CJR Pendidikan Pancasila Gunado [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila



Dosen pengampu : MARYATUN KABATIAH



Oleh:



GUNADO PARLAUNGANTA



(4182220014)



Kelas: Biologi Nondik C 2018



BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa , karena atas berkat dan anugerah darinya lah saya bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini mata kuliah “ PENDIDIKAN PANCASILA“ Saya juga menganggap bahwa tugas yang saya buat ini masih memiliki kekurangan dan oleh karena itu, saya berharap kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas Critical Journal Review saya ini. Demikianlah yang dapat saya sampaikan , atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih . Semoga ini bisa bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi kita semua



Medan, November 2019



Gunado Parlaunganta



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………......1 A. B. C. D.



Rasionalisasi Pentingnya CJR………………………………………………………....1 Tujuan Penulisan CJR………………………………………………………………....1 Manfaat CJR……………………………………………………………………....…..2 Identitas Artikel dab Journal Yang di Review………………………………………...2



BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL………………………………………………………..3 A. Pendahuluan…………………………………………………………………...……...3 B. Deskripsi Isi…………………………………………………………………………...3 BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………....…6 A. Pembahasan Isi Journal…………………………………………………………….....6 B. Kelebihan dan Klemahan Journal………………………………………………..…...6 BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………….....8 A. Kesimpulan………………………………………………………….....…………......8 B. Rekomendasi……………………………………………………………………........8 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CJR Pendidikan di abad ini penting untuk menjamin peserta didik, siswa maupu ,mahasiswa memiliki keterampilan belajar dan berinovasi sertaterampil menggunakannya sebagai life skill. Keterampilan belajar danberinovasi meliputi kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, serta kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi.Kemampuan mengomunikasikan hasil pemikiran dapat dilakukan secara lisanmaupun tulisan.Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan bagi mahasiswa padajenjang pascasarjana adalah Critical Journal Review. Secara harfiah, Critical Journal Review adalah kegiatan mengkritisi sebuah jurnal penelitian. Namun Critical Journal Review bukan sekedar membuat laporan atau tulisan tentang isi sebuah penelitian atau artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan sebuah penelitian, menyoroti hal yang menarik dari penelitian tersebut, serta menganalisis pengaruh gagasan tersebut terhadap cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui Critical Journal Review kita menguji kemampuan pikiran tingkat tinggi seseorang untuk kemudian menuliskannya kembali berdasarkan sudut pandang, pengetahuan, dan pengalaman yang kita miliki. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan budaya membaca. Critical Journal Review menggunakan langkah-langkah dalam proses berpikir kritis terdiri dari beberapa tahap, yaitu: merangkum (menyatakan kembali), menganalisis (menggali informasi tersirat), mensistesiskan (menghubungkan apa yang telah dirangkum dan dianalisis dengan pengetahuan dan pengalaman kita), dan mengevaluasi (membuat penilaian). Berdasarkan uraian di atas, maka Critical Journal Review menjadi kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang komprehensif. Critical Journal Review pula sangat bermanfaat ketika membahas isu-isu atau permasalahan yang sentral. Dalam laporan ini, penulis mereview sebuah penelitian yang membahas tentang komunikasi interpersonal.



B. Tujuan Penulisan CJR Critical Journal Review ini disusun bertujuan untuk: 1. Penyelesaian tugas individu pada matakuliah Pendidikan Pancasila 2. Menambah wawasan mahasiswa dalam menggali informasi dan menganalisis gagasan dalam sebuah penelitian; 3. Meningkatkan kemampuan nalar dan berpikir kritis dalam mencari informasi yang terdapat dalam sebuah penelitian; 1



4. Menguatkan teori yang berhubungan dengan Pancasila



C. Manfaat CJR Secara sederhana, penulisan Critical Journal Review memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Merangkum gagasan yang dituangkan dalam penelitian yang dilaporkan. 2. Menemukan kelebihan dan kekurangan dari yang penelitian dilaporkan dengan melakukan analisis secara seksama. 3. Melatih kemampuan berpikir kritis analitis serta menuangkannya kembali dalam gagasan tertulis. 4. Menjadi bahan referensi dasar dalam merekayasa ide menjadi sebuah tulisan baru dan sebuah penelitian.



D. Identitas Journal a. Jurnal 1 1. Judul Artikel



: MEMAKNAI KEMBALI MULTIKULTURALISME



INDONESIA DALAM BINGKAI PANCASILA 2. Pengarang Artikel



: Abd Mu’id Aris Shofa



3. Nama Journal



: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan,



4. ISSN



: 2528-0767 (p) dan 2527-8495 (e)



5. Edisi Terbit



: Vol. 1, No. 1, Juli 2016



6. Kota Terbit



: Malang



b. Jurnal 2 1. Judul Artikel



: HAKEKAT NILAI PERSATUAN DALAM KONTEKS



INDONESIA (Sebuah Tinjauan Kontekstual Positif Sila Ketiga Pancasila) 2. Pengarang Artikel



: Hanafi



3. Nama Journal



: Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan



Kewarganegaraan 4. ISSN



: 2528-0767 (p) dan 2527-8495 (e)



5. Edisi Terbit



: Volume 3, Nomor 1, Halaman 56-63, Juni 2018



6. Kota Terbit



: Malang 2



c. Jurnal 3 1.Judul Artikel



: Pancasila As Integration Philosophy Of Education And



National Character 2. Pengarang Artikel : Syafruddin Amir 3. Nama Journal



: internasional journal of scientific & technology research



4. ISSN



: 2277-8616



5.Edisi Terbit



: Vol. 2 issue 1



6. Kota Terbit



:-



d. Jurnal 4 1.Judul Artikel



: PANCASILA AND RADICALIMS



2. Pengarang Artikel



: Hendro Muhaimin



3. Nama Journal



: jurnal dinamika hukum



4. ISSN



:-



5.Edisi Terbit



: Vol.18 No.1



6. Kota Terbit



: Yogyakarta



BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL A. Pendahuluan Multikulturalitas bangsa merupakan realitas dalam komunitas indonesia yang tak mungkin dipungkiri dan dihindari, bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan bahasa, suku, bangsa dan agama. Kondisi ini merupakan berkah dan hikmah apabila kita mampu mengaransemennya dalam sebuah keterpaduan yang menghasilkan keindahan dan kekuatan, tetapi juga bisa menjadi musibah disintregasi bangsa manakala multikulturalitas itu tidak terakomodasi dengan baik. Kondisi realitas masyarakat Indonesia sekarang ini masih ada anggapan dari sebagian kelompok masyarakat bahwa perbedaan itu adalah musuh yang harus dikalahkan, perbedaan 3



itu adalah suatu ancaman yang harus dihilangkan. Kelihatannya terlalu berlebihan, keberagaman suku, agama, budaya, ras dan antar golongan bukanlah suatu ancaman dan potensi konflik yang berakibat terjadinya disintegrasi bangsa. Tetapi justru perbedaan itu adalah jalan menuju pengintegrasian bagi bangsa Indonesia. Artinya, kondisi masyarakat yang sangat multikultural itu bisa mendorong masyarakat untuk secara otomatis melakukan pengintegrasian secara menyeluruh. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman dan kemauan mengapresiasi keberagaman multikultural dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia bahwa pihak mayoritas atau superior dalam mempertahankan eksistensinya, baik langsung maupun tidak memerlukan sumbangan pihak minoritas dan inferior. Dikotomi mayoritas-minoritas, superior-inferior pada aspek multikulturalisme bisa menjadi tragedi besar, bila ditumpangi dengan muatan politik-ideologis



ataupun



ketimpangan



dalam



kesempatan



kinerja



ekonomi



(Kusumohamidjojo, 2000). Dengan demikian, pembangunan masyarakat Indonesia yang bhinneka memerlukan kesadaran penuh tentang ketunggalan dalam keberagaman.



B. Deskripsi Isi 1. Degradasi Semangat Persatuan dan Kesatuan Sesuai dengan tujuan dari semangat proklamasi kemerdekaan bahwa bangsa Indonesia merdeka ingin membentuk suatu negara yang berdiri diatas satu pondasi semangat persatuan dan kesatuan, sehingga mampu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu ditegaskan di dalam Pancasila sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Artinya berangkat dari realitas sejarah bangsa Indonesia yang sangat multikultural itulah maka bangsa Indonesia mempunyai cita-cita bersama untuk hidup bersama didalam satu bangunan rumah yang disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meskipun melihat kondisi kekinian sering kita jumpai banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia terkait dengan masalah multikulturalisme dalam bingkai kebhinekaan. Membangun kesadaran multikulturalisme dalam sebuah negara-bangsa, seperti Indonesia bukanlah upaya yang mudah. Bhinneka Tunggal Ika sebagai teks ideal yang diharapkan dapat menyelesaikan persoalan multikultural di Indonesia, ternyata 4



mengalami penafsiran yang berbeda-beda dalam setiap orde pemerintahan pasca kemerdekaan. Keberhasilan membangun semangat kebangsaan melalui wacana perlawanan terhadap kolonial, ternyata tidak dibarengi dengan keberhasilan yang sama dalam konsolidasi politik nasional.



2. Bhineka Tungga Ika Perekat nasionalisme Indonesia Akar nasionalisme Indonesia sejak awal justru didasarkan pada tekad yang menekankan pada pentingnya cita-cita bersama, di samping pengakuan sekaligus penghargaan pada perbedaan sebagai pengikat kebangsaan. Secara substansi, sesanti Bhineka Tunggal Ika adalah sesanti yang mengingatkan kita semua untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Sesanti ini lengkapnya berbunyi Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrva. Yang artinya berbeda-beda atau beragam, namun tetap satu, karena tidak ada kebenaran yang mendua. Didalam kakawin sutasoma mpu tantular secara lengkap menyinggung bhineka tunggal ika yang pada awalnya karena adanya perbedaan antara agama budha dan hindu (siwa). Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari konflik. Kemudian dalam sejarah bangsa indonesia dipilihnya kata-kata Bhineka Tunggal Ika dalam pita lambing burung garuda semata-mata dimaksudkan karena kata tersebut sangat bermakna dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia dengan multi etnisnya, agamanya, rasnya, antar golongannya adalah suatu keberagaman yang sejatiya berada dalam satu bangsa dan Negara Indonesia berdasarkan pancasila sebagai falsafah bangsa.



3. Pancasila: Falsafah Bangsa dan Pemersatu Bangsa Samapai Akhir Masa Indonesia adalah negara yang multikultural yang berdasarkan atas multi etnik, multi bahasa, multi agama dan multi budaya. Jika kenyataan ini tidak bisa diolah dan di aransemen dengan baik, maka akan bisa menimbulkan kekacauan yang bisa membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini sudah sering terlihat dalam konteks kehidupan masyarakat kita dengan banyaknya konflik-konflik yang terjadi baik di poso, ambon, papua, aceh dan daerah-daerah lainnya. Akan tetapi jika bangsa indonesia mampu mengelola perbedaan-perbedaan itu dengan baik maka itu menjadi satu



5



kekuatan besar yang tidak tertandingi. Bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan melalui semangat persatuan dan kesatuan yang kuat. Ideologi memberi bangsa Indonesia hal-hal yang ideal untuk diyakini akan kebenaranya, fungsi penting dari ideologi adalah membentuk identitas kelompok yang majemuk dan multikultural. Ideologi memiliki kecenderungan untuk memisahkan kita (ingrouop) dari mereka (outgroup). Dengan demikian maka ideologi berfungsi mempersatukan. Apabila dibandingkan dengan agama, agama juga berfungsi mempersatukan manusia dari berbagai kalangan yang majemuk dengan berbagai pandangan hidup masing-masing, bahkan mempersatukan manusia dari berbagai negara yang diikat dengan ideologinya masing-masing.sebaliknya ideologi mempersatukan orang dari berbagai agama dan untuk mengatasi konflik atau ketegangan sosial.



6



BAB III PEMBAHASAN 1. Pembahsan Isi Jurnal  Jurnal I Sesuai dengan tujuan dari semangat proklamasi kemerdekaan bahwa bangsa Indonesia merdeka ingin membentuk suatu negara yang berdiri diatas satu pondasi semangat persatuan dan kesatuan, sehingga mampu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu ditegaskan di dalam Pancasila sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Artinya berangkat dari realitas sejarah bangsa Indonesia yang sangat multikultural itulah maka bangsa Indonesia mempunyai cita-cita bersama untuk hidup bersama didalam satu bangunan rumah yang disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meskipun melihat kondisi kekinian sering kita jumpai banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia terkait dengan masalah multikulturalisme dalam bingkai kebhinekaan.  Jurnal II Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara atas kepentingan pribadi atau golongan. muatan ini menghendaki warga negara Indonesia menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Oleh sebab itu, perang antar suku, dan agama tidak perlu lagi terjadi, kita harus saling menghormati dan bersatu demi Indonesia. Pemain politik dan ekonomi tidak boleh mengorbankan kepentingan negara demi kelompoknya seperti penjualan asset negara dan masyarakat dirugikan. Oleh sebab itu, setiap warga negara harus melakukan pengawasan yang bersifat aktif terhadap penyelamatan kepentingan negara.  Jurnal III Pengaruh



ideologi



individualisme



,



neo-liberalisme materialisme,



dengan



sekularisme,



serangkaian hedonisme,



nilai



seperti



rasionalisme,



materialisme, tingginya budaya konsumerisme dan pengaruh budaya pasar dengan nilai-nilai kapitalisme telah menghantam identitas nasional Indonesia dengan kehidupan politik yang demokratis, sehingga kita sebagai bangsa Indonesia 7



hampir melupakan nilai-nilai budaya dan agama lokalnya sendiri yang kami yakini. Akibatnya, nilai-nilai dan kearifan lokal tidak memberi warna pendidikan Indonesia. Namun, lebih banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai barat dibandingkan dengan komunitas Eropa dan Amerika Serikat sekalipun. Penulis mencoba menghadirkan “Integritas Filsafat Pancasila Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia” yang diharapkan dapat memberikan solusi terbaik untuk pendidikan di Indonesia yang lebih diwarnai oleh nilai-nilai parsial, tidak terintegrasi, yang akan dihadirkan oleh beberapa ahli pendidikan di Indonesia.  Jurnal IV Indonesia telah mendefinisikan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang diajarkan orang untuk hidup dengan toleransi. Sebagian besar orang Indonesia memeluk Islam dan beberapa sekte seperti salafi, wahabi, jama'ah tabligh, ikhwanul muslimin, dan hizbut tahrir yang menawarkan alternatif bagi Muslim untuk mengetahui dan memahami dalam mempraktikkan nilai-nilai Islam secara individu, kelompok atau negara (Daulah Isamiyah). Munculnya berbagai organisasi pengajaran itu menjadi Islam yang dinamis. Gerakan Radikalisme berbasis agama (Islam) dianggap bertentangan dengan ideologi negara, Pancasila. Artikel ini mencoba mengkaji organisasi atau gerakan Islam yang harus ditoleransi, menghormati (lakum dinukum waliyadin), dan menjaga kedaulatan negara. Dengan demikian, setiap gerakan Islam yang tidak didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut diyakinkan bahwa mereka tidak datang dari Indonesia yang identik dengan kearifan lokal dan pluralitas.



2. Kelebihan dan Kekurangan Isi Journal a. Kelebihan Journal I 1) Artikel yang disusun sudah baik, karena cara penulisan didasarkan oleh pendapat para ahli ataupun rujukan dari buku. 8



2) Artikel yang disusun sudah baik, karena Penulisan artikel dilakukan secara ilmiah. 3) Isi dan judul sangat bersesuaian, serta hasil penelitian dari judul tersebut menimbulkan hal yang positif.



Kekurangan Journal I 1) Kata-kata yang digunakan terlalu rumit, sehingga pembaca tidak mudah dalam memahami isi artikelnya. 2) Pada bagian abstrak tidak ada terjemahan abstrak dalam bahasa inggris.



b.



Kelebiahan Journal II 1) Artikel yang disusun sudah baik, karena cara penulisan didasarkan oleh pendapat para ahli ataupun rujukan dari buku 2) Pada bagian abstrak ada terjemahan dalam bahasa indonesi dan bahasa inggris



Kekurangan Journal II 1) Tidak ada bagian pendahuluan 2) Jurnal tidak mencantumkan metode penelitian



c.



Kelebiahan Journal III 1). Artikel yang disusun sudah baik, karena cara penulisan didasarkan oleh pendapat para ahli ataupun rujukan dari buku. 2). Materi djielaskan secara rinci.



Kekurangan Journal III 1). Jurnal tidak mencantumkan metode penelitian.



2). Tidak memiliki kota terbit.



d.



Kelebiahan Journal IV 1). Jurnal mudah dipahami 9



2). Materi djielaskan secara rinci.



Kekurangan Journal IV 1). Jurnal tidak memiliki metode penelitian



2). Tidak memiliki ISSN.



10



BAB IV PENUTUP A. Simpulan Multikulturalisme bukan saja hanya menuntut kehidupan bersama berdsarkan atas bhineka tunggal ika yang penuh toleransi, dan rukun-rukun saja tetapi juga pengertian dan penghargaan antar budaya, antar agama, antar etnik dalam membina suatu tatanan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, ketentraman dan cinta kasih. Masih banyaknya masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukanlah suatu masalah yang tidak bisa dipecahkan. Apabila setiap orang mempunyai kemauan yang kuat untuk menciptakan kedamaian dan ketentraman di bumi pertiwi ini maka semua permasalahanpermasalahan itu bisa diselesaikan dengan satu jalan yaitu melalui Pancasila. Dengan demikian, Pancasila menjadi pemersatu bagi seluruh masyarakat dan tidak sebaliknya menjadi alat pemecah belah persatuan Indonesia dan Pancasila akan kekal abadi sepanjang zaman selama negara bangsa Indonesia masih ada di dunia.



B. Rekomendasi Dari kesimpulan di atas, ada beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan terkait dengan penelitian ini, yaitu: 1) Peneliti dapat merevisi penyajian penelitian ini agar dapat mencantumkan hal-hal yang penting dalam penelitian ini. 2) Penelitian ini sangat menarik untuk diungkap dalam lingkup yang lebih luas lagi. Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sejenis dengan menggunakan konteks dan aspek yang berbeda atau dengan mengubah metodologi penelitian.



11



DAFTAR PUSTAKA Shofa, Abd Mu’id Aris,. 2016. Memaknai Kembali Multikulturalisme Indonesia Dalam Bingkai Pancasila. Jurnal Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 1 Hanafi. 2018. Hakekat Nilai Persatuan Dalam Konteks Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1 Hendro M, 2018. Pancasila and Radicalism. Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 18 No. 1 Syafruddin, 2013, Pancasila As Integration Philosophy Of Education And National Character. International Journal Of Scientific & Technology Research. Vol. 1



12