Contoh Dialog Konseling Individu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSELING INDIVIDU SCRIPT WAWANCARA KONSELING



SKRIP WAWANCARA KONSELING IDENTITAS KLIEN a. Nama : Ribka Onthoni b. Umur : 19 Tahun c. Jenis kelamin : Perempuan d. Status : Mahasiswa DESKRIPSI MASALAH Ribka adalah seorang mahasiswa yang memiliki masalah mengenai Indeks Prestasi (IP) yang sangat minim. Menurutnya hal ini terjadi karena lingkup persahabatannya yang tidak mendukung dan Ribka yang tak beraturan. Ia bingung harus bertindak apa karena tidak mungkin ia menjauhi sahabat-sahabatnya yang sudah lama ia miliki dan tidak mungkin pula ia akan pindah kuliah. Untuk memecahkan masalah ini akhirnya ia memutuskan untuk berkonsultasi dengan konselor yang berada pada UPT BK Undiksha.



WAWANCARA KONSELING



1. TAHAP AWAL Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor



: (mengetuk pintu) Selamat Pagi bu.. : Selamat pagi (sambil berdiri). Mari silahkan masuk (menghampiri konseli sambil menjabat tangan). Silahkan duduk. : Terimakaasih bu.. : Kalo boleh tahu nama nya siapa, dik? perkenalkan nama ibu Ribka... : Nama saya Ribka bu.. : Owh.. kalo boleh tahu Ribka dari mana ? : Barusan dari kampus nih bu.. : Bagaimana dengan kuliahnya hari ini ? : Alhamdulillah bu... : Apakah Ribka kesini atas dasar keinginan sendiri? : Iya bu saya kesini atas dasar keinginan sendiri.. : Sebelumnya Ribka sudah pernah datang kesini ? : Belum bu.. : Begini, konseling di lembaga ini adalah suatu layanan yang berusaha untuk membantu mahasiswa yang sedang menghadapi masalah atau sulit mengambil keputusan agar dia mampu untuk memecahkan masalahnya atau agar dia mampu



Konseli Konselor



Konseli Konselor



Konseli Konselor



Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



untuk mengambil keputusan yang tepat baginya. Nah apa Ribka sudah mengerti..? : Iya bu... : Jadi peran ibu disini sebagai konselor yang berusaha membantu Ribka untuk menemukan jalan keluar atas masalah yang mba hadapi. Lalu mba sendiri sebagai konseli sebaiknya aktif dalam mengemukakan masalah dan latar belakang masalah serta mengkaji berbagai kemungkinan jalan keluar. : Saya akan berusaha aktif dalam konseling ini. Tapi saya tidak ingin kalau masalah saya ini diketahui oleh orang lain bu. : Ribka jangan khawatir insyaAllah ibu akan menjaga rahasia . Karena didalam beberapa kode etik konseling salah satunya adalah asas kerahasiaan. Jadi jangan ragu untuk mengemukakan masalah Ribka tanpa perlu takut akan diketahui orang lain. : Syukurlah kalau begitu bu.. : Baiklah di lembaga ini ada 3 konselor yang standby disini Ribka bisa pilih yang mana. Yang pertama Bella Ningrum Salsabila, M.Pd., Kons dari UIN Syarif berpengalaman 5 tahun , Yang kedua ada I Kadek Doniarta, M.Pd., Kons. dari UNPAD berpengalaman 4 tahun, dan yang ketiga Ibu sendiri Sarjana UIN Lampung yang berpengalaman baru 1 tahun. Silahkan pilih salah satu diantaranya. : Saya dengan Ibu saja.. : Baiklah,, Ribka menemui ibu ada masalah apa ? : Saya punya masalah yang membuat saya bingung harus bertindak apa bu... : Lalu apa bisa masalahnya ? : IP saya yang sangat rendah dan pergaulan saya kesehariannya di kampus dan luar kampus juga bu... : Terimakasih... lalu apa harapan Ribka setelah melakukan konseling ini ? : IP saya meningkat dan masalah saya dapat teratasi hingga menemukan solusi bu.. : Begini.. konseling ini membutuhkan waktu tiga kali pertemuan dengan durasi 30 menit, bagaimana Ribka setuju ? : Iya bu.. (sambil menganggukkan kepala)



2. TAHAP EKSPLORASI MASALAH Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



: Baiklah, kita mulai konselingnya. Coba ceritaka masalah apa yang sedang Ribka alami saat ini..? : Begini bu..saya punya masalah dengan pergaulan saya yang kaitannya dengan IP saya sangat rendah disemester satu ini bu,, : Kalo boleh tau bagaimana kondisi pergaulan Ribka saat ini ? : Saya punya empat teman akrab bu tapi... (menunduk diam) : Teruskan Ribka... bagaimana ? : Saya membencinya bu...



Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



Konselor Konseli



Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



: MasyaAllah..menurut ibu sebaiknya Ribka jangan berkata seperti itu.. kenapa Ribka membencinya ? : IP saya rendah gara-gara mereka bu.. sebenernya saya pengen berhenti berteman dengan mereka tapi tidak mungkin karena kami sudah berteman cukup lama dan pasti saya akan dikucilkan. : Apakah Ribka sudah berusaha bejar dengan maksimal ? : Sudah bu..tapi belajar saya sering terganggu oleh mereka... : kalau boleh tahu.. bagaimana keseharian kalian dalam pergaulan ? : kami berempat selalu kemana-mana bareng dan yang kami lakukan sangatlah tidak bermanfaat. Karena sepulang kuliah kami menghabiskan waktu hingga petang hanya main kemana-mana tak jelas, shopping dsb. Bahkan mereka melupakan ibadah (shalat) : Ribka sudah pernah menegurnya untuk meluruskan pergaulan kalian ? : Sudah si bu.. tapi gak direspon malahan dia mojokin saya kalo berargumen. Saat kami jalan mereka lupa dengan shalat saya sering mengajaknya eh malah saya dibilang sok alim. Memang si bu kalo dibanding dengan mereka saya sendiri yang masih sering shalat, kalo saya puasa sunnah juga dibilang sok alim sering diledekin dsb. Sebenarnya saya juga pengen tetap menjadi teman akrab mereka (memasamkan muka) : emm.. Tadi Ribka bilang ingin berhenti berteman? Kok sekarang ingin tetap menjadi teman akrab ? : iya juga sih bu,, sepertinya saya tidak bisa mengubah mindset mereka dan saya ingin mendapatkan IP yang maksimal. : Ribka pasti bisa (Memberi penguatan) : iya bu.. : Jadi Ribka benci pergaulan ini karena banyak dampak negativenya termasuk IP ? (Merespon isi dasar) : yaa begitulah bu... : Memang terkadang kita membenci teman kita karena perilakunya yang kurang baik. (Memberi nasihat) : Tetapi saya sedih bu.. : Ribka merasa sedih, kenapa ? (merespon perasaan sedih) : Sejujurnya bu.. sebenarnya saya sangat menginginkan pergaulan kami ini meranah pada hal positif dengan merubah mereka menjadi orang-orang yang berperilaku baik. : Ribka bahagia jika teman-teman dapat merupah kesehariannya? (merespon perasaan senang) : Ya bu.. apalagi kami sudah berteman cukup lama. Dan saya bingung dengan kondisi ini jika saya menjauhi mereka itu tidaklah mungkin jika pertemanan ini tetap berlangsung IP saya pasti akan selalu rendah. : Ribka kesal karena tingkah mereka yang mengakibatkan IP mba minim ? (Merespon amarah) : iya bu saya benar-benar tidak tahu harus bertindak bagaimana ? apalagi kami juga satu kelas.



Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



: Ribka kesal karena keseharian keseharian mereka dan sekarang mba sedih sekelas dengan mereka ? (Merespon terhadap perasaan dan isi yang banyak) : betul bu saya jengkel dengan kondisi seperti ini : merasa frustasi dengan keadaan ini ? (Merespom terhadap perasaan sulit) : iya bu.. : Ribka merasa frustasi dan kecewa dengan perilaku mereka tapi Ribka tidak tahu harus berbuat apa? Ribka coba simpulkan apa masalah Ribka sebenarnya? (Minta menyimpulkan) : Ya bu.. Saya sedih karena semua ini. Masalah saya bu, saya sangat menginginkan nilai yang maksimal.



3. TAHAP MEMPERSONALISASI Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor



: Ribka sedih karena berbagai masalah yang dihadapi hingga menghalangi pencapaian IP yang maksimal ? (mempersonalisasi arti / personalisasi tema umum) : Ya bu, saya merasa terganggu karena sering kepikiran masalah ini. Setiap saya mencoba untuk bisa mengerti dan mengubah semua lingkungan agar IP saya bisa maksimal disemester yang akan datang. : Ribka sedih karena tidak bisa mendapat IP yang Maksimal? (Mempersonalisasi arti internalisasi pengalaman) : Benar bu, beberapa waktu yang lalu saya sudah mencoba untuk menghindar dari mereka tapi malah saya yang tidak punya teman bu.. : Ribka merasa tidak nyaman jika tidak punya teman ? (Mempersonalisasi arti/personalisasi implikasi) : Ya bu.. saya tidak nyaman dengan kondisi ini. Pertama, saya ingin IP saya maksimal semester ini, dan kedua saya masih bisa tetep berteman dengan mereka yang tidak seperti saat ini akhlaknya. : Ribka merasa kecewa jika tidak berteman dengan mereka ? (Mempersonalisasi masalah (mengonseptualisasikan kekurangan)) : Ya bu, saya merasa kecewa. : Ribka merasa sedih mendapat IP kecil dan jauh dari mereka ? (Mempersonalisasi masalah (menginternalisasikan kekurangan)) : iya bu ,, saya merasa tidak nyaman karena pergaulan saya yang membuat IP saya sangat rendah. : Ribka merasa putus asa karena tidak tau harus berbuat apa mengenai kemaksimalan IP dan pergaulan Ribka? (Mempersonalisasi masalah (mengongkretkan kekurangan)) : sebenarnya saya ingin memberitahu teman-teman saya bu agar berubah, tapi saya tidak maksimal. Saya jarang belajar juga bu. : Tadi Ribka mengatakan ingin memeberitahu teman-teman Ribka tapi kok tidak maksimal ? dan menginginkan IP maksimal tapi Ribka jarang belajar ? (Mempersonalisasi masalah (mengonfrontasikan kekurangan))



Konseli Konselor



Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor



Konseli



: iya bu,, saya belum melakukan suatu usaha yang maksimal. Andaikan saya belajar maksimal dan dapat memberitahu mereka dengan maksimal. : Ribka merasa sedih dan kecewa karena Ribka benar-benar ingin melakukan usaha terbaik sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan Ribka mengembangkan rencana usaha terbaik dan melaksanakannya ? (Mempersonalisasi tujuan (mengongkretkan aset)) : iya si bu, tapi apakah saya bisa bu merubah IP menjadi maksimum dan teman saya berubah? : Ribka tidak yakin bisa berusaha maksimal ? meski Ribka telah mengetahui kekuatan-kekuatan Ribka untuk mencapainya ? (Mempersonalisasi tujuan (mengonfrontasikan aset)) : iya sih bu, saya ingin merubah semua kondisi ini. Gara-gara pergaulan saya IP saya menurun bu. Hegh saya jengkel bu ! : Ribka merasa marah dengan diri Ribka karena tidak tahu bagaimana cara agar IP tinggi dan teman berubah ? (Mempersonalisasi perasaan (perasaan tentang kekurangan )) : bener bu, tapi seharusnya saya tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah ini. Saya harus bertindak dan melakukan suatu usaha bagaimana caranya agar IP saya maksimal dan memberitahu mereka untuk berubah. : Sip... bagus Ribka, Ribka merasa tidak sabar ya ... karena ingin segera melakukan suatu usaha bagaimana caranya IP maksimal dan memberitahu mereka agar berubah dengan cara yang maksimal. (Mempersonalisasi perasaan (perasaan tentang tujuan)) : Ya bu, saya sudah tidak sabar lagi untuk bertindak.



4. TAHAP PENGEMBANGAN INISIATIF Konselor



Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



: Baiklah kalau begitu terlebih dahulu Ribka hendaknya dapat menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Dalam merumuskan tujuan ini Ribka harus mempertimbangkan siapa saja yang harus dilibatkan dalam upaya mencapai tujuan yang telah Ribka tetapkan, apa saja yang akan dilakukan, Nah siapa saja yang terlibat dalam permasalahan ini Ribka ? (Menetapkan tujuan (menetapkan komponen-komponen)) : Sepertinya hanya saya, belajar saya dan rekan-rekan saya bu... : Baik, lalu apa yang Ribka lakukan untuk menghadapi ketidakmampuan Ribka untuk mencapai IP maksimal dan teman-teman bisa berubah ? (Menetapkan tujuan (menetapkan fungsi)) : saya akan berusaha dengan baik bu.... : Ya,, itu rencana yang bagus, tapi yang lebih penting adalah bagaimana cara Ribka melakukannya. (Menetapkan tujuan (menetapkan proses)) : nahh,,, bu masalahnya... disamping saya agak rikuh dengan teman-teman juga saya tidak pandai menasihati dengan baik,, dan saya agak malas belajar jika dihadapkan dengan lingkungan seperti ini.



Konselor Konseli Konselor



Konseli Konselor



Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



Konselor Konseli Konselor Konseli



: Ribka kesulitan mengemukakan nasihat karena Ribka agak rikuh. Berarti Ribka harus menghilangkan rasa rikuh, kedua Ribka harus bisa merespon secara kuat dan hindarkan rasa malas belajar karena lingkungan. : Untuk menghilangkan rasa rikuh insyaallah saya bisa. Bagaimana caranya bisa merespon dengan kuat dan menghindarkan rasa malas karena lingkungan? : Ribka dapat merespon secara akurat jika Ribka dapat memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain, dan Ribka dapat mengkomunikasikan pemahaman itu dengan kata atau kalimat yang lembut juga tegas. Bagaimana Ribka sudah mengerti?. : Lalu bagaimana cara menghindarkan rasa malas belajar karena lingkungan bu ? : Sebenarnya dimanapun tempatnya ada hal yang membuat kita malas, tidak nyaman dsb., dalam memperoleh tujuan.. semua bergantung pada sikap kita. Kitalah yang menentukan semuanya bukan lingkungan kita. Banyak orang yang gagal merubah dunia karena ia lupa terhadap dirinya sendiri, maksudnya jika kita menginginkan llingkungan yang nyaman maka ciptakan dahulu pada diri kita yang akan bergerak menuntaskan peradaban dunia. Rasa malas itu ujian kita untuk mencapai tujuan dan hal ini harus benar-benar ditanamkan dahulu pada Ribka untuk memperoleh IP terbaik dsb., dan bahwasanya semua ujian itu ada jalan keluarnya. Bahkan Allah menjabarkannya di dalam (QS. Al-Baqarah :186) Yang artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Jadi insyaallah Ribka bisa.. Bagaimana Ribka.. sudah paham ? : Ya bu... : oyaa,, Ribka sudah paham dalam kondisi yang bagaimana nasihat dengan kalimat yang lembut juga tegas kepada temannya disampaikan agar bisa berubah? (Menetapkan tujuan (menetapkan kondisi)) : Saya akan mencoba membawanya ditempat yang se-enjoy mungkin bu.. : Sip. Ribka juga harus menetapkan standarnya ya.. yaitu dengan banyak merespon yang Ribka kemukakan misal tiga atau empat kali. (Menetapkan tujuan (menetapkan standar)) : Ya akan saya coba untuk dapat melakukannya. : Bagus.. Nah sekarang coba rumuskan apa tujuan yang ingin Ribka capai setelah konseling ini? (Menetapkan tujuan (mengkomunikasikan tujuan operasional)) : Baik bu, saya merasa rikuh dengan teman saya untuk memberi nasihat dan tidak tegas dengan itu saya harus merubah mainset mereka dengan cara ketegasan tersebut., ditempat yang seenjoy mungkin. Untuk memperoleh IP yang maksimal seharusnya saya belajar dengan maksimal dan memerangi kemalasan bukan dengan menyalahkan keadaan. Karena semua tergantung pada sikap kita. : Bagus sekali, Ribka telah merumuskan tujuan untuk mengatasi masalah Ribka. : Terima kasih bu.. : kalau boleh tahu, apakah Ribka belum pernah mencoba untuk berusaha melakukan apa yang dirumuskan Ribka tersebut ? (Mengembangkan program(membantu mengidentifikasi program)) : belum bu,,, hanya nasihat yang pernah saya lakukan. Namun saya belum bisa menyampaikan dengan tegas karena agak rikuh bu.. Dapatkah Ibu menunjukkan cara lain untuk mengatasi masalah saya yang ini ?



Konselor



Konseli Konselor



Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



Konselor Konseli Konselor



Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



: Insyaallah bisa.. setelah mendengar cerita Ribka, Ibu akan berikan alternatif yang bisa Ribka lakukan yaitu Ribka bisa melakukan tehnik modelling langsung atau modeling simbolik. Teknik modeling langsung adalah prosedur yang digunakan untuk mengajarkan tingkah laku yang dikehendaki atau yang hendaknya dimiliki oleh konseli melalui contoh langsung dari konselor sendiri, guru, atau teman sebayanya. Sedangkan modeling simbolik adalah modelnya disajikan melalui media tertentu seperti video, slide, rekaman suara.Bagaimana pendapatmu?. (Mengembangkan program (membantu konseli memilih program)) : Keduanya kelihatan bagus tapi saya masih bingung pilih yang mana..? : Baiklah agar Ribka dapat memilih teknik yang cocok hendaknya Ribka menguji setiap alternative tadi kebaikan dan kerugiaannya baik bagi dirimu maupun orang lain. Untuk itu Ribka dapat menggunakan “Lembar Keseimbangan” ini.Silahkan diisi..! (Pengujian alternative program) : Ya bu... : Coba sekarang kita uji bersama.. : Menurut saya yang paling penting adalah agar saya dapat bertindak tegas pada teman-teman saya bu. : Bagaimana Ribka sudah diuji keseimbangannya. Kalau sudah tolong sebutkan kelebihan dan kekurangan tekhnik modeling langsung dan simbolik : Iya bu. Modeling langsung keuntungannya saya bisa melihat langsung seseorang memperagakan mengenai cara menyelesaikan masalah untuk kerugiannya saya belum dapatkan bu. Modeling simbolik keuntungannya menurut saya kita bisa melihat orang memperagakan dalam bentuk video dan slide sedangkan kerugiannya bu kita tidak bisa pastikan begitu yang ditampilkan lebih baik kayaknya kalau modeling langsung. : Jadi Ribka pilih yang mana? : Saya pilih modeling langsung bu : Ok. Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah mengatur langkah-langkah program yaitu langkah mana yang akan Ribka lakukan lebih dahulu kemudian langkah pengantara dan sub langkah baik sub langkah dari langkah awal maupun sub langkah dari langkah pengantara itu. Langkah mana yang menurut Ribka lebih penting dari semua program itu..? (Mengembangkan langkah awal program) : Saya pikir yang menjadi langkah awal saya yakni mempelajari teknik modeling langsung bu... : Itu adalah langkah awal yang baik, dan mana langkah pengantara Ribka yang menjadi jembatan untuk mencapai tujuan? (Mengembangkan langkah pengantara program) : Langkah pengantara saya adalah saya akan memperagakan dari teknik modeling langsung : Nah sekarang sub langkah apa saja yang Ribka akan lakukan? (Mengembangkan sub langkah program) : Yang menjadi sub langkah saya yaitu pertama saya mempelajari teknik modeling langsung dengan baik dan kedua tidak putus asa dalam berlatih.



Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



Konselor



Konseli Konselor



Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli



: Baik sekali, sekarang Ribka menetapkan waktu kapan Ribka mau menyeleseikan program tersebut? (Merencanakan jadwal (menetapkan waktu penyeleseian)) : Insyaallah minggu depan bu.. : Baik, Ribka bertekad untuk menyeleseikan program tersebut minggu depan. Selanjutnya kapan Ribka akan memulai kegiatan tahap awal? (Menetapkan waktu memulai) : Waktu dekat ini bu. Saya tidak ingin menunda lagi bu. : Baik sekali, Ribka sudah tidak sabar menunggu. Lalu apa yang Ribka lakukan pada hari kedua, ketiga dan keempat? (Memonitori rentang waktu) : Mulai hari ini saya akan belajar memahami lingkungan dan merubah sikap saya bu, Pada hari kedua saya akan melatih pengucapan yang lembut juga tegas, hari ketiga saya akan memperbanyak latihan, dan hari keempat saya berusaha mempraktekkan. : Baiklah, karena sudah tidak sabar untuk melakukan latihan maka kita akan sekarang. Jadi gini tekhnik modeling langsung. Begini kita akan bermain peran sebentar. Ibu ingin Ribka berperan sebagai teman-teman Ribka. Seperti yang dia lakukan, katakan pada ibu apa yang ia katakan saat Ribka menasihati mereka. Ibu akan berperan sebagai sebagai Ribka. Ibu akan menasihati awal seperti yang Ribka katakan . Ibu akan mengatakan pada teman-teman perasaan sedih Ribka. Ok sekarang kita mulai Ribka. (Mendeskripsikan rasional dan ringkasan modeling langsung) : Ya bu. : Kita mulai, konselor : (sebagai Ribka yang bertujuan menasihati temantemannya saat jalan bareng) Teman-teman,, sebaiknya kita sholat dulu sebelum melanjutkan perjalanan,, ini kan udah waktunya dzuhur. Konseli : (sebagai teman-teman Ribka dengan suara mencemooh nasihat) apasih kamu sok alim aja !! konselor : (sebagai Ribka diam sejenak, kemudian lantas bicara) bukan gitu kawan,, kita ini orang Islam dan kalian tahu kan shalat itu tiangnya agama ? jika tiangnya saja sudah kita robohin bagaimana bisa ranting dan daunnya akan melekat. Jadi kalo sholat kita tidak dijalankan maka amalan lainpun tidak akan mengikuti. Untuk apa hidup senang kalau akhirnya kita harus dibakar di neraka ! kalian mau seperti itu ? bisa jadi IP kita rendah karena aktivitas kita yang seperti ini. ! konseli (sebagai teman Ribka) : astagfirllah... yasudah mari kita shalat dulu. bagaimana Ribka sudah paham ? (Memberi contoh) : Ya bu... : Bagaimana tentang pelaksanaan modelling langsung ? Apa Ribka mau melakukan sekarang atau kapan ? (Mendiskusikan tentang pelaksanaan modeling langsung) : saya sudah paham bu... nanti akan langsung saya praktikan ke temen-temen saya langsung. : baiklah, dengan seperti itu apakah benar nantinya teman-teman Ribka akan sadar ? : iya bu saya yakin insyaallah nanti akan saya coba. Karena sebelumnya saya tidak pernah gunakan cara seperti itu bu..



Konselor Konseli



: Bagaimana menurut Ribka? Dan bagaimana perasaan Ribka sekarang ? : mantap bu,, saya sangat senang..



5. TAHAP TERMINASI Konselor Konseli Konselor Konseli



Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor Konseli Konselor



: Rupanya waktu kita sudah hampir habis (Merujuk keterbatasan waktu) : Iya bu... : Untuk memanfaatkan waktu, Ibu ingin Ribka mengungkapkan kembali pokokpokok hasil pembicaraan kita? (Meminta Konseli Merangkum hasil Pembicaraan) : saya harus memahami lingkungan sekitar saya dan berteman dengan kondisi apapun rupanya, agar saya mampu menyikapi dengan baik sehingganya saya tidak tidak kesulitan dalam kefokusan belajar sehingganya IP saya naik dan Saya harus melakukan teknik modeling langsung yang ibu peragakan setiap bersama dengan mereka. Jadi IP mantap saya dan teman-teman berakhlak. Dan yang terpenting lagi saya harus mampu memerangi rasa malas. : Bagus rupanya Ribka sudah paham. Bagaimana perasaan Ribka sekarang ? (Menanyakan perasaan konseli) : Alhamdulillah,, saya merasa lega bu,,, : Baiklah kalau begitu Ibu akan memberikan tugas pada Ribka untuk melakukan setiap kali Ribka bersama teman-teman agar tidak mencemooh nasihat Ribka. Dan Ribka selalu dapat memahami lingkungan yang ada. (Memberikan PR) : Ya bu saya akan berusaha... : Ibu akan memberikan catatan ibu kepada sebagai pengingat dapat dijadikan control untuk mengetahui kemajuan Ribka. (Memberikan catatan) : Baik bu,, terima kasih : kalau Ribka tidak keberatan kita bisa bertemu lagi disini pada hari dan jam yanng yang sama utuk membicarakan pengalaman Ribka. (Mengemukakan rencana pertemuan berikutnya dan tindak lanjut) : Baiklah kalau begitu saya boleh izin pamit pulang bu ... : Baiklah, pertemuan kita cukup sampai disini.. hati-hati dijalan Ribka yaa (Melakukan perpisahan berjabat tangan) : iyaa bu terimakasi, Assalamualaikum.. : Walaikumusalam Warahmatullahhi Wabarakatuuh