CJR Pemangkasan Desain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REVIEW JURNAL PEMANGKASAN RAMBUT DESAIN Dosen Pengampu: Dian Maya Sari, S. Pd., M. Pd/ Mey Alsih Sihombing, S. Pd., M. Pd



Disusun Oleh: Nama: Astrid Constantin Sihombing Nim: 5191144005 Prodi Pendidikan Tata Rias Semester III/ Reguler B



JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas karunia-Nyalah Critical jurnal review ini dapat terwujud. Critical jurnal review ini disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa program studi Tata Rias. Saya ucapkan rasa terima kasih kepada ibu Dian Maya Sari, S. Pd., M. Pd dan ibu Mey Alsih Sihombing, S. Pd., M. Pd selaku dosen pembelajaran mata kuliah Pemangkasan Rambut Desain, yang telah mengajarkan dan membimbing mahasiswa/i agar dapat memahami mata kuliah ini. Sebagai penyusun makalah Critical jurnal ini saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah saya ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.



Tarutung, 15 September 2020 Astrid Constantin Sihombing



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pemangkasan rambut sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Pentingnya melakukan pemangkasan rambut adalah untuk menghilangkan cabang rambut, memotong ujung rambut dapat membantu menjaga pertumbuhan rambut, karena memotong rambut secara teratur dapat membuat lapisan rambut tetap kuat dan sehat. Pemangkasan berkembangnya



rambut



zaman



telah



dan tuntutan



ada



sejak



zaman



masyarakat,



dahulu,



para ahli



seiring



kecantikan



menciptakan beberapa model pangkasan rambut yang sangat indah yaitu pangkasan solid atau disebut juga dengan pangkasan rata, pangkasan graduasi dan pangksan layer, salah satu model yang sangat disukai masyarakat adalah pangkas rambut model layer. Pemangkasan rambut layer merupakan tehnik pemangkasan dengan sudut proyeksi atau patokan pengangkatan 90° sampai dengan 180° sehingga membentuk trap penuh sesuai yang dikehendaki , untuk melakukan pemangkasan layer membutuhkan keterampilan yang baik agar hasil yang dicapai sesuai dengan bentuk yang diinginkan Kusumawardani (2003). Keterampilan ini dapat diperoleh dari pendidikan. Salah satu diantara semua jenjang pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas SDM khususnya seorang hair stylist adalah pendidikan kejuruan, karena pendidikan



kejuruan



pelaksanaannya



difokuskan



untuk



mengembangkan



kemampuan peserta didik agar dapat menguasai suatu keahlian dengan tujuan agar peserta didik dapat menjadi tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas sesuai dengan standar kompetensi nasional indonesia.



B. Tujuan Adapun tujuan pembuatan jurnal review ini adalah sesuai dengan pembahasan di dalam latar belakang masalah diatas, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menjadikan mahasiswa sebagai pelajar yang kreatif 2. Menjadikan mahasiswa lebih kritis untuk menanggapi sesuatu hal 3. Mengajak mahasiswa menjadi generasi yang inovatif



C. Manfaat Sementara manfaat pada penyusunan review jurnal ini adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan generasi Indonesia yang mampu berfikir kritis 2. Menjadikan penerus Indonesia yang mampu menciptakan hal-hal baru 3. Menciptakan generasi Indonesia yang mampu bersaing maju



BAB II RIVIEW JURNAL



Jurnal Utama Judul



Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Pangkas



Jurnal ISSN Download Halaman Tahun Penulis



Rambut Lanjutan Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK) https://jurnal.uns.ac.id/jptk 10 Halaman 2019 Widya Puji Astuti, Marwiyah, Ade Novi Nurul Ihsani,



Reviewer Tanggal Tujuan Penelitian



Annisa Rachmawati Astrid C. Sihombing 15 September 2020 Tujuan penelitian: menghasilkan produk berupa bahan



Subjek Penelitian Assessment Data



ajar (modul praktik) yang valid, reliabel dan efektif. Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Kecantikan semester 4 Kepada para peneliti, Para peneliti hendaknya mampu mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mampu



Kata Kunci Latar Belakang



mencapai tujuan yang diharapkan. bahan ajar, pangkas rambut lanjutan, pengembangan Pembaharuan dalam dunia pendidikan perlu dilakukan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pengajar dalam hal ini dosen, merupakan agen pembaharuan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang oleh pengajar untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan yang baru secara



sistematis



yaitu



melalui



tahap



rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar. Menurut Sukiman (2012:30), pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dosen diharapkan dapat melakukan langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan



refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan guna peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui penelitian pengembangan hal ini dapat mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Prodi Pendidikan Tata Kecantikan merupakan salah satu prodi yang berada di salah satu Perguruan Tinggi Negeri, dimana hasil belajar mahasiswa menitikberatkan pada keterampilan sehingga mahasiswa dituntut



untuk



lebih



kreatif



dan



inovatif



dalam



perkembangan dunia kecantikan. Salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Kecantikan adalah mata kuliah pangkas rambut lanjutan yang merupakan kelanjutan dari mata kuliah pangkas rambut dasar dengan bobot 2 sks. Perbedaan mata kuliah pangkas rambut dasar dan mata kuliah lanjutan terletak pada teknik pemangkasan serta alat yang digunakan, seperti: gunting, gunting penipis, clipper atau razor. Hasil dari mata kuliah pangkas rambut lanjutan diharapkan mahasiswa dapat mengkombinasikan dan mengembangkan teknik pemangkasan dasar menjadi berbagai macam bentuk model pangkas rambut sesuai karakteristik pelanggan/model. Pembelajaran dikatakan berhasil



apabila



tujuan



pembelajaran



yang



telah



ditentukan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar pangkas



rambut



lanjutan



perlu



memperhatikan



karakteristik mahasiswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di Perguruan Tinggi Negeri Prodi Pendidikan Tata Kecantikan hasil nilai pangkas rambut lanjutan yang didapatkan mahasiswa masih rendah. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Annisa (2012:3), kebutuhan dalam belajar pemangkasan rambut dasar berada pada kategori kurang dan secara keseluruhan



motivasi belajar siswa dalam pemangkasan rambut dasar berada pada kategori kurang sekali. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya: antusias mahasiswa dalam



belajar



rendah,



lingkungan



yang



kurang



mendukung dan kurangnya penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran berlangsung, bahan ajar yang digunakan selama ini adalah modul yang berisi materi dan gambar bentuk model pangkas rambut. Maka hal ini yang menyebabkan banyak mahasiswa kecantikan mengalami kesulitan dalam memahami teknik pangkas rambut lanjutan ketika Metode Penelitian



praktik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode



penelitian



pengembangan,



bertujuan



untuk



menghasilkan produk berupa bahan ajar praktik pangkas rambut lanjutan. Penelitian dilakukan di Prodi Pendidikan Tata Kecantikan pada bulan Maret sampai Oktober 2018. Model pengembangan yang digunakan, mengacu pada penelitian pengembangan Borg dan Gall (1989: 624). Model ini dapat dimodifikasi menjadi 4 tahap, meliputi: studi pendahuluan, pengembangan produk dan validasi, ujicoba terbatas dan hasil produk akhir. Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Kecantikan semester 4 yang sedang menempuh mata Langkah Penelitian Hasil Penelitian



kuliah pangkas rambut lanjutan. Validitas dan reliabilitas bahan ajar dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan ajar dilihat dari komponen kelayakan isi, kelayakan penyajian, penilaian bahasa dan kelayakan penyajian. Hal ini sesuai dengan pedoman penulisan bahan ajar menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Validasi produk dapat dilakukan



dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman sebagaimana disebutkan untuk menilai produk baru yang dirancang (Sugiono, 2014: 302). Draf bahan ajar yang dihasilkan pada tahap pengembangan produk selanjutnya divalidasi oleh tiga validator yaitu: (1) dosen pengampu mata kuliah pangkas rambut dasar; (2) praktisi dalam bidang pangkas rambut; dan (3) ahli media. Draf pengembangan bahan ajar yang telah dikembangkan oleh penulis adalah berupa bahan ajar (modul praktik) mata kuliah pangkas rambut lanjutan. Ketiga validator diminta untuk memberikan penilaian dan saran terhadap produk bahan ajar yang dikembangkan. Tahap ini bertujuan untuk memperoleh data secara lengkap demi perbaikan dan kesempurnaan produk yang ingin dihasilkan. Pada bagian akhir validasi, validator



memberi



kesimpulan



berkaitan



dengan



kelayakan bahan ajar secara keseluruhan sebelum diujicobakan pada mahasiswa. Valid atau tidaknya bahan ajar yang dikembangkan ditentukan dari kesesuaian hasil validasi dengan pedoman kriteria penilaian. Hasil validasi berupa pernyataan para ahli bahwa bahan ajar (modul praktik) pangkas rambut lanjutan valid/layak untuk diujicobakan dengan sedikit revisi. Pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap format awal bahan ajar. Selain itu, dari validasi bahan ajar diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan terletak pada interval 3,36 - 4,00 atau masuk pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata 3,7. Hasil validasi ini tidak terlepas dari proses penyusunan bahan ajar yang memperhatikan tiga prinsip meliputi: prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan



prinsip kecukupan (Direktorat PSMA, 2006: 6). Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Daftar Pustaka



koefisien Alpha Cronbach diperoleh hasil sebesar 0,652 Annisa, Sharen. (2012). Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemangkasan Rambut Dasar Kompetensi Keahlian



Tata



Payakumbuh.



Kecantikan



Skripsi.



Rambut



Padang:



SMKN



Universitas



3



Negeri



Padang. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2007). Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Estetika. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Departemen Pendidikan Nasional. (Diperoleh dari:



http://desyandri.files.wordpress.com/2



014/02/panduan-penilaian



kelompokmata-pelajaran-



estetika-pdf.pdf). Diunduh pada tanggal 30 Juni 2014. Borg, R. Walter dan Gall Meredith D. (1989). Educational Research An Introduction. Logman: Fifth Edition. Depdiknas. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dan Menengah, Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sisdiknas. Jakarta: Depdikbud. Hake, Richard R. (1999). Analyzing Change/Gain



Scores.



diunduh



pada:



http://physics.indiana.edu/sdi/ajpv3i/p df Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Rosda Karya. Nurhadiyanto, D., Wagiran dan Mujiono. (2004). Reduksi Miskonsepsi dalam Perkuliahan Fisika melalui Penerapan



Modul



Berorientasi



dengan



Konstruktivistik.



Model



Pembelajaran



Laporan



Penelitian.



Yogyakarta: UNY. Oktaviana, Dewinta., S. Hartini., dan Misbah.



(2017).



Pengembangan



Modul



Fisika



Berintegrasi Kearifan Lokal Membuat Minyak Lala Untuk Melatih Karakter Sanggam. Jurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika. Volume. 5 Nomor. 3 Oktober. diunduh di



http://researchgate.net/publication/325



447744_Pengembangan_Modul_Fisik a_Berintegrasi_Kearifan_Lokal_Mem buat_Minyak_Lala_Untuk_Melatih_K arakter_Sanggam.pdf Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses



Belajar



Mengajar.



Jakarta:



Rineka



Cipta.



Suharsimi, Arikunto. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.



Jakarta:



Bumi



Aksara.



___________________. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi ksara. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. ________.



(2010).



Metode



Penelitian



Kuantitatif,



Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.



Bandung:



Pengembangan



Alfabeta.



Media



Sukiman.



Pembelajaran.



(2012).



Yogyakarta:



Pedajogya Suryabrata, S. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Depdiknas Ulfa, Maria. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Materi Gaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V MI Negeri Brani Kulon Probolinggi. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.



Wulansari



Prasetyaningsih,



dkk.



(2016).



Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Prodi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK, FT, Unnes. Artikel. Semarang: Unnes



Kekuatan Penelitian



Jurnal memuat data yang rinci serta tabel proses pencapaian hasil penelitian sehingga data nya bersifat akurat



Kelemahan Penelitian



Tidak ada ISSN dan tidak dicantumkan langkah penelitian,



Kesimpulan



Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan ujicoba yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:



1.



Penelitian



pengembangan



ini



telah



menghasilkan produk bahan ajar (modul praktik) mata kuliah pangkas rambut lanjutan. Produk tersebut telah memenuhi kriteria kelayakan bahan ajar, serta efektif digunakan dalam proses pembelajaran. 2. Berdasarkan hasil validitas isi dan reliabilitas bahan ajar praktik mata kuliah pangkas rambut lanjutan ditinjau dari expert judgement berkategori sangat baik. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan valid/layak digunakan. Hasil reliabel masuk dalam kategori reliabilitas kuat. 3. Terdapat peningkatan hasil belajar mahasiswa, hal ini dibuktikan dengan perolehan gain score dan masuk dalam kategori tinggi. Efektifitas penggunaan bahan ajar mata kuliah pangkas rambut lanjutan yang dikembangkan sangat efektif sehingga Saran



dapat membantu mahasiswa pada proses pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan diharapkan dapat menunjang pembelajaran praktik di Prodi Pendidikan Tata Kecantikan. Adapun beberapa saran yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar, yaitu sebagai berikut: 1. Bahan ajar ini layak digunakan mahasiswa dalam pelaksanaan praktik pangkas rambut lanjutan agar mahasiswa lebih terampil dalam memangkas rambut. 2. Bagi dosen, bahan ajar ini layak digunakan karena sudah



melalui



proses



penelitian.



Dosen



juga



dapat



mengembangkan bahan ajar (modul praktik) secara lebih kreatif. Bahan ajar praktik ini hanya sebagai alternatif dan bukan satu-satunya bahan ajar yang dapat digunakan sehingga dosen kecantikan disarankan dapat memadukan dengan strategi yang menarik sehingga mahasiswa termotivasi untuk melaksanakan praktik. 3. Produk pengembangan ini sebaiknya dikembangkan lebih lanjut dengan materimateri lain yang berkaitan dengan mata kuliah di Prodi Pendidikan Tata Kecantikan dan ditambah dengan pendekatan yang sesuai karakteristik materi.



Jurnal Pembanding Judul



Media Pembelajaran Augmented Reality Pada Sub



Jurnal ISSN Download



Kompetensi Pemangkasan Rambut Teknik Increase Layer e-jurnal, Volume 09 Nomer 2 (2020), Edisi Yudisium 2 https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-



Halaman Tahun Penulis Reviewer Tanggal Tujuan Penelitian



rias/article/view/33673/30089 Halaman 115-123 2020 Linda Amelia, Nia Kusstianti, S.Pd, M.Pd. Astrid C. Sihombing 15 September 2020 Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui kualitas media serta kelayakan sebuah media pembelajaran augmented reality pada sub kompetensi pemangkasan



Subjek Penelitian



rambut teknik increase layer. 5 observer guru mata pelajaran pemangkasan rambut, 4 observer yaitu dosen ahli serta 21 mahasiswa tata rias yang telah lulus mata kuliah media pembelajaran dan



Assessment Data



mata kuliah pemangkasan rambut Kepada para peneliti, Para peneliti hendaknya mampu mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mampu



Kata Kunci



mencapai tujuan yang diharapkan. Media Augmented Reality, Pangkas Rambut, Teknik



Latar Belakang



increase layer. Perubahan ilmu pengetahuan serta teknologi saat ini yang telah menjadikan pendidikan berkembang dengan sangat pesat, banyak sekali pembaharuan yang telah dilakukan dengan harapan dapat mencapai suatu tujuan untuk



dapat



meningkatkan



kualitas



dan



kuantitas



pendidikan, perubahan tersebut juga dapat mendorong berkembangnya pada proses belajar mengajar atau pembelajaran dikelas menjadi lebih efektif dan lebih menarik yang bertjuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya yang telah dilakukan untuk dapat meningkatkan sebuah kualitas serta kuantitas pendidikan



yaitu dengan menciptakan suasana belajar di kelas agar lebih efektif dan menarik dalam upaya tersebut maka sangat diperlukan sebuah media pembelajaran yang sangat menarik serta dapat dengan mudah dipahami. Media pembelajaran dianggap sebagai sarana yang sangat membantu



didalam



proses



pembelajaran



untuk



pemahaman materi pembelajaran yang sedang diajarkan pada proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, sehingga didalam proses belajar mengajar tersebut diharapkan untuk mempunyai media pembelajaran yang menarik, relevan dengan sebuah perkembangan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dan juga harus relevan pada kompetensi yang akan diajarkan pada saat proses belajar mengajar. Media pembelajaran tersebut dapat menjadikan proses belajar mengajar dikelas menjadi lebih optimal dan meningkatkan kualitas pendidikan.



Heinich,



dkk



(1985,



dalam



Rudy



sumiharsono, 2017 : 9) Mengemukan pendapat bahwa media pembelajaran ialah sebuah perantara serta dapat membawa sebuah pesan maupun sebuah informasi yang mempunyai tujuan dari pembelajaran, sehingga media pembelajaran



dapat



berfungsi



mempercepat



proses



pembelajaran yang sedang berlangsung. Penggunaan serta pemanfaatan sebuah media pembelajaran yang sangat baik, tepat dan dapat memadai, sangat diharapkan mampu untuk merangsang pola pikiran, perhatian dan juga minat siswa, serta informasi pembelajaran yang disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas atau mudah dipahami. Media pembelajaran yang saat ini sering diterapkan didunia



pendidikan



masih



menerapkan



media



pembelajaran berupa buku, gambar dan slide powerpoint



biasa. Media pembelajaran tersebut dapat diubah dan di inovasi menjadi sebuah media pembelajaran yang sangat inovatif dengan sebuah media pembelajaran virtual yang menggunakan



teknologi



yaitu



augmented



reality.



Penerapan teknologi augmented reality didalam dunia pendidikan sangat sering digunakan. Menurut Mark Bilinghurst



(2002,



Penelitian



tentang



dalam



jurnal



augmented



newhorizons.org)



reality



di



bidang



pendidikan pernah diteliti oleh beberapa peneliti di Amerika



diantaranya



Feiner



tahun



1993



yang



mengembangkan teknologi augmented reality dengan menggunakan bantuan komputer. Bilinghurst tahun 2001 juga meneliti tentang augmented reality yang dijadikan buku atau disebut magic book. Ohshima dkk tahun 1998 meneliti tentang penggunaan teknologi augmented reality dikolaborasikan dengan game klasik. Penerapan teknologi augmented reality didalam dunia pendidikan tersebut menunjukan bahwa dengan teknologi augmented reality tersebut seseorang dapat menjadi lebih interaktif dalam proses belajar mengajar, dunia pendidikan semakin berkembang



dengan



adanya



teknologi



ini



karena



teknologi dapat memunculkan pengalaman bentuk baru dalam dunia pendidikan teknologi augmented reality dapat sebagai sarana untuk transisi antara dunia nyata dan Metode Penelitian



virtual. Jenis Penilitian



ini



merupakan



penelitian



Pre



Eksperimental dengan desain penelitian “ The OneShot Case Study Design” mengguanakan media pembelajaran Augmented Reality (AR) diterapkan dibidang tata kecantikan yaitu sub kompetensi pemangkasan rambut teknik



increase



layer.



Metode



pengumpulan



data



penelitian ini dengan menggunakan kegiatan observasi data tentang kualitas media pembelajaran dan observasi data tentang kelayakan media pembelajaran augmented reality yang diterapkan di bidang tata kecantikan pada sub Langkah Penelitian Hasil Penelitian



kompetensi pemangkasan rambut teknik increase layer Hasil analisis data kualitas media pembelajaran augmented reality pada sub kompetensi pemangkasan rambut teknik increase layer diperoleh rata-rata nilai keseluraham aspek 3.42 dengan kriteria penilaian sangat baik dan rata-rata nilai terendah yaitu 3.26 pada Aspek 3 dan Aspek 10. Hal ini disebabkan pada Aspek 3 kemiripan bentuk rambut pada bentuk 3 dimensinya kurang terlihat nyata atau tidak seperti objek nyata, bentuk rambut pada media pembelajaran tersebut terlihat seperti bentuk rambut di tokoh kartun, tidak seperti bentuk rambut manusia dan Aspek 10 disebabkan oleh animasi pemangkasan rambut pada media tersebut tidak menjelaskan secara detail tentang cara pemangkasan rambut teknik increase layer diseluruh bentuk kepala pada media pembelajaran tersebut bentuk 3 dimensi dan animasinya menjelaskan teknik pemangkasan rambut bagian



depan



dan



belakang



tetapi



tidak



secara



keseluruhan, pada bentuk 3 dimensi dan animasi tersebut juga tidak terdapat penjelasaan terkait dengan teknik pemangkasannya. Hasil analisis kelayakan sebuah media pembelajaran diperoleh dari jumlah hasil nilai rata-rata masing-masing responden yang kemudian di rata-rata mendapat rata-rata nilai 3,43 dengan kriteria penilaian yang tergolong sangat layak. Berdasarkan rata-rata nilai yang didapat tersebut



dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran augmented reality sangat layak jika diterapkan pada sub kompetensi pemangkasan rambut teknik increase layer. Wati rima mengemukakan pendapat bahwa media pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai media yang baik dan layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar apabila media tersebut sudah memenuhi tujuan dari pembelajaran dan didalam media pembelajaran tersebut sudah sesuai Daftar Pustaka



dengan tingkat pemahaman (Wati Rima, : 2016:19) Arifitama, Budi. 2017. Panduan mudah membuat Augmented



Reality.



Yogykarta:



Andi



Publisher.



Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arief S, Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Billinghurst. Mark. 2002. “Augmented Reality In Education”. Jurnal teknologi, (Online), (http://www.newhorizon.org) diakses 29 Januari 2020. Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada. Citrawati S. 1993. Dasar-Dasar Terampil Tata Rias Rambut. Jakarta: Karya Utama. . Jalinus, Nizwardi dan Ambiyar. 2016. Media dan sumber belajar. Jakarta: PT Kencana. Kurniawan, Nanang. 2017. “Pengembangan



Media



Pembelajaran



Berbasis



Augmented Reality”. Jurnal Teknik Elektro (Online), (http://uny.ac.id) Vol 1 no 1., Diakses 29 Januari 2020. Nasrudin,



Juhana.



2019.



Metodologi



Penelitian



Pendidikan. Bandung: PT Panca Terra Firma. Pritasari, Octaverina dan Biyan Yesi. 2016. Pangkas Rambut Dasar. Srabaya: Unesa Unipres. Prihantina, Ida. 2016. Modul Keahlian Tata Kecantikan Rambut. Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga



Kependidikan



Kementrian



Kependidikan



dan



Kebudayaan. Riduwan. 2009. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung: Cv Alfabeta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Susilana, Rudi dan Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Cv Wacana Prima.



Sugiyono.



Penelitian.Bandung:



2017. Cv Alfabeta.



Statistik



Untuk



Sugiyono. 2019.



Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv Alfabeta. Wati Rima. 2016. Ragam Media Pembelajaran. Kekuatan Penelitian



Jakarta : Kata Pena. Jurnal memuat data yang rinci serta tabel proses pencapaian hasil penelitian sehingga data nya bersifat akurat



Kelemahan Penelitian



Tidak ada ISSN dan tidak dicantumkan langkah penelitian,



Kesimpulan



Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan ujicoba yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:



1.



Penelitian



pengembangan



ini



telah



menghasilkan produk bahan ajar (modul praktik) mata kuliah pangkas rambut lanjutan. Produk tersebut telah memenuhi kriteria kelayakan bahan ajar, serta efektif digunakan dalam proses pembelajaran. 2. Berdasarkan hasil validitas isi dan reliabilitas bahan ajar praktik mata kuliah pangkas rambut lanjutan ditinjau dari expert judgement berkategori sangat baik. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan valid/layak digunakan. Hasil reliabel masuk dalam kategori reliabilitas kuat. 3. Terdapat peningkatan hasil belajar mahasiswa, hal ini dibuktikan dengan perolehan gain score dan masuk dalam kategori tinggi. Efektifitas penggunaan bahan ajar mata kuliah pangkas rambut



lanjutan yang dikembangkan sangat efektif sehingga Saran



dapat membantu mahasiswa pada proses pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan diharapkan dapat menunjang pembelajaran praktik di Prodi Pendidikan Tata Kecantikan. Adapun beberapa saran yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar, yaitu sebagai berikut: 1. Bahan ajar ini layak digunakan mahasiswa dalam pelaksanaan praktik pangkas rambut lanjutan agar mahasiswa lebih terampil dalam memangkas rambut. 2. Bagi dosen, bahan ajar ini layak digunakan karena sudah melalui



proses



penelitian.



Dosen



juga



dapat



mengembangkan bahan ajar (modul praktik) secara lebih kreatif. Bahan ajar praktik ini hanya sebagai alternatif dan bukan satu-satunya bahan ajar yang dapat digunakan sehingga dosen kecantikan disarankan dapat memadukan dengan strategi yang menarik sehingga mahasiswa termotivasi untuk melaksanakan praktik. 3. Produk pengembangan ini sebaiknya dikembangkan lebih lanjut dengan materimateri lain yang berkaitan dengan mata kuliah di Prodi Pendidikan Tata Kecantikan dan ditambah dengan pendekatan yang sesuai karakteristik materi.



REFERENSI



https://jurnal.uns.ac.id/jptk



https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tatarias/article/view/33673/30089