10 0 99 KB
PT. Wisnutra memproduksi dan menjual bola basket. berikut ini adalah daftar informasi yang diberikan perusahaaan : Harga jual bola basket $8/Unit, Biaya produksi variabel $3/Unit dan biaya overhead $300,000/Tahun. Biaya penjualan dan administrasi tetap $70,000/Tahun. Biaya penjualan dan administrasi variabel yang terjual adalah $1/Unit. Data Operasi lainnya adalah sebagai berikut : Keterangan Persediaan Awal Produksi Penjualan Persediaan Akhir
2009 60,000 300,000 260,000 !
2010 ! 250,000 280,000 !
2011 ! 350,000 240,000 !
Susunlah Laporan Laba – Rugi tahun 2009, 2010, dan 2011 dengan ; a. Metode Absorption/Full Costing b. Metode Variable Costing Jawab ; A. Metode Absorption Costing Keterangan Produksi Awal Produksi Penjualan Persediaan Akhir
2009 60,000 300,000 260,000 100,000
2010 100,000 250,000 280,000 70,000
2011 70,000 350,000 240,000 180,000
2009 $3 $1 $4
2010 $3 $1,2 $4,2
2011 $3 $0,86 $3,86
Biaya Produk Per Unit : Keterangan Biaya Produksi Variabel Biaya Tetap Total biaya
“Biaya tetap/ unit berasal dari biaya tetap produksi per tahun dibagi unit produksi”
Keterangan Penjualan Harga pokok Penjualan Laba Kotor Biaya operasi : Adm Tetap Adm Variabel Laba Bersih
2009 2,080,000 (1,040,000) 1,040,000
2010 2,240,000 (1,176,000) 1,064,000
2011 1,920,000 (926,400) 993,600
(70,000) (260,000) $710,000
(70,000) (280,000) $714,000
(70,000) (240,000) $683,600
Persediaan Awal Harga Pokok Produksi Persediaan Akhir Harga pokok penjualan
240,000 1,200,000 (400,000) 1,040,000
420,000 1,050,000 (294,000) 1,176,000
270,200 1,351,000 (694,800) 926,400
B. Metode Variable Costing Harga pokok yang berasal dari biaya produksi yang berubah – ubah sesuai dengan output yang dihasilkan. Keterangan Penjualan Biaya Variabel Kontribusi Margin Biaya Tetap : Overhead Adm Laba Bersih
2009 2,080,000 (1,040,000) 1,040,000
2010 2,240,000 (1,120,000) 1,120,000
2011 1,920,000 (960,000) 960,000
(300,000) (70,000) $670,000
(300,000) (70,000) $750,000
(300,000) (70,000) $590,000
Biaya Variabel = $4 * unit terjual $4 berasal dari biaya produksi variabel + biaya penjualan dan adm Variabel.
Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Variable Costing. Full Costing Yakni merupakan metode penentuan harga pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Dikenal juga dengan Absortion atau Conventional Costing. Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi tetap, dan akan mempunyai akibat pada : 1.
Perhitungan harga pokok produksi dan
2.
Penyajian laporan laba-rugi.
Metode Full Costing Harga Pokok Produksi : Biaya bahan baku
Rp. xxx.xxx
Biaya tenaga kerja langsung
Rp. xxx.xxx
Biaya overhead pabrik tetap
Rp. xxx.xxx
Biaya overhead pabrik variabel
Rp. xxx.xxx
Harga Pokok Produk
Rp. xxx.xxx
Dengan menggunakan Metode Full Costing, 1.
Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead yang sesungguhnya.
2.
Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang sesungguh- nya terjadi.
Catatan : Pembebanan BOP lebih (overapplied factory overhead), terjadi jika jml BOP yang dibebankan lebih besar dari BOP yang sesungguhnya terjadi. Pembebanan BOP kurang (underapplied factory overhead), terjadi jika jml BOP yang dibebankan lebih kecil dari BOP yang sesungguhnya terjadi. 3.
Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan untuk mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan (baik produk dalam proses maupun produk jadi)
4.
Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya samapi saat produk yang bersangkutan dijual.
Variable Costing : Merupakan
suatu
metode
penentuan
harga
pokok
produksi
yang
hanya
memperhitungkan biaya produksi variabel saja. Dikenal juga dengan istilah :direct costing Harga Pokok Produksi : Biaya bahan baku
Rp. xxx.xxx
Biaya tenaga kerja langsung
Rp. xxx.xxx
Biaya overhead pabrik variabel
Rp. xxx.xxx
Harga Pokok Produk
Rp. xxx.xxx
Dengan menggunakan Metode Variable Costing,
1.
Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.
2.
Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya.
3.
Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan datang.