CJR Metodologi Penelitian Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan



Di Susun Oleh : Nama Mahasiswa : AHDA SABILA NIM



: 5191121004



Kelas



:B



Dosen Pengampu : Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN OKTOBER 2021



KATA PENGANTAR



Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat RahmatNya,saya dapat menyelesaikan penyusunan kritikan buku ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. CJR ini saya selesaikan dalam pemenuhan tugas mata kuliah “ Metodologi Penelitian Pendidikan”. Saya juga mengucapkan Terimakasih banyak kepada Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M.Pd sebagai Dosen mata kuliah Metodologi penelitian untuk bimbingan dan arahan kepada saya selama proses pengerjaan tugas kritikan ini dan semoga dapat memberikan kita semua banyak manfaat dan menambah wawasan atas CJR yang saya perbuat. Demikianlah CJR ini saya buat, saya tahu bahwa CJR ini sangat jauh dari kata sempurna dan kami bersedia menerima kritikan dan saran. Harapan saya semoga CJR ini bermanfaat bagi kita semua. Atas segala kerendahan hati saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang bersangkutan.



Medan, 28 Oktober 2021



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian adalah sebuah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu secara teliti, kritis dalam mencari fakta-fakta dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Keinginan untuk mengetahui sesuatu tersebut secara teliti, muncul karena adanya suatu masalah yang membutuhkan jawaban yang benar. Berbagai alasan yang menjadi sebab sebuah penelitian. Misalnya, mengapa lalu lintas di Ibukota Jakarta sering macet?, mengapa disiplin karyawan/pegawai rendah?, mengapa prestasi siswa rendah?, mengapa kualitas pelayanan rendah?, mengapa kepuasan masyarakat terhadap kinerja instansi pemerintah rendah?. Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah yang dituangkan dalam pertanyaan penelitian, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkanpenelaahan situasi yang meragukan (a perplexing situation). Diantara berbagai alasan, mengapa kita membutuhkan jawaban yang benar dari sejumlah permasalahan tersebut adalah karena (1) permasalahan tersebut dirasakan saat ini, dan (2) dirasakan oleh banyak orang. Oleh karena itu, agar jawaban yang kita peroleh tersebut baik, maka diperlukan proses berpikir yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. B. TUJUAN Mengkritik jurnal dibuat salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu pada mata kuliah “ METODE PENELITIAN ” pada jurusan Pendidikan Masyarakat. C. MANFAAT 1.



Kita dapat mengetahui jurnal mana yang cocok diterapkan dalam pembelajaran



2. Mengulas isi jurnal 3. .Melatih kemampuan dalam mengkritisi dari sebuah jurnal.



BAB II RINGKASAN JURNAL A.Identitas Jurnal Jurnal Utama Judul Jurnal



: Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif



Jurnal



: Metode Kuantitatif



Penulis



: Dr. Wahidmurni, M.Pd



Vol-No/ Tahun



: Vol. 3 No.1/ Juli 2017



No-ISSN/ Halaman



: NOISSN/ 16 Halaman



Link Jurnal



: http://repository.uin-malang.ac.id/1985/2/1985.pdf



Jurnal Pembanding : Students’ Developing Knowledge in a Subject Discipline: Insights from combining Quantitative and Qualitative Methods. Jurnal : Journal of Social Research Methodology Judul Jurnal



Penulis



: Celia Hoyles &Dietmar



Vol-No/ Tahun



: Vol. 8 No.3/ July 2015



No-ISSN/ Halaman



: 1364-5579 /22 Halaman



Link Jurnal



:



https://www.researchgate.net/publication/248988919_Students'_Developing_Knowledge_in_a_S ubject_Discipline_Insights_from_Combining_Quantitative_and_Qualitative_Methods



B.



Ringkasan Jurnal



Jurnal Utama Dalam menyusun metode penelitian berarti bahwa pada bagian ini sudah harus menggambarkan tentang cara-cara yang akan ditempuh atau digunakan oleh penelitiuntuk melaksanakan suatu kegiatan penelitian dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah atau fokus penelitian. Artinya dengan membaca proposal penelitian, pembaca mengetahui cara-cara yang terperinci akan dilakukan oleh peneliti untuk menjawab rumusan penelitian. Sebab, proposal penelitian ini tentunya akan dibaca oleh pembimbing, calon subyek penelitian, atau orang lain yang berkepentingan dengan proposal penelitian. Untuk itu mereka perlu mendapatkangambaran yang jelas dan rinci tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh calon peneliti.Untuk itu calon peneliti harus dapat membedakan pengertian metodologi penelitian dan metode penelitian. Secara umum metodologi penelitian ini masih bersifat konseptual atau teoritis, sehingga ketika kita belajar metodologi penelitian kita banyak berbicara tentang teori-teori dan konsep-konsep yang



berkaitan dengan metode penelitian; artinya kita masih banyak mengutip pendapat pakar dari berbagai literatur yang ada. Sedangkan yang dikehendaki dalam bagian metode penelitian dalam proposal penelitian, lebih-lebih dalam laporan penelitian adalah uraian tentang cara-cara yang akan dilakukan peneliti dalam menjawab pertanyaan yang dirumuskan dalam subbab rumusan masalah penelitian atau fokus penelitian. Untuk itu, pada bagian metode penelitian harus diuraikan caracara tersebut secara operasional, namun tetap didukung oleh teori yang ada. Artinya cara atau langkah yang ditempuh mendapat dukungan atau pembenaran dari suatu teori atau pendapat pakar. Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif berisi subbab: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4) teknik pengumpulan data, (5) analisis data, Sedangkan untuk metode penelitian kualitatif berisi subbab: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) kehadiran peneliti, (3) lokasi penelitian, (4) sumber data, (5) teknik pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) pengecekan keabsahan temuan. Sebelum memulai menulis bagian ini hal penting yang harus diketahui adalah bagaimana bentuk pertanyaan yang dirumuskan dalam bagian rumusan masalah penelitian atau fokus penelitian?; kadang-kadang juga ada rumusan masalah dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat diketahui apakah pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif ataupendekatan penelitian kuantitatif. Kita dapat memutuskannya setelah mengetahui ciri-ciri dari masing masing pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif ataupendekatan penelitian kuantitatif. Kita dapat memutuskannya setelah mengetahui ciri-ciri dari masing masing pendekatan penelitian yang dipelajari dalam matakuliah Metodologi Penelitian. Jurnal Pembanding Whether the types of reasoning anticipated in the framework could be distinguished among the students‟ responses. Some items, called core items, were used in each of the annual tests. We then devised a classification scheme for students‟ responses to all the open response



items, based on our framework and on insights gained from trialling. Our analysis of the distribution of these response categories for G2b over the three years revealed that, according to our hierarchy, almost as large a proportion of students (25%) gave a lower levelresponse in Year 10 than they had in Year 8 as gave a higher level response (26%) in Year 10 than in Year 8. A similar pattern occurred from Year 8 to Year 9 and from Year 9 to Year 10. A total of 1512 students (named here proof-students) from 54 schools (111 classes) completed all three testsA proof test was designed and piloted for each annual survey comprising items in number/algebra and geometry, some in open format and some multiplechoice. At the outset of the project, a theoretical framework for the tests was articulated based on previous research (see for example Healy & Hoyles (2000) and Hoyles & Healy (in press) and work cited in these papers): for example, the framework included ascertaining whether or not a mathematical explanation justifying an answer could be constructed, and (in geometry) distinguishing between reasoning from the basis of perception or from geometrical properties. The next steps in the design of the proof tests were to analyse the curriculum for each year group, write items that were appropriate to the curriculum (as well as fitting the framework), and discuss the items with teachers in 5 pilot schools. Finally, the tests were piloted. The classification scheme for the explanation part of G2b consisted of four broad categories, hierarchically-ordered according to our assessment of the quality of mathematical explanation. They ranged from category 1 (c1) (lowest level), where students gave no conceptual explanation (measured or produced a visual estimate), to c2, where explanations included reference to mathematical properties but without apparent deductive reasoning, to c3, where explanations were correct but lacked generality, and finally to c4, where explanations were judged as adequate for this age group We also scored the responses based on this hierarchy, for purposes of statistical analysis. A typical c2 response is illustrated in Figure 2, which consists essentially of a restatement of the givens Our analysis of the distribution of these response categories for G2b over the three years revealed that, according to our hierarchy, almost as large a proportion of students (25%) gave a lower level response in Year 10 than they had in Year 8 as gave a higher level response (26%) in Year 10 than in Year 8. A similar pattern occurred from Year 8 to Year 9 and from Year 9 to Year 10.



BAB III PEMBAHASAN Kelebihan Jurnal Utama a. Judul jurnal telah sesuai dengan isinya dan jelas b. Ada banyak pengertian yang mendukung materi yang dikutip dari berbagai ahli yang menunjukkan bahwa materi tersebut benar adanya. c. Pembahasan terhadap hasil/ temuan memang relevan d. Untuk bahasa ekonomi asing ditampilkan dengan jenis tulisan yang berbeda, sehingga jika pembaca tidak mengerti maka dapat mencarinya dari referensi lain. e. Dilampirkan beberapa materi yang lebih memudahkan pembaca dalam pemahaman materi. f. Ada dilampirkan daftar pustaka sebagai sumber yang terjamin pada jurnal. g. Kesimpulan jelas, singkat, padat dan merefleksikan temuan/ hasil penelitian. Kelebihan Jurnal Pembanding a. Isi jurnal ini sangat bagus dan bahasa yang digunakan sangat mudah dimengerti. b. Dalam jurnal ini juga membahas penelitian yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian. c. Ulasan jurnal ini juga sangat bagus dengan diberikiannya tabel dan contoh sehingga sangat untuk dipahami. Kelemahan Jurnal Utama a. Masih ada terdapat kesalahan dalam tanda baca dan salah pengetikkan kalimat b.



Belum adanya ISSN, seharusnya jika ada ISSN dapat memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi beberapa terbitan yang memiliki judul sama.



Kelemahan Jurnal Pembanding a. Dalam jurnal ini para siswa sebagai sampel dalam pengunaan dalam penelitian b. Dalam jurnal ini ada tulisan yang sulit dimengerti



B. Kekhasan dan Kemutakhiran a. Kekhasan Jurnal Jurnal-jurnal ini memiliki kekhasannya tersendiri yaitu dalam teorinya selalu memuat pendapat-pendapat para ahli yang terkenal. Jurnal-junal ini sangat baik isinya sudah cukup



lengkap. b. Kemutakhiran Jurnal Kedua peneliti dapat memperhitungkan dengan angket serta menentukan ukuran sampel yang mudah dimengerti.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif berisi subbab: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4) teknik pengumpulan data, dan (5) analisis data. Namun demikian, boleh jadi pada pedoman penulisan karya ilmiah yang digunakan oleh masing-masing instansi berbeda, untuk itu calon peneliti harus berpedoman pada pedoman penulisan dimana mereka bernaung. Namun demikian, secara umum isi yang harus dijabarkan adalah sama, intinya adalah calon peneliti harus memastikan bahwa dari masing-masing subbab tersebut sudah benar-benar telah diuraikan secara operasional atau terinci dan telah mendapat dukungan dari teori. Dalam analisis skor kuantitatif lainnya, kami dapat mengukur kemajuan siswa secara keseluruhan, dan untuk mengidentifikasi prediktor yang signifikan, beberapa di antaranya hanya terungkap setelah analisis longitudinal. Kami lebih mampu menghargai arti dari prediktor ketika dikontekstualisasikan melalui studi kasus, tetapi secara timbal balik, mencoba untuk mengukur apa yang kami anggap sebagai faktor umum dari studi kasus menguji asumsi dan persepsi kami dengan lebih ketat. Misalnya asumsi awal, mengenai pengaruh kelas sosial yang 'dibungkus' dalam dasar matematika, tidak didukung. Pada tahun lalu, studi kasus kami mengidentifikasi faktor umum lainnya, keberadaan superset, tetapi kekokohannya perlu diuji dengan menambahkannya ke model selanjutnya. Namun, penting untuk melaporkan bahwa tidak semua faktor berpengaruh yang terungkap dalam studi kasus dapat diukur, seperti keberadaan faktor lokal yang unik, yang hanya dapat 'diungkapkan' dengan cara kualitatif, dan yang tampaknya penting untuk penjelasan kinerja luar biasa atau kemajuan. B. Saran Harus dibedakan antara istilah metodologi penelitian dan metode penelitian. Istilah metodologi penelitian berarti ilmu yang mempelajari cara-cara (metode) yang dapat dijadikan sebagai cara menjawab masalah penelitian, artinya perbincangan dalam metodologi penelitian masih bersifat konseptual atau tataran teoritis, sedangkan istilah metode penelitian sudah mengacu pada aktivitas yang sudah operasional, yakni suatu cara-cara atau langkah-langkah yang akan dilakukan oleh calon peneliti untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan. Jadi dalam bagian metode penelitian harus dipaparkan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan calon peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Untuk memastikan bahwa cara atau aktivitas yang akan dilakukan tersebut adalah benar, maka perlu dikuatkan dengan dukungan secara teoritis, sebagaimana yang telah dikaji dalam metodologi penelitian. Data tersebut mengungkapkan bahwa pada saat survei Kelas 8, departemen



matematika baru saja berubah dari pengajaran kemampuan campuran menjadi pengaturan, atas perintah kepala sekolah yang baru. Ini dilakukan dengan tergesa-gesa, dengan sedikit bahan yang sesuai dan bertentangan dengan keinginan departemen matematika. Ini mungkin menjelaskan mengapa ada peningkatan yang nyata dalam nilai bukti di Tahun 9, ketika struktur baru telah ditetapkan, tetapi tidak menjelaskan kemajuan 'khusus' dari para gadis pada khususnya, seperti yang ditunjukkan oleh analisis yang dilakukan setahun kemudian.



DAFTAR PUSTAKA Creswell, J. W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches, 4 Edition. London: Sage Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam jaringan).Price, P. 2012. Psychology Research Methods: Core Skills and Concepts (v. 1.0). https://2012books.lardbucket.org/pdfs/psychology-research-methods-core-skills- andconcepts.pdf, diakses tanggal 8 Juni 2017. Wahidmurni. 2003. Hubungan Kausal antara Faktor Manajerial, Perencanaan dan Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja UKM pada Sektor Manufaktur di Jawa Timur. Disertasi, tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Hoyles, C. (1997). „The curricular shaping of students‟ approaches to proof‟. For the Learning of Mathematics, 17(1), 7-16. Hoyles, C., and Healy, L. (in press). 'Curriculum Change and Geometrical Reasoning'. In P. Boero (ed), Theorems in School. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. Keys, W., Harris, S. and Fernandes, C (1996), ‘Third International Mathematics and Science Study, First National Report Part 1’. Windsor: NFER Küchemann, D. and Hoyles, C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10 Technical Reports of the Longitudinal Proof Project, http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html. Wang, D. (2002). Multilevel Models of the Y9 Data, in Küchemann, D. and Hoyles, (2003). Year 8, Year 9 and Year 10 Technical Reports of the Longitudinal Proof Project, http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html. Woodhouse, G. (2002). Longitudinal Proof Project: Multilevel Models of the First Year‟s Data, in Küchemann, D. and Hoyles, C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10 Technical Reports of the Longitudinal ProofProject,http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html.