Contoh Kasus Akad Istishna [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KASUS 1 CV. Selayang Pandang yang bergerak dalam bidang pembuatan dan penjualan sepatu memperoleh order untuk memebuat sepatu anak sekolah SMU senilai Rp60.000.000,-.dan mengajukan permodalan kepada Bank Syariah Plaju. Harga perpasang sepatu yang di ajukan adalah Rp85.000,- dan pembayarannya di angsur selama tiga bulan. Harga perpasang sepatu di pasaran sekitar Rp90.000,-. Dalam hal ini Bank Syariah Plaju tidak tahu berapa biaya pokok produksi. CV.Selayang Pandang hanya memberikan keuntungan Rp5.000,- perpasang atau keuntungan



keseluruhan



adalah



Rp3.529.412,-



yang



diperoleh



dari



hitungan



Rp. 60.000.000/Rp. 85.000xRp. 5.000 = Rp3.529.412. Bank Syariah Plaju dapat menawar harga yang diajukan oleh CV. Selayang Pandang dengan harga yang lebih murah, sehingga dapat dijual kepada masyarakat dengan harga yang lebih murah pula. Katakanlah misalnya Bank Syariah Plaju menawar harga Rp. 86.000,-per pasang, sehingga masih untung Rp. 4.000,- perpasang dengan keuntungan keseluruhan adalah: Rp. 60.000.000/Rp. 86.000xRp. 4.000 = Rp. 2.790.697



KASUS 2 Untuk mengembangkan klinik Ibu dan Anak nya yang dikelolahnya, dr.Niken berencana menambah satu unit bangunan seluas 100 M khusus untuk rawat inap disebelah barat bangunan utama klinik. Untuk kebutuhan itu, dr.Niken memghubungi Bank Berkah Syari’ah untuk menyediakan bangunan baru sesuai dengan spesifikasi yang diinginkannya setelah serangkaian negosiasi beserta kegiatan survey untuk menghasilkan desain bangunan yang akan dijadikan acuan spesifikasi barang, pada tanggal 10 february ditandatangangilah akad transaksi istishna’ pengadaan bangunan untuk rawat inap. Adapun kesepakatan antara dr.Niken dengan Bank Berkah Syari’ah adalah sebagai berikut: Transaksi istishna pertama: antara nasabah dengan bank Harga bangunan: Rp. 150.000.000 Termin pembayaran: 5 termin sebesar @ 30.000.000 Transaksi istishna kedua: antara bank dengan pemasok (kontraktor) Harga bangunan: Rp. 130.000.000



Termin pembayaran: 3 termin sebesar: 20%= 26.000.000 dan 30%= 39.000.000 dan 50%= 65.000.000



Pada saat transaksi praakad Jika seandainya BBS mengeluarkan kas senilai Rp.2.000.000 untuk keperluan survey, maka jurnalnya adalah sebagai berikut: Dr. Beban praakad ditangguhkan



Rp.2000.000



Cr. Kas



Rp. 2.000.000



Pada saat Penandatangan akad dengan pembeli Dr. Biaya istishna



Rp.2.000.000



Cr.Beban praakad ditangguhkan



Rp. 2.000.000



Pada saat penandatanganan kontrak dengan pemasok Tidak ada jurnal kecuali ada transaksi pembayaran Pada saat penerimaan dan pembayaran tagihan kepada pemasok Sesuai kasus diatas, pembayaran dilakukan tiga kali yaitu pada tahap



penyelesaian 20%,



30% dan 50%, maka jurnal pengakuan terhadap penagihannya adalah sebagai berikut: Termin 1 Dr. Aset istishna dalam penyelesaian



Rp.26.000.000



Cr.Utang Istishna



Rp.26.000.000



Termin 2 Dr. Aset istishna dalam penyelesaian Cr. Utang istishna



Rp.39.000.000 Rp.39.000.000



Termin 3 Dr. Aset istishna dalam penyelesaian Cr.Utang istishna



Rp.65.000.000 Rp.65.000.000



Karena pada praktiknya yang lazim pembayaran dilakukan melalui rekening, adalah sebagai berikut:



maka jurnalnya



Termin 1



Dr. Utang istishna Cr.Rekening pemasok



Rp.26.000.000 Rp.26.000.000



Termin 2 Dr. Utang istishna Cr.Rekening pemasok



Rp.39.000.000 Rp.39.000.000



Termin 3 Dr. Utang istishna Cr.Rekening pemasok



Rp.65.000.000 Rp.65.000.000



Pengakuan pendapatan istishna Pada tahap ini, biasanya terdapat dua metode dalam pengkuan pendapatan, yaitu metode persentase penyelesaian dan metode akad selesai. Jika kita menggunakan metode akad selesai, maka pendapatan hanya akan diakui sekali yaitu pada saat barang selesai. Pada kasus diatas, jurnalnya adalah sebagai berikut: Dr. Aset istishna dalam penyelesaian



Rp. 20.000.000



Dr.Harga Pokok Istishna



Rp.130.000.000



Cr. Pendapatan istishna



Rp.150.000.000



Jika kita menggunakan metode persentase penyelesaian barang, maka jurnalnya adalah sebagai berikut: Termin 1 Dr.Aset istishna dalam penyelesaian



Rp. 4.000.000



Dr.Harga pokok istishna



Rp.26.000.000



Cr.Pendapatan margin istishna



Rp.30.000.000



Termin 2 Dr.Aset istishna dalam penyelesaian



Rp. 6.000.000



Dr. Harga pokok barang istishna



Rp.39.000.000



Cr.Pendapatan margin istishna Termin 3



Rp. 45.000.000



Dr.Aset istishna dalam penyelesai



Rp.10.000.000



Dr.Harga pokok barang istishna



Rp.65.000.000



Cr.Pendapatan margin istishna



Rp.75.000.000



Penagihan piutang kepada pembeli Dr.Piutang istishna



Rp.30.000.000



Cr.Termin istishna



Rp.30.000.000



Pada saat pembayaran piutang oleh pembeli Dr.Rekening dr.niken



Rp.30.000.000



Cr.Piutang istishna Dr.Termin istishna



Rp.30.000.000 Rp.30.000.000



Cr.Aset istishna dalam penyelesaian



Rp.30.000.000



Perlakuan akuntansi terhadap beban praakad bila transaksi dibatalkan Jika akad tidak jadi disepekati, maka beban tersebut dibebankan ke periode berjalan: Dr.Beban operasional



Rp.2.000.000



Cr.Beban praakad ditangguhkan



Rp.2.000.000



Pembayaran dengan cara tangguh Jika metode pengakuan pendapatan adalah metode persentase penyelesaian dan proses pelunasan dilakukan dalam periode lebih dari satu tahun setelah penyerahan barang pesanan,maka pendapatan dibagi menjadi dua bagian: ·



Margin keuntungan pembuatan barang pesanan dihitung apabila istishna dilakukan secara



tunai, diakui sesuai persentase penyelesaian ·



Selisih nilai akad dan nilai tunai pada saat peyerahan barang diakui selama periode



pelunasan scara proporsional ssuai dengan jmlah pembayaran.



Asumsikan bahwa barang yang dipesan oleh dr. Niken disepakati untuk dibayar dalam masa tiga tahun, dalam pembayaran tersebut disepakati nilai pembayaran angsuran adalah Rp. 190.000.000 dengan skema sebagai berikut: Biaya perolehan bangun



: 130.000.000



Margin keuntungan



: 20.000.000



Nilai tunai saat barang diserahkan



: 150.000.000



Nilai akad untuk pembayaran secara angsur selama 3 tahun



: 190.000.000



Selisih nilai akad dan nilai tunai yang diakui selama 3 tahun



: 40.000.000



Beberapa jurnal terkait hal diatas adalah: Pada saat pengakuan pengeluaran untuk memperoleh istishna: Dr.Aset istishna dalam penyelesaian



Rp.130.000.000



Cr.Kas/Rekening Pemasok



Rp.130.000.000



Pada saat penagihan kepada pembeli Dr.Piutang istishna Cr.Termin istishna Dr.Piutang istishna Cr.Pendapatan istishna tangguhan Dr.Termin istishna Cr.Aset istishna dalam penyelesaian



Rp.150.000.000 Rp.150.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000 Rp.150.000.000 Rp.150.000.000



Pada saat pembayaran Jika cicilan istishna dibayar perbulan selam 3 tahun maka jurnalnya adalah sebagai berikut: (190 jt : 36 bln) Dr.Kas/rekening nasabah



Rp.5.277.778



Cr.Piutang istishna Dr.Pendapatan istishna tangguhan Cr.Pendapatan istishna



Rp.5.277.778 Rp.1.111.111 Rp.1.111.111



Pemberian potongan jika dilunasi lebih awal Terdapat dua alternatif perlakuan akuntansi dalam hal ini, yaitu potongan secara langsung dan dikurangkan dari piutang istishna pada saat pembayaran dan penggantian reimbursement kepada pembeli sebesar jumlah keuntungan yang dihapuskan setelah menerima piutang istishna secara keseluruhan. Pemberian potongan saat pembeli melunasi lebih awal, saat sisa piutang berjumlah Rp. 63.333.333, yaitu dengan potongan sebesar Rp.10.000.000.



Jika pilihan jatuh pada alternatif pertama, maka jurnalnya adalah sebagai berikut: Dr.Kas



Rp.53.333.333



Dr.Potongan



Rp.10.000.000



Cr.Piutang istishna



Rp. 63.333.333



Namun jika pilihan jatuh pada alterbatif kedua, maka jurnalnya adalah: Dr.Kas Cr.piutang istishna Dr.pendapatan istishna tangguh



Rp.6.333.333 Rp.6.333.333 Rp.13.333.333



Cr.rekening nasabah



Rp.10.000.000



Cr.pendapatan istishna



Rp. 3.333.333