Contoh Kasus [PDF]

  • Author / Uploaded
  • indah
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kasus 1: Pada tanggal 9 Februari 2020, pukul 23.15 WIB, seoarang klien bernama Tn.A berusia 34 tahun datang ke RS X melalui IGD dengan keluhan sakit pada perut dan mengalami diare selama 3 hari. Klien megatakan hari ini ia sudah BAB lebih dari 6x sejak tadi pagi, BAB klien encer dan berlendir. Menurut hasil observasi perawat menyatakan badan pasien teraba dingin dan berkeringat, bibir pucat dan kering , warna dan bau feses khas. Saat di kaji lebih lanjut klien mengatakan sebelum masuk RS klien sempat mengkonsumsi makanan pedas dan minuman dingin yang asam. Klien mengatakan perutnya belum pernah sakit sampai diare seperti ini dan tidak pernah di rawat di RS sebelumnya, namun klien mengatakan ada anggota keluarga yang baru masuk RS karena sakit perut sepertinya dan juga karena diare pada 2 minggu yang lalu. Tanda-tanda vital yang didapatkan setelah pemeriksaan yaitu: TD 100/90mmHg, Nadi 89x/menit, RR 26x/menit, dan suhu 37,5 C .



Kasus 2: Pada tanggal 10 Februari 2020 pada pukul 14.35 WIB, seorang pasien bernama Nn.S berumur 12 tahun masuk RS M melalui IGD dengan keluhan sesak napas, tenggorokan terasa sakit, badan terasa lemas dan terdapat beberapa ruam merah ditangan klien. Berdasarkan hasil observasi dari perawat ditemukan bahwa nafas pasien sesak, badan terlihat letih, bibir pucat, saat klien bernafas terdengar ada suara sekret banyak dan menumpuk pada saluran nafas pasien. Saat dikaji lagi klien mengatakan sebelum masuk RS pasien mengkonsumsi telur asin, setelah mengkonsumsinya pasien langsung merasa tenggorokannya tertutup dan tidak bisa bernapas, ibu klien mengatakan pasien memiliki riwayat alergi terhadap semua jenis telur sejak berusia 5 tahun. Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang pernah menderita penyakit seperti klien. Tanda-tanda vital yang diperoleh yaitu:TD 90/70mmHg, nadi 90x/menit, RR 34x/menit, dan suhu 36,9C.



Kasus 3: Pengkajian yang dilakukan kepada pasien Ny. An berumur 54 tahun pada tanggal 11 Februari 2020 pada pukul 10.30 WIB yang di rawat di ruang Anggrek RS U, saat dikaji pasien mengeluh nyeri pada jari tengah kaki sebelah kiri sejak 5 hari yan lalu akibat jatuh dari tempat tidur dan jari tengah kaki kirinya terbentur benda tumpul sehingga terjadi nya luka pada kaki nya hal tersebut menyebabkan pasien merasa lemas, kesakitan, dan tidak bisa tidur. Keluarga pasien mengatakan nyeri di kaki klien bertamabah apabila kaki di bawa beraktivitas, dan pada malam harinya kaki pasien terasa sangat nyeri dan tidak sembuhsembuh, karena itu pada tanggal 9 Februari klien di bawa ke RS U untuk mendapatkan perawatan. Keluarga klien mengatakan ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit DM yaitu Ibu pasien. Tanda-tand vital yang diperoleh saat pemeriksaan yaitu: TD 140/90mmHg, nadi98x/menit, RR 24x/menit, Suhu 36,8C.



Kasus 4. Tn.N umur 60 tahun, suku padang, agama Islam, pensiunan pegawai negeri gol.II, riwayat pendidikan tamat SMP, istri sudah meninggal 2 tahun lalu, dan saat ini Tn.N tinggal dengan anak pertamanya. Tn.N dirawat di ruang perawatan neurologi Rumah Sakit MC, Tn.N dirawat hari yang ketiga.Tn. dirawat di ruang tersebut dengan diagnosa medis stroke iskemic, dengan kondisi saat masuk kesadaran menurun, GCS: 10, TD: 170/100, RR: 30 x/mt, N: 68 x/mt. Nafas tampak cepat dan terdengar suara ngorok. Kondisi pada saat ini (hari 3) perawatan dan didapatkan data sebagai berikut: Kesadaran conpos mentis, GCS 13, TD: 160/100, N: 68 x/mnt, RR: 28, terdengar bunyi ronki basal kiri/kanan. kelumpuhan anggota gerak bagian atas dan bawah kanan (hemiparese dextra), bicara tidak jelas (pelo), tetapi bila diajak bicara Tn.T dapat mengerti dan dapat menjawab pertanyaan dengan menganggukan kepala dan bicara tetapi tidak jelas (pelo). Tn.N tidak dapat menelan sehingga terpasang NGT untuk memasukan makanannya, masih terpasang oksigen kanul 3 lt/mnt, terpasang IV line cairan NaCl 20 tts/mnt, pada saat ini juga Tn.N sudah dianjutkan untuk melakukan aktivitas ringan yang dapat dilakukan dan melakukan ROM aktif pada daerah yang tidak terjadi kelumpuhan dan dilakukan ROM pasif pada daerah yang mengalami kelumpuhan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan/minum, toileting/bab dan bak, mandi dan dalam melakukan aktifitas Tn.N harus selalu dibantu.