Contoh Laporan Magang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MAGANG DI PT WASKITA KARYA PROYEK JALAN TOL SERPONG CINERE



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Tugas Mata Kuliah Magang K3 Program Studi Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3)



Oleh



Nama



: Asy syaffa Auliaurrahman



NIM



: 031621006



PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA STIKES BINAWAN JAKARTA 2018



HALAMAN PERSETUJUAN



Laporan Magang ini telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing untuk digunakan sebagai mestinya Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan



Jakarta, 08 April 2018



Mengetahui,



Djamal Thaib, S.IP., M.Sc Pembimbing Akademik



Disetujui,



Suhendar Pembimbing Lapangan



ii



KATA PENGANTAR



Alhamdullilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan magang ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas magang K3 Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di STIKES Binawan. Selama menyusun laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin berterima kasih sebesarbesarnya kepada : 1. Kedua orang tua yang selalu saya cintai dan tak pernah lelah untuk



selalu memberikan semangat. 2. Bapak Prof. Dr. dr. Azrul Azwar., MPH selaku Ketua STIKes Binawan. 3. Bapak Dr. M. Toris., MPH., SpKL., selaku Kepala Program Studi K3



STIKES Binawan. 4. Bapak Djamal Thaib, selaku pembimbing akademik dan dosen mata



kuliah Seminar dan Magang K3. 5. Ibu Dewi Khalimah, selaku Pelaksana K3LP.



6. Seluruh Dosen, Staff dan Karyawan STIKES Binawan yang telah memberikan ilmu, wawasan dan pengalaman kepada penulis selama ini. 7. Dan seluruh rekan-rekan K3 STIKES Binawan angkatan 2011.



Khususnya Agung Budi Martin yang telah banyak membantu penulis selama ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya.



iii



Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penulisan selanjutnya yang lebih baik. Akhir kata semoga laporan ini menjadi tulisan yang bermanfaat bagi siapapun yang membaca. Jakarta, April 2018



Penulis



iv



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... v DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x LAMPIRAN ............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2. Tujuan ............................................................................................................ 2 1.2.1. Tujuan 3



Umum



1.2.2. Tujuan 3



Khusus



1.3. Manfaat .......................................................................................................... 3



v



1.4.1. Manfaat 3



bagi



Perusahaan



1.4.2. Manfaat 3



bagi



Mahasiswa



1.4. Waktu Magang.............................................................................................. 4 1.5. Profil Perusahaan .......................................................................................... 4 1.5.1. Visi dan Strategi Perusahaan ............................................................. 6 1.5.2. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................ 7 BAB II PELAKSANAAN MAGANG ...................................................................... 5 2.1. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........................................... 9 2.1.1. Komitmen Manajemen ........................................................................ 9 2.1.2. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Pemasangan Lift Secara Umum ..................................................................................... 9 2.2. Program Pencegahan Kecelakaan ............................................................... 18 2.3. Program Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........ 21 BAB III PENUTUP ................................................................................................. 25 3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 25 3.2. Saran ............................................................................................................. 26



vi



DAFTAR TABEL



Tabel 1.



Probabilitas (Likelihood) .......................................................................



12 Tabel 2.



Konsekuensi (Consequences) ..............................................................



12 Tabel 3.



Tingkat Risiko (Risk Level) ...................................................................



13



vii



Tabel 4.



Tingkat Risiko Pemasangan Lift Secara Umum....................................



14



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. 5



KONE Minispace™ ...........................................................................



viii



Gambar 2. 5



KONE Monospace™.........................................................................



Gambar 3. 7



Visi dan Strategi KONE Corp............................................................



Gambar 4. 9



Safety Commitment PT KONE Indo Elevator....................................



Gambar 5. 10



Man-riding Hoist................................................................................



Gambar 6. 11



Alur Proses Pemasangan Lift Secara Umum....................................



Gambar 7. 19



Safety Barricade................................................................................



Gambar 8. 20



Automatic Safety Gear Trigger..........................................................



Gambar 9. 20



Ilustrasi Penggunaan Parking Chain.................................................



Gambar 10. 22



Safety Passport ................................................................................



Gambar 11. 22



Pelaksanaan Safety Induction Training.............................................



Gambar 12. 23



Pelaksanaan Safety Week................................................................



Gambar 13. 23



Employee Safety Handbook .............................................................



Gambar 14. 25



Safety Inspection .............................................................................



ix



DAFTAR GRAFIK



Grafik 1. Jumlah Risiko berdasarkan Tingkat Risiko ............................................. 19



x



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1. Struktur Organisasi PT KONE Indo Elevator



xi



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Seiring dengan pembangunan yang berkelanjutan dewasa ini, perkembangan industri dituntut untuk mengikuti dan secara mandiri menuju era industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisme elektrifikasi dan modernisasi. Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesin, pesawat, instalasi modern serta bahan berbahaya semakin meningkat. Hal tersebut disamping memberi kemudahan proses produksi dapat pula menambah jumlah dan ragam sumber bahaya di tempat kerja. Didalam hal lain akan terjadi pula lingkungan kerja yang berbahaya, serta peningkatan intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah tersebut akan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau disebut sebagai Occupational Health and Safety (OHS) merupakan suatu program di dasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah dan memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainnya yang mungkin terjadi.



xii



Adapun tujuannya agar pekerja selamat, sehat, produktif dan sejahtera. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan kasus kecelakaan kerja, baik bersifat ringan sampai dengan terjadinya kematian. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam dunia usaha khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti, memahami dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di masing-masing tempat kerja. PT Waskita Karya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan, pemasangan / instalatir dan perawatan elevator / lift, escalator dan autowalk. Perusahaan ini merupakan PMA dari Finlandia yaitu KONE Corporation. PT KONE Indo Elevator sudah berdiri sejak tahun 1997 di kota Surabaya dengan nama awalnya PT Indolift. Kemudian pada tahun 2002 di akuisisi oleh KONE Corporation dan berubah nama menjadi PT KONE Indo Elevator yang beralamat di KEM Tower lantai 7 Jl. Landasan Pacu Barat Kav.2 Blok B10 Kemayoran Jakarta Pusat. Sebagai perusahaan instalatir lift, PT KONE Indo Elevator



harus



memiliki



Surat



Penunjukkan



Perusahaan



Jasa



Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) dari Depnakertrans RI, adapun



nomornya



PK/XII/2012,



dan



adalah



No.



teknisinya



: juga



Kep.



417



memiliki



/PPK-PNK3/KB-ILLisensi



K3



dari



Depnakertrans RI.



1.2. Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum



xiii



Penulis dapat mengetahui penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di Proyek Wakita Karya Jalan Tol Serpong Cinere.



1.2.2. Tujuan Khusus a. Mengetahui sistem manajemen K3 di PT KONE Indo Elevator.



1.3. Manfaat 1.3.1. Manfaat Bagi Perusahaan Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam



mengembangkan



pengelolaan



keselamatan



dan



kesehatan kerja di PT KONE Indo Elevator sehingga dapat memperbaiki pengelolaan K3 yang sudah ada dengan tujuan untuk mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja.



1.3.2. Manfaat Bagi Mahasiswa a. Memperluas wawasan dan ilmu mengenai pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. b.



Mengetahui proses pemasangan lift penumpang tanpa ruang mesin



1.4. Waktu Magang



xiv



Pelaksanaan magang di PT Wakita Karya Proyek Jalan Tol Serpong Cinere pada periode Februari – Maret 2018.



1.5. Profil Perusahaan PT KONE Indo Elevator merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pemasangan, perawatan dan modernisasi Lift, Autowalks dan Escalator. Sementara untuk proses manufaktur komponen berada di China, India dan Finlandia. PT KONE Indo Elevator merupakan Unit Lokal perwakilan di Indonesia. PT KONE Indo Elevator berdomisili di KEM Tower lantai 7 Jl. Landasan Pacu Barat Kav.2 Blok B10 Kemayoran Jakarta Pusat. Sebagai perusahaan penjualan, pemasangan dan perawatan lift dan eskalator. PT KONE Indo Elevator telah memiliki ijin Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) dengan nomor No. : Kep. 417 /PPK-PNK3/KB-IL-PK/XII/2012 dimana yang telah dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per.03/MEN/1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomo : Per.04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Adapun jenis produk lift yang dipasarkan oleh PT KONE Indo Elevator adalah sebagai berikut : 1. KONE Minispace™ (dengan Ruang Mesin)



xv



Gambar 1. KONE Minispace™



2. KONE Monospace™ (tanpa Ruang Mesin)



Gambar 2. KONE Monospace™



3. KONE Bed Elevator (dengan / tanpa Ruang Mesin)



xvi



Sedangkan untuk jenis bangunan yang dapat di pasang produk Lift KONE adalah sebagai berikut : 1. Perumahan tempat tinggal 2. Perkantoran 3. Pusat perbelanjaan 4. Hotel 5. Rumah sakit 6. Bandara 7. Dll



PT Waskita Karya Proyek Jalan Tol Serpong Cinere memiliki jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 135 orang sedangkan jumlah tenaga kerja oursourcing sebanyak 35 orang (per Mei 2013). Untuk jam kerja yaitu mulai pukul 08.30 – 17.30 WIB hari Senin – Jum’at.



1.5.1. Visi dan Strategi Perusahaan PT KONE Indo Elevator merupakan affiliated company dari KONE Corporation yang berada di Finlandia. Visi dan Strategi perusahaan diturunkan langsung dari mother company nya tersebut. Berikut ini adalah penjelasan tentang visi dan strategi KONE Corporation dalam bentuk gambar :



xvii



Gambar 3. Visi dan Strategi KONE Corp.



Dalam visi dan strategi KONE Corporation, bahwa Safety merupakan bagian dari High Priorities Area atau Area Prioritas Tinggi. Dimana setiap aktifitas yang dilakukan KONE Corporation diawali oleh prioritas safety.



1.5.2. Struktur Organisasi Perusahaan PT. KONE Indo Elevator (KIE) dipimpin oleh Managing Director. PT. KONE Indo Elevator sendiri merupakan unit lokal yang berada dalam satu grup yang dinamakan Asia Pasific and Middle



East.



Salah



satu



komitmen



perusahaan



dalam



menerapkan K3 di tempat kerja, maka dibentuklah Department Technical (Safety, Quality dan Technical)



dimana bagian



xviii



tersebut bertanggung jawab untuk memastikan pada saat proses pemasangan telah aman dan secara kualitas memenuhi standar. Pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi proyek dilakukan secara build in safety, dimana pimpinan tertinggi di lokasi proyek tersebut bertanggung jawab terhadap K3. Untuk mendukung pengawasan, ditugaskan seorang safety officer. Dimana safety officer tersebut melakukan pengawasan secara periodik ke semua lokasi proyek yang ada di Indonesia. Untuk melihat jelas struktur organisasi PT. KONE Indo Elevator maka dapat melihat pada lampiran dalam laporan ini.



xix



BAB II PELAKSANAAN MAGANG



2.1. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2.1.1. Komitmen Manajemen Dalam melaksanakan pengelolaan K3 di perusahaan dibutuhkan komitmen manajemen, hal ini tertulis seperti dalam Safety Commitment PT. KONE Indo Elevator :



Gambar 4. Safety Commitment PT KONE Indo Elevator



2.1.2. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Pemasangan Lift Secara Umum Proses pemasangan lift memiliki prosedurnya, sesuai dengan masing-masing jenis dari lift yang akan dipasang. Prosedur tersebut dikembangkan oleh KONE Corporation



xx



dengan memperhatikan aspek K3. Sedangkan prosedur K3 secara umum telah dimiliki oleh KONE Corporation, misalnya : safe working in shaft and machine room areas, fire safety, personal protective equipment, dll. Prosedur K3 tersebut secara umum dapat berlaku di seluruh dunia. Pemasangan lift bisa dilakukan dengan 2 metode, yaitu dengan menggunakan scaffolding atau scaffoldless. Untuk bangunan yang kurang dari 5 lantai, dapat dikerjakan dengan scaffolding. Karena tingkat risiko sangat tinggi pada saat pemasangan lift dalam bangunan lebih dari 5 lantai, maka untuk mengurangi



risiko



tersebut



dapat



menggunakan



metode



scaffoldless atau menggunakan man-riding hoist.



Gambar 5. Man-riding Hoist



Berikut ini adalah alur proses pemasangan lift secara umum yang berhasil dihimpun oleh penulis :



xxi



1



6



7



Persiapan Material dan hoistway



Instalasi kelistrikan dan panel



Pemasangan pertalian / roping



2



5



8



Pemasangan Sangkar



Pemasangan Landing Door



3



Pemasangan guide rail dan bracket



4



Pemasangan Mesin



Finishing



Gambar 6. Alur Proses Pemasangan Lift Secara Umum Jumlah



pekerja



yang



mengerjakan



pemasangan



lift



penumpang tanpa ruang mesin di Summarecon Mall Bekasi yaitu 2 orang. Menurut penjelasan Supervisor lapangan. PT KONE Indo Elevator men-standarkan, bahwa pekerjaan pemasangan lift cukup dilakukan oleh 2 orang. Dari flow proses diatas penulis menjabarkan tingkat risiko dari setiap proses pemasangan lift. Metode penilaian tingkat risiko menggunakan prosedur milik KONE Corporation ; KONE Installation Instruction AM-01.03.010 Safe Working in Lift Shaft and Machine Room Areas. Berikut ini adalah penentuan kemungkinan dan konsekuensi serta matriks tingkat risiko berdasarkan prosedur tersebut.



xxii



Tabel 1. Probabilitas / Likelihood (Sumber : KONE Installation Instruction AM-01.03.010 Safe Working in Lift Shaft and Machine Room Areas) Deskripsi High probable / Sangat mungkin terjadi (kemungkinan sering terjadi dalam siklus pekerjaan) Probable / Mungkin terjadi (kemungkinan dapat terjadi beberapa kali dalam siklus pekerjaan) Occasional / Kadang terjadi (kemungkinan terjadi setidaknya sekali dalam siklus pekerjaan) Remote / Jauh mungkin terjadi (sepertinya tidak dapat terjadi tetapi mungkin dapat terjadi dalam siklus pekerjaan) Improbable / Tidak mungkin terjadi (sangat tidak mungkin terjadi dalam siklus pekerjaan) High Improbable / Sangat tidak mungkin terjadi (peluang



Kategori A B C D E



F terjadi bisa dikatakan nol) (Sumber : KONE Installation Instruction AM-01.03.010 Safe Working in Lift Shaft and Machine Room Areas.)



Tabel 2. Probabilitas / Likelihood (Sumber : KONE Installation Instruction AM-01.03.010 Safe Working in Lift Shaft and Machine Room Areas) Deskripsi High probable / Sangat mungkin terjadi (kemungkinan sering terjadi dalam siklus pekerjaan) Probable / Mungkin terjadi (kemungkinan dapat terjadi beberapa kali dalam siklus pekerjaan) Occasional / Kadang terjadi (kemungkinan terjadi setidaknya sekali dalam siklus pekerjaan) Remote / Jauh mungkin terjadi (sepertinya tidak dapat terjadi tetapi mungkin dapat terjadi dalam siklus pekerjaan) Improbable / Tidak mungkin terjadi (sangat tidak mungkin terjadi dalam siklus pekerjaan)



Kategori A B C D E



xxiii



High Improbable / Sangat tidak mungkin terjadi (peluang



F terjadi bisa dikatakan nol) (Sumber : KONE Installation Instruction AM-01.03.010 Safe Working in Lift Shaft and Machine Room Areas.)



Tabel 3. Tingkat Risiko / Risk Level (Sumber : KONE Installation Instruction AM-01.03.010 Safe Working in Lift Shaft and Machine Room Areas.) Deskripsi Acceptable / Risiko dapat diterima



Kriteria A



Acceptable with review / Risiko dapat diterima dengan pemantauan Undesirable / Risiko tidak dikehendaki (memerlukan



AR U



penurunan tingkat risiko) Not acceptable / Risiko tidak dapat diterima



NA (memerlukan penurunan tingkat risiko) (Sumber : KONE Installation Instruction AM-01.03.010 Safe Working in Lift Shaft and Machine Room Areas.)



Berdasarkan tabel penilaian tingkat risiko diatas berikut ini adalah hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko.



Tabel 4. Tingkat Risiko Pemasangan Lift Secara Umum



Identifikasi Bahaya



No Aktifitas 1



Material On Site



Bahaya Kejatuhan material Terjepit material



Risiko Meninggal Meninggal



Penilaian Risiko C P RL 1 1



C C



xxiv



NA NA



Terperosok



2



D



AR



3



C



AR



1



D



U



Meninggal



1



C



NA



Luka terbuka



2



D



AR



Memar



2



D



AR



Paparan debu



Iritasi pernafasan



3



C



AR



Tertimpa benda jatuh



Cedera kepala



1



D



U



Terjatuh kedalam hoistway



Meninggal



1



C



NA



Cedera kepala Cedera Patah Tulang



2



C



U



2



D



AR



Cedera kepala



2



C



U



Iritasi pernafasan



3



C



AR



Tersengat aliran listrik Shock



2



C



U



Tertimpa benda jatuh Terjatuh ke dalam hoistway Tersayat



Cedera kepala Cedera patah tulang Luka terbuka Cedera patah tulang Cedera punggung Memar



2



C



U



2



D



NA



3



C



AR



3



C



AR



3



C



AR



3



C



AR



Iritasi mata



3



C



AR



3



C



AR



2



C



U



2



C



U



2



D



AR



2 3



C C



U AR



Terkena sisi tajam Tertabrak kendaraan Pemasangan barikade



Pembersihan pit Pemasangan suspension pulley & rope man-riding hoist Pemeriksaan kekuatan Hook



Plumbing



Membersihkan guide rail



Pemasangan Tangga Pit



Cedera Patah Tulang Luka terbuka Cedera patah tulang



Terjatuh ke dalam hoistway Tersayat bagian tajam Terpukul palu



Tertimpa benda jatuh Kejatuhan man riding hoist Kejatuhan Suspension Pulley Paparan debu



Tertimpa guide rail Salah postur tubuh saat mengangkat Terjepit guide rail Terkena serpihan puing saat mengebor



Cedera patah tulang Tersengat aliran listrik Shock Tertimpa tangga



Tertimpa benda jatuh Terjatuh kedalam pit 2



Pemasangan sangkar



Tertimpa benda jatuh Tersandung



Cedera kepala Cedera patah tulang Cedera kepala Terkilir



xxv



3



Pemasangan guide rail dan bracket dari lantai per lantai



Tertimpa komponen sangkar Terjepit Salah postur tubuh saat mengangkat Tersayat bagian tajam Terjatuh dari atas sangkar Tersengat aliran listrik Tertimpa benda jatuh Tertimpa guide rail Terjepit Salah postur tubuh saat mengangkat Tersayat bagian tajam Menghirup uap las Kebakaran



4



Pemasangan Mesin



Terkena spatter las Terjatuh dari atas sangkar Rope putus Terkena serpihan puing saat mengebor Tersengat aliran listrik Tertimpa Mesin Terjepit Salah postur tubuh saat mengangkat



5



Pemasangan Landing Door



Tersayat bagian tajam Terjatuh dari atas sangkar Rope putus Terkena serpihan puing saat mengebor Tersengat aliran listrik Tertimpa komponen Landing Door



Cedera kepala



2



C



U



Memar Cedera tulang punggung



3



C



AR



3



C



AR



Luka terbuka



3



C



AR



1



C



NA



2



C



U



Cedera kepala Cedera patah tulang Memar Cedera punggung



2



C



U



2



C



U



3



C



AR



3



C



AR



Luka terbuka



3



C



AR



2



C



U



2



C



U



Luka bakar



3



C



AR



Meninggal



1



C



NA



Meninggal



1



C



NA



Iritasi mata



3



C



AR



Shock Cedera patah tulang Memar Cedera punggung



2



C



U



2



C



U



3



C



AR



3



C



AR



Luka terbuka



3



C



AR



Meninggal



1



C



NA



Meninggal



1



C



NA



Iritasi mata



3



C



AR



Shock Cedera patah tulang



2 2



C C



U U



Cedera patah tulang Shock



Gangguan pernafasan Luka bakar



xxvi



6



Pemasangan MAP



Instalasi kabel di hoistway bagian atas Instalasi kabel diatas sangkar Instalasi kabel di Pit



7



Pemasangan wire rope (Roping) di dalam pit



Pemasangan wire rope (Roping) di hoistway bagian atas



8



Pelepasan TIRAK dan peralatannya



Terjepit Salah postur tubuh saat mengangkat Tersayat bagian tajam Terjatuh dari atas sangkar Rope putus Terkena serpihan puing saat mengebor Tersengat aliran listrik Tertimpa komponen MAP Terjepit Salah postur tubuh saat mengangkat Tersayat bagian tajam Terjatuh dari atas sangkar Rope putus Terjatuh dari atas sangkar Rope putus



Memar Cedera punggung



3



C



AR



3



C



AR



Luka terbuka



3



C



AR



Meninggal



1



C



NA



Meninggal



1



C



NA



Iritasi mata



3



C



AR



Shock Cedera patah tulang Memar Cedera punggung



2



C



U



2



C



U



3



C



AR



3



C



AR



Luka terbuka



3



C



AR



Meninggal



1



C



NA



Meninggal



1



C



NA



Meninggal



1



C



NA



Meninggal



1



C



NA



Tertimpa sangkar



Meninggal



1



C



NA



Tertimpa benda jatuh



Cedera kepala



2



C



U



Terjepit



Memar



3



C



AR



Tertimpa sangkar



Meninggal



1



C



NA



Tertimpa benda jatuh



Cedera kepala



2



D



U



Terjepit



Memar



3



C



AR



Luka terbuka



3



C



AR



Cedera ringan



3



C



AR



Cedera berat



1



C



NA



Cedera berat



1



C



NA



Memar



3



C



AR



Luka terbuka



3



C



AR



Cedera berat



1



C



NA



Tersayat bagian tajam Tersandung Terjatuh dari atas sangkar Rope putus Terjepit Tersayat bagian tajam Terjatuh dari atas sangkar



xxvii



Cedera patah tulang Memar



Tertimpa TIRAK Terjepit Tersayat bagian tajam Pemasangan filler counterweight



Luka terbuka



Tertimpa filler weight Terjepit Posisi tubuh tidak ergonomis Tersayat bagian tajam



Berdasarkan



data



Cedera patah tulang Memar Cedera punggung Luka terbuka



penilaian



tingkat



risiko



2



C



U



3



C



AR



3



C



AR



2



C



U



3



C



AR



2



D



AR



3



C



AR



diatas,



disimpulkan bahwa terdapat 91 tingkat risiko dari pemasangan lift. Adapun tingkat risiko yang terdapat pada pekerjaan tersebut adalah acceptable with review, undesirable dan not acceptable. Berikut ini adalah data jumlah risiko berdasarkan tingkat risiko :



Grafik 1. Jumlah Risiko berdasarkan Tingkat Risiko



xxviii



Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa tingkat risiko acceptable with review berjumlah 45 tingkat risiko, undesirable berjumlah 25 risiko, dan not acceptable berjumlah 21 risiko. Berdasarkan prosedur milik PT KONE Indo Elevator, tingkat risiko undesirable dan not acceptable harus dilakukan pengendalian



risiko



untuk



menurunkan



atau



bahkan



menghilangkan risiko.



2.2. Program Pencegahan Kecelakaan Berdasarkan identifikasi bahaya dan risiko yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahaya terjatuh dari ketinggian merupakan bahaya yang sering dijumpai pada saat pemasangan lift. Dalam usaha untuk mengendalikan bahaya, PT. KONE Indo Elevator melakukan beberapa pengendalian, diantaranya adalah :



1.



Safety Barricade



xxix



Setiap



proses



pemasangan



lift,



pintu



hoistway



merupakan potensi timbulnya bahaya terjatuh dari ketinggian dan tertimpa benda jatuh, oleh karena itu pemasangan safety barricade merupakah hal yang wajib dilakukan. Berikut ini adalah contoh pemasangan safety barricade :



Gambar 7. Safety Barricade



2.



Take 2 : Double Security Principles (Prinsip Pengaman Ganda) Pada saat penggunaan man-riding hoist pengaman ganda sangatlah penting. Pada saat menggunakan sangkar sebagai alat angkat dan angkut, harus ada 2 pengaman yang secara mandiri mengamankan sangkar tidak terjatuh. Adapun penggunaan pengaman ganda yang dimaksud adalah safety gear dan parking chain. Fungsi safety gear adalah sebagai pengunci sangkar dengan guide rail pada saat sangkar mendadak meluncur. Dan safety gear akan berfungsi apabila diaktifkan dengan automatic safety gear trigger dan juga governor.



xxx



Gambar 8. Automatic Safety Gear Trigger



Sementara



parking



chain



berfungsi



sebagai



alat



pengaman pada saat sangkar parkir.



Gambar 9. Ilustrasi Penggunaan Parking Chain



3.



Penggunaan APD Tidak dipungkiri bahwa APD merupakan senjata terakhir dalam mengendalikan bahaya. Dikarenakan bahaya kerja



itu



sendiri



yang



tidak



bisa



di



eliminasi,



dan



pertimbangan kepraktisannya maka APD lah senjata ampuh



xxxi



pengendalian bahaya. Berikut ini adalah jenis-jenis APD yang digunakan di PT. KONE Indo Elevator a. Helmet b. Sepatu safety c. Sarung tangan katun d. Sarung tangan kulit e. Safety body harness f.



Goggles



g. Safety glass h. Masker



2.3. Program Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT KONE Indo Elevator membuat program antar lain adalah : 1.



Safety Induction Training Program ini dilaksanakan apabila ada karyawan baru maupun kontraktor yang akan bekerja. Program ini berupa pengenalan terhadap proses pekerjaan berikut dengan bahayanya, kesiapsiagaan tanggap darurat di lokasi proyek / kantor, kesehatan kerja di lokasi proyek / kantor, kewajiban penggunaan alat pelindung diri, prosedur kerja aman, dll. Setelah mengikut pelatihan ini, khusus untuk karyawan lapangan / proyek dan kontraktor akan diberikan identitas



xxxii



khusus, bahwa orang tersebut telah diberikan pelatihan K3 yaitu Safety Passport.



Gambar 10. Safety Passport



Gambar 11. Pelaksanaan Safety Induction Training



2.



Safety Week Dalam mempromosikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, KONE Corporation membuat program Safety Week dan



dilaksanakan



Pelaksanaanya



oleh



masing-masing



dilakukan



1



tahun



lokal



unitnya.



sekali



dengan



melaksanakan agenda safety dalam waktu 1 minggu dan dilaksanakan serentak di KONE seluruh dunia. Adapun acara ini berisi mengenai Pelatihan K3, Pelatihan Safety Riding, Promosi



Kesehatan



Kerja,



Special



Safety



Inspection,



xxxiii



kompetisi improvement, dll. Untuk tahun 2013, Safety Week bertema “Little Things Matter in Safety”.



Gambar 12. Pelaksanaan Safety Week



3.



Employee Safety Handbook Untuk memberikan pedoman mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT KONE Indo Elevator membuat Employee Safety Handbook, dalam buku saku tersebut memuat mengenai aturan, prosedur, petunjuk kerja, dll mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.



Gambar 13. Employee Safety Handbook



4.



Safety Inspection Dalam



upaya



melaksanakan



pemantauan



dan



pengukuran terhadap kondisi lingkungan kerja dan juga



xxxiv



perilaku kerja yang aman, PT KONE Indo Elevator membuat program Safety Inspection. Program ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu



Weekly Safety Inspection



dan Safety



Inspection Management. Weekly Safety Inspection adalah kegiatan inspeksi yang dilakukan oleh Technical Dept. Head dan Safety Officer. Sedangkan Safety Inspection Management dilaksanakan oleh perwakilan manajemen dan dilaksanakan 1 bulan sekali. Untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dalam keadaan aman, supervisor masing-masing proyek diberikan tugas khusus untuk melaksanakan inspeksi K3 harian, apabila terjadi penyimpangan harus segera dilaporkan kepada Technical Department.



Gambar 14. Safety Inspection



xxxv



BAB III PENUTUP



3.1. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pengelolaan K3 di PT. KONE Indo Elevator, yaitu : 1. Komitmen manajemen dalam menerapkan K3 sudah terlihat dari bentuk Safety Commitment dan penyediaan sumber daya. Diantaranya adalah pembentukan technical department dan mempekerjakan safety officer. Serta penyediaan APD secara cuma-cuma. 2. Berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko pemasangan lift, terdapat setidaknya 91 risiko dengan beragam tingkatan. Yaitu : tingkat risiko acceptable with review berjumlah 45 tingkat risiko, undesirable berjumlah 25 risiko, dan not acceptable berjumlah 21 risiko. 3. Program pencegahan kecelakaan pun sudah dilakukan oleh PT. KONE Indo Elevator. Misalnya pemasangan safety barricade sampai dengan penggunaan APD. 4. Sedangkan program peningkatan kesadaran K3, PT. KONE Indo Elevator fokus terhadap promosi dan edukasi kepada karyawan, terhadap pentingnya K3.



xxxvi



5.2.



Saran Penulis memberikan saran untuk meningkatkan pengelolaan K3 di PT. KONE Indo Elevator, antara lain : 1. Melaksanakan



salah satu Occupational Health and Safety



Management System misalnya : SMK3 PP 50 tahun 2012, OHSAS 18001 : 2007. 2. Perlu diadakan pelatihan khusus mengenai bekerja diketinggian. Hal ini dikarena bahaya terjatuh ketinggian merupakan yang terbesar pada saat pemasangan lift.



xxxvii