Diksi Dan Kalimat Efektif Kelompok 3 S [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diksi dan Kalimat Efektif



A. Diksi 1. Pengertian Diksi Diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan jelas untuk mengungkapkan gagasan serta memperoleh efek tertentu dalam suatu pokok pembicaraaan. 2. Pengertian Diksi Menurut Para Ahli a. Pengertian Diksi Menurut KBBI Menurut Depdikbud 1990:205) bahwa pengertian diksi adalah berupa pemilihan kata yang memiliki makna tepat dan selaras atau dalam penggunannya memiliki kecocokan dalam mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata. b. Pengertian Diksi Menurut Harimurti Menurut Harimurti (1993:44) bahwa pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek yang tertentu dalam berbicara didepan umum atau dalam karang mengarang. c. Pengertian Diksi Menurut Keraf (1996:24) Menurut Keraf bahwa pengertian diksi terbagi dua. Pengertian diksi yang pertama menurut Keraf adalah pilihan kata atau diksi mengenai pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan bagaimana dalam membentuk adanya pengelompokan kata-kata yang sesuai atau penggungkapan yang tepat dan gaya yang mana lebih baik dalam situasi. Sedangkan pengertian disi yang kedua menurut Keraf bahwa pengertian diksi adalah pilihan kata atau diksi adalah membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang dapat disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan juga nilai dari sebuah rasa yang mempunyai kelompok masyarakat, pendengaran dan pembaca. d. Pengertian Diksi Menurut Susilo Mansurudin Menurut Susilo Mansurudin dalam bukunya Mozaik Bahasa Indonesia bahwa pengertian diksi artinya dengan piliahn kata. Pemakaian diksi yang tepat, cermat dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang sesuai dalam kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda. e. Pengertian Diksi Menurut Enre (1990:45)



Menurut Enre bahwa pengertian diksi atau pilihan kata adalah penggunaan kata yang sesuai dalam mewakili pikiran dan juga perasaan yang ingin dinyatakan dalam suatu pola untuk kalimat. f.



Pengertian Diksi Menurut Widyamartaya (1990:45)



Menurut Widyamartaya bahwa pengertian diksi adalah kemampuan seseorang dalam membedakan secara tepat suatu nuansa-nuansa makna yang tepat dengan gagasan yang disampaikannya, dan kemampuan tersebut yang sesuai dengan kehendak dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca. 3. Persyaratan Dalam Ketepatan Diksi a. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi. b. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir sama bersinonim. c. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya. d. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri. e. Waspadalah terhadap penggunaan akhiran asing, terutama kata-kata asing yang mengandung akhiran asing tersebut. f. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis. g. Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan kata khusus. h. Mempergunakan kata-kata indria yan menunjukkan persepsi yang khusus. i. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal. j. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata. 4. Fungsi Diksi Dalam penggunaan diksi diharapkan dapat berfungsi bagi pembaca dalam memahami suatu karya. Efek yang dapat ditimbulkan dari pemilihan kata, rangkaian kata, dan pasangan kata adalah menonjolkan bagan tertentu. Menonjolkan bagian tertentu atau foregrounding adalah memberi suatu penekanan atau perhatian dalam suatu karya. Menurut Pradopo (1990:93) bahwa gaya bahasa juga berfungsi sebagai rasa menggugah tanggapan pikiran pembaca (Yuliastuti 1999:16). Menimbulkan pikiran dari pembaca yaitu pembaca dapat menemukan arti atau makna beragam dari penyusunan diksi tersebut. 5. Macam-macam diksi dan contoh penggunaannya a. Sinonim Sinonim adalah persamaan makna kata. Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan dan memberikan kesan yang lebih baik atau halus dalam suatu kalimat. Misalnya mati yang diganti wafat. Contoh : a. Pak Ridho telah wafat sekitar dua tahun yang lalu. b. Ayam itu mati tertembak peluru Pak Ridho.



b.



Antonim Antonim yaitu diksi yang maknanya berlawanan dengan ungkapan lainnya. Misalnya buruk lawan katanya baik. Contoh : Rumah itu sangat mewah >< Rumah itu sangat sederhana. c. Polisemi Polisemi ialah satuan kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Contoh: Kepala yang dapat diartikan sebagai bagian tubuh atas namun juga dapat berarti sebuah jabatan misalnya Kepala Sekolah. d. Hiponim Hiponim ialah diksi yang maknanya sudah meliputi makna kata lainnya. Misalnya kata salmon yang sudah mencakup makna kata ikan di dalamnya. Contoh : Mawar itu sangat indah Dari penggalangan diatas dapat diartikan bahwa mawar menunjukan sebuah jenis bunga, maka kata mawar berhiponim dengan bunga. e. Homonim Homonim adalah diksi yang ejaan dan pengucapannya sama namun maknanya berbeda. Contoh : Bisa ular itu sangat berbahaya. Bisa bisa disini berarti racun ular. Kita bisa meraih juara asal kita mau berusaha. Bisa disini dapat diartikan sebagai mampu. f. Homofon Homofon yaitu diksi yang pengucapannya sama, namun penulisan dan maknanya berbeda. Contoh: Bang Ijuk dan Bank Rakyat Indonesia. g. Homograf Homograf adalah diksi yang memiliki persamaan dalam ejaan, namun pengucapan dan maknanya berbeda. Misalnya buah apel dan apel pagi. Contoh : a. Apel ini terasa sangat manis b. Setiap pagi hari para karyawan itu harus mengikuti apel pagi. B. Kalimat Efektif 1. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.



Pengertian Kalimat yang efektif dan benar adalah kalimat dengan penggunaan jumlah kata yang sedikit dapat mengungkapakan gagasan yang padat dan tepat tanpa terjadinya pelanggran terhadap kaidah setiap unsur dan aspek bahasa (Nazar, 2004: 13) 2. Ciri Kalimat Efektif Sebuah kalimat dikatakan efektif jika memilii ciri-ciri sebagai berikut. a. Memiliki keutuhan atau kesatuan gagasan Keutuhan atau kesatuan gagsan adalah kalimat harus memiliki gramatikal yang utuh. Subjek, predikat, dn objeknya haru jelas dan saling mendukung membentuk satu kesatuan gagasan. Arifi (1991) dan Pusat Bahasa (1991) menyampaikan secara eksplisit bahwa subjek kalimat tidak boleh didahului dengan preposisi, predikat tidak didahului dengan kata yang serta kalimat tidak buntung. Contoh : 1) Dalam buku ini mengandung pelajaran filsafat. Buku ini mengandung pelajaran filsafat. 2) Bagi semua mahasiswa Fapet Undana harus membayar uang kuliah. Semua mahasiswa Fapet Undana harus membayar uang kuliah. b. Memiliki perpautan atau kepaduan Perpautan atau kepaduan adanya hubungan yang logis di antara unsur-unsur di dalam kalimat. Kalimat dikatakan tidak padu bila keliru dalam menggunakan preposisi atau konjungsi. Contoh : 1) Karena ayah kemarin libur, maka sekarang ia memperbaiki talang dan atap. Karena libur, sekarang ayah memperbaiki talang dan atap. 2) Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti perkuliahan. Kami datang terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti perkuliahan. c. Memiliki pemusatan perhatian atau penekanan Pemusatan perhatian atau penekanan aalah adanya upaya penulis untuk menonjolkan salah satu bagian dalam kalimat sesuai dengan kebutuhan. Contoh : 1) Kamilah yang memilih Pak Anu sebagai Ketua RT. (Menekankan pelaku, yakni kami) 2) Yang memilih Pak Anu sebagai Ketua RT adalah kami. (Menekankan tindakan memilih) 3) Pak Anu kami pilih sebagai Ketua RT. ( Menekankan Pak Anu yang kami pilih) d. Memiliki kehematan Kalimat efektif menghindari penggunaan kata yang mubazir. Apabila kata-kata dalam sebuah kalimat dapat dihilangkan tanpa mengubah makna kalimat berarti kalimat tersebut menggunakan kata mubazir. Contoh : Mengenakan kerudung bisa diubah menjadi berkerudung. e. Memiliki kevariasian



Kevariasian diguakan untuk menghindarkan pembaca dari kebosanan karena membaca kalimat yang pola dan bentuknya sama. f. Kesejajaran atau paralelisme Yang dimaksud dengan kesejajaran atau paralelisme dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau berkonstruksi bahasa yang sama yang digunakan dalam susunan serial. Contoh : Penyakit alsheimer alias pikun adalah salah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan berbahaya sebab pencegahan dan cara pengobatannya tidak ada yang tahu. ( Kalimat tidak paralel dalam penggunaan awalan) Bisa diubah menjadi kalimat paralel, Penyakit alzheimer alias pikun adalah salah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan membahayakan sebab pencegahan dan pengobatannya tidak ada yang tahu.