Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Program Profesi Ners Departemen Keperawatan Jiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Program Profesi Ners Departemen Keperawatan Jiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan [PDF]

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) BERMAIN “ESTAFET BOLA” GAMES PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUS

9 0 202 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) BERMAIN “ESTAFET BOLA” GAMES PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI, HARGA DIRI RENDAH, DAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI PANTI GRAMESIA CIREBON 2021



Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Program Profesi Ners Departemen Keperawatan Jiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan



Oleh: MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS REGULER



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN KUNINGAN 2020 – 2021



PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK A. TOPIK KEGIATAN Topik kegiatan ini dilakukan dengan melakukan terapi yang di beri nama “ESTAFET BOLA”. Adapun dalam setiap kegiatan diselingi dengan yel-yel yang dapat membangkitkan semangat para peserta terapi aktivitas kelompok. B. TUJUAN 1. Tujuan umum a. Klien mampu melatih konsentrasi b. Klien mampu bekerja sama dengan klien yang lain c. Klien merasa terhibur dalam permainan 2. Tujuan khusus a. Klien mampu memahami perintah leader b. Klien mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk melaksanakan perintah leader c. Klien mampu mempertahankan kontak mata saat berinteraksi dengan klien yang lain d. Klien mampu mengenal nama dan nama-nama teman yang lainnya. e. Klien mampu mengemukakan pendapat tentang permainan yang telah dilakukan f. Klien mampu mengikuti aturan selama permainan C. LANDASAN TEORITIS Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan jiwa. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.



1



Terapi bermain adalah metode terapi yang menyenangkan bagi pasien yang dilakukan setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi pasien untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial. Tujuan



terapi



mengekspresikan



bermain



keinginan,



diantaranya perasaan



dan



adalah



:



fantasi,



(a)



dapat



(b)



dapat



mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat, (c) agar pasien dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit. D. KRITERIA 1. Karakteristik Klien a. Peserta adalah klien yang dirawat di Panti Gramesia b. Kriteria Inklusi -



Klien yang sudah mampu berinteraksi dengan klien lain.



-



Klien dengan kondisi yang stabil.



-



Klien bersedia mengikuti permainan.



c. Kriteria Ekslusi -



Klien



dengan



gangguan



mental



yang



belum



mampu



berinteraksi dengan orang lain. -



Klien dengan gangguan mental.



-



Klien yang memiliki keterbatasan dalam bergerak.



2. Proses Seleksi a. Menyeleksi klien sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. b. Mengidentifikasi nama klien dan masalah keperawatan yang dialami. c. Membuat kontrak waktu dengan klien. E. PENGORGANISASIAN 1. Waktu a. Hari/ Tanggal



: Selasa, 19 Januari 2021 pukul 12.30 WIB s.d



b. Tempat



13.00 WIB.. : Ruang Tengah Panti Gramesia 2



2. Tim Terapis dan Perannya a. Leader Rendi, S.Kep b. Co – leader Nadian, S.Kep c. Observer Warnoto, S.Kep d. Operator Kori Hasanah, S.Kep e. Fasilitator Erisa Apriliani, S.Kep Ine Sintia Julianti, S,Kep Lucyana Imaniar, S,Kep Nurlela, S.Kep Sri Herlina, S.Kep Wulan Septiani, S.Kep Fachrul Alif Rizaldy, S.Kep Nursalim, S.Kep Halma Nurlaela, S.Kep Lustiani, S.Kep Nadya Vega Lestari, S.Kep Ratnengsih, S.Kep Silvy Rohmatul Awalia, S.Kep 3. Uraian Tugas Pelaksana a. Leader Tugas: 1) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai. 2) Memberikan motivasi kepada anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya.



3



3) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib. 4) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok. 5) Menjelaskan permainan. b. Co – Leader Tugas: 1) Membantu leader mengorganisasi kegiatan 2) Apabila terapi aktivitas pasif diambil oleh co-leader 3) Menggerakan anggota kelompok 4) Membacakan aturan main. c. Observer Tugas: -



Mengobservasi dan mencatat jalannya proses kegiatan.



-



Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung.



-



Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok.



-



Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out.



d. Fasilitator Tugas: -



Memfasilitasi klien yang kurang aktif.



-



Memberikan stimulus pada anggota kelompok.



-



Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan.



F. MEDIA TERAPI Terapi Bermain “ESTAFET BOLA” hanya menggunakan bola dan musik dalam menyampaikan permainan dan konsenterasi dari semua peserta. G. METODE TERAPI Terapi Bermain: “ESTAFET BOLA” dilakukan dengan cara yang cukup mudah. Adapun cara – cara tersebu adalah:



4



1. Seluruh peserta dan terapis berkumpul dengan membuat lingkaran besar. 2. Peserta dan terapis duduk pada tempat sesuai dengan denah yang sudah ditentukan. 3. Sebelum permainan dimulai leader membacakan tata tertib selama permainan berlangsung. 4. Kegiatan dimulai dengan mengucapkan basmallah yang dipimpin oleh leader. 5. Leader memimpin jalannya kegiatan. 6. Pertama, melakukan yel-yel sebagai tanda akan masuk kedalam permainan inti. “Panti Gramesia” Kreatif, Inovatif, Ceria (sambil mengangkat satu tangan tangan ke atas) 7. Setelah cek semangat peserta, masuk ke permainan “ESTAFET BOLA”. a. Tangan kanan pserta diletakan didepan diatas lutut , sedangkan tangan kiri disimpan dibelakang badan. b. Apabila leader menyebutkan “MULAI” maka musik dinyalakan dan para peserta mulai menestafetkan bola yang dipegang oleh tangan kanan nya. c. Apabila music berhenti maka peserta yang memegang bola mendapatkan hukuman yang telah ditentukan. d. Selain itu peserta yang menjatukan bola dan memegang bola dengan tangan kiri maka peserta tersebut mendapatkan hukuman juga. 8. Kegiatan dilakukan sehingga pasien tertawa dan bahagia. 9. Metode pelaksanaan dilakukan sesuai dengan instruksi dari leader. H. SETTING TEMPAT



5



Gambar 1. Setting Tempat Pelaksanaan TAK Bermain Keterangan: : Leader : Co – Leader : Observer : Operator : Klien : Fasilitator



I. TATA TERTIB TAK 1. Peserta bersedia mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok. 6



2. Peserta hadir 5 menit sebelum acara dimulai. 3. Peserta tidak boleh makan, minum ataupun merokok. 4. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai. 5. Meminta izin dengan mengacungkan tangan ketika ingin ke toilet. 6. Seluruh peserta harus bermain secara sportif 7. Peserta harus menerima keputusan dan hasil akhir 8. Jika ada peserta yang melakukan hal – hal yang mengganggu jalannya TAK, maka anggota tersebut dikeluarkan dari kegiatan terapi. 9. Apabila waktu TAK telah habis sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati, tapi TAK belum selesai, akan diminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK sampai selesai. J. PROSES PELAKSANAAN 1. Orientasi a. Salam perkenalan/ salam terapeutik b. Validasi dan menanyakan perasaan klien c. Kontrak waktu d. Penjelasan tujuan diadakan TAK dan aturan mainnya. 2. Kerja Langkah – langkah kegiatan sebagai berikut: a. Fasilitatir mengajak peserta untuk kumpul b. Klien dikumpulkan di ruang tengah Panti Gramesia c. Leader memimpin jalannya kegiatan d. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. 3. Terminasi a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. b. Evaluasi respons objektif (observasi perilaku klien selama kegiatan dikaitkan dengan tujuan). c. Rencana tindak lanjut (apa yang akan dilakukan setelah TAK). d. Kontak yang akan datang (dilakukan oleh perawat atau mahasiswa lain).



7



K. PROGRAM ANTISIPASI 1. Bila anggota menghindar setiap pertemuan, maka leader harus memberitahukan anggota tersebut dan mengatur mereka. 2. Bila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang membicarakan hal lain dalam diskusi, leader harus memfokuskan pembicaraan. 3. Bila ada anggota yang menggunakan kekerasan fisik, maka leader menegaskan bahwa hal tersebut tidak dikehendaki. 4. Bila ada anggota yang keluar dari kegiatan terapi kelompok, maka harus dikondisikan kembali. 5. Bila ada anggota diskusi diam, maka fasilitator harus berperan aktif, 6. Bila ada hal – hal diluar perencanaan, maka melibatkan perawat ruangan. L. KRITERIA EVALUASI 1. Persiapan a. Terapis -



Identifikasi masalah klien 1 – 2 hari sebelum terapi dimulai.



-



Mempersiapkan sarana dan prasarana.



-



Kontrak waktu dengan klien 1 hari sebelum pelaksanaan.



b. Peserta -



Klien siap mengikuti terapi sehari sebelum pelaksanaan



-



Peserta hadir 5 menit sebelumnya



-



Peserta mematuhi tata tertib yang telah ditentukan.



2. Proses a. Tepat waktu b. Terapis berfungsi sesuai dengan tugas dan perannya masing – masing. c. Terapis mengantisipasi hal – hal yang tidak diketahui selama therapi berlangsung. d. Terapi dilaksanakan sesuai dengan susunan acara yang telah ditentukan.



8



e. Klien dapat melaksanakan atau mengikuti terapi dengan baik. 3. Hasil Formulir evaluasi sebagai berikut: Format Penilaian Klien No



Nama Klien



Perasaan Klien Sebelum Kegiatan Saat Kegiatan



Setelah Kegiatan



1 2 3 4 5 dst. Petunjuk: a. Tulis nama klien yang ikut kegiatan TAK pada kolom nama. b. Observasi perasaan klien sebelum kegiatan, saat kegiatan dan sesudah kegiatan 4. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan setiap klien saat melakukan kegiatan pada catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mampu mengikuti kegiatan TAK. Klien mampu mengikuti permainan sampai selesai dan tingkatkan reinforcement.



9



LAPORAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) BERMAIN “ESTAPET BOLA” GAMES



A. Tahapan Pelaksanaan TAK 1. Persiapan Pelaksanaan TAK Terapis: a. Terapis mengidentifikasi masalah klien sehari sebelum diadakannya kegiatan TAK (terlampir). b. Terapis melakukan kontrak waktu satu hari sebelum diadakan kegiatan TAK. Peserta: a. Klien hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai. b. Tidak semua peserta mematuhi tata tertib yang sudah dijelaskan. Terdapat peserta yang keluar saat kegiatan, namun kembali bergabung. Selain itu, terdapat peserta yang ke kamar mandi namun tidak izin terlabih dahulu kepada leader. 2. Pelaksanaan TAK Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) bermain dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yaitu pada hari Selasa, tanggal 19 Januari 2021 tepat pada pukul 12.30 WIB. Dalam pelaksanaannya, klien mengikuti kegiatan terapi dengan baik. Proses pelaksanaan TAK dilaksanakan sesuai dengan fase-fase yang telah direncakan, dimulai dari fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi. 3. Hasil Kegiatan Format Penilaian Klien No 1 2 3 4 5 6



Nama Pasien Usia Klien Mengikti kegiatan TAK Tn. Dd Tn. I Tn. H Tn. Y Tn. S Tn. H



Masalah Harga Diri Rendah Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi



10



7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17



Tn. K Tn. D Tn. R Sdr. P Ny. K Ny. E Ny. N Ny. S Ny. F Ny. V



Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Risiko Perilaku Kekerasan Harga Diri Rendah Risiko Perilaku Kekerasan Klien yang Tidak Mengikti kegiatan TAK Tn. I Halusinasi Alasan Tn. I tidak mengikuti kegiatan TAK adalah karena ia mengatakan ngantuk ingin tidur sehingga kami tidak bisa memaksakannya untuk mengikuti kegiatan TAK.



B. Tugas dan Peran 1. Terapis Seluruh terapis mampu melaksanakan tugas sesuai dengan perannya. Kegiatan TAK berjalan dengan lancar karena keaktifak dan terapis dan seluruh peserta.



2. Peserta TAK Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) bermain “Estapet Bola” Games, diikuti oleh 16 klien dengan diagnosa Halusinasi, Harga diri rendah (HDR) dan Risiko Prilaku Kekerasan (RPK). Terdapat satu klien yang tidak mengikuti kegiatan, yaitu klien dengan diagnosa halusinasi yang pada saat pelaksanaan TAK klien tiba-tiba meninggalkan kegiatan TAK..



11



Lampiran 1. NAMA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN TAHUN AKADEMIK 2020 – 2021 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Nama Mahasiswa Ine Sintia Julianti, S.Kep Lucyana Imaniar, S.Kep Nadian Widianingsih, S.Kep Nurlela, S.Kep Erisa Apriliani, S.Kep Sri Herlina, S.Kep Wulan Septiani, S.Kep Fachrul Alif Rizaldy, S.Kep Warnoto, S.Kep Rendi, S.Kep Halma Nurlaela, S.Kep Kori Hasanah, S.Kep Lustiani, S.Kep Nadya Vega Lestari, S.Kep Ratnengsih, S.Kep Silvy Rohmatul Awalia, S.Kep



NIM JNR0200031 JNR0200039 JNR0200051 JNR0200059 JNR0200017 JNR0200081 JNR0200092 JNR0200020 JNR0200089 JNR0200064 JNR0200023 JNR0200034 JNR0200042 JNR0200052 JNR0200063 JNR0200076



12



Lampiran 2. NAMA PASIEN YANG DIRAWAT DI PANTI GRAMESIA CIREBON No



Nama Pasien Usia Klien Mengikti kegiatan TAK



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16



Tn. Dd Tn. I Tn. H Tn. Y Tn. S Tn. H Tn. K Tn. D Tn. R Sdr. P Ny. K Ny. E Ny. N Ny. S Ny. F Ny. V



17



Tn. I



Masalah



Harga Diri Rendah Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Risiko Perilaku Kekerasan Harga Diri Rendah Risiko Perilaku Kekerasan Klien yang Tidak Mengikti kegiatan TAK Halusinasi



Alasan Tn. I tidak mengikuti kegiatan TAK adalah karena ia mengatakan ngantuk ingin tidur sehingga kami tidak bisa memaksakannya untuk mengikuti kegiatan TAK.



13