Di Bawah Bayang-Bayang Ratu Intan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Judul Buku



: Di Bawah Bayang-Bayang Ratu Intan, Proses Marjinalisasi Pada Masyarakat Terasing



Pengantar



: Meutia Farida Swasono



Penerbit



:Yayasan Obor Indonesia



Tahun Terbit : 1998 (Edisi Pertama) Judul Asli



: In The Realm of the Diamond Queen, Marginality in an Out-ofthe-Way Place



Penulis



: Anna Lowenhaupt Tsing



Pada buku ini yang ditulis Anna, menjelaskan bagaimana orang dayak yang hidup di hutan hujan pegunungan meratus (Kal-Sel) berjuang menghadapi marjinalisasi. Anna menyebut mereka “Orang Meratus” (Supaya tidak merendahkannya), dikarenakannya negara serta nasyarakat lainnya menyebut mereka orang primitif, orang pinggiran, orang gunung, suku terasing yang istilah ini tentunya semakin meminggirkan orang meratus. Anna membahas mengenai konstruksi kebudayaan dan politik marjinalitas. Inilah uraian mengenai proses marjinalisasi orang meratus manakala pandangan hidup mereka terdampar ke tepi dan terpinggir. Adapun bentuk sikap orang meratus menghadapi marjinalisasi adalah dengan protes, penafsiran kembali, dan rasionalisasi penyingkiran tersebut. Salah satu tokoh yang utama di angkat disini adalah Uma Adang. Uma Adang memiliki sesuatu yang khas pada dirinya, memiliki potensi spiritual serta juga sangat disegani dan dihormati oleh orang meratus. Dalam menjalani aktivitas kehidupan sosialnya, Uma adang terinspirasi dengan Ratu Intan. Sang ratu ialah tokoh zaman silam yang telah membawa masyarakat setempat menuju kearah kemakmuran dan mampu meungguli laki-laki dalam memimpin masyarakat. Secara utuh buku yang ditulis Anna ini menunjukkan keberpihakannya kepada orang meratus, yang merasakan kegetiran akibat tantangan yang mereka hadapi.