Contoh Rubrik Penilaian by Hermawan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB VI APRESIASI KARYA SASTRA DAN KEMAMPUAN BERBAHASA RESEPTIF



6.1 Soal Objectif 6.1.1 Melalui pembelajaran apresiasi sastra siswa akan memiliki kemampuan lengkap baik pengetahuan maupun kekayaan batin karena fungsi pem belajaran apresiasi sastra adalah sebagai berikut kecuali.... a. Berbicara dan menyimak b. Membaca dan berbicara c. Membaca dan menyimak d. Menulis dan bicara 6.1.2 Di bawah ini yang merupakan salah satu bentuk apresiasi reseptif adalah …. a. Membaca karya-karya yang dikagumi b. Mengoleksi karya sastrawan yang dikagumi c. Menunjukkan rasa kagum hanya sebatas di mulut saja d. Biasa saja



6.1.3 Jika Anda mengapresiasikan sebuah karya sastra, maka Anda melakukan kegiatan, kecuali… a. Pengkritikan secara pedas b. Pengamatan yang jeli c. Penilaian yang objectif dan subjectif d. Penghargaan atau pujian



6.1.4 Di bawah ini yan tidak termasuk kedalam tahap apresiasi sebuah karya sastra adalah … a. Tahap pemahaman yaitu berupa melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur - unsur yang membangun karya sastra, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik



b. Tahap aplikasi atau Penerapan yaitu mewujudkan nilai - nilai yang di peroleh dalam karya sastra dalam sikap dan tingkah sehari - hari c. Tahap mengenal dan menikmati yaitu suatu tindakan berupa membaca, melihat atau menonton dan mendengarkan suatu karya sastra d. Tahap mengetahui jenis dan sejarah karya sastra tersebut



6.1.5 Di bawah ini urutan tahap yang benar dalam pengapresiasian sastra yang benar adalah … a. Mengenal - Menghargai - Menghayati – Menghargai b. Mengenal – Memahami - Menghayati – Menghargai c. Memahami - Menghayati - Menghargai – Mengaplikasikan d. Menghargai – Memahami – Menghayati - Mengaplikasikan



6.2 Soal Essai 6.2.1 Apa yang dimaksud dengan berbahasa reseptif ? Bahasa reseptif adalah berbahasa yang digunakan untuk menangkap dan memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan dan tertulis. Adapun yang termasuk dalam keterampilan bahasa reseptif tersebut adalah kegiatan menyimak dan membaca: a. Menyimak:suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung didalamnya. b.



Membaca: perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerjasama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, memikirkan.



6.2.2 Apa yang menjadi tolak ukur dalam menentukan kemampuan berbahasa reseptif seseorang ? 1) Mendengarkan/Menyimak Menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam bentuk reseptif lisan. Menyimak dapat diartikan sebagai aktivitas penggunaan alat pendengaran



secara sengaja yang bertujuan untuk memperoleh pesan atau makna dari apa yang disimak. 2) Membaca Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis yang bertujuan untuk memahami isi bacaan dan maksud penulisnya (Mulyati, 2008). Membaca merupakan kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam bentuk reseptif tulis. Keterampilan membaca merupakan modal dasar yang sangat krusial untuk menunjang keberhasilan belajar siswa. Kurang terampilnya siswa dalam membaca dapat menyebabkan terhambatnya siswa untuk mempelajari bidang studi lain. 6.2.3 Bagaimana jadinya jika dalam implementasinya, kemampuan berbahasa reseptif seseorang tidak diasah melalui forum pendidikan ? Maka seseorang tidak terampil atau mampu menerjemahkan kembali kode-kode bahasa menjadi sebuah makna dalam komunikasi baik lisan maupun tertulis. 6.2.4 Apa solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan sesuai dengan soal nomor 6.2.3 ? Bahasa merupakan alat verbal untuk berkomunikasi. Jadi solusi terbaiknya yaitu dengan pendidikan. Karena cuman pendidikan yang mampu memberi pengetahuan tentang makna kata yang sering digunakan dalam berbahasa. 6.2.5 Untuk ke depannya, Anda sebagai calon pendidik, apa kiat yang akan anda terapkan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif peserta didik anda ? Tentunya sebagai pendidik dalam dunia pendidikan tujuannya adalah memberi ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Maka dari itu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif pendidik harus mengasah kemampuan mendengarkan/menyimak dan kemampuan membaca siswa.



BAB VII APRESIASI KARYA SASTRA DAN KEMAMPUAN BERBAHASA PRODUKTIF 7.1 Soal Objectif 7.1.1



Berikut yang merupakan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan peningkatan apresiasi dalm karya sastra secara produktif ialah … a. Membahas karya orang lain b. Menghargai karya orang lain dalam bentuk pujian c. Menulis naskah drama d. Membahas drama yang telah dibuat bersama teman-teman



7.1.2



Syarat agar apresiasi produktif dapat berlangsung adalah … a. Memahami sebuah karya sastra terlebih dahulu b. Pengajaran dalam menulis c. Mengetahui letak nikmatnya sebuah karya sastra dari seorang sastrawan d. Pemberian pelatihan dalam membaca dan menulis karya sastra



7.1.3



Penciptaan karya sastra tidak pernah bertolak dari kekosongan semata. Maksud dari kalimat tersebut adalah … a. Karya sastra merupakan cermin kehidupan rakyat b. Karya sastra merupakan perumpamaan imjinasi seseorang c. Karya sastra merupakan kreatifitas kreasi seseorang d. Karya sastra merupakan bakat dan kemampuan seseorang dalam bidang kesusastraan



7.1.4



Dalam kemampuan berbahasa secara produktif, keterampilan yang digunakan ialah … a. Menulis dan berbicara b. Membaca dan menyimak c. Membaca dan berbicara



d. Menulis dan menyimak



7.1.5



Berbahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan baik secara tertulis maupun lisan, merupakan pengertian dari… a. Keterampilan berbicara b. Bahasa reseptif c. Bahasa produktif d. Keterampilan menyimak



7.2 Soal Essai 7.2.1



Apa yang dimaksud dengan berbahasa produktif ? Berbahasa produktif adalah terampil atau mampu membuat kode-kode kebahasaan yang bermakna dalam komunikasi baik lisan maupun tertulis.



7.2.2



Apa yang menjadi tolak ukur dalam menentukan kemampuan berbahasa produktif seseorang ? 1) enkode semantik, yaitu proses penyusunan ide, gagasan, atau konsep. 2) enkode gramatikal, yaitu penyusunan konsep atau ide dalam bentuk satuan gramatikal. 3) enkode fonologi, yaitu penyusunan bunyi dari kode tersebut yang kemudian dilontarkan kepada lawan bicara dengan pemahaman.



7.2.3



Bagaimana jadinya jika dalam implementasinya, kemampuan berbahasa produktif seseorang tidak diasah melalui forum pendidikan ? Maka seseorang tidak terampil atau mampu membuat kode-kode kebahasaan yang bermakna dalam komunikasi baik lisan maupun tertulis.



7.2.4



Apa solusi yang tepat dalam menghadapi permasalahan sesuai dengan soal nomor 7.2.3 ? Bahasa merupakan alat verbal untuk berkomunikasi. Jadi solusi terbaiknya yaitu dengan pendidikan. Karena cuman pendidikan yang mampu memberi pengetahuan tentang makna kata yang sering digunakan dalam berbahasa.



7.2.5



Untuk ke depannya, Anda sebagai calon pendidik, apa kiat yang akan anda terapkan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa produktif peserta didik anda ? Tentunya mengasah kemampuan peserta didik sesuai dengan rancangan bahasa produktif. Mulai dari enkode semantik, enkode grmatikal dan enkode fonologi.



JAWABAN



Bab VI 1. A 2. A 3. A 4. D 5. D



Bab VII 1. D 2. B 3. A 4. A 5. C