Contoh Laporan KKN [PDF]

  • Author / Uploaded
  • bella
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CONTOH LAPORAN KKN/P FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Kuliah kerja nyata profesi (KKN-P) sebagai salah satu bentuk Tri Darma perguruan



tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyrakat melalui berbagai tantangan terus berupaya membenahi diri demi meningkatkan kualitas pengelolaannya. Upaya kesehatan masyarakat ini telah mengalami kemajuan. Pada tataran preventif dan promotif telah di lakukan semaksimal mungkin oleh tenaga kesehatan. Namun penyediaan pelayanannya belum merata pada dimensi determinan perilaku yang telah dirumuskan oleh Lawrance Green meliputi predisposing factor ( Faktor penentu ), enabling Factor ( Faktor pemuda), dan Reinforcing Factor ( Factor penguat ). Pada tataran Predisposing factor dilakukan intervensi pada pengetahuan dan kebiasaan pada suatu masyarakat. Pada dimensi enabling factor meliputi penyediaan sarana dan prasarana kesehatan. Sedangkan pada tataran reinforcing factor meliputi pendekatan khusus pada tokoh masyarakat dan tokoh agama. Oleh karena itu pembangunan kesehatan di Indonesia hendaknya dialamatkan pada ketiga dimensi determinan perilaku tersebut. Derajat kesehatan masyarakat juga di pengaruhi oleh keadaan lingkungan (environment), perilaku (behavior), pelayanan kesehatan (public service) dan keturunan (herediter). Untuk mewujudkan status kesehatan yang optimum di perlukan suatu kondisi atau lingkungan yang juga optimum. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.



Ilmu Kesehatan Masyarakat (public health) menurut Prof.Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efesiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, control infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial yang akan mendukung agar setiap orang dimasyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Dalam rangka mewujdkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan adalah pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan rumah sakit sebagai rujukannya, yang merupakan system kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat. Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua segi kehidupan baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Dalam perkembangan pembangunan kesehatan selama ini, terjadi perubahan orientasi, baik tata nilai maupun pemikiran, terutama mengenai upaya pencegahan masalah dibidang kesehatan yang dipengaruhi oleh politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan serta pengetahuan ilmu teknologi. Perubahan Orientasi tersebutakan mempangaruhi proses penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Disamping hal tersebut dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan perlu memperhatikan jumlah penduduk Indonesia yang besar, terdiri dari berbagai suku dan adat istiadat, tingkat pendidikan, letak geografis serta sosial ekonomi masyarakat. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang mulai dititik beratkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur berkembang ke arah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.



Oleh karena itu pengembangan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), pengobatan penyakit (Kuratif), dan pemulihan kesehatan



(Rehabilitatif)



harus



dilaksanakan



secara



menyeluruh,



terpadu,



dan



berkesinambngan dan di laksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.



Kuliah kerja Nyata-Profesi bagi mahasiswa adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan kegiatan akademik pada perguruan tinggi negeri maupun swasta sebagai berikut : 1.



Kuliah kerja nyata lahir dari Dalam proses pembangunan yang pada hakikatnya adalah pelaksanaan dari falsafah pendidikan yang berlandasan pada UUD 1945 dan undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, dalam rangka pengamalan Tri dharma perguruan tinggi.



2. Amanat presiden RI yang menganjurkan dan mendoronh setiap mahasiswa yang bekerja di desa dalam jangka waktu tertentu untuk tinggal dan membantumasyrakat pedesaan memecahkan masalah-masalah pembangguan sebagai bagian dari kurikulum. 3. Pernyataan menteri pendidikan dan kebudayaan di dalam kebijaksanaan dasar pembangunan pendidikan tinggi. Berdasarkan data sekunder dari puskesmas polombangkaeng utara tahun 2013 dari 7 desa/kelurahan yaitu total jumlah penduduknya sebanyak 20.610 jiwa. Yang dimana jenis kelamin laki-laki sebanyak 9950 jiwa dan perempuan sebanyak 10.660 jiwa. Adapun yang menjadi sasaran dari puskesmas polombangkaeng dalam upanya meningkatkan derajat kesehatan masyrakat yakni sasaran pada tempat pelayanan kesehatan , sasaran pendidikan , sasaran pada tempat-tempat umum dan sasaran pada kesehatan llingkungan. Sasaran pada pwlayan kesehatan sebanyak 4 pustu , 28 posyandu , dan poskesdes 2 , sasaran pada pendidikan : 16 SD , 4 SLTP , 4 M.TS dan 2 SMU , sedangkan tempat-tempat umum : 30 mesjid , 12 musholah , 1 pasar , dan 1 terminal dan sasaran kesehatan



lingkkungan yakni ada 4136 Jamban keluarga , 3167 sarana pembuangan air limbah , dan 3167 sarana air bersih. Kuliah kerja profesi FKM UNPACTI Makassar di puskesmas polombakaeng utara sebagai wujud partisipasi guna mendukung pembangunan kesehatan, dengan mengangkat suatu landasan “Model pelayanan kesehatan berbasis masyarakat”.Kegiatan KKNP dilaksanakan oleh Mahasiswa diawali dengan seminar awal yang dimana dalam pelaksanaannya mahasiswa mempresentasikan rencana program kerja selama melaksanakan program KKNP dan sosialisasi dan evaluasi akhir melalui kegiatan seminar akhir. Kegiatan Mahasiswa dirangkum dalam dua tahapan yakni tahapan persiapan dan akhir. Tahap persiapan dilakukan agar kegiatan yang akan dilaksanakan seperti “ Posyandu , Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar. Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari tahap perencanaan. B. Tujuan a.



Tujuan Umum Untuk meningkatkan Derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Polongbangkaeng Utara Kabupaten Takalar.



b. Tujuan Khusus 1.



Untuk memperoleh kesempatan belajar yang berharga untuk mengembangkan serta mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan melalui keterlibatan masyrakat yang secara langsung menemukan , memecahkan dan menanggulagi permasalahan pembangunan kesehatan secara pragmatis dan interdisipliner.



2.



Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu dan tekhnologi serta seni dan upaya menumbuhkan , mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan kesehatan.



3.



Agar perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana ternonstrukturs dalam masyarakat harus bisa menghayati kondisi , gerak dan dalam permasalahan kompeks yang dihadapi oleh masyrakat dalam melaksanakan pembangunan kesehatan masyarakat



4.



Untuk meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dan tempat pelayanan kesehatan dalam hal ini puskesmas sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan dalam menyeeaikan kegiatan secara teliti dengan suatu tuntutan yang nyata dari masyarakat yakni untuk meningkatkan derajat kesehatannya.



C. Manfaat 1.



Bagi instansi kesehatan khususnya puskesmas polombangkaeng utara kabupaten takalar, diharapkan dapat menjadi acuan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.



2. Bagi masyarakat setempat sekiranya dengan adanya kegiatan KKNP ini dapat memperoleh pemahaman mengenai masalah kesehatan yang di hadapi pada wilayah tersebut. 3. Bagi Mahasiswa, sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan keeharian dari pukesmas tempat pelaksanaan KKNP ini.



BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 1) Keadaan Geografi Dan Demografi 1. Keadaan Geografi Puskesmas polombangkaeng Utara kabupaten takalar Jarak dari ibu kota kecamatan adalah ± 5 km dan jarak dari ibu kota kabupaten takalar adalah 34 km. Luas wilayah kerja puskesmas Polombangkaeng utara kabupaten takalar adalah dengan batas wilayah sebagai berikut:  Sebelah utara



: Kelurahan MT.Dalle



 Sebelah selatan



: Kelurahan Panranuangku



 Sebelah barat



: Kelurahan Malewang



 Sebelah timur



: Kelurahan PR Nganta



2. Keadaan Demografi 1) Data Jumlah Penduduk PENDUDUK NO



DESA/KELURAHAN



KK



Pelekko Malewang Panranuangku Manongkoki MT.dalle Pa'rappunganta Parrangbaddo TOTAL Berdasarkan data sekunder dari 1 2 3 4 5 6 7



LAKILAKI



807 886 1032 1001 858 784 403 5771 Puskesmas



PEREMPUAN



JUMLAH



1324 1423 2747 1597 1738 3335 1815 1975 3790 1744 1989 3733 1484 1514 2998 1307 1325 2632 679 696 1375 9950 10660 20610 polombangkeng utara diketahui bahwa



total penduduk laki-laki dan perempuan 20.610 jiwa dimana terdapat di 7 desa/kelurahan yakni



desa/kelurahan



Pelekko,



Malewang,



Panranuangku,



Manongkoki,



MT.dalle



Pa'rappunganta, Parrangbaddo yang dimana laki-laki sebanyak 9950 jiwa dan perempuan berjumlah 10.660 jiwa. 2) Ketersediaan Tenaga Kerja (Puskesmas) TENAGA NO DESA/KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7



Pelekko Malewang Panranuangku Manongkoki MT.dalle pa'rappunganta Parrangbaddo TOTAL



Dr. Umum 3



3



MEDIS non medis Dr.gigi Bidan P.medis SMU SMP SD 3



3



4 1 1 3 2 2 1 11



22 1 1



4



1



4



1



1 25



Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas polombangkeng Utara ketersediaan tenaga kerja di puskesmas ini terdiri dari 2 yakni tenaga medis dan tenaga non medis yang dimana tenaga medis terdiri dari dokter umum , dokter gigi , bidan . P.medis sedangkan tenaga non medis terdiri dari tenaga yang berpendidikan SMU,SLTP,SD. Tenaga medisnya berjumlah 42 orang dan tenaga non medisnya 5 orang. 3) Sasaran pelayanan kesehatan lain. NO DESA/KELURAHAN 1 2 3 4 5 6 7



Pelekko Malewang Panranuangku Manongkoki MT.dalle pa'rappunganta Parrangbaddo TOTAL



SASARAN KESEHATAN PUSTU POSYANDU POSKESDES 3 5 1 5 1 1 4 1 4 1 3 4 4 28 1



Berdasarkan data sekunder yang didapat dari Puskesmas polombangkeng Utara didapat data yang dimana terdapat 3 sasaran pelayanan kesehatannya yakni 4 pustu , 28 posyandu , dan 2/1 poskedes dengan total sebanyak 33 pada 7 desa/kelurahan yang ada. 4) Sasaran sarana pendidikan



NO 1 2 3 4 5 6 7



DESA/KELURAHAN Pelekko Malewang Panranuangku Manongkoki mt.dalle pa'rappunganta Parrangbaddo Total



SD 3 2 5 1 2 2 1 15



SASARAN PENDIDIKAN SLTP MTS SMU M.Air 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1



1 4



5



5



2



Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Polombangkeng Utara dari 7 desa/kelurahan adapun sasaran pada pelayanan pendidikan yakni 15 SD ,4 SLTP, 5 MTS, 2 M.air jadi total keseluruhan sasarannya berjumlah 31 sarana pendidikan. 5) Sarana tempat-tempat umum



No 1 2 3 4 5 6 7



Desa/kelurahan Pelekko Malewang Panranuangku Manongkoki MT.dalle Pa'rappunganta Parrangbaddo TOTAL



Masjid 3 6 4 6 4 4 3 30



Musholah 2 1 3 3 2 1 12



TTU Gereja Pasar 1



1



Terminal 1



1



Berdasarkan data sekunder dari puskesmas polombakeng utara sasaran pada sarana tempat-tempat umum sebanyak 44 sarana tempat-tempat umum yang dimana terdiri dari 30 Masjid , 12 Musholah , 1 Pasar , dan 1 terminal yang tersebar di 7 desa/kelurahan



6) Sarana kesehatan lingkungan (Kepemilikan JAGA , SPAL , SAB ) NO 1 2 3 4 5 6 7



Desa/Kelurahan Pelekko Malewang Panranuangku Manongkoki MT.dalle Pa'rappunganta Parrangbaddo TOTAL



SARANA KESLING JAGA SPAL SAB 329 50 375 321 154 518 774 687 945 82 437 742 51 468 781 327 372 181 180 310 1136 844 3167



Berdasarkan data yang didapat dari pukesmas polombangkeng utara diketahui terdapat sarana kesehatan lingkungan berupa (Kepemilikan JAGA , SPAL , SAB ) sebanyak 5147 sarana yang tersebar di 7 dea/kelurahan yakni jamban keluarga (JAGA) 1134 sarana , SPAL 844 Sarana air bersih (SAB) sebanyak 3167 sarana.



BAB III MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA A. Identifikasi Masalah



Tujuan pelaksanaan KKN-P adalah untuk meningkatkan pembangunan dalam hal ini peningkatan derajat kesehatan masyrakat di sisi lain memberi peluang kepada mahasiswa untuk mengetahui masalah yang timbul di dalam masyarakat. Sebagai dasar dalam peningkatan derajat kesehatan mayarakat adalah dengan secara jeli melihat dan memahami persoalan yang multi kompleks yang sementara digeluti oleh masyarakat. Pada kegiatan KKN-P FKM UNPACTI yang dalam pelaksanaannya terditi dari 7 desa/kelurahan



yakni



Pelekko,



Malewang,



Panranuangku,



Manongkoki,



MT.dalle



Pa'rappunganta, Parrangbaddo. Kebiasaan masyarakat yang tergolong sederhana dengan



tingkat ekonomi rendah



masyrakat memaksa masyarakat sulit untuk keluar dari permasalah yang berkaitan dengan kesehatan antara lain Masalah yang timbul berupa penyakit berbasis lingkungan dan penyakit karena kurangnya angka cakupan gizi. Nilai budaya yang merupakan masalah yang mengakibatkan kurang meningkatnya paradigma dalam pembangunan kesehatan. Budaya masyrakat yang lebih mementingkatkan pekerjaan bertani,berladang dan berkebun tanpa memeperhatikan pola hidup bersih dan sehat dalam keluarga misalnya kepemilikan jamban keluarga, tempat penampungan sampah melihat atau memeperhatikan masalah untuk makanan dan minum anak-anaknya dalam hal mengurangi angka gizi kurang.. Dalam pelaksanaan kegiatan KKNP FKM Unpacti pada ruang lingkup kerja Puskesmas Polombangkeng Utara ditemukan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Masalah kesehatan ibu dan anak Masalah kesehatan Ibu dan anak pada ruang lingkup pelayanan dari Puskesmas polongbangkeng tergolong cukup besar dengan masalah antara lain Gizi kurang pada anak balita. Pemahaman orang tua akan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak masih belum



maksimal terutama pada orang yang akan Minimnya pendidikan serta tingginya kepercayaan masyarakat terhadap mitos membuat masalah gizi buruk ini menjadi agak susah untuk ditangani. Dan tentu saja, faktor kemiskinan memegang peranan penting pada masalah kesehatan di wilayah ini. Dalam pemberian Eksklusif ASI juga mengalami permasalahan di daerah dalam ruang lingkup pukesmas polongbangkeng utara. ASI ekslusif merupakan tetap yang terbaik bagi bayi dan anak. Namun sayangnya, tidak banyak orang tua yang sadar dan mengetahui bahwa ASI bisa membantu anak untuk memiliki sistem kekebalan tubuh yang prima sehingga banyak orang tua yang cenderung memilih untuk memberikan susu formula bila dibanding dengan memberikan ASI bagi anak mereka.



2. Masalah Kepemilikan Jamban Keluarga Dan Saluran Pembuangan Sampah. Kepemilikan Jamban keluarga dan saluran pembuangan merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi dampak buruk timbulnya penyakit akibat limbah cair dari Rumah tangga. Kepemilikan jamban keluarga yang sehat dan saluran pembuangan air limbah masyarakat yang tersebar di 7desa/kelurahan dalam ruang lingkup kerja Puskesmas polongbngkeng utara kebanyakan tidak memenuhi syarat dimana sebagian masyarakat masih membuang tinja di kebun,sungai dan sebagainya dan juga ketidaktersediaan saluran pembuangan air limbah yang baik mengakibatkan limbah buangan cair rumah tangga dari dapur dibuang di halaman atau pekarangan rumah begitu saja. 3. Masalah Keberadaan Nyamuk Demam berdarah Keberadaan nyamuk demam berdarah dalam hal ini perkembangan akan nyamuk aedes aegypti tergolong tinggi karna angka kesakitan masyarakat yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan dan pola hidup dalam hal ini 3M kurang penerapannya di dalam masyarakat di desa/kelurahan yang tersebar di ruang lingkup kerja pukesmas polombangkeng utara.



4. Masalah tentang pengetahuan akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan suatu pola hidup yang dimana sebagai langkah awal untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.dalam penerapannya PHBS perlu dilakukan sejak dini dimana dimulai dengan memberikan pemahaman bagi anak usia sekolah dasar untuk lebih memperhatikan dan memahami apakah seperti pola bersih dan sehat itu sendiri. Permasalahan yang ditemui ditemui di beberapa sekolah dasar dalam ruang lingkup kerja Pukesmas polombangkeng utara kebiasaan anak sekolah dasar yang sebelum mencuci tangan langsung memakan jajanan yang di jual di sekitar sekolah dan juga pola bersih dalam menggunakan seragam yang seharusnya dalam penggunaannya harus tetap bersih sehingga dampak penyakit yang diakibatkan bisa segera dihindari. B. Alternatif Pemecahan Masalah Untuk memecahkan uatu masalah kesehatan di ruang lingkup kerja Puskesmas polombangkeng utara tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya, seperti kehadiran peserta KKN-P yang harus mencoba mengubah pola pikir secara cepat dalam proses seperti itu membutuhkan jangka waktu yang cukup panjang.Oleh karena itu masalah-masalah tersebut akann menjadi pemikiran yang lebih terencana baik dari kalangan mahasiswa maupun pihak Puskesmas.Guna menciptakan harapan peningkatan derajat kesehatan masyarakat . Adapun alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan sebagai beerikut : 1.



Diperlukan pendekatan individual dan secara kelompok dan memberikan saran /atau masukan dan menambah pola pikir masyarakat untuk lebih memprioritaskan kesehatan diri dan kesehatan dalam rumah tangga.



2. Peningkatan akan informasi berupa peningkatan kualitas masyarakat dengan diiringi dengan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang melibatkan tokoh masyarakat dan tokohtokoh penting dalam desa/kelurahan tersebut.



3.



Peningkatan pencapaian informasi dan upaya preventif oleh para kader-kader kesehatan terpilih oleh puskemas yang melibatkan pendekatan secara promotif dari rumah-ke rumah.



4.



Dengan terus melakukan sentuhan langsung dalam kegiatan Poyandu demi menguangi permasalahan tentang masalah kesehatan ibu dan anak dan pengontrolan perkembangan anak khususnya balita. Demikian alternatif penyampaian yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan yang terjadi pada ruang lingkup kerja Puskesmas Polombangkeng Utara dengan melibatkan peserta KKN-P yang merupakan bentuk pemenuhan Kurikulum dan pemenuhan akan pengalaman kerja yang bersentuhaan dengan masyrakat dalam hal pelaksanaan pelayanan kesehatan.



BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN A. Program Kerja Pada proses pelaksanaan KKN-P FKM Universitas Pancasakti Makassar kali ini adapun perencanaan program yang dilakanakan dan dipresentasikan pada seminar awal yang dimana pelaksanaan program yang dijalankan disesuaikan dengan program yang telah menjadi program puskesmas itu sendiri. Pada proes pelaksanaan selama berjalannya kuliah kerja nyata profesi kali ini kegiatan dilaksanakan selama 40 hari terhitung dari tanggal 10 Maret dan selesai pada tanggal 10 April 2014.



Dalam pelaksanaannya melibatkan peserta dengn konsentrasi pendidikan yakni konsentrasi Gizi , Kesehatan lingkungan , Promosi kesehatan , dan Administrasi kebijakan kesehatan. Pelaksanaan program kuliah kerja nyata profesi ini juga para peserta di damping oleh para pembimbing lapangan ( petugas Pukesmas ) yang terdaftar para kepengurusan Petugas Puskesmas yang berkonsentrasi pada bidangnya masing-masing Dalam menjalankan program yang telah direncanakan para peserta mengikuti aturan yang telah ditetapkan berdasarkan alur pelayanan kesehatan oleh Pihak puskesmas. Alur pelayanan kesehatan (Terlampir) Program-Program pelayanan kesehatan yang telah di laksanakan tersebut antara lain ; 1. Seminar Awal Kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai perencanaan program kerja KKP mahasiswa. 2. Penyuluhan PHBS Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman audiens/masyrakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 3. Pemantauan kegiatan posyandu Untuk memantau status gizi anak dalam kegiatan posyandu 4. Abateisasi Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kepadatan jentik dan juga mengurangi dampat berkembang biaknya vector penyakit (Nyamuk Aedes Aegypti) 5. Evaluasi kegiatan sanitasi Merupakan suatu usaha untuk mengetahui hasil dari kegiatan sanitasi yang telah dilaksankan. 6. Posyandu



Suatu kegiatan yang dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini di prioritaskan untuk peningkatan gizi anak balita di ruang lingkup kerja Puskesmas PolongBangkeng Utara yang bertujuan mulia meningkatkan derajat kesehatan masyrakat. 7. Penyuluhan gizi Merupakan kegiatan berupa penyampaian tentang pemenuhan asupan gizi anak balita yang baik yang di iringi dengan kegiatan Posyandu. 8. Pemantauan status gizi Kegiatan yang mana diperuntukkan untuk mengetahui perkembangnan gizi balita yang dimana dalam ruang lingkup kerja Puskesmas POLUT. 9. Keikutsertaan kegiatan pengontrolan kinerja tenaga kerja (Puskesmas) Dalam pelaksanaan kegiatan ini pengontrolan berdasarkan aturan alur pelayanan Puskesmas dan juga kinerja para petugas PKM dalam menjalankan tugas sesuai alur pelayanan PKM yang ada. 10. Seminar Akhir. Kegiatan dimana untuk mempresentasikan program yang dilaksanakan selama berada dalam masa pelaksanaan kegiatan KKN-P di Puskesmas POLUT sebelum pada tahan penarikan kembali perserta KKN-P.



B. HASIL 1. Seminar Awal



Seminar awal adalah salah satu rangkaian dalam kegiatan kuliah kerja nyata-profesi (KKN-P) yang bertujuan untuk mensosialisasikan maksud dan tujuan KKN-P , jenis-jenis program kegiatan yang akan dilaksanakan di KKN-P ini , seminar awal ini dihadari oleh seluruh pegawai di Puskesmas polombangkaeng utara, para dosen pembimbing lapangan KKN-P dan juga seluruh peserta KKN-P yang tercantum dalam peserta posko 1..Peserta yang hadir cukup antusias mengikuti acara seminar awal. Sebagian peserta yang hadir memberikan saran dan masukan untuk pelaksanaan kegiatan KKN-P kali ini. Pada kegiatan KKN-P ini juga kami membahas menenai program kerja yang telah disiapkan oleh pihak puskesmas , ibarat Jarum dan benang maka kami adalah benangnya yang dimana kegiatan yang melibatkan berbagai aspek kesehatan antara lain , Promosi kesehatan , kesehatan lingkungan , gizi masyarakat , KIA dan KB , pemberantasan penyaki menular , dan pengobatan.



Skala Prioritas Masalah : a.



Masalah kesehatan ibu dan anak Permasalahan Kesehatan ibu dan Anak (KIA) di ruang lingkup kerja puskesmas POLUT .



b. Masalah perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah c.



Kepemilikan jamban keluarga yang sehat



d. Pemberantasan Vector Nyamuk e.



Masalah Gizi Balita.



2. Penyuluhan PHBS 1) Tujuan a.



Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah tentang PHBS



b. Untuk meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terhadap manfaat PHBS c.



Untuk meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah tentang bahaya yang timbul jika terjadi penyimpangan PHBS



d.



Mendorong keinginan anak usia sekolah untuk selalu membiasakan mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar



2) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Penyuluhan dilaksanakan sebanyak dua (2) kali yang diamana penyuluhan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014 di SD Centre Palekko dan penyuluhan ke-2 dilaksanakan di SD 41 Malewang pada tanggal 28 Maret 2014. 3) Materi penyuluhan a.



Pengertian tentang PHBS



b. Manfaat PHBS c.



Cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat



d. Cara menggunakan sabun dan cara menyikat gigi yang baik dan benar 4) Alat dan bahan a.



LCD



b. Labtop c.



Alat tulis



d. Alat peraga e.



Alat pengeras suara



5) Metode penyuluhan a.



Ceramah disertai dengan demonstrasi berupa video



b. Diskusi dan tanya jawab 6) Peserta penyuluhan a.



Penyuluhan I



Peserta penyuluhan adalah siswa kelas I-II Centre Palleko b. Penyuluhan II Peserta penyuluhan adalah siswa kelas I-II 7) Pelaksana Mahasiswa peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1 8) Pembahasan Mengenai Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS ) Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup dan sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru.



3. Pemantauan Kegiatan Posyandu 1) Tujuan a.



Meningkatkan mutu pelayanan posyandu



b.



Untuk menciptakan alur pelayanan posyandu yang baik dan benar sehingga mengurangi kesalahan pada system pelayanan yang dilakukan.



2) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Kegiatan pemantauan kegiatan posyandu dilaksanakan setiap kali pelaksanaan kegiatan posyandu dilaksanakan dan lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut berdasarkan keberdaan posyandu itu sendiri. 3) Alat dan bahan a.



Labtop



b. Alat tulis 4) Pelaksana Mahasiswa peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1 4. Kegiatan Penyuluhan Dan Pembagian Abateisai 1) Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kepadatan jentik dan juga mengurangi dampat berkembangbiaknya vector penyakit (Nyamuk Aedes Aegypti)



2) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Kegiatan Abateisasi dilaksanakan setiap kali pelaksanaan kegiatan posyandu dilaksanakan dan lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut berdasarkan keberdaan posyandu itu sendiri. 3) Alat Dan Bahan a.



Bubuk Abate



b. Alat tulis c.



Materi penyuluhan



4)



Penyuluhan Alur kegiatan



Kegiatan posyandu



KEGIATAN ABATEISASI Tanya jawab PEMBAGIAN aBATE



5) Pelaksana Mahasiswa peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1 5. Evaluasi kegiatan sanitasi 1) Tujuan Untuk mengetahui hasil dari kegiatan sanitasi yang telah dilaksanakan oleh para petugas dan para kader dalam pemenuhan akan informasi terperinci mengenai sanitasi lingkungan pada masyarakat dalam rruang lingkup Puskesmas POLUT. 2)



Waktu dan pelaksanaan kegiatan Kegiatan dilaksanakan tanggal 20 maret 2014 .Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan posyandu selesai dimana para petugas sanitasi bersama peserta KKNP mendiskusikan hasil kegatan yang di capai n upaya yg harus ditindak lanjuti untuk mengurangi permasalahn kesehatan lingkungan pada desa/kelurahan tersebut.



3) Alat dan bahan a. Alat tuls 4) Pelaksana kegiatan a.



Petugas sanitasi



b. Mahasiswa peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1 6. Kegiatan Posyandu



1) Tujuan Suatu kegiatan yang dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini di prioritaskan untuk peningkatan gizi anak balita di ruang lingkup kerja Puskesmas PolomBangkeng Utara yang bertujuan mulia meningkatkan derajat kesehatan masyrakat. 2) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Waktu



: Pada tanggal 13 , 14, 17 , 20 , 24 , 29 pada bulan Maret dan tanggal 5 April tahun 2014



Lokasi a.



: lokasi kegiatan ini adalah posyandu di desa/kelurahan



Pelekko



b. Malewang c.



Panranuangku



d. Manongkoki e.



MT.dalle



f.



Pa'rappunganta



g. Parrangbaddo 3) Alat dan bahan a.



Timbangan



b. Alat tulis c.



Vitamin A , Oralit dan Taburia



d. Peserta kegiatan Peserta kegiatan posyandu adalah keluarga yang memiliki anak balita pada lokasi tersebut.



e.



Alur kegiatan Alur kegiatan posyandu ini berjalan sangat baik yang memegang prinsip 5 meja yang merupakan alur pelayanan posyandu yang baik dan benar.



POSYANDU Pendaftaran Balita Penimbangan anak dan balita, Pencacatan hasil timbangan Penyuluhan



Pelayanan KB, imunisasi serta pemberian oralit.



f.



Pelaksana kegiatan



b. Para petugas Gizi c.



Peserta KKNP posko 1



d. Kader kesehatan



7. Penyuluhan tentang Gizi Masyrakat 1) Tujuan Merupakan kegiatan berupa penyampaian tentang pemenuhan asupan gizi anak balita yang baik yang di iringi dengan kegiatan Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para peserta penyuluhan tentang asupan gizi yang baik tiap harinya khususnya untuk balita. 2) Waktu dan lokasi pelaksanaan Waktu



: Pada tanggal 13 , 14, 17 , 20 , 24 , 29 pada bulan Maret dan tanggal 5 April tahun 2014



Lokasi a.



: lokasi kegiatan ini adalah posyandu di desa/kelurahan



Pelekko



b. Malewang c.



Panranuangku



d. Manongkoki e.



MT.dalle



f.



Pa'rappunganta



g. Parrangbaddo 4) Alat dan bahan



g. Materi penyuluhan h. Alat tulis



5) Peserta kegiatan Peserta kegiatan posyandu adalah keluarga yang memiliki anak balita pada lokasi tersebut. 8. Pemantauan Status Gizi 1) Tujuan Merupakan kegiatan berupa pemantauan terhadap gizi anak balita yang berkunjung di lokasi posyandu. 3) Waktu dan lokasi pelaksanaan Waktu



: Pada tanggal 13 , 14, 17 , 20 , 24 , 29 pada bulan Maret dan tanggal 5 April tahun 2014



Lokasi a.



: lokasi kegiatan ini adalah posyandu di desa/kelurahan



Pelekko



b. Malewang c.



Panranuangku



d. Manongkoki e.



MT.dalle



f.



Pa'rappunganta



g. Parrangbaddo 6) Alat dan bahan a.



Alat tulis



b.



Kartu KMS peserta Posyandu yang terdaftar.



7) Prosedur pelaksanaan



Kesehatan balita diperioritskan kepada berat badan balita tersebut. Setelah dilaksankaan penimbangan , hasil pencatatan berat badan di pindahkan pencacatan pada KMS etelah itu diihat perbandingan berat badan terbaru dengan berat badan penimbangan berat badan pada kegiatan posyandu sebelumnya. 8) Peserta kegiatan Peserta kegiatan posyandu adalah keluarga yang memiliki anak balita pada lokasi tersebut yang telah terdaftar. 9. Keikutsertaan Kegiatan Pengontrolan Kinerja Tenaga Kerja (Puskesmas) 1) Tujuan Tujuan pelaksanaan kegiatan ini ialah melakukan pengontrolan berdasarkan aturan alur pelayanan Puskesmas dan juga kinerja para petugas PKM dalam menjalankan tugas sesuai alur pelayanan PKM yang ada. 2) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Waktu dilaksankan setiap hari kerja Pukesmas POLUT dan lokasinya di Puskesmas POLUT itu sendiri. 3) Alat dan bahan a.



Alat tulis



4) Dasar pelaksanaan kegiatan Kegiatan berdasarkan alur pelayanan Puskesmas POLUT 5) Pelaksana kegiatan Peserta KKNP FKM Unpacti Posko 1 10. Seminar Akhir Setelah melakukan serangkaian kegiatan di Puskesmas POLUT maka sebagai kegiatan akhir dari pelaksanaan KKNP kali ini, dilaksanakan seminar akhir yang bertujuan untuk



menyampaikan hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama program KKNP ini berjalan pada kegiatan seminar akhir a.



Waktu dan tempat pelaksanaan seminar akhir Waktu



: Rabu, 16 april pukul 10.00 –selesai



Lokasi



: Ruang pertemuan Puskesmas Polombangkeng Utara



b. Alat dan bahan 1. LCD 2. Materi seminar akhir 3. Alat tulis 4. Baliho Seminar 5. Kamer Digital(dokumentasi) 6. Sound system 7. Komsumsi c.



Peserta Kegiatan



1. Petugas Puskesmas POLUT 2. Dosen serta pembimbing lapangan KKNP 3. Seluruh peserta KKNP. C. Hambatan Dan Masalah Serta Pendukung Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Kegiatan Pada pelaksanaan PBL kali ini terdapat beberapa hal yang menjadi faktor pendukung bagi mahasiswa dalam mencapai tujuan pelaksanaan KKN-p dan ada juga beberapa faktor yang penghambat yang mengakibatkan tidak maksimalnya hasil yang dicapai dalam pelaksanaan PBL II ini. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. a.



Faktor pendukung Adanya perhatian dan peran aktif dari para petugas kesehatan di puskesmas POLUT terhadap kegiatan KKNP FKM Universitas pancasakti kali ini..



b.



Antusisme dan bantuan masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksankaan oleh mahasiwa KKN-P kali ini.



c.



Adanya kerja sama yang baik dari Pihak sekolah dasar tujuan penyuluhan terhadap kegiatan penyuluhan di masing-maing sekolah.



d. Sifat ramah tamah yang dimiliki sebagian besar penduduk di sekitar tempat posko dan juga di wilayah kerja puskesmas Polut yang baik secara langsung maupun tidak langsung membantu mahasiswa dalam melakukan pelaksanaan kegiatan KKNP kali ini. e.



Adanya solidaritas dan kerja sama yang baik antar mahasiwa peserta KKNP FKM khususnya posko 1.



2. Faktor Penghambat 1. Tingkat Pengetahuan Dan Pemahaman Masyarakat yang masih rendah sehingga untuk menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat dibutuhkan suatu metode yang lebih cepat 2. Faktor Bahasa adalah hal yang menghambat komunikasi masyarakat setempat, Sehingga untuk menjalin komunikasi mahasiswa menggunakan bahasa indonesia yang kurang dipahami oleh masyarakat di sebagian wilayah kerja Puskesmas POLUT.



BAB V



PENUTUP A. KESIMPULAN 1.



Kenyataan yang dilihat ditengah masyrakat merupakan hal yang baku yang mendorong lahirnya kepekaan social bagi mahasiswa di masa yang akan dating.



2.



Perubahan pola pikir masyarakat dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat harus di dukung dengn program kerja yang terencana dan terpadu dari dasar pelayanan kesehatan itu sendiri dalam hal ini Puskesmas.



3. Sikap kerja sama dari semua pihak guna mensuskseskan program yang dimana melibatkan seluruh elemen yang ada termasuk para kader yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam hal pemenuhan akan informasi dan upaya preventing langsung di masyarakat. 4. Kuliah kerja nyata profesi (KKN-P) mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat sebagai salah satu bentuk Tri Darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyrakat melalui berbagai tantangan terus berupaya membenahi diri demi meningkatkan kualitas pengelolaannya. 5.



Dalam pelaksanaan KKN-P FKM universitas Pancasakti mahasiswa di ibaratkan bagai benang dan Para petugs Pukesmas merupakan Jarumnya jadi artinyaMahasiswa peserta KKNP mengikuti kegiatan dalam hal ini menjalankan program berdasarkan Program yang sudah menjadi program Puskesmas itu sendiri.



B. SARAN Kiranya dalam pelaksanaan kegitan selanjutnya para peserta dapat lebih terlibat aktif dalam hal kehadiran dan juga keterlibatan dalam menjalankan program yang dilaksanakan selama proses KKN-P kali ini.