Contoh Laporan Monitoring Pembuangan Darah Dan Komponen Darah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM MONITORING PENANGANAN PEMBUANGAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH TAHUN 2016



I.PENDAHULUAN Menurut Depkes RI (1997) Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan baik. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah infeksius dan non infeksius. Selain itu, kerap bercampur, percampuran tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis.Yang termasuk limbah adalah limbah infeksius, limbah radiologi, dan limbah laboratorium.Limbah infeksius misalnya jaringan tubuh yang terinfeksi kuman dan komponen darah. Limbah jenis itu seharusnya dibakar, bukan dikubur, apalagi dibuang ke septic tank. Pasalnya, tangki pembuangan seperti itu di Indonesia sebagian besar tidak memenuhi syarat sebagai tempat pembuangan limbah.Kenyataannya, banyak tangki pembuangan sebagai tempat pembuangan limbah yang tidak memenuhi syarat. Hal itu akan menyebabkan pencemaran, khususnya pada air tanah yang banyak dipergunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. RSU Nurdin Hamzah



menyediakan



pembuangan limbah yang sesuai dengan sumber limbah dan jenis limbahnya. II.



TUJUAN 1) Sebagai pertanggungjawaban Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dalam melakukan program monitoring sampah infeksius dan non infeksius. 2) Meningkatkan pengetahuan petugas dalam melakukan pembuangan sampah. 3) Sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan manajemen pembuangan sampah



III.



ANALISA Dari hasil monitoring penangan pembuangan darah dan komponen darah yang dilakukan pada September tahun 2016 terlihat bahwa hampir



ruangan



laboratorium sudah melakukan penanganan pembuangan darah dan komponen darah dengan benar, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tersedia tempat pembuangan darah. Dari no. 1 didapat nilai 100 %, petugas memasukkan darah dan komponen yang tidak dipakai lagi kedalam tabung dan dibuang ketempat sampah infeksius yang telah tersedia. 2. Petugas menggunakan APD dalam penanganan pembuangan darah. Dari no. 2, didapat nilai 100%, petugas mengerti bahwa pentingnya pemakaian APD untuk perlindungan kesehatan.



3. Ada SPO penanganan pembuangan darah. Dari no. 3 didapat nilai 100 % petugas sudah mengerti SPO penanganan pembuangan darah dan sudah menjalankannya. 4. Mengangkut pembuangan darah dalam kantong tertutup. Dari no. 4 didapat nilai 100 %,



mengangkut kantong pembuangan darah



terkadang tidak diikat.. 5. Pembuangan darah dipisahkan dikantong kuning. Dari no. 5 didapat nilai 100 %, petugas mengerti bahwa pembuangan darah dan komponen darah dibuang kekantong kuning ( sampah infeksius ). IV.



KESIMPULAN Dari hasil monitoring penanganan pembuangan darah dan komponen darah didapatkan bahwa penanganan pembuangan darah dan komponen darah di RSU Permata Madina Panyabungan sudah baik dengan persentase 100 %.



V.



LAMPIRAN Data hasil penanganan pembuangan darah dan komponen darah No Indikator Penilaian



Target (%)



Realisasi (%)



1. 2.



Tersedianya tempat pembuangan darah Petugas menggunakan APD dalam



100 % 100 %



100 % 100 %



3. 4.



penaganan pembuangan darah Ada SPO penanganan pembuangan darah Mengangkut pembuangan darah dalam



100 % 100 %



100 % 100 %



5.



kantong tertutup Pembuangan darah dipisahkan dikantong



100 %



100 %



kuning Rata – rata



100 % Muara Sabak, IPCN RSU Nurdin Hamzah



(DEKA, AM.Kep)



2016