17 0 75 KB
DIARE PADA BALITA
SOP
No. Dokumen
: / C / SOP/ PKM.SR/2018
No. Revisi
: 00
Tgl. Terbit
:
Halaman
: 1/2
Februari 2018
PUSKESMAS SUNGAI RIAM
1. Pengertian
H. Syafangat, SKM NIP. 19690101 199101 1 003
Diare adalah bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari disertai dengan perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan balita sakit dengan diare.
3. Kebijakan 4. Referensi
- Buku bagan MTBS, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2011. - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014.
5. Prosedur
Alat : 1.
Timbangan berat badan.
2.
Pengukur tinggi badan.
3.
Pita meteran.
4.
Stetoscope.
5.
Stopwatch.
6.
Handscoon.
7.
Masker.
8.
Buku register MTBS.
9.
Formulir MTBS (Formulir bayi muda umur kurang dari 2 bulan formulir tata laksana balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun).
Langkah – langkah : 1.
Pasien di timbang berat badan dan di ukur tinggi badannya.
2.
Melaksanakan anamnesa. a.
Tanyakan berapa umur anak?
b.
Apakah anak diare, sudah berapa lama?
c.
Adakah darah dalam tinja/berak darah?
d.
Apakah anak letargis atau tidak sadar, gelisah atau rewel?
e.
Lihat apakah mata cekung?
f.
Apakah bayi < 2 bulan kurang bisa menetek?
g.
Cubit kulit perut apakah kembalinya sangat lambat lebih dari 2 detik?
3.
Bidan mencuci tangan.
4.
Bidan melakukan pemeriksaan melihat dan mendengarkan : a.
Adakah nafas cepat?
b.
Apakah terlihat tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam?
c.
Apakah terdengar sidor?
d.
Apakah terdengar wheezing? Apakah berulang?
e.
Apakah terlihat kesadaran menurun?
f.
Apakah teraba demam atau terlalu dingin apakah tanda gizi buruk?
5.
Tentukan ada tidaknya tanda bahaya : a.
Tanda dan bahaya umur 2 bulan – 5 tahun : tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, gizi buruk, apabila anak ada mempunyai salah satu tanda dan bahaya harus segera di rujuk ke rumah sakit.
b.
Tanda bahaya umur < 2 bulan : kurang bisa minum, kejang, kesadaran menurun, wheezing, demam/dingin, apabila anak ada mempunyai salah satu tanda dan bahaya harus segera di rujuk ke rumah sakit.
Tindakan pengobatan : 1.
Diare Dehidrasi Berat a.
Jika tidak ada klarifikasi berat lain beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet Zinc.
b.
Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain rujuk segera, jika
masih bisa minum beri larutan oralit selama perjalanan. c. 2.
Jika ada kolera di daerah tersebut beri anti biotik untuk kolera.
Diare Dehidrasi Ringan atau Sedang a.
Beri cairan atau makanan, serta tablet Zinc (10 hari berturutturut).
b.
Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain rujuk segera, jika masih bisa minum berikan oralit selama perjalanan.
3.
c.
Nasehati kapan kembali segera.
d.
Kunjungan ulang 3 hari, jika tidak ada perbaikan.
Diare Tanpa Dehidrasi a.
Beri cairan dan makanan serta tablet Zinc (10 hari berturut – turut).
b.
Nasehati kapan kembali segera.
c.
Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
6. Diagram Alir Pasien di timbang berat badan dan di ukur tinggi badannya
Melaksanakan anamnesa
Bidan mencuci tangan
Bidan melakukan pemeriksaan melihat dan mendengarkan
Tentukan ada tidaknya tanda bahaya Tindakan pengobatan 7. Dokumen
Buku register harian
Terkait 8. Unit Terkait
1. Bidan.
2. Petugas Gizi. 9. No.
Rekaman Historis Perubahan Yang Dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai Perubahan