Contoh SP 3 RBD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cari



SP RBD Diunggah oleh linla pada Jun 24, 2018



' 0 penilaian



· 3K tayangan · 20 halaman



Informasi Dokumen



(



SP Data diunggah Jun 24, 2018



!



Unduh



Hak Cipta © © All Rights Reserved Format Tersedia DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd



Bagikan dokumen Ini STRATEGI PELAKSANAAN KE 1 PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Facebook Pertemuan Ke



Twitter



:1



A. PROSES KEPERAWATAN



%



1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri



Email 2. Diagnosa Keperawatan Resiko bunuh diri 3. Tujuan Keperawatan



Apakah menurut dokumen ini bermanfaat? a. Anda Klien dapat membina hubungan saling percaya. b. Klien dapat mengidentifikassi beratnya masalah resiko bunuh diri. c. Klien



dapat



mengidentifikasi



benda



benda



berbahaya



dan



mengamankannya. d. Klien dapat melatih cara mengendalikan dari dorongan bunuh diri : menyebutkan daftar aspek positif dan berlatih berpikir aspek positif.



Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini 4. Tindakan keperawatan



a. Mengidentifikasi beratnya masalah resiko bunuh diri



b. Mengidentifikassi benda-benda yang dapat membahayakan pasien dan mengamankannya c. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri d. Melatih cara mengendalikan bunuh diri e. Membantu pasien memasukkan kegiatan dalam jadwal kegiatannya. B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



a. Salam Terapeutik “Assalamualaikum..!!! Selamat pagi… perkenalkan nama saya Perawat X, saya senang dipanggil X. Saya mahasiswa praktek dari



Tingkatkan Pengalaman Anda



*



Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua pembaca kami!



' Bermanfaat ) Tidak bermanfaat



STIKes Bhamada Slawi yang akan merawat Bapak selama 2 minggu. Nama Bapak siapa? Senangnya dipanggil siapa?” b. Validasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Apa ada masalah sampai Bapak begini ?” c. Kontrak “Baiklah Pak bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah Bapak ? Tujuananya agar saya dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Mau dimana kita berbincang – bincang ? Bagaimana kalau di sini saja ? Berapa lama mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit ?” 2. Fase Kerja



“Bagaimana perasaan Bapak setelah bencana ini terjadi ? Apakah dengan bencana ini Bapak merasa paling menderita di dunia ini ? Apakah Bapak kehilangan kepercayaan diri ? Apakah Bapak merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain ? Apakah Bapak merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri ? Apakah Bapak sering mengalami kesulitan berkonsentrasi ? Apakah Bapak berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa Bapak mati? Apakah Bapak pernah mencoba untuk bunuh diri ? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang Bapak rasakan ?” “Baiklah, tampaknya Bapak membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya tidak akan membiarkan Bapak sendiri. Saya akan memeriksa seluruh isi kamar Bapak ini untuk memastikan tidak ada benda – benda yang membahayakan Bapak.” “Bapak, apakah Bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak ? Coba sebutkan apa saja benda-benda tersebut.



Bagus sekali



Bapak, Bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri Bapak. Apakah salah satu benda tersebut ada dikamar Bapak ? Kalau ada benda tersebut jangan Bapak dekati atau pegang ya Pak” “Pak, apa yang Bapak lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya Bapak harus langsung



minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi Bapak jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan. Paham Pak ? Saya percaya Bapak dapat mengatasi masalah Bapak” 3. Terminasi a. Evaluasi Subjektif dan Objektif



“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi ? Coba Pak jelaskan lagi bagaimana jika Bapak mulai mempunyai keinginan untuk mengakhiri hidup. Bagus, Bapak minta perawat atau orang lain untuk minta bantuan yaa” b. RTL



“Bapak, selama kita tidak bertemu, bila Bapak melihat benda-benda yang dapat membahayakan Bapak, segera jauhi, dan Bapak segera minta bantuan pada orang orang disekitar jika keinginan untuk mengakhiri hidup mulai muncul lagi” c. Kontrak yang akan datang



“Baiklah sekarang Bapak saya tinggal dulu. Bagaimana kalau besok bertemu lagi untuk bercakap cakap tentang berpikir positif pada diri sendiri ? Tempatnya mau dimana Pak ? Bagaimana kalau di taman Pak? Jam berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 09.00 ? Baiklah Pak selamat beristirahat”



STRATEGI PELAKSANAAN KE 2 PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:2



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko bunuh diri 3. Tujuan Keperawatan



a. Klien dapat berlatih mengendalikan diri dengan berpikir positif terhadap diri sendiri. b. Klien dapat memasukkan kegiatannya dalam jadwal hariannya. 4. Tindakan Keperawatan



a. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya b. Melatih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri dengan berpikir positif terhadap diri sendiri. c. Membantu klien memasukkan kegiatannya dalam jadwal harian.



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



a. Salam Terapeutik “Assalamualaikum..!!! Selamat pagi… masih ingat dengan saya Pak ? Ya benar saya X” b. Validasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Apa kemarin atau hari ini ada keinginan bnuh diri lagi Pak ? Bagus. Masih ingat apa yang harus



Bapak lakukan jika ada keinginan bunuh diri ? Iya bagus sekali segera minta bantuan pada orang lain” c. Kontrak “Baiklah Pak sesuai kontrak kita kemarin, sekarang kita akan bercakap tentang pikiran positif Bapak terhadap diri sendiri. Berapa lama mau bercakap ? Bagaimana kalau 20 menit ? Dimana mau bercakap Pak ? Bagaimana kalau disini ?”



2. Fase Kerja



“Apa yang Bapak tidak sukai dari anggota tubuh Bapak ? Oh tangan. Bisa Bapak jelaskan alasan Bapak tidak suka dengan tangan Bapak ? Oh jadi karena tangan Bapak tidak dapat menyelamatkan anak Bapak dari bencana ya ? Pak, semua bagian yang diciptakan oleh Tuhan itu semuanya bermanfaat dan harus kita syukuri. Jadi sebaiknya kalau Bapak merasa anggota tubuh tersebut tidak Bapak sukai, cobalah dari sekarang Bapak mulai mencoba menyukainya dengan menggunakannya untuk hal hal yang Bapak sukai. Saya dengar Bapak pandai melukis ya ? Bagus Pak, Bapak dapat memulai menyukai tangan Bapak dengan cara melukis. Bagaimana kalau kita melukis Pak ? Ayoo silahkan Pak. Wah bagus sekali yah Pak lukisannya, nanti Bapak bisa melukis lagi ya kalau ada waktu”



3. Fase Terminasi a. Evaluasi subjektif dan objektif



“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi ? Saya senang jika Bapak mulai sekarang mencoba menyukai anggota tubuh Bapak yang Bapak anggap tidak suka. Coba Pak jelaskan lagi apa yang harus Bapak lakukan jika ada waktu luang ? Iya bagus” b. RTL



“Pak, bagaimana kalau jadwal melukis ini kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Bapak ? Mau dilakukan sehari berapa kali ? Sehari sekali ya Pak”



c. Kontrak yang akan datang



“Baiklah sekarang bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi Pak? Bagaimana kalau besok ?Baiklah besok kita akan membahas tentang cara melakukan hal yang baik ketika sedang mengalami masalah. Mau dimana kita berbicara Pak ? Bagaimana kalau di sinilagi Pak ?Mau jam berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 10.00 ? Baik besok kita bertemu lagi di taman jam 10.00 ya Pa ? Apakah Bapak setuju ? Baiklah Pak selamat beristirahat. Wassalamualaikum”



STRATEGI PELAKSANAAN KE 3 PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:3



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko bunuh diri 3. Tujuan



Pasien dapat menggunakan pola kopingnya ketika ada massalah 4. Tindakan Keperawatan



a. Mengidentifikasi pola koping yang bisa diterapkan pasien b. Menilai pola koping yang bisa dilakukan c. Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif d. Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



a. Salam Terapeutik “Assalamualaikum..!!! Selamat pagi… masih ingat dengan saya Pak ? Ya benar saya X” b. Validasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Apa kemarin atau hari ini ada keinginan bunuh diri lagi Pak ? Bagus. Masih ingat apa yang harus Bapak lakukan jika ada keinginan bunuh diri ? Iya bagus sekali segera minta bantuan pada orang lain”



c. Kontrak “Baiklah Pak sesuai kontrak kita kemarin, sekarang kita akan bercakap tentang apa yang harus Bapak lakukan jika ada masalah. Berapa lama mau bercakap ? Bagaimana kalau 20 menit ? Dimana mau bercakap Pak ? Bagaimana kalau disini ?”



2. Fase Kerja



“Bapak, ketika Bapak sedang mangalami masalah, apa yang Bapak lakukan ? Apalagi Pak ? Bagus sekali Bapak ini. Jadi kalau Bapak sedang mengalami masalah seperti itu, Bapak bisa melakukan hal-hal yang membuat Bapak sibuk, tapi sibuk dengan hal-hal yang positif, seperti apa yang bapak katakan tadi, misalnya : melukis, main bola, menyapu halaman dan shalat. Sekarang coba Bapak sebutkan lagi kegiatan-kegiatannya ! Iya bagus Pak. Bagaimana kalau kita melukis lagi Pak ? Wah lukisan Bapak bagus sekali ya, kapan kapan saya bisa diajari ya ?”



3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif dan objektif



“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi ? Saya senang jika Bapak melakukan kegiatan-kegiatan yang tadi kita bicarakan. Sekarang coba Bapak sebutkan kembali apa yang sudah kita bicarakan tadi. Bagus” b. RTL



“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan kegiatankegiatan tadi, seperti main melukis, bola, menyapu, dan shalat. Kemudian Bapak mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian Bapak ya” c. Kontrak yang akan datang



“Bagaimana kalau besok kitabertemu lagi untuk membahas tentang membuat rencana untuk masa depan. Dimana kita akan berbicara Pak ? Bagaimana kalau di taman lagi Pak? Mau jam berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 10 lagi ? selamat beristirahat. Wassalamualaikum”



STRATEGI PELAKSANAAN KE 4 PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:4



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko bunuh diri 3. Tujuan



Pasien dapat membuat rencana masa depan yang realistis 4. Tindakan Keperawatan



a. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien b. Mngidentifikasi cara mencapai masa depan yang realistis c. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



a. Salam Terapeutik “Assalamualaikum..!!! Selamat pagi… masih ingat dengan saya Pak ? Ya benar saya X” b. Validasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Apa kemarin atau hari ini ada keinginan bunuh diri lagi Pak ? Bagus. Masih ingat apa yang harus Bapak lakukan jika ada keinginan bunuh diri ? Iya bagus sekali segera minta bantuan pada orang lain dan menyibukkan diri”



c. Kontrak “Baiklah Pak sesuai kontrak kita kemarin, sekarang kita akan bercakap tentang cara mencapai keinginan Bapak. Berapa lama mau bercakap ? Bagaimana kalau 20 menit ? Dimana mau bercakap Pak ? Bagaimana kalau disini ?”



2. Fase Kerja



“Bapak, apa keinginan Bapak dari dulu sampai sekarang? Apalagi Pak? Apakah masih ada ? Sampai saat ini sudah ada keinginan Bapak yang sudah tercapai ? Wah hebat…..yang belum tercapai apa Pak ? Harapan Bapak sangat bagus sekali, Bapak bisa berusaha semampu Bapak dengan cara yang sabar, lebih giat, ikhtiar dan berdoa. Kegagalan bukan akhir dari sebuah harapan Pak, namun cobaan yang nantinya akan membawa Bapak ke arah yang bapak harapkan selama ini. Jadi, selalu berusaha menjadi yang terbaik ya Pak, kejar cita-cita Bapak sampai dapat dan ingat, kejar harapan itu sesuai kemampuan Bapak”.



3. Fase terminasi a. Evaluasi Subjektif dan Objektif



“Bagaimana perasaan Bapak setelah bercakap cakap ? Saya senang jika Bapak melakukan apa yang sudah tadi kita bicarakan. Coba Bapak sebutkan kembali apa yang seharusnya kita lakukan ketika kita menginginkan sesuatu! Pintar sekali Bapak ini” b. RTL



“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan hal seperti tadi untuk mencapai keinginan Bapak yang nyata, Bapak mesti lebih sabar, lebih giat, ikhtiar dan berdoa. Jangan sampai menyerah ya Pak” c. Kontrak Yang Akan Datang



“Bagaimana kalau kita besok bertemu lagi untuk melihat semua manfaat dari yang sudah kita pelajari bersama Pak ?. Jam berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 9 ? Dimana ? Bagaimana kalau disini lagi ? Baiklah, sampai jumpa”



Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota



Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau gangguan!



Mulai Coba Gratis Batalkan Kapan Saja.



STRATEGI PELAKSANAAN KE 5 PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:5



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko bunuh diri 3. Tujuan khusus



Mengevaluasi kegiatan yang telah dibicarakan bersama 4. Tindakan keperawatan



a. Mengevaluasi kegiatan sebelumnya b. Menilai kemampuan yang telah mandiri c. Menilai apakah frekuensi munculnya bunuh diri berkurang, apakah koping terkontrol atau tidak.



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



a. Salam Terapeutik “Assalamualaikum..!!! Selamat pagi… masih ingat dengan saya Pak ? Ya benar saya X” b. Validasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Apa kemarin atau hari ini ada keinginan bunuh diri lagi Pak ? Bagus. Masih ingat apa yang harus Bapak lakukan jika ada keinginan bunuh diri ? Iya bagus sekali segera minta bantuan pada orang lain dan menyibukkan diri”



c. Kontrak “Baiklah Pak sesuai kontrak kita kemarin, sekarang kita akan bercakap tentang cara mencapai keinginan Bapak. Berapa lama mau bercakap ? Bagaimana kalau 20 menit ? Dimana mau bercakap Pak ? Bagaimana kalau disini ?”



2. Fase Kerja



“Bagaimana Pak apakah keinginan untuk mengakhiri hidup masih ada ? Wah bagus sekali. Apa yang Bapak lakukan sehingga tidak muncul lagi ? Iya benar sekali, Bapak segera meminta bantuan pada orang lain dan melakukan hal hal yang Bapak inginkan yaa...” “Bagaimana dengan kegiatannya Pak ? Sudah melakukan kegiatan apa saja selain melukis ? Oh Bapak habis bermain sepak bola dengan teman ya, wah bagus sekali. Bapak sudah banyak melakukan kegiatan yah. Senang Pak bisa bermain dengan teman teman ? Bagus” “Oh ya Pak bagaimana dengan semalam dan tadi pagi, sudah minum obat kan ? Bagus, segera minta obat ke perawat kalau sudah waktunya minum obat”



3. Terminasi a. Evaluasi Objektif dan Subjektif



“Bagaimana Pak setelah kita bercakap cakap hari ini ? Bagus, Bapak juga sudah menambah jadwal kegiatannya yaa. Bagaimana dengan perasaan ingin bunuh diri Bapak terhadap orang lain ? Bagus.” b. RTL



“Pak jangan lupa obatnya harus diminum tepat waktu ya supaya cepat sembuh. Nanti jadwal kegiatannya tetap dilanjutkan ya Pak” c. Kontrak Yang Akan Datang



“Pak karena praktek saya disini sudah selesai, jadi mulai nanti siang yang akan merawat Bapak adalah perawat A, Bapak sudah kenal kan ? Bagus. Terimakasih yah, sampai bertemu lain waktu. Permisi”



STRATEGI PELAKSANAAN KE 1 PSIKOTERAPEUTIK KELUARGA DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:1



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko bunuh diri 3. Tujuan



a. Keluarga dapat mengungkapkan masalah dalam merawat pasien. b. Keluarga dapat memahami penyebab, tanda gejala, dan proses terjadinya resiko bunuh diri c. Keluarga dapat memahami cara cara merawat pasien resiko bunuh diri d. Keluarga dapat mendemonstrasikan latihan cara merawat pasien resiko bunuh diri e. Keluarga dapat membantu pasien memasukkan jadwal kegiatan harian. 4. Tindakan keperawatan



a. Mendiskusikan dengan keluarga masalah dalam merawat pasien. b. Menjelaskan penyebab, tanda gejala, dan proses terjadinya resiko bunuh diri a. Menjelaskan cara merawat resiko bunuh diri b. Melatih cara mengetahui kebutuhan pasien dan kemampuan pasien c. Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien memasukkan kegiatan pada jadwal harian.



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



“Selamat pagi. Perkenalkan saya perawat X, saya yang merawat anak Ibu Bapak. Nama Bapak dan Ibu siapa? Senang dipanggil apa ? Bagaimana perasaannya hari ini ? Apa pendapat Ibu dan Bapak tentang anak Ibu ? Bagaimana kalau kita berbicara tentang masalah anak Ibu dan cara perawatannya ? Bagaimana kalau di sini saja ? Berapa lama Pak Bu ? Bagaimana kalau setengah jam?”



2. Fase Kerja



“Apa yang Bapak dan Ibu lihat dari perilaku Anne selama ini ? Bapak, Ibu sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala bunuh diri. Pada umumnya orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri menunjukkan tanda melalui percakapannya seperti “saya tidak ingin hidup lagi”. Apakah Anne sering mengatakannya ? Kalau Bapak/Ibu mendengarkan Anne berbicara seperti itu, maka sebaiknya dengarkan secara serius. Pengawasan terhadap kondisi Anne perlu ditingkatkan, jangan biarkan Anne mengunci diri di kamar. Jauhkan benda berbahaya seperti gunting, silet, gelas .Hal ini sebaiknya perlu dilakukan untuk melindungi Anne dari bahaya dan memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Usahakan Bapak dan Ibu memuji dengan tulus. Jika sudah terjadi percobaan bunuh diri, segera mencari bantuan. Apabila tidak teratasi segeralah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Jangan lupa rutin berobat”



3. Fase Terminasi



“Bagaimana Bapak dan ibu ada yang mau ditanyakan? Bapak dan Ibu dapat mengulangi lagi cara-cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri ? Ya, Bagus. Jangan lupa untuk selalu mengawasi Anne ya Pak, Bu jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera menghubungi kami. Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk bercakap tentang cara memberikan pujian pada anak Ibu dan Bapak ? Mau jam berapa ? Bagaimana kalau jam 10 di tempat ini? Baik. Selamat Siang”



STRATEGI PELAKSANAAN KE 2 PSIKOTERAPEUTIK KELUARGA DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:2



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko bunuh diri 3. Tujuan



Keluarga dapat berlatih memberikan pujian pada pasien 4. Tindakan



a. Mengevaluasi kegiatan tentang pertemuan sebelumnya b. Melatih keluarga cara memberikan pujian pada pasien



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya perawat X. Sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi. Bagaiamana Pak, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan minggu lalu ? Sekarang kita akan latihan cara cara merawat tersebut ya Pak? kita akan coba disini dulu, setelah itu kita coba langsung, ke Anne ya? berapa lama Bapak mau kita latihan ? Bagaimana kalau 10 menit?”



2. Fase Kerja



“Sekarang anggap saya Anne, coba Bapak dan Ibu perhatikan cara bicara yang benar jika Anne sedang mengalami perasaan ingin mati. Sekarang coba praktekkan cara berikan pujian kepada Anne. Bagus, bagaimana kalau cara memotifasi Anne minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal ? Bagus sekali, ternyata Bapak dan Ibu sudah mengerti cara merawat Anne. Bagaiama kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada Anne? (ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien) “



3. Fase Terminasi



“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu, setelah kita berlatih cara merawat Anne? setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali Bapak dan Ibu membesuk Anne. Baiklah bagaimana kalau 2 hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat Anne sampai Bapak dan Ibu lancar melakukannya. Jam berapa Bapak dan Ibu bisa kemari ? Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak,bu”



STRATEGI PELAKSANAAN KE 3 PSIKOTERAPEUTIK KELUARGA DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:3



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko bunuh diri 3. Tujuan



Keluarga dapat mengarahkan pasien tentang harapan masa depannya. 4. Tindakan Keperawatan



Melatih cara berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya perawat X. Sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi. Bagaiamana Pak, ada pertanyaan tentang pertemuan kemarin ? Sekarang kita akan latihan bagaimana caranya mengarahkan masa depan ya ? kita akan coba disini dulu, setelah itu kita coba langsung ke Anne ya? berapa lama Bapak mau kita latihan ? bagaimana kalau 10 menit?”



2. Fase Kerja



“Sekarang anggap saya Anne, coba Bapak dan Ibu perhatikan cara bicara yang benar jika Anne sedang mengalami perasaan ingin mati. Coba Bapak sekarang diskusikan dengan Anne apa yang dia harapkan di masa depannya. Jika Anne memikirkan masa depan yang buruk segera



diberikan pengarahan. Coba Bapak praktekkan cara beri pengarahan kepada Anne. Bagus, bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada Anne ? (ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien) “



3. Fase Terminasi



“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu? Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali Bapak dan Ibu membesuk Anne. Baiklah bagaimana kalau 2 hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan kita akan membicarakan tentang jadwal Anne di rumah ? Jam berapa Bapak dan Ibu bisa kemari ? Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya Pak,Bu”



STRATEGI PELAKSANAAN KE 4 PSIKOTERAPEUTIK KELUARGA DENGAN RESIKO BUNUH DIRI



Masalah Utama



: Resiko Bunuh Diri



Hari / Tanggal



:



Pertemuan Ke



:4



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien



Klien mengatakan lebih baik mati saja, sudah bosan hidup, ekspresi murung, tak bergairah, ada bekas percobaan bunuh diri, menyendiri. 2. Diagnosa Keperawatan



Resiko Bunuh Diri 3. Tujuan Khusus



a. Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat b. Keluarga mengetahui tentang follow up pasien setelah pulang 4. Tindakan Keperawatan



a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah b. Membantu keluarga membuat jadwal minum obat c. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang



B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Fase Orientasi



“Selamat pagi Bu, masih ingat dengan saya ? Iya saya perawat X. Bagaimana perasaan Ibu hari ini ? Bagaimana Bu selama membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat Anne ? Ada kendala Bu ? sesuai kontrak kita 2 hari yang lalu kita akan berbincang-bincang tentang cara merawat di rumah ya karena hari ini Anne sudah boleh pulang. Kita bicara disini saja ya Bu, berapa lama Bu ? Baik, kurang lebih 30 menit ya..”



2. Fase Kerja



“Ini jadwal kegiatan anak Ibu di rumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan di rumah. Coba Ibu lihat mungkinkah dilakukan di rumah. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan” ”Baik, Bu jadwal yang telah dibuat selama anak Ibu di rumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu selama di rumah. Misalnya kalau anak Ibu terus menerus



mengatakan



ingin



mati



atau



memperlihatkan



perilaku



membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi Suster B di Puskesmas terdekat dari rumah Ibu, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651) 554xxx. Selanjutnya suster B yang akan membantu memantau perkembangan suami Ibu selama di rumah”



3. Fase Terminasi “Bagaimana Bu, ada yang belum jelas ? Coba Bu simpulkan sekali lagi



apa yang kita bicarakan pada pertemuan hari ini. Iya Bagus” “Ini jadwal harian anak Ibu untuk dibawa pulang, jangan lupa dilaksanakan ya. Dan ini surat rujukan untuk perawat B di puskesmas Indrapuri. Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala-gejala yang tampak.” “Sebelumnya Ibu silahkan selesaikan administrasinya dulu. Terimakasih untuk waktunya Bu. Selamat pagi, permisi”



Bagikan dokumen Ini



" # $ % & Anda mungkin juga menyukai LP DAN SP WAHAM Ria Maya Sari



Asuhan Keperawatan Jiwa Waham YonoKomputer.com



LP RBD Ueda Yuri



Majalah



Podcast



Lembar Musik



Contoh SP 1 P Halusinasi glonggong1



SP 1-4 Halusinasi Pasien Dwiesty Fathia Noverina



Apa itu Scribd?



+



Jutaan judul di ujung jari Anda Batalkan kapan saja. Dokumen Beranda Hanya Rp70,000/bulan. Buku Buku audio