Contoh Jawaban Esay Dalam Program Calon Guru Penggerak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Untuk penulisan esai, berikut kami bagikan contoh penulisan esai dalam menjawab pertanyaan pada program guru penggerak yang 1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut? Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta arus Informasi di era Revolusi 4.0 atau sering disebut era digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk lembaga-lembaga sosial. Kemampuan dalam melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap tuntutan era digital menjadi tantangan besar. Pendidikan sebagai salah satu lembaga vital suatu bangsa harus melakukan perubahan progresif sesuai perkembangan zaman. Pendidikan diharapkan dapat mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1-2 dan Pasal 32 secara tegas mengatur tentang pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan di tengah perkembangan zaman yang semakin modern pada era digital saat ini, peningkatan kompetensi guru harus terus diupayakan guna menghadirkan pembelajaran yang berkualitas. Dalam hal ini guru menjadi ujung tombak dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni kompetensi profesional, pedagogi, kepribadian, dan sosial, harus mampu diimplementasikan dalam lingkungan sekolah. Faktanya, tidak semua guru dapat menjalankan semua kompetensi secara proporsional. Keempat kompetensi yang mestinya harus dimiliki dan dijalankan namun berbanding terbalik dengan kondisi riil di lapangan saat ini. Tidak sedikit guru fokus mengajar atau menyampaikan materi pembelajaran namun mengabaikan kompetensi lainnya seperti kepribadian dan sosial. Sehingga guru terkesan bersikap acuh terhadap perkembangan peserta didik. Untuk itu, dibutuhkan elemen-elemen penggerak dalam pendidikan untuk mendorong guru sebagai ujung tombak menjadi lebih tajam menyelesaikan persoalan pendidikan saat ini, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum usai. Hal inilah yang menjadi motivasi mendasar penulis untuk mengikuti program Guru Penggerak dengan harapan dapat menjadi penggerak untuk diri sendiri, terlebih lagi penggerak bagi guru-guru yang lainnya dalam meningkatkan kompetensi diri. Meski demikian, menjadi penggerak bagi orang lain memanglah bukan perkara mudah, namun hal ini akan menjadi tantangan yang luar biasa dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika mampu menggerakkan orang lain menjadi lebih baik. Menurut penulis, kuncinya cukup sederhana yakni meningkatkan intensitas interaksi melalui program-program berbagi melalui konsep kolaborasi dengan para guru lainnya. Hal ini sangat dimungkinkan dapat meningkatkan gairah mengajar dan mendidik generasi bangsa. Dengan program sederhana tersebut akan banyak pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang diperoleh dan dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Penulis meyakini bahwa setiap orang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk dieksplorasi. Permasalahannya adalah kemauan dari setiap individu untuk berkreasi dan berinovasi masih minim dan perlu didorong untuk berkembang. Selain motivasi yang telah dipaparkan di atas, motivasi lainnya yang mendorong penulis mengikuti program Guru Penggerak adalah ilmu dan pengalaman baru yang langka dan berharga. Terlebih lagi pemerintah sangat gencar mensosialisasikan berbagai manfaat dan keuntungan menjadi guru penggerak untuk masa yang akan datang.



Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya! Selain motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang penulis miliki untuk mendukung peran sebagai Guru Penggerak nantinya, seperti penghargaan dan berbagai pelatihan-pelatihan teknis dan non teknis di bidang pendidikan yang pernah diikuti dan lulus, diantaranya: 1 Pelatihan Implementasi STEM dalam Pembelajaran bagi guru SMP sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes. Pelatihan Implementasi dilaksanakan pada 26 - 27 Februari 2021 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 2. Seminar dalam Jaringan dan Workshop Nasional dengan tema "Eksistensi" sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Maluku. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2021 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 3. Seminar dalam Jaringan dengan tema "Pembelajaran Berbasis Aktivitas siswa melalui STEM" sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Maluku. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2021 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 4. Webinar nasional dengan tema "Ayo Belajar Informatika dari SD, SMP dan SMA serta SIMDIG di SMK" yang diselenggarakan oleh Pembina IGTIK PGRI . Kegiatan ini dilaksanakan pada 25 Juli 2020 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 5. Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Assesmen Kompetensi Minimum sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 - 12 Februari 2021 secara daring/online melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi Kemendikbudristek (https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/)



6.



Webinar dalam program sertifikasi HFCES (Highly Functioning Education Consultang Service) 32 JP dengan topik "Pedagogical Knowdledge (PCK)" sebagai peserta yang diselenggarakan oleh HAFECS (Highly Functioning Education Consultang Service). Kegiatan ini dilaksanakan pada 03 – 06 Juni 2020 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 9. Pelatihan pada Program Study Banding di Kampung Inggris dalam “Outing Class for 3 days in Kampung Inggris” yang dilaksanakan selama 3 hari dalam mengembangkan pengetahuan dasar belajar bahasa inggris bersama perwakilan OSIS SMP Negeri 9 Buru pada 13 – 16 Desember Tqahun 2019. 10. Peningkatan Jaminan Mutu Sekolah Tingkat SMP dalam rangka menerapkan sistem kurikulum 2013 yang diadakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku Yang dilaksanakan pada tanggal 11- 18 November 2015. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada) Mengikuti program Guru Penggerak merupakan kesempatan yang sangat berharga. Dalam program ini seorang guru mendapatkan berbagai macam manfaat dan keuntungan untuk masa depan yang lebih baik. Untuk menjadi guru penggerak yang profesional maka seorang guru harus mampu memberikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif sendiri. Selain itu, faktor yang mendorong guru melakukan hal tersebut harus mampu diidentifikasi dengan baik. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, penulis dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai guru di satuan pendidikan telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kemampuan guru terutama dalam hal membuat laporan hasil penilaian peserta didik berbasis aplikasi e-raport. Penulis terus berupaya memperkenalkan dan memanfaatkan aplikasi kepada para guru lainnya. Upaya ini dilakukan penulis murni untuk berbagi dengan para guru lainnya dalam rangka mengefisiensikan pekerjaan. Aplikasi ini bukan hak cipta penulis namun pengembangan pada beberapa instrumen penilaian dilakukan untuk melengkapi form penilaian yang ada. Bimbingan intens dilakukan untuk memberikan pemahaman dan penguasaan terhadap sistem kerja aplikasi



tersebut. Dengan adanya aplikasi pengolahan nilai ini dapat mempermudah sistem pelaporan hasil penilaian oleh guru. Di satuan pendidikan tempat penulis mengajar yakni SMP Negeri 9 Buru, aplikasi ini merupakan hal baru bagi para guru dan tenaga kependidikan. Sehingga antusiasme sebagian para guru sangat bagus dalam mempelajari dan mendalami sistem kerja dari aplikasi tersebut. Hal ini menjadi inovasi baru di SMP Negeri 9 Buru. Selain memperkenalkan aplikasi pengolahan nilai, penulis juga aktif memberikan pendampingan dalam penyusunan program kerja pembelajaran kepada beberapa guru. Dengan pengenalan aplikasi dan pendampingan yang penulis lakukan sangat berdampak positif terhadap kemajuan pada diri guru maupun pada aspek managemen sekolah. Meski status penulis hanya sebagai guru honorer tanpa menjabat posisi penting di sekolah, namun aktifitas pengembangan diri maupun kelompok intens dilakukan dengan sukarela. Pendampingan yang dilakukan penulis fokus pada bidang yang ditekuni dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki berdasarkan penghargaan dan pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti. Selain itu, berbekal pengalaman mengikuti kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) hingga level terakhir (level 4), penulis meyakini bahwa hal tersebut dapat menjadi modal awal untuk melakukan berbagai inovasi maupun gerakan-gerakan pemberdayaan terkait pembelajaran berbasis teknologi. Inovasi lainnya yang pernah penulis lakukan yakni berhasil mendirikan Organisasi PMR dengan teman sejawat, karena Organisasi tersebut belum pernah dijalankan di SMP 9 Buru. Berangkat dari uraian di atas, penulis merasa pelu dan harus terlibat secara intensif dalam berbagai program-program pemerintah terkait pendidikan, salah satunya program Guru Penggerak. Program Guru Penggerak merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan program ini semua guru di seluruh Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan kompetensi diri dan sekaligus sebagai penggerak bagi para guru lainnya untuk meningkatkan profesionalisme di bidangnya. Untuk menjadi bagian dari Guru Penggerak, seorang guru harus memiliki motivasi yang kuat dan kelebihan-kelebihan yang dapat mendukung perannya sebagai Guru Penggerak. Dengan motivasi dan keinginan untuk berkembang yang kuat akan menjadi dasar yang paling fundamental dalam keberhasilan sebagai Guru Penggerak dengan maksimal. Dalam hal ini, sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penulis memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak. Selain motivasi yang kuat, kelebihan-kelebihan lainnya yang penulis miliki menjadi modal awal yang baik untuk mendukung peran sebagai Guru Penggerak nantinya, seperti penghargaan dan berbagai pelatihan-pelatihan teknis dan non teknis bidang pendidikan. Dengan berbagai penghargaan mengikuti kompetisi dan pengalaman-pengalaman mengikuti pelatihan baik di tingkat kabupaten hingga internasional diharapkan dapat menjadi pertimbangan panitia seleksi Calon Guru Penggerak tahun 2022 untuk menerima penulis sebagai Guru Penggerak. Hal tersebut juga diharapkan dapat menjadi pendukung dalam menjalankan peran sebagai Guru Penggerak nantinya. Tidak dipungkiri bahwa pentingnya pengalaman sebagai pendukung dalam menjalankan peran sebagai Guru Penggerak tidak terlepas dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta arus Informasi di era Revolusi 4.0 atau sering disebut era digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk lembaga-lembaga sosial. Kemampuan dalam melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap tuntutan era digital menjadi tantangan besar. Pendidikan sebagai salah satu lembaga vital suatu bangsa harus melakukan perubahan progresif sesuai perkembangan zaman.



2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas! Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi yang intensif. Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri. Sebagai contoh ketika saya ditugaskan sebagai salah satu guru yang mengikuti Study Banding dengan Para siswa Ke Kampung Inggris dan melakukan sharing insformasi dalam berbagai pengetahuan dengan SMP Negeri 3 Malang Tahun 2019 tepatnya pada bulan Desember selama 2 minggu, penulis sedikit kesulitan dalam mengarahkan para siswa yang mengikuti Study Banding dengan mengenal lingkungan baru , sementara saya sendiri masih honorer. Meski demikian, berbagai upaya tetap s a y a l a k u k a n d e n g a n m e n g e m b a n g k a n kemampuan saya sehingga saya bisa memberikan hal positif yang lebih baik kepada senior-senior saya.dari hal itu pula saya menerima banyak pembelajaran dari para senior untuk lebih berusaha lagi dalam mendampingi para siswa, apalagi hal ini dilakukan di sekolah lain. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan Secara umum, kesulitan dalam bekerja sama dengan pihak lain tidak terlalu berat karena saya sendiri termasuk pribadi yang suka berkolaborasi dan terbuka dengan pendapat orang lain. Sehingga jika pun terjadi penolakan terhadap ide dan gagasan yang saya berikan merupakan hal yang wajar dalam sebuah tim. Yang terpenting adalah tujuan bersama dapat tercapai, baik dengan ide saya sendiri maupun dengan ide dari orang lain yang sekiranya lebih bagus. Bagi saya, ide terbaik dapat muncul dari mana saja dan dari siapa saja. Untuk itu, tugas kita adalah melaksanakan suatu program yang telah disepakati bersama dengan baik guna mewujudkan hasil kerja yang sesuai dengan perencanaan awal. Keberhasilan sebuah program bukan terletak pada kualitas ide melainkan akan bergantung pada kualitas kerja. Dengan demikian, orientasi kerja bagi saya adalah proses dan hasil. Pada prinsipnya keberhasilan program merupakan keberhasilan bersama dan begitu juga sebaliknya. Saya meyakini bahwa cara-cara seperti ini akan berdampak positif terhadap keberlangsungan suatu organisasi. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama? Sebagaimana yang telah saya uraikan sebelumnya bahwa untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan komitmen bersama melalui komunikasi satu arah yang intensif. Faktanya, membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan dicapai. Kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri. Untuk itu, upaya terpenting yang saya lakukan dalam mencapai komitmen dengan berbagai pihak dalam bekerja sama adalah upaya persuasif. Upaya ini saya yakini lebih efektif dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam mencapai kesepakatan bersama. Memberikan pemahaman yang jelas dan dengan cara yang sederhana terkait sistem kerja dan tujuan akhir akan lebih mudah diterima oleh berbagai pihak mana pun, termasuk dari latar belakang status sosial yang lebih tinggi dalam struktur organisasi.



Selain itu, upaya merangkul, mengakomodir, dan memfasilitasi berbagai kepentingan atau kebutuhan anggota dengan baik akan mempengaruhi tingkat motivasi kerja para pihak yang terlibat semakin tinggi. Pada dasarnya adalah membangun transparansi dalam bekerja sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman dalam bekerja sama. Perlakukan yang adil bagi setiap anggota juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Secara psikologi setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka pendekatan dan perlakuan yang diberikan harus proporsional. Dalam bekerja sama harus menghidari perlakukan-perlakukan yang berbau SARA. Hal ini seringkali terabaikan oleh para pemangku kebijakan sehingga membuat organisasi menjadi tidak sehat. Bagaimana hasilnya? Setelah menerapkan langkah-langkah persuasif, meningkatkan intensitas komunikasi satu arah untuk membangun kesepahaman bersama, mengakomodir berbagai kepentingan anggota, memberikan motivasi, perlakukan yang adil bagi seluruh pihak dan menghidari SARA dalam kerja tim ternyata berhasil membangun kolaborasi yang efektif dan mempercepat proses kerja sama. Antusiasme para pihak dalam membangun komitmen bersama nampak dari proses yang cepat dan hasil yang memuaskan. Sebagai contoh, saat ini saya tidak lagi kesulitan dengan data yang saya butuhkan dalam persiapan evaluasi 2022. Sebagian besar para guru memberikan support yang bagus dalam memenuhi tuntutan kerja. 3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas! Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan tersendiri. Permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada dengan kompleksitas masalah yang beragam. Saya sendiri dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik sering mengalami hal tersebut. Sebagai contoh, ketika saya ditugaskan sebagai pembina ekstrakurikuler pramuka yang baru di sekolah terdapat berbagai macam masalah, seperti soliditas anggota, sara dan prasarana yang kurang, administrasi yang berantakan hingga prestasi yang menurun. Pada posisi ini saya merasa dihadapkan dengan masalah yang sangat kompleks dan membutuhkan penyelesaian yang segera dan efektif dengan strategi yang jitu. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya? Dalam menghadapi situasi seperti ini tentu dibutuhkan strategi jitu. Strategi jitu yang saya maksud adalah dengan melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait guna membantu memahami akar permasalahan dengan baik sehingga penanganan yang dilakukan menjadi tepat. Pihak-pihak yang cukup mengerti dengan permasalahan ini tentu para pemangku kebijakan seperti kepala sekolah beserta jajarannya dan warga sekolah lainnya. Selain itu, pihak yang terkait secara langsung adalah orang-orang yang pernah terlibat dan memiliki andil di dalam ekstrakurikuler pramuka, seperti pembina sebelumnya, pelatih, ketua, dan para anggota yang dirasa mengerti dan paham dengan permasalahan yang sedang terjadi. Saya meyakini bahwa setiap permasalahan pasti ada penyelesaian. Meski di awal saya menjabat sebagai pembina ekstrakurikuler pramuka dengan berbagai permasalahan yang ada, saya tetap optimis dapat menyelesaikan setiap permasalahan organisasi dan keluar sebagai pemenang. Kompleksitas permasalahan yang ada selalu ada celah dan peluang penyelesaian masalah seperti keinginan untuk berdiskusi secara terbuka dari para anggota. Hal ini saya manfaatkan untuk membuka forum diskusi guna mencari dan menyepakati solusi yang paling bijak tanpa merugikan maupun menguntungkan sebagian pihak.



Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda Permasalahan yang ada dalam sebuah organisasi harus dapat diselesaikan dengan baik. Dibutuhkan kebijaksanaan seorang pemimpin dalam memberikan keputusan yang adil bagi semua anggota. Saya sendiri setiap keputusan atau kebijakan yang saya ambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan internal organisasi selalu memperhatikan kepentingan bersama tanpa merugikan maupun menguntungkan sebagian pihak. Keputusan bersama dapat diambil dalam forum diskusi terbuka sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Jika pun tidak ada kesepakatan bersama yang dianggap tepat dan memuaskan maka pemimpin dapat menghadirkan opsi-opsi yang paling mendekati kepuasan bersama. Dalam posisi ini dibutuhkan ketegasan dan kebijaksanaan seorang pemimpin dengan tetap mengakomodir kepentingan para anggota. Artinya permasalahan dalam sebuah organisasi tidak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian. Harus ada penyelesaian yang bijak agar permasalahan tidak membias dan berdampak negatif terhadap kesehatan organisasi dan keutuhan para anggota. Kita menyadari bahwa pada dasarnya tidak ada keputusan yang sempurna dan diterima 100% oleh berbagai pihak terkait. Akan selalu ada ketidakpuasan pada diri anggota dan hal ini merupakan sesuatu yang wajar dalam organisasi. Untuk itu, menurut saya dibutuhkan perhatian seorang pemimpin secara kontinyu atau keberlanjutan terhadap kepentingan-kepentingan para anggota yang belum terakomodir. Seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan kepentingan minoritas anggota. Aspirasi yang disampaikan harus diterima, dianalisis, dan direspon dengan bijak. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya? Pada dasarnya keputusan dalam setiap menyelesaikan permasalahan harus diambil. Pertimbangan-pertimbangan sebagaimana diuraikan sebelumnya harus bijaksana dan mengakomodir setiap kepentingan anggota. Untuk itu, dalam konteks masalah ekstrakurikuler PMR Madya saya tetap membuat keputusan dengan mempertimbangkan saran, masukan, dan data yang ada. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menata ulang struktur kepengurusan, mengajukan proposal kebutuhan sarana dan prasarana, melakukan pembinaan emosional secara intens, dan melaksanakan program kerja secara aktif, selain itu dengan pemberian materi dari pihak lain yang bisa memberikan pengetahuan tambahan kepada peserta anggota PMR Madya SMP Negeri 9 Buru Dengan langkah tersebut mampu membentuk ekstrakurikuler PMR SMP Negeri 9 Buru menjadi ekstrakurikuleryang aktif dalam mengikuti kegiatan sosial yang diadakan oleh dinas yang berkaitan. Terakhir sebelum pandemi Covid-19 melanda kegiatan ekstrakurikuler sempat terhenti atau kegiatannya berjalan pasif, namun seiring dengan berjalannya waktu, kegiatan PMR masih bisa terus diaktifkan dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat selama musim Pandemi Covid-19. 4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut Perkembangan era digital saat ini sangat pesat. Perkembangan ini mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia termasuk para guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Untuk itu dibutuhkan upaya-upaya strategis dalam rangka meningkatkan kapasitas diri dan profesionalisme. Langkah strategis untuk pengembangan kemampuan diri dapat dilakukan dengan cara mengikuti berbagai kompetisi maupun pelatihan-pelatihan yang relevan dengan bidang yang di geluti. Saya sendiri melakukan hal tersebut dengan cara mengikuti pendampingan siswa dalam kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2018 dan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti kegiatan Pembelajaran. Dari berbagai pengalaman mengikuti kompetisi dan pelatihan yang telah disebutkan di atas, ada banyak masukan dan umpan balik yang saya dapatkan. Misalnya saja dalam hal Pengembangan siswa selama mengikuti kegiatan Study Banding dan pembelajaran Outing di Kampung Inggris. Dalam kegiatan ini begitu banyak ilmu dan pengalaman baru yang saya dapatkan dari para ahli dan anggota yang lainnya.



Begitu juga dengan ajang bergengsi Kemendikbud yakni OSN. Dalam ajang ini saya mendapatkan begitu banyak pengalaman berharga sejak tahapan seleksi tingkat sekolah hingga tingkat Provinsi di Ambon. Dalam kompetisi ini juga saya mendapatkan ilmu-ilmu baru yang sebelumnya saya tidak pernah miliki. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri yang harus saya jaga dan tingkatkan. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda? Pribadi yang baik adalah pribadi yang jujur dan terbuka dengan kritik, saran dan masukan dari orang lain. Untuk itu saya berusaha mencoba untuk menjadi pribadi yang baik tersebut. Selama mengikuti kegiatan kompetisi maupun pelatihan yang telah saya uraikan pada essay sebelumnya bahwa saya merasa senang dan bangga mendapatkan masukan dan umpan balik dari orang lain. Saya menyadari bahwa masukan dan umpan balik yang saya terima akan berdampak positif bagi diri saya pribadi. Begitu juga ketika saya mendampingi siswa dalam kegiatan OSN tingkat provinsi 2018, ada banyak kekurangan-kekurangan yang saya miliki sejak seleksi tingkat kabupaten hingga provinsi dalam membimbing anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut, karena bagaimanapun ilmu saya masih tergolong rendah dalam memberikan bimbingan namun saya terus berusaha mencoba melakukan perbaikan secara langsung. Saya meyakini bahwa masukan dan umpan balik yang diberikan orang lain kepada saya adalah bagian dari upaya peningkatan kapasitas diri dan profesionalisme saya sebagai guru. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda? Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik yang disampaikan kepada saya untuk pengembangan diri, saya juga mencoba aktif dalam menguasai teknologi website/blog. Selain mengajar saya juga ditugaskan sebagai pengelola website dan jurnalis sekolah serta memiliki tugas tambagan sebagai anggota bagian kesiswaan. Dengan tugas ini saya menjadi belajar lebih dalam tentang dunia website dan pemberitaan serta administrasi kesiswaan. Ada banyak hal dalam dunia teknologi yang mampu meningkatkan kemampuan diri dan diterapkan dalam pembelajaran. Selain itu saya juga memiliki Chanel Youtube yang saya buat untuk sekolah yang ternyata memiliki manfaat yang luar biasa dalam mendukung proses pembelajaran di kelas, seperti menjadikan chanel tersebut sebagai media pembelajaran dan tempat berbagi info tentang SMP Negeri 9 Buru. Dalam Chanel tersebut saya isi dengan materi-materi pembelajaran yang dapat diakses oleh semua orang termasuk peserta didik. Hanya saja, aktif mengelola Chanel Youtube dengan mengisi konten-konten secara rutin sedikit mengganggu waktu istirahat karena kemampuan manajemen waktu semakin berkurang. Akan tetapi hal tersebut dapat mempermudah proses pembelajaran di kelas. Selain Chanel youtube, saya juga mencoba membangun konsep hubungan yang Friendly Relationship (bersahabat) dengan peserta didik. Hasilnya sangat efektif meski terkadang peserta didik secara spontan melemparkan candaan yang di luar normalnya yang membuat sedikit mengganggu, namun saya akui pola ini sangat efektif dalam pembelajaran di kelas. Peserta didik semakin nyaman dan suka dengan pelajaran yang saya ampu. Mereka lebih menghargai keberadaan saya sebagai guru dan menghilangkan kesan siswa takut dengan guru. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda? Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pemanfaatan masukan dan umpan balik dan hal-lain lain di luar kebiasaan dapat mendukung proses pengembangan diri dan mendukung proses pembelajaran. Untuk itu, proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas menggunakan pola hubungan friendly relationship telah mampu mempermudah pekerjaan sebagai guru dalam mengajar dan mendidik. Proses pembelajaran yang berlangsung dengan nyaman akan berpengaruh terhadap semangat mengajar serta kecintaan terhadap pekerjaan semakin tinggi. Kualitas pekerjaan semakin baik karena proses pembelajaran yang didukung oleh aspek-aspek lainnya seperti pemanfaatan teknologi berupa website tersebut.



Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan yang saya lakukan. Kemampuan mengelola pembelajaran dengan hasil yang baik dapat menciptakan citra pekerjaan yang semakin baik baik bagi masyarakat maupun bagi diri sendiri. Hasil proses pembelajaran yang baik juga mampu meningkatkan motivasi belajar dan prestasi peserta didik. 5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut? 1 Pelatihan Implementasi STEM dalam Pembelajaran bagi guru SMP sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes. Pelatihan Implementasi dilaksanakan pada 26 - 27 Februari 2021 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 2. Seminar dalam Jaringan dan Workshop Nasional dengan tema "Eksistensi" sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Maluku. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2021 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 3. Seminar dalam Jaringan dengan tema "Pembelajaran Berbasis Aktivitas siswa melalui STEM" sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Maluku. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2021 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 4. Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Assesmen Kompetensi Minimum sebagai peserta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 - 12 Februari 2021 secara daring/online melalui Portal Guru Belajar dan Berbagi Kemendikbudristek (https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/) 5.



Webinar dalam program sertifikasi HFCES(Highly Functioning Education Consultang Service) 32 JP dengan topik "Pedagogical Knowdledge (PCK)" sebagai peserta yang diselenggarakan oleh HAFECS (Highly Functioning Education Consultang Service). Kegiatan ini dilaksanakan pada 03 – 06 Juni 2020 secara daring/online melalui Zoom Meeting. 6. Pelatihan pada Program Study Banding di Kampung Inggris dalam “Outing Class for 3 days in Kampung Inggris” yang dilaksanakan selama 3 hari dalam mengembangkan pengetahuan dasar belajar bahasa inggris bersama perwakilan OSIS SMP Negeri 9 Buru pada 13 – 16 Desember Tqahun 2019. 7. Peningkatan Jaminan Mutu Sekolah Tingkat SMP dalam rangka menerapkan sistem kurikulum 2013 yang diadakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku Yang dilaksanakan pada tanggal 11- 18 November 2015. Dalam beberapa tahun terakhir ini saya telah melakukan beberapa upaya pengembangan terhadap orang lain, diantaranya: Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut murni karena ingin berbagi pengalaman dengan orang lain, disamping ada beberapa kegiatan yang merupakan tuntutan dari program tersebut. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. Dalam semua pengembangan yang saya lakukan fokus pada pengembangan skill peserta didik dan peningkatan kompetensi bidang pendidikan untuk mendukung peningkatan profesionalisme guru. Untuk melakukan pengembangan terhadap peserta didik maupun terhadap guru dibutuhkan kesepahaman bersama untuk mendapatkan kesepakatan. Yang paling penting dalam pengembangan ini adalah membuat sebuah komitmen bersama untuk maju dan berkembang di awal pertemuan. Dengan demikian, kesadaran dari diri sendiri akan muncul dan menjadi motivasi untuk melakukan pengembangan secara maksimal.



Saya meyakini bahwa sehebat apapun saya dalam mengembangkan orang lain tidak akan berarti apapun tanpa kesadaran dari diri orang yang dibimbing. Setelah kesepakatan tercapai maka yang tidak kalah pentingnya adalah konsistensi dalam melaksanakan pengembangan. Ketekunan dan keuletan dalam melakukan kegiatan harus dimaksimalkan guna mencapai hasil yang optimal. Pada prinsipnya adalah kemauan untuk belajar dan berkembang. Seringkali kita memiliki kemampuan tapi tidak ada kemauan untuk berkembang maka sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Akan tetapi sebaliknya, meski kemampuan kurang namun memiliki kemauan dan semangat belajar yang tingga maka hasilnya akan maksimal. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut? Dalam proses pengembangan terhadap orang lain dibutuhkan dukungan moril maupun materil, seperti halnya yang saya lakukan. Mengelola, membina, dan membimbing sebuah kelompok bukan perkara mudah. Dengan karakteristik dan pribadi yang beragam dari anggota dibutuhkan usaha maksimal dalam upaya pengembangan. Selain itu dukungan yang optimal sangat dibutuhkan, baik dukungan materil maupun non-materil. Secara psikologis, para peserta pengembangan sangat membutuhkan dukungan semangat atau motivasi dari orang lain untuk berkembang. Mental yang kuat juga menjadi bagian yang penting dipupuk. Selain itu, dalam beberapa kegiatan tidak dipungkiri bahwa selalu membutuhkan dukungan materil berupa pendanaan atau financial. Dukungan financial sangat dibutuhkan untuk memenuhi biaya operasional kegiatan tersebut. Sebagai contoh, pada kegiatan pengembangan dalam bentuk lomba tentu sangat membutuhkan biaya kegiatan. Dukungan financial sering kali menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan di luar sekolah. Hanya saja selama ini mampu diatasi dengan komunikasi yang baik dan intensif bersama para pemangku kebijakan. Dengan komunikasi yang baik akan selalu ada solusi penyelesaian masalah yang dihadapi, sehingga hal ini bukan merupakan hambatan yang serius. Menjaga semangat belajar orang yang dibimbing sangat penting dilakukan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya sederhana yang biasa dilakukan adalah terus memberikan perhatian yang intensif dan membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi selama mengikuti pengembangan. Bila perlu diberikan penghargaan bagi peserta yang serius mengikuti kegiatan. Bagaimana hasilnya? Setelah menerapkan berbagai upaya dan langkah-langkah strategis sebagaimana yang diuraikan sebelumnya berhasil mengembangkan skill dan kompetensi diri yang semakin baik. hal tersebut terbukti dengan keberhasilan menjadi juara, suksesnya event-event yang digelar, dan mampu lulus pelatihan bagi peserta pengembangan diri. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain, baik secara sukarela maupun dengan tuntutan tugas atau pekerjaan. Semoga pengalaman-pengalaman ini dapat menjadi modal awal mengikuti seleksi calon guru penggerak dan harapannya dapat diterima menjadi guru penggerak.