Deskripsi Diri TKS  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama: Gerri Gusti Agung No. Peserta: ________________



DESKRIPSI DIRI



PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL RI 2019



DESKRIPSI DIRI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS)



PETUNJUK UMUM  Deskripsi diri dibuat berdasarkan praktik pelayanan nyata yang anda sedang atau telah lakukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial  Kasus yang disajikan merupakan kasus nyata dan bukan hasil rekaan.  Kasus yang disajikan pada bagian A, B, dan C harus berbeda.  Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.



A.



PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN 1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihakpihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah tersebut). Deskripsi Kasus 1: Kasus masalah keluarga miskin yang belum mendapatkan bantuan PKH ataupun bantuan Lainya Kasus ini terjadi hampir setiap saat pada waktu ke masyarakat, terjadi di hampir semua desa dampingan saya, terjadi pada lansia dan keluarga miskin lainya, kasus ini terjadi karena belum terdata pada data penerima bantuan PKH ataupun Lainya. 2. Berdasarkan kasus 1, jelaskan: a. Penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan kasus 1 yang ditangani. 1) Sebutkan dan jelaskan setidaknya 3 (tiga) teori/konsep-konsep yang relevan dengan kasus 1 (minimal 150 kata). Deskripsi isi teori/ konsep-konsep: [1] 1. Teori Konflik Menurut teori ini, masalah sosial yang akan muncul dari berbagai macam konflik sosial, yaitu konflik kelas, konflik etnis dan konflik gender. Ada dua perspektif dalam teori konflik, yaitu teori Marxis dan teori Non-Marxis. Teori Marxis terjadi karena adanya ketidaksetaraan dalam kelas sosial. Oleh karena itu, Teori Marxis muncul untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat ketidaksetaraan tersebut. Berbeda dengan Teori Marxis, teori Non-Marxis ini berfokus pada konflik antar kelompok sosial di masyarakat. Konflik tersebut disebabkan oleh kepentingan yang berbeda antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok yang lain. 2. Teori Interaksi Simbolis Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam sebuah situasi tertentu. Ada dua paham dalam teori ini yang mengkaji tentang masalah sosial. Teori pertama adalah teori pelabelan (labelling theory). Menurut teori pelabelan, sebuah kondisi sosial di dalam masyarakat dikatakan bermasalah karena kondisi tersebut sudah dianggap sebagai suatu masalah dan menimbulkan banyak masalah sosial. 3. Teori Fungsionalis Teori ini mengemukakan bahwa semua bagian di masyarakat mempunyai fungsinya masing-masing dalam masyarakat tersebut. Semua bagian masyarakat ini saling bekerjasama untuk membangun tatanan sosial yang stabil dan harmonis. Jika terdapat Satu elemen dari masyarakatnya tidak memfungsikan tugasnya dengan baik, maka dapat menimbulkan ketidakteraturan di sebuah keadaan sosial. Pada akhirnya ketidakteraturan itu menimbulkan suatu bentuk masalah sosial.



2) Uraikan penggunaan teori/ konsep-konsep tersebut dalam pemberian pelayanan pada kasus 1 yang telah atau sedang anda lakukan (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teori/ konsep-konsep: [2] Dalam menerap teori yang ada dalam menyelesaikan masalah sosial kita selalu menerapkan teori yang tepat dan bisa dingunakan dengan baik kepada masyarakat. Dan dalam penerapan teori ini masalah yang kita hadapai dapat selesai dengan baik, tanpa menimbulkan masalah yang baru. Dalam penerapan teori konflik yaitu kita melihat sumber masalah yang terjadi dan akbibat yang akan di timbulkanya. Kemudian teori interaksi kita melihat masalah yang muncul dari sikap individu di dalam bermasyarakat yang kurang baik sehingga menimbulkan masalah sosial yang serius. Kemudian penerapan teori fungsionalis yaitu masalah yang muncul akibat suatu individu dalam berinteraksi sosial tidak menjalankan fungsinya dengan baik dan benar



3) Sebutkan dasar pertimbangan anda dalam penggunaan teori/konsep untuk kasus 1 (minimal 150 kata) Deskripsi dasar pertimbangan: [3] Dalam menangani kasus data yang tidak valid atau banyak masyarakat yang berhak menerima bantuan tetapi belum terdata dan tidak mendapakan bantuan yaitu teori konflik, teori Interaksi Simbolis dan teori Fungsionalis Karena dari ketiga teori tersebut kita dapat menemukan penyebab terjadinya masalah sosial dan masalah yang kita hadapi dapat kita simpulkan bahwa itu adalah benar-benar masalah sosial yang perlu kita selesaikan dimasyarakat. Dan juga dengan ketiga teori tersebut masalah sosial dapat kita selsaikan mulai dari penyebab masalah dan kita dapat mecari jalan keluar yang tepat dalam membantu mengatasi masalah sosial tanpa menimbulkan masalah yang baru, dan masyarakat itu terbantu dengan baik. b. Implikasi penggunaan teori/konsep terhadap capaian praktik anda sebagai TKS dalam penanganan kasus 1 1) Uraikan implikasi penggunaan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah atau sedang anda lakukan terhadap capain penanganan kasus 1 (minimal 150 kata)



Deskripsi implikasi penerapan pengetah [4] Dalam hal pengimplikasian pengetahuan saya tentang masalah sosial yang saya hadapi ini tidak saya gunakan karena saya belum memiliki pengetahuan yang mendalam di bidang kesejahteraan sosial. Jadi dalam penyelesaian masalah ini saya hanya mengunakan pengalaman saya saja sebagai pendamping pkh, dari pengalaman saya dan kerjasama saya dengam pihak-pihak terkait seperti dinas sosial masalah yang saya hadapi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dan masyarakat bisa terbantu, tetapi saya ingin kedepanya pengetahuan saya tentang masalah sosial sangat ini saya pelajari. Karena jika kita memiliki pengalaman tetapi tanpa di sertai pengatahuan proses dalam penyelasaian masalah sosial kurang maksimal hasilnya. Tetapi jika pengalaman disertai dengan pengetahuan hasilnya lebih baik dan tepat sasaran



2) Uraikan implikasi jika tidak menggunakan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah atau sedang anda lakukan terhadap capaian penanganan kasus 1 (minimal 150 kata) Deskripsi implikasi tanpa penerapan pengetahuan: [5] Implikasi yang saya gunakan yang tidak mengunakan pengetahuan adalah pengalaman saya sebagai pendamping pkh karena dari segi pengetahuan saya tentang masalah sosial belum ada terutama dari segi pendidikan saya tidak berasal dari kesejahteraan sosial atau pendidikan sosial lainya. Oleh karena itu dalam penyelesaian masalah tersebut saya gunakan pengalama dan pengetahuan saya selama menjadi pendamping pkh, karena jika ada yang berhak menerima bantuan seperti pkh tetapi tidak terdapat dalam data awal (eklusion error) maka secara otomatis tidak bisa kita jadikan penerima manfaat pkh walaupun semua persyaratan untuk menjadi peserta ada (seperti kasus yang saya temukan di atas). Maka dari itu saya berinisiatif untuk berkoordinasi dengan dinas sosial untuk mendpatkan bantuan sosial lainya.



B.



PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN 1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihak-



pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah tersebut). Deskripsi Kasus 2: Kasus yang pernah saya hadapi adalah masalah yang sering di alami oleh KPM PKH salah satunya adalah anak putus sekolah yang diakibatkan oleh kurangnya biaya untuk memenuhi kebutuhan sekolah. masalah ini terjadi hampir di setiap desa yang saya dampingi, untuk mengatasi masalah tersebut saya berkoordinasi dengan dinas pendidikan apakah ada bantuan tambahan yang bisa diterima atau diberikan untuk anak KPM PKH yang putus sekolah. 3. Berdasarkan kasus 2, jelaskan: c. Penerapan metode/teknik pada tahap awal yang relevan dengan kasus 2 yang ditangani. 1) Sebut dan jelaskan metode/teknik yang relevan dengan kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan metode/teknik pada tahap awal: [6] Teknik yang saya terapkan dalam kasus anak yang putus sekolah tersebut adalah teknik wawancara dan observasi, alasan saya memilih teknik wawancara adalah dengan melakukan wawacaran kepada orang tua dan anak yang mengalami putus sekolah secara langsung saya akan mendapatkan informasi yang lebih akurat dan teknik observasi saya bisa melihat langsung keadaan keluarga tersebut apakah alasan yang mereka berikan saat wawancara sama dengan keadaan yang sebenarnya, saya juga melakukan wawancara terhadap pihak sekolah anak yang putus sekolah tersebut, apakah anak tersebut benar-benar putus sekolah atau di keluarkan oleh sekolah akibat sesuatu kasus yang melanggar peraturan sekolah, dari teknik yang saya terafkan saya mendapatkan informasi yang tidak sepihak, jika hasil wawancara terhadap anak dan keluarga sama dengan pihak sekolah maka hasil yang di dapatkan lebih tepat sasaran.



2) Uraikan dampak penerapan metode/teknik tersebut terhadap proses penanganan kasus selanjutnya (minimal 150 kata)



Deskripsi dampak penerapan metode/teknik pada tahap awal: [7] dari hasil yang telah saya dapatkan dari hasil wawancara dan observasi sebelumnya, jika hasil yang didapatkan bahwa anak yang saya tangani benarbenar mengalami putus sekolah akibat kurangnya biaya untuk memenuhi kebutuhan sekolah. maka saya akan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti dinas pendidikan bahwa anak KPM yang saya dampingi mengalami putus sekolah, maka saya mengusulkan apakah ada bantuan yang bisa diberikan kepada anak tersebut agar tersebut bisa memenuhi kewajiban untuk menempuh pendidikan minimal 12 tahun yaitu sekolah sampai tamat SMA, karena dalam Program Keluarga Harapan KPM yang menerima seharusnya menerima bantuan Komplementaritas lainya seperti Kartu Indonesia Pintar untuk anak sekolah, Kartu Indonesia Sehat untuk memenuhi kesehatan keluarga yang lebih baik. serta bantuan sosial lainya agar KPM PKH kedepanya bisa lebih sejahtera.



b. Penerapan metode/teknik pada tahap identifikasi masalah, serta identifikasi sumber dan potensi yang anda gunakan dalam upaya mengatasi kasus 2. 1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi masalah yang ada pada kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi masalah: [8] saya mewancarai orang tua anak yang putus sekolah menanyakan, sejak kapan anaknya putus sekolah dan apa penyebab anak mereka berhenti sekolah, apakah jika ada bantuan yang bisa membantu anak meneruskan sekolah apakah orang tua mengizinkan anaknya untuk bersekolah kembali, selanjutnya saya mengobservasi keadaan keluarga sesuai dengan pernyataan yang telah diberikan. kemudian saya mewawancarai anak yang putus sekolah apakah di berhenti sekolah benar-benra karena biaya atau disebabkan oleh keadaan yang lain, dan apakah anak tersebut masih mempunyai keinginan untuk bersekolah kembali. karena hal pertama yang perlu kita perhatikan adalah keinginan dan semangat anak untuk melanjutkan sekolah, karena jika anak tersebut sendiri sudah tida ingin bersekolah lagi, semua yang kita lakukan akan percuma.



2) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi sumber dan potensi yang terkait dengan pemecahan kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi potensi dan sumber: [9] selanjutnya saya berkoordinasi dengan pihak sekolah bagaimana jika anak yang putus sekolah tersebut ingin malanjutkan kembali bersekolah, dan pihak sekolah akan memberikan kembali kesempatan anak tersebut untuk bersekolah kembali dengan menjutkan kelas yang terakhir ditinggalkan, kemudian berkoordinasi dengan pihak dinas pendidikan bantuan apakah yang bisa di dapatkan oleh anak ini, dan bantuan yang di dapatkan adalah bantuan prorgam indonesia pintar dengan kartu indonesia pintar. dengan adanya izin pihak sekolah untuk melanjutkan sekolah dan adanyan bantuan dari dinas pendidikan berupa kartu indonesia pintar, maka anak yang putus sekolah akan bisa untuk melanjutkan sekolah kembali dan dengan bantuan yang ada bisa meringankan beban keluarga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak.



c. Penerapan metode/teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang sedang atau telah anda lakukan dalam penanganan kasus 2.



1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses penyusunann rencana intervensi dalam upaya penanganan kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teknik dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi: [10] Metode wawancara adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan lisan atau dengan kata lain adalah wawancara atau tanya jawab yang berguna untuk melengkapi keterangan penyelidikan dengan menggunakan metode observasi. Apa yang belum jelas dari pengamatan atau penyelidikan dapat ditanyakan pada metode wawancara sehingga antara metode observasi dan metode wawancara saling melengkapi. Wawancara di sini adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Jadi wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan. Metode wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada informan yang diwawancarai



2) Jelaskan metode dan teknik yang anda gunakan pada pelaksanaan intervensi ada kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teknik intervensi: [11] Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya atau metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan bahan-bahan tertulis. Dengan demikian yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data atau penelitian yang berbentuk dokumen-dokumen untuk memperoleh berbagai keterangan atau informasi yang di perlukan. Sehingga dengan adanya dokumetasi yang lengkap dan akurat maka dalam melakukan tindakan penyelesaian masalah dapat dilakukan dengam baik dan cepat, jika kita memiliki data yang lengkap maka kebutuhan atau tujuan yang ingin kita capai dapat terlaksana dengam baik dan tepat sasaran.



C.



PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PELAYANAN 1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihakpihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah tersebut). Deskripsi kasus 3: Kasus yang pernah terjadi selama saya menjadi pendamping pkh adalah bantuan pkh yang diterima tidak sesuai dengan kategori yang ada atau bantuan yang diterima kurang. Ini terjadi pada salah satu kpm dampingan saya, dalam hal ini dalam menyelesaikan masalah kami bekerja sama dengam lembaga penyalur bantuan yaitu himbara kemudian koordinator pkh kabupaten dan kpm bersangkutan itu sendiri. Masalah ini terjadi di akibat kesalahan aplikasi yang eror sehingga menyebabkan data salah. Dan cara penyelesaianya kami perbaiki data dan mengusulkan kembali untuk diberikan bantuan yang kurang tersebut.



2. Berdasarkan kasus 3, jelaskan: a. Penerapan nilai umum terkait dengan klien: Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan klien (minimal 150 kata) [12] Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan klien: Jadi nilai juga harus digunakan dalam praktik pekerjaan sosial seperti melalui penghargaan, martabat, individualisasi, hak untuk menentukan diri sendiri, dan hak terhadap penghargaan (self determination), dan pekerja sosial harus konsen dengan nilai masyarakat, nilai pribadi, nilai klien, dan nilai diri sendiri. Hal tersebut dilakukan dengan berbekal kode etik dan teori. Suatu profesi mempunyai kode etik yaitu pengaturan yang mengikat, yang dapat ditegakkan, dan sistematik yang memaksa prilaku etik oleh anggota-anggotanya. Maka dari itu usaha pekerjaan sosial berdasarkan dua nilai yaitu harkat dan martabat individu serta tanggung jawab sosial dan semua nilai itu harus diterapkan dengan baik agar masalah masalah yang ada bisa diselesaikan dengan baik.



b. Penerapan nilai terkait dengan teman sejawat: Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan teman sejawat (minimal 150 kata) [13] Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan teman sejawat: Pekerja sosial sebaiknya memperlakukan teman sejawat dengan penuh penghargaan, hormat dan adil serta percaya. Pekerja sosial harus bekerjasama dengan teman sejawat untuk meningkatkan kepentingan profesional. Pekerja sosial harus menjaga kerahasiaan yang dikemukakan oleh teman sejawat dalam kaitan dan hubungan dan transaksi profesional mereka. Pekerja sosial harus menciptakan dan memelihara kondisi praktek sehingga mempermudah teman sejawat dalam melaksanakan etika dan kompetensi profesionalnya. Pekerja sosial harus menghormati pandangan dan teman sejawat. Pekerja sosial harus bertindak sesuai dengan kepentingan, karakter dan reputasi teman sejawat. Pekerja sosial harus menjadi wasit atau penengah bila ada konflik di antara teman sejawat yang memerlukan pemecahan menurut pertimbangn profesional. Pekerja sosial harus menghormati dan bekerjasama dengan teman sejawat dari profesi lain sehingga mereka juga bisa menghormati terhadap teman sejawat sesama pekerja sosial.



c. Penerapan nilai terkait dengan lembaga tempat bekerja: Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan lembaga tempat bekerja (minimal 150 kata) [14] Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan lembaga tempat bekerja: Seorang pekerja sosial hendaknya mampu untuk memberikan pelayanan terbaik agar lembaga tempatnya bekerja bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kita sebagai pekerja sosial harus menunjukan loyalitas kita kepada lembaga tempat bekerja, dengan mematuhi aturan yang ada, cepat melakukan tindakan penyelesaian masalah jika terjadi suatu masalah baik di lapangam atau pun sesama rekan pekerja sosial lainya. Kita harus selalu menjaga rahasia contohnya jika data atau masalah yang kita tangani ini berkaitan dengan harga diri maka kita harus merahasiakanya. Kemudi kita selalu memberikan pelayanan atau pengabdian yang maksimal terhadap lembaga tempat kita bekerja sehingga apa yang kita kerjakan memberikan kepuasan dan kepcayaan suatu lembaga atas apa yang telah kita kerjakan.



PERNYATAAN TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL Saya Tenaga Kesejhateraan Sosial yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak benar Bengkulu, Mei 2019 Tenaga Kesejahteraan Sosial,



Gerri Gusti Agung