demonstrasi kontekstual modul 3.1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain. Kepala Sekolah 3 SMA Letjend Haryono MT. 1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral? - Saya melihat dari segi hukum , apabila kasus tersebut melanggar hukum, maka sudah tentu benar lawan salah. Namun jika masih bisa dikatakan benar lawan benar maka dilema etika - Dengan cara menganalisis apakah keputusan yang akan di ambil antara benar vs salah (bujukan moral) ataukah benar vs benar (dilema etika) - kalau dilema etika lebih menekankan pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana karena tidak ada keputusan yang salah didalamnya sedangkan bujukan moral antara benar vs salah 2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan? -Sebelum keputusan diambil terlebih dahulu dikumpulkan fakta, siapa yang terlibat, menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi dan membuat keputusan kemudian merefleksikannya serta kesemuanya harus dibawa dalam Doa. - Di awali dengan penelusuran masalah, kemudian mengidentifikasi masalah hingga terbentuklah kesimpulan dan dari kesimpulan inilah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. - Utamakan yang menjadi prioritas dengan keputusan berpihak pada murid tapi tetap memegang teguh kebijaksanaan 3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini? -Menentukan penyebab permasalahan, menentukan siapa yang terlibat , berdiskusi dengan warga sekolah, membuat beberapa solusi keputusan, menimbang lagi dari berbagai sudut pandang sebelum memutuskan dan setiap keputusan yang dilakukan dibawa dalam Doa - mengidentifikasi masalah, mengklarifikasi tujuan khusus yang di inginkan, memeriksa berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan dan melakukan keputusan - mengidentifikasi masalah kemudian melakukan diskusi dengan pihak yang terlibat untuk mengambil keputusan yang terbaik. 4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? - Dengan menelaah siapa yang terlibat, sifat urgen kasus dilema dan pengambilan alternatif diskusi - Membayangkan sosok panutan untuk mengambil keputusan secara bijaksana - Dengan mempertimbangkan situasi dan kepentingan yang terlibat 5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? - Mencari keputusan yang terbaik karena keduanya merupakan masalah yang sama-sama benar, yang harus menguntungkan kedua belah pihak. - Di saat keputusan yang diambil bertentangan dengan keputusan dari Pihak Yayasan. - Keputusan yang diambil terkadang melanggar prinsip keadilan bagi anggota yang lain karena seolah olah seperti ada perlakuan yang istimewa dari pihak pemgambilan keputusan. 6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan? -Jika masalahnya biasanya maka langsung diputuskan tapi jika masalahnya berat maka dilakukan proses seperti yang dijelaskan di poin 3 - Sesuai dengan tingkat komplekbilitas kasus yang terjadi



- Seringkali dilakukan pada saat itu juga, tapi ada juga masalah yang memang harus diselesaikan pada jadwal tertentu dan sesuai dengan keberpihakan kepada siswa. 7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika? - Selalu mengajak warga sekolah/stakeholder/wali murud/ orang –orang yang memiliki kedekatan dengan permasalahan - pihak yang terkait dengan permasalahan dan aturan yang berlaku dari Yayasan serta pola pikir dari tokoh yang di idolakan. - Wakil kepala sekoalah, keluarga dan pihak yang terkait dalam suatu permasalahan 8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika? -Saya menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah permasalah untuk dijadikan pertimbangan menentukan solusi. - setiap pengambilan keputusan harus dilakukan sesuai dengan nilai kebajikan dan berpihak pada murid -setiap mengambil keputusan pasti akan memiliki resiko, maka dari itu buatlah suatu keputusan yang paling meminimalisir resiko yang akan terjadi.



Refleksi Wawancara 1. Hal – hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pernyataanpernyataan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian, apa yang anad dapatkan ? Berdasarkan hasil wawancara dari tiga Kepala Sekolah yang berbeda, maka setiap Kepala Sekolah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan keputusan yang berpihak pada siswa, berdasarkan nilai-nilai kebajikan dan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampak negatif ketika sebuah keputusan diambil. Jika dibandingkan dengan apa yang saya pelajari di modul 3.1 maka sebenarnya secara sadar maupun tidak sadar para pemimpin sudah menerapkan beberapa hal mengenai 4 paradigma, 3 prinsip dan dan 9 langkah pengujian. Hal menarik lainnya yaitu pemimpin pembelajaran juga terkesan antusias untuk menggali pengetahuan dari CGP perihal teknik pengambilan keputusan yang diperoleh CGP di pendidikan calon Guru Penggerak. Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 1. Individu lawan kelompok (individual vs community) 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu: Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam. Uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain. 9 langkah Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan 1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. 4. Pengujian benar atau salah a. Uji Legal b. Uji Regulasi/Standar Profesional c. Uji Intuisi



d. Uji Publikasi e. Uji Panutan/Idola 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. 6. Melakukan Prinsip Resolusi 7. Investigasi Opsi Trilema 8. Buat Keputusan 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.



2. Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pemimpin yang anda wawancarai adakah sebuah persamaan atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakannya ? Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ternyata ketiga Kepala Sekolah memiliki tahapan pengambilan keputusan yang secara umum sama yaitu pada tahapan yang dimulai dari identifikasi terhadap masalah, merumuskan tujuan, merumuskan alternatif solusi, menentukan kriteria pemilihan solusi dan pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ketiga Kepala Sekolah juga memiliki ciri khas tertentu dalam mengambil keputusan, ada pimpinan yang mengedapankan diskusi terhadap permasalahan, ada pimpinan yang menonjolkan analisis permasalahan dan ada pimpinan yang juga berpatokan pada aturan dari Yayasan. Dari analisa saya, setiap pemimpin memiliki prinsip - prinsip yang menonjol dalam mengambil keputusan yang kesemuanya bertujuan mengambil keputusan yang bermuara pada nlai kebajikan, berpihak pada siswa dan meminimalisir resiko yang timbul dari keputusan. Yang paling menonjol adalah ketika Kepala Sekolah Brigjend Katamso yang selalu menenkankan bahwa setiap keputusan yang diambil harus dibawa terlebih dahulu dengan Doa. 3. Apa rencana kedepan para pemimpin dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka ? Jika sebelumnya para pemimpin mengambil keputusan sesuai dengan tahapan Kepemimpinan yaitu melalui kegiatan identifikasi awal, merumuskan tujuan, alternatif solusi, menentukan kriteria pemilihan solusi dan implementasi keputusan, maka Rencana kedepannya para pemimpin berencana mendalami dan mengambil keputusan sesuai dengan analisa permasalahan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan. Para pemimpin biasanya mengukur efektivitas pengambilan keputusan yang mereka ambil dari pengalaman dan masukan dari pihak yang terlibat didalamnya serta merefleksikan keputusan yang diambil apakah sudah sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan kebijaksanaan. 4. Bagaimana anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan anda, pada murid-murid anda dan pada kolega guru-guru anda yang lain ? kapan anda akan menerapkannya ? Dari proses pembelajaran di modul 3.1, maka cara yang pertama yang saya lakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, apakah termasuk situasi bujukan moral ataukah situasi dilema etika. Jika permasalahan yang terjadi adalah situasi dilema etika maka saya akan menganalisa permasalahan dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan kemudian mengambil keputusan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan serta kebijaksanaan. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman dari pemimpin sebelumya sangat di perlukan dalam mengambil keputusan, intinya CGP tidak bisa berdiri sendiri tapi harus berkolaborasi dalam pihak-pihak terkait. CGP juga harus membawa setiap keputusan yang akan diambil dengan Doa untuk mendapat hikmad dari yang Maha Kuasa Penerapan pengambilan keputusan dilema etika ini akan saya terapkan jika saya dihadapkan dengan masalah dilema etika baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Saya juga bersedia untuk membantu rekan sejawat untuk berdiskusi perihal pengambilan keputusan yang sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian keputusan.