Pendidikan Pancasila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Judul Buku



: Pendidikan Pancasila Pendidikan untuk mewujudkan nilai-nilai pancasila rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan sk.dirjen dikti n0.43/dikti/kep/2006 .



Oleh



: PROF. DR KAELAN, M.S Penerbit “paradigm” Yogyakarta



Page 1



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Daftar pustaka Andrews, W.G., 1968, constitution and constitutionalism, Van Nostrand Company, New Jersey. Asshiddiqie, J., 2015, Konstitusi dan Konstitusional Indonesia, Konstitusi Press, Jakarta. Asshiddiqie, J., 2006, Pengantar Ilmu Hukum Tatanegara, Kontitusi Press, Jakarta. Attamimi, A Hamid S., 1991, “Pancasila Cita Hukum dalam Kehidupan Hukum Bangsa Indonesia” , dalam Oetoyo Oesman dan Alfian, Pancasila Sebagai Ideologi, BP 7 Pusat, Jakarta. Ayatrohaedi, 1986,1986, Kepribadian Budaya Bangsa: Local Genius, Pustaka Jaya, Jakarta. Abdulgani Ruslan, 1998, Pancasila dan Reformasi. Makalah Seminar nasional KAGAMA, 8 Juli 1998 di Yogyakata. Bambang Sumadio, dalam Sartono Kartodirdjo, 1997, Sejarah Nasional Indonesia III dan IV, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Baut Paul. S. & Beny Hartaman, 1998, Kompilasi Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta. Bagus, Lorens, 1996, Kamus Filsafat, Gramedia Puska Utama, Jakarta. Besar Abdulkadir, 1995, dalam, Cita Negara Persatuan Indonesia, BP-7 Pusat, Jakarta. Berger, P.L., 1988, The Capitalist Revolution, Fifty Propositions about Prosperity, Equality, and Liberty, Basic Books, New York. Bp-7 Pusat, 1988, Ketetapan-Ketetapan MPR Republik Indonesia, Jakarta. Bp-7 Pusat, 1994, Bahan Penataran P-4, Pancasila/P-4 Jakarta. Bp-7 Pusat 1994, Bahan Penataran P-4, Undang-Undang Dasar 1945 Jakarta. Budiardjo Miriam, 1981, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta. Cooley Charles Horton, D., 1922, Sociology Theory and Social Research. Dalam K.J. Veeger, Realita Sosial Gramedia Jakarta. Darmodihardjo Dardji, dkk., 1978, Santiaji Pancasila, Usaha Nasional, Surabaya. Darmodihardjo Dardji, 1996, Poko-pokok Filsafat Hukum, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Darmodihardjo Dardji, 1979, Pancasila Suatu Orientasi Singkat,Cet. 8, PN. Balai Pustaka, Jakarta. Darmodihardjo Dardji, 1996, Penjabaran Nilai-nilai Pancasila dalam Sistem Hukum Indonesia, penerbit Rajawali, Jakarta.



Page 2



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dipoyudo Kirdi, 1984, Pancasila arti dalam Pelaksanaannya, CSIS, Jakarta. Dipoyudo Kirdi, 1985, Keadilan Sosial, Rajawali, Jakarta. Dahm Bernard, 1987, Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan, LP3ES, Jakarta. Driyarkara, 1987, Percikan Filsafat, Pembangunan Nasional, Jakarta. Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Bekerjasama dengan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional, 1993, Konsep Bangsa Indonesia tentang Hak-hak Asasi Manusia Berdasarkan Nilai-nilai Pancasila, Yokyakarta. Feith, Herbert, 1962, The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia, Cornell University Press, Itchaca, N.Y. Galtung Johan, 19180, The True Worlds: A Transnational Perspective, The Free Press, New York. Gough I., 1979, The Political Economy of Walfare State, The Mac Millan Press, London. Hardowirogo Marbangun, 1977, Hak-hak Asasi Manusia dalam Mekanisme-mekanisme Perints, Nasional, Regional, Patma, Bandung. Hatta Mohammad, Panitia Lima, 1984 Uraian Pancasila, Mutiara, Jakarta. Heuken, A. SJ. Dkk., 1988, Ensiklopedia Populer Poliik Pembangunan Pancasila, Edisi ke 6, Penerbit Yayasan Cipata Loka Caraka, Jakarta. Hardiman, F. Budi, 2009, Demokrasi Deliberatif: MENIMBANG Negara Hukum danRuang Publik dalam Teori Diskursus Jugen Habermas, Kanisius, Yokyakarta. Held David, 1995, Democracy and TeGlobal Order: From the Moern State to COSMOOLITAN Govermance, Polity Press, London. Huwaydi Fahmi, 1996, Demokrasi Oposisi dan Masyarakat Madani, Penerbit Mizan, Jakarta. Ihza Mahendra Yursil, 1999, Ideologi dan Negara, dalam Gazali, “Yursil Ihza Mahendra Tokoh Intelektual Muda, Rajawali, Jakarta. Indrati S, Maria Farida, 2007, Ilmu Perundang-Undangan, Kanisius, Yogyakarta. Ismail Faisal, 1998, Nepotisme dan Runtuhnya Sebuah Kekuasaan, Dalam SKH. Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 18 April 1998, Yokyakarta. Ismaun, 1981 Tinjauan Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia. C. V. Carya Remaja. Ismaun, 1975, Problematika Pancasila Sebagai Kepribdian Bangsa Indoneia CV. Yulianti, Bandung. Kaelan, 1983, Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945, Liberty, Yogyakarta.



Page 3



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Kaelan, 1996, Filsafat Pancasila, Pradigma, Yogyakarta. Kaelan, 1995, “Hakikt Silasila Pancasila”, dalam Ensiklopedia Pancasila Pariata Westra (Ed),Penerbit BPA, Yogyakarta. Kaelan, 2007, KesatuanePISTEMOLOGIS DI Era Reformasi dan Revitalisasi Nation State, Pidato Pengukuhan Guru Besar Filsafat, Diucapkan di Depan Rapat Terbuka Majelis Gurus Besar Universitas Gadjah Mada, Tanggal 10 Juli 2007, di Yogyakarta. Kaelan dan Zubaidi, 2007, Pendidikan Kewrganegaraan, Pradigma, Yogyakarta. Kaelan, 2010, Etika Politik Berdasarkan Pancasila, Makalah Nara Sumber dalam Diskusi di Kementrian Dalam Negeri, Jakarta. Kaelan, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila, Pradigma, Yogyakarta. Kattsoff, Louis O., 1986, Pengantar Filsafat, dialihbahasakan oleh:Soejono Soemargono, Tiara Wacana, Yogyakarta. Kancil, 1980, Pancasila da UUD 1945, Cet. 7, Pradnya parmita, Jakarta. Karya Anda, 1987, Ketetapan-ketetapan MPR , Surabaya. Kenneth r. Hall, 1989, Dalam Suwarno, Sejarah Birokrasi Pemerintahan Indonesia Dahulu Dan Sekarang, penerbit UAJ, Yogyakarta Khodi, Silvester.A., dan Soejadi, R., 1994, Filsafat, Ideologi dan Wawasan Bangsa Indonesia, penerbit Universitas Atma aya, okyakarta. Kusnardi, 1995, Ilmu Negara, Gaya Media Pratama, Jakarta. Kuntowijoyo, 1997, “Agama Dan Demokrasi Di Indonesia”, dalam Riza Norma-norma Arfani (Ed), Demokrasi Indonesia Kontemporer, CV. Rajawali, Jakarta. Kusuma, RM, A.B., 2009, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Badan Penerbit Fakultas Huku Universitas Indonesia, Jakarta. Koentjara Ningrat, 1987, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta. Laboratorium Pancasila IKIP Malang, 1979, Pengertian Pancasila Atas Dasar UUD 1945 Dan KetetapanKetetapan MPR. Usaha Nasional, Surabaya. Laboratorium Pancasila IKIP Malang 1993, Pendidikan Pancasila, Laboratorium Pancasila, Malang. Lanur Alex, OFM, 1985, Logika Selayang Pandang, Kanisius, Yogyakarta. Leahy Louis, SJ., 1992, Aliran-Aliran Besar Atheisme, kansius, Yokyakarta.



Page 4



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Mahfud. M.D., 1999, “Pancasila Sebagai Pradigma Pembaharuan Hukum”, Dalam Jurnal Filsafat Pancasila Universitas Gadjah Mada, Yokyakarta. Mclever, R.M., 1996, The Modern State, Oxford Paperbacks, Oxford. Mulyono Slamet, 1975, Negara Kertagama dan Tafsir Sejarahnya, Bratara, Jakarta. Muhtaj E., 2005, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia, Prenada Media, Jakarta. Mudhofir Ali, 1985, Garis Besar Filsafat, Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta. Notonagoro, 1975, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Pantjuruan Tujuh, Jakarta. Notonogoro 1980, Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila. Cet. 9,Pantjuruan Tujuh, Jakarta. Notonogoro, 1975, Pemboekaan Oendang-Oendang Dasar 1945 (Pokok Kaidah Fundamentil Negara Indonesia, Pidato Pada Dies Natalis 11, Universitas Airlangga, Surabaya. Notonogoro, 1971, Pengertian Dasar Bagi Pedoman Implementasi Pancasila Untuk ABRI. Departemen Pertahanan dan Keamanan, Jakarta. Notonogoro, Pancasila Yuridisi Kenegaraan, Fakultas Filsafat, Yogyakarta. Pandoyo Toto S., 1981, Ulasan Terhadap Beberapa Ketentuan Undang-Undang Dasar 1945, Liberty, Yogyakarta. Pariata Westra (Ed), 1995, Ensiklopedia Pedoman Penghayatan dan Pengamala Pancasila, Penerbit BPA dan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Yogyakarta. Poespoprodjo Wasito, Dkk., 1989, Logika Ilmu Menalar, Remaja Karya, Bandung. Poespowardoyo, Soeryanto, 1991, Pancasila Sebagai Ideologi Ditinjau Dari Segi Sebagai Pandangan Hidup Bersama, Dalam “Pancasila Sebagai Indonesia”, BP-7 Pusat, Jakarta. Poespowardoyo Soeryanto, 1989, Filsafah Pancasila, Gramedia, Jakarta. Purbopranoto Kuntjoro. M.R., Hak-Hak Asasi Manusia dan Pancasila, Pradnya Paramita, Jakarta. Panarka, AWM., 1985, Sejarah Pemikiran Tentang Pancasila, CSIS, Jakarta. Pranarka, AWM., 1985, Kesinambungan, Penataan dan Ideologi, Analisa 1985-9, CSIS, Jakarta. Pringgodigdo, AG., Tanpa Tahu, Sekitar Pacasila, Penerbit SU-5, Malang. Ramlan, 1983, Morfologi, CV. Karyono, Yogyakarta. Rasyid, M., Ryaas, 1997, “Perkembangan Pemikiran Tentang Masyarakat Kewarganegaraan (Tinjauan Teoritik)”, Dalam Jurna Ilmu Politik No 17 AIPI Kerjasama dengan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.



Page 5



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Redaksi Sinar Grafika, 2000, Undang-Undang Hak Asasi Manusia 1999, Sinar Grafika, Jakarta. Rousseau J.J., 1986, Kontrak Sosial, Alih Bahasa: Sumardjo, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sekretaris Negara Republik Indonesia, 1995, Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta. Sinar Grafika, 1998, Garis-Garis Besar Haluan Negara 1998-2003, Tap MPR No II/MPR/1998, Jakarta. Sinar Grafika 1999, Tiga Undang-Undang Politik 1999, Sinar rafika, Jakarta. Sinar Grafika, 1999, Udang-Undang Otonomi Daerah, Sinar Grafika Soeroso, H.P., dkk., 1987, Pancasila Sebagai Pradigma Ilmu, Penerbit Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono X, 1998, Pancasila: Sumber Inspirasi, Visi dan Agenda Aksi Reformasi, Makala Diskusi Panel, “Pancasila dalam Prespektif Reformasi”, Pusat Studi Pancasila UGM, 15 Juni 1998, Yogyakarta. Shrode, Wiliam A. and Don Voich, Jr., 1974, Organization and Management: Basic System Concept, Irwin Book Co., Ma-laysia. Sulaiman Setiawati, Tanha Tahu, Sejarah Indonesia, Balai Pendidikan Guru, Bandung. Suwarno, P.J., 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Kanisius, Yogyakarta. Suhadi, 1998, Pendidikan Pancasla, Diktat Kuliah, Yogyakarta. Suhadi, 2000, Pendidikan Pancasla, Diktat Kuliah, Yogyakarta. Suny Ismail, Msc., 1980, Mekanisme Demokrasi Pancasila, Aksara Baru, Jakarta. Suryo, Joko, 2002, Pembentukan Identitas Nasional, Makala Seminar Terbatas Pengembangan Wawasan tentang Civic Education, LP3 UMY, Yogyakarta. Thaib Dahlan, 1994, Pancasila Yuridisi Kenegaraan, Penerbit AMP, YKPN, Yogyakarta. Titus Harold H, Marilyn S.Smith, Rchard T. Nolan, 1984, Living Issues Philosophy, diterjemahkan oleh: H.M. Rasyidi, penerbit Bulan Bintang, Jakarta. Vos, De, 1987, Inleiding Tot de Ethick, (terj. Soejono S.), Tiara Wacana, Yogyakarta. Wahyono Padmo, 1983, Indonesia Negara Berdasarkan Aas Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta. Wibisono Siswomihardjo Koento, 1989, Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, Makala Pada Lokakarya Dosen-Dosen di PTN dan PTS Se-Kopertis Wilayah V, Yogyakarta. Wrekso Soehardjo Soenaryo, Tnpa Tahu, Bentuk Susunan dan Isi Arti Pancasila, Yayasan Pembina Fakultsa Filsafat UGM, Yogyakarta. Page 6



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Yamin Muhammad, 1982, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Yamin Muhammad, 1959, Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia, Vol. II dan III, Siguntang, Jakarta.



Page 7



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAFTAR ISI Kata Pengantar ------ vii BAB I



PENDAHULUAN -----1 A. B. C. D.



Landasan Pendidikan Pancasila ----- 3 Tujuan Pendidikan Pancasila ----- 6 Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah ----- 7 Beberapa Pengertian Pancasila ----- 11



BAB II PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH BANGSA INDONESIA ----- 18 A. B. C. D. E. F. G.



Pengantar ----- 18 Nilai-nilai Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia ----- 20 Zaman Penjajahan ----- 25 Kebangkitan Nasional ----- 26 Zaman Penjajahan Jepang ----- 27 Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI ----- 37 Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan ----- 41



BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT A. Pengertian Filsafat ----- 49 B. Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem ----- 51 1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Bersifat Organisasi ----- 52 2. Susunan Kesatuan Pancasila yang Bersifat Hierakhis dan Berbentuk Piramidal ----- 52 3. Hubungan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling Mengualifikasi ----- 54 C. Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat ----- 55 1. Dasar Antropologi Sila-sila Pancasila ----- 56 2. Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila ----- 60 3. Dasar Aksikologis Sila-sila Pancasila ----- 63 D. Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia ----- 67 1. Dasar Filosofis ----- 67 2. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Fundamental Negara ----- 70 E. Inti Isi Sila-sila Pancasila -----72 BAB IV ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA A. B. C. D.



Pengantar ----- 78 Pengertian Nilai, Norma, dan Moral ----- 80 Nilai Dasar, Nilai Instrumental, dan Nilai Praktis ----- 83 Etika Politik ----- 86



Page 8



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1. Pengertian Politik ----- 87 2. Dimensi Politis Manusia ----- 89 3. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik ----- 93 BAB V KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR BERNEGARA DAN IDEOLOGI DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA (SUATU TINJAUAN KAUSALITAS) ----- 96 A. Pengantar ----- 96 B. Pancasila Sebagai Budaya Bangsa Indonesia ----- 96 1. Asal Mula yang Langsung ----- 99 2. Asal Mula yang Tidak Langsung ----- 99 3. Bangsa Indonesa ber-Pancasila danal Tiga Asas ----- 100 C. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa ----- 102 D. Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa dan Negara Indonesia ----- 104 E. Pancasila Sebagai Dasara Filsafat Negara (Philosofische Grondslag) ----- 108 F. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia ----- 111 G. Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesai ----- 118 H. Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indoesai ----- 120 BAB VII NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. Hakikat Negara ----- 139 B. Negara Kesatuan Republik Indonesia ----- 10 1. Hakikat Bentuk Negara ----- 143 2. NKRI Adalah Negara Kebangsaan ----- 145 C. Negara Kebangsaan Pancasila ----- 148 D. Hkikat Negara Integralistik ----- 149 1. Hubungan Antar Individu dan Negara ----- 151 2. Hubungan Antar Masyarakat dan Negara ----- 152 E. NKRI adalah Negara Kebangsaan yang Berketuhanan Yang Maha Esa ----- 154 F. NKRI adalah Negara Kebangsaan yang Berkemanusiaan yang Adil dan Beradab ----- 164 G. NKRI adalah Negara Kebangsaan yang Berpersatuan ----- 165 H. NKRI adalah Negara Kebangsaan yang Berkerakyatan ----- 169 I. NKRI adalah Negara Kebangsaan yng Berkeadilan Sosial ----- 177 BAB IX UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA RI TAHUN 1945 NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PERUNDANG-UNDANGAN DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 A. B. C. D. E.



Pengantar ----- 211 Undang-Undang Dasar ----- 212 Konstitusi ----- 213 Struktur Pemberintahan Indonesai Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 ----- 214 Isi Pokok Batang Tubuh UUD 1945 ----- 225 Page 9



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN F. Hubungan antar Lembaga-Lembaga Negara Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 ----241 G. Hak Asasi Manusia Menurut UUD 1945 ----- 248 BAB X BHINEKA TUNGGAL IKA ----- 255 A. B. C. D.



Pengantar ----- 255 Dasar Hukum Lembaga Negara Bhineka Tungga Ika----- 257 Bhineka Tunggal Ika Sebagai Local Wisdom Bangsa Indonesia ----- 260 Makna Filosofi Bhineka Tunggal Ika ----- 262



DAFTAR PUSTAKA ----- 265



Page 10



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB VI REALISASI PANCASILA Soal .



1. Jelaskan tentang arti dari realisasi Pancasila ! Jawaban



:Pandangan hidup , dasar Filsafat , Ideologi merupakan fungsi dari Pancasila . Realisasi adalah bagian dari pandangan hidup itu sendiri . Yang pada hakikatnya merupakan suatu system nilai , sebagaimana telah dipahami nilai Pancasila itu sendiri . Oleh karena itu maka realisasi dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari secara nyata merupakan suatu keharusan baik secara moral maupun secara hukum ( hal.124 A.Pengantar )



2. Apa yang mendasari realisasi Pancasila secara objektif ? : Nilai – nilai dalam Pancasila dan isi dari UUD 1945 sebagai dasar Negara . ( hal . 128 ) 3. Dalam merealisasikan Pancasila , mengapa perlu dipahami bahwa Pancasila adalah merupakan suatu sistim nilai ? Jawaban



Jawaban



:Karena dalam proses realisasi dan sosialisai Pancasila pertama harus diletakan pemahaman terhadap suatu system epistemology . Kelima sila merupakan system suatu kesatuan yang sistematik . Realisasi tidak mungkin hanya mendasari 1 sila saja . ( hal .134 )



4. Bagaimana realisasi yang secara objektif diwuudkan ? Jawaban



: Aktualisasi sebjektif adalah pelaksanaan pada setiap pribadi perseorangan , setiap warga Negara , setiap individu , setiap penduduk , setiap penguasa , dan setiap orang Indonesia . Realisasi yang secara subjektif ini diwujudkan dengan kesadaran , ketaatan , serta kesadaran setiap individu untuk merealisasikan Pancasila . ( hal .131 )



Page 11