Menebar (spreading) material tanggul
3. Penimbun (stockpilling) 4. Penyesuaian kadar kelembaban
3. Pemadatan dari material yang disebar
Penjelasan dan gambar dari masing-masing pekerjaan dan pekerjaan terpenting (key points) untuk menjamin mutu yang baik, disebutkan dalam tabel berikut ini masing-masing untuk pekerjaan dengan peralatan berat, dan beberapa contoh formulir-formulir untuk mengecek pekerjaan-pekerjaan ini. Pekerjaan Timbunan dengan peralatan berat (A-1) Pengendalian Material dan Timbunan (stockpiling) pada daerah Pengambilan (Borrow pit)
Document1
15
No. 1
2
Macam Pekerjaan Pengupasan muka tanah dari lapisan tanah bagian atas
Penggalian Material tanah di tempat pengambilan
Keterangan a. Semua kotoran-kotoran seperti rumput, batu-batu, tanah organik dan pudel harus dibersihkan dengan bulldozer, dsb. b. Tanah kupasan harus dibuang baik-baik di tempat buangan. c. Kedalaman muka tanah yang dikupas harus diperiksa dengan seksama (0.20 m ~ 0.50 m)
- Apabila material galian terdiri lebih dari 2 jenis tanah yang berlainan, materialmaterial tersebut harus ditimbun terpisah. - Kelayakan untuk dipergunakan dari material-material hasil galian tersebut harus diperiksa mengacu pada hasilhasil tes laboratorium terdahulu atau catatan-catatan konstruksi. Apabila sifat karakteristiknya tidak jelas, maka tes laboratorium harus dilaksanakan. - Kadar kelembaban alami tanah harus dicek.
3
Penimbunan dan penyesuaian kelembaban
-
Document1
16
Kadar kelembaban harus disesuaikan sehingga berada dalam rentang spesifik (+ 5% dari kadar kelembaban optimum) sebelum material tersebut diangkut ke lokasi tanggul. Permukaan timbunan harus dipadatkan dengan bulldozer, dsb. Untuk menghindarkan resapan air
hujan masuk kedalam material/atau material kehilangan kelembabannya.
Kadar Kelembaban Lebih Kering dari pada Rentang Spesifik
Kadar Kelembaban Lebih Basah dari pada Rentang Spesifik
Material ditimbang kelembaban 1
Penimbunan material
2
Timbunan ditebar
3
Semprotan Air
4
Campuran material dan periksa kadar kelembaban
Material harus dikeringkan
Pengeringan material
apabila baik
apabila tidak baik
Document1
17
5
Diangkut ke lokasi tanggul
(B-1) Material Tanggul No. Macam Pekerjaan
Keterangan
1
a. Semua kotoran-kotoran seperti rumput, batu-batu, tanah organik dan pudel harus dibersihkan dengan bulldozer, dsb. b. Tanah kupasan harus dibuang baik-baik di tempat buangan. c. Kedalaman muka tanah yang dikupas harus diperiksa dengan seksama (0.20 m ~ 0.50 m) d. Pengupasan muka tanah harus dilaksanakan sampai tanah dengan daya dukung yang cukup (sekitar 5 s/d 7 kg/cm2 diperiksa dengan portable cone)
Pengupasan muka tanah dari lapisan tanah bagian atas
Portable Cone
a. Muka tanah setelah dikupas terlalu kering, air harus disemprotkan. b. Muka tanah setelah dikupas terlalu basah, pengeringan atau pengupasan permukaan tanah yang basah. c. Permukaan pondasi harus dikasarkan untuk menjamin hubungan yang baik dengan material tanggul.
Perlakuan (treatment) atas muka tanah setelah dikupas
Document1
18
Penebalan Material Tanggul
a. Perlakukan atas muka tanah setelah dikupas atau lapisan timbunan terakhir harus dilaksanakan sebelum material tanggul ditebar, dengan cara sebagai berikut: i) Muka tanah setelah dikupas/ lapisan terakhir terlalu kering: disemprotkan air. ii) Muka tanah setelah dikupas/ lapisan terakhir dikeringkan. b. Permukaan lapisan terakhir harus dikasarkan. c. Ketebalan tanah tebaran untuk pemadatan 30 cm.
Tentang perlakuan treatment atas muka tanah setelah dikupas tersebut di atas
Ketebalan tanah tebaran
d. Lebar tanah tebaran harus 10-30 cm lebih lebar dari pada lebar rencana
Lebar tanah tebaran
a. Lintasan kompaktor lebih dari 5 kali (ditentukan oleh tanggul percobaan) Jumlah lintasan ini harus diperiksa dengan seksama oleh pengawas.
Pemadatan Material Tanggul
Jumlah lintasan
b.
Permukaan tanggul dibuat miring
Document1
19
Sebelum hujan pada akhir dari setiap hari kerja, kemiringan 5% harus dibuat pada permukaan tanggul.
c. Tambahan tinggi tanggul 10~20 cm atau 5~10% dari tanggul harus dilaksanakan di atas lapisan terakhir untuk antisipasi adanya penurunan dikemudian hari.
Tambahan tinggi tanggul 10~20 cm
(B-2) Tes Kerapatan di tempat (In-situ density test) No. Macam Pekerjaan
Keterangan a.
Tes kerapatan ditempat harus dilaksanakan untuk mengetahui derajat pemadatan dari materialmaterial yang telah dipadatkan pada tanggul. Tes kerapatan ditempat dilaksanakan dengan metoda “penggantian dengan pasir” (sand replacement method).
b.
Apabila metoda lain dilaksanakan, kalibrasi antara kedua metoda tersebut perlu dilaksanakan.
Tes kerapatan ditempat
Document1
20
a. Rentang spesifik derajat pemadatan dari tanggul yang telah dipadatkan adalah lebih dari 90% dari kerapatan kering maximum. b. Apabila hasil-hasil tes tidak mencapai rentang spesifik: i) Pemadatan diteruskan sampai derajat pemadatan melampaui 90%. ii) Apabila derajat pemadatan jauh dibawah rentang spesifik maka, metoda pemadatan seperti tebal tebaran dan jumlah lintasan kompaktor harus dirubah. c. Apabila hasil tes sudah memenuhi rentang spesifik, lapisan berikutnya dapat dikerjakan.
Evaluasi dan pekerjaan pemadatan
Tes kerapatan ditempat
TIDAK Derajat pemadat an YA Lapisan berikutnya
(2) – (2)
Pekerjaan-pekerjaan Secara Manual
(C-1) Penggalian Material dan Timbunan ditempatkan Pengambilan No. 1
Macam Pekerjaan
Keterangan
Penggalian Material
a. Semua kotoran-kotoran seperti rumput, batu-batu, tanah organik dan pudel harus dibersihkan dengan bulldozer, dsb. b. Tanah kupasan harus dibuang baik-baik di tempat buangan. c. Kedalaman muka tanah yang dikupas harus diperiksa dengan seksama (0.20 m)
Pengupasan lapisan tanah bagian atas
a. Apabila tempat pengambilan dipilih sepanjang saluran, jarak antara saluran dan pinggir tempat pengambilan tanah tidak kurang dari 10 m dan kedalamannya 1.0 ~ 1.5 m. Lobang-lobang tempat pengambilan tanah tersebut harus ditutup kembali baik-baik sesudah penyelesaian pekerjaan.
Lokasi tempat pengambilan
Document1
21
2
Menunjuk pada hal 11 “Penggalian Material Tanah Di Tempat Pengambilan” untuk pekerjaan dengan peralatan
Penggalian Material Tanah ditempat Pengambilan
3 a. Apabila material galian material terlalu basah kering, maka material harus ditebar dengan ketebalan 20 cm dan dibasahi dengan semprotan air. b. Apabila material galian terlalu basah, maka material harus ditebar dengan ketebalan 20 cm dikeringkan antara 4-6 jam. c. Untuk menghindari pengaruh air hujan, lembaran-lembaran penutup harus disediakan untuk melindungi timbunan tanah. d. Apabila pengukuran kelembaban tanah dapat dilaksanakan, kadar kelembaban tanah harus dicek.
Timbunan dan Penyesuaian Material
Document1
22
(D-1) Material Tanggul No. 1
2
Macam Pekerjaan
Keterangan a. Semua kotoran-kotoran seperti rumput, batu-batu, tanah organik dan pudel harus dibersihkan dengan bulldozer, dsb. b. Tanah kupasan harus dibuang baik-baik di tempat buangan. c. Kedalaman muka tanah yang dikupas harus diperiksa dengan seksama (0.20 m)
Pengupasan lapisan tanah bagian atas
a. Muka tanah setelah dikupas/lapisan terakhir terlalu kering air harus disemprotkan. b. Muka tanah setelah dikupas/lapisan terkhir terlalu basah, dikeringkan atau dikupas untuk memisahkan dengan bagian yang kering. c. Permukaan tanah setelah dikupas dikasarkan untuk menjamin hubungan yang baik dengan material tanggul.
Perlakuan atas muka tanah setelah dikupas dan lapisan terakhir Muka tanah setelah dikupas/lapisan terakhir kering
Muka tanah setelah dikupas/lapisan terakhir basah
3
Document1
a. Ketebalan tanah tebaran untuk pemadatan antara 7 ~ 10 cm, apabila menggunakan kompaktor kecil atau alat pemadat dengan tangan (manual)
Ketebalan tanah tebaran
23
7 ~ 10 cm
4
a. Lebar tanah tebaran 10~30 lebih lebar dari pada yang direncanakan.
Lebar tanah tebaran
Pemadatan material tanggul
5
a. Jumlah lintasan kompaktor lebih dari 10 kali (ditentukan oleh data atau percobaan tanggul sebelumnya) Jumlah lintasan harus diperiksa dengan seksama oleh pengawas.
Jumlah lintasan
b. Sebelum hujan dan pada akhir pekerjaan harian, permukaan tanggul harus dibuat dengan kemiringan 5%.
Permukaan tanggul dibuat miring 5%
Document1
24
(3)
Persyaratan Minimum untuk pekerjaan/Timbunan/Tanggul
Untuk menjamin mutu minuman dari pekerjaan-pekerjaan timbunan/tanggul, pengawas harus mengecek paling sedikit hal-hal berikut ini, walaupun pada pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan tanggul yang sangat kecil : -
-
-
Material untuk pekerjaan timbunan tanggul harus dipilih dengan seksama dan dicek sesuai dengan instruksi-instruksi tersebut dalam seksi V.ayat.1 pada halaman 9 dari pedoman ini; Kadar kelembaban tanah harus diperiksa berulang-ulang dengan seksama oleh pengawas dengan tes kadar kelembaban atau cek keadaan dari material yang telah dipadatkan. Ketebalan tanah tebaran dan jumlah lintasan kompaktor harus dicek dengan seksama oleh pengawas.
Pekerjaan-pekerjaan Galian Dalam hal pekerjaan-pekerjaan galian, harus diberikan pada hal-hal sebagai berikut: (a) memilih metoda penggalian dan/atau peralatan yang tepat sehubungan dengan karakteristik tanah dan volume galian; (b) menyiapkan metoda drainase untuk pekerjaan galian sebelum pekerjaanpekerjaan dimulai; (c) menggunakan kerangka arahan (leading frame) dengan jelas yang menunjukkan garisgalian, jkaena garis yang berlebihan akan melemahkan kapasitas pondasi dari bangunan dan lining. (d) menyingkirkan kotoran-kotoran seperti rumput, batu-batu,bahan-bahan organik, akar-akar dan batang sebelum dimulai penggalian sehingga material galian dapat digunakan untuk material tanah timbunan. (e) membuat drainase yang baik pada setiap akhir pekerjaan sehari-hari. Kemiringan standar (the standard slope gradient) gali penggalian ditunjukkan dalam tabel berikut ini, dan apabila keadaan tanah dilapangan berbeda dengan keadaan dalam desain, maka dapat dipertimbangkan penggunaan dari nilai standar (standard value) ini atau tindakan-tindakan perkuatan lain seperti perkuatan tebing (slope protection) dan/atau lining untuk tebing galian (to be consideered for excavation slope): Macam Tanah
Tinggi Galian
Kemiringan Standar
Cadas Keras
1 : 0.3 ~ 1 : 0.8
Cadas Lunak
1 : 0.5 ~ 1 : 1.2
Pasir
Tidak rapat dan gradasi tidak baik
Tanah berpasir
Rapat
Tanah berpasir tidak rapat campuran dengan kerikil dan/atau
Document1
25
1 : 1.5 ~ Lebih kecil dari 5 m
1 : 0.8 ~ 1 : 1.0
5 m ~ 10 m
1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
Lebih kecil dari 5 m
1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
5 m ~ 10 m
1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
Lebih kecil dari 10 m
1 : 0.8 ~ 1 : 1.0
batu-batu kecil rapat (coblestone) baik
atau
gradasi 10 ~ 15 m
tidak rapat atau Lebih dari 10 m gradasi tidak baik 10 ~ 15 m
1 : 1.0 ~ 1 : 1.2 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2 1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
Tanah bertanah liat (Clayey Soil)
lebih kecil dari 10 m
1 : 0.8 ~ 1 : 1.2
Tanah berpasir campur dengan kerikil dan/atau batu-batu kecil
lebih kecil dari 5 m
1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
5 ~ 10 m
1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
Document1
26