12 0 383 KB
Lampiran 2 : Nomor
:
Tanggal Tentang
: :
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 440/ 199 /KPTS/102.4/2018
29 Januari 2018 Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat(UKM) Esen Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018
2.INDIKATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ( UKM) ESENSIAL PENILAIAN KINER PUSKESMAS TAHUN 2018
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.1.UKM Esensial 2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1.Tatanan Sehat 1.Rumah Tangga Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% Sehat yang memenuhi dari Total Rumah Tangga) yang memenuhi 10 10 indikator PHBS indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, Mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
59%
2. Institusi Pendidikan Institusi Pendidikan (minimal yang dikaji adalah Jumlah Institusi Pendidikan yang yang memenuhi 7-8 50% dari institusi pendidikan yang ada ) yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS indikator PHBS memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan Institusi Pendidikan dibagi jumlah (klasifikasi IV) (mencuci tangan dengan air yang mengalir & sasaran pengkajian dikali 100% menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban bersih dan sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
69%
3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)
100%
Institusi Kesehatan (minimal yang dikaji adalah 70 Jumlah Institusi Pendidikan yang % dari Institusi Kesehatan yang ada) yang memenuhi memenuhi 6 Indikator PHBS dibagi 6 ( enam) Indikator PHBS (menggunakan air bersih, jumlah sasaran pengkajian dikali menggunakan jamban, tersedia tempat sampah, tidak 100% merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
4. TTU yang TTU (minimal yang dikaji adalah 40 % TTU yang Jumlah TTU yang memenuhi 6 memenuhi 6 indikator ada) yang memenuhi 6 ( enam) Indikator PHBS Indikator PHBS dibagi jumlah PHBS (klasifikasi IV) tempat-tempat Umum (menggunakan air bersih, sasaran pengkajian dikali 100% menggunakan jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
64%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
5.Tempat Kerja yang Tempat Kerja (minimal yang dikaji adalah 50% Jumlah Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ 7-8 tempat kerja yang ada) yang memenuhi 8-9 indikator memenuhi 8-9/ 7-8 indikator PHBS indikator PHBS PHBS tempat kerja untuk pabrik/perusahaan (tidak Tempat-Tempat Kerja dibagi jumlah Tempat-Tempat Kerja merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sasaran pengkajian dikali 100% (klasifikasi IV) sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan APD); Tempat Kerja untuk bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya); di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Target Th 2018 49%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
6.Pondok Pesantren Pondok Pesantren (minimal yang dikaji adalah 70 % Jumlah Ponpes yang memenuhi 16yang memenuhi 16-18 dari Ponpes yang ada) yang memenuhi 16-18 18 Indikator PHBS Ponpes dibagi indikator PHBS indikator PHBS Pondok Pesantren (kebersihan jumlah sasaran pengkajian dikali Pondok Pesantren perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan 100% (Klasifikasi IV) tempat wudhu, menggunakan jamban, kebersihan Catatan: tidak dihitung sebagai asrama, kepadatan penghuni asrama, kebersihan pembagi bila tidak ada Ponpes ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana yankes, tidak merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan 1.Kegiatan intervensi Kelompok RT yang telah diintervensi baik dengan Jumlah kegiatan penyuluhan pada Kelompok penyuluhan kelompok dan atau bentuk intervensi kelompok /bentuk intervensi lain Rumah Tangga lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskemas pada rumah tangga melalui Posyandu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu yang ada di wilayah puskesmas tertentu di Posyandu selama 1 tahun dibagi (6 kali jumlah posyandu yang ada di wilayah puskesmas) dikali 100 %
Target Th 2018 29%
100%
2. Kegiatan intervensi Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / MTs, pada Institusi SLTA/MA, PT ) yang telah diintervensi baik dengan Pendidikan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada institusi pendidikan yang dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi (2 kali jumlah institusi pendidikan yang dikaji PHBS) dikali 100 %
3. Kegiatan intervensi Institusi Kesehatan yang dimaksud adalah Balai pada Institusi Pengobatan, Polindes, Pustu dan Puskesmas yang Kesehatan telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% intervensi lain pada institusi kesehatan yang dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi (2 kali jumlah institusi kesehatan yang dikaji PHBS) dikali 100 %
4. Kegiatan intervensi TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah , warung Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk pada TTU makan dan pasar yang telah diintervensi dengan intervensi lain pada TTU yang dikaji penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya PHBS selama 1 tahun dibagi (2 kali (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di jumlah TTU yang dikaji PHBS) wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 %
100%
100%
5. Kegiatan intervensi Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, pabrik/ home Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 100% pada Tempat Kerja industri ) yang telah diintervensi baik dengan intervensi lain pada tempat kerja yang penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi (2 (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di kali jumlah tempat kerja yang dikaji wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu PHBS) dikali 100 %
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
6.Kegiatan intervensi Pondok Pesantren yang telah diintervensi baik pada Pondok dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi Pesantren lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada pondok pesantren yang dikaji PHBS selama 1 tahun dibagi (2 kali jumlah pondok pesantren yang dikaji PHBS) dikali 100 %. Catatan: tidak dihitung sebagai pembagi bila tidak ada Ponpes
100%
1. Posyandu PURI Posyandu Purnama dan Mandiri di wilayah kerja ( Purnama Mandiri ) Puskesmas dalam waktu 1 tahun
Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Posyandu dikali 100%
72%
2.Poskesdes Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya , beroperasi dengan Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas strata Madya, pada kurun waktu tertentu Purnama dan Mandiri
Jumlah Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
2.1.1.3.Pengembangan UKBM
97%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) 1. Penyuluhan Napza Penyuluhan NAPZA di tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA pada kelompok potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Jumlah Penyuluhan NAPZA dibagi jumlah seluruh kegiatan penyuluhan pada kelompok potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) dikali 100%
24%
2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif 1.Desa Siaga Aktif
Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiridibagi jumlah total desa dikali 100%
97%
2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Mandiri )
Desa Siaga Aktif dengan Strata Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesams Puskesmas
Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri dibagi jumlah total desa Siaga aktif dikali 100%
13%
3.Pembinaan Desa Siaga
Pembinaan Desa Siaga oleh petugas Puskesmas minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Desa Siaga yang dibina dibagi jumlah total desa Siaga dikali 100 %
100%
2.1.1.6. Promosi Kesehatan 1.Promosi kesehatan untuk program prioritas di dalam gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat )
Puskesmas dan jaringannya memberikan promosi Jumlah Puskesmas dan Jaringannya 100% kesehatan program prioritas kepada masyarakat melakukan promosi kesehatan minimal 12 (dua belas) kali dengan masing-masing program prioritas 12 (dua belas) kali durasi 60 menit dalam satu tahun kepada masyarakat dalam kurun waktu satu tahun kepada yang datang ke Puskesmas dan jaringannya. masyarakat yang datang dibagi jumlah Puskesmas dan jaringannya di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %
2..Promosi kesehatan untuk program prioritas melalui pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)
Puskesmas memberikan Promosi program priotas melalui pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) minimal 12 (dua belas) kali dengan masing-masing durasi 120 menit dalam satu tahun kepada masyarakat.
Jumlah promosi program prioritas 100% melalui pemberdayaan kepada masyarakat dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat 12 (dua belas) kali kepada masyarakat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %
2.1.1.7 Program Pengembangan 1. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren oleh Jumlah Poskestren yang dibina perkembangan petugas Puskesmas selama 1 ( satu) tahun di wilayah dibagi jumlah seluruh Poskestren Poskestren kerja Puskesmas dikali 100% 2..Poskestren Aktif
Poskestren yang berstrata Madya, Purnama dan Jumlah Poskestren yang berstrata Mandiri di wilayah kerja Puskesmas selama 1(satu) Madya, Purnama dan Mandiri dibagi tahun jumlah Poskestren yang ada dikali 100%
95%
29%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
3. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan Pos Upaya perkembangan Pos Kesehatan Kerja (UKK) oleh petugas Puskesmas UKK selama 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Jumlah Pos UKK yang dibina dibagi jumlah seluruh Pos UKK dikali 100% Catatan: Bila tidak ada Pos UKK maka tidak dianggap sebagai pembagi
95%
4. Pembinaan tingkat Pembinaan tingkat perkembangan Pos Pembinaan Jumlah Posbindu PTM yang dibina perkembangan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) dibagi jumlah seluruh Posbindu PTM Posbindu PTM oleh petugas Puskesmas selama 1(satu) tahun dikali 100%
95%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 2.1.2.1.Penyehatan Air 1.Pengawasan Sarana Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Sarana Jumlah SAB yang di IS dibagi jumlah Air Bersih ( SAB ) Air Bersih (SAB),yaitu jaringan perpipaan,(PDAM, SAB yang ada dikali 100 % Sambungan rumah, hidran umum, kran umum) , sumur (sumur pompa tangan, sumur bor dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa), Perlindungan Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai sistim penyediaan air bersih (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas selamap kurun waktu tertentu. (PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum) 2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan
SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang), sehingga aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
15%
Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah SAB yang di inspeksi Sanitasi dikali 100 %
84%
3.Rumah Tangga RT yang memiliki akses terhadap SAB (mudah Jumlah RT yang memiliki akses SAB yang memiliki akses mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB dibagi jumlah RT yang ada dikali terhadap SAB terdekat, tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari 100 % SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
86%
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman 1.Pembinaan Tempat Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Jumlah TPM yang dibina dibagi Pengelolaan Makanan Pengelolaan Makanan (restoran/rumah makan, depot jumlah TPM yang ada dikali 100 % ( TPM ) air minum, Jasa Boga, makanan jajanan, kantin sekolah, PIRT. Pembinaan terhadap TPM ) yang ada diwilayah Puskesmas dengan berkoordinasi dengan sektor terkait agar pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus memberikan pembinaan terhadap penanggung jawab/pengelola TPM, petugas maupun terhadap penjamah makanan pada kurun waktu tertentu
55%
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan
40%
TPM yang dari segi fisik (sanitasi) , penjamah, Jumlah TPM yang memenuhi syarat kualitas makanan memenuhi syarat tidak berpotensi kesehatan dibagi jumlah TPM yang menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif dibina dikali 100 % kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 1..Pembinaan sanitasi Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan perumahan Lingkungan (IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat yang di IS dibagi jumlah seluruh rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dikali 100 %
30%
No
Indikator UKM Esensial 2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Definisi Operasional Kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebagaimana Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan tahun sebelumnya ditambah rumah sehat hasil IS/IKL tahun ini dibagi jumlah rumah yang ada dikali 100 %
Target Th 2018 73%
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU ) 1.Pembinaan sarana TTU
Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang Jumlah TTU yang dibina dibagi meliputi rekomendasi teknis dll terhadap jumlah TTU yang ada dikali 100 % penanggung jawab dan petugasnya terhadap TTU prioritas ( Puskesmas, SD, SLTP, SLTA Negeri dan Swasta , Hotel, Pasar, Tempat Wisata) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
87,5%
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan
TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah TTU yang memenuhi syarat sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara kesehatan dibagi jumlah TTU yang teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak dibina/yang diperiksa dikali 100 % memiliki resiko negatif terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
61%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 1.Konseling Sanitasi Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan Jumlah pasien PBL yang dikonseling kepada pasien/penderita Penyakit yang Berbasis dibagi dengan jumlah Pasien PBL di Lingkungan (PBL), yaitu (ISPA, Pnemonia, TBC, wilayah Puskesmas dikali 100 % DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, Pes, Leptopirosis,keracunan makanan dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . Data pasien PBL yang dikonseling adalah data tahun sebelumnya (n-1)
10%
2. Inspeksi Sanitasi PBL
40%
Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi terhadap sarana pasien PBL yang telah dikonseling jumlah pasien yang dikonseling/terindikasi PBL dikali 100%
3.Intervensi terhadap Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan pasien PBL yang di IS terhadap faktor risiko PBL.
Jumlah pasien PBL menindaklanjuti dan atau ditindak lanjuti saran perbaikan terhadap faktor risiko PBL dibagi jumlah IS dikali 100%
40%
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat 1.Rumah Tangga RT yang memiliki akses jamban apabila KK tersebut Jumlah RT yang memiliki akses memiliki Akses dengan mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan jamban sehat dibagi jumlah Rumah terhadap jamban sehat jamban terdekat.mengakses terhadap jamban sehat di yang ada dikali 100 % wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 (satu) tahun
85%
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF
Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah yang berperilaku buang air besar di sembarangan ODF dibagi jumlah desa/kelurahan tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang yang ada dikali 100 % terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa menciptakan 1 (satu) Desa ODF (Open Defecation Free) setiap tahunnya
60%
3.Jamban Sehat
Jamban yang: dapat mencegah kontaminasi ke badan Jumlah jamban yang memenuhi air, dapat mencegah kontak antara manusia dan syarat kesehatan dibagi jumlah tinja,, tinja di tempat yang tertutup, dapat jamban yang ada dikali 100 % mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang kloset tidak berhubungan langsung dengan kotoran (sistem leher angsa, ada septic tank dll)
65%
No
Indikator UKM Esensial 4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan Jumlah Desa/ Kelurahan yang untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi dengan diberdayakan dibagi jumlah Desa/ metode pemicuan, penyuluhan, pembinaan, Kelurahan yang ada dikali 100 % pemberdayaan lainnya, pembentukan jejaring, koordinasi dengan aparat desa, pembentukan komite, pembentukan natural leader, MMD, penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
Target Th 2018 75%
2.1.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 2.1.3.1.Kesehatan Ibu 1.Pelayanan Kunjungan pertama kali Ibu hamil untuk Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan kesehatan untuk ibu mendapatkan pelayanan antenatal/Ante Natal Care pelayanan ANC sesuai standar (K1) hamil (K1) (ANC)sesuai standar oleh petugas kesehatan pada dibagi sasaran ibu hamil dikali 100% kurun waktu tertentu.
100%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
2.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4)
Cara Penghitungan Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar (K4)dibagi sasaran ibu hamil dkali 100%
Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III yang dilakukan Bidan dan atau Dokter Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu: a)Timbang berat badan dan ukur tinggi badan; b) Ukur tekanan darah; c) Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA) d) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri); e) Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ); f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan; g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; h) Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan. i) Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan; j) Temu wicara (konseling) (Standar Pelayanan Minimal ke 1) 3.Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan Jumlah persalinan oleh tenaga Persalinan oleh tenaga oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kesehatan yang kompeten dibagi kesehatan (Pn) kebidanan pada kurun waktu tertentu (Standar sasaran ibu bersalin dikali 100% Pelayanan Minimal ke 2)
3.Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan Persalinan oleh tenaga oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kesehatan di fasilitas kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan pada kesehatan (Pf) kurun waktu tertentu
Target Th 2018 100%
100%
Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi jumlah sasaran ibu bersalin dikali 100%
100%
4.Pelayanan Nifas Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai Jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 oleh tenaga kesehatan dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling kali pelayanan nifas sesuai standar (KF) sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam pasca dibagi sasaran ibu bersalin dikali persalinan sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 100% (empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali serta persiapan dan atau pemasangan KB) pada kurun waktu tertentu
97%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
5.Penanganan Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas komplikasi kebidanan secara definitif (sampai selesai) di fasyankes dasar dengan komplikasi kebidanan yang (PK) dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Komplikasi mendapatkan pelayanan sampai yang mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, selesai dibagi 20% sasaran ibu hamil hiperemisis gravidarum, perdarahan per vagina, dikali 100% hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi dini/ persalinan prematur, kehamilan ganda dan kasus non obstetri.
Target Th 2018 80%
2.1.3.2. Kesehatan Bayi 1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1)
Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai Jumlah neonatus yang mendapat standar pada 6 ( enam) sd 48 (empat puluh delapan) pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir. Pelayanan yang diberikan meliputi jam setelah lahir di bagi sasaran lahir Inisiasi Menyusu Dini (IMD), salep mata, perawatan hidup dikali 100% tali pusat, injeksi vitamin K1, imunisasi Hepatitis B (HB0) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
100%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.Pelayanan Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh Jumlah neonatus umur 0-28 hari yang Kesehatan Neonatus 0 pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 memperoleh 3 kali pelayanan - 28 hari (KN (tiga) kali dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada kunjungan neonatal sesuai standar lengkap) 6 – 48 jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 dibagi sasaran lahir hidup dikali – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 pada kurun 100% waktu tertentu ( Standar Pelayanan Minimal ke 3)
100%
3.Penanganan Neonatus dengan komplikasi yang mendapat komplikasi neonatus penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital, sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada MTBM .
80%
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar dibagi 15% sasaran lahir hidup kali 100%
4.Pelayanan Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna sesuai Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan kesehatan bayi 29 hari standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) kali yang telah memperoleh 4 kali - 11 bulan pada umur 29 hari – 2 bulan; 1 (satu) kali pada umur pelayanan kesehatan sesuai standar 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 bulan dan dibagi sasaran bayi dikali 100% 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 1. Pelayanan Anak balita umur 12-59 bulan yang memperoleh Jumlah anak balita umur 12-59 kesehatan anak balita pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan bulanyang memperoleh pelayanan (12 - 59 bulan) pertumbuhan minimal 8 (delapan) kali dalam 1 kesehatan sesuai standar dibagi (satu) tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 sasaran anak balita dikali 100% (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun waktu tertentu. 2. Pelayanan Balita umur 0-59 bulan yang memperoleh pelayanan Jumlah balita umur 0-59 bulan yang kesehatan balita (0 - sesuai standar, meliputi penimbangan minimal mendapat pelayanan kesehatan balita 59 bulan) 8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pengukuran sesuai standar dibagi sasaran balita panjang/ tinggi badan minimal 2 (dua) kali dalam 1 dikali 100% (satu) tahun; pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan pemberian Imunisasi dasar lengkap dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. ( Standar Pelayanan Minimal ke 4)
97%
85%
100%
No
Indikator UKM Esensial 2.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan)
Target Th 2018
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 ( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu tertentu.
Jumlah anak umur 60-72 bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran anak prasekolah dikali 100%
81%
Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB yang ada dikali 100%
100%
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan SD/MI/SDLB yang pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan melaksanakan (sesuai Buku Petunjuk Teknis Penjaringan pemeriksaan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di wilayah penjaringan kesehatan kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMP/MTs/SMPLB mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan SMPLB yang melaksanakan yang melaksanakan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis Penjaringan dan pemeriksanaan penjaringan kesehatan pemeriksaan Pemeriksaan Berkala) di wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah sekolah setingkat penjaringan kesehatan pada kurun waktu tertentu . SMP/MTs/ SMPLB yang ada dikali 100%
100%
3. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang Jumlah sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMA mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan SMA/MA/SMK/SMALB yang LB yang kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis Penjaringan melaksanakan pemeriksanaan melaksanakan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di wilayah penjaringan kesehatan dibagi jumlah pemeriksaan kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . sekolah setingkat penjaringan kesehatan SMA/MA/SMK/SMALB yang ada dikali 100%
92,5%
4.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas I setingkat SD/MI/SDLB
Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah murid kelas I setingkat mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan (sesuai Petunjuk Teknis penjaringan kesehatan dibagi jumlah Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di riil murid kelas I SD/MI/SDLB dan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . setingkat dikali 100%
5.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB
Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah murid kelas VII setingkat mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/ MTs/ SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan (sesuai Petunujuk Teknis penjaringan kesehatan dibagi jumlah Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala) di riil murid kelas VII setingkat SMP/ wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . MTs/ SMPLB dikali 100%
100%
100%
6.Setiap anak pada Penjaringan kesehatan anak usia pendidikan dasar, Jumlah semua anak usia pendidikan 100% usia pendidikan dasar minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dasar kelas 1 dan 7 yang ada di mendapatkan skrining dilakukan oleh Puskesmas. meliputi : wilayah kerja di wilayah kesehatan sesuai a) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat kabupaten/kota tersebut dalam kurun standar badan, tanda klinis anemia); b) waktu satu tahun ajaran. Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas); c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; d) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen; e) Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala; ( Standar Pelayanan Minimal ke 5)
7. Murid kelas X Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB setingkat yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SMA penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah LB yang diperiksa kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu . penjaringan kesehatan
Jumlah murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB dan setingkat yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas X setingkat SMA/SMK/SMALB dikali 100%
92,5%
8.. Pelayanan kesehatan remaja
Jumlah remaja yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapat pelayanan kesehatan remaja berupa skrining, pelayanan medis dan konseling dibagi jumlah remaja pada Badan Pusat Statistik (BPS) dikali 100%
68%
Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa KIE ( Komunikasi, Informasi dan edukasi) pelayanan medis dan konseling di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR)
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif Jumlah Peserta KB aktif dibagi menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) jumlah PUS dikali 100% terus menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan yang ada di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu .Dalam konsep kohort PA bukanlah akseptor kunjungan ulang, sehingga perhitungan seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun kalender
70%
2. Peserta KB baru
Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali Jumlah peserta KB baru dibagi menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka jumlah PUS dikali 100% yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun waktu tertentu .
10%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
3. Akseptor KB Drop Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan Jumlah peserta KB yang mengalami 7,5 -10%=25% >10% = 0% 4. Peserta KB Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah peserta KB yang mengalami 7,5 dan MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun -10%=25% > 10% = 0% waktu tertentu
5. Peserta KB mengalami efek samping
Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah peserta KB yang mengalami 17,5-20%=25% >20% = 0 implant, suntik, pil , MOP, MOW
6. PUS dengan 4 T ber KB
PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia kurang dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 tahun, telah memiliki anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang atau anak terakhir belum berusia 2 (dua) tahun yang menjadi peserta KB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah PUS 4T ber KB dibagi jumlah PUS dengan 4T dikali 100 %
80%
7. KB pasca persalinan PUS yang mulai menggunakan alat kontrasepsi Jumlah PUS yang mengikuti KB langsung sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari pasca persalinan dibagi jumlah sesudah melahirkan di wilayah kerja Puskesmas persalinan dikali 100 % pada kurun waktu tertentu
60%
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV
95%
Ibu hamil yang melakukan ANC pertama Jumlah ibu hamil K1 yang diperiksa kali/kunjungan pertama ke Puskesmas ( K1) dan HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100 diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) di % wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 1.Pemberian kapsul Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A vitamin A dosis tinggi biru (100.000 IU) di wilayah kerja Puskesmas pada pada bayi umur 6-11 kurun waktu tertentu pada kurun waktu tertentu bulan
Jumlah bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Vitamin A biru (100.000 IU) dibagi jumlah bayi umur 6-11 bulan yang ada dikali 100%
85%
2.Pemberian kapsul Anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali pertahun di pada balita umur 12- wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 59 bulan 2 (dua) kali setahun
Jumlah anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 2 ( dua) kali per tahun dibagi jumlah anak balita umur 12-59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
85%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
3.Pemberian 90 tablet Ibu hamil yang selama kehamilannya mendapat 90 Jumlah ibu hamil dapat 90 (sembilan Besi pada ibu hamil (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif di wilayah puluh) tablet Besi kumulatif dibagi kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah sasaran bumil di wilayah kerja Puskesmas kerja dikali 100%
95%
4.Pemberian Tablet Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 Tambah Darah pada (satu) tablet tambah darah per minggu sepanjang Remaja Putri tahun di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah remaja putri yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah kerja dikali 100%
25%
Jumlah balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah balita kurus yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
85%
2. Ibu Hamil KEK Bumil KEK dengan LILA 2,5 % = 0%
4.Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi garam Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun mengkonsumsi garam beryodium waktu tertentu beryodium.dibagi jumlah rumah tanngga yang disurvei di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
90%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
5.Ibu Hamil Kurang Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Lengan Energi Kronis (KEK) Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm di wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu hamil dengan LiLA 25 -27,5%= 25% > 27,5 -30%= 0%
6. Bayi usia 6 (enam ) Bayi usia 6 bulan yang di beri ASI saja tanpa bulan mendapat ASI makanan/ cairan lain kecuali obat, vitamin dan Eksklusif mineral
Jumlah bayi usia 6 bln mendapat ASI Eksklusif di suatu wilayah pada periode tertentu di bagi jumlah bayi 0 - 6 bulan yang di periksa
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini )
Proses menyusu di mulai secepatnya segera setelah Jumlah bayi baru lahir yang lahir,IMD di lakukan dg cara kontak kulitke kulit mendapat IMD di satu wilayah pada bayi dgn ibunya segera setelah lahir dan berlangsung periode tertentu di bagi jumlah minimal 1 jam seluruh bayi baru lahir di suatu wilayah pada periode tertentu di kalikan 100 %
8 Balita pendek (Stunting )
Keadaan balita gizi kurang yang diukur menurut indeks panjang badan atau tinggi badan menurut umur kurang dari -2 standar deviasi (PB/U atau TB/U 90%
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu
Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat waktu tiap minggu
Jumlah laporan W2 tepat waktu dibagi jumlah laporan W2 dikali 100 %
>80%
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan)
Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah laporan W2 yang diterima dibagi jumlah laporan (52 minggu) dikali 100 %
> 90%
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah
Grafik mingguan penyakit potensial wabah yang Jumlah grafik mingguan penyakit digunakan untuk mengamati pola kecenderungan potensial wabah yang terjadi di mingguan penyakit potensial wabah di wilayah wilayah kerja Puskesmas dikali 100% Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit Potensial Wabah menurut Permenkes Nomor : 1501 Tahun 2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.
8.Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar yang mengalami KLB Biasa (KLB) yang laporan Wabah (W1) nya ditanggulangi dalam diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu kurang waktu kurang dari 24 dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas dan (dua puluh empat) atau Kabupaten/Kota dan atau Provinsi. jam
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 1. Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos yang melaksanakan Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular kegiatan Posbindu (Posbindu PTM) PTM
Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dikali 100 %
Jumlah Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas dikali 100% 2.Sekolah yang ada di Semua sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Jumlah sekolah yang ada di wilayah wilayah Puskesmas melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ( PP no Puskesmas melaksanakan KTR melaksanakan KTR 109 Tahun 2012 tentang KTR) dibagi jumlah sekolah di wilayah Puskesmas dikali 100%
100%
100%
40%
50%
No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
3. Setiap warga Skrining kesehatan usia 15 - 59 tahun dilakukan di Jumlah penduduk usia 15 - 59 tahun negara Indonesia usia Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan yang mendapat pelayanan skrining 15 - 59 tahun kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan kesehatan sesuai standar dibagi mendapatkan skrining pemerintah daerah minimal 1 tahun sekali meliputi : jumlah penduduk usia 15 - 59 tahun kesehatan sesuai 1. Pemeriksaan Indek Masa Tubuh di wilayah kerja puskesmas dikali standar ( IMT) dan lingkar perut 100% 2.Pemeriksaan tekanan darah 3. Pemeriksaan gula darah bagi usia ≥ 40 tahun dan ≥ 15 tahun dengan obesitas 4. Wawancara dengan SRQ 20 ( 20 Self Reporting Questionnare) 5. Pemeriksaan tajam penglihatan 6. Pemeriksaan tajam pendengaran 7. Pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan Pemeriksaan Payudara Klinis oleh Petugas Kesehatan (SADANIS) bagi wanita usia 30 - 59 tahun.. ( Standar Pelayanan Minimal Ke 6)
Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 29 Januari 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
Dr.dr.KOHAR HARI SANTOSO, Sp.An, KIC.KAP Pembina Utama Muda NIP. 19611203 1988021 001
Target Th 2018 100%
rovinsi Jawa
at(UKM) Esensial 018
AN KINERJA
Sumber Data
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Sumber Data Profil Promkes
Sumber Data Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Sumber Data Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Sumber Data Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Profil Promkes
Sumber Data
Sumber Data
Laporan Bulanan
Laporan Bulanan
Laporan Bulanan
Laporan Tribulan
Laporan Tribulan
Laporan Bulanan
Sumber Data Laporan Bulanan
Laporan Tribulan
Laporan Tribulan
Sumber Data
Laporan Bulanan Puskesmas (LB1)
Laporan Bulanan Puskesmas Laporan Bulanan Puskesmas
Laporan Bulanan Puskesmas
Laporan Bulanan STBM
Laporan Bulanan STBM
Sumber Data Laporan Bulanan STBM. Permenkes RI No 3/ 2014 tentang STBM
Laporan PWS KIA
Sumber Data Laporan PWS KIA.
Laporan PWS-KIA
Laporan PWS-KIA
Laporan PWS-KIA
Sumber Data Laporan PWS-KIA
Laporan PWS-KIA
Sumber Data Laporan PWS KIA
Laporan PWS-KIA
PWS-KIA
Laporan PWS-KIA
Laporan PWS-KIA
Sumber Data Laporan PWS-KIA
Laporan bulanan ARU
Sumber Data Laporan bulanan ARU
Laporan bulanan ARU
Laporan bulanan ARU
Laporan bulanan ARU
Buku Rapor Kesehatan ku
Laporan bulanan ARU
Laporan bulanan ARU
Sumber Data
LB3 USUB
LB3 USUB
Sumber Data LB3 USUB
LB3 USUB
LB3 USUB
LB3USUB,
LB3USUB
LAPORAN PPIA
Sumber Data
LB3-Gizi
LB3-Gizi
Sumber Data LB3-Gizi
LB3-Gizi
LB3-Gizi
LB3-Gizi
LB3-Gizi
LB3-Gizi
LB3-Gizi
Sumber Data LB3-Gizi
Survei
Sumber Data LB3-Gizi
LB3-Gizi
LB3-Gizi
LB3-Gizi dan bulan timbang
Diare.04.Bl n.Pkm (Rekapitula si Kasus Diare di dalam dan luar Wilayah Puskesmas)
Register Diare
Sumber Data Form 13 A, 13 B ( Register harian LROA dan Laporan bulanan LROA)
Register ISPA/Pneu monia
Sumber Data
Register kohort PB dan MB
Register kohort PB dan MB
Register kohort PB dan MB
Register kohort PB dan MB
Register kohort PB dan MB
Sumber Data
(TB 06, TB 05 bdan TB 04)
Sumber Data TbB 06, TB 05 dan TB 04
TB 08 SITT online
Data dari laporan kegiatan penyuluhan
Data dari SIHA ( Sistim Informasi HIV AIDS)
Sumber Data
Register penderita, register laboratoriu m
Sumber Data
Kohort bayi
Kohort bayi
Laporan imunisasi (BIAS) Laporan imunisasi (BIAS) Laporan imunisasi TT Laporan imunisasi TT Kohort ibu dan Laporan Imunisasi TT
Sumber Data Buku grafik suhu per lemari es
Buku stok vaksin
Laporan KIPI
Laporan STP
Laporan STP
Sumber Data Laporan C1
Laporan C1
Laporan W2 Laporan W2 Laporan KLB/ W1
Laporan KLB/ W1
Portal Web PPTM/ Profil Tahunan Laporan verifikasi sekolah KTR 2 kali setahun
Sumber Data Layanan puskesmas dan jaringannya
Lampiran 3 Nomor Tanggal Tentang
: : : :
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tim 440/ 199 /KPTS/102.4/2018 29 Januari 2018 Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat(UKM) PengembanganPenilaian Kinerja Puskesmas Tahun 20
3.INDIKATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) PENGEMBANGAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2018
No
Indikator UKM Pengembangan
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) 1. Rasio Kunjungan Rumah (RKR)
Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga berdasarkan 12 (dua belas) indikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga sesuai Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga adalah jumlah peserta JKN atau bukan peserta JKN yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas.
Jumlah keluarga (berdasarkan Kartu 80% Keluarga/KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga dibagi jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%.
2. Individu dan Individu dan keluarganya yang termasuk dalam Individu dan keluarganya mendapat keluarganya dari keluarga rawan ( penderita penyakit menular dan tidak keperawatan kesehatan masyarakat keluarga rawan yang menular termasuk jiwa , ibu hamil resiko tinggi dan dibagi jumlah keluarga rawan dikali mendapat keperawatan KEK, balita KEK, miskin) yang mendapat 100 % kesehatan masyarakat keperawatan kesehatan masyarakat oleh tim terpadu Jumlah keluarga rawan adalah data ( Home care) Puskesmas ( medis, paramedis, gizi, kesling dll sesuai jamkesmas di Kecamatan x 2,66% kebutuhan) untuk penilaian lingkungan ( keadaan rumah, keluarga, keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada waktu tertentu.
70%
3.Kenaikan tingkat Kenaikan tingkat kemandirian keluarga KM I adalah Jumlah keluarga yang mengalami kemandirian keluarga Keluarga menerima keperawatan kesehatan kenaikan tingkat kemandirian dibagi setelah pembinaan masyarakat KM II jumlah seluruh keluarga yang dibina adalah Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan dikali 100% masalahkesehatannya secara benar, dan melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran. KM III adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif dan melakukan tindakan pencegahan secara aktif. KM IV adalah keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
50%
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa 1.Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa
Kelompok masyarakat ( PMR, Karang Taruna, SBH, kader posyandu dll ) sudah mendapat sosialisasi tentang deteksi dini gangguan jiwa dan cara merujuk ke Puskesmas di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah kelmpok pemberdayaan masy yang sudah mendapat sosialisasi tentang kesehatan jiwa dibagi jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat dikali 100%
25%
No
Indikator UKM Pengembangan
Definisi Operasional
2.Setiap orang dengan Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat adalah: gangguan jiwa 1) Pelayanan promotif preventif yang bertujuan (ODGJ) berat meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ berat (psikotik) mendapat pelayanan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan, kesehatan sesuai perlu materi KIE dan buku kerja sederhana standar 2) Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas di wilayah kerjanya meliputi: a) Edukasi dan evaluasi tentang tanda dan gejala minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana. b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat ( Standar Pelayanan Minimal Ke 10)
Cara Penghitungan Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas yg mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam waktu satu tahun dibagi estimasi jumlah ODGJ berat yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%. Keterangan : a) Estimasi ODGJ Berat= 0,22/100 x jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas. b) ODGJ Berat (Psikotik, Skioprenia, Bipolar)
Target Th 2018 100%
No
Indikator UKM Pengembangan
Definisi Operasional
3.Penanganan kasus Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke rumah kesehatan jiwa melalui sakit/ spesialis dibagi dengan seluruh kasus kesehatan rujukan ke RS / jiwa di wilayah kerjanya selama kurun waktu tertentu Specialis tahun sebelumnya 4.Kunjungan rumah pasien jiwa
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Jumlah kasus kesehatan jiwa yang 15% dirujuk ke rumah sakit/ spesialis dibagi seluruh kasus kesehatan jiwa di wilayah kerjanya.x 100%
Pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh petugas Jumlah pasien jiwa yang mendapat kesehatan/kader kesehatan dalam rangka kunjungan rumah dibagi jumlah konseling/edukasi/pengobatan dibandingkan jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani seluruh pasien jiwa yang ditangani di wilayah kerjanya dikali100% pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya
30%
100% 5.Setiap Orang Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ Ringan atau Jumlah ODGJ ringan/GME yang Dengan Gangguan GME meliputi : mendapat pelayanan kesehatan di Jiwa ( ODGJ) ringan 1) Promotif preventif yang bertujuan meningkatkan Puskesmas dibagi estimasi atau Ganguan Mental kesehatan jiwa ODGJ Ringan atau GME (Depresi, ODGJ/GME x 100%. Emosional (GME) Neurosis) mencegah terjadinya kekambuhan. mendapat pelayanan 2) Pelayanan diberikan oleh perawat dan dokter , Estimasi kesehatan sesuai meliputi: ODGJ ringan atau GME = 6,5/100 x standar a) Pendidikan kesehatan/ konseling tentang tanda dan 70/100 x Jumlah penduduk di wilayah gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat, kerja Puskesmas informasi lain tentang obat, yang dibuktikan dengan adanya catatan jadwal konseling, sasaran, topik, media edukasi. b) Pengobatan secara rutin dibuktikan dengan catatan kepatuhan minum obat. c) Mendapat asuhan keperawatan yang dibuktikan dengan adanya catatan keperawatan tentang kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana. Catatan: Skrining GME menggunakan Instrumen Skrining SRQ 20 (Self Reporting Questonnaire) Gejala Cemas & Depresi.
2.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat 1.PAUD/TK yang PAUD/TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan mendapat kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas penyuluhan/pemeriksa dalam waktu 1 tahun an gigi dan mulut 2.Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut
Jumlah PAUD/TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dibagi jumlah PAUD/TK di wilayah kerja Puskesmasdikali 100%
Kunjungan petugas Puskesmas terkait kesehatan gigi Jumlah kunjungan petugas Puskesmas dan mulut ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas terkait kesehatan gigi dan mulut ke dalam waktu 1 tahun Posyandu dibagi jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
50%
30%
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional 1.Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki STPT Jumlah Penyehat Tradisional Ramuan Ramuan yang ( Surat Terdaftar Penyehat Tradisional) yang ada di yang memiliki STPT dibagi jumlah memiliki STPT wilayah kerja Puskesmas. Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional Ramuan yang Ramuan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan ada di wilayah kerja Puskesmas dikali pengobatan radisional tentang ramuan ( ramuan 100% Indonesia, ramuan shinshe) yang diperoleh secara turun temurun atau kursus penyehat tradisional ramuan dan memberikan pelayanan menggunakan ramuan
10%
No
Indikator UKM Pengembangan
Definisi Operasional
2.Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki Keterampilan yang STPT yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Penyehat memiliki STPT tradisional Ketrampilan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan tradisional ketrampilan ( pijat, bekam kering, terapi energi, energi spiritual, SPA dan olah pikir) yang diperoleh secara turun temurun atau kursus dan memberikan pelayanan menggunakan metode ketrampilan
Cara Penghitungan Jumlah Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki STPT dibagi jumlah Penyehat Tradisional Keterampilan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
Target Th 2018 10%
3.Kelompok Asuhan Desa / Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Jumlah Desa / Kelurahan yang Mandiri yang Mandiri dengan SK Kepala Desa / Kelurahan di memiliki kelompok Asuhan Mandiri terbentuk wilayah kerja Puskesmas. Kelompok Asuhan Mandiri dengan SK Kepala Desa/ Kelurahan adalah kelompok masyarakat yang mampu memelihara dibagi jumlah desa yang ada di dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan wilayah kerja Puskesmas dikali 100% mengatasi masalah.gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga/TOGA dan akupresur.
10%
4.Panti Sehat berkelompok yang berijin
Jumlah Panti Sehat berkelompok yang berijin dibagi jumlah Panti Sehat berkelompok yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
10%
5. Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kesehatan Tradisional berkelompok yang berijin yang ada di wilayah kerja Tradisional berkelompokyang berijin berkelompokyang Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang dibagi jumlah Fasilitas Pelayanan berijin menyelenggarakan pengobatan/perawatan pelayanan Kesehatan Tradisional kesehatan tradisional komplementer yang sudah berijin berkelompokyang berijin yang ada di dan yang memberikan pelayyanan lebih dari 1 ( satu) wilayah kerja Puskesmas kali 100% orang tenaga kesehatan tradisional ( nakestrad yang lulusan minimal D3)
10%
6.Pembinaan ke Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Penyehat Tradisional Puskesmas yang mendapat pembinaan oleh petugas/ kader kesehatan
Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan oleh petugas/ kader kesehatan di bagi jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
35%
1.Kelompok /klub Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok Jumlah kelompok/klub olahraga yang olahraga yang dibina olahraga di sekolah, klub antara lain jantung sehat, dibina dibagi jumlah kelompok/ klub senam asma, senam usila, senam ibu hamil, senam olahraga yang ada dikali 100% diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu.
30%
2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji
70%
Panti Sehat berkelompok yang berijin yang ada di wilayah Kerja Puskesmas. Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk melakukan perawatan kesehatan tradisional empiris yang berijin dan yang memberikan pelayanan lebih dari 1 ( satu) orang penyehat tradisional ( Hattra)
2.2.5.Pelayanan Kesehatan Olahraga
Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran kebugaran jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. (Pedoman Pembinaan Kebugaran Jemaah Haji bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas, Depkes 2009)
Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun berjalan dikali 100 %
No
Indikator UKM Pengembangan 3.Pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Pengukuran Kebugaran jasmani Anak Sekolah ( SD kelas 4 - 6 berusia 10-12 tahun) di wilayah Puskesmas sesuai dengan pedoman yang ada selama kurun waktu tertentu
Jumlah anak Sekolah Dasar kelas 4-6 berusia 10-12 tahun yang dilakukan pengukuran kebugaran jasmani dibagi jumlah Anak Sekolah Dasar kelas 4 - 6 yang berusia 10 -12 tahun yang ada di wilayah Puskesmas dikali 100 %
Target Th 2018 25%
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera 2.2.6.1.Mata 1.Penemuan dan penanganan Kasus refraksi.
Kasus refraksi yang ditemukan dan ditangani di Kasus refraksi yang ditemukan dan 60% masyarakat & Puskesmas melalui pemeriksaan visus/ ditangani dibagi jumlah penderita yang refraksi di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu . diperiksa refraksi dikali 100%
2.Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas
Kasus penyakit mata yang ditemukan melalui Jenis kasus penyakit.mata dibagi pemeriksaan / kegiatan screening, baik secara aktif jumlah seluruh pemeriksaan kasus maupun pasif ( yang datang saja ) di wilayah kerjanya mata dikali 100% pada kurun waktu tertentu.
3.Penemuan kasus katarak pada usia diatas 45 tahun
Kasus katarak yang ditemukan melalui pemeriksaan Jumlah kasus katarak dibagi jumlah 30% atau kegiatan screening untuk usia diatas 45 tahun baik penduduk usia lebih dari 45 tahun yang dalam gedung maupun luar gedung di wilayah dilakukan skrening dikali 100% kerjanyapada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
4.Pelayanan rujukan Penderita penyakit mata yang dirujuk dengan Jumlah penyakit mata yang dirujuk mata menjalani pemeriksaan/pengobatan sebelumnya atau dibagi jumlah penderita penyakit mata tidak di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100% tahun sebelumnya.
50%
25%
No
Indikator UKM Pengembangan
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
2.2.6.2.Telinga 1.Penemuan kasus Kasus kasus yang di rujukan ke spesialis melalui Jumlah kasus yang dirujukan ke 12% yang rujukan ke pemeriksaan fungsi pendengaran baik dalam maupun spesialis dibagi jumlah kasus gangguan spesialis di Puskesmas luar gedung di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu pendengaran dikali 100% melalui pemeriksaan tertentu tahun sebelumnya. fungsi pendengaran 2.Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas
kasus Penyakit telinga yang ditemukan melalui Jumlah kasus penyakit telinga dibagi pemeriksaan/ kegiatan skreening baik yang dilakukan jumlah kunjungan kasus telinga (baru di dalam gedung dan luar gedung ( yang datang saja ) dan lama) dikali 100% di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
40%
3.Penemuan Kasus Serumen prop
Kasus serumen prop yang ditemukan pada saat Jumlah kasus serumen prop yang screening / penjaringan dan atau pada saat berobat di ditemukan dibagi jumlah kasus telinga puskesmas di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu yang diperiksa dikali 100% tertentu tahun sebelumnya.
60%
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia Setiap warga negara Setiap warga negara Indonesia usia 60 th keatas yang Jumlah pengunjung berusia 60 tahun Indonesia usia 60 mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal ke atas yang mendapat skrining tahun ke atas 1 kali di fasilitas kesehatan dan Posyandu pada kurun kesehatan sesuai standar minimal 1 mendapatkan skrining waktu satu tahun. Lingkup Skrening kali dalam kurun waktu satu tahun di kesehatan sesuai adalah sebagai berikut : 1. bagi jumlah semua penduduk berusia standar. Deteksi Hipertensi dengan mengukur tekanan darah 60 tahun keatas yang ada di wilayah 2. Deteksi diabites militus dengan Puskesmas dalam kurun waktu satu pemeriksaan kadar gula darah. tahun 3. Deteksi kadar kolesterol dalam darah. 4. Deteksi gangguan Mental Emosional dan Perilaku, termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status Examination( MMSE) / Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test ( AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS)
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja 1.Pekerja formal yang Pekerja formal yang mendapat konseling total seluruh mendapat konseling pekerja dari seluruh perusahaan/ PNS/ sektor formal lainnya yang mendapat konseling (tatap muka, konsultasi, promotif dan preventif secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas. Jumlah seluruh pekerja formal adalah total pekerja dari sektor formal (pemerintah/ BUMN/ swasta) di wilayah kerja Puskesmas
2.Pekerja informal yang mendapat konseling
100%
Jumlah pekerja formal yang mendapat 30% konseling dibagi jumlah seluruh pekerja formal yang dibina dikali 100%
Pekerja informal yang mendapat konseling adalah Jumlah pekerja informal yang 30% total pekerja dari seluruh sektor informal lainnya mendapat konseling dibagi jumlah (petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain) di wilayah seluruh pekerja informal yang dibina kerja Puskesmas yang mendapat konseling (tatap dikali 100% muka, konsultasi, promotif dan preventif secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.
No
Indikator UKM Pengembangan 3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja
Definisi Operasional
Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, Jumlah promotif dan preventif yang konseling, latihan olahraga dll) dan/ atau preventif dilakukan pada kelompok kesehatan (imunisasi, pemeriksaan kesehatan, APD, ergonomi, kerja dibagi jumlah seluruh Pos UKK pengendalian bahaya lingkungan dll) yang dilakukan di wilayah binaan dikali 100% minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja.
2.2.9. Kesehatan Matra 1.Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata. 2.Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat]
Cara Penghitungan
Adanya TRC Puskesmas
Target Th 2018 30%
Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yg dientry dalam siskohat pd 3 bln sebelum operasional dibagi dengan jumlah kouta jemaah haji pd tahun berjalan dikali 100
75%
Adanya SK TRC Puskesmas
100%
vinsi Jawa Timur
UKM) mas Tahun 2018
ENILAIAN
Sumber Data
Form dan register Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas
Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas
Data dasar UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)
Sumber Data Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa
Sumber Data Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa Data dasar pasien jiwa dan Buku/Laporan Kegiatan Luar Gedung
Lap puskesmas
Lap puskesmas
Laporan Tribulan PKT (Pelayanan Kesehatan Tradisional)
Sumber Data Laporan Tribulan PKT
Laporan Tribulan PKT
Laporan Tribulan PKT
Laporan Tribulan PKT
Laporan Tribulan PKT
Data dasar
Data dasar, Kementerian agama
Sumber Data Data dasar
Register rwt jln dan laporan semester prog.kes Indra
Register rwt jalan & lap semester program kesehatan indera. Register rwt jln & data dasar
Register rwt jalan & lap semester program kesehatan indera.
Sumber Data Register rwt jln & Lap semester prog.kes.inder a Register rwt jln & Lap semester prog.kes.inder a Data penjaringan/sc reening dan register rawat jalan
Laporan Bulanan ARU
Data dasar dan Buku Register Bantu Kesehatan Kerja
Data dasar, Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP) dan Buku Register Bantu Kesehatan Kerja
Sumber Data Data dasar, Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP) dan Buku Register Bantu Kesehatan Kerja
Laporan rekapitulasi pemeriksaan haji SK TRC
Lampiran 1: Nomor Tanggal Tentang
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi J Timur : 440/ 199 /KPTS/102.4/2018 : 29 Januari 2018 : Indikator Manajemen Penilaian Kinerja Puske Tahun 2018
1.INDIKATOR MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2018 Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
2.4.1.Manajemen Umum
1.Rencana 5 (lima) tahunan
Rencana sesuai visi, misi, tugas pokok Tidak ada ada , tidak dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada rencana 5 sesuai visi, analisis kebutuhan masyarakat akan (lima) misi, tugas pelayanan kesehatan sebagai upaya tahunan pokok dan untuk meningkatkan derajat kesehatan fungsi masyarakat secara optimal Puskesmas,tida k berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
2. RUK Tahun (n+1) RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Puskesmas untuk tahun yad ( N+1) dibuat berdasarkan analisa situasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dan hasil capaian kinerja, prioritas serta data 2 ( dua) tahun yang lalu dan data survei, disahkan oleh Kepala Puskesmas
3.RPK/POA bulanan/tahunan
Tidak ada
ada , sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas, tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
ada , tidak ada , sesuai sesuai visi, visi, misi, tugas misi, tugas pokok dan pokok dan fungsi fungsi Puskesmas, Puskesmas,tida tidak k berdasarkan berdasarkan pada analisis pada analisis kebutuhan kebutuhan masyarakat dan masyarakat dan kinerja kinerja
Dokumen Rencana Pelaksanaan Tidak ada dokumen RPK dokumen RPK Kegiatan (RPK) program UKM, Ada tidak sesuai sesuai RUK, sebagai acuan pelaksanaan kegiatan dokumen RUK, Tidak ada tidak ada program yang akan dijadwalkan selama RPK pembahasan pembahasan 1 tahun oleh PJ UKM dan PL UKM, dengan LP dengan LP ada jadwal, dilaksanakan dengan maupun LS, maupun LS memperhatikan visi misi, dalam dalam dalam menentukan jadwal ada pembahasan penentuan penentuan dengan LP/LS jadwal jadwal
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
4.Lokakarya Mini bulanan (lokmin bulanan)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Rapat Lintas Program (LP) membahas Tidak ada Ada, dokumen Ada, dokumen review kegiatan, permasalahan dokumen tidak memuat corrective LP,rencana tindak lanjut ( Corrective evaluasi action,dafar action) , beserta tindak bulanan hadir, notulen lanjutnyasecara lengkap. Dokumen pelaksanaan hasil lokmin awal tahun memuat kegiatan dan lokmin,undanga penyusunan POA, briefing penjelasan langkah koreksi n rapat lokmin program dari Kapus dan detail tiap bulan pelaksanaan program ( target, strategi lengkap pelaksana) dan kesepakatan pegawai Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi.
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
5.Lokakarya Mini tribulanan (lokmin tribulanan)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Rapat lintas program dan Lintas Sektor Tidak ada Ada, dokumen (LS) membahas review kegiatan, dokumen tidak memuat permasalahan LP, corrective action, evaluasi beserta tindak lanjutnya secara bulanan lengkap tindak lanjutnya. Dokumen pelaksanaan memuat evaluasi kegiatan yang kegiatan dan memerlukan peran LS langkah koreksi
Ada Dokumen corrective action,dafar hadir, notulen hasil lokmin,undanga n rapat lokmin lengkap
6.Pembinaan wilayah Pembinaan Pustu , tidak ada adanya adanya dan jaringan Polindes/Ponkesdes/Poskesdes oleh Ka pembinaan/ monitoring monitoring dan Puskesmas Pusk, dokter dan Penanggung Jawab monitoring tetapi tidak ada evaluasi hasil UKM evaluasi monitoring 7. Survei Keluarga Sehat (12 Indikator Keluarga Sehat)
Survei meliputi: 1. KB 2. Persalinan di Belum ada Ada bukti Bukti survei, faskes 3. Bayi dengan imunisasi dasar survei survei dan entry entri data lengkap, bayi dengan ASI eksklusif 4. data ke aplikasi diaplikasi, Balita ditimbang 5. Penderita TB, tapi belum ada analisis data dan hipertensi dan gangguan jiwa mendapat analisis data rencana tindak pengobatan, tidak merokok, JKN, air dan rencana lanjut tapi bersih dan jamban sehat yang tindak lanjut belum ada dilakukan oleh Puskesmas dan intervensi jaringannya ,ada bukti survei, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut
Jumlah Nilai Manajemen Umum Puskesmas (I) 2.4.2.Manajemen Pemberdayaan Masyarakat 1.Survei Mawas Diri Identifikasi kebutuhan dan masyarakat Tidak Dilakukan, ada Dilakukan, ada (SMD) terhadap program, sebelum dilakukan dokumen dokumen menetapkan upaya, hasil identifikasi Kerangka acuan Kerangka acuan dianalisis untuk menyusun upaya. SMD, rencana SMD, rencana Dokumen yang harus dilengkapi adalah kegiatan, tidak kegiatan, Kerangka Acuan Identifikasi ada analisis analisis Kebutuhan Masyarakat, masalah/kebutu masalah/kebutu kuesioner/instrumen SMD, SOP han masyarakat, han masyarakat, identifikasi rencana tindak rencana tindak lanjut dan lanjut, tidak ada tindak lanjut tindak lanjut serta evaluasi serta evaluasi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2) 2. Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan Individu, Keluarga dan Kelompok
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan (meliputi keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan) Individu, Keluarga dan Kelompok.
Tidak ada pertemuan
Ada 1 kali Ada 2-3 kali pertemuan pertemuan dalam 1 tahun, dalam 1 tahun, lengkap dengan lengkap dengan dokumen dokumen
Jumlah Nilai Manajemen Pemberdayaan Masyarakat (II) 2.4.3.Manajemen Peralatan 1.Data peralatan Inventarisasi peralatan medis dan non tidak ada Data tidak Data ,analisa, rencana medis dan non kesehatan, data kalibrasi data lengkap,analisa lengkap,analisa tindak lanjut, tindak alat, KIR dan laporan seluruh , rencana sebagian ada , lanjut dan evaluasi inventaris alat kesehatan. Analisa tindak lanjut , rencana tindak pemenuhan standar peralatan, kondisi tindak lanjut lanjut, tindak alat, kecukupan jumlah alat di dan evaluasi lanjut dan Puskesmas dan rencana tindak lanjut, belum ada evaluasi belum tindak lanjut dan evaluasinya ada
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
2.Rencana Perbaikan, Rencana Perbaikan. kalibrasi dan kalibrasi dan pemeliharaan alat, termasuk tindak pemeliharaan alat lanjut dan evaluasi
3. Jadwal pemeliharaan , perbaikan dan kalibrasi alat dan pelaksanaannya
Jadwal pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi alat di Puskesmas, telah dilaksanakan dan didokumentasikan lengkap
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Tidak ada ada rencana rencana perbaikan, kalibrasi dan pemeliharaan alat tidak dilaksanakan, dokumentasi tidak lengkap Tidak ada dokumen
adaJadwal pemeliharaan , perbaikan dan kalibrasi alat jdan tidak dilaksanakan, tidak ada dokumen
ada rencana perbaikan, kalibrasi dan pemeliharaan alat dokumentasi tidak lengkap
adaJadwal pemeliharaan , perbaikan dan kalibrasi alat jdan tidak dilaksanakan, tidak ada dokumentasi
Jumlah Nilai Manajemen Peralatan (III) 2.4.4. Manajemen Sarana Prasarana Data sarana prasarana,analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Data sarana prasarana serta fasilitas tidak ada Data tidak Data Puskesmas ( data bangunan/ gedung, data lengkap,analisa lengkap,ada listrik, air, IPAL, laundry dan , rencana analisa , rencana kendaraan pusling/ambulans ) meliputi, tindak lanjut , tindak lanjut, Jadwal pemeliharaan , pencatatan tindak lanjut tidak ada tindak pemeriksaan dan pemeliharaan sarana dan evaluasi lanjut dan prasarana berkala (sesuai dengan tata belum ada evaluasi graha /5R resik, rapi, rajin, ringkas dan rawat), analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Jumlah Nilai Manajemen Sarana Prasarana (IV)
2.4.5. Manajemen Keuangan
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
1.Data realisasi keuangan
realisasi capaian keuangan yang disertai bukti
tidak ada data
Data/laporan Data/laporan tidak lengkap,analisa lengkap,analisa sebagian ada , , rencana rencana tindak tindak lanjut , lanjut, tindak tindak lanjut lanjut dan dan evaluasi evaluasi belum belum ada ada
2.Data keuangan dan laporan pertanggung jawaban,analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Data pencatatan pelaporan pertanggung jawaban keuangan ke Dinkes Kab/Kota,penerimaan dan pengeluaran , realisasi capaian keuangan yang disertai bukti
tidak ada data
Data dan Data/laporan laporan tidak lengkap,analisa lengkap,analisa sebagian ada , , rencana rencana tindak tindak lanjut , lanjut, tindak tindak lanjut lanjut dan dan evaluasi evaluasi belum belum ada ada
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Keuangan ( V)
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
2.4.6.Manajemen Sumber Daya Manusia 1.SK, uraian tugas Surat Keputusan Penanggung Jawab pokok ( tanggung dengan uraian tugas pokok dan tugas jawab dan wewenang ) integrasi jabatan karyawan serta uraian tugas integrasi seluruh pegawai Puskesmas
Tidak ada ada ada SK ttg SO SKPenanggung SKPenanggung dan uraian Jawab dan Jawab dan tugas tidak uraian tugas uraian tugas lengkap 50% karyawan 75% karyawan
2.SOP manajemen SOP kredensial, analisa kompetensi sumber daya manusia pegawai, penilaian kinerja pegawai
tidak ada
ada 1 SOP
ada 2 SOP
3. Penilaian kinerja pegawai
Penilaian kinerja untuk PNS , kredensialing untuk penilaian kinerja tenaga honorer
tidak ada
4. Data kepegawaian, analisa pemenuhan standar jumlah dan kompetensi SDM di Puskesmas , rencana tindak lanjut dan tindak lanjut serta evaluasi nya
data kepegawaian meliputi tidak ada Data tidak Data dokumentasi data lengkap,analisa lengkap,analisa STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIPA dan hasil , rencana sebagian ada , pengembangan SDM tindak lanjut , rencana tindak ( sertifikat,Pelatihan, seminar, tindak lanjut lanjut, tindak workshop, dll),a nalisa pemenuhan dan evaluasi lanjut dan standar jumlah dan kompetensi SDM belum ada evaluasi belum di Puskesmas, rencana tindak lanjut, ada tindak lanjut dan evaluasi nya
50% pegawai 75% pegawai ada ada dokumentasi dokumentasi
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia ( VI)
2.4.7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat, vaksin, reagen dan bahan habis pakai) 1.SDM kefarmasian
Ketentuan: 1. Ada apoteker penanggungjawab kefarmasian sesuai PMK 74 tahun 2016. 2.. Apoteker dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian3. Semua tenaga kefarmasian mempunyai ijin praktek sesuai PP 51 tentang pekerjaan kefarmasian dan PMK 31/2016.
0 item 1 item terpenuhi 2 item terpenuhi terpenuhi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2) 2.Ruang Farmasi
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(3)
(4)
(5)
(6)
Persyaratan: 1.Luas ruang farmasi sesuai dengan volume pekerjaan sejumlah tenaga kefarmasian beserta peralatan dan sarana yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kefarmasian yaitu pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinis 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3.Kelembaban dan temperatur sesuai dengan persyaratan (25-28ᵒC) 4. Ruangan bersih dan bebas hama
0 item
1 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
3.Peralatan ruang farmasi
Persyaratan: 1.Jumlah rak dan lemari 0- 1 item obat sesuai jumlah obat 2.Lemari obat narkotika dan psikotropika di ruang farmasi yang memenuhi permenkes No. 3 Tahun 2015 3.Tersedia plastik obat, kertas puyer, etiket sesuai kebutuhan, label yang cukup untuk penandaan obat high alert dan LASA . 4.Tersedia alat-alat peracikan (sesuai yang tercantum dalam Permenkes 75 Tahun 2014) yang memadai 5.Tersedia thermohygrometer 6. Pendingin udara (AC/kipas angin) 7. Tersedia kartu pengontrol suhu dan kelembaban
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
4.Gudang Obat
Persyaratan: 0- 1 item 1. Luas gudang obat sesuai dengan terpenuhi volume obat 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3.Kelembaban dan temperatur ruangan memenuhi syarat (25-28ᵒC) 4.Ruangan bersih dan bebas hama 5. ruangan terkunci dan berpengaman teralist serta korden
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
5.Sarana gudang obat Persyaratan: 1. 0- 1 item Jumlah rak dan lemari obat sesuai jumlah obat 2.Jumlah palet sesuai kebutuhan 3.Tempat penyimpanan obat khusus sesuai dengan perundang-undangan [narkotika, psikotropika, prekursor, OOT dan obat yang disimpan pada suhu rendah (vaksin, dll)] 4. Tersedia AC 5.Tersedia thermohigrometer 6. Tersedia kartu pengontrol suhu dan kelembaban
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
6.Perencanaan
Persyaratan perencanaan obat:1. Ada SOP 2.Ada perencanaan tahunan 3. Ada sistem dalam perencanaan 4. Perencanaan dikirim ke dinkes Kab/Kota 5. ada evaluasi prosentase kesesuaian perencanaan obat yang dihitung dengan rumus: kesesuaian perencanaan = jumlah obat yang direncanakan/(penggunaan obat + sisa persediaan) dikalikan 100%, jika diperoleh prosen kesesuaian rata-rata =(100-80)% diberi nilai 10, (60-79)% diberi nilai 7, (40-69)% diberi nilai 4, kurang dari 39% diberi nilai 0
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
0- 1 item 2 item terpenuhi 3 item terpenuhi terpenuhi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
7.Permintaan/pengada Persyaratan permintaan/pengadaan : 0- 1 item 2 item terpenuhi 3 item terpenuhi an 1 Ada SOP terpenuhi Permintaan/Pengadaan 2.Ada jadwal permintaan/pengadaan obat 3.Ada sistem dalam membuat permintaan/pengadaan 4. Permintaan /pengadaan terdokumentasi
8.Penerimaan
Persyaratan:1. Ada SOP Penerimaan 0- 1 item 2.Penerimaan dilakukan oleh tenaga terpenuhi kefarmasian 3. Dilakukan pengecekan kesesuaian jenis dan jumlah barang yang diterima dengan permintaan 4.Dilakukan pengecekan dan pencatatan tanggal kadaluarsa dan nomor batch barang yang diterima 5.Dilakukan pengecekan kondisi barang yang diterima (misal : kemasan rusak)
2-3 item terpenuhi
4 item terpenuhi
9.Penyimpanan
Persyaratan: 0- 1 item 2 item terpenuhi 3 item terpenuhi 1. Ada SOP distribusi obat dan BMHP terpenuhi (Bahan Medis Habis Pakai) 2. Tersedia rencana dan jadwal distribusi ke sub unit pelayanan 3. Tersedia Form Permintaan dari sub unit pelayanan 4. Tersedia tanda bukti pengeluaran barang
10.Pendistribusian
Persyaratan: 0- 1 item 2 item terpenuhi 3 item terpenuhi 1.Ada SOP distribusi obat dan BMHP terpenuhi (Bahan Medis Habis Pakai) 2.Tersedia rencana dan jadwal distribusi ke sub unit pelayanan 3.Tersedia Form Permintaan dari sub unit pelayanan 4. Tersedia tanda bukti pengeluaran barang
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
11.Pengendalian
Memenuhi persyaratan: tidak ada 1.Ada SOP Pengendalian obat dan BMHP 2.Dilakukan pengendalian persedian obat dan BMHP 3. Dilakukan pengendalian penggunaan obat dan BMHP 4. Ada catatan obat yang rusak dan kadaluwarsa
12.Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
Persyaratan: 1. tidak ada Ada catatan penerimaan dan pengeluaran obat 2. Ada catatan mutasi obat dan BMHP. 3. Ada catatan penggunaan obat dan BMHP. 4.Semua penggunaan obat dilaporkan secara rutin dan tepat waktu 5.Semua catatan dan laporan diarsipkan dengan baik dan disimpan dengan rapi
1- 2 item terpenuhi
3-4 item terpenuhi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
13.Pemantauan dan Evaluasi
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
Persyaratan: 1.Ada SOP 0- 1 item pemantauan dan evaluasi terpenuhi 2.Dilakukan pemantauan obat dan BMHP di sub unit pelayanan 3.Ada evaluasi hasil pemantauan 4.Hasil evaluasi dilaporkan
Pelayanan Farmasi Klinik 14.Pengkajian resep Persyaratan: 1.Ada 0- 1 item 1- 2 item SOP Pengkajian resep terpenuhi terpenuhi 2.Dilakukan pengkajian persyaratan administratif 3.Dilakukan pengkajian persyaratan Farmasetik resep. 4.Dilakukan pengkajian persyaratan Klinis resep
15. Peracikan dan Pengemasan
3 item terpenuhi
Persyaratan: 1.Ada SOP peracikan dan 0- 1 item pengemasan. 2.Semua obat yang terpenuhi dilayani sesuai dengan resep. 3.Semua obat masing-masingdiberi etiket sesuai dengan ketentuan. 4. Dilakukan pengecekan ulang sebelum obat diserahkan.
2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
16.Penyerahan dan Persyaratan: tidak ada Pemberian Informasi 1.Ada SOP Penyerahan obat. Obat 2.Obat diserahkan dengan disertai pemberian informasi obat yang terdokumentasi 3.Informasi obat yang diberikan sesuai dengan ketentuan .4.Obat dapat dipastikan sudah diberikan pada pasien yang tepat
1- 2 item terpenuhi
3-4 item terpenuhi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
17.Pelayanan informasi obat (PIO)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
Persyaratan: 0- 1 item 1. Ada SOP Pelayanan Informasi Obat. 2. Tersedia informasi obat di Puskesmas. 3. Ada catatan pelayanan informasi obat. 4. Ada kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang kefarmasian tiap tahun .5. Ada kegiatan pelatihan/diklat kepada tenaga farmasi dan tenaga kesehatan lainnya .6. Tersedia sumber informasi yang dibutuhkan.
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
18.Konseling
Persyaratan:1.Ada SOP Konseling.2.Tersedia tempat untuk melakukan konseling..3.Tersedia kriteria pasien yang dilakukan konseling..4.Tersedia form konseling.5.Hasil konseling setiap pasien dapat ditelusuri
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
tidak ada
1- 2 item terpenuhi
3-4 item terpenuhi
19.Visite pasien di Persyaratan: 0 item 1-2 item 3-4 item puskesmas rawat inap 1.Ada SOP ronde/visite pasien. terpenuhi terpenuhi 2.Dilakukan visite mandiri. 3.Dilakukan visite bersama dokter. 4.Ada catatan hasil visite .5.Ada evaluasi hasil visite 20.Pemantauan dan Persyaratan: tidak ada 1 item terpenuhi 2 item terpenuhi Pelaporan Efek 1.Ada SOP pemantauan dan pelaporan Samping Obat efek samping obat. 2.Terdapat dokumen pencatatan efek samping obat pasien.. 3.Ada pelaporan efek samping obat pada dinas kesehatan
21.Pemantauan terapi Persyaratan: . tidak ada 1 item terpenuhi 2 item terpenuhi obat (PTO) 1.Ada SOP pemantauan terapi Obat. 2.Dilakukan PTO baik rawat inap maupun rawat jalan .3.Ada dokumen pencatatan PTO. 22.Evaluasi penggunaan obat (EPO)
Persyaratan: tidak ada 1.Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat. 2`Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat. 3. Evaluasi dilakukan secara berkala. 4. Ada dokumen pencatatan EPO.
1-2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
23.Pengelolaan resep Persyaratan: 1.Resep disimpan minimal tidak ada 5 tahun. 2. Arsip resep disimpan sesuai dengan urutan tanggal. 3.Resep narkotika dan psikotropika disendirikan. 4. Resep yang sudah tersimpan > 5 tahun dapat dimusnahkan dengan disertai dokumentasi dan berita acara pemusnahan resep.
1-2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
Administrasi obat
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
24.Kartu stok
Persyaratan: tidak ada 1.Tersedia kartu stock untuk obat yang disimpan di gudang obat, ruang farmasi,ruang pelayanan, pustu dan polindes . 2. Pencatatan kartu stock dilakukan setiap kali transaksi (pemasukan maupun pengeluaran). 3. Sisa stok sesuai dengan fisik. 4. Kartu stok diletakan didekat masing-masing barang
1-2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
25.LPLPO
Persyaratan: 1. tidak dibuat 1 item terpenuhi 2 item terpenuhi Form LPLPO sesuai dengan LPLPO kebutuhan. 2. LPLPO semua sub unit pelayanan tersimpan dengan baik. 3. LPLPO dilaporkan sesuai dengan ketentuan
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
26.Narkotika dan Psikotropika
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Persyaratan :1. Ada tidak dibuat 1 item terpenuhi 2 item terpenuhi laporan narkotika dan psikotropika Laporan 2. Ada catatan harian narkotika sesuai dengan ketentuan. 3. Laporan narkotika dan psikotropika tersimpan dengan baik.
27.Pelabelan obat high Ada pelabelan tertentu untuk seluruh alert item obat yang beresiko tinggi pada pasien jika penggunaan tidak sesuai ketentuan
Tidak ada label untuk obat high alert
Ada, tidak lengkap
Ada labeling obat high alert, namun penataan obat high alert tidak beraturan
Jumlah manajemen Pelayanan Kefarmasian (VII) 2.4.8. Manajemen Data dan Informasi 1. Data dan informasi Pencatatan data dasar, data PKP lengkap dengan (program UKM dan UKP, manajemen analisa, rencana tindak dan mutu), data 155 penyakit di lanjut, tindak lanjut Puskesmas,laporan KLB, laporan dan evaluasi serta mingguan, bulanan, tahunan, laporan dilaporkan ke kab/kota surveilans sentinel, laporan khusus, pelaporan lintas sektor terkait, umpan balik pelaporan,klasifikasi dan kodifikasi data
tidak ada Data tidak Data data lengkap,analisa lengkap,ada , rencana analisa , rencana tindak lanjut , tindak lanjut, tindak lanjut tidak ada tindak dan evaluasi lanjut dan belum ada evaluasi
2. Validasi data
Tidak ada 50% pencatatan 75% pencatatan program ada program ada
Data ASPAK, ketenagaan,sarana prasarana dan fasilitas , data progam UKM, UKP, mutu,data SIP, data surveillans dan PWS,PKP
3.Penyajian/ updating Penyajian/ updating data dan informasi Tidak ada data dan informasi tentang : capaian program (PKP), KS, data dan hasil survei SMD, IKM,data dasar, data pelaporan kematian ibu dan anak, status gizi , Kesehatan lingkungan, SPM, Standar Puskesmas
Jumlah nilai manajemen data dan informasi (VIII) 2.4.9.Manajemen Program UKM esensial
Kelengkapan data 50%
Kelengkapan data75%
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
1. KA kegiatan Rancangan kegiatan yang digunakan masing-masing UKM sebagai acuan pelaksanaan kegiatan
2. Pencatatan pelaporan kegiatan
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
tidak ada KAK lengkap KAK lengkap KAK untuk 2-3 untuk 4 program program
Pelaksanaan program bail dalam Indikator Pencatatan gedung maupun luar gedung yg secara kinerja yang pelaporan rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota lengkap 0-1 lengkap untuk indikator 2-3 program
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 4 program
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
3. Data program, Data program, analisa pelaksanaan data data program ada data analisa pelaksanaan program UKMesensialn, rencana program tidak lengkap , program, analisa program tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi tidak ada sebagian pelaksanaan UKMesensialn, lengkap, analisa program UKM rencana tindak lanjut, tidak ada pelaksanaan pengembangan, tindak lanjut dan analisa program UKM rencana tindak evaluasi pelaksanaan esensial , lanjut, tidak ada program rencana tindak tindak lanjut dan UKM lanjut, tidak ada evaluasi esensial , tindak lanjut rencana dan evaluasi tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Jumlah nilai manajemenProgram UKM Essensial (IX)
2.4.10.Manajemen Program UKM Pengembangan 1. KA kegiatan Rancangan kegiatan yang digunakan masing-masing UKM sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pengembangan 2.Pencatatan pelaporan kegiatan
Tidak ada KAK lengkap KAK lengkap KAK untuk 2-3 untuk 4-7 program program
Pelaksanaan program bail dalam Tidak ada Ada ,ttp belum Ada SK Ka gedung maupun luar gedung yg secara ada SK Ka Pusk Pusk, ttp belum rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota ada pembahasan dg LP
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
3.Data program, Analisa pelaksanaan program UKM analisa pelaksanaan pengembangan dan rencana tindak program UKM lanjutnya pengembangan, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Data Data program Ada data program tidak lengkap , program, analisa tidak ada sebagian pelaksanaan lengkap, analisa program UKM tidak ada pelaksanaan pengembangan, analisa program UKM rencana tindak pelaksanaan pengembangan, lanjut, tidak ada program rencana tindak tindak lanjut dan UKM lanjut, tidak ada evaluasi pengembang tindak lanjut an, rencana dan evaluasi tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Jumlah nilai manajemen UKM Pengembangan (X)
2.4.11. Manajemen Program UKP 1. SOP pelayanan
SOP masing-masing pemeriksaan ( medis, gawat darurat, tindakan, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, laboratorium)
tidak ada SOP
Kelengkapan SOP 50%
Kelengkapan SOP 75%
2. Daftar rujukan UKP dan MOU
Daftar rujukan dengan bukti perjanjian tidak ada tidak ada daftar Ada, ada kerjasama dengan fasilitas rujukan lain dokumen rujukan dan ada sebagian MOU (contoh: limbah, laboratorium, rujukan sebagian MOU medis)
3. Pencatatan dan Pelaporan program UKP
Pencatatan dengan dokumen jadwal jaga, pengisian lengkap rekam medis, informed consent, lembar observasi, register2/laporan2 di pelayanan serta laporan bulanan ke Dinkes Kab Kota, monitoring program UKP, form pemeriksaan lab, form rujukan internal,lembar rawat inap, lembar asuhan keperawatan.
Tidak ada 50% pencatatan 75% pencatatan program ada program ada
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
4. Data UKP, analisa pelaksanaan UKP, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Tersedia data UKP, dianalisa tidak ada ada data UKP, pelaksanaan program UKP, membuat data UKP, belum dianalisa rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan dianalisa pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program UKP, program membuat UKP, rencana tindak membuat lanjut, tindak rencana lanjut dan tindak evaluasi lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
ada data UKP, dianalisa pelaksanaan program UKP, membuat rencana tindak lanjut,belum di tindak lanjuti dan dievaluasi
Jumlah nilai manajemen UKP (XI) 2.4.12. Manajemen Mutu 1.SK Tim mutu admin, UKM dan UKP , SK Tim PPI, SK Tim Keselamatan Pasien, uraian tugas serta evaluasi uraian tugas
SK dan uraian tugas Tim mutu yang terdiri dari ketua pokja UKM, UKP, manajemen, mutu, PPI, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Audit Internal. Tim yang bertanggung jawab terhadap implementasi kebijakan mutu Puskesmas.
2.Rencana program Rencana kegiatan mutu dan keselamatan perbaikan/peningkatan mutu dan pasien serta keselamatan pasien lengkap dengan pelaksanaan dan sumber dana dan sumber daya, jadwal evaluasinya audit internal,kerangka acuan kegiatan dan notulen serta bukti pelaksanaan serta evaluasinya
Tidak ada Ada SK Tim mutudan uraian tugas serta evaluasi uraian tugas tidak ada
Ada SK Tim , uraian tugas tidak ada, serta evaluasi uraian tugas
Tidak ada ada rencana ada sebagian dokumen pelaksanaan dokumenrencan rencana kegiatan a pelaksanaan program perbaikan dan kegiatan mutu dan peningkatan perbaikan dan keselamatan mutu, tidak ada peningkatan mut pasien bukti dan bukti pelaksanaan dan pelaksanaan dan evaluasinya evaluasi belum dilakukan
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
3.Pengelolaan risiko Membuat register risiko admin, ukm di Puskesmas dan UKP, membuat laporan insiden KTD, KPC, KTC,KNC ,melakukan analisa, melakukan tindak lanjut dan evaluasi ,ada pelaporan ke Dinkes Kab/Kota
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Tidak ada dokumen
ada register ada register risiko admin, risiko admin, ukm dan UKP, ukm dan UKP, laporan insiden laporan insiden KTD, KPC, KTD, KPC, KTC,KNC , KTC,KNC tidak ada ,analisa, rencana analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut, tidak ada tindak tindak lanjut lanjut , evaluasi dan evaluasi dan pelaporan serta pelaporan ke Dinkes ke Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
4.Pengelolaan Pengelolaan pengaduan meliputi tidak ada Media dan data Pengaduan Pelanggan menyediakan media pengaduan, media tidak lengkap, mencatat pengaduan (dari Kotak saran, pengaduan, ada analisa , sms, email, wa, telpon dll), melakukan data ada, rencana tindak analisa, membuat rencana tindak lanjut, analisa lanjut , tindak tindak lanjut dan evaluasi lengkap lanjut dan dengan evaluasi belum rencana ada tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Media dan data ata lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi belum ada .
5.Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei Kepuasan Pasien
Data lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta publikasi belum ada
Survei Kepuasan didokumentasikan, tidak ada dianalisa, dibuat rencana tindak lanjut, data tindak lanjut, dievaluasi serta dipublikasikan
Data tidak lengkap,analisa , rencana tindak lanjut , tindak lanjut dan evaluasi serta publikasi belum ada
6.Audit internal UKM, Pemantauan mutu layanan sepanjang Tidak Dilakukan, Dilakukan, UKP, manajemen dan tahun, meliputi audit input, proses dilakukan dokumen dokumen mutu (PDCA) dan output pelayanan, ada lengkap, tidak lengkap, ada jadwal selama setahun, instrumen, hasil ada analisa, analisa, rencana dan laporan audit internal rencana tindak tindak lanjut, lanjut, tindak tidak ada tindak lanjut dan lanjut dan evaluasi evaluasi
Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
(1)
(2)
(3)
7.Rapat Tinjauan Manajemen
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
(4)
(5)
(6)
Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM) Tidak ada Dilakukan 1 Dilakukan 1 kali dilakukan minimal 1x/tahun untuk RTM, kali setahun, setahun, meninjau kinerja sistem manajemen dokumen dokumen dokumen mutu, dan kinerja pelayanan/upaya dan rencana notulen, daftar notulen, daftar Puskesmas untuk memastikan pelaksanaan hadir lengkap, hadir lengkap, kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan kegiatan ada analisa, ada analisa, efektifitas sistem manajemen mutu dan perbaikan rencana tindak rencana tindak sistem pelayanan. Ada notulen, daftar dan lanjut lanjut hadir,ada analisa, rencana tindak lanjut, peningkatan ( perbaikan/peni ( perbaikan/peni tindak lanjut dan evaluasi serta mutu ngkatan ngkatan mutu), menghasilkan luaran rencana mutu),belum tindak lanjut dan perbaikan, peningkatan mutu ada tindak belum dilakukan lanjut dan evaluasi evaluasi
Jumlah nilai manajemen mutu ( XII) TOTAL NILAI KINERJA MANAJEMEN (I- XII) Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 29 Januari 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
Dr.dr.KOHAR HARI SANTOSO, Sp.An, KIC.KAP Pembina Utama Muda NIP. 19611203 1988021 001
s Kesehatan Provinsi Jawa
/2018
enilaian Kinerja Puskesmas
HUN 2018
Nilai 10 (7)
ada , sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
ada , sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas, bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat dan kinerja , ada pengesahan kapusk
dokumen RPK sesuai RUK, ada pembahasan dengan LP maupun LS dalam penentuan jadwal
Nilai 10 (7) Ada, dokumen yang menindaklanjuti hasil lokmin bulan sebelumnya
Nilai 10 (7) Ada, dokumen yang menindaklanjuti hasil lokmin yang melibatkan peran serta LS
Adanya Tindak lanjut monitoring ada bukti survei lengkap, entri data di aplikasi, analisis, rencana tindak lanjut serta intervensi
Dilakukan, ada dokumen Kerangka acuan SMD, rencana kegiatan, analisis masalah/kebutuh an masyarakat, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut serta evaluasi
Nilai 10 (7) Ada 4 kali pertemuan dalam 1 tahun, lengkap dengan dokumen
Data ada, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Nilai 10 (7) ada rencana Perbaikan, kalibrasi dan pemeliharaan alat ada, dilaksanakan, dokumen lengkap Dokumen lengkap
Data ada, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
.....
Nilai 10 (7) Data /laporan ada, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Data /laporan ada, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Nilai 10 (7) ada SKPenanggung Jawab dan uraian tugas seluruh karyawan ada 3 SOP
lengkap
Data lengkap, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
3 item terpenuhi
Nilai 10 (7) 4 item terpenuhi
Nilai 10 (7) 6 item terpenuhi dan memenuhi standar
6 item terpenuhi dan memenuhi standar
6 item terpenuhi dan memenuhi standar
Nilai 10 (7) 4 item terpenuhi dan memenuhi standar
Nilai 10 (7) 4 item terpenuhi dan memenuhi standar
5 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
Nilai 10 (7) 4 item terpenuhi dan memenuhi standar
5 item terpenuhi dan memenuhi standar
Nilai 10 (7) 4 item terpenuhi dan memenuhi standar
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
4 item semuanya terpenuhi
4 item semuanya terpenuhi
Nilai 10 (7) 6 item terpenuhi dan memenuhi standar
Nilai 10 (7) 5 item terpenuhi dan memenuhi standar
5 item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
Nilai 10 (7) 4 item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
Nilai 10 (7) 3 item terpenuhi dan memenuhi standar
memenuhi standar
Data ada, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar
Nilai 10 (7) KAK lengkap untuk 5 program
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 5 program
Nilai 10 (7) Ada data program, analisa pelaksanaan program UKM esensial n, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
KAK lengkap untuk semua program Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
Nilai 10 (7) Ada data program, analisa pelaksanaan program UKM pengembangan, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
SOP lengkap
dokumen lengkap
dokumen lengkap
Nilai 10 (7) Ada data UKP, dianalisa pelaksanaan program UKP, membuat rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Ada SK Tim ,uraian tugas serta evaluasi uraian tugas
dokumen rencana program mutu dan keselamatan pasien lengkap dengan sumber dana, sumber daya serta bukti pelaksanaan dan evaluasinya
Nilai 10 (7) ada register risiko admin, ukm dan UKP, laporan insiden KTD, KPC, KTC,KNC ,analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi sertapelaporan ke Dinkes Kab/Kota
Nilai 10 (7) Media dan data ada, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
Data ada, analisa lengkap dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta telah dipublikasikan
Dilakukan, dokumen lengkap, ada analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanut
Nilai 10 (7) Dilakukan > 1 kali setahun, dokumen notulen, daftar hadir lengkap, ada analisa, rencana tindak lanjut ( perbaikan/peni ngkatan mutu), tindak lanjut dan evaluasi
4.INDIKATOR UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP) PENILA
No
Indikator
Dimensi Mutu
Tujuan
2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap 1. Angka Kontak Pemanfaatan Mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer
Definisi Operasional
Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas peserta) yang terdaftar mendapatkan pelayanan kesehatan (kontak sakit maupun sehat) baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Catatan: 1 orang dianggap 1 kunjungan dalam 1 bulan tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta.
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik
Koordinasi Mengetahui kualitas Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus ditangani di dan pelayanan Puskesmas serta kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity (TACC) . kerjasama Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis
3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)
kesinambun kesinambungan Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik gan pelayanan penyakit (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Epilepsi, Stroke, pelayanan kronis . Schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis:(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3) Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)
4. Setiap penderita Kualitas hipertensi Kesehatan mendapatkan penderita pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar
Mengetahui kualitas a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di FKTP. b) pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi: pemeriksaan tekanan terhadap penderita darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan Hipertensi farmakologis. c) Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah pada 15% = 0%
1 bulan
1
Register gigi
PJ pelayanan gigi dan mulut
100%
Register gigi
PJ pelayanan gigi dan mulut
Jumlah gigi tetap yang di tambal permanen 1 bulan 3 bulan dibandingkan dengan gigi tetap yang dicabut. Catatan kinerja Puskesmas: >1= 100% 0,75 - 1= 75 %, 0,5 -