DIAN KURNIAWAN - LAPORAN MAGANG EPIDEMIOLOGI - Revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MAGANG PEMINATAN EPIDEMIOLOGI “Gambaran Kejadian Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lendah II pada Bulan Januari-Juli Tahun 2022”



PENYUSUN: NAMA : DIAN KURNIAWAN NIM



: 1900029238



PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2022



i



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN MAGANG PEMINATAN EPIDEMIOLOGI “Gambaran Kejadian Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lendah II pada Bulan Januari-Juli Tahun 2022” Laporan ini telah dipresentasikan di depan Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Lapangan untuk memenuhi syarat penilaian Magang Peminatan Epidemiologi Pada 23 September 2022 Disetujui oleh, Pembimbing Lapangan



Dosen Pembimbing Akademik



(Masturina Adani, S.KM)



(Fardhiasih Dwi Astuti, S.KM., M.Sc)



NIP. -



NIY. 60110645 Mengetahui,



Kepala UPT Puskesmas Lendah II



Dekan FKM UAD,



ii



(drg. Iting Mamiri)



(Rosyidah, S.E., M.Kes., Ph.D)



NIP. 196501141990102002



NIY. 60050524



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang dengan judul “Gambaran Kejadian Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lendah II pada Bulan Januari-Juli Tahun 2022”. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta turut membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan Magang maupun pembuatan dan penyelesaian laporan Magang, terutama kepada: 1.



Ibu Rosyida, S.E., M.Kes., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat,



2.



Ibu Fardhiasih Dwi Astuti, S.KM., M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan, arahan, ilmu dan pengetahuan kepada penulis



3.



Ibu drg. Iting Mamiri, Selaku Kepala UPT Puskesmas Lendah II,



iii



4.



Ibu Masturina Adani, S.KM selaku Pembimbing Lapangan yang sudah membantu dalam kelancaran kegiatan magang di UPT Puskesmas Lendah II



5.



Orang tua dan teman-teman saya yang ikut mendukung proses PBL sampai dengan selesai. Dan Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan magan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan kegiatan magang ini di masa mendatang. Yogyakarta, 28 Agustus 2022



Penulis



iv



DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................................... II KATA PENGANTAR................................................................................................................... III DAFTAR ISI............................................................................................................................... V BAB I........................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1 A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................................... 1 B. TUJUAN.............................................................................................................................. 5 BAB II....................................................................................................................................... 6 SITUASI WILAYAH..................................................................................................................... 6 A. KONDISI GEOGRAFIS.............................................................................................................. 6 B. KONDISI DEMOGRAFIS........................................................................................................... 6 C. KONDISI SOSIAL EKONOMI...................................................................................................... 7 D. KONDISI SARANA DAN TENAGA KESEHATAN................................................................................9 BAB III.................................................................................................................................... 11 TINJAUAN MASALAH KESEHATAN...........................................................................................11 A. B. C.



DERAJAT KESEHATAN........................................................................................................... 11 UPAYA PELAYANAN KESEHATAN............................................................................................. 14 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN........................................................................................18



BAB IV.................................................................................................................................... 21 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................... 21 A. B. C.



TEKNIK PENETAPAN MASALAH PRIORITAS.................................................................................21 PENETAPAN MASALAH PRIORITAS........................................................................................... 23 PEMBAHASAN.................................................................................................................... 24



BAB V..................................................................................................................................... 31 PENUTUP................................................................................................................................ 31 A. B.



KESIMPULAN...................................................................................................................... 31 SARAN............................................................................................................................. 31



DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 33 LAMPIRAN.............................................................................................................................. 35



v



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari 36 juta orang per tahun meninggal karena penyakit tidak menular (PTM) 63% dari semua kematian. Terlebih lagi dari 9 juta kematian PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian 'dini' ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Secara global PTM penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti:Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung atau Payah Jantung, Hipertensi dan Stroke (Kemenkes, 2014). Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskuler setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju. Menurut data WHO 2018 dalam (Jabani et al., 2021) menyebutkan bahwa rata-rata prevalensi kejadian hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Sedangkan untuk prevalensi hipertensi yang melebihi angka global yaitu wilayah Afrika memiliki prevalensi hipertensi tertinggi 27%. Sedangkan wilayah Asia Tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar 25% terhadap total penduduk. Bahwa 1 diantara 5 orang perempuan di seluruh dunia memiliki hipertensi dan jumlah ini lebih besar diantara kelompok laki laki. Jumlah penyandang hipertensi



1



2



diperkirakan terus meningkat tiap tahunnya dan diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat kejadian hipertensi. Menurut hasil (Riskesdas, 2018) bahwa kasus hipertensi di Indonesia memiliki angka kejadian sebesar 34,1%. Kasus hipertensi ini mengalami



peningkatan



dibandingkan



prevalensi



hipertensi



pada



Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. Hal ini diperkirakan bahwa 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sedangkan sisanya tidak terdiagnosis. Sedangkan prevalensi hipertensi tertinggi yaitu provinsi Kalimantan selatan dengan prevalensi sebesar 44,1% dan yang terendah yaitu provinsi Papua dengan prevalensi sebesar 22,2%. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling penting untuk diobati, karena hipertensi merupakan faktor risiko tertinggi untuk angka kesakitan dan kematian. Selain itu, Hipertensi merupakan penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang sangat serius untuk ditangani, karena hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang terkena penyakit stroke, penyakit jantung kongestif dan terkena serangan jantung (Rahajeng and Tuminah, 2009). Hipertensi disebut juga dengan silent killer karena dapat membunuh diam-diam tanpa diketahui tanda-tanda awalnya. Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar pada Tahun 2007 terkait penyakit hipertensi di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu di Gunungkidul dengan prevalensi sebesar 34,8%, kemudian diikuti oleh Kabupaten Kulon Progo



3



sebesar 33%, Kabupaten Sleman sebesar 27,2%, Kota Yogyakarta sebesar 25,6% dan Kabupaten Bantul sebesar 23,9%. Maka Rata-rata angka prevalensi hipertensi di D.I.Yogyakarta sebesar 28,4%. Sedangkan hasil riskesdas pada tahun 2013 terdapat kasus yang turun dan ada yang mengalami kenaikan. Pada Kabupaten Gunungkidul terjadi kenaikan menjadi 33,5%, kemudian Kota Yogyakarta terjadi kenaikan menjadi 26,20%, kemudian Kabupaten Kulon Progo terjadi kenaikan menjadi 27,3%, Kabupaten Sleman mengalami penurunan menjadi 23,7% dan Kabupaten Bantul mengalami penurunan menjadi 20,8%. Berdasarkan pendataan kasus hipertensi dari 2007 hingga 2013 angka hipertensi tertinggi terjadi di kabupaten gunung kidul. Prevalensi Hipertensi di Daerah Istimewa Yogyakarta menurut (Riskesdas, 2018) yaitu sebesar 11.01% atau lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional (8,8%). Prevalensi ini membuat DIY pada urutan ke-4 sebagai provinsi dengan kasus hipertensi yang tinggi. Kejadian hipertensi selalu masuk 10 besar penyakit serta 10 besar penyebab kematian di Provinsi DIY selama beberapa tahun terakhir. berdasarkan surveilans terpadu penyakit Puskesmas maupun STP RS. Pada tahun 2020 berdasarkan laporan STP Rumah Sakit di D.I.Yogyakarta tercatat bahwa kasus baru hipertensi mencapai 6.171 rawat inap dan 33.507 rawat jalan. Keseluruhan penderita hipertensi berusia lebih dari 15 tahun sebanyak 210.112 kasus dan yang sudah mendapatkan pelayanan Kesehatan sebesar 69,6% (DINKES DIY, 2020).



4



Menurut data dari (Dinas Kesehatan Kulon Progo, 2021) Kejadian Hipertensi di wilayah Kulon Progo berdasarkan Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas pada Tahun 2021 mengalami penurunan kasus dari 2020 ke 2021. Berdasarkan data kasus tahun 2020 penderita hipertensi sebesar 40.112 kasus hipertensi. Sedangkan data kasus tahun 2021 penderita hipertensi sebesar 26.915 kasus hipertensi. Berdasarkan data hasil jumlah penderita hipertensi usia lebih dari 15 tahun di dalam wilayah kerja Puskesmas Lendah II yang mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar di kabupaten Kulon Progo sebesar 320 orang dari 1.542 kasus yang ada. Adapun faktor-faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor yang dapat dimodifikasi seperti pola makan, kebiasaan berolahraga dan faktor yang tidak dapat di modifikasi seperti jenis kelamin, usia, dan genetic (Imelda et al., 2020). Faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan kejadian hipertensi karena konsumsi garam < 3 gram/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik 3,5 mmHg dan diastolic 2,1 mmHg. Kebiasaan merokok juga dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah karena kandungan nikotin dan karbon dioksida dapat



mengakibatkan



elastisitas



pembuluh



darah



berkurang



dan



menimbulkan efek tekanan darah meningkat. Tingginya angka kejadian hipertensi di wilayah Puskesmas Lendah II ini tentunya menjadi perhatian khusus bagi kita seorang Kesehatan



5



Masyarakat untuk mengetahui gambaran penyakit tidak menular, serta mencari dan menganalisis secara mendalam mengapa kejadian kasus hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Lendah II tinggi, dengan berdasarkan gambaran epidemiologi (orang, tempat, dan waktu) maka apabila sudah diketahui dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang lebih efektif dan tepat. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Menganalisis



Gambaran



Penyakit



Tidak



Menular



di



Wilayah



Puskesmas Lendah II pada Januari - Juli Tahun 2022 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui Prioritas Masalah di Wilayah Kerja Puskesmas Lendah II pada Bulan Januari – Juli 2022 b. Mengetahui Gambaran Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Hipertensi berdasarkan Orang, Tempat, dan Waktu pada Bulan Januari - Juli 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas Lendah II



BAB II SITUASI WILAYAH A. Kondisi Geografis Puskesmas Lendah II terletak di wilayah Kecamatan Lendah yang merupakan bagian dari Kabupaten Kulon Progo bagian Timur, yang wilayahnya terdiri atas dataran dan pegunungan. untuk mencapai wilayah kerja yang dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 4 sedangkan untuk sampai ke dusun-dusun ada sebagian kecil yang hanya dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda 2. Luas wilayah Puskesmas Lendah II Kurang lebih 193 Km2 terdiri dari 3 desa yang masing masing wilayah luasnya adalah: Desa Sidorejo seluas 843.821 Ha, Desa Gulurejo seluas 545.627 Ha, dan Desa Ngentakrejo seluas 540.887 Ha. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas yaitu: Sebelah Utara: berbatasan dengan desa Tuksono (Wil. Puskesmas Sentolo) Sebelah Selatan: berbatasan dengan Brosot (Wil. Puskesmas Galur) Sebelah Barat: berbatasan dengan desa Jatirejo (Wil. Puskesmas Lendah I) Sebelah Timur: berbatasan dengan Sungai Progo/Srandakan, Bantul B. Kondisi Demografis Berdasarkan data dari Desa Sidorejo, Desa Gulurejo, Desa Ngentakrejo, dan Kecamatan Lendah, jumlah penduduk Kapanewon Lendah tahun 2021 mencapai 23.028 jiwa, yang terdiri dari 11.507 penduduk laki-laki dan



6



7



11.521 penduduk perempuan. dengan kepadatan penduduk di Kapanewon Lendah tahun 2021 mencapai 1.203 jiwa/km2, jumlah rumah tangga sebanyak 7.723 KK sedangkan rata-rata jiwa/rumah tangga yaitu 297,24 KK. sedangkan jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat seperti pada gambar 1 berikut.



Gambar 1 Piramida Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas Lendah II Tahun 2021



berdasarkan gambar 1. diatas menunjukkan bahwa kelompok usia dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia 35-39 tahun dengan total sebesar 1.792 penduduk, dan yang terkecil pada kelompok usia 70-74 tahun dengan total sebesar 622 penduduk. C. Kondisi Sosial Ekonomi 1. Agama



8



Sebagaian besar agama yang dianut oleh Wilayah Puskesmas Lendah II adalah agama Islam 99,71%, 0,08% penduduk beragama Kristen, dan 0,21% beragama katholik. 2. Mata Pencaharian Persentase jenis pekerjaan yang paling banyak di wilayah puskesmas Lendah



II



yaitu



di



Wiraswasta



dan



Sektor



Pertanian/Peternakan/Perikanan. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2 Mata Pencaharian Penduduk Wilayah Puskesmas Lendah II pada Tahun 2021



3. Pendidikan yang ditamatkan Tingkatan Pendidikan yang ditamatkan oleh masyarakat di wilayah Puskesmas Lendah II Tahun 2021 dapat dilihat pada grafik berikut.



9



Gambar 3 Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas Lendah II berdasarkan Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2021



4. Jaminan Kesehatan Berdasarkan data tahun 2017-2021 penduduk di wilayah puskesmas Lendah II telah mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan yang terdiri dari BPJS baik mandiri maupun dari pemerintah, KIS (Kartu Indonesia Sehat) dari Pemerintah Pusat, dan asuransi lainnya. D. Kondisi Sarana dan Tenaga Kesehatan 1. Sarana Pelayanan Kesehatan Unit Pelayanan yang terdapat di Puskesmas Lendah II yakni melayani Unit Poli Umum, Unit Pemeriksaan dan Konsultasi oleh dokter, Unit Poli Gigi, Unit KIA dan Reproduksi, Unit Konsultasi Gizi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan EKG, dan Pelayanan USG. sedangkan Jumlah sarana kesehatan di wilayah Puskesmas Lendah II yang dimiliki meliputi Puskesmas Induk dan 3 Puskesmas Pembantu yang terletak di masing-masing desa yaitu Desa Sidorejo, Desa Gulurejo, dan Desa Ngentakrejo. selain itu juga terdapat 2 polindes yang terletak



10



di Sidorejo dan Ngentakrejo yang sekarang sudah dihibahkan ke desa, kemudian terdapat 2 Unit Poskesdes yang terletak di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, dan terdapat 32 Posyandu yang masing-masing terletak di Desa Sidorejo, Desa Gulurejo, dan Desa Ngentakrejo. selain bangunan pendukung, dan memiliki 3 bidan praktek mandiri. 2. Tenaga Kesehatan Adapun jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Puskesmas Lendah II terdiri dari Ka. Puskesmas sebanyak 1 orang, Ka. TU sebanyak 1 Orang, Dokter Umum sebanyak 2 orang, Dokter gigi sebanyak 1 orang, Urusan Kepegawaian 1 orang, Asisten Apoteker sebanyak 2 orang,



Pelaksana



Kebidanan



sebanyak



6



orang,



Pelaksana



Keperawatan sebanyak 6 orang, Perawat gigi sebanyak 2 orang, Nutrisionis sebanyak 2 orang, Sanitarian sebanyak 2 orang, Pranata Laborat sebanyak 1 orang, Perekam Medis sebanyak 2 orang, Pembantu Administrasi sebanyak 6 orang, Pengemudi sebanyak 1 orang, Petugas kebersihan sebanyak 2 orang, penjaga sebanyak 1 orang, Akuntansi sebanyak 2 orang, Bendahara sebanyak 1 orang, Promosi Kesehatan sebanyak 1 orang, dan Surveilans sebanyak 1 orang.



BAB III TINJAUAN MASALAH KESEHATAN A. Derajat Kesehatan 1. Tingkat Kematian Kematian bayi merupakan kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Pada tahun 2021 terdapat dua kasus kematian bayi yang disebabkan oleh IUFD dan BBLR Sepsis. 2. Angka Kesakitan a. Kunjungan Pasien UPT Puskesmas Lendah II Tahun 2021 Jenis Kunjungan Kunjungan BP Umum Kunjungan BP Gigi Kunjungan KIA Kunjungan Laborat



2017 31.815 3.484 5.172 2.072



2018



2019



2020



2021



Trend



29.930 3.963 6.793 2.172



20.988 3.644 4.846 2.305



16.716 1.920 1.331 67



12.740 1.418 1.993 147



Menurun Menurun Naik Naik



Gambar 4 Jumlah Kunjungan Pasien UPT Puskesmas Lendah II Tahun 2017 – 2021 berdasarkan gambar 2 diatas, sebagian besar kunjungan pasien di Puskesmas Induk adalah kunjungan di BP Umum. Trend kunjungan pasien



di



unit



mengindikasikan



BP



umum



meningkatnya



menunjukkan



penurunan,



kesadaran



masyarakat



hal



ini



tentang



pentingnya kesehatan dan pemanfaatan puskesmas sebagai pelayanan kesehatan serta masyarakat belum berani untuk periksa seperti biasa ke puskesmas dikarenakan pandemi covid-19 yang berlangsung. Data ini



11



12



juga menjadi data pendukung keberhasilan program Jamkesda dilihat dari aspek akses masyarakat terhadap puskesmas. b. Kasus Diare yang ditangani Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, namun berdasarkan kasus diare per 5 tahun sejak tahun 2017 hingga 2021 kasus diare di Puskesmas Lendah II mengalami penurunan setiap tahunnya. pada tahun 2021 kasus diare sebanyak 17 orang. c. Angka Kesakitan Penyakit Demam Berdarah Penyakit DBD merupakan penyakit endemis yang selalu terjadi di wilayah Puskesmas Lendah II. Pada tahun 2021 ditemukan 2 kasus DBD. d. Kasus HIV/AIDS Selama tahun 2021 ditemukan adanya 1 kasus HIV/AIDS baru yang berkunjung ke Puskesmas Lendah II. e. Angka Penemuan Kasus TB Paru Penemuan kasus TB paru dengan BTA+ masih sangat rendah tetapi relatif meningkat setiap tahunnya. kasus baru pada Tahun 2021 sebanyak 2 Kasus. f. AFP (Acute Flacide Paralysis) Penyakit AFP merupakan penyakit yang tidak mematikan tetapi bisa menimbulkan kecacatan seumur hidup. Di wilayah Puskesmas Lendah II tidak ada kasus AFP. g. Angka Kesakitan Malaria



13



Penyakit Malaria tidak termasuk penyakit yang endemis terjadi di wilayah Puskesmas Lendah II dan pada Tahun 2021 tidak ditemukan kasus malaria. h. Angka Kesakitan Pneumonia Selama Januari-Agustus 2022 di wilayah kerja Puskesmas Lendah II ditemukan 1 kasus Pneumonia. i. Angka Kesakitan Diabetes Melitus Selama bulan Januari-Agustus 2022, di wilayah kerja Puskesmas Lendah II ditemukan 30 Kasus Diabetes Mellitus. j. Angka Kesakitan Hipertensi Selama bulan Januari-Agustus 2022, di wilayah kerja Puskesmas Lendah II ditemukan 637 Kasus Hipertensi. 3. Status Gizi a. Status Gizi Balita Hasil Penimbangan di posyandu di wilayah Puskesmas Lendah II tahun 2020 diperoleh balita yang datang menimbang sebanyak 91% ini lebih dari target yang ditentukan yaitu 80%. Jumlah Balita BGM (Bawah Garis Merah) 1% dari target kabupaten yaitu 0.99%. Cakupan gizi buruk BB/U tahun 2021 0,35%. b. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan bayi baru lahir yang kurang dari 2.500 gram. BBLR juga merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat. persentase Bayi dengan berat



14



badan lahir rendah di wilayah puskesmas Lendah II tahun 2020 adalah sebesar 7% dari seluruh kelahiran sedangkan target 40 tahun lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang < 40 tahun. hal ini sesuai dengan fakta bahwa tanda-tanda penuaan dan munculnya penyakit degeneratif mulai terlihat pada umur 40 tahun keatas. dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar. Berdasarkan hasil analisis uji korelasi pearson, didapatkan hasil adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan tekanan darah sistolik (p=0,000; r = 0,498) dan dias tolik (p=0,003; r-0,317). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Aisyiyah, 2009) diketahui bahwa ada hubungan nyata positif antara umur dan hipertensi. Penelitian (Irza, 2009) menyatakan bahwa risiko hipertensi 17 kali lebih tinggi pada subjek >40 tahun dibandingkan dengan yang berusia 40 tahun. Berarti diketahui bahwa meningkatnya umur seseorang akan diikuti dengan meningkatnya kejadian hipertensi. kemudian selanjutnya hubungan jenis kelamin dengan kejadian Hipertensi. jenis kelamin juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian (Wahyuni



29



and Eksanoto, 2013), wanita cenderung menderita hipertensi daripada pria. Pada penelitian tersebut sebanyak 27,5% wanita mengalami hipertensi, sedangkan untuk pria hanya sebesar 5,8%. Wanita akan mengalami peningkatan resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) setelah menopause yaitu usia di atas 45 tahun. Wanita yang belum menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL rendah dan tingginya kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) mempengaruhi terjadinya proses aterosklerosis dan mengakibatkan tekanan darah tinggi (Ghosh et al., 2016) Selain faktor yang tidak dapat diubah seperti Usia dan Jenis kelamin, terdapat faktor risiko yang dapat diubah seperti kebiasaan melakukan aktivitas fisik, Kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi garam lebih. Baik masyarakat kota maupun desa memiliki kebiasaan yang sama yaitu selalu mengkonsumsi makanan-makanan yang cepat saji dan garam berlebih, namun perlu diteliti lebih lanjut apakah ada hubungannya mengkonsumsi garam berlebih dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Devi Dewi, S. mengatakan dalam penelitianya mengenai hubungan tingkat konsumsi garam terhadap kejadian hipertensi di Nagari Lunang Barat wilayah kerja Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi tinggi garam lebih banyak menderita hipertensi dibanding dengan responden yang



30



kurang mengkonsumsi garam (Santi, 2015). Konsumsi garam atau banyaknya kandungan natrium dalam makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat merupakan salah satu penyebab hipertensi. hal ini yang mengakibatkan naiknya tekanan darah. Asupan natrium yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah (Rawasiah, 2014).  Jika dilihat dari pembahasan mengenai penyakit hipertensi berdasarkan orang, tempat, dan waktu. maka perlu upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi yang harus segera dilakukan. perlu adanya kerjasama lintas sektor agar lebih efektif dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi. adapun upaya yang harus dilakukan dengan melakukan skrining hipertensi yang dilaksanakan oleh lintas sektor guna mengetahui hasil setelah pengukuran apakah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. jika lebih maka harus dilakukan upaya pengendalian agar tidak terjadi komplikasi dari penyakit hipertensi dengan memberikan obat anti hipertensi sesuai dengan resep dokter.  setelah dilakukan skrining dan memberikan obat anti hipertensi, yang perlu dilakukan yaitu dengan memonitoring masyarakat agar untuk selalu mengecek kondisi kesehatannya sebulan sekali ke fasilitas kesehatan terdekat. dengan harapan bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut.



31



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan Penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kejadian Hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Lendah II pada bulan Januari - Juli 2021 sebagian besar terjadi pada kelompok usia 60-75 tahun yaitu sebanyak 669 orang, dan berjenis kelamin perempuan yakni sebesar 64% (1160 Orang).  2. Kejadian Hipertensi di Wilayah Puskesmas Lendah II setiap bulannya mengalami peningkatan dikarenakan gencarnya pelaksanaan skrining usia produktif yang lakukan oleh pihak puskesmas yang bekerjasama dengan kader posyandu 3. Kejadian Hipertensi di Wilayah Puskesmas Lendah II paling banyak terjadi di Kelurahan Sidorejo yaitu sebanyak 658 Kasus. B. Saran Dari kesimpulan diatas dapat saran yang dapat diambil yaitu, 1. Dengan memperkuat serta menggencarkan terkait Upaya pencegahan dan pengendalian Hipertensi yang dilakukan oleh lintas sektor antara lain Puskesmas, dan Posyandu beserta jajarannya dengan melakukan skrining hipertensi dengan menggunakan alat sphygmomanometer baik yang digital maupun yang konvensional dengan melihat hasil



31



32



setelah pengukuran apakah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. 2. Mengoptimalisasi kegiatan yang sudah berjalan seperti Kelas Hipertensi untuk dilakukan secara rutin agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA Aisyiyah, F.N., 2009. Faktor Risiko Hipertensi pada Empat Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi Di Jawa dan Sumatera. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ariyanti, N.S., Adha, M.A., Sumarsono, R.B., Sultoni, S., 2020. Strategy to Determine the Priority of Teachers’ Quality Problem Using USG (Urgency, Seriousness, Growth) Matrix. International Research-Based Education Journal 2. Dinas Kesehatan Kulon Progo, 2021. Profil Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2021. Dinas Kesehatan Kulon Progo, Yogyakarta. DINKES DIY, 2020. PROFIL KESEHATAN DIY TAHUN 2020. Ghosh, S., Mukhopadhyay, S., Barik, A., 2016. Sex differences in the risk profile of hypertension: A cross-sectional study. BMJ Open 6. Imelda, I., Sjaaf, F., Puspita, T., 2020. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS AIR DINGIN LUBUK MINTURUN. Health & Medical Journal 2. Irza, S., 2009. Analisis Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat. Sumatera Utara: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Jabani, A.S., Kusnan, A., B, I.M.C., 2021. Prevalensi dan Faktor Risiko Hipertensi Derajat 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Nursing Update: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 12. Karim, A., 2017. Penerapan Metode Brainstorming Pada Matapelajaran Ips Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas VIII Di SMPN 4 Rumbio Jaya. Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR V. Kemenkes, P., 2014. Situasi Kesehatan Jantung ; Mari Menuju Masa Muda Sehat, Hari Tua Nikmat Tanpa PTM dengan Perilaku Cerdik. Pusat Data dan Informasi. Kemenkes RI, 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI 53. Nopitasari, B.L., Rahmawati, C., Mitasari, B., 2021. Tingkat Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian 2. Rahajeng, E., Tuminah, S., 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia, Maj Kedokteran Indonesia. Ramarianda, N.P., 2018. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI. JURNAL MEDIA KESEHATAN 8. Rawasiah, A.B. dkk, 2014. Hubungan Faktor Konsumsi Makanan dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Puskesmas Pattingallong. Makasar: Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.



33



34



Santi, D.D., 2015. Hubungan Tingkat Konsumsi Garam Terhadap Kejadian Hipertensi Di Nagari Lunang Barat Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014. Skripsi. Sari, R.P., Abdiana, A., 2019. Upaya Peningkatan Cakupan Pemeriksaan Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat (Iva) Di Dinas Kesehatan Kota Solok. Jurnal Kesehatan Andalas 8. Sari, Y.N.I., 2017. Berdamai dengan Hipertensi, 1st ed. TIM Bumi Medika, Jakarta. Sarumaha, E.K., Diana, V.E., 2018. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda di UPTD Puskesmas Perawatan Plus Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Kesehatan Global 1. Wahyuni, Eksanoto, D., 2013. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KELURAHAN JAGALAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia 1, 112– 121.



 



LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Hadir Mahasiswa Magang DAFTAR HADIR MAHASISWA MAGANG Nama



: Dian Kurniawan



NIM



: 1900029238



Nama Instansi Magang



: UPT Puskesmas Lendah II



Nama Pembimbing Lapangan : Masturina Adani, S.KM No



Hari, Tanggal



1



Senin, 08 Agustus 2022



2



Selasa, 09 Agustus 2022



3



Rabu, 10 Agustus 2022



4



Kamis, 11 Agustus 2022



5



Jumat, 12 Agustus 2022



6



Sabtu, 13 Agustus 2022



7



Senin, 15 Agustus 2022



8



Selasa, 16 Agustus 2022



9



Kamis, 18 Agustus 2022



10



Jumat, 19 Agustus 2022



11



Sabtu, 20 Agustus 2022



12



Senin, 22 Agustus 2022



13



Selasa, 23 Agustus 2022



14



Rabu, 24 Agustus 2022



15



Kamis, 25 Agustus 2022



Tanda Tangan Mahasiswa



35



Tanda Tangan Pembimbing Lapangan



36



16



Jumat, 26 Agustus 2022



17



Sabtu, 27 Agustus 2022



18



Senin, 29 Agustus 2022



19



Selasa, 30 Agustus 2022



20



Rabu, 31 Agustus 2022



21



Kamis,



01



September



2022



22



Jumat, 02 September 2022



23



Sabtu, 03 September 2022



37



Lampiran 2. Logbook LOGBOOK Nama



: Dian Kurniawan



NIM



: 1900029238



Nama DPA



: Fardhiasih Dwi Astusi, S.KM., M.Sc



Nama PL



: Masturina Adani, S.KM



Nama Instansi Magang



: UPT Puskesmas Lendah II



Hari/ Tanggal: 08 Agustus – 03 September 2022 Jam Datang



Jam Pulang



Deskripsi Kegiatan



Tanda Tangan Penanggung Jawab Kegiatan



38



Lampiran 3. Form Penilaian Dosen Pembimbing Akademik (DPA) FORM PENILAIAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK (DPA) MAGANG PEMINATAN EPIDEMIOLOGI TAHUN 2022 Nama Mahasiswa



: Dian Kurniawan



NIM



: 1900029238



Nama Instansi Magang : UPT Puskesmas Lendah II Unit Kerja



: Surveilans



Tanggal Pelaksanaan



: 8 Agustus – 3 September 2022



Kriteria Penilaian



:………………………………..



No.



Kriteria



1.



Etika (sopan santun, kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab)



2.



Kemampuan Kerjasama (komunikasi)



3.



Pemahaman terhadap gambaran instansi Magang



4.



Kesesuaian penulisan laporan magang dengan format panduan magang



5.



Kedalaman pembahasan dan rincian kegiatan magang



6.



Pemahaman permasalahan Kesehatan yang diambil sebagai topik laporan magang



7.



Kelengkapan dan ketepatan waktu pengumpulan laporan magang



8.



Kelengkapan pengisian daftar hadir dan pengisian logbook TOTAL NILAI RATA-RATA NILAI (Total Nilai dibagi 8)



Range Nilai (60-100)



39



Yogyakarta, 23 September 2022 Dosen Pembimbing Akademik,



M.Sc



Fardhiasih Dwi Astuti, S.KM., NIY. 60110645



40



Lampiran 4. Form Penilaian Dosen Lapangan



FORM PENILAIAN DOSEN LAPANGAN (PL) MAGANG PEMINATAN EPIDEMIOLOGI TAHUN 2022 Nama Mahasiswa



: Dian Kurniawan



NIM



: 1900029238



Nama Instansi Magang : UPT Puskesmas Lendah II Unit Kerja



: Surveilans



Tanggal Pelaksanaan



: 8 Agustus – 3 September 2022



Kriteria Penilaian



:………………………………..



No.



Kriteria



Range Nilai (60-100)



1.



Etika



2.



Kedisiplinan



3.



Kerjasama



4.



Inisiatif Kerja



5.



Loyalitas



6.



Tanggungjawab kerja



7.



Pemahaman dan kemampuan mahasiswa melaksanakan dan menyelesaikan tugas



8.



Presentasi hasil magang



dalam



TOTAL NILAI RATA-RATA NILAI (Total Nilai dibagi 8) Yogyakarta, 23 September 2022 Pembimbing Lapang,



Masturina Adani, S.KM NIP. -