Dampak Buruk Onani [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Dampaknya adalah produksi hormon-hormon dan senyawa kimia seks meningkat teramasuk asetilkolin, dopamin dan serotonin. Ketidakseimbangan kimiawi yang terjadi akibat hobi masturbasi yang terlalu sering bisa memicu berbagai macam gangguan kesehatan antara lain sebagai berikut: 1. Impotensi Gangguan pada saraf parasimpatik bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam merespons rangsang seksual. Akibatnya kemampuan ereksi melemah, bahkan dalam tingkat keparahan tertentu bisa menyebabkan impotensi yakni gangguan seksual yang menyebabkan penis tidak bisa berdiri sama sekali. 2. Kebocoran katup air mani Bukan hanya ereksi saja yang terpengaruh oleh kerusakan saraf, kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yag tepat juga terganggu. Akibatnya sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu seperti ingus sekalipun penis sedang dalam kondisi lemas. 3. Kebotakan Dampak lain dari ketidakseimbangan hormon yang terjadi jika terlalu sering masturbasi adalah kerontokan rambut. Jika tidak diatasi, lama-kelamaan akan memicu kebotakan atau penipisan rambut pada pria. 4. Nyeri punggung dan selangkangan Kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan. Bagi yang melakukannya dengan tangan kosong tanpa pelumas, rasa nyeri juga bisa menyerang penis karena gesekan yang terjadi bisa menyebabkan lecet-lecet. 5. Rasa letih sepanjang hari Setiap kali tubuhnya mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi. Akibatnya jika terlalu sering, pria akan kehilangan gairah untuk beraktivitas dan cenderung akan merasa ngantuk sepanjang hari. Sementara menurut pakar seks Dr Andri Wanananda MS, masturbasi relatif normal bila dilakukan tidak sampai mengggangu kegiatan produktif sehari-hari. Diakuinya memang ada dampak masturbasi yang keseringan yakni terjadi ejakulasi dini saat sanggama dengan pasangannya. “Hal ini disebabkan oleh kebiasaan tergesa-gesa saat masturbasi karena ingin cepat merasakan kenikmatan orgasme seorang diri (self-satisfaction). Lalu ketika ia menikah, sifat tersebut masih terpatri pada dirinya hingga mengabaikan eksistensi isterinya. Itulah yang menyebabkan banyak kasus ejakulasi dini,” tutur Dr Andri dalam konsultasi kesehatan.



Cara Mengatasinya : 1. Jadikan dirimu sesibuk mungkin sehingga tidak ada waktu untuk onani. 2. Jangan biarkan dirimu selalu menyendiri sehingga sering melamun. 3. Pikirlah perasaan malu dengan keluarga jika seandainnya mereka mengetahui. 4. Pikirkan dampak buruk onani dimasa depan. 5. Dekatkan diri kepada tuhan. 6. Jauhi teman – teman / lingkungan yang mengajak untuk melakukan onani. 7. Jangan menonton film porno ataupun semua yang dapat mengundang nafsu seksual. 8. Kecamkan dalam hati kalau onani adalah kegiatan yang tidak ada gunanya sama sekali. 9. Pikirkan bagaimana jika kita menikah dan dampak buruk dari onani muncul saat itu. 10. Banyak – banyak mengingat tuhan



Keburukan: (secara fisik) 



Berpotensi terhadap ejakulasi dini kelak jika melakukan hubungan seksual dengan istri.







Resiko terserang kanker prostat di usia senja makin besar.







Kemungkinan Mr. P dan Testis 'cepat rusak'.







Konsentrasi susah / sulit fokus.







Tidur tidak nyenyak / insomnia.







Jantung berdebar terus menerus.







Paru-paru bekerja tidak optimal / nafasnya cepat.







Kepala sering pusing.



(secara mental)







Perasaan bersalah setelah masturbasi / onani.







Pada beberapa kasus, banyak anak muda yang kecelakaan ketika beraktifitas / bekerja akibat tidak fokus / konsentrasi.







Jadi sering melamun.







Berpotensi terserang penyakit psikologi yang bernama 'Bipolar Disorder' (Gangguan Bipolar), jika terserang penyakit ini akan sulit disembuhkan, obatnya adalah kekuatan iman. Hasil dari penyakit ini jika makin parah akan menjadi sex maniac / seks maniak.







Jika sudah terbiasa masturbasi / onani, maka ketika ditahan untuk tidak melakukannya, sang sperma akan keluar dengan sendirinya (ini kasus paling kronis). Karena ini adalah hasil dari perintah otak yang tidak dapat 'menahannya'.







Mudah marah, pelampiasannya adalah masturbasi.



Bagaimana? Kaget? Bingung? Memang fakta-fakta di atas adalah benar adanya. Jadi, cegahlah sejak dini. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?



Ini caranya: 



Rajin beribadah / mendekatkan diri ke agama dan hal-hal yang dianjurkan agama.







Lakukan kegiatan positif seperti main game / gaming, baca buku, nonton TV / Bioskop / DVD, Browsing dsj.







Hindari pikiran, ucapan, dan perbuatan yang berjenis pornografi / pornoaksi.







Cari pergaulan/teman yang positif / membangun diri kita.







Jangan nonton / download / lihat hal-hal yang menjurus ke arah pornografi / pornoaksi dalam bentuk apapun.







Jika punya 'koleksi' di komputer, rak, dan tempat-tempat 'rahasia' lain. Binasakan semuanya sedini mungkin.







Dengarlah lagu-lagu yang 'ear-friendly'. Jangan mendengar lagu-lagu dugem. Bisa memunculkan pikiran negatif.







Kendalikan dirimu sendiri.







Jika teman/relasi/keluarga mengajak beraktifitas / jalan-jalan, usahakan ikut berpartisipasi, jika anda sering berada di rumah / kamar sendirian, makin besar potensi anda untuk masturbasi / onani.







Jangan melamun.



 



Ejakulasi Dini Terlalu sering melakukan masturbasi dapat menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Ejakulasi berikutnya juga dapat memakan waktu yang cukup lama. Bagi pria yang melakukan masturbasi beberapa kali sebelum melakukan intim, akan cenderung sulit mencapai klimaks. Masalah lain yang muncul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan dari orang lain, dan justru menjadi lebih akrab dengan sentuhan dari diri sendiri. Frekuensi yang terlalu sering dalam melakukan onani adalah memicu timbulnya kulit lecet sampai pembengkakan organ intim karena tidak pernah menggunakan pelumas. Rasa bersalah Masturbasi juga membawa dampak negatif secara psikologis. Lantaran terbentur dengan nilai-nilai agama, moral, dan budaya, menjadikan banyak orang yang merasa malu dan bersalah setelah selesai melakukan kegiatan tersebut. Tarik menarik antara kesenangan serta menahan diri berdampak pada nilai harga diri, tingkat kepercayaan diri, serta cinta. Perasaan bersalah ini juga memicu efek psikosomatis sakit punggung, sakit kronis, dan seperti sakit kepala. Masturbasi kronis Masturbasi kronis dapat mempengaruhi otak berikut kimia tubuh yang diakibatkan oleh kelebihan produksi neurotransmitter dan hormon seks. Kendati dampak yang timbul pada setiap orang berlainan, terlalu sering melakukan masturbasi tetap dapat memicu munculnya gangguan kesehatan mulai dari kelelahan, testis sakit, rambut rontok, ataupun nyeri panggul. Masturbasi berhubungan dengan berkurangnya produksi DHT dan testosteron. Berkurangnya produksi testosteron tersebut berkait dengan gaya hidup dan kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kegiatan berolahraga. Apabila gaya hidup cenderung normal, akan tetapi mempunyai kebiasaan masturbasi sebaiknya kurangi aktivitas seksual tersebut untuk mengurangi keluhan. Apabila keluhan tak kunjung reda, segera lakukan pemeriksaan medis.







    



  



Read more: http://doktersehat.com/bahaya-onani-bagi-pria/#ixzz3HnPBkGLy