Communicating Across Culture [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LECTURE NOTES



COMM6263 Business Communication



Week 2 Communicating Across Culture



COMM6263-Business Communication-R1



LEARNING OUTCOMES 1. Peserta diharapkan mampu mendefinisikan budaya melalui konteks. (LO1) 2. Peserta diharapkan mampu membandingkan dan mengontraskan dimensi-dimensi budaya. (LO2) 3.



Peserta diharapkan mampu menerapkan strategi agar berhasil dalam komunikasi internasional. (LO1)



4. Peserta diharapkan mampu mengindentifikasi perbedaan antar generasi. (LO1) 5. Peserta diharapkan mampu menerapkan strategi untuk penyelesaian tempat kerja yang diskriminasi dan membuat dokumen yang bebas dari bias. (LO3)



OUTLINE MATERI (Sub-Topic): 1. Definisi Budaya 2. Pengaruh Budaya pada Komunikasi Bisnis 3. Menghadapi Diskriminasi 4. Dokumen Bebas Bias



COMM6263-Business Communication-R1



ISI MATERI Organisasi yang memiliki banyak anggota sudah pasti memiliki berbagai keragaman atas dasar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut. Dalam kehidupan keseharian di tempat pekerjaan Anda bertemu dengan orang dengan latar belakang dan asal usul yang berbeda. Setiap anggota organisasi perlu memahami tentang keberagaman ini agar tercipta keharmonisan kerja yang baik demi keberhasilan pencapain tujuan organisasi. Perbedaan di tempat pekerjaan itu bisa berupa:         I.



Jenis kelamin Suku bangsa Asal usul daerah Kelas sosial Agama dan kepercayaan Umur Orientasi seksual Kemampuan fisik Definisi Budaya



Para ahli merumuskan banyak definisi budaya. Setiap negara dan juga setiap organisasi memiliki kebudayaan masing-masing yang membedakan negara atau organisasi yang satu dengan negara atau organisasi yang lainnya. Setiap orang tumbuh dan berkembang di dalam budaya masing-masing yang akan membentuk pola perilaku dan sikap hidup orangorang tersebut. Definisi budaya (culture) oleh Clifford Geertz, seorang antropolog yang dikenal dengan penelitian entografisnya di pulau Jawa, adalah sebuah sistem yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara konseptual dan diekspresikan secara simbolis yang pada akhirnya mempengaruhi orang-orang berkomunikasi, mengambil keputusan, dan memperoleh pengetahuan tentang kehidupannya. Budaya dapat dikategorikan sebagai budaya konteks tinggi dan budaya konteks rendah. Setiap orang secara pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan hanya caranya tetapi juga topik-topik yang dibicarakan. Kekhasan ini umumnya diwarisi seseorang dari budayanya. Edward T. Hall (1973) membedakan budaya konteks tinggi (high-context culture) dengan budaya konteks rendah (low-context culture), yang mempunyai beberapa perbedaan penting dalam cara penyajian pesannya. Budaya konteks-rendah ditandai dengan komunikasi konteks-rendah: pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung, lugas dan berterus terang. Pada budaya konteks-rendah mereka mengatakan maksud (they say what they mean) dan memaksudkan apa yang mereka katakana (they mean what they way). Bila mereka mengatakan “ya”, itu berarti mereka benar-benar menerima atau setuju. Contoh kalimat konteks-rendah adalah komunikasi



COMM6263-Business Communication-R1



(program) komputer. Setiap pesan harus dispesifikasikan dengan kode-kode tertentu; kalau tidak, programnya tidak akan jalan. Sifat dari komunikasi konteks-rendah adalah cepat dan mudah berubah karena itu tidak menyatukan kelompok. Sedangkan budaya konteks-tinggi ditandai dengan komunikasi konteks-tinggi: kebanyakan pesan bersifat implisit tidak langsung dan tidak terus terang. Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku nonverbal pembicara: intonasi suara, gerakan tangan, postur badan, ekspresi wajah, tatapan mata, atau bahkan konteks fisik (dandanan, penataan ruangan, benda-benda dan sebagainya). Pernyataan verbalnya bisa berbeda atau bertentangan dengan pesan nonverbal. Contoh komunikasi konteks-tinggi adalah komunikasi orang kembar dengan menggunakan kalimat pendek-pendek atau kalimat singkat. Sifat komunikasi konteks-tinggi adalah: tahan lama. Lamban berubah dan mengikat kelompok yang menggunakan. Berdasarkan sifatnya ini orang-orang berbudaya konteks tinggi lebih menyadari proses penyarin gan budaya daripada orang-orang berbudaya konteks rendah.



II.



Pengaruh Budaya pada Komunikasi Bisnis



Budaya berpengaruh sangat kuat dalam pola perilaku setiap anggota organisasi maka sejalan dengan hal itu, budaya juga memiliki pengaruh terhadap komunikasi bisnis. Ada sejumlah aspek yang perlu Anda pahami berkaitan dengan pengaruh budaya terhadap komunikasi bisnis yaitu: a) Nilai-nilai, kepercayaan dan praktik-praktik yang menyertainya Nilai-nilai dan kepercayaan ini akan berbeda-beda sesuai dengan budaya yang ada dalam komunitas tertentu. b) Komunikasi nonverbal Komunikasi jenis ini tidak menggunakan kata tetapi dapat menyampaikan pesan yang bisa diterima dengan jelas, misalnya dalam hal bahasa tubuh, anggukan atau gelengan kepala ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain, ruangan kantor seorang supervisor yang ratarata lebih luas dari pada ruangan bawahannya, dan lain-lain. c) Bahasa tubuh Tidak pernah seseorang yang berkomunikasi dengan orang lain tanpa disertai dengan bahasa tubuh. Dalam masyarakat tertentu ketika seseorang yang lebih muda berbicara kepada orang yang lebih senior, orang yang lebih muda akan membungkukkan badannya sebagai rasa hormat terhadap seniornya.



COMM6263-Business Communication-R1



d) Ruang Ruangan seseorang di dalam suatu kantor akan bisa menggambarkan posisi orang tersebut memiliki jabatan (posisi) tinggi atau sebaliknya. Bahkan beberapa pejabat tinggi dari suatu organisasi tertentu memiliki ruangan pertemuan khusus di dalam kantornya. e) Waktu Berbicara mengenai waktu ini, ada beberapa masyarakat tertentu yang sangat menghargai betapa pentingnya waktu itu bagi mereka, sehingga berusaha mengelola waktu sehemat mungkin dan selalu tepat waktu (on time) ketika mereka akan bertemu dengan seseorang atau ketika akan menghadiri pertemuan-pertemuan bisnis. Tetapi sebaliknya ada juga sebagian masyarakat dengan budaya tertentu yang tidak peduli dengan waktu dan mereka tidak pernah tepat waktu untuk menghadiri pertemuan-pertemuan. f) Komunikasi lisan Ketika Anda memiliki ide yang inovatif dan ide itu akan disampaikan kepada bos Anda, atau ketika berkomunikasi dengan orang-orang di dalam organisasi, Anda lebih sering melakukannya secara lisan. Agar komunikasi lisan dapat berjalan dengan efektif, Anda perlu memahami latar belakang dan budaya lawan bicara Anda. Terkadang dalam melakukan komunikasi lisan bisa menimbulkan salah paham karena terjadinya salah pengertian atau miskomunikasi. Hambatan-hambatan dalam komunikasi ini bisa terjadi disebabkan antara lain oleh: beban informasi yang terlalu banyak, instruksi yang tidak jelas, penyaringan yang tidak tepat, iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit mengetahui tentang latar belakang budaya orang yang bersangkutan, informasi dikuasasi oleh pemimpin, struktur organisasi yang besar dan berjenjang, distorsi, penyampaian tertunda, persepsi berbeda, serta filtering (penyaringan), pesan yang dirubah, diperpendek atau diperpanjang. Menulis kepada audiens internasional. Saat ini banyak perusahaan yang berkembang dengan meluaskan pasarnya ke pasar global atau pasar internasional. Ketika bisnis berkembang pesat seperti ini maka para karyawan termasuk manajer akan banyak berhubungan dengan orang-orang dari berbagi negara serta lintas budaya yang berbeda-beda pula. Di dalam lingkungan bisnis ternyata banyak sekali berbagai budaya yang berbedabeda. Perbedaan budaya ini tidak hanya karena budanya nasional yang beragam, tetapi juga setiap organisasi atau perusahaan itu memiliki budaya sendiri-sendiri yang tidak sama. Oleh karena itu agar dalam melakukan komunikasi bisnis bisa berhasil kita harus berupaya sedemikian rupa sehingga bisa memahami berbagai macam budaya tersebut.



COMM6263-Business Communication-R1



Berbagai cara untuk berhasil melakukan komunikasi internasional antara lain:     



III.



Perlu menyadari bahwa nilai-nilai dan perilaku itu dipengaruhi oleh budaya. Bersikap luwes dan terbuka terhadap perubahan. Memiliki rasa peka terhadap perilaku verbal dan nonberbal. Menyadari akan nilai-nilai, kepercayaan dan praktik-praktik yang berlaku dalam budaya lain. Memiliki rasa peka terhadap perbedaan di antara individu dalam suatu budaya.



Menghadapi Diskriminasi



Berdasarkan penelitian yang bisa dipercaya perbedaan di antara generasi bisa merubah suasana tempat pekerjaan dan bagiamana kita melakukan komunikasi. Hal ini masuk akal karena setiap generasi dilahirkan dan dibesarkan pada situasi dan kondisi yang tidak pernah sama. Generasi X dan Y, misalnya memiliki pola pikir atau mindset, cara pandang persepsi yang tidak sama, dan hal ini diperlukan penerapan cara-cara komunikasi yang berbeda di antara dua generasi tersebut. Para manajer terutama manajer sumber daya manusia perlu menerapkan sistem pengelolaan yang sesuai dengan angkatan kerja dari generasi yang berbeda ini. Angkatan kerja yang memasuki dunia kerja masa kini dan masa mendatang semakin beragam, baik dari aspek pendidikan, usia, latar belakang budaya, asal usul negara, mau pun agama dan kepercayaan yang dianutnya. Keberadaan angkatan kerja yang beragam inilah, maka para manajer dituntut untuk dapat berlaku adil dalam menjalankan bisnisnya dan sebaliknya tidak bertindak diskriminasi. Memang untuk mempraktikkan kebijakan tidak diskriminatif ini tidaklah mudah karena manajer harus bisa memenuhi keinginan dan harapan dari karyawan yang jumlah mencapai puluhan ribu atau bahkan bisa ratusan ribu orang bagi perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, General Motor dan Ford Motor Company yang perusahaannya beroperasi di berbagai negara. Di berbagai negara pemerintah berupaya melindungi angkatan kerjanya dengan mengeluarkan undang-undang tentang antidiskriminasi.



IV.



Dokumen Bebas Bias



Bahasa yang bebas prasangka adalah bahasa yang tidak melakukan diskriminasi terhadap orang atas jenis kelamin, kondisi fisik, suku, umur atau kategori yang lain. Untuk itu disarankan kepada Anda agar memerhatikan hal-hal sebagai berikut: 



Membuat bahasa tidak mengarah ke jenis kelamin, meliputi kata-kata dan susunan kata-kata, jabatan pekerjaan, dan kata ganti



COMM6263-Business Communication-R1



  



Membuat bahasa tidak bersikap rasis dan tidak merujuk umur tertentu Membicarakan tentang orang-orang cacat dan berpenyakit Memilih foto-foto dan ilustrasi yang bebas dari prasangka



COMM6263-Business Communication-R1



SIMPULAN Organisasi yang terdiri banyak anggota sudah pasti memiliki berbagai keragaman atas dasar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut. Setiap anggota organisasi perlu memahamai tentang keberagaman ini agar tercipta keharmonisan kerja tercipta dengan baik demi keberhasilan pencapain tujuan organisasi. Perbedaan di tempat pekerjaan itu bisa berupa: jenis kelamin, suku bangsa, asal usul daerah, kelas sosial, agama dan kepercayaan, umur, orientasi seksual, dan kemampuan fisik. Budaya (culture) didefinisikan sebagai seperangkat nilai, keyakinan, pemahaman dan norma utama yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat atau organisasi. Budaya dapat dikategorikan sebagai budaya konteks-tinggi dan budaya konteks-rendah. Budaya konteksrendah ditandai dengan komunikasi konteks-rendah: pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung, lugas dan berterus terang. Sedangkan budaya konteks-tinggi ditandai dengan komunikasi konteks tinggi: kebanyakan pesan bersifat implisit tidak langsung dan tidak terus terang. Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku nonverbal pembicara: intonasi suara, gerakan tangan, postur badan, ekspresi wajah, tatapan mata, atau bahkan konteks fisik (dandanan, penataan ruangan, benda-benda dan sebagainya). Pernyataan verbalnya bisa berbeda atau bertentangan dengan pesan nonverbal. Berdasarkan sifatnya ini orang-orang berbudaya konteks-tinggi lebih menyadari proses penyaringan budaya daripada orang-orang berbudaya konteks- rendah. Budaya juga memiliki pengaruh terhadap komunikasi bisnis. Ada sejumlah aspek yang perlu Anda pahami berkaitan dengan pengaruh budaya terhadap komunikasi bisnis yaitu: Nilai-nilai, kepercayaan dan praktik-praktik yang menyertainya, komunikasi nonverbal, bahasa tubuh, ruangan, waktu, dan komunikasi lisan. Hambatan-hambatan dalam komunikasi ini bisa terjadi disebabkan antara lain oleh: beban informasi yang terlalu banyak, instruksi yang tidak jelas, penyaringan yang tidak tepat, iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit mengetahui tentang latar belakang budaya orang yang bersangkutan, informasi dikuasasi oleh pemimpin, struktur organisasi yang besar dan berjenjang, distorsi, penyampaian tertunda, persepsi berbeda, serta filtering (penyaringan), pesan yang dirubah, diperpendek atau diperpanjang. Saat ini banyak perusahaan yang berkembang dengan meluaskan pasarnya ke pasar global atau pasar internasional. Ketika bisnis berkembang pesat seperti ini maka para karyawan termasuk manajer akan banyak berhubungan dengan orang-orang dari berbagi negara serta lintas budaya yang berbeda-beda pula. Di dalam lingkungan bisnis ternyata banyak sekali berbagai budaya yang berbeda-beda. Perbedaan budaya ini tidak hanya karena budaya nasional yang beragam, tetapi juga setiap organisasi atau perusahaan itu memiliki budaya sendiri-sendiri yang tidak sama. Berbagai cara untuk berhasil melakukan komunikasi internasional antara lain: perlu menyadari bahwa nilai-nilai dan perilaku itu dipengaruhi oleh budaya, bersikap luwes dan terbuka terhadap perubahan, memiliki rasa peka terhadap



COMM6263-Business Communication-R1



perilaku verbal dan nonberbal, menyadari akan nilai-nilai kepercayaan dan praktik-praktik yang berlaku dalam budaya lain, serta memiliki rasa peka terhadap perbedaan di antara individu dalam suatu budaya.



COMM6263-Business Communication-R1



DAFTAR PUSTAKA 1. Locker, Kitty O, & Kaczmarek, Stephen, K. (2014). Module 3 & 6 Business Communication, Building Critical Skills, 6th Edition. MCGH. New York. ISBN: 9789-81-473867-5



COMM6263-Business Communication-R1