Ciri Individu Sehat Mental [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Risky Diya Amalia Nim



: 1471040030



Kelas : A TUGAS KESEHATAN MENTAL Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problemproblem yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif



kebahagiaan dan



kemampuan dirinya. Namun untuk mengidentifikasi apakah seorang itu sehat secara mental tidak dapat begitu saja dilakukan dengan mudah dalan menetapkannya. Beberapa ahli kesehatan mental memiliki pandangan mengenai criteria/cirri atau kondisi dimana seseorang dapat dikatakan dalam kondisi yang sehat mental. Meskipun begitu istilah yang digunakan untuk menyebut kesehatan mental dan juga criteria kriterianya berbeda, seperti Maslow yang menyebut dengan self actualization, Rogers dengan fully functioning, serta Allport dengan mature personality (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2005). Maslow menyebut kondisi yang sehat secara psikologis dengan istilah self actualization (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2005). Adapun criteria tersebut antara lain : 1. Adequate feeling of security atau rasa aman yang memadai. Criteria ini menyangkut adanya Perasaan merasa aman dalam hubungannya dengan pekerjaan, sosial, dan keluarganya. 2. Adequate self evaluation atau kemampuan menilai diri sendiri yang memadai, dalam hal ini criteria yang mencakup kemampuan menilai diri sendiri yaitu :



a. Individu memiliki harga diri yang memadai dan merasa ada nilai yang memang sebanding antara keadaan diri yang sebenarnya (potensi diri) dengan prestasi yang dimilikinya. b. Individu memiliki perasaan berguna pada diri sendiri, yaitu perasaan yang secara moral masuk akal, dan tidak diganggu oleh rasa bersalah yang berlebihan, dan mampu mengenal beberapa hal yang secara sosial dan personal tidak dapat diterima oleh kehendak umum yang selalu ada sepanjang kehidupan di masyarakat. 3. Adequate spontaneity and emotionality atau kemampuan



memiliki



spontanitas dan perasaan yang memadai dengan orang lain, hal ini ditandai oleh kemampuan membentuk ikatan emosional secara kuat dan abadi, seperti hubungan persahabatan dan cinta, mampu mengekspresikan ketidaksukaan/ ketidaksetujuan tanpa kehilangan kontrol, kemampuan memahami dan membagi perasaan kepada orang lain, kemampuan menyenangi diri sendiri dan tertawa. Ketika seseorang tidak senang pada suatu saat, maka dia harus memiliki alasan yang tepat mengapa dia tidak senang. 4. Efficient contact with reality atau mempunyai kontak yang efesien dengan realitas. Pada criteria seperti ini berkaitan dengan Kontak yang mencakup tiga aspek yaitu dunia fisik, sosial, dan diri sendiri serta internal. Berikut ini beberapa hal yang ditandai sehubungan dengan kontak efisien dengan realitas : a. Individu Tidak memiliki fantasi (khayalan dan angan-angan) yang berlebihan. b. Individu mempunyai pandangan realistis dan luas terhadap dunia, dengan disertai kemampuan menghadapi kesulitan ataupun masalah hidup sehari-hari. c. Individu memiliki kemampuan untuk merubah diri sendiri jika situasi eksternal tidak dapat dimodifikasi dan dapat bekerjasama tanpa merasa tertekan.



5. Adequate bodily desires and ability to gratify them atau adanya keinginankeinginan jasmani yang memadai dan kemampuan untuk memuaskannya. Beberapa hal yang ditandai pada criteria ini adalah sebagai berikut : a. Suatu sikap yang sehat terhadap fungsi jasmani, dalam arti menerima fungsi jasmani tetapi bukan dikuasai oleh fungsi jasmani tersebut b. Kemampuan memperoleh kenikmatan dan kebahagiaan dari dunia fisik dalam kehidupan seperti makan, tidur, dan pulih kembali dari kelelahan. c. Kehidupan seksual yang wajar dan keinginan yang sehat untuk memuaskannya tanpa rasa takut dan konflik d. Kemampuan bekerja, e. Tidak adanya kebutuhan yang berlebihan untuk mengikuti dalam berbagai aktivitas. 6. Adequate self knowledge atau mempunyai kemampuan pengetahuan yang wajar. Hal hal yang Termasuk di dalamnya antara lain : a. Cukup mengetahui tentang: motif, keinginan, tujuan, ambisi, hambatan, kompetensi, pembelaan, dan perasaan rendah diri. b. Penilaian yang realistis terhadap diri sendiri baik kelebihan maupun kekurangan. c. Mampu menilai diri secara jujur (jujur pada diri sendiri), mampu untuk menerima diri sendiri apa adanya, dan mengakui serta menerima sejumlah hasrat atau pikiran meskipun beberapa diantara hasrat hasrat itu secara sosial dan personal tidak dapat diterima 7. Integration and consistency of personality atau kepribadian yang utuh dan konsisten. Dalam hal Ini bermakna : a. Cukup baik perkembangan diri dan kepribadiannya, kepandaiannya, dan berminat dalam beberapa aktivitas. b. Memiliki prinsip moral dan kata hati yang tidak terlalu berbeda dengan pandangan kelompok. c. Mampu untuk berkonsentrasi. d. Tiadanya konflik-konflik besar dalam kepribadiannya dan tidak dissosiasi terhadap kepribadiannya. 8. Adequate of life goal atau memiliki tujuan hidup yang wajar. Dalam hal ini yang dimaksud adalah sebagai berikut :



a. Memiliki tujuan hidup yang sesuai dengan dirinya sendiri dan dapat dicapai. b. Mempunyai usaha yang tekun dalam mencapai tujuan tersebut. c. Tujuan itu bersifat baik untuk diri sendiri dan masyarakat. 9. Ability to learn from experience atau kemampuan belajar dari pengalaman. Merupakan kemampuan untuk belajar dari pengalaman hidupnya sendiri. Bertambahnya pengetahuan, kemahiran dan keterampilan mengerjakan sesuatu berdasarkan hasil pembelajaran dari pengalamannya. Selain itu, juga termasuk didalamnya kemampuan untuk belajar secara spontan. 10. Ability to satisfy to requirements of the group atau kemampuan memuaskan tuntutan kelompok. dalam hal ini kriterinya antara lain : a. Dapat memenuhi tuntutan kelompok dan mampu menyesuaikan diri dengan anggota kelompok yang lain tanpa harus kehilangan identitas pribadi dan diri sendiri. b. Dapat menerima norma norma yang berlaku dalam kelompoknya. c. Mampu menghambat dorongan dan hasrat diri sendiri yang dilarang oleh kelompoknya. d. Mau berusaha untuk memenuhi tuntutan dan harapan kelompoknya: ambisi, ketepatan persahabatan, rasa tanggung jawab, dan kesetiaan. e. Berminat untuk melakukan aktivitas atau kegiatan yang disenangi oleh kelompoknya. 11. Adequate emancipation from the group or culture atau mempunyai emansipasi yang memadai dari kelompok atau budaya. Dalam Hal ini mencakup criteria berikut : a. Kemampuan untuk menilai sesuatu itu baik dan yang lain adalah buruk berdasarkan penilaian diri sendiri tanpa terlalu dipengaruhi oleh kebiasaankebiasaan dan budaya serta kelompok. b. Dalam beberapa hal bergantung pada pandangan kelompok. c. Tidak ada kebutuhan yang berlebihan untuk membujuk (menjilat), mendorong, atau menyetujui kelompok. d. Mampu menghargai perbedaan budaya. Selain criteria criteria orang dikatakan sehat mental menurut Maslow, adapula menurut Carl Rogers. Dalam hal ini Rogers menyebutnya dengan fully functioning



(dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2002), secara singkat fully functioning ditandai dengan : 1. 2. 3. 4. 5.



Individu dapat Terbuka terhadap pengalaman Ada kehidupan pada dirinya Memiliki rasa kepercayaan kepada organismenya Memiliki kebebasan akan pengalaman-pengalaman hidupnya Memilii Kreativitas.



Selain milik Maslow dan Rogers, Golden Allport (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2002) menyebut mental yang sehat dengan maturity personality. Dikatakan bahwa untuk mencapai kondisi yang matang itu melalui proses hidup yang disebutnya dengan proses becoming. Orang yang matang jika: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Memiliki kepekaan pada diri secara luas. Hangat dalam berhubungan dengan orang lain Keamanan emosional atau penerimaan diri. Persepsi yang realistik, keterampilan dan pekerjaan. Mampu menilai diri secara objektif dan memahami humor. Menyatunya filosofi hidup.



D.S.Wright dan A.Taylor (dalam Notosoedirdjo & Latipun, 2002) mengemukakan tanda-tanda orang yang sehat mentalnya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



Bahagia (happiness) dan terhindar dari ketidakbahagiaan. Efisien dalam menerapkan dorongannya untuk kepuasan kebutuhannya. Kurang dari kecemasan. Kurang dari rasa berdosa (rasa berdosa merupakan refleks dari kebutuhan



5. 6. 7. 8. 9.



self-punshment). Matang, sejalan dengan perkembangan yang sewajarnya. Mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Memiliki otonomi dan harga diri. Mampu membangun hubungan emosional dengan orang lain. Dapat melakukan kontak dengan realita.



Meskipun criteria ataupun cirri yang menunjukkan individu sehat secara mental yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas memiliki pandangan dan penyebutan yang berbeda. Pada dasarnya apapun istilah ataupun pengertiannya inti dari pandangan tersebut mengandung pengertian yang sama yaitu adanya keadaan mental yang ideal. Sehingga orang dapat dikatakan sehat jika memang memenuhi sejumlah



karakteristik yang hampir selurunya telah dijelaskan oleh para tokoh dalam bidang klinis. Referensi : Notosoedirjo, Moeljono & Latipun. 2002. Kesehatan Mental : Konsep dan Penerapan, edisi 5. Malang: Universitas Muhamadiya Malang.