Deadman Pedal Pada Lokomotif CC 201 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

7



PERAWATAN LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIPO LOKOMOTIF DAERAH OPERASI 2 BANDUNG LAPORAN PRAKERIN Diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN)



Disusun : Wawan Ramdani NIS :



KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PLUS KRIDA UTAMA PROVINSI JAWA BARAT 2019



i



LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH Judul Laporan



: Perawatan Lokomotif Diesel Elektrik



Nama



: Wawan Ramdani



NIS



:



Kelas



: XI - TP



Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan



Waka Bid.Hubungan Industri



Kepala Program



Ida Herlina.



(............................................)



NIP.



NIP.



Kepala Sekolah



Drs.Asep Toha Mulyana.MM NIP.



ii



LEMBAR PENGESAHAN PIHAK INDUSTRI (DU/DI)



PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIPO LOKOMOTIF DAERAH OPERASI 2 BANDUNG Laporan ini telah disetujui sebagai bentuk pertanggung jawaban selesainya PRAKERIN



Disetujui oleh, Pembimbing Industri



Kurniadi NIPP.47983



Mengetahui, Pimpinan



Erwin Manurung NIPP.61645



iii



KATA PENGANTAR



Dengan mengucap syukur atas rahmat tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan berkah, rahmat, taufiq serta hidahyahnya sehingga penulis



dapat



menyelesaikan



laporan



praktik



kerja



industri



di



DIPO



LOKOMOTIF DAERAH OPERASI 2 BANDUNG. Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan – kegiatan yang penulis laksanakan selama 3 bulan berada di dunia industri. Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban penulis selama prakerin dan berfungsi sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Ujian Nasional (UN) yang akan di laksanakan. Pelaksanaan prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan, bimbingan, serta kerja sama dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua penulis yang telah melahirkan dan mendidik saya dengan baik dan selalu mendukung selama kegiatan prakerin berlangsung. 2. Bapak Drs.Asep Toha Mulyana,MM selaku Kepala SMK PLUS KRIDA UTAMA. 3. Bapak Kurniadi selaku pembimbing Industri selama prakerin berlangsung. 4. Bapak Erwin Manurung selaku Ketua UPT DEPO LOKOMOTIF BESAR A BANDUNG. 5. Bu Ida Herlina selaku Bidang Hubungan Industri. 6. Bapak Sujarwo selaku Ketua Program Teknik Pemesinan dan sekaligus guru pembimbing monitoring yang telah membina pelaksanaan Prakerin. 7. Bapak Sujarwo selaku guru bimbingan laporan yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada saya. Padalarang, 26 Juni 2019



Penulis



iv



DAFTAR ISI



Contents PERAWATAN LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK ................................................... i PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)................................................................ i DIPO LOKOMOTIF DAERAH OPERASI 2 BANDUNG ............................................ i LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PIHAK INDUSTRI (DU/DI) ............................................ iii KATA PENGANTAR .......................................................................................................iv DAFTAR ISI...................................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................vi BAB I .................................................................................................................................. 7 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 7 1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................. 7 1.2 TUJUAN .................................................................................................................. 7 1.3 MANFAAT .............................................................................................................. 7 BAB II ................................................................................................................................ 7 URAIAN UMUM .............................................................................................................. 7 2.1. SEJARAH PT KERETA API INDONESIA ( PERSERO ) ............................... 7 2.2 STUKTUR ORGANISASI ..................................................................................... 7 2.3 TATA TERTIB ....................................................................................................... 7 2.4.KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) ........................................ 8 BAB III............................................................................................................................... 9 LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 9 3.1 PENGENALAN UMUM TENTANG LOKOMOTIF DAN JENISNYA YANG BEROPERASI DI INDONESIA. .................................................................... 9 3.2 MENGENAL TEKNOLOGI DAN SAFETY DIDALAM LOKOMOTIF....... 12 3.3 MENGENAL TEKNOLOGI LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK ............... 12 BAB IV ............................................................................................................................. 17 LAPORAN HASIL PRAKERIN ................................................................................... 17 4.1 WAKTU PELAKSANAAN .................................................................................. 17 4.2 TEMPAT PELAKSANAAN ................................................................................ 17 4.3 PERAWATAN LOKOMOTIF CC-201 , CC-203, CC-206 ............................... 17 4.4 PERAWATAN FASILITAS ................................................................................ 20 BAB V .............................................................................................................................. 22



v



PENUTUP........................................................................................................................ 22 4.1. KESIMPULAN .................................................................................................... 22 4.2. SARAN .................................................................................................................. 23 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18



v



DAFTAR GAMBAR



vi



BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran di SMK di rancang dengan pendekatan berbasis pada kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di dunia kerja. Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran yang di tekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta didik yang mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan (skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran yang di tekankan pada perolehan hasil belajar berupa barang jasa dana atau jasa sesuai dengan UU prakerin No.2 tahun 1989 tentang Pendidikan nasional yang mengharuskan siswa menengah kejuruan untuk melakukan praktik kerja industri atau prakerin. Pada dasarnya praktik kerja industri (prakerin) adalah suatu model penyelenggaran Pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintergrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi antara Pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja. Setelah melaksanakan kegiatan prakerin ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan keahlian profesionalnya sehingga sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, dan siswa juga dapat memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi bekerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu dalam bekerja, serta disiplin diri dalam kehidupan nyata. Latar belakang pemilihan judul laporan prakerin ini dikarenakan banyaknya kecelakaan kereta api yang terjadi umumnya di dunia, khusunya



1



2



di Negara Indonesia. tepatnya di pulau jawa, yaitu di pt. kereta api Indonesia yang menjadi tempat penulis melaksanakan prakerin. 1.2 TUJUAN 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahilan profesional dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. 2. Memperoleh hubungan keterikatan dan kesepadanan (link and match) antara SMK dan industri. 3. Meningkatkan efesiensi proses Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas professional. 4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses Pendidikan. 5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku sekolah. 6. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar kejuruan. 1.3 MANFAAT Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri atau instansi dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak yang bekerjasaama, diantaranya sebagai berikut : 1.2.1 Bagi sekolah : 1.



Untuk mengarahkan siswa siswi SMK agar mendapatkan gambaran dan pengalaman mengenai dunia industri secara langsung.



1.2.2 Bagi siswa : 1.



Secara teoritis sebagai salah satu wadah penambah wawasan siswa dalam pengamatan secara teoritis berdasarkan kegiatan di lapangan



2



Secara praktis sebagai kegiatan prakerin, siswa di harapkan dapat mengaplikasikan teori yang ada di sekolah dengan praktik di Dipo Lokomotif Bandung PT.KAI (persero).



7



BAB II URAIAN UMUM



2.1. SEJARAH PT KERETA API INDONESIA ( PERSERO )



Sejarah Perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau “Perseroan“ adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api Indonesia. Bidang usaha yang menyelenggarakan oleh Persero ini adalah dalam bentuk pelayanan jasa transportasi perkeretaapian kepada masyarakat luas. PT KAI (Persero) adalah perusahaan Non Listen sehingga baik masyarakat, Direksi maupun Dewan Komisaris PT KAI (Persero) tidak mempunyai kepemilikan saham atas perseroan. Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 03 Februari 1998 Perusahaan Umum Kereta Api atau PERUMKA berganti status menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) sampai dengan saat ini. Segala bentuk penyediaan, pengaturan, pengoperasian dan pengurusan terhadap perseroan ini sudah diatur didalam Undang - undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentan Pekertaapian Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkertaapian. Yang antara lain memiliki tujuan, tugas, dan fungsinya sebagai operator perkertaapian di Indonesia. Riwayat PT Kereta Api Indonesia (Persero) dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa colonial, sebagai lembaga pelayanan publik, dan sebagai 9 perusahaan jasa. Pada masa colonial, industri perkertaapian dimulai pada tahun 1864 ketika Namlooze



3



4



Venootschap Nederlanche Indische Spoorweg Maatschappij memprakarsai pembangunan jalan kereta api di dalam dan luar Pulau Jawa. Perusahaan yang terlibat dalam industry kereta api zaman kolonial adalah Staat Spoorwegen, Verenigde Spoorwegenbedrifj, dan Deli Spporwegen Maatscappij. Periode perusahaan berorientasi pada pelayanan publik bermula pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 25 Mei berdasarkan Peraturan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1963, pemerintah Republik Indonesia membentuk Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada 15 September 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1971, PNKA diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Dengan status sebagai Perusahaan Negara atau Perushaan Jawatan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini beroperasi melayani masyarakat dengan dana subsidi dari pemerintah. Babak baru pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dimulai ketika PJKA diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api Indonesia (Perumka) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990. Dengan status barunya sebagai perusahaan umum, Perumka berupaya untuk mendapatkan laba dari jasa yang disediakannya. Untuk jasa layanan penumpang, Perumka menawarkan tiga kelas layanan, yaitu kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Pada tanggal 31 Juli 1995 Perumka meluncurkan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dangan merek Kereta Api Argo Bromo JS-950. Merek ini kemudian dikembangkan menjadi Kereta Api (KA) Argo Anggrek dan dioperasikan mulai tanggal 24 September 1997. Pengoperasian KA Argo Bromo Anggrek mengawali 10 pengembangan KA merek Argo lainnya, seperti KA Argo Lawu, KA Argo Mulia, dan KA Argo Parahyangan. Untuk mendorong Perumka menjadi perusahaan bisnis jasa, pada tanggal 3 Februari 1998 pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 1998. Dengan status barunya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) beroperasi sebagai lembaga bisnis yang berorientasi laba. Untuk tetap menjalankan sebagai



5



misinya sebagai organisasi pelayanan publik, pemerintah menyediakan dana Public Service Organization (PSO). Wilayah operasi Peseroan mencakup pulau Sumatera dan JawaBali. Wilayah kerja di pulau Jawa dibagi berdasarkan Daerah Operasi (DAOP), sedangkan wilayah kerja di Sumatera dibagi berdasarkan divisi Regional (DIVRE), yaitu : 1. Divisi Regional (DIVRE) 1 Medan (Sumatera Utara) Balai Yasa Pulubrayan. 2. Divisi Regional (DIVRE) 2 Padang (Sumatera Barat) 3. Divisi Regional (DIVRE) 3 Palembang (Sumatera Selatan) balai yasa Lahat. Sedangkan di pulau Jawa, Perseroan memiliki Sembilan daerah operasi (DAOP), yaitu: a. Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta b. Daerah Operasi (DAOP) 2 Bandung c. Daerah Operasi (DAOP) 3 Cirebon d. Daerah Operasi (DAOP) 4 Semarang e. Daerah Operasi (DAOP) 5 Purwokerto f. Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta 11 g. Daerah Operasi (DAOP) 7 Madiun h. Daerah Operasi (DAOP) 8 Surabaya i. Daerah Operasi (DAOP) 9 Jember Susunan Dewam Komisaris dan Direksi pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu: 1. Komisaris Utama : Djoko Sarwoko 2. Anggota Komisaris :



6



a. Umiyatun Hayati Triastuti b. Muchtar Arifin c. Danang Parikesit d. Hermanto Deiatmoko e. Riza Primadi 3. Direktur Utama : Edi Sukmoro 4. Direktur Komersial : Bambang Eko Martono 5. Direktur Operasi : Apriyono Wedi Chresnanto 6. Direktur Pengelolaan Prasana : Candra Purnama 7. Ditekrur Pengelolaan Saran : Azahari 8. Direktur Keselamatan dan Keamanan : Slamer Suseno Priyanto 9. Direktur SDM, Umum, dan TJ : M. Kuncoro Wibowo 10. Direktur Logistik dan Pengembangan : Budi Noviantoro 11. Direktur Aset Tanah dan Bangunan : Dody Budiawan 12. Direktur Keuangan : Didiek Hartantyo



7



2.2 STUKTUR ORGANISASI



Diagram 2.1. stuktur organisasi instansi 2.3 TATA TERTIB Adapun beberapa peraturan dan ketentuan yang berlaku di dipo lokomotif Daerah Operasi 2 bandung : 1. Masuk dan pulang sesuai dengan jam yang telah di tetapkan 2. Bekerja pada bagian yang telah di tentukan. 3. Melakukan briefing sebelum kerja. 4. Melakukan evaluasi setelah bekerja 5. Bekerja sesuai dengan SOP yang tertera. 6. Menggunakan APD yang sesuai. 7. Memasang blok pada setiap sarana yang stabling di area DIPO. 8. Tidak merokok,makan, dan minum selain pada tempat yang telah di sediakan. 9. Menjaga kebersihan area DIPO lokomotif dan sekitarnya.



7



10. Menerapkan 5S(senyum, sapa, salam,sopan,santun) 2.4.KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) Adapun K3 yang berlaku pada area DIPO lokomotif, yakni : 1. Wajib menggunakan helm. 2. Wajib menggunakan masker. 3. Menggunakan kacamata keselamatan 4. Menggunakan sepatu keselamatan. 5. Wajib menggunakan penutup telinga. 6. Menggunakan sarung tangan. 7. Menggunakan rompi keselamatan. 8. Mengunakan pelindung wajah. 9. Tidak memainkan ponsel pada saat bekerja. 10. Bekerja sesuai dengan SOP yang tersedia. 11. Utamakan kerjasama dan ibadah.



7



BAB III LANDASAN TEORI



3.1 PENGENALAN UMUM TENTANG LOKOMOTIF DAN JENISNYA YANG BEROPERASI DI INDONESIA. Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian kereta api. Operator dari lokomotif disebut masinis. Masinis menjalankan kereta api berdasarkan perintah dari pusat pengendali perjalanan kereta api melalui sinyal yang terletak di pinggir jalur rel. Ada



beberapa



jenis



lokomotif



yang



beroperasi



diindonesia,perbedaan dari tiap jenis dapat digolongkan dalam beberapa kriteria berikut : a) Berdasarkan jumlah penggerak. Dari jumlah roda penggerak, kereta api dibedakan dari kode huruf A sampai dengan D, dengan penjelasan sebagai berikut : 



A = kereta api dengan jumlah roda penggerak satu.







B = kereta api dengan jumlah roda penggerak dua.







C = kereta api dengan jumlah roda penggerak tiga.







D = kereta api dengan jumlah roda penggerak empat



b) Jumlah Penggerak dengan Jenis Roda. Jenis lokomotif berdasarkan konfigurasi sumbu/ as roda lokomotif[1]: 1) kode B artinya lokomotif dengan 2 roda penggerak atau BoBo.Misal Lokomotif Uap Tahun 1898: Seri B Bristol 2) kode C artinya lokomotif dengan 3 roda penggerak atau CoCo.Misal Lokomotif Uap Tahun 1905: Seri C Birmingham 3) kode BB artinya lokomotif bergandar 2 2 jadi dengan roda penggerakada 4 as roda atau memiliki 8 roda.Misal Lokomotif Uap Tahun 1920: Seri BB Manchester



7



4) kode CC artinya lokomotif bergandar 3 3 jadi total penggeraknya ada 6 as roda atau memiliki 12 roda.Misal Lokomotif Uap Tahun 1930: Seri CC Manchester 5) kode D artinya lokomotif bergandar 4 loko jenis ini biasanya hanya memiliki gandar tunggal sehingga total penggeraknya ada 4 as roda dengan jumlah roda 8.Misal Lokomotif Uap Tahun 1954: Seri D52 Krupp Liepzig c) Berdasarkan jenis Mesin. Berdasarkan mesinnya, lokomotif terbagi menjadi 1. Lokomotif uap. Merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan air yang terletak di ketel uap digunakan untuk menggerakkan torak atau turbin dan selanjutkan disalurkan ke roda. Bahan bakarnya bisanya dari kayu bakar atau batu bara. 2. Lokomotif diesel mekanis. Menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga yang kemudian ditransfer ke roda melalui transmisi mekanis. Lokomotif ini biasanya bertenaga kecil dan sangat jarang karena keterbatasan kemampuan dari transmisi mekanis untuk dapat mentransfer daya. 3. Lokomotif diesel elektrik. Pada Lokomotif ini Mesin diesel dipakai untuk memutar generator agar mendapatkan energi listrik. Listrik tersebut dipakai untuk menggerakkan motor listrik besar yang langsung menggerakkan roda. 4. Lokomotif diesel hidraulik. Lokomotif ini menggunakan tenaga mesin diesel untuk memompa oli dan selanjutnya disalurkan ke perangkat hidraulik untuk menggerakkan roda. Lokomotif ini tidak sepopuler lokomotif diesel elektrik karena perawatan dan kemungkinan terjadi problem besar. 5. Lokomotif listrik. Lokomotif ini adalah lokomotif yang paling populer. Prinsip kerjanya hampir sama dengan lokomotif diesel elektrik, tetapi tidak menghasilkan listrik sendiri. Listriknya diperoleh dari kabel transmisi di atas jalur kereta api. Jangkauan lokomotif ini terbatas hanya pada jalur yang tersedia jaringan transmisi listrik penyuplai tenaga.



7



d) Jenis – Jenis Lokomotif di Dipo Lokomotif Bandung a. CC 201 = 7 Lokomotif



b. CC 203 = 5 Lokomotif



c. CC206 = 17 Lokomotif



7



3.2 MENGENAL TEKNOLOGI DAN SAFETY DIDALAM LOKOMOTIF. Pada umumnya, teknologi dalam lokomotif antara lain : lokotrack yang berfungsi sebagai penyimpanan data kecepatan serta posisi kereta api selama dalam perjalanan. Jika terjadi overspeed atau kesalahan yang melanggar prosedur dapat dideteksi dengan menggunakan alat ini,akan tetapi untuk proses deteksinya adalah dengan prosedur khusus dan oleh bagian khusus yang berwenang. Kontrol panel serta tuas konvensional Yang di gunakan masinis untuk mengendalikan kereta api, antara lain untuk mengendalikan kecepatan,pengereman,klakson,serta panel lampu.selain itu, didalam ruang masinis terdapat beberapa manometer dan indicator yang berfungsi sebagai indikator kondisi bahan bakar, tekanan udara, temperatur ruang mesin,dan lain sebagainya. Unit savety yang berada pada lokomotif antara lain ; tabung hydrant jika terjadi kebakaran, deadman pedal yang berfungsi sebagai pendeteksi jika masinis dalam keadaan mengantuk, dan switch untuk pemberhentian mendadak ketika loko lepas kendali. 3.3 MENGENAL TEKNOLOGI LOKOMOTIF DIESEL ELEKTRIK Lokomotif diesel elektrik adalah lokomotif yang menggunakan transmisi listrik, dalam artian daya yang dihasilkan mesin diesel ditransfer ke roda kereta dalam bentuk listrik. Berikut sekilas bahasan mengenai komponen yang ada pada lokomotif elektrik beserta fungsi dari beberapa komponen pentingnya.



7



a. Mesin Diesel Mesin diesel adalah sumber daya/ power utama pada lokomotif ini. Karena menggunakan transmisi elektrik maka mesin diesel dipakai untuk memutar alternator untuk mendapatkan energi listrik. Turbo charging dipakai untuk menaikkan eefisiensi mesin diesel. b. Alternator Alternator mengubah putaran dari mesin diesel menjadi listrik. Alternator disini ada dua jenis: main alternator dan auxiliary alternator. Main alternator berfungsi menghasilkan listrik untuk keperluan sistem penggerak kereta. Sedangkan auxiliary alternator yang mimiliki ukuran lebih kecil bertugas mensuplai listrik untuk kebutuhan auxiliary (lampu, AC, pemanas). c. Motor Blower Berfungsi untuk mendinginkan rectifier/ inverter dan mengatur suhu dalam ruang mesin lokomotif. d. Air Intake Sebagai filter udara yang masuk ke dalam ruang mesin lokomotif. e. Rectifier/ Inverter Output dari alternator adalah listrik AC sedangkan motor traksi yang dipakai ada yang AC dan DC untuk itu rectifier/ inverter dipakai. Pada zaman sekarang motor traksi AC sudah menjadi standart pada lokomotif, rectifier dan inverter dipakai untuk motor control. Penggunaan inverter ini ada yang bogie control (satu bogie satu inverter) dan ada yang axle control (satu axle satu inverter). Pada saat ini, seiring kemajuan teknologi power elektronik, satu inverter bisa dipakai untuk mengontrol empat motor traksi dengan susunan paralel. Antara motor traksi dan roda terdapat pinion/ gear box sebagai antar muka putaran motor dan roda. f. Baterai Baterai memiliki fungsi ganda yaitu pada sistem propulsi berperan untuk start engine sedangkan pada sistem auxiliary baterai dipakai untuk lampu emergency. g. Cap Cap adalah kabin masinis. Dalam kabin ini ada control stand (meja kemudi) dan electronic control (panel kontrol). Panel kontrol mengendalikan setting rectifier/ inverter juga pencahayaan dan kelistrikan lainya. h. Compressor Untuk memperoleh udara bertekanan sebagai tenaga pneumatik yang dipakai untuk pengereman maupun buka-tutup pintu pneumatik. i. Sand Box



7



Merupakan wadah pasir. Pasir ini dipakai untuk meingkatkan gaya gesek antara roda dan rel ketika kondisi rel licin, misal ketika hujan.



16



BAB IV LAPORAN HASIL PRAKERIN 4.1 WAKTU PELAKSANAAN   



Jam Masuk : 08.00 Jam Istirahat : 11.30 Jam Pulang : 13.00



4.2 TEMPAT PELAKSANAAN 



DIPO LOKOMOTIF BANDUNG



4.3 PERAWATAN LOKOMOTIF CC-201 , CC-203, CC-206 1. Pembersihan Filter Udara  Filter Window Adalah filter yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk yang letaknya berada dibalik pintu mesin.







Filter Kertas Adalah filter yang berfungsi untuk menyaring udara yang akan di supply untuk motor diesel,kompresor dan lain-lain.



16







Filter Plastik Yaitu filter yang berada dibalik pintu filter kertas yang berfungsi untuk menyaring udara.



2. Pengecekan dan Perawatan Rangka Bawah Diantaranya :  Mengukur diameter roda menggunakan Wheel Diameter



16



 



Membersihkan TM ( Traksi Motor ) Membersihkan Gear Box dengan solar dan memberi pelumas



3. Perawatan Motor Diesel  Mengganti oli mesin  Mengganti filter oli  Mengganti selang HSD ( High Speed Diesel )  Membersihkan motor diesel menggunakan cairan rinso,solar dan air



4. Perawatan Baterai  Mengecek dan membersihkan baterai



5. Perawatan dan Pengecekan Kelistrikan  Mengamplas power kontaktor  Mengamplas pinger kontaktor 6. Perawatan dan Pengecekan Alternator  Mengganti karbon brush  Mengepel alternator menggunakan cairan rinso dan air



16



4.4 PERAWATAN FASILITAS 



Memberi pelumas pada wesel Wesel dari bahasa Belanda wissel adalah konstruksi rel kereta api yang bercabang (bersimpangan) tempat memindahkan jurusan jalan kereta api. Wesel terdiri dari sepasang rel yang ujungnya diruncingkan sehingga dapat melancarkan perpindahan kereta api dari jalur yang satu ke jalur yang lain dengan menggeser bagian rel yang runcing.







Memberi pelumas pada Turn Table ( meja pemutar lokomotif ) Pemutar rel (bahasa Inggris: turntable) adalah sebuah alat untuk memutar jalur gerbong kereta. Ketika lokomotif uap masih banyak digunakan, beberapa perusahaan kereta api memerlukan cara untuk memutar lokomotif untuk perjalanan pulang karena operasi kereta tidak diatur untuk mundur dalam jarak jauh dan di beberapa lokomotif kecepatan tertingginya lebih rendah dibandingkan kecepatan mundur. Pemutar rel juga digunakan untuk memutar gerbong observasi sehingga ujung ruang jendelanya menghadap bagian belakang kereta.



16







Pembersihan dan perawatan depo lokomotif



16



BAB V PENUTUP



4.1. KESIMPULAN 4.1.1 Kesimpulan Teori. - Deadman pedal adalah alat yang memiliki fungsi sebagai pengaman pada lokomotif. - Deadman pedal memiliki beberapa pengaruh terhadap hal – hal berikut seperti ; rem, engine, propolsi dan sikis masinis. - Deadman memiliki fungsi melakukan pengereman secara otomatis bilamana masinis tidak menginjak pedal dalam waktu yang telah di tentukan. - Deadman tidak hanya digunakan pada kereta api. Deadman juga di gunakan pada deternator bom, pengisian bahan bakar pesawat, traktor, gergaji tangan,dsb. - pedal deadman memiliki prinsip kerja dan beberapa aturan yang berfungsi untuk selalu menjaga keseimbangan sikis masinis. 4.1.2 Kesimpulan prakerin. Praktik kerja industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa/ siswi SMK. Dengan adanya kegiatan ini, siswa/siswi dapat secara langsung ikut berkontribusi, mengenal, dan berlatih dalam dunia perusahaan. Selain itu juga, banyak pengalaman dan ilmu yang bisa dipetik dan dijadikan tolak ukur agar kelak siswa/siswi SMK siap menghadapi pasar bebas ASEAN/MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan dapat menjadi tenaga kerja yang handal. Selama penulis melaksanakan kegiatan PRAKERIN di DIPO LOKOMOTIF DAERAH OPERASI 2 BANDUNG teramat



16



banyak pengalaman serta berbagai macam ilmu yang di dapat. Bukan hanya Banyak pengalaman serta berbagai macam ilmu yang didapat,bukan hanya mengenai bagaimana kita mengaplikasikan kompetensi yang kita pelajari selama ini di sekolah, tapi juga tentang ilmu kedisplinan, ilmu kehidupan, dan berbagai macam ilmu yang tidak penulis jabarkan satu persatu. Dunia industri menuntut pengembangan dan pengaplikasian teori umum dan dasar. Dan prakerin adalah sarana bagi siswa/siswi untuk memantapkan dan terus menambah ilmu pengetahuan. 4.2. SARAN Pada akhir penulisan karya tulis ini, penulis mencoba untuk menyampaikan saran baik yang di tujukan untuk pihak sekolah maupun pihak perusahaan. Penulis berharap semoga saran – saran yang di sampaikan ini akan menjadi suatu bahan pertimbangan untuk tercapainya kesempurnaan praktik kerja industri kedepannya. Adapun saran – saran tersebut adalah : A. Saran untuk pihak sekolah 1. sebaiknya program kunjungan industri perlu dilakukan secara berkala guna memantau siswa/ siswi dalam dunia industri yang terasa masih awam untuk mereka. 2. pihak sekolah sebaiknya lebih tanggap lagi terhadap keluhan siswa peserta prakerin yang berada dalam dunia industri. 3. memberikan bekal dan kelengkapan berupa sarana dan prasarana supaya siswa dapat lebih maksimal saat kegiatan prakerin.



17



B. Saran untuk pihak industri



1. Lebih bisa mengatur dan mengelola pembagian job dan materi yang di lakukan oleh pembimbing untuk siswa PKL agar lebih rapih dan terjadwal. 2. Meningkatkan pengawasan baik terhadap para pegawai maupun kepada para siswa PKL.



DAFTAR PUSTAKA



https://id.wikipedia.org/wiki/Pemutar_rel https://id.wikipedia.org/wiki/Wesel https://id.wikipedia.org/wiki/Lokomotif



18