Definsi Operasional Indikator Pis PK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Intervensi Lanjut Terintegrasi Tingkat Puskesmas



Indikator Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB)



Indikator Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB) Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Keluarga mengikuti program KB adalah jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan atau menggunakan alat kontrasepsi. INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: • Anggota keluarga (ak) wanita berstatus menikah usia 10-54 tahun dan tidak hamil dan atau • Anggota keluarga (ak) laki-laki berstatus menikah usia ≥ 10 tahun PENILAIAN INDIKATOR: • Jika anggota keluarga wanita menikah usia 10-54 tahun dan atau suami menikah usia ≥ 10 tahun menggunakan alat kontrasepsi maka diberi simbol “Y” • Jika anggota keluarga wanita menikah usia 10-54 tahun dan atau suami menikah usia ≥ 10 tahun tidak menggunakan alat kontrasepsi maka diberi simbol “T” • Pasangan suami-istri yang tidak menggunakan alat kontrasepsi diberikan simbol “N” jika : DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman



Definisi Program • DO Peserta KB Aktif: PUS (Pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah yang istrinya berusia antara 15- 49 tahun) peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan • Cara perhitungan: Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon dan masih terlindungi oleh alokon hingga saat ini Jumlah PUS (Pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah yang istrinya berusia antara 15−49 tahun) X100%



1 6



Indikator Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB) No .



1.



2.



Hasil Analisis



Data Wanita berstatus menikah usia 1054 tahun yang tidak sedang hamil atau AK laki-laki be rstatus menikah usia >10 tahun dan tidak ber-KB (berdasarkan DO PIS- PK) Data Wanita berstatus menikah usia 15-49 tahun yang tidak sedang hamil



Tim Pembina Keluarga



Program Terkait



Lintas Progra m/Lint as Sektor



• Koordinasi















• •



dengan Program dan UKBM/Penyuluh KB Memanfaatkan aplikasi skrining layak hamil yang bisa diakses di playstore KESCATIN untuk mengetahui apakah layak hamil atau tidak Mencatat informasi keluarga yang tidak ber-KB sesuai dengan Aplikasi PIS-PK (yang belum terdata) Mendata atau mencatat informasi anggota keluarga yang tidak bisa ber KB karena gangguan reproduksi atau menunda kehamilan atau menopause Updating data PISPK Memberikan KIE/Penyuluhan tentang manfaat dan tujuan KB



• Memastikan



• Memberikan



pasangan memenuhi kriteria ber KB; jika ya melakukan advokasi dan tatalaksana sesuai program KB • Pengelola KB memberikan konseling pemilihan metode KB • Memberikan Pelayanan KB sesuai dengan kondisi kesehatannya serta sesuai dengan pilihannya • Kunjungan rumah untuk peserta KB yang putus pakai



informasi adanya anggota keluarga yang sudah dilakukan kunjungan rumah untuk peserta KB yang putus pakai dan lakukan konseling • Berkoordinasi dengan pengelola program terkait di Puskesmas sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ditemukan di tiap keluarga binaan • Berkoordinasi



Indikator Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB) No .



3.



4.



Hasil Analisis



Tim Pembina Keluarga



Data Wanita berstatus Data PISPK (-), data program (+) menikah usia 15-49 • Cek data PISPK, tahun yang tidak • Melakukan sedang hamil yang kunjungan tidak sinkron dengan keluarga (jika data program belum), • Melakukan updating data PISPK • Mengingatkan Data Wanita Peserta KB untuk berstatus menikah kunjungan ulang usia 15-49 tahun berikutnya yang tidak sedang • Memberikan hamil dan sedang KIE/Penyuluhan ber-KB Data Wanita berstatus terkait manfaat KB menikah usia 10-54



Program Terkait



Lintas



Progra m/linta s Sektor Data PISPK (+), data program (-) • Cek data program, • Memastikan PUS memenuhi kriteria KB • Melakukan updating data program



BKKBN: Memastik an PUS termasuk dalam kepeserta an KB



• Memantau kesehatan peserta KB • Memastikan ketersediaan Alokon bagi peserta KB • Memastikan



Penggerakan Masyarakat untuk Mendukung program KB 1 8



Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan



Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan



Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan persalinan ibu tersebut, dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, bidan praktek swasta). INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: ibu yang mempunyai anggota keluarga (AK) berumur < 12 bulan



Definisi Program DO: ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu



PENILAIAN INDIKATOR: • Jika ibu yang mempunyai ak berumur < 12 bulan melakukan persalinan di rumah sakit atau puskesmas atau klinik atau praktek mandiri bidan maka diberi simbol “Y” • Jika ibu yang mempunyai ak berumur < 12 bulan tidak melakukan persalinan di rumah sakit atau puskesmas atau klinik atau praktek mandiri bidan maka diberi simbol “T”



DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman



2 0



Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan Tim Pembina Keluarga



No. Hasil Analisis 1.



Data Keluarga yang memiliki Ibu hamil







• • •











Memberi KIE pentingnya persalinan di faskes, gizi ibu hamil pentingnya imunisasi, IMD, IDL, ASI, KB Menganjurkan pemeriksaan kehamilan rutin, Menganjurkan senam hamil Berkoordinasi dengan tim Puskesmas untuk pemantauan kesehatan Ibu dan janin Mencatat informasi ibu hamil melalui Aplikasi PIS-PK (yang belum terdata) pada tahun yang sama Pemanfaatan buku KIA dan memberikan informasi tentang tanda bahaya (kehamilan, persalinan dan nifas), mengikuti kelas ibu hamil Menganjurkan kunjungan ke UKBM atau Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 x selama



Program Terkait •



• • •











Melakukan pemeriksaan rutin, dan pemantauan kesehatan dan perkembangan ibu dan janin Pengawasan kehamilan beresiko Koordinasi dengan bidan desa untuk pengawasan kesehatan Koordinasi dengan FKRTL untuk penyiapan rujukan jika diperlukan



Lintas Program/Lintas Sektor • • •



KIE gizi ibu hamil KIE imunisasi anak KIE ASI







Berkoordinasi dengan lintas program terkait hasil intervensi yang telah dilakukan berhubungan dengan kondisi kehamilannya Memberikan informasi operator data PISPK Puskesmas,terkait perubahan informasi kesehatan keluarga setelah dilakukan intervensi Berkoordinasi dengan pengelola program terkait di







Memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan Melakukan kunjungan • rumah untuk ibu hamil dan ibu nifas



Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas No Hasil . Analisis 2. Data ibu yang tidak melakukan persalinan di faskes pada tahun yang sama



Kesehatan Tim Pembina















• 3.



Data ibu yang







Program Terkait



Lintas Program/Lintas Keluarga Sektor Menanyakan • Melakukan • Menerbitkan kemungkinan untuk pencatatan riwayat peraturan menambah anggota persalinan di dalam daerah/perbup anak medical record /perwali untuk bersalin di Mencatat informasi ibu • Melakukan pemantauan faskes yang tidak bersalin di kesehatan • Memberikan faskes pada tahun yang dukungan • Menganjurkan sama melalui Aplikasi pemenuhan pemasangan alkon PISPK (yang belum sarana dan jika belum terdata) prasarana • Memastikan bayi di IDL kesehatan Memberikan dan • Memberikan KIE/Penyuluhan bagi ibu mendapatkan ASI dukungan yang belum mau bersalin eksklusif tanggungan biaya di faskes tentang persalinan oleh manfaatnya bersalin di • Memberikan pemerintah daerah faskes konseling dan • Punishment and pelayanan KB Melakukan KIE pentingnya reward bagi ber KB tenaga kesehatan Melakukan KIE pentingnya • Memberikan • Punishment and ber-KB konseling dan reward bagi tenaga



2 2



Fasilitas No Hasil Analisis Kesehatan Tim Pembina . Keluarga • KIE tentang 4. Data Bayi Baru Pemanfaatan Lahir buku KIA , pemberian ASI Eksklusif, imunisasi dasar lengkap



Program Terkait



Lintas Program/Lintas Sektor • Perawatan Neonatal Lintas Program: esensial, IMD, • KIE neonatal pemberian imunisasi, berisiko (P2P, Gizi) SHK (screening • Harmonisasi data hypotiroid kongenital) bayi baru • Pemberian buku KIA l • Harmonisasi data a bayi baru lahir h dengan program i lain (contoh: r program imunisasi) P e m d a : • Dukungan pembiayaan bagi bayi beresiko • Memastikan bayi baru lahir 2 memiliki NIK (Dukcapil) 3



Indikator Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif



Indikator Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Bayi mendapat ASI eksklusif adalah jika di keluarga terdapat bayi usia 7 – 23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan) hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif) INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga yang berusia 7-23 bulan



Definisi Program A. Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif Definisi Operasional: Bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam.



PENILAIAN INDIKATOR : B.Cakupan Bayi Usia 6 Bulan • Jika ak selama usia 0-5 bulan 29 hari hanya diberi Mendapat ASI Eksklusif asi saja, tanpa diberikan makanan/minuman lain, Definisi Operasional: Bayi yang termasuk air putih kecuali (obat- obatan dan sampai usia 6 bulan yang hanya vitamin atau mineral tetes; asi perah juga diberi ASI saja tanpa makanan diperbolehkan baik dari ibu kandung maupun dari atau cairan lain kecuali obat, donor) maka diberi simbol “Y” vitamin dan mineral sejak lahir. • Jika ak selama usia 0-5 bulan 29 hari sudah diberi minuman /makanan lain selain asi kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; asi perah, baik dari ibu kandung maupun dari donor maka DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman



2 5



Indikator Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif No .



Hasil Analisis



1.



Data bayi usia 7 – 23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan) tidak diberi ASI eksklusif.



2



Data bayi usia 7 – 23 bulan mendapat ASI eksklusif, tidak



Tim Pembina Keluarga



Program Terkait



Lintas Program/Lintas Sektor



• Koordinasi dengan • Memastikan anggota • Lintas Sektor: Promosi Program dan UKBM keluarga memiliki dan edukasi ASI ekslusif • Menanyakan kriteria untuk untuk wanita usia kemungkinan dilakukan edukasi ASI reproduksi dan pasangan untuk menambah eksklusif, jika ya usia subur anak dan KB melakukan advokasi • Promosi GP2SP • KIE tentang dan tatalaksana (Gerakan pekerja pentingnya ASI sesuai program KIA perempuan sehat Eksklusif • Keluarga diberikan produktif) untuk ibu konseling PMBA yang bekerja di sektor • Konseling ASI Eksklusif informal agar bisa melanjutkan ASI eksklusif dengan memanfaatkan ruang menyusui untuk memerah ASI • BKB (Bina Keluarga Balita) Data PISPK (-), data Data PISPK (+), data program (-) program (+) • Cek data program, • Cek data PISPK, • Memastikan anggota • Melakukan



2 6



Indikator Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif No .



Hasil Analisis



Tim Pembina Keluarga



3.



Data bayi usia 0-6 bulan yang mendapatk an ASI eksklusif



• Koordinasi dengan Program dan UKBM



4.



Data ibu hamil



• Koordinasi dengan Program dan UKBM



Program Terkait Cek data di e-ppgbm Memastikan keluarga yang memiliki bayi di bawah 6 bulan memberikan ASI eksklusif Keluarga diberikan konseling PMBA Memastikan anggota keluarga yang sedang hamil mendapat edukasi ASI ekslusif selama 6 bulan pertama, tanpa diberikan makanan/ minuman lain, termasuk air putih kecuali obatobatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan baik dari ibu kandung maupun dari donor. Edukasi/konseling



Lintas Program/Lintas Sektor Lintas Sektor: Promosi dan edukasi ASI ekslusif untuk semua ibu hamil. Promosi GP2SP (Gerakan pekerja perempuan sehat produktif) untuk ibu yang bekerja di sektor informal. • Lintas Sektor: Promosi dan edukasi ASI ekslusif untuk semua ibu hamil • Promosi GP2SP (Gerakan pekerja perempuan sehat produktif) untuk ibu yang bekerja di sektor informal



2 7



Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)



Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah jika di keluarga terdapat bayi (usia 12-23 bulan), bayi tersebut telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPTHB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak. INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA : anggota keluarga



yang berusia 12-23 bulan PENILAIAN INDIKATOR: • Jika ak berusia 12-23 bulan tersebut diberikan imunisasi lengkap (imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, dan Campak) maka diberi simbol “Y” • Jika ak berusia 12-23 bulan tersebut tidak diberikan imunisasi lengkap (imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, DAN Campak) maka diberi simbol “T



DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman



Definisi Program • Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap apabila telah mendapatkan 1 dosis Hep B0/HB0 (0-7 hari), 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HBHib, 4 dosis Polio tetes/Polio Oral/bOPV* , 1 dosis Polio suntik/IPV**, dan 1 dosis Campak Rubela sebelum berusia 1 tahun



• Keterangan : • * : di seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Prov DIY yaitu 3 dosis Polio suntik/IPV • ** : di seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Prov DIY



2 9



Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) No . 1.



Hasil Analisis Data keluarga yang memiliki bayi di bawah 12 bulan (011 bulan)



Tim Pembina Keluarga • Pemantauan status imunisasi pada buku KIA • Memberikan edukasi pentingnya IDL dengan menggunakan Pinkesga • menganjurkan keluarga yang punya bayi 0-11 bulan datang ke UKBM/ Puskesmas untuk melengkapi imunisasi dasar • Berkoordinasi dengan Tim Puskesmas untuk Pelayanan Imunisasi dan pembinaan UKBM • Melakukan editing data pada saat bayi menjadi sasaran indikator IDL pada aplikasi KS



Program Terkait



• Digunakan sebagai sasaran program • Memberikan Pelayanan Imunisasi, Surveilans KIPI dan Surveilans PD3I (yang datang ke UKBM dan Puskesmas) • Melakukan sweeping untuk menjangkau sasaran yang tidak datang ke UKBM/ Puskesmas • Berkoordinasi dengan FKTP Lainnya dalam Pelayanan Imunisasi/ Pembinaan Cold chain, Pencatatan dan



Lintas Program/Lintas Sektor • Advokasi, Kampanye dan Promosi pentingnya IDL oleh pemuka agama, kader Kesehatan, dll • Pemantauan status imunisasi oleh kader • Pemberian edukasi terkait IDL oleh Lintas Program



3 0



Indikator Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) No . 2.



Hasil Analisis Data keluarga yang memiliki bayi yang berusia 12-23 bulan tidak diberi IDL



Tim Pembina Keluarga • Menganjurkan untuk melengkapi IDL • Menganjurkan keluarga untuk imunisasi lanjutan • Melakukan kunjungan ulang dan updating data PISPK bila ada anggota keluarga yang menjadi sasaran kembali • Menanyakan kepada Ibu kemungkinan untuk menambah anak • KIE tentang pentingnya IDL



Program Terkait • Memberikan Pelayanan Imunisasi, Surveilans KIPI dan Surveilans PD3I (yang datang ke UKBM dan Puskesmas) • Melakukan sweeping untuk menjangkau sasaran yang tidak datang ke UKBM/ Puskesmas • Berkoordinasi dengan FKTP Lainnya dalam Pelayanan Imunisasi/ Pembinaan Cold chain, Pencatatan dan pelaporan dll termasuk KIPI



Lintas Program Advokasi, Kampanye dan Promosi pentingnya IDL oleh pemuka agama, kader Kesehatan, dll



3 1



Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan



Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan Definisi Operasional (DO) PIS-PK



Definisi Program



DEFINISI OPERASIONAL: Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan adalah jika di keluarga terdapat balita (usia 2 – 59 Bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang berat badannya di Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan dicatat pada KMS/buku KIA.



Cakupan Balita yang ditimbang Berat Badannya (D/S) • Definisi Operasional: Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang ditimbang berat badannya (D/S)



INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA : anggota keluarga yang berusia 2-59 bulan PENILAIAN INDIKATOR:



Dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan ? 1. ya 2. Tidak • Dikatakan “ya” dilakukan pemantauan pertumbuhan jika ak berusia 2-59 BULAN 29 hari, bulan lalu telah dilakukan penimbangan berat badan pada 1 bulan dan dicatat dan diplot pada kms pada 1 bulan terakhir maka diberi simbol “y” • Dikatakan “tidak” dilakukan pemantauan pertumbuhan jika ak berusia 2-59 bulan 29 hari tidak dilakukan penimbangan berat badan pada 1 bulan terakhir atau dilakukan penimbangan berat badan tetapi tidak dicatat dan diplot pada kms maka diberi simbol “T” DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman



3 3



Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan No . 1



2.



Hasil Analisis Tim Pembina Keluarga Data keluarga yang memiliki balita tidak mendapat pemantauan pertumbuhuan



Data status gizi dari hasil pengukuran



• Menganjurka n ke UKBM/Puske smas untuk penimbangan , mendapatkan penyuluhan dan pemberian suplementasi gizi • Koordinasi dengan program dan UKBM • Melakukan kunjungan ulang dan updating data PISPK • Menganjurka n ke UKBM/Puske



Program Terkait • • •



• • • •



• •



Lintas Program/Lintas Sektor



Cek data e-PPGBM • Intervensi spesifik melakukan updating data bersama program linprog/linsek Melakukan pengkajian terkait ketersediaan balita bgm, bb kurang, bb pangan, muatan gizi sangat kurang dan tidak pada BKB/PAUD/TK, naik. sanitasi dan JKN Melakukan pengukuran • Advokasi ke antropometri (bb dan tb) pemerintah desa melalui kunjungan rumah untuk mendukung monev melalui pencatatan dan UKBM (biaya pelaporan operasional gizi (e-PPGBM) posyandu, Menilai pertumbuhan dan pembelian alat perkembangan balita antropometri untuk Merujuk pada pedoman Posyandu) pemantauan pertumbuhan balita



Cek data e-PPGBM melakukan updating data program



Intervensi spesifik bersama linprog/linsek terkait ketersediaan



Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan No Hasil Analisis . 3 Data Bayi 0-12 bulan dan data balita 12-59 bulan tidak sama antara data PIS-PK dengan data Program



4.



Data Bayi dan balita yang tidak memiliki NIK



Tim Pembina Keluarga Data PISPK (-), data program (+) • Cek data PISPK, • Melakukan kunjungan keluarga (jika belum), • Melakukan editing data PISPK (jika data tidak valid) • Menganjurkan keluarga untuk pengurusan NIK



Program Terkait Data PISPK (+), data program (-) • Cek data program, • Memastikan anggota keluarga memenuhi kriteria • Melakukan updating data program



• Menggunakan NIK Dummy untuk penginputan dalam ePPGBM



Lintas Program/Lintas Sektor melakukan pelaporan data dari hasil pemantauan pertumbuhan di PAUD ke Puskesmas



Mendorong kepala desa untuk memfasilitasi masyarakat yang belum memiliki NIK



3 5



Indikator Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar



Indikator Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar Definisi Operasional (DO) PIS-PK



Definisi Program



DEFINISI OPERASIONAL: Penderita TB Paru mendapatkan • Terduga TBC: batuk selama 2 pengobatan sesuai standar adalah jika di keluarga terdapat minggu atau lebih dimana anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang menderita batuk dan yang dapat diikuti dengan sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis gejala tambahan yaitu dahak sebagai penderita tuberkulosis (TB) paru dan penderita bercampur darah, batuk tersebut berobat sesuai dengan petunjuk dokter/ petugas darah, sesak nafas, badan kesehatan. lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, yang berusia ≥ 15 tahun PENILAIAN INDIKATOR demam meriang lebih dari a. pernah didiagnosis menderita tubercolosis (TB) paru ? 1. satu bulan Ya • Terdiagnosa TBC 2. Tidak berdasarkan hasil b. Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6 pemeriksaan bulan) ? 1. laboratorium Ya • Pasien TBC berobat sesuai 2. standar adalah pasien Tidak tuberkulosis yang c. Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 mendapatkan pengobatan minggu disertaiNo.satu atau lebih gejala : dahak bercampur dengan obat anti tuberkulosis DO PIS PK: Sumber Permenkes 39/2016 Tentang Pedoman



3 7



Indikator Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar No .



Hasil Analisis



Tim Pembina Keluarga



1.



• Berkoordinasi dengan Data Pengelola Program terduga TBC TBC Puskesmas pada PIS-PK • Menganjurkan keluarga untuk melakukan kunjungan ke Puskesmas • Updating data program (jika telah ditegakkan diagnosa)



2.



Data PIS-PK yang pernah



Data PISPK (-), data program (+) • Cek data PIS-PK,



Program Terkait







Lintas Program/Lintas Sektor



Menyandingkan data PISPK dengan • Peran data terduga TBC pada Buku pemerintah Register Terduga TBC (TBC.06) daerah • Melakukan pengecekan pada per Buku Register Terduga TBC an komunitas, (TBC.06) pemangku • Melakukan penegakkan diagnosa kepentingan, dan • Jika terdiagnosa: multi sektor - lakukan updating data program lainnya dalam - Lakukan tata laksana penanggulangan pengobatan TB sesuai standar TBC (mulai (jika terdiagnosa), lakukan pe investigasi kontak serumah, nemuan terduga kontak erat TB sd pengobatan) • Jika tidak terdiagnosa: • Jejaring - Updating data PIS PK oleh tim Puskesmas Pembina Keluarga melakukan - Edukasi pencegahan diri sendiri dan pelaporan kasus keluarga TB secara berkala • Bekerjasama Data PISPK (+), data program (-) dengan lintas • Cek data program TBC pada sektor Kartu Pengobatan TBC (TB.01)



Indikator Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar No Hasil . Analisis 3. Data PISPK yang pernah terdiagnosi s TBC, tidak berobat teratur











Tim Pembina Keluarga Berkoordinasi dengan Pengelola Program TBC dalam peningkatan keteraturan pengobatan TBC dan UKBM Melakukan follow up dan updating data setelah pengobatan selesai



Program Terkait •



















Cek data program TBC pada Kartu Pengobatan TBC (TB.01) atau Register Pasien TBC Fasyankes (TBC.03 Fasyankes) atau SITB Memastikan diagnosa (jika tidak masuk dalam data program) Jika terdiagnosis TB:: dilakukan tata laksana pengobatan sesuai standar. Mengidentifikasi anggota keluarga yang disegani untuk sebagai PMO Memberdayakan mantan pasien TB untuk berperan sebagai PMO







• •















Lintas Program/Lintas Sektor Perkesmas : askep keluarga untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam pencegahan dan pengobatan TB Kesling: pemantauan lingkungan rumah, gizi : pemantauan dan rencana terapi gizi Farmasi: memastika n ketersediaa n obat TB Lab: melakukan pemeriksaan lab TB secara periodik PMO dan komunitas di lingkungan



3 9



Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur



Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur



Definisi Program •



Orang dengan peningkatan tekanan darah







Didiagnosa hipertensi oleh dokter dengan tekanan darah >=140/90 mmhg Didiagnosa hipertensi tapi tidak berobat selama 6 hari dalam 1 bulan



adalah jika di dalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang didiagnogsis sebagai penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berobat teratur sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan.



INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: anggota keluarga yang berusia ≥ 15 tahun HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH RESPONDEN



DINYATAKAN: a. Pernah di diagnosis menderita hipertensi: 1. Ya 2. Tidak b. Meminum obat hipertensi secara teratur: 1. Ya 2. Tidak c. Hasil Pengukuran tekanan darah dinyatakan • Tidak menderita tekanan darah tinggi/hipertensi, jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik < 140 mm Hg dan tekanan darah diastolik < 90 mm Hg . • Menderita tekanan darah tinggi/hipertensi, jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥ 140 mm Hg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mm Hg . • Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Ya” maka diberi simbol : Y • Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Tidak” maka diberi simbol : T DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman







4 1



Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur



No Hasil . Analisis



1.



Data



Ang gota keluarga Tid ak ada Riwayat Hipertensi sebelumny a, namun pada pemeriksaa n ditemukan tekanan dar ah sistole ≥14 0 mmHg dan diastole



Tim Pemb ina Kelua rga



Program Terkait



• Koordinasi • Klarifikasi tekanan darah oleh tenaga medis dengan • Penegakan diagnosis hipertensi program dan Jika terdiagnosa hipertensi: UKBM ⁻ Diberikan tatalaksana sesuai • Menganjurkan standard melalui data ng ke PANDU PTM Puskesmas ⁻ melakukan pembinaan keluarga untuk untuk memonitor modifikasi gaya hidup penegakan penyandang hipertensi diagnosis ⁻ Melakukan Pengukuran tekanan • Melakukan darah secara editing data berkala secara mandiri atau di bila hasil UKBM/fasyankes diagnosis ⁻ Memastikan keteraturan minum obat bukan selama 1 bulan pertama, untuk hipertensi. selanjutnya dilakukan evaluasi • Melakukan ⁻ Updating data pada aplikasi sesuai updating data dengan hasil yang ditemukan setelah bila intervensi intervensi selama 1 bulan. Jika tidak terdiagnosa hipertensi: telah dilakukan. ⁻ Diberikan edukasi pencegahan • Menganjurkan hipertensi ⁻ Editing data pada aplikasi KS keluarga



Lintas Program/Lintas Sektor



























Promkes memberikan penyuluhan dan konseling terkait pola hidup sehat dan upaya berhenti merokok bila penyandang hipertensi memiliki kebiasaan merokok Program Gizi memberikan intervensi terkait pola diet bagi penderita hipertensi dan pengelolaan berat badan berlebih/ obesitas. Program Kesjaor memberikan intervensi terkait jenis aktivitas fisik bagi penyandang hipertensi Kesehatan Jiwa memberikan konseling terkait pengelolaan stress Kesehatan ibu, melakukan pemantauan tekanan darah dan memberikan tatalaksana hipertensi pada ibu hamil Kesehatan anak, melakukan



Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur No Hasil . Analisis



Tim Pembina Keluarga



2.







Terdiag nosa hiperte nsi











Program Terkait



Melakuka • Melakukan pencatatan n dan pelaporan surveilans intervensi faktor risiko PTM bagi langsung/ penyandang hipertensi edukasi serta melakukan Melakuka pemantauan pencapaian n Hipertensi melalui SI sinkronis PTM asi data • Memberikan edukasi dengan kepada penyandang data hipertensi dan keluarga: program - memonitor kepatuhan PTM minum obat, khususny - melakukan pengukuran a yang tekanan terkait darah secara berkala secara dengan mandiri hipertens , di UKBM atau ke i fasyankes dan Melakukan - modifikasi gaya hidup updating data agar tekanan darah bila terkontrol intervensi • Mengelola dan



Lintas Program/Lintas Sektor •







• • •







Promkes memberikan penyuluhan dan konseling terkait pola hidup sehat dan upaya berhenti merokok bila penyandang hipertensi memiliki kebiasaan merokok Program Gizi memberikan intervensi terkait pola diet bagi penderita hipertensi dan pegelolaan berat badan berlebih/ obesitas. Program Kesjaor memberikan intervensi terkait jenis aktivitas fisik bagi penyandang hipertensi Kesehatan Jiwa memberikan konseling terkait pengelolaan stress Kesehatan ibu, melakukan pemantauan tekanan darah dan memberikan tatalaksana hipertensi pada ibu hamil Kesehatan anak, melakukan rujukan pada kasus hipertensi



Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur No . 3.



Hasil Analisis



Tim Pembina Keluarga



• Melakukan • Memiiki rujukan ke Riwayat Puskesmas didiagnosis untuk evaluasi hipertensi pengobatan da dan n tidak mendapatkan • be robat teratur pelayanan deteksi dini hipertensi serta • rujukan jika diperlukan • Melakukan updating data bila intervensi telah dilakukan •



Program Terkait Melakukan updating definisi minum obat tidak teratur yaitu bila penyandang hipertensi total dalam sebulan terakhir tidak minum obat selama 6 hari. Melakukan pencatatan dan pelaporan surveilans factor risiko PTM bagi penyandang hipertensi melalui SI PTM Melakukan pengolahan dan Analisa data PIS-PK dan data program untuk mendapatkan determinan yang mempengaruhi kejadian hipertensi dan menggunakannya sebagai dasar pendekatan intervensi lanjut. Memberikan edukasi kepada penyandang hipertensi dan keluarga untuk memonitor kepatuhan minum obat , melakukan



Lintas Program/Lintas Sektor •







• • •







Promkes memberikan penyuluhan dan konseling terkait pola hidup sehat dan upaya berhenti merokok bila penyandang hipertensi memiliki kebiasaan merokok Program Gizi memberikan intervensi terkait pola diet bagi penderita hipertensi dan pengelolaan berat badan berlebih/ obesitas. Program Kesjaor memberikan intervensi terkait jenis aktivitas fisik bagi penyandang hipertensi Kesehatan Jiwa memberikan konseling terkait pengelolaan stress Kesehatan ibu, melakukan pemantauan tekanan darah dan memberikan tatalaksana hipertensi pada ibu hamil Kesehatan anak, melakukan rujukan pada kasus hipertensi anak ke FKRTL untuk menyingkirkan kemungkinan hipertensi sekunder



Indikator Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur No . 4.



Hasil Analisis Anggota keluarga penyandang hipertensi berobat teratur



Tim Pembina Keluarga •



Memberikan • pembinaan kepada penyandang hipertensi dan keluarganya agar tetap melakukan modifikasi gaya hidup, patuh berobat, mengukur tekanan darah secara minimal 1 kali per bulan serta melakukan deteksi • dini komplikasi hipertensi minimal 1 tahun sekali •



Program Terkait



Lintas Program/Lintas Sektor



Memberikan



edukasi kepada penyandang hipertensi dan keluarga untuk memonitor kepatuhan minum obat, melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala secara mandiri , di UKBM atau ke fasyankes dan modifikasi gaya hidup agar tekanan darah terkontrol Melakukan pencatatan dan pelaporan surveilans faktor risiko PTM bagi penyandang hipertensi melalui SI PTM Melakukan monitoring pelayanan minimal sesuai standard diterima oleh penyandang hipertensi minimal 1 kali per bulan 4 5



Indikator Penderita Gangguan Jiwa Berat (ODGJ) Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan



Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan



Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Penderita gangguan jiwa berat mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung serta diupayakan kesembuhannya



Definisi Program •



Terdiagnosa Skizofrenia dan Psikotik Akut







Minum obat teratur dalam kurun waktu 1 bulan terakhir







Definisi Pemasungan sesuai Permenkes No. 54 tahun 2017



INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: Seluruh anggota keluarga (ditanyakan Kepala keluarga mengenai kemungkinan adanya anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa) PENILAIAN INDIKATOR: a. pernah didiagnosis menderita Schizoprenia ? 1. Ya 2. Tidak b. Bila ya, apakah meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur ? 1. Ya 2. Tidak c. Apakah ada anggota keluarga yang di pasung? 1. Ya 2. Tidak Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Ya” maka diberi simbol Y Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Tidak” maka diberi simbol T Jika DO PIS Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman (a)PK:jawabannya “Tidak” dan (c) jawabannya “Ya”



4 7



Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan No Hasil Tim Pembina Program Terkait Lintas Program/Lintas . Analisis Keluarga Sektor • Melakukan KIE kepada • Melakukan • Kesling untuk kesehatan 1. Data keluarga terkait ODJG pemantauan rutin lingkungannya adanya Berat Melakukan • Gizi untuk memantau asupan anggota rujukan untuk gizi keluarga • Menganjurkan untuk melakukan terapi lanjutan jika • Gigi dan Mulut, untuk yang pemeriksaan dan diperlukan memastikan terdiagno pengobat • Melakukan kesehatan gigi dan mulut tidak sa ODGJ a edukasi terganggu berat teratur kepada anggota • Perkesmas, untuk kemandirian tidak Memastikan tidak keluarga dan pemantauan minum dilakuka lain dalam • Pembentukan Tim Pelaksana obat n pemasungan Kesehatan Jiwa Masyarakat secara • Memastikan obat hal (TPKJM) dengan lintas sektor teratur pasien tersedia di kemandirian sesuai dengan KMK No. 220 keluarga • Melakukan Tahun 2002 • Melakukan koordinasi pemantauan • P2M untuk memantau dengan Tim Program ketersediaan obat penyakit penyerta pada ODGJ Kesehatan Jiwa di Puskesmas berat • Melakukan updating 4 data setelah dilakukan 8 intervensi



Indikator Penderita ODGJ Mendapatkan Pengobatan dan Tidak Diterlantarkan No Hasil . Analisis 2. Data ART dipasung, tapi belum terdiagno sa ODGJ Berat



















3.



Terdiag nosa ODGJ Berat







Tim Pembina Keluarga Melakukan edukasi terkait ODGJ Berat dan pencegahannya Menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut Melakukan koordinasi dengan Tim Program Kesehatan Jiwa Melakukan updating data Melakukan edukasi terkait ODGJ Berat dan pencegahannya







• •







• • •



Program Terkait Melakukan penegakan diganosa Melakukan pencatatan dan pelaporan Melakukan pemantauan rutin bagi yang terdiagnosa ODGJ Berat Melakukan rujukan untuk terapi lanjutan jika diperlukan Melakukan edukasi Melakukan sinkronisasi data program Melakukan pencatatan dan



• • •



• •







• • •



Lintas Program/Lintas Sektor Kesling untuk kesehatan lingkungannya Gizi untuk memantau asupan gizi Gigi dan Mulut, untuk memastikan kesehatan gigi dan mulut tidak terganggu Perkesmas, untuk kemandirian dan pemantauan Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) dengan lintas sektor sesuai dengan KMK No. 220 Tahun 2002 P2M untuk memantau penyakit penyerta pada ODGJ Berat



Kesling untuk kesehatan lingkungannya Gizi untuk memantau asupan gizi Gigi dan Mulut, untuk memastikan kesehatan gigi dan mulut tidak



Indikator Keluarga Tidak Ada yang Merokok



Indikator Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok



Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah jika tidak ada seorang pun dari anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari tembakau INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA:



semua anggota keluarga PENILAIAN INDIKATOR: •







jika tidak ada ak yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau termasuk yang tidak pernah atau sudah berhenti merokok maka diberi simbol “Y” Jika ada ak yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau maka diberi simbol “T”



DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman



Definisi Program •







Tidak ada anggota keluarga yang menghisap rokok atau Hasil Produk Tembakau Lainnya (HPTL) setiap hari atau kadang-kadang Orang yang sudah berhenti merokok adalah yang sama sekali tidak menghisap rokok atau HPTL dalam 1 tahun



5 1



Indikator Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok No .



1.



H asil Ana lisis



Tim Pem bina Kelu arga • Memastikan Data anggota anggota keluarga keluarga sesuai (semua memenuhi umur) kriteria yang merokok; jika mempun ya melakukan yai tatalaksana perilaku sesuai menghis program dan ap advokasi lintas rokok/te sektor mba kau • Koord dengan dengan frekuensi Program, setiap UKBM, dan hari, pemerintah sering, desa atau • Memberikan kadanginformasi kadang. terkait Smoke Free Home,



Program Terkait



• Memberikan tatalaksana kepada anggota keluarga yang berkeinginan mengikuti program UBM • Melakukan edukasi bahaya merokok, Smoke Free Home dan Upaya Berhenti Merokok (UBM) pada saat kunjungan keluarga • Melakukan pembinaan keluarga untuk mengikuti layanan UBM di Puskesmas jika ada anggota keluarga yang merokok • Melakukan pembinaan komitmen bagi anggota keluarga perokok yang sedang dan telh mengikuti program UBM • Monitoring perubahan perilaku merokok • Mengembangkan program layanan UBM di Puskesmas yang terintegrasi dengan PANDU PTM • Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan layanan UBM



Lintas Program/Lintas Sektor



• Pem. kecamatan : - Advokasi LP/LS dalam penerapan KTR, kampanye bahaya merokok, edukasi berhenti merokok. - Pengembangan peraturan KTR jika belum ada. • Pemerintah desa dan perangkat desa (TW/RW) bersama Toma dan Toga mengembangkan Desa Tanpa Rokok melalui Perdes KTR (Ada tanda dilarang merokok di setiap rumah, tidak ada warga yang merokok di 7 tatanan KTR, warung/toko tidak mendisplay atau iklan rokok, tidak ada iklan rokok di media luar ruang) • SKPD terkait 7 tatanan KTR 5 (Dinkes, Satpol PP, Dinas 2 Pendidikan, Kanwil Agama,



Indikator Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok No Hasil Analisis . 2. Data anggota keluarga (semua • umur) yang mempunyai perilaku • menghisap rokok/ tembakau dengan frekuensi setiap hari, • sering atau kadang- kadang yang tidak sama • dengan data program Data PISPK (), data program (+), atau Data PISPK (+), data program (-)



Tim Pembina Keluarga Cek data PISPK wilayah Puskesmas Melakukan kunjungan keluarga (jika belum) Melakukan editing/updati ng data PIS-PK Melakukan intervensi lanjutan bagi anggota keluarga yang merokok



Program Terkait



Lintas Program/Lintas Sektor



• Melakukan updating data • Menyamakan DO indikator merokok program • Memastikan anggota menggunakan keluarga sesuai kriteria indikator PIS-PK merokok; jika ya melakukan tatalaksana sesuai program • Melakukan advokasi lintas sektor • Melakukan pencatatan dan pelaporan faktor risiko merokok dan kegiatan layanan UBM melalui SI PTM • Menyamakan DO indikator merokok menggunakan indikator PIS-PK



5 3



Indikator Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN



Indikator Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN



Definisi Operasional (DO) PIS-PK



Definisi Program



DEFINISI OPERASIONAL: Keluarga sudah menjadi anggota JKN adalah jika seluruh anggota keluarga tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.



Anggota /Peserta JKN adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran Jaminan Kesehatan (Perpres 82 tahun 2018)



INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: semua anggota keluarga PENILAIAN



INDIKATOR: • Jika Seluruh AK memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya maka diberi simbol “Y” • Jika ada salah satu atau seluruh AK tidak memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya maka diberi simbol “T” DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman



5 5



Indikator Keluarga Sudah menjadi Anggota JKN No. 1.



2.



Hasil Analisis



Tim Pembina Program Terkait Lintas Program/Lintas Keluarga Sektor Data PISPK (-), data Data PISPK (+), data • Melakukan koordinasi Data program (-) dengan BPJS Kesehatan kepesertaan JKN Pcare (+) • Cek data Pcare • Memastikan terkait daftar tidak sama • Melakukan crosscek kepesertaan secara antara hasil data PCare di berkala kunjungan Puskesmas dengan • Pemanfaatan NIK untuk dan keluarga dengan menggunakan NIK Mengidentifikasi penentuan kepesertaan data di Pcare JKN data kepesertaan • Memastikan JKN pendistribusian kartu • Melakukan JKN sampai ke keluarga ku tepat sasaran njungan keluarga (jika belum) • Melakukan updating data PISPK • Edukasi terkait • Memastikan • Pemerintah desa Data manfaat dan kepesertaan mengusulkan daftar keluarga/individu individu di PCare nama calon PBI yang yang belum kepesertaan JKN 5 • Jika terdaftar, pastikan konkrit. menjadi peserta • Memberikan 6 informasi tata cara apakah individu • Validasi calon PBI oleh JKN



Indikator Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air Bersih



Indikator Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air Bersih Definisi Operasional (DO) PIS-PK DEFINISI OPERASIONAL: Keluarga mempunyai akses sarana air bersih adalah adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leding PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari. INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA: • tingkat keluarga : Ketersediaan/ Kepemilikan sarana air bersih • Semua anggota keluarga : Perilaku penggunaan air bersih



PENILAIAN INDIKATOR: A. KETERSEDIAAN SARANA AIR BERSIH DI TINGKAT KELUARGA (KETERSEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN JENIS SUMBER AIR TERLINDUNG) : a.Apa tersedia sarana air bersih dilingkungan rumah? 1. Ya 2. Tidak b.Jenis sumber air terlindung? 1. Ya 2. Tidak • Jika (a) jawabannya “Tidak”  N • Jika (a) jawabannya ‘Ya” dan (b) jawabannya “Ya”  Y • Jika (a) jawabannya ‘Ya” dan (b) jawabannya “Ya”  Y B. PERILAKU ANGGOTA KELUARGA



Definisi Program AKSES RUMAH TANGGA DENGAN AIR MINUM LAYAK: Rumah tangga yang menggunakan sumber air minum yang terlindung, meliputi: (i) ledeng perpipaan (keran individual); (ii) ledeng eceran; (iii) keran umum/hydrant umum; (iv) terminal air; (v) penjual eceran; (vi) penampungan air hujan (PAH); (vii) mata air terlindungi; (viii) sumur terlindung; dan (ix) sumur bor atau sumur pompa. AKSES RUMAH TANGGA DENGAN AIR MINUM AMAN: Rumah tangga menggunakan sumber air minum layak, lokasi sumber air minum berada di dalam atau di halam rumah (on premises), tersedia setiap saat dibutuhkan, dan memenuhi syarat kualitas air minum



Indikator Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air Bersih Defisinisi Operasional PIS-PK



Definisi Program



PENILAIAN AKHIR INDIKATOR •



Jika (A) Indikator ketersediaan/kepemilikan sarana air bersih bersimbol N dan (B) indikator perilaku biasa menggunakan air bersih bersimbol Y maka diberi symbol  Y • Jika (A) ketersediaan/kepemilikan sarana air bersih bersimbol N dan (B) indikator perilaku biasa menggunakan air bersih bersimbol T maka diberi symbol  T • Jika (A) ketersediaan/kepemilikan sarana air bersih bersimbol Y dan (B) indikator perilaku biasa menggunakan air bersih bersimbol Y maka diberi simbol  Y • Jika (A) ketersediaan/kepemilikan sarana air bersih bersimbol Y dan (B) indikator perilaku biasa menggunakan air bersih indikator perilaku biasa menggunakan air bersih bersimbol T maka diberi simbol  T • Jika (A) ketersediaan/kepemilikan sarana air bersih bersimbol T dan (B) bersimbol Y maka diberi simbol  Y • Jika (A) ketersediaan/kepemilikan sarana air bersih bersimbol T dan (B) indikator perilaku DO PIS PK: Sumber Permenkes No. 39/2016 Tentang Pedoman biasa menggunakan air bersih bersimbol T maka diberi symbol  Y Penyelenggaraan PIS-PK



5 9



Indikator Akses Sarana Air Bersih No. 1.



2.



Hasil Analisis



Tim Pembina Program Terkait Keluarga • melakukan Data keluarga • Edukasi/penyuluhan koordinasi Inspeksi yang tidak dan program Kesehatan Lingkungan mempunyai atau dengan melakukan (IKL) memiliki akses untuk pembinaan • Berkoordinasi sarana air bersih • Update dengan TPK terkait keluarga memiliki hasil intervensi akses sarana air lanjut yang telah bersih dilakukan • penyuluhan, perbaikan sarana dan peningkatan kualitas air bersih • Program menggunakan data PIS-PK terkait kepemilikan air bersih. Data perilaku • Edukasi/penyuluhan Penyuluhan dan dan koordinasi motivasi anggota keluarga dengan program untuk menggunakan keluarga untuk melakukan air bersih







• • •







Lintas Program/Lintas Sektor Kerjasama dengan LS ( Kades) terkait penggunaan dana Desa 10% untuk kesehatan. Alternatif pembiayaan lainnya (wakaf air, mikro kredit) Pemanfaat dana CSR Advokasi pembentukan arisan kepemilikan Air bersih



Kerjasama dengan kader (natural leader) untuk 6 promosi pentingnya penggunaan air bersih 0



Indikator Keluarga Memiliki Akses atau Menggunakan Jamban Sehat



Indikator Keluarga Mempunyai Akses atau Menggunakan Jamban Sehat Definisi Operasional (DO) PIS-PK



Definisi Program



DEFINISI OPERASIONAL: Keluarga Mempunyai Akses atau Menggunakan Jamban Sehat adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air besar berupa kloset leher angsa atau kloset plengsengan.



AKSES SANITASI AMAN: Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga milik sendiri, menggunakan kloset leher angsa yang memiliki tangki septik dan disedot setidaknya sekali dalam 3-5 tahun terakhir atau terhubung ke Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)



INDIKATOR DITANYAKAN KEPADA : • Tingkat keluarga : Kepemilikan/ akses jamban sehat • Semua anggota keluarga: Perilaku penggunaan jamban sehat



AKSES SANITASI LAYAK SENDIRI: Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga milik sendiri, menggunakan kloset leher angsa dengan tangki septik yang belum pernah disedot (perkotaan) atau menggunakan leher angsa dengan lubang tanah/cubluk (perdesaan) Akses Sanitasi Layak Bersama: Pengguna fasilitas sanitasi bersama rumah tangga lain tertentu yang : 1) menggunakan kloset leher angsa dengan tangki septik yang belum pernah disedot (perkotaan) atau 2) menggunakan kloset leher angsa dengan lubang tanah/cubluk (perdesaan)



PENILAIAN INDIKATOR: A. KETERSEDIAAN JAMBAN DI TINGKAT KELUARGA 1. Apa tersedia JAMBAN KELUARGA? 1. Ya 2. Tidak 2. Bila ya, apa Jenis JAMBANNYA saniter (kloset/leher angsa/plengsengan) ? 1. Ya 2. Tidak • • •



AKSES SANITASI LAYAK BERSAMA: Pengguna fasilitas sanitasi bersama rumah tangga lain tertentu yang : Jika (1) jawabannya “Tidak” N 1) menggunakan kloset leher angsa dengan tangki Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya” Y septik yang belum pernah disedot (perkotaan) atau Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak” 2) menggunakan kloset leher angsa dengan lubang T



Indikator Keluarga Mempunyai Akses atau Menggunakan Jamban Sehat Definisi Operasional (DO) PIS-PK



Definisi Program



PENILAIAN AKHIR INDIKATOR •







• • • •



Jika (A) Indikator ketersediaan/kepemilikan jamban layak bersimbol N dan (B) indikator perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol Y maka diberi simbol Y Jika (A) ketersediaan/kepemilikan jamban layak bersimbol N dan (B) indikator perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol T maka diberi simbol T Jika (A) ketersediaan/kepemilikan jamban layak bersimbol Y dan (B) indikator perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol Y maka diberi simbol Y Jika (A) ketersediaan/ kepemilikan jamban layak bersimbol Y dan (B) indikator perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol T maka diberi simbol T Jika (A) ketersediaan/kepemilikan jamban layak bersimbol T dan (B) indikator perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol Y maka diberi simbol Y Jika (A) ketersediaan/kepemilikan jamban layak bersimbol T dan (B) indikator perilaku biasa BAB di jamban layak bersimbol T maka diberi



63



Indikator Keluarga Mempunyai Akses atau Menggunakan Jamban Sehat No.



Hasil Analisis



1.



Data PISPK keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat tidak sama dengan data program



2.



Data PISPK keluarga yang tidak mempunyai akses jamban sehat



Tim Pembina Keluarga Data PISPK (-), data program (+) • Cek data PISPK, dan Data program • Melakukan kunjungan/ intervensi keluarga (jika belum), • Melakukan updating data PISPK • Sinkronisasi penggunaan data



Program Terkait Data PISPK (+), data program (-) • Cek data program, • Memastikan jumlah keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat • Melakukan updating data program • Koordinasi dengan • Memastikan program untuk jumlah melakukan pemicuan, keluarga monitoring pasca yang tidak pemicuan dan verifikasi mempunyai • Edukasi/penyuluhan dan akses koordinasi dengan jamban program untuk melakukan sehat pembinaan akses jamban • Memastikan



Lintas Program/Lintas Sektor • Keterlibatan aparat desa untuk memantau kepemilikan jamban saniter.



• Kerjasama dengan organisasi sipil masyarakat dan pemdes untuk meningkatkan perlaku dalam penggunaan jamban sehat.