Contoh Modul Pelatihan  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL BERPIKIR POSITIF TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI AKADEMIK MAHASISWA



Disusun Oleh : Ansyar Fakhruddin (17410080)



Malang 2021



Daftar Isi I. Latar Belakang Permasalahan ……………………………………… II. Tujuan Pelatihan …………………………………………………… III. Manfaat Pelatihan …………………………………………………. IV. Rancangan Program Pelatihan ……………………………………... A. Petunjuk Umum ………………………………………………….. B. Jadwal Kegiatan ………………………………………………… C. Lembar Petunjuk Trainer …………………………………………



I.



Latar Belakang Masalah Didalam dunia pendidikan sekarang ini terutama jenjang perguruan tinggi pemerintah terus melakukan peningkatan standar,hal ini secar tidak langsung mengisyaratkan individu untuk lebih mengembangkan diri guna untuk mempersiapkan



diri dalam menghadapi persaingan global. Maka dari itu individu selayaknya sebagai mahasiswa memiliki keyakinan yang kuat dalam pencapaian prestasi akademik. Bandura (dalam Alwisol, 2009) Menjelaskan bahwa konsep memiliki keyakinan yang kuat dalam pencapaian prestasi akademik dapat disebut juga sebagai efikasi diri akademik. efikasi diri akademik mengacu pada keyakinan individu yang berkaitan dengan kemampuan dan kesanggupan seorang pelajar guna untuk mencapai dan menyelesaikan tugas-tugas studi dengan target hasil dan waktu yang telah ditentukan. Didalam dunia akademik efikasi sangat penting apabila seseorang memiliki efikasi diri akademik yang rendah maka individu tersebut tidak dapat berkembang atau mencapai target yang diinginkan untuk mencapai prestasi akademik. Park dan Kim (2006) berpendapat bahwa efikasi diri sangat penting untuk pelajar guna mengontrol motivasi mencapai harapan-harapan akademik. Jika disertai dengan pemahaman mengenai prestasi akademik dan tujuan-tujuan yang spesifik, maka efikasi diri akademik akan menjadi penentu suksesnya perilaku akademik di masa mendatang (Bandura dalam Alwisol, 2004). Pemahaman ini dapat menggambarkan bahwa efikasi diri akademik akan menjadi suatu sumber daya yang penting bagi pengembangan diri yaitu melalui pilihan aktivitas mahasiswa (Schunk dalam Santrock, 2008). Semakin tinggi efikasi diri akademik, maka akan semakin tinggi prestasi akademik seseorang (Ferla, Valcke, & Cai, 2007). Salah satu upaya untuk meningkatkan efikasi diri akademik yaitu melalui pelatihan (Sdorow, 1990). Pelatihan berpikir positif menjadi salah satu alternatif guna untuk meningkatkan efikasi diri akademik. Penelitian Loehr (dalam Santrock, 2003). Berpikir positif dapat diartikan sebagai suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada emosi dan sudut pandang yang positif, baik terhadap orang lain, diri sendiri maupun situasi yang dihadapi (Elfiky, 2008). Maka dari itu Pelatihan berpikir positif dapat diidentifikasikan yaitu sebagai pelatihan yang menekankan pada suatu cara berpikir yang lebih menekankan emosi dan sudut pandang yang positif, baik terhadap orang lain, diri sendiri maupun situasi yang dihadapi. Pelatihan berfikir positif ini dapat dijadikan sebagai sarana bagi individu untuk dapat mengubah pola pikir yang berlandaskan hal-hal yang negatif menjadi ke hal-hal yang mengarah ke arah yang lebih positif, pelatihan berfikir positif ini menerapkan hal-hal yang membantu mahasiswa



menerima kelemahan dirinya sendiri atau kekurangannya sehingga dapat berfikir lebih positif terhadap kelemahan atau kekurangannya sendiri. Berdasarkan paparan diatas, penulis melihat betapa pentingnya pelatihan berfikir positif terhadap efikasi diri akademik mahasiswa maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian



yang



berjudul



“EFEKTIFITAS



PELATIHAN



BERPIKIR



POSITIF



TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI AKADEMIK MAHASISWA UIN MALIKI MALANG.” II.



Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pengaruh pemberian pelatihan berpikir positif terhadap efikasi diri akademik



pada mahasiswa Universitas Islam Negeri



Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Mengetahui perbedaan efikasi diri akademik pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang diberi pelatihan berpikir positif dan yang tidak mendapatkannya. III.



Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian di bidang psikologi terutama berkaitan dengan psikologi positif terkhusus pada topik pola berpikir positif dan efikasi diri akademi 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang manfaat berpikir positif bagi kehidupan terutama berkaitan dengan efikasi diri akademik pada mahasiswa, terutama mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.



IV.



Rancangan Program Pelatihan



A. Petunjuk Umum 1) Metode Dalam pelatihan ini diaplikasikan beberapa metode pelatihan. Setiap metode disesuaikan dengan kebutuhan per sesi. Metode-metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode tatap muka, diskusi, role playing, refleksi, ceramah dan experiences learning. 2) Sesi Pelatihan Berpikir Positif terhadap Peningkatan Efikasi Diri Akademik ini terdiri dari sembilan sesi dan satu sesi penutup. Pada setiap sesi difokuskan pada aspek-aspek pola peningkatan efikasi akademik. Berikut ini adalah sesi-sesi dan metode yang akan dilalui dalam pelatihan ini : No 1



Sesi Model A-B-C



Metode - Ceramah



dan



diskusi 2 3 4 5 6



Enegizer Good bye negative thinking Group inquiry Goal setting Penutup



Refleksi



Experiences learning Experiences learning Diskusi Debriefing secara umum Ucapan terimakasih dan evaluasi berupa lembaran angket terbuka



3) Keterangan Didalam modul pelatihan ini terdapat empat lembar penunjang, yaitu sebagai berikut. 1. Lembar petunjuk Trainer, merupakan lembar yang berisi uraian kegiatan lengkap beserta waktu serta instruksi yang menjadi pedoman trainer dalam melaksanakan setiap kegiatan dalam pelatihan. 2. Lembar kerja kegiatan, berisi rencana kegiatan serta jadwal pelaksanaan pelatihan. 3. Lembar bahan materi, di dalamnya terdapat gambaran bahan-bahan materi yang dibutuhkan dalam kegiatan.



4. Lembar lampiran penunjang, berisikan lampiran-lampiran yang dapat menujang kelancaran proses pelatihan. B. Jadwal Kegiatan Kontrak pelatihan A. Tujuan 1. Menjelaskan kepada peserta tahapan kegiatan pelatihan 2. Menjelaskan kepada peserta aturan-aturan yang harus dipatuhi 3. Mengetahui kesedian peserta untuk mengikuti pelatihan secara penuh tanpa paksaan B. Outcome Peserta dapat mengikuti seluruh sesi pelatihan dengan baik sehingga bisa diperoleh hasil yang maksimal. Pra-Pelaksanaan Pelatihan Waktu Topik sebelum hari Screening



Kegiatan Seleksi



Materi Alat



H pelatihan



peserta



lembar



Kontrak



Penjelasan



screening LCD, laptop, Ceramah



pelatihan



pelatihan



Lembar



08.00-09.00



Metode tulis, Pre-test



serta aturan- persetujuan aturan selama Subjek, Alat pelatihan



tulis.



ICE BREAKING Tujuan 1. Peserta saling mengenal satu dengan yang lain 2. Untuk mengatur dan mencairkan suasana Outcome Menciptakan iklim pelatihan yang kondusif, karena peserta saling mengenal satu dengan yang lain.



Desain Pelatihan Peningkatan Efikasi Diri Waktu 09.00-10.00 10.00-12.00



Topik Opening Model A-B-C



Kegiatan Sambutan Ceramah



Materi Alat tulis



Sasaran Peserta Pemahaman



13.00-13.30



Tom and Jerry



Enegizer



Dasi



model berfikir positif Suasana hati



materi



hijau dan 13.30-14.30



Good bye negative Latihan



merah Karpet



thinking



atau tikar diri



relaksasi



Peningkatan



efikasi



dan 14.30-15.00



meditasi Diskusi



Group inquiry



15.00-15.30



Goal



setting



15.30-16.00



action plan Penutup



and Diskusi, Debriefing Ucapan



Alat tulis



Aspek kognitif pra-



Alat tulis



action plan Aktualisasi experience



Angket



learning Evaluasi



dan



terimakasih dan alat monitoring dan



tulis



pembagian angket terbuka C. Lembar Petunjuk Trainer Kontrak Pelatihan A. Tujuan a. Menjelaskan kepada peserta pelatihan tahapan kegiatan pelatihan. b. Menjelaskan kepada peserta pelatihan aturan-aturan yang harus dipatuhi selama mengikuti pelatihan c. Mengetahui kesediaan peserta untuk mengikuti pelatihan secara penuh, tanpa paksaan. B. Waktu : 10 menit



C. Metode yang digunakan adalah ceramah. D. Materi a. Laptop b. LCD c. Lembar Persetujuan Subyek d. Kertas dan pena E. Prosedur a. Trainer menjelaskan kepada peserta melalui tayangan LCD mengenai tahapan kegiatan pelatihan yang akan diikuti oleh peserta b. Trainer menjelaskan kepada peserta melalui tayangan LCD c. Trainer meminta kesediaan peserta untuk dengan sukarela menandatangani Lembar Persetujuan Subyek untuk mengikuti pelatihan. Sesi Energizer Tom And Jerry A. Tujuan 1. Menstimulasi peserta agar tetap semangat dalam mengikuti pelatihan sampai selesai. 2. Membangun suasana hati yang positif bagi para peserta. B. Waktu : 20 menit C. Metode: Experience Learning D. Materi: Dasi dua warna E. Prosedur 1. Peserta diminta untuk membentuk lingkaran dan diberi permainan Tom and Jery. Tom bertugas menangkap Jery. 2. Tom disimbolkan dengan dasi warna hijau sedangkan jery dasi warna merah. Dasi merah dan hijau diberikan kepada peserta dengan jarak 5 orang. Orang yang dapat dasi hijau harus mengikat dasi itu dalam 3 simpul lalu melepaskan kembali, setelah lepas langsung diberikan pada orang



disebelah kanannya. Orang yang dapat dasi merah harus membuat dua simpul dan melepasnya lalu menyerahkan pada orang disebelah kanannya. 3. terus seperti sampai dasi merah dan hijau berada pada leher satu orang. Orang yang pada lehernya tergantung dasi merah dan hiajau akan mendapat hukuman. 4. hukuman berupa hukuman ringan seperti menyanyi, menari dsb. 5. jika waktu belum habis,permainan dapat dimulai lagi dari awal, tapi dimulai oleh peserta yang berbeda dengan permainan pertama. SESI III GOOD BYE, NEGATIVE THINKING A. Tujuan 1. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dan situasi penuh tekanan tanpa menjadi berantakan. 2. Meningkatkan kemampuan untuk tetap sabar dan tenang serta kemampuan menghadapi kesulitan dengan kepala dingin tanpa emosi negatife B. Waktu : 30 menit C. Metode 1) Experience Learning 2) Refleksi D. Materi: Peluit. E. Prosedur 1. Cari tempat berkarpet yang tenang dan tidak ada gangguan. Longgarkan pakaian, lepas sepatu. Duduk rileks dan pejamkan mata. 2. Letakkan satu tangan diatas dada dan satu tangan di atas perut. Bernafaslah



dengan



biasa,



dan



perhatikan



apa



yang



terjadi_konsentrasilah untuk mengubah pola itu. Usahakan jangan sampai dada dan tulang dada yang bergerak, tariklah nafas melalui hidung dan biarkan perut mengambang dan memberi kekuatan pada proses penarikan nafas. Kemudian hembuskan pelan-pelan melalui mulut yang sedikit terbuka.



3. Ulangi lagi proses ini selama 5 menit dan kamu akan merasa lebih segar dan rileks. 4.



Pada saat menghadapi situsi sulit, kalian dapat langsung melakukan proses ini baik dalam kondisi duduk maupun berdiri.



F. Debriefing - Publishing: Menggali perasaan peserta. Semua perserta diminta menceritakan apa yang dia rasakan ketika menjalani proses terapi rileksasi. - Generalizing: menyampaikan kembali; memparafrase pengalaman tersebut. - Applying: Peserta memperoleh kesadaran tentang dampak kondisi meditatif, memilih waktu yang tepat untuk rileksasi, meminta peserta menentukan



jadwal



penerapan



teknik



rileksasi



tersebut



dalam



kehidupannya dan mengatur ketenangan psikologis pada saat-saat yang cukup mengganggu secara personal (misal di depan publik) SESI IV GROUP INQUIRY A. Tujuannya adalah menyampaikan informasi dan berbagi pengetahuan tentang



komunikasi



empatik,



komunikasi



yang



agresif,



maupun



communication breakdown dari pengalaman pelatihan yang telah didapat. B. Waktu : 20 menit C. Metode yang digunakan adalah diskusi D. Materi: alat tulis. E. Prosedurnya berupa diskusi dua arah tentang apa yang telah didapat selama mengikuti sesi pelatihan F. Debriefing - Publishing: Menggali pengetahuan peserta. Semua perserta diminta menceritakan apa yang dia ketahui tentang komunikasi empatik dan communication breakdown. - Generalizing: menyampaikan kembali; memparafrase pengetahuan tersebut dan meminta memahaminya lebih luas lagi. Gunakan Flipchart



dan rekaman handycam. - Applying: Peserta memperoleh kesadaran tentang aspek-aspek komunikasi empatik dan menerapkannya dalam keseharian menjelang jenjan pernikahan yang akan dilewatinya juga tentang communication breakdown dan bisa menghindarinya dalam pola komunikasi sehari-hari. SESI V GOAL SETTING A. Tujuannya adalah agar peserta dapat mengaplikasikan apa yang sudah di dapat dari pelatihan ini ke dalam kehidupan sehari-hari. B. Waktu : 25 menit C. Metode yang digunakan adalah diskusi D. Materinya berupa alat tulis dan kertas Lembar Rencana Tindakan. E. Prosedur 1. Peserta diberi waktu 10 menit untuk menuliskan apa yang akan dilakukan ke depan untuk lebih memperkuat pola komunikasinya. 2. Siap peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan tulisannya dan diberi feedback dari teman-temannya. PENUTUP Peserta diminta untuk mengisi lembar evaluasi. Fasilitator mengucapkan terimakasih dan permintaan atas segala kekuranngan pelaksanaan pelatihan. Fasilitator juga menyampaikan harapan agar pelatihan dapat memberikan dampak yang positif bagi para peserta.