DCM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR CEK MASALAH Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah: “ASESMEN TEKNIK NON TES” Dosen: Drs. N. HUKUBUN, M.Pd.



Oleh :



UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING TAHUN 2018



KATA PENGANTAR



i



Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas



kasih sayang dan berkat yang melimpah dalam hidup ini



kami dapat



menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu bahan penunjang materi pembelajaran “Asesmen Teknik Non Tes”. Melalui makalah ini kami mencoba memberikan penjelasan mengenai “Daftar Cek Masalah”. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. N. HUKUBUN, M.Pd. sebagai dosen pembimbing mata kuliah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang juga sudah memberi dukungan baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca semua. Dengan kata lain dapat memahami tentang bagaimana langkahlangkah penelitian ilmiah. Kami mengharapkan kritik dan saran besifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.



Penulis, Ambon 28 Februari 2018



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1 C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2 D. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Daftar Cek Masalah ....................................................................... 3 B. Bidang Daftar Cek Masalah ............................................................................. 3 C. Fungsi dan Kegunaan Daftar Cek Masalah ...................................................... 4 D. Langkah-langkah Penggunaan Daftar Cek Masalah ........................................ 5 E. Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek Masalah ............................................. 6 F. Contoh Daftar Cek Masalah ............................................................................. 8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 12 B. Saran ............................................................................................................... 12



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Manusia memiliki perilaku yang merupakan ungkapan atau ekspresi dari ciri yang mewarnai atau melandasi individu itu berperilaku sehingga perilaku tersebut dapat diobservasi. Namun tidak semua hal yang psikologis dapat diobservasi. Oleh karena itu dibutuhkan indikator-indikator yang memberikan tanda tentang derajat perilaku yang diukur. Agar indikator-indikator tersebut dapat didefinisikan dengan lebih tepat, dibutuhkan psychological attributes / traits yang disebut konstruk (construct). Konstruk adalah konsep hipotesis yang digunakan oleh para ahli yang berusaha membangun teori untuk menjelaskan tingkahlaku. Indikator dari suatu konstruk psikologis diperoleh melalui berbagai sumber seperti hasil-hasil penelitian, teori, observasi, wawancara, elisitasi (terutama untuk konstruk sikap) lalu dinyatakan dalam definisi operasional. Kegiatan pengukuran psikologis sering disebut juga tes. Tes adalah kegiatan mengamati atau mengumpulkan sampel tingkah laku yang dimiliki individu secara sistematis dan terstandar. Disebut “sampel tingkah laku”, karena tes hanya mendapatkan data pada waktu tertentu serta dalam kondisi dan konteks tertentu. Artinya, pada saat tes berlangsung, diharapkan data yang diperoleh merupakan representasi dari tingkah laku yang diukur secara keseluruhan. Terdapat beberapa teknik non testing dalam pengumpulan data tentang perilaku individu seperti observasi, daftar cek dan daftar cek masalah, interview atau wawancara, angket dan skala psikologis dan sosiometris. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang teknik non testing dalam pengumpulan data yang berupa Daftar Cek Masalah.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu Daftar Cek Masalah ? 2. Apa Sajakah Bidang Daftar Cek Masalah ? 3. Apa Fungsi dan Kegunaan Daftar Cek Masalah ?



1



4. Apa Langkah-langkah Penggunaan Daftar Cek Masalah ? 5. Apa Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek Masalah ? 6. Bagaimana Contoh Daftar Cek Masalah ?



C. TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui Pengertian Daftar Cek Masalah. 2. Mengetahui Bidang Daftar Cek Masalah. 3. Mengetahui Fungsi dan Kegunaan Daftar Cek Masalah. 4. Mengetahui Langkah-langkah Penggunaan Daftar Cek Masalah. 5. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek Masalah. 6. Mengetahui Contoh Daftar Cek Masalah.



D. MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah penulis dan pembaca lebih memahami mengenai tentang salah satu alat ukur dalam melaksanakan proses konseling yaitu Daftar Cek Masalah.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Daftar Cek Masalah Daftar Cek Masalah (DCM) merupakan seperangkat dafrtar pertanyaan kemungkinan masalah yang disusun untuk merangsang atau memancing pengutaraan masalah, yang pernah atau sedang dialami seorang individu( Mooney problem check list 1950). Daftar Cek Masalah (DCM) dikembangkan oleh Ross L. Mooney berisi 330 butir pernyataan masalah yang terbagi dalam 11 bidang masalah, dimana setiap bidang masalah berisi 30 butir pernyataan masalah dan ditambah satu bidang masalah lain-lain yang berisi 3 butir pertanyaan terbuka. Daftar Cek Masalah (DCM) model Ross L. Money dikembangkan pada tahun 1940 bertujuan untuk membantu siswa mengungkapkan masalah pribadi mereka. Ini bukan tes, dan tidak mengukur lingkup atau intensitas masalah siswa yang dapat menghasilkan skor tes. Tanggapan terhadap item bukanlah skor tetapi harus dianggap sebagai “jumlah sensus” masalah masing-masing siswa, dibatasi oleh kesadaran tentang masalah dan kesediaannya untuk menyatakan masalahnya. Dari pemaparan tentang pengertian Daftar Cek Masalah (DCM) menurut penemunya, bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa Daftar Cek Masalah (DCM) adalah daftar cek yang khusus disusun untuk merangsang atau memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem yang pernah atau sedang dialami seseorang.



B. Bidang Daftar Cek Masalah Untuk mempermudah proses penggunaan DCM, berbagai masalah peserta didik diklasifikasikan dalam beberapa bidang yaitu:



1. Kesehatan dan perkembangan fisik (Health and Physical Devolopment) atau HPD.



3



2. Keadaan pengghidupan dan keuangan (Finance, Living conditions and Employment) atau FLE. 3. Rekreasi dan hobi (Social and Recreational Activities) atau SRA 4. Kehidupan sosial dan keaktifan berorganisasi (Social Psychological Relations) atau SPR 5. Hubungan pribadi (Personal Psychological Relations) atau PPR. 6. Muda-mudi (Courtship, Sex and Marriage) atau CSM 7. Kehidupan keluarga (Home and Family) atau HF 8. Agama dan moral (Morals and Religion) atau MR 9. Penyesuaian terhadap sekolah (Adjustment to College Work) atau ACW 10. Masa depan dan cita-cita pendidikan/jabatan (The Future Vocational and Educational) atau FVE 11. Penyesuaian terhadap kurikulum (Curriculum and Teaching Procedures) atau CTP



"330 PROBLEM dengan 11 KLASIFIKASI" oleh ROSS L MOONEY a) Health and Physycal Development ( HPD ) 1. Badan mudah menjadi lelah. 2. Badan kurus. 3. Badan gemuk. 4. Tidak cukup latihan jasmani. 5. Tidak dapat cukup tidur. 6. Badan tak sekuat apa yang saya kehendaki. 7. Tidak cukup mendapatkan udara yang segar dan sinar matahari. 8. Sering sakit. 9. Terancam oleh penyakit yang gawat. 10. Takut dioperasi. 11. Sikap berdiri yang tidak baik. 12. Raut muka yang tidak baik. 13. Badan terlalu pendek. 14. Badan terlalu tinggi. 15. Keadaan tubuh kurang menarik.



4



16. Kerap kali sakit kerongkongan. 17. Kerap kali sakit salesma (pilek). 18. Sering sakit gigi. 19. Sukar berbicara. 20. Mata kurang baik/terang. 21. Sering sakit kepala 22. Tidak teratur datang bulannya. 23. Kurang mempunyai nafsu untuk makan. 24. Selalu mengantuk saja. 25. Sering sakit perut. 26. Makanan tidak bergizi. 27. Kurang pendengaran. 28. Mempunyai cacat jasmani. 29. Tidak dapat bergerak secara lincah. 30. Mempunyai penyakit yang kronik. b) Finance, Living Conditions and Employment ( FLE ) 1. Tidak cukup mempunyai pakaian yang pantas. 2. Terlalu sedikit uang untuk membeli pakaian. 3. Mempunyai uang yang kurang dari teman-teman. 4. Tidak dapat mengatur soal keuangan. 5. Pada waktu ini saya membutuhkan pekerjaan sambilan. 6. Mempunyai hutang untuk ongkos sekolah. 7. Takut tidak dapat langsung bersekolah karena biaya. 8. Membutuhkan biaya untuk melanjutkan sekolah. 9. Sekolah dengan keuangan yang sedikit. 10. Meragukan bahwa sekolah mempunyai nilai untuk mendapatkan uang. 11. Memerlukan keuangan untuk memelihara kesehatan. 12. Terlalu memperhitungkan pengeluaran uang. 13. Hidup dalam lingkungan orang-orang miskin. 14. Kesukaran keuangan dalam keluarga. 15. Tidak suka menggantungkan diri pada keluarga dalam soal keuangan. 16. Hidup dalam keadaan yang tidak stabil.



5



17. Kekurangan uang untuk hidup sendiri. 18. Tidak mempunyai uang untuk membeli buku-buku. 19. Karena keuangan yang terlalu sedikit. 20. Terlalu banyak persoalan mengenai keuangan. 21. Bosan pada makanan yang selalu sama. 22. Uang terlalu sedikit untuk mondok. 23. Sumber penghasilan yang tidak tertentu. 24. Tidak mempunyai cukup uang untuk rekreasi. 25. Memerlukan pekerjaan untuk menambah penghasilan. 26. Lebih mementingkan kerja di luar dari pada bersekolah. 27. Bekerja sampai jauh malam. 28. Bekerja untuk biaya sekolah. 29. Mendapatkan upah yang rendah. 30. Tidak puas dengan pekerjaan sambilan yang sekarang ini. c) Social and Recreational Activities ( SRA ) 1. Tidak mempunyai waktu yang cukup untuk rekreasi. 2. Kegiatan belajar terlalu sedikit. 3. Tidak mempunyai tempat untuk menjamu teman-teman. 4. Ingin belajar bagaimana menjamu teman-teman. 5. Mudah menjadi sakit sekalipun menghadapi masalah sosial yang sepele. 6. Malam Minggu yang membosankan. 7. Kehidupan sosial yang sangat sempit. 8. Merasa canggung dalam perkumpulan-perkumpulan. 9. Sukar bergaul dengan teman-teman lain. 10. Tidak berpengalaman dalam pembicaraan/percakapan. 11. Di Sekolah dianggap ketinggalan jaman. 12. Tak ada sesuatu yang menyenangkan yang dapat dikerjakan di hari tua. 13. Tidak mempunyai hobby. 14. Tidak pernah menikmati sesuatu. 15. Adanya keinginan untuk belajar menari tetapi terhalang. 16. Tidak yakin akan kebenaran sopan santun yang ada dilingkungan saya.



6



17. Merasa canggung dalam berkencan. 18. Tidak tahu apa yang harus saya kerjakan pada waktu berkencan tersebut. 19. Tidak tahu bagaimana memilih pakaian. 20. Tidak dapat bergaul dengan lancer. 21. Tidak cukup waktu untuk mengurus kepentingan diri sendiri. 22. Tidak cukup waktu untuk berolah raga 23. Tidak cukup waktu untuk menikmati kesenian. 24. Terlalu sedikit waktu untuk mendengarkan radio. 25. Terlalu sedikit kesempatan untuk pergi ke sekolah ( di luar jam sekolah ). 26. Tidak dapat mengatur kehidupan diri sendiri dengan baik. 27. Sedikit sekali waktu untuk mengerjakan apa yang saya inginkan. 28. Terlalu banyak mengikuti kegiatan sosial (perkumpulan, organisasi). 29. Terlalu banyak waktu untuk belajar. 30. Sedikit sekali kesempatan untuk membaca apa yang saya inginkan. d) Social Psychological Relations ( SPR ) 1. Pemalu. 2. Sukar atau lambat untuk mendapatkan teman. 3. Tidak mempunyai teman yang intim di sekolah. 4. Orang menyebut saya angkuh ( tinggi hati/sombong ). 5. Perasaan mudah tersinggung. 6. Merasa diri saya tidak terkenal. 7. Menjadi tertawaan orang. 8. Menjadi bahan pembicaraan orang. 9. Merasa selalu diawasi oleh orang lain. 10. Merasa rendah diri. 11. Menyatakan sesuatu yang tidak benar. 12. Saya dianggap orang aneh. 13. Menjadi celaan orang lain. 14. Sering melukai perasaan orang lain. 15. Kehilangan kawan dekat.



7



16. Tidak ada persesuaian faham dengan teman-teman. 17. Membenci seseorang. 18. Dibenci oleh seseorang. 19. Suka berdebat. 20. Mudah cemburu. 21. Menginginkan kepribadian yang lebih menyenangkan. 22. Kurang mampu untuk menjadi pemimpin. 23. Mudah terpengaruh oleh orang lain. 24. Sukar/tidak dapat menilai teman. 25. Salah dalam memilih teman. 26. Tidak berhasil untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. 27. Mudah menjadi panic. 28. Merasa bahwa tak seorangpun untuk menyatakan tentang kesulitan saya. 29. Tidak suka mengatakan tentang persoalan saya sendiri. 30. Terlalu banyak mempunyai persoalan tentang diri sendiri. e) Personal Psychological Relations ( PPR ) 1. Terlalu banyak memusatkan perhatian kepada diri sendiri. 2. Menganggap hal-hal terlalu berat/serius. 3. Penggugup. 4. Terlalu mudah mendapatkan kegembiraan. 5. Tidak mempunyai kesenangan. 6. Selalu sedih 7. Sukar untuk maju dengan lancer. 8. Tidak dapat mengerjakan sesuatu dengan baik. 9. Sangat mudah putus asa. 10. Kadang-kadang saya berpikir sebaiknya tak usah lahir. 11. Banyak keadaan yang tidak memberikan kebahagiaan. 12. Mengkhawatirkan sesuatu yang tidak penting. 13. Suka melamun. 14. Mudah lupa. 15. Takut ditinggal sendirian.



8



16. Pemarah/mudah marah. 17. Keras kepala. 18. Ceroboh/kurang teliti 19. Pemalas 20. Kurang hati-hati. 21. Takut berbuat salah. 22. Tidak dapat mengambil keputusan sendiri. 23. Kurang percaya kepada diri sendiri 24. Kehilangan tujuan hidup. 25. Tidak dapat menghargai apa yang saya kerjakan tiap hari. 26. Terlalu banyak mempunyai persoalan tentang diri sendiri. 27. Tidak mau menghadapi persoalan yang ada sekarang. 28. Sering bermimpi yang buruk-buruk. 29. Sering bingung 30. Mempunyai pikiran untuk bunuh diri. f) Courtship, Sex and Married ( CSM ) 1. Terlalu jarang berkencan,khususnya dengan jenis lain. 2. Tidak dapat bergaul dengan teman jenis lain. 3. Merasa kurang mempunyai daya tarik. 4. Sudah mempunyai pacar yang tetap. 5. Cinta dengan sesorang yang tidak mungkin dikawini. 6. Gagal dalam memilih pacar. 7. Tak ada rasa tertarik dengan jenis lain. 8. Ragu-ragu apakah saya dapat langsung dengan pacar saya. 9. Terganggu dengan pikiran tentang perbuatan seksual. 10. Saya tidak percaya dengan diri sendiri. 11. Malu berbicara tentang seks. 12. Tidak cukup pengetahuan tentang masalah seks 13. Mempunyai penyakit yang dapat menghambat dalam bergaul dengan jenis lain. 14. Takut berhubungan erat dengan jenis lain. 15. Meragukan apakah saya akan mendapatkan teman hidup yang cocok.



9



16. Saya bergaul dengan seseorang yang tidak disenangi oleh keluarga saya. 17. Karena jatuh cinta pada seseorang. 18. Sudah memilih pacar tertentu. 19. Bingung memilih pacar yang tertentu. 20. Sukar untuk mengontrol nafsu seks. 21. Selalu memikirkan pacar saja. 22. Memikirkan pertunangan. 23. Memikirkan masalah perkawinan. 24. Bagaimana memutuskan pertunangan saya. 25. Mempunyai pacar yang tidak sepaham. 26. Kecewa dalam percintaan. 27. Memutuskan percintaan. 28. Cintanya tidak terbatas. 29. Terlalu memikirkan tentang teman jenis lain. 30. Haus akan cinta kasih saying. g) Home and Family ( HF ) 1. Menjadi celaan orang tua 2. Masalah ayah 3. Masalah ibu 4. Hidup dalam keluarga yang tidak sehat 5. Orang tua banyak berkorban untuk saya 6. Orang Tua bercerai 7. Ada kematian dalam keluarga. 8. Ayah tidak mempunyai penghasilan 9. Ibu tidak mempunyai penghasilan 10. Saya merasa tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap. 11. Teman-teman tidak diterima secara ramah di rumah. 12. Rumah tangga yang tidak bahagia. 13. Keluarga yang selalu bertengkar. 14. Tidak sefaham dengan saudara-saudara saya. 15. Hubungan yang tidak baik dengan ayah/ibu tiri.



10



16. Tanggung jawab keluarga yang berat. 17. Orang tua terlalu mengharapkan terlalu banyak dari saya. 18. Ada pertentangan pendapat antara saya dengan orang tua. 19. Banyak membantu pekerjaan orang tua. 20. Orang tua sebagai penjudi. 21. Tidak mengatakan semua yang saya alami kepada orang tua. 22. Orang tua tidak menaruh kepercayaan kepada saya. 23. Saya diperlakukan sebagai anak kecil di rumah. 24. Tidak mempunyai saudara kandung 25. Ingin lebih bebas di rumah. 26. Ayah terlalu jarang pulang 27. Terlalu berat pekerjaan di rumah. 28. Saya menghendaki latar belakang keluarga yang baik. 29. Turut campur tangan urusan keluarga lain. 30. Takut kepada seseorang dalam keluarga saya. h) Morals and Religion ( MR ) 1. Menjadi pengikut agama yang pemeluknya sedikit. 2. Menjadi anggota kelompok yang kecil 3. Dihinggapi prasangka sosial terhadap agama. 4. Kurang mendapatkan dasar kerokhanian di sekolah. 5. Merasa cemas akan kekasaran pembicaraan di sekolah 6. Ingin mempersatukan diri dengan Tuhan. 7. Kurang kesempatan untuk mengembangkan agama saya. 8. Ingin mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengagungkan agama. 9. Kebingungan dalam kepercayaan agama. 10. Kacau dalam masalah moral. 11. Malas pergi ketempat ibadah dan tidak suka beribadah 12. Dipaksa untuk pergi ketempat ibadah. 13. Tidak yakin akan agamanya. 14. Meragukan terhadap isi do’a-do’a. 15. Tidak berhasil menemukan hubungan agama dalam kehidupan.



11



16. Menyangsikan akan adanya Tuhan. 17. Kehilangan keyakinan terhadap agama. 18. Ilmu pengetahuan bertentangan dengan agama saya. 19. Tidak pernah memeluk sesuatu agama. 20. Susah memikirkan tentang surga dan neraka. 21. Mempunyai perasaan berdosa. 22. Tidak kuat menghadapi godaan. 23. Tidak dapat melupakan kesalahan yang telah saya perbuat. 24. Mendapatkan nama jelek. 25. Takut memikirkan ujian. 26. Norma moral saya menjadi lemah. 27. Sukar menghilangkan kebiasaan yang jelek. 28. Kadang-kadang menjadi tidak jujur. 29. Menjadi peminum 30. Tidak jujur di dalam kelas. i) Adjustment to College Work ( ACW ) 1. Merasa kehilangan gairah bersekolah 2. Tidak mempunyai tujuan yang jelas dalam bersekolah. 3. Tidak senang bersekolah. 4. Tidak tahu bagaimana cara belajar yang baik. 5. Bersekolah karena desakan keluarga. 6. Mendapat rapor yang jelek. 7. Takut akan mengalami kegagalan dalam bersekolah. 8. Tidak mempunyai tujuan dalam bersekolah. 9. Ingin pindah ke sekolah yang lain. 10. Ingin keluar dari sekolah. 11. Terlalu banyak membawa pekerjaan dari sekolah. 12. Terlalu sering tidak masuk sekolah. 13. Tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar. 14. Ingatan lemah. 15. Tidak tertarik kepada buku-buku yang penting. 16. Sukar di dalam mempelajari matematika.



12



17. Sukar di dalam mempelajari ilmu eksak pada umumnya. 18. Sukar dalam belajar. 19. Kurang dapat berpikir secara logic. 20. Sukar dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial. 21. Takut memikirkan ujian. 22. Tidak dapat belajar pada waktu yang tepat. 23. Tidak dapat memusatkan pikiran. 24. Terganggu dalam membuat rencana kerja. 25. Terganggu dalam menggunakan perpustakaan. 26. Takut bicara dalam diskusi kelas. 27. Terlalu sedikit perbendaharaan kata-kata saya. 28. Lemah di dalam menulis. 29. Lemah dalam segi bahasa. 30. Tidak cukup mampu membaca dalam bahasa Inggris. j) The Future Vocational and Education ( FVE ) 1. Merasa gelisah karena selalu menunda dalam memulai bekerja. 2. Ragu-ragu apakah sekolah/jurusan yang saya pilih sudah tepat. 3. Keluarga menentang dalam saya pilih sekolah/jurusan. 4. Dikatakan bahwa saya akan gagal dalam memilih pekerjaan. 5. Ragu-ragu apakah dengan bersekolah ini dapat menjamin ekonomi saya di masa depan. 6. Tidak diterima masuk jurusan/sekolah yang diinginkan. 7. Keadaan tubuh saya yang kurang cocok. 8. Tidak tertarik pada suatu pekerjaan. 9. Takut memikirkan kerja berat dalam kehidupan. 10. Meragukan nilai sekolah untuk masa depan. 11. Saya kurang percaya apakah saya akan berhasil dalam kehidupan saya. 12. Belum mempunyai rencana untuk masa depan. 13. Tidak tahu sebenarnya apa yang saya inginkan. 14. Tidak dapat bekerja sambil belajar. 15. Memikirkan tentang pendidikan ketentaraan. 16. Tidak tahu nanti saya akan menjadi apa.



13



17. Tidak tahu di mana nanti kalau sudah dewasa akan bertempat tinggal. 18. Harus mengambil keputusan untuk sesuatu pekerjaan tertentu. 19. Membutuhkan penerangan/penjelasan tentang seluk beluk macammacam pekerjaan. 20. Ingin tahu kemampuan kerja pada diri saya. 21. Di sekolah membutuhkan pelatihan pekerjaan padahal tidak ada. 22. Ragu-ragu dalam memilih pekerjaan. 23. Membutuhkan nasihat langkah selanjutnya sesudah sekolah. 24. Bagaimana untuk dapat meneruskan belajar pada tahun berikutnya. 25. Salah dalam memilih sekolah. 26. Takut tidak mendapatkan pekerjaan setelah lulus. 27. Tidak tahu bagaimana mencari pekerjaan. 28. Sekolah kurang memberikan pertolongan dalam mencari pekerjaan. 29. Ragu-ragu mengenai kemampuan saya dalam mengerjakan pekerjaan dengan baik. 30. Menyangsikan apakah saya dapat mendapatkan pekerjaan. k) Curruculum and Teaching Prosedures ( CTP ) 1. Sekolah terlalu mengabaikan akan kebutuhan murid-murid. 2. Suasana sekolah yang tidak menyenangkan. 3. Banyak Guru yang tidak baik mengajarnya. 4. Guru kurang memahami mata pelajaran yang diasuhnya. 5. Guru-guru kurang berwibawa. 6. Sukar belajar karena lingkungannya. 7. Tidak mempunyai tempat tersendiri untuk belajar di rumah. 8. Terlalu sedikit buku-buku yang dibutuhkan ada dalam perpustakaan. 9. Buku-buku pelajaran sangat sukar untuk dimengerti. 10. Kurang



mendapatkan



pengetahuan



yang



cukup



dari



sebelumnya. 11. Di sekolah tidak ada penasihat yang baik. 12. Kurang mempunyai teman di sekolah. 13. Guru-guru kurang perhatian kepada murid-muridnya. 14. Guru-guru kurang dapat memahami masalah murid-muridnya.



14



sekolah



15. Kurang bebas di dalam kelas. 16. Kurang dapat berbicara dengan ibu/bapak guru. 17. Kelas terlalu banyak muridnya. 18. Guru-guru terlalu banyak menerangkan. 19. Guru-guru terlalu teoretik. 20. Guru-guru sendiri tidak menjalankan apa yang dianjurkan. 21. Menginginkan pelajaran tambahan. 22. Menginginkan kursus, tetapi dilarang. 23. Mata pelajaran yang diajarkan tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. 24. Mempunyai guru yang tidak adil. 25. Tidak senang terhadap seorang guru. 26. Sistem pengajaran yang tidak baik. 27. Adanya paksaan untuk mengikuti mata pelajaran yang tidak saya senangi. 28. Terlalu banyak pekerjaan dalam beberapa mata pelajaran. 29. Cara kenaikan kelas yang tidak adil. 30. Soal-soal ulangan yang terlalu sulit.



C. Fungsi dan Kegunaan Daftar Cek Masalah 1. Fungsi DCM a) Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang dialami. Dengan DCM memungkinkan individu mengingat kembali masalah-masalah yang pernah dialaminya. b) Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan analisis dan sintesis dengan cara atau alat lain. c) Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan masalah individu atau kelompok pada saat itu. 2. Kegunaan DCM Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan DCM, yaitu : a) Untuk melengkapi data individu yang sudah ada.



15



b) Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus. c) Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok pada umumnya. d) Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok. D. Langkah-langkah Penggunaan Daftar Cek Masalah Secara umum, peran konselor dalam proses penggunaaan DCM adalah sebagai perencana, pelaksana, pengelola hasil dan penindak lanjut hasil asesmen. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing peran konselor dalam penggunaan DCM: 1. Konselor sebagai Perencana Sebagai perencana,konselor harus melakukan beberapa hal yang menjadi prosedur dalam penggunaan DCM, yaitu: a) Menetapkan tujuan pelaksanaan, b) Menetapkan waktu, sasaran dan jumlah peserta didik yang akan mendapat layanan asesmen, c) Menyiapkan lembar asesmen dcm sesuai jumlah peserta didik, d) Menyiapkan lembar jawaban DCM, e) Menyiapkan ruang dengan situasi yang tenang, pencahayaan yang baik dan tempat duduk yang nyaman. 2. Konselor sebagai Pelaksana Setelah melaksanaan prosedur perencanaan penggunaan DCM, konselor akan menjadi pelaksana DCM. Adapun hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang konselor dalam perannya sebagai pelaksana adalah sebagai berikut: a) Memberikan verbal setting sebelum mulai (menjelaskan tujuan, manfaat dan kerahasiaan), b) Meminta individu menyiapkan alat tulis, c) Membagi lembar asesmen dan lembar jawaban DCM, d) Menginformasikan bahwa pengerjaan DCM tidak memiliki batas waktu,



16



e) Melakukan pemeriksaan ketepatan peserta didik dalam cara mengisi DCM, f) Mengumpulkan hasil pengisian DCM. 3. Konselor sebagai Pengelola Hasil Tahapan berikutnya yang harus dilakukan oleh konselor setelah lembar jawaban DCM terkumpul adalah mengelola dan menganalisis hasil asesmen tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan secara kuantitatif, konselor melakukan analisis secara kualitatif Tahapan pengolahan data secara kualitatif adalah sebagai berikut: a) Pada saat melakukan analisis data kualitatif, konselor perlu menelaah setiap butir pernyataan yang dipilih peserta didik untuk setiap bidang masalah. b) Konselor mengelompokkan dan menuliskan setiap butir masalah yang dipilih peserta didik sesuai dengan sebelas bidang masalah. c) Buat deskripsi masalah untuk setiap bidang dengan menarik kesimpulan umum dari seluruh butir masalah yang dipilih pada bidang tersebut. Berarti konselor menghasilkan kesimpulan untuk 11 bidang masalah. d) Konselor membuat deskripsi masalah keseluruhan yang dirasakan peserta didik dengan membuat analisis dinamika hubungan diantara bidang masalah yang memiliki presentase paling dominan atau yang memiliki klasifikasi kurang dan kurang sekali. Pengolahan hasil DCM harus dilakukan paling lambat satu minggu setelah pengisian, mengingat permasalahan individu bersifat dinamis dan bisa mengalami perubahan. 4. Konselor sebagai Penindaklanjut Dalam peran ini, konselor melakukan tindak lanjut dari hasil asesmen dengan membuat program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.



E. Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek Masalah



17



Penggunaan DCM dalam proses assessment dalam layanan bimbingan dan konseling memiliki kelebihan dan kekurangan: 1. Kelebihan Daftar Cek Masalah (DCM) a) Pada proses pelaksanaan bersifat efisien karena pelaksana DCM dapat di lakukan secara klasikal,sehingga guru pembimbing dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak. b) Pada akurasai data yang diperoleh melalui DCM memiliki validitas dan realibilitas tinggi mengingat peserta didik yang mengisi dapat langsung melakukan pengecekan sendiri, kesesuaian masalah yang di rasakan atau dialami. Selain itu karena penyediaan butir permasalahan cukup banyak, maka membri peluang data masalah yang di ungkapkan melalui DCM bersifat teliti mendalam dan meluas. c) Dari segi fungsinya, penggunaan DCM memudahkan peserta didik mengemukakan masalah mengingat penyediaan butir permasalahan yang



banyak



memudahkan



peserta



didik



untuk



mengenali



permasalahan yang sedang atau pernah di alaminya. d) Sistemasi jenis masalah yang dikelompokkan dalam berbagai bidang mempermudah guru pembimbing untuk melakukan analisis dan sintesa data serta merumuskan kesimpulan masalah yang dialami peserta didik. a) Penggunaan DCM memiliki banyak manfaat antara lain konselor lebih mengenal



peserta



didiknya



yang



membutuhkan



bantuan



segera,konselor memiliki peta masalah individu maupun kelompok, hasil DCM dapat di gunakan sebagai landasan penetapan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik dan yang lebih penting lagi peserta didik dpat memahami masalah yang dialami dan memahami apakah dirinya memerlukan bantuan atau tidak. 2. Kekurangan Daftar Cek Masalah (DCM) a) Membutuhkan waktu yang banyak untuk mengolah hasil sebagai konsekuensi dari banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah butir pernyataan masalah yang tersedia.



18



b) Data yang diungkapkan melalui DCM masih bersifat umum berbentuk peta masalah dan banyaknya maslah yang dialami pada setiap bidang,sehingga untuk mendalami pemahaman terhadap masalah peserta didik,guru pembimbing perlu mengkombinasi dengan metode assessment lain seperti wawancara.



E. Contoh Daftar Cek Masalah DAFTAR CEK MASALAH PETUNJUK : Isilah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom ya atau tidak dalam kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda.



19



NO



MASALAH



1 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu kurus 2 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu gemuk 3 Sering sakit 4 Mudah lelah 5 Sering sakit kepala/ pusing 6 Mengalami gangguan mata 7 Sering kurang nafsu makan 8 Merasa kurang tidur 9 Kerongkongan sering serak. 10 Kadang-kadang saya merasa malu dengan keadaan kulit saya 11 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu pendek 12 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu tinggi 13 Mengalami gangguan pada pendengaran 14 Mengalami gangguan dalam berbicara (misalnya gagap) 15 Suka alergi (demam, asma, gatal-gatal, kulit, dsb) 16 Keadaan gigi kurang memuaskan 17 Sering ingusan atau mengalami gangguan hidung 18 Suka merokok 19 Mengalami gangguan pada kaki 20 Keluarga saya sering mengeluh tentang masalah keuangan 21 Tampaknya saya harus berhenti sekolah dan mencari pekerjaan 22 Ingin mendapatkan pekerjaan sambilan yang dapat saya lakukan sekarang 23 Ingin bekerja pada waktu libur untuk mengatasi beban keuangan 24 Tempat tinggal terlalu jauh dari sekolah 25 Merasa canggung di rumah karena ada famili yang tinggal bersama kami



20



JAWABAN YA TIDAK



26 Di rumah tidak punya kamar sendiri 27 Merasa tidak betah tinggal di rumah 28 Kadang-kadang terpaksa meminjam uang kepada teman untuk memenuhi kebutuhan hidup 29 Sekarang saya bekerja demi mencukupi sebagian keperluan saya 30 Lambat berkenalan dengan orang lain 31 Canggung bila berhadapan dengan orang lain 32 Tidak diperbolehkan memakai kendaraan yang ada di rumah 33 Tidak diperbolehkan pergi kemana saja dengan teman yang saya sukai 34 Sangat jarang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh siswa (OSIS) 35 Tidak lancar bergaul dengan lawan jenis 36 Merasa kurang menarik bagi lawan jenis 37 Dilarang pacaran oleh orang tua 38 Tidak tahu bagaimana seharusnya bergaul dengan lawan jenis 39 Pernah mengalami kekecewaan dalam berpacaran 40 Tidak punya kawan akrab 41 Dalam menjalin persahabatan tidak bisa bertahan lama 42 Menyukai seseorang, tapi orang itu tidak menyukai saya 43 Saya bergaul dengan teman yang tidak disukai oleh keluarga saya 44 Takut ditinggalkan oleh kawan yang sangat saya sayangi 45 Merasa suka dibicarakan (digosipkan) orang lain 46 Sering diperolok-olokan orang lain 47 Merasa ada suatu kelainan pada diri saya 48 Tidak bisa bergaul dengan orang lain secara lancar 49 Kadang-kadang merasa khawatir tentang kesan orang lain terhadap saya 50 Merasa mudah terpengaruh oleh orang lian 51 Merasa kurang pandai memimpin orang lain 52 Merasa diri sebagai orang penakut dan pemalu 53 Merasa mudah tersinggung dan sakit hati 54 Merasa rendah diri atau malu tak menentu 55 Sering dikritik atau dikecam oleh orang tua



21



56 Saya sering disebut sombong oleh orang lain 57 Merasa tidak dianggap penting oleh orang lain 58 Kadang-kadang merasa kesepian dalam suasana yang ramai 59 Sekarang saya sedang tidak menyukai seseorang 60 Merasa mudah marah 61 Mudah gugup menghadapi suatu masalah 62 Merasa mudah tersinggung 63 Sering merasa khawatir pada sesuatu yang belum pasti 64 Saya sering melamun memikirkan kesedihan 65 Merasa diri sebagai orang pelupa 66 Sering merasa malas untuk melakukan tugas dan kewajiban (misalnya malas belajar) 67 Merasa terlalu hati-hati sehingga takut membuat kesalahan 68 Mudah sedih dan menangis 69 Orang tua sering mengatakan bahwa saya bandel atau keras kepala 70 Merasa kurang percaya diri sehingga tidak berani tampil di depan umum 71 Terlalu banyak mengalami masalah pribadi 72 Pikiran suka terganggu ketika teringat masa kanak-kanak yang tidak bahagia 73 Ragu-ragu tentang hal-hal keagamaan yang diajarkan kepada saya 74 Ragu-ragu tentang beberapa ajaran agama saya 75 Sering tergoda untuk nyontek pada waktu ulangan 76 Mempunyai kebisaaan tertentu yang kurang baik 77 Merasa tidak mampu melawan kebisaaan yang kurang baik 78 Merasa terdorong untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak baik 79 Merasa dikejar-kejar perasaan bersalah/ berdosa 80 Orang tua kurang memahami saya 81 Di rumah saya diperlakukan seperti anak kecil 82 Mengalami kesulitan hidup karena tinggal dengan orang lain/ saudara 83 Kedua orang tua hidup bercerai (berpisah)



22



84 Ayah dan atau ibu kandung sudah meninggal 85 Tidak memperoleh kebahagiaan dari ayah dan ibu 86 Merasa seolah-olah saya tidak mempunyai rumah 87 Merasa sering diejek oleh orang lain 88 Orang tua saya bersikap pilih kasih 89 Punya masalah dengan ibu 90 Punya masalah dengan ayah 91 Sering bertengkar dengan salah seorang kakak atau adik 92 Orang tua terlalu menentukan apa yang harus saya lakukan 93 Merasa tidak dipercaya oleh orang tua 94 Sering terjadi pertentangan pendapat antara saya dengan orang tua 95 Kadang-kadang berbicara hal-hal yang tidak pantas/ tidak sopan pada orang tua 96 Kadang-kadang saya merasa ingin kabur dari rumah 97 Malas berbicara pada orang tua 98 Tidak merasa bahwa sekolah ini benar-benar bermanfaat bagi saya 99 Tidak tahu apa yang sebenarnya saya inginkan 100 Beberapa rencana saya tidak disetujui oleh orang tua/ keluarga 101 Kurang mampu mengeluarkan pendapat 102 Masih merasa takut berbicara di depan kelas/ pada diskusi-diskusi 103 Sering malas belajar 104 Merasa lemah daya ingat 105 Merasa lambat dalam membaca 106 Merasa takut menghadapi ulangan atau ujian 107 Merasa tidak mampu pada beberapa mata pelajaran 108 Saya ingin keluar atau pindah dari sekolah ini 109 Tidak mempunyai tempat belajar sendiri di rumah 110 Keluarga kurang memahami apa yang harus saya kerjakan di sekolah 111 Pelajaran yang saya inginkan tidak diajarkan di sekolah ini 112 Merasa terpaksa mengikuti pelajaran yang tidak saya minati 113 Sering merasa tidak betah di dalam kelas



23



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Untuk mengetahui atau mengukur tingakah laku manusia dapat menggunakan beberapa tektik non testing dalam pengumpulan data, salah satu nya adalah Daftar Cek Masalah. Daftar cek yang digunakan untuk megungkapkan masalah lazim dikenal dengan sebutan “daftar cek masalah” (DCM). Setelah sudah melakukan pengumpulan data, tugas konselor selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan itu. Analisis ini dapat meliputi analisis individual dan kelompok.



B. SARAN



24



DAFTAR PUSTAKA 



http://bk14043.blogspot.co.id/2015/07/makalah-daftar-cek-masalah.html Diakses pada tanggal 28 Februari 2018







https://blog.uad.ac.id/rahmawati1300001260/2015/01/09/daftar-cekmasalah-dcm/ Diakses pada tanggal 28 Februari 2018







https://blog.uad.ac.id/tri1400001130/2016/07/26/pengertian-daftar-cekmasalah-dcm/ Diakses pada tanggal 28 Februari 2018







http://merahdelima88.blogspot.co.id/2014/08/contoh-format-daftar-cekmasalah-dcm_6.html Diakses pada tanggal 28 Februari 2018







http://raisaaryasheba.blogspot.co.id/2013/03/330-problem-dengan-11klasifikasi-oleh.html Diakses pada tanggal 28 Februari 2018



25