Contoh Kasus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Contoh kasus Perawat X, pindahan dari bagian anak, diberikan tugas untuk mengelola bagian ruang bersalin (rooming in). Perawat X tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena tidak menguasai bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir, sehingga perawat X mengajukan keberatan. Sebagai kepala ruangan, Anda menilai bahwa perawat X orang yang kompeten terhadap tugas yang diberikan. Dalam situasi tersebut, anda mengalami konflik personal dan profesional.



Pertanyaan : Pilih strategi penyelesaian konflik yang sesuai berdasarkan hasil data dan identifikasi masalah, kemudian susun rencana solusi yang anda tawarkan ?



Jawaban.



Strategi penyelesaian konflik Smoothing => karena dalam kasus diatas kepala ruangan berupaya untuk mencapai kebersamaan. 1.



Pengkajian a. Jenis konflik interpersonal => karena dalam kasus diatas kepala ruangan mengalami konflik dengan perawat X. b. Perawat X keberatan saat dipindah ke ruangan bersalin oleh kepala ruangan karena perawat X tidak menguasai bagaimana melakukan Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir. c. Yang terlibat dalam kasus diatas adalah kepala ruangan dan perawat X. d. Situasi dapat diubah ketika perawat X tidak keberatan saat dikasih tugas oleh kepala ruangan.



2.



Analisis dan mematikan isu yang berkembang. a. Perawat X dipindahkan dari ruang anak ke ruang bersalin. Namun, perawat



X



tidak



menguasai



bagaimana



melakukan



Asuhan



Keperawatan pada bayi baru lahir. b. Masalah utamanya kepala ruangan memberikan tugas kepada perawat X tetapi perawat X mengajukan keberatan dikarenakan perawat X tidak menguasai Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir. Jadi kepala



ruangan tidak berhak menuntut perawat X harus langsung bisa menguasai Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir. 3.



Tujuan Meminta agar perawat X bisa belajar kepada perawat lain yang lebih kompeten dalam bidang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir.



4.



Identifikasi Mengelola perasaan a.



Hindari respon emosional karena sikap setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.



5.



Intervensi a. Perawat X lebih memahami tentang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir. b. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi yaitu metode smoothing.



Yaitu merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi, komponen emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yamg terlibat dalam konflik berupaya mencapai kebersamaan dari pada perbedaan dengan penuh kesadaran intropeksi diri. Strategi bisa diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi untuk konfik yang besar, misalnya persaingan pelayanan atau hasil produksi, tidak dapat dipergunakan. Buat tujuan, strategi dan keterampilan khusus untuk menyelesaikan konflik. Tujuan : Masalah perawat X bisa menguasahi dalam penulisan Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir. Strategi : a.



Mengumpulkan segala informasi tentang masalah yang terjadi sebanyak mungkin. Mulai dari jumlah perawat yang kompeten dibidang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir, jadwal kerja, dan manajerial rumah sakit.



b.



Kepala ruangan meminta kepada perawat yang kompeten dibidang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir untuk membantu perawat X yang baru pindah ruangan.



c.



Memilih alternatif lainnya seperti kolaborasi perawat antar ruangan, jadi jika ada ruangan yang jumlah perawatnya mencukupi bisa dialihkan keruangan yang kekurangan tenaga.



Keterampilan khusus : a.



Perilakukan orang lain sebagai teman dalam menyelesaikan suatu masalah bukan sebagai musuh. Hadapi masalah yang ada tapi bikan orangnya.



b.



Masalah dapat diterima jika disampaikan dengan baik.



c.



Tunjukkan ketaatan dan ketekunan jika orang lain sepakat terhadap pendapat kita.