Depresi Dalam Kehamilan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan, hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat. Wanita yang tidak dapat mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan mengalami depresi. Jika depresi tersebut tidak segera diatasi dengan cara yang tepat maka akan timbul gangguan jiwa (psikosis) yang menimbulkan halusinansi pada wanita tersebut. Jika telah sampai di tahap tersebut diperlukan terapi dan pengobatan khusus. Penderita biasanya sembuh setelah bayi lahir namun dalam kehamilan selanjutnya psikosa ini dapat muncul kembali. Wanita dengan gangguan psikologis seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus dan intensif agar tidak berpengaruh pada janinnya. Peran tenaga kesehatan di sini sangatlah penting untuk memotivasi dan memberikan pengobatan karena kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mencoba mengakhiri kehamilan termasuk dalam tindakan pembunuhan. B. Rumusan Masalah Dari uraian diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa definisi depresi dalam kehamilan? 2. Bagaimana etiologi depresi dalam kehamilan? 3. Bagaimana patofisiologi depresi dalam kehamilan? 4. Bagaimana faktor resiko depresi dalam kehamilan? C. Tujuan Kami membuat makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan depresi dalam kehamilan, etiologi depresi dalam kehamilan, patofisiologi dalam kehamilan, faktor resiko depresi dalam kehamilan, serta dapat mengetahui kasus depresi dalam kehamilan dan untuk melengkapi tugas askeb kehamilan patologi.



BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Depresi



Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, tidak ada gairah hidup yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulasi tertentu, pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran dalam berkarir serta menganalisa. Depresi adalah gangguan mood (perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan), kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berfikir, berperasaan, dan berprilaku). (Philip c.rice 1992 ). Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama seperti halnya pada depresi yang terjadi pada orang awam secara umum, dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Depresi biasanya muncul pada 1 dari 4 wanita yang sedang hamil dan hal ini bukan sesuatu yang istimewa. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubungan erat dengan kejadian depresi dan kecemasan selama kehamilan. Pada sebagaian dari mereka yang mempunyai riwayat depresi, hal ini dapat muncul kembali akibat dipicu oleh kesulitan hidup yang melanda Selama kehamilan dan nantinya akan menyebabkan timbulnya gejala depresi selama kehamilan. Penyakit ini sering tidak disadari karena mereka menganggap kejadian ini merupakan hal yang lumrah, padahal jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi bayi yang dikandungnya B. Etiologi Depresi dalam Kehamilan Penyebab Depresi dalam Kehamilan : 1. Faktor Biologis Adanya ketidak seimbangan di otak, pengaruh hormonal, penurunan berat badan yang drastis. 2. Faktor Psikologis Terjadi karena beban psikis sehingga dapat berdampak pada pembelajaran perilaku pada keadaan sosial. 3. Faktor Lingkungan Terjadi karena kehilangan orang yang dicinta, kehilangan pekerjaan atau paska bencana. Sebenarnya ada banyak faktor penyebab depresi pada ibu hamil. Faktor penyebab depresi pada ibu hamil memang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kendati demikian, semua faktor penyebab depresi pada ibu hamilselalu sama. Faktor penyebab depresi pada ibu hamil sangat kompleks. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenal faktor penyebab depresi pada ibu hamil. Pertama, tekanan mental yang berlebihan. Memikul beban yang harus dijalani selama 9 bulan merupakan salah satu tekanan tersendiri bagi ibu hamil. Bila tekanan mental ini tidak ditangani dengan baik, akan menimbulkan stress yang berlebihan. Nah, stress yang berlebihan inilah yang menjadi pintu masuk penyebab depresi dialami oleh ibu hamil. Kedua, perubahan hormonal. Perubahan yang terjadi pada diri sang ibu hamil akibat perubahan hormonal yang mempengaruhi perubahan secara fisik pada diri ibu itu sendiri. Misalnya adanya tanda gejala mual muntah berlebihan pada diri ibu hamil contohnya. Atau juga bisa seperti perubahan bentuk tubuh dengan badan yang semakin membesar, munculnya jerawat di wajah atau kulit muka yang mengelupas. Ketiga, kecemasan berlebihan. Rasa cemas berlebihan ini terjadi ketika nantinya akan menghadapi proses persalinan bayinya. Bila ibu kurang pengetahuan yang benar mengenai bagaimana sebuah proses kelahiran yang normal tentunya pada sebagian ibu-ibu hamil bisa menjadikan sebuah penyebab depresi tersendiri.



Keempat, kehamilan yang tidak diharapkan. Hal ini juga bisa merupakan hal yang menjadi faktor resiko timbulnya rasa cemas, sedih, stres dan depresi pada diri ibu hamil. Kehamilan yang dijalaninya saat ini adalah merupakan proses kehamilan yang tidak diharapkan. Baik itu oleh sang ibu sendiri, sang suami maupun bagi keluarganya. Kelima, faktor ekonomi. Keuangan hal ini juga bisa menjadikan penyebab paling sering terhadap para ibu hamil. Mempunyai bayi baru berarti biaya hidup akan meningkat. Banyak orangtua yang stress dan depresi karena biaya perawatan sebelum melahirkan, biaya melahirkan, perlengkapan bayi, dan jangka panjang lainnya tentang masalah keuangan seperti menabung untuk pendidikan kuliah anak, dan hal-hal lainnya yang membuat depresi yang signifikan. Hal ini dapat diperburuk jika kebetulan saat itu ayah atau kepala keluarga sedang dalam masa kehilangan pekerjaan atau ketidakbahagiaan dengan lingkungan kerja. Wanita yang mengalami depresi akan mengalami beberapa gejala berikut ini selama kurang lebih 2 minggu :  Adanya perasaan sedih. Ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan, menunjukan lebih banyak air mat a dibandingkan senyum, tidak bisa atau sulit berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan pekerjaan dan aktivitas seharihari.  Kesulitan dalam berkonsentrasi.  Tidur yang terlalu lama atau terlalu sedikit  Hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasanya digemari  Putus asa, terkadang beberapa ada yang merasa cemas  Timbul perasaan bersalah dan tidak berharga  Adanya perubahan dalam kebiasaan makan  Bahkan tidak jarang dari mereka memiliki perasaan ingin bunuh diri. Hal-hal yang bisa mencetuskan depresi selama hamil :       



Gangguan hubungan kerja Riwayat depresi baik diri maupun keluarga Pengobatan infertilitas Riwayat aborsi Pengalaman yang stressfull Adanya komplikasi dalam kehamilannya Riwayat KDRT atau trauma



C. Patofisiologi Depresi dalam Kehamilan Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama seperti halnya pada depresi yang terjadi pada orang awam secara umum, dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubungan erat dengan kejadian depresi dan kecemasan selama kehamilan. Pada sebagaian dari mereka yang mempunyai riwayat depresi, hal ini dapat muncul kembali akibat dipicu oleh kesulitan hidup yang melanda Selama kehamilan dan nantinya akan menyebabkan timbulnya gejala depresi selama kehamilan. Gangguan ini ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan atau berkurangnya dan tidak adanya minat pada aktivitas. Pasien kadang-kadang dapat sarkastik, nihilistik memikirkan hal yang sedih dan mengeluh. Mereka juga dapat tegang, kaku dan menolak intervensi terapeutik. Gejala penyertanya adalah perubahan nafsu makan dan pola tidur, harga diri yang rendah, hilangnya energi dan penurunan dorongan seksual.



Tetapi kejadian depresi ini tidak semata – mata kejadian yang muncul begitu saja. Pada beberapa kasus, depresi selama hamil tersebut dipicu oleh faktor pencetus seperti adanya masalah dengan suami mereka atau ibu hamil memang mempunyai riwayat depresi pada keluarganya. Beberapa kepustakaan banyak menyebutkan adanya riwayat kegagalan dalam kehamilan juga dapat memicu untuk timbulnya depresi selama masa kehamilan. Selain itu kejadian hidup yang berat, adanya komplikasi selama kehamilan juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya depresi selama kehamilan. D. Faktor Resiko Depresi dalam Kehamilan Faktor yang berpengaruh depresi dalam kehamilan yaitu : 1. Perubahan hormon yang mempengaruhi mood ibu secara keseluruhan sehingga si ibu sering merasa kesal, jenuh, atau sedih. 2. Keadaan fisik yang berubah saat hamil Menjelang usia kehamilan tertentu, ibu mengalami sulit tidur. Ini tentu menyebabkan si ibu keesokan harinya akan merasa amat letih, ada lingkaran hitan di mata, dan kulit muka menjadi kusam. Adanya masalah-masalah pada kandungan seperti kandungan lemah, sering muntah pada awal kandungan, dan masalah-masalah lain juga bisa menyebabkan depresi. Ibu akan terus-menerus mengkhawatirkan keadaan anak dan ini akan membuat dia merasa tertekan. Faktor risiko terkuat untuk depresi selama kehamilan adalah riwayat depresi. Faktor risiko lain termasuk riwayat keluarga depresi atau gangguan bipolar, masa penganiayaan, ibu tunggal, memiliki lebih dari tiga anak, merokok, pendapatan rendah, usia yang lebih muda dari 20 tahun, dukungan sosial tidak cukup, dan domestik violence. Konsekuensi dari depresi selama kehamilan termasuk kesulitan melakukan kegiatan yang biasa dan kegagalan untuk mencari perawatan sebelum melahirkan, diet yang tidak memadai, penggunaan tembakau, alkohol, dan zat-zat berbahaya lainnya, dan risiko menyakiti diri atau suicide. Depresi dapat mempengaruhi pertumbuhan janin serta temperamen bayi dan perilaku pada anak-anak. Risiko Yang Terkait Dengan Depresi Yang Tidak Diobati Depresi yang tidak diobati selama kehamilan telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko keguguran, berat lahir rendah, prematur dan kelahiran. Bayi dari ibu depresi, dibandingkan dengan ibu yang tidak depresi, telah dilaporkan memiliki peningkatan iritabilitas, ekspresi wajah sedikit, dan lebih tinggi levels, kortisol dan beresiko untuk masa perkembangan. Namun, beberapa dari temuan ini berpotensi dikacaukan oleh faktor-faktor lain yang terkait dengan kedua depresi dan hasil-hasil yang merugikan, seperti penggunaan alkohol atau obat terlarang dan obesitas.



BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TM I



PADA NY. X G1 P0 A0 UK 8 MINGGU KEHAMILAN DENGAN DEPRESI RINGAN DI BPM NY.A TEGAL SELATAN TAHUN 2015



Tanggal



: 2 Oktober 2015



Pukul



: 10.00 WIB



Tempat: BPM Ny. A



DATA PASIEN Nama



: Ny.X



Nama



: Tn.B



Umur



: 23 tahun



Umur



: 25 tahun



Agama



: Islam



Agama



: Islam



Suku bangsa : Jawa



Suku Bangsa : Jawa



Pendidikan



: SMA



Pendidikan



: SMK



Pekerjaan



: IRT



Pekerjaan



:Montir bengkel



Alamat



: Jalan Cucut 12/07



Data Subjektif     



Ibu mengatakan bernama Ny.X umur 23 tahun Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama Ibu mengatakan bila kehamilannya sudah 2 bulan Ibu mengatakan cemas dan takut, serta sulit tidur. mengeluh takut dan cemas terhadap kehamilannya. Ibu mengatakan sulit tidur dan nafsu makan berkurang.



Data Objektif KU



: Sedang



S



: 36,3oC



TD



: 120/100 mmHg



R



: 21x/menit



N



: 84x/menit



DJJ



: 130x/menit



TFU



: 14 cm



ASSESMENT Ny. X umur 23 tahun G1 P0 A0 hamil 8 minggu, kehamilan dengan depresi ringan Masalah



: Ibu sulit tidur dan nafsu makan berkurang



Kebutuhan



:   



Diagnosis Potensial



KIE pemenuhan nutrisi KIE istirahat KIE mengurangi rasa cemas



: Potensial terjadi depresi berat atau psikosis



PLANNING 1. Memberitahu ibu kondisinya saat ini kurang baik yaitu ibu mengalami gangguan kejiwaan ringan. Evaluasi : Ibu mengerti dan mau menerima keadaannya saat ini. 2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan zat besi seperti susu, telur, daging, sayuran hijau, buah-buahan dan kacang-kacangan. Evaluasi : Ibu bersedia mengkonsumsi makanan seperti yang sudah dijelaskan bidan. 3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 1 jam di siang hari dan 8 jam di malam hari, serta mengurangi aktifitas yang berat. Evaluasi : Ibu bersedia untuk tidur cukup dan akan mengurangi aktifitasnya di dalam maupun di luar rumah. 4. Memberikan ibu support mental dengan meyakinkan ibu untuk tidak terlalu banyak pikiran dengan mengalihkan pada kegiatan bersama keluarga, serta memberitahu ibu untuk menceritakan semua hal yang dirasakan kepada orang terdekat ibu. Evaluasi : Ibu bersedia untuk melakukan kegiatan bersama-sama keluarganya menceritakan semua perasaannya kepada orang terdekat yaitu suami 5. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kegiatan yang dapat merelaksasikan pikiran dan hatinya agar rasa cemas dan takutnya berkurang, seperti Yoga atau pijat refleksi. Evaluasi : bersedia mengikuti kegiatan Yoga atau pijat refleksi 6. Menganjurkan ibu datang berkonsultasi dengan psikiater untuk mengetahui dan mengatasi keadaannya lebih lanjut. Evaluasi : Ibu bersedia untuk berkonsultasi dengan psikiater 7. Memberikan suplemen Fe “Hemavort” sebanyak 10 tablet, 1×1, diminum sebelum tidur Evaluasi : Ibu bersedia meminum suplemen yang sudah diberikan bidan sesuai aturan 8. Meminta ibu untuk datang kembali 2 minggu lagi atau segera jika ada keluhan. Evaluasi : Ibu bersedia datang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan



BAB IV PEMBAHASAN Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, tidak ada gairah hidup yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulasi tertentu, pengurangan aktifitas fisik ataupun mental dan kesukaran dalam berkarir serta menganalisa.



Wanita yang mengalami depresi akan mengalami beberapa gejala berikut ini selama kurang lebih 2 minggu :  Adanya perasaan sedih. Ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan, menunjukan lebih banyak air mata dibandingkan senyum, tidak bisa atau sulit berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.  Kesulitan dalam berkonsentrasi.  Tidur yang terlalu lama atau terlalu sedikit  Hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasanya digemari  Putus asa, terkadang beberapa ada yang merasa cemas  Timbul perasaan bersalah dan tidak berharga  Adanya perubahan dalam kebiasaan makan  Bahkan tidak jarang dari mereka memiliki perasaan ingin bunuh diri. Berdasarkan dasar teori dengan contoh kasus yang kami kerjakan pada dasarnya saling berkesinambungan. Teori mengajarkan bagaimana etiologi, faktor penyebab, dan faktor resiko. Saat menemukan kasus dengan masalah tersebut kita bisa melihat bagaimana teori mengajarkan dan cara penyelesaian penanganan masalah tersebut dengan baik.



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hamil merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dalam siklus hidup wanita. Kehamilan merupakan kejadian alamiah yang terjadi akibat bertemunya sel ovum dan



sperma sehingga terjadi pembuahan. Wanita yang tidak dapat mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan mengalami depresi. Depresi yang tidak diobati selama kehamilan telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko keguguran, berat lahir rendah, prematur dan kelahiran. Wanita dengan gangguan psikologis seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus dan intensif agar tidak berpengaruh pada janinnya. Peran tenaga kesehatan di sini sangatlah penting untuk memotivasi dan memberikan pengobatan karena kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mencoba mengakhiri kehamilan termasuk dalam tindakan pembunuhan. B. Saran Dalam hal ini diharapkan kepada bidan untuk lebih mampu mengenali tanda dan gejala serta mampu melakukan penanganan depresi dalam kehamilan. Dan juga diharapkan kepada bidan agar lebih mampu menjadi pendengar yang baik bagi pasien.