Diktat Manajemen Pendidikan Dan Gereja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen Kata "manajeman berasal dari bahasa Latin yang berarti “tangan”. Manajemen adalah Suatu cara menangani suatu tugas.1 Selanjutnya Petrus Octavianus yang mengutip Agus Lay mengatakan "manajeman adalah suatu tindakan menangani, mengontrol dan mengarahkan Suatu pekegaan melalui beketja sama dengan orang lain di dalam suatu institusi atau lembaga maupun perusahaan2. Unsur-unsur manajeman dari pengertian di atas meliputi unsur-unsur sebagai berikut:  Suatu tindakan menangani mengontrol atau mengarahkan  Suatu pekerjaan melalui bekerja sama dengan dengan orang lain (pemimpinan dan orang yang dipimpin).  Di dalam suatu instansi/lembaga maupun perusahaan Merujuk pada definisi di atas, maka untuk membahas manajemen, tidak dapat dilepaskan dari kepemimpinan, dan administrasi. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kepemimpinan, manajemenn dan administrasi, adalah merupakan suatu kesatuan, yang tidak dapat dilepaskan dipisahkan, karena ketiga element ini yang menentukan maju mundurnya Suatu organisasi. Agus Lay mendefinisikan kepemimpinan adalah keseluruhan tindakan, sikap dan tingkah laku seseorang (pemimpin) dalam mempengaruhi, menggerakan dan mengarahkan orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan organisasi. 1



Petrus Oktavianus, manajeman dan kepemimpinan menurut wahyu Allah, Batu Departemen lituratur YPPI 2002, h.1 2



Ibid, h.2



2



Sedangakan Hasan Alwi mendefinisikan administrasi adalah: 1) Adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara pembinaan organisasi, 2) Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan



kebijakan untuk



mencapai tujuan. 3) Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan. 4) Kegiatan kantor dan tata usaha3 Tegasnya dapat dikatakan bahwa administrasi adalah segala usaha yang di lakukan oleh Pemimpin dan orang-orang yang dipimpin, untuk menyelenggarakan kegiatan kantor/sekolah temasuk di dalamnya tata usaha, untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu menurut hemat penulis tertibnya administrasi dalam suatu lembaga organisasi, harus diusahakan oleh pemimpin dan orang-orang yang dipimpin, seningga organisasi mengalami kemajuaan. Kelemahan sebagian organisası, adalah menganggap remeh administrasi, dan sering kegiatan yang penting yang dilakukan dalam organisasi, tidak disertai dengan surat keputusan dari pimpinan atau ketua. Kurang tertibnya administrasi, dalam suatu lembaga mengakibatkan lembaga tersebut mengalami kemandekan atau stagnasi. Sebaliknya Ketertiban dan ketetapan administrasi suatu organisasi, mengakibatkan kemajuan atau perkembangan organisasi secara signifikan. Memperhatikan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa manajemen, sangat berkaitan dengan kepemimpinan dan administrasi, sehingga dalam membahas manajemen pendidikan akan bersentuhan dengan peserta didik, tenaga kependidikan, pendidik dan pengelengaraan pendidikan serta peran serta masyarakat. Undang-undang nomor 20 tanun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, mendefinisikan pendidikan adalah usana sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara (pasal I ayat I uu no 20 tahun 2003. Unsur-unsur dari definisi di atas meliputi: 3



Hasan Alwi, kamus besar Bahasa lndonesia, Jakarta : Balai pustaka 2009, h. 9



3



 Usaha sadar dan terarah untuk memujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik, dengan tujuan supaya peserta didik secara aktif mengambangkan potensi dirinya yang meliputi: a) Memiliki kekuatan spiritual keagamaan b) Pengendalian diri c) Memiliki kepribadian d) Memiliki kecerdasan e) Memiliki aklah mulia f) Memiliki kemampuan/ kompetensi, yang berguna bagai masyarakat, bangsa dan negara Dengan demikian unsur utama pendidikan nasional bertumpu pada kekuatan spiritual keagamaan (firman Tuhan-penulis), yang harus diajarkan berulang-ulang yang diberikan Tuhan Allah kepada Musa (dalam bentuk Taurat) dan Musa harus sampaikan seluruh Taurat itu kepada orang Israel dan orang tua (ayah dan ibu) diberikan tanggung jawab oleh Tuhan, untuk mengajarakan Taurat Tuhan berulang-ulang atau terus menerus kepada setiap anakanak. Mulai dari dinı (bahkan sejak dari dalam kandungan 1bu), supaya mereka percaya kepada Tuhan Allah (bandingkan Ul 6:1-9). Kelalaian terhadap perintah ini mendatangkan kutuk oleh Tuhan, yang secara gamblang tersurat di dalam Ulangan 28. Pengajaran Taurat Tuhan atau fiman Tuhan kepada anak-anak, akan membentuk pengendalian diri, kepribadian yang dikuduskan (yoh 17:7) kecerdasan (amsal 17) memiliki aklah mulia (kolose 3:10) memiliki pontensi atau kemampuan seperti Yusuf, Daud, Paulus dan Timotius. Kempat orang tersebut di atas dididik dalam pendidikan formal, non formal dan informal. Selanjutnya akan dikemukakan beberapa prinsip mengenai satuan pendidikan dalam undang-undang untuk diketahui: a) Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelengarakan pendidikan pada jalur formal, non formal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.4 b) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjeyang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.5



4



Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,pasal 1 ayat 10



4



c) Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal, yang dapat dilaksanakan secara tersruktur dan berjenjang.6 d) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.7 Dengan demikian pembahasan manajeman pendidikan akan berfokus pada pendidikan formal, non formal dan informal, yang bersumber pada Undang-undang Pendidikan Nasional dan juga Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) secara khusus tokoh-tokoh yang menjadi peserta didik maupun pendidik. Pembahasan ini memakai metode kualitafif, karena metode kualitatif adalah dengan menggunakan penalaran khusus ke umum (induktit). Tujuan terpenting dari riset kualitatif ini adalah untuk menghasilakan suatu teori baru yang berlaku umum. Teori atau teori-teori baru ini adalah hasil dari penelitian terhadap hal-hal khusus yang disimpulkan secara umum konklusi dari hasil riset kualitatif ini dinyatakan dalam proposisi yang membentuk suatu teori baru8. Metode kualitatif ini akan menolong penulis untuk mengkaji sekolah Tinggi Teologia Tri Bakti Indonesia sebagai media pembelajaran untuk mempelajari manajemen pendidikan yang di bahas adalah total quality manajeman (TQM) sebagai bagian integral yang di gagas oleh penulis, maupun ketua STT Tri Bakti Indonesia untuk mencapai tujuan STT Tri Bakti Indonesia yang tertumpu pada tujuan pendidikan nasional.



ALLLAH



SEKOLAH



GEREJA



KELUARGA



Pasal 1 ayat 11 Pasal 1 ayat 12 7 Pasal 1 ayat 13 8 Yakub Tomatala, askha Busthan, penentuan disain riset bagi perguruan tinggi Teologi Jakarta.Y.T Leadership Fondation, 2009, h. 32 5 6



5



BAB II PERANAN KEPEMIMPINAN MANAGEMENT DAN ADMINISTRASI DALAM SUATU LEMBAGA PENDIDIKAN ATAU SEKOLAH



A. KEPEMIMPINAN 1. Pengertian (termologi) Kamus besar bahasa indonesia mendefinisikan pemimpin adalah orang yang memimpin, ia ditunjuk oleh Tuhan dengan memimpin orang-orang yang dapat dipercaya penulis) untuk memimpin organisasi. Sedangkan kepemimpinan adalah perihal pemimpin cara memimpin (suatu organisasi penulis). Dengan demikian pemimpin menunjukan kepada orang yang memimpin (leader), sedangkan kepemimpinan menunjukan kepada pemimpin yang memimpin orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Berkaitan dengan ini Yakub Tomatala yang mengutip pendapat J Robert Clinton mengatakan bahwa: Kepemimpinan ialah suatu proses terencana yang dinamis melalui suatu periode waktu dalam situasi (suatu atau berbagai situasi ) yang di dalamnya pemimpin menggunakan perilaku (pola) kepemimpinan khusus dan sarana dan prasarana kepemimpinan



atau



sumber-sumber



untuk



memimpin



(menggerakan



atau



mempengaruhi bawahan atau pengikut-pengikutnya, guna melaksanakan Tugas atau pekerjaan (menyelesaikan Tugas) ke arah dimana upaya pencapaian tujuan yang menguntungkan (membawa keuntungan timbal balik) bagi pemimpin dan bawahan serta saling mengerti sosial di mana mereka ada atau hidup.9 Berdasarkan



pada



definisi



kepemimpinan



diatas,



dapat



dikatakan



bahwa



kepemimpinan bersangkut paut dengan pola atau gaya seseorang pemimpin yang memimpin orang-orang yang di pimpin dalam suatu organisaSI, untuk mencapa tujuan organisası, termasuk situasi Kepemimpinan. 2. Unsur-unsur dalam kepemimpinan Dalam kepemimpinan ada yang unsur-unsur yang terkait satu dengan yang lain : 9



Yakop tomatala, kepemimpinan yang dinamis jakarta IFTK Jafray 1997 h 29



6



Menurut Jerry Kumahlathu, ada tiga unsur penting dalam kepemimpinan yaitu :10 a) Unsur manusia Manusia sebagai pemimpin ataupun yang dipimpin, melakukan interaksi dalam ruang lingkup kepemimpinan tersebut, interaksi yang di bangun sangat dipengaruhi oleh sifat dan karakter seorang pemimpin. Hubungan ini menyangkut yang dipimpin dan Sifat pemimpin serta bagaimana memperlakukan manusia secara manusiawi b) Unsur sarana Unsur sarana kepemimpinan adalah bekal pengetahuan dan pengalaman yang menyangkut masalah manusia dan kelompok. Dasar ilmu pegetahuan yang digunakan adalah ilamu psikologi, sosiologi, management dan kepemimpinan c) Unsur tujuan Kepemimpinan menjadi terarah, jika ada tujuan yang hendak dicapai. Unsur tujuan ini sangat menentukan, kemana kepemimpinan dalam mencapai target yang akan di capai. Sejalam dengan hal ini; Rumalathu mengutip Gordon, mengungkapkan bahwa Seseorang pemimpin secara prinsipil memperhatikan 3 hal utama yaitu : 1. Perhatian terhadap bawahan, yang berarti pengalaman,kemarnpuan, pengetahuan tentang tugasnya tingkat hirarki dan karakteristik psikologis 2. Perhatian terdapat atasan yang mencerminkan derajat pelaksanaan pengaruh atas kesamaan sikap dan penilaian dengang orang-orang yang diatasnya 3. Perhatian terhadap tugas, yang mempengaruhi bagian esensial dari pelaksanaan tugas kepemimpinan.11 Substansi dari pandangan Gordon di atas menggaris bawahi keberhasilan seseorang pemimpin, di mana ia harus menghargai bawahan, dan juga atasan, dan ia harus berorintasi pada pelaksanaan tugas organisasi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian seseorang pemimpin harus berorientasi kepada orang (people oriented) dan berointasikan kepada tujuan (goal oriented) sehingga ada keseimbangan antara pemimpin ini orang-orang yang dipimpin sehingga organisasi mengalami pertumbuhan. Jerry lumalathu, Psikologi Kepemimpinan, Jakarta: Varia Sarana 2011. H. 36-37 Pandangan Gordon diatas hamper mirip dengan Yakub Tomatala yang mengatakan tiga elemen dasar kepemimpinan yaitu pemimpin orang yang dipercayakan bawahan dan situasi kepemimpinan yang berkaitan dengan konteks hidup dan kerja maupun situasi makro yang di kelola oleh pemimpin dalam kepemimpinan lihat dalam buku kepemimpinan dinamis tahun 1997, h.20 10 11



7



3. Tugas Utama Pemimpin Tugas utama pemimpin adalah memimpin. Seseorang pemimpin harus memiliki jiwa sikap dan mental strategi seseorang pemimpin, intinya seseorang pemimpin dapat membawa orang-orang yang dipimpin, yaitu untuk mencapai tujuan organisasi. Jerry Rumahlatu, mengemukakan beberapa tugas pemimpin secara umum yaitu:12 a) Melaksanakan fungsi manajerial, berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan penyusunan manajeman dan penyusuan organisai pengarahan organisası pengendalian atau pengawasan, pelaporan hal ini akan di bahas secara rinci dalam bagian berikut (pada fungsi-fungsi manajemen). b) Mendorong (memotivasi) orang-orang yang dipimpin untuk dapa bekerja dengan tekun. c) Membina bawahaan agar dapat bekerjamemikul tanggung jawab masing-masing secara baik. d) Membina orang-orang yang dipimpin untuk dapat bekerja secara efektit dan efesien. e) Menciptakan iklim keja yang baik dan harmonis. f) Menyusun fungsi manajemn secara baik (secara khusus menajemend pendidikan). g) Manjadi pengeak yang baik (dapat menispirasikan orang-orang yang dipimpin) garis bawah oleh penulis. h) Mewakili oraganisasi dalam mebina hubungan dengan pihak luar. Selanjutnya Jerry Rumahlatu menambahkan beberapa tugas penting dari seseorang pemimpin13 yang dirangkum oleh penulis : a) Melahirkan pemimpin Tugas



Pemimpin



bukan



hanya



menciptakan



pengikut,



tetapi



melahirkan



pemimpin...pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang eksiIS melahirkan pemimpin baru. b) Membuat sruktur dan sistem yang jelas Seorang pemimpin harus dapat menciptakn struktur dan sitem yang Jelas dalam menghadapi situasi yang rumit sekalipun. c) Mengawasi tingkah laku kelompok



12 13



Jerry lumalathu, op.cit, h. 13 Ibid, h. 44-45



8



Pemimpin harus dapat mengawast tingkah laku kelompok atau individu yang tidak sesuai dengan apa yang telah di tetapkan d) Menjadi model atau panutan Seorang pemimpiun harus berusaha konsisten dengan apa yang dikatakan, dipirkan dan dilakukan e) Seseorang pemimpin harus menjadi pembicara yang baik dan konselor yang baik (karena ia adalah seorang gembala-penulis) Menunjuk pada hal-hal yang dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa seseorang pemimpn harus mendorong orang-orang yang dipimpin untuk maju, ia juga harus berada di tengah-tengah orang-orang yang dipimpin bahkan 1a harus juga berada di depan orang-orang yang dipimpin untuk memberikan teladan bagi orang- orang yang dipimpin oleh sebab itu ia harus memiliki integritas, (memiliki karakter Kristus). Sehingga ia dapat mengilhami orangorang yang dipimpin dan mendorong mereka untuk maju. Sejalan dengan ini Yakob Tomatala, menulis sebagai berikut: Karakter yang baik akan menempatkan diri pada kebiasaan, kebaikan, kejujuran kesetiaan dan ketaantan dalam pengabdian, karekter yang baik akan menyelamatkan dan memantapkan hubungan diri karena karekter yang baik akan tercermin dalam kebiasaan sikap dan perilaku terhadap orang lain. Karakter yang baik akan menopang untuk memujudkan kerja yang baik yang didasari dengan proses mutu dan jumlah produksi kerja yang baik.14 Pendapat diatas mengindikasikan bahwa karakter yang baik harus ditandai dengan proses, (seorang pemimpin harus diproses olehTuhan) dari hal-hal yang kecil misalnya Yusuf di proses oleh Tuhan dengan menjadi pembantu Rumah Tangga (Tenaga Kerja Ibrani-TKI bukan tenaga kerja Indonesia) yang di jual oleh saudara-saudaranya yang pada akhirnya bekerja di umah Firuan dimana ia bekerja dengan kwalitas kerja yang baik (Total Quality Manajement), sedia difitnah karena hidup dalam kebenaran (masuk penjara karna difitnah oleh Potifar istri Firaun) namun kar na ia mengandalkan Tuhan Allah maka la dubuat Tuhan berhasil. Pada sisi lain perludipahami kehidupan Salomo, yang menjadi pembelajaran (Media Pembelajaran "Istilah PAK"), karena ia seseorang yang tidak melalui proses, karena ia mewarisi kepemimpinan ayahnya Daud dimana ia mulai tugas kepemimpinannya bersama 14



Yakob Tomatala pemimpin yang handal Jakarta IFTEK Jafray, 1997, h. 43



9



dengan Allah (Roh) namun mengakhiri kepemimpinan dengan daging, karena para istri dan gundik-gundik Salomo pada akhirmya membawa Salomo untuk menyembah berhala. Fakta Rohani ini harus menjadi pembelajaran rohani yang penting dan berharga bagi setiap pemimpindan manajer dalam organisasi Supaya bersikap waspada sehingga tidak tenggelam di dalam 3 Ta (Harta, Wanita dan Takhta) Itulah sebabnya Yakob Tomatala dalam program Magister Teologi maupun dalam pembekalan para alumnus STT Jatfray S-1 dan S2 mengatakan integritas akan membawa seseorang hamba Tuhan ke atas, hamba Tuhan berintegritas adalah hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan.15 Merujuk pada hal hal yang dikemukakan diatas menurut hemat penulis para pemimpin yang berhasil di dalam alkitab adalah seseorang manajer yang baik yang harus dijadikan media pembelajaran, bagi setiap guru dosen maupun peserta didik agar dapat memperkaya wawasan para pemimpin dan manajer masa kini untuk memanajemeni organisasi dengan baik. 4. Fungsi-fungsi kepemimpinan Parlu dipahami bahwa fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi masing-masing yang menegaskan bahwa setiap pemimpin berada di dalam situasi tersebut. Suatu organisasi dapat dijalankan dengan baik apabila pemimpin melaksanakan 2 fungsi utama sesuai dengan pandangan A.M Kadarman dan Yusuf Udeya menulis: 1) Fungsi pemecahan masalah (problem solving fungtion) Fungsi ini berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yaitu memberikan jalan keluar pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapai kelompok. 2) Fungsi sosial (social fungtion) Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompok, yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk mecapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompokmya.16



15



Pengarahan Yakub Tomatala sebagai Ketua STT Jafray bagi para alumni s-1 dan s-2 di Cisarua Bogor tanggal 30 Juli-1 Agustus 2012 16 A.M Kadrman dan Yusuf Udaya, pengatar lImu Management(akarta :PT Gramendia 1997)h 145)



10



Kedua fungsi kepemimpinan diatas, telah di laksanakan oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai Gembala Agung dan pemimpin Agung, dalam memecahkan masalah (problem solving fungtion) dn social fungtional yang dihadapi oleh Petrus dan rekan-rekan yang putus asa dan goyah ketika guru Agung Yesus Kristus mati dan bangkit pada hari yang ketiga. Petrus yang telah menyangkal Yesus Kristus, sebagai guru dan T'uhannya, mengalami stress berat dan mengajak rekan-rekan (para murid) kembali kepada pekerjaan penjala ikan (Yoh. 21:2-3) Kegagalan Petrus dalam mengiring Yesus berpengaruh kepada para murid yang lain, karena Petrus berhasil mempengaruhi mereka untuk kembali kepada pekerjaan lama (menjala ikan). Meski pun demikian Yesus Kristus sebagai Gembala Agung tidak akan membiarkan Petrus yang dipanggilNya, untuk menjadi sorang di antar kedua belas murid, terus tenggelam dalam kegagalam "karena Yesus mengetahui ketebatasan dan kelemahan Petrus sebagai manusia Oleh sebab itu Yesus sebagai Pemimpin Agung setelah bangkit dari antara orang mati, menampakan diiNya keapada para murid yang telah dipanggilnya untuk menjadi saksiNya bahkan Yesus secara pribadi melayani Petrus seperti tersurat dalam Yohanes 21:1517 yang sekaligus merupakan pembaharuan panggilan Petrus. Pembaharuan panggilan ini, membuktikan bahwa Yesus sebagai Pemimpin Agung dan Gembala Agung sangat memperdulikan orang-orang yang tidak ditetapkan-Nya sebagai pemimpin untuk memimpin organisasi gereja Perjanjian Baru. Sikap Yesus dalam mengarahkan Petrus adalah merupakan tugas dari seeorang pemimpin, terhadap permasalahan yang dihadapinya oleh Petrus dan yang kedua Yesus mengembalikan Petrus kepada Tugas yang harus dilaksanakan yaitu gembalakan dombadomba-Ku (Yoh 21:15:,16,17) merupakan tugas penggembalaan yang dipercayakan oleh Yesus kepada Petrus termasuk di dalamnya tugas pengajaran (didaskalia). Sejalan dengan kedua fungsi di atas Jerry Lumalathu membagi fungsi-fungsi Kepemimpinan dalam beberapa fungsi,17 antara lain : 1) Fungsi instruktif Pemimpin sebagai pengambilan keputusan berfungsi untuk mewujudkan pelaksanaanya kepadaorang-orang yang dipimpin. 17



Jerry lumalathu op.cit, h. 64-65



11



2) Fungsi konsutatif Fungsi ini bersifat berkomunikasi dua arah di mana pemimpin memerlukan bahan pertimbangan yang biasanya dilakukan dengan orang-orang tertentu saja. 3) Fungsi partisipasi Keputusan dan kebijakan diputuskan bersamaan dengan para statt. 4) Fungsi delegasi Pemimpin mendelegasikan sebagian tugas kepada orang yang dapat dipercaya, untuk melaksanakan tugas kepemimpinan. 5) Fungsi pengendalian Pemimpin yang melaksanakan tugas pengendaliaan adalah pemipin yang berhasil mengatur aktifitas anggotanya seecara teratur dan dalam koordinasi yang efektif. Fungsi-fungsi kepemimpinan yang telah dikemukakan diatas harus teraplikasi dalam manajemen organisasi dan oleh sebab itu sangat berkaitan dengan fungsi-fungsi manajeman yang akan dibahas pada pembahasan berikut: Dengan kata lain kepemimpinan menajement dan aministrasi adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. B. MANAJEMEN DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN 1) Terminologi Sebagaimana diketahui bahwa menajemen adalah suatu tindakan menangani mengontrol dan mengarahkan sesuatu perkejaan melalui dan bekerja sama dengan orang lain di dalam suatu institusi atau lembaga maupun perusahaan.18 Tindakan untuk menangani, mengontrol atau mengarahkan, adalah sesuatu tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin, dimana ia dapat bekerja sama dengan orang lain, di dalam suatu instust atau lembaga untuk mencapai tujuan organisasi melalui suatu perencanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.



18



Petrus Octavianus, loc cit



12



Dalam kaitan dengan pengertian di atas, fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh pemimpin adalah koordinasi, perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengawasi (controling). Berkaitan dengan hal ini, Yakob Tomatala mengatakan manajemen berhubungan erat dengan mengelola: 1) Tugas 2) Fungsi 3) Orang 4) Keputusan 5) Organisasi 6) Sumber-sumber dalam upaya mencapai tujuan19 Berdasarkan pada hal diatas, Yakob Tomatala mendefinisikan menajemant sebagai seni mengelola tugas, fungsi, orang-orang, keputusan organisasi dan sumber-sumber dalam keseluruhan upaya serta pengerjaan untuk pencapaian tujuan bersama.20 Penekanan utama dalam definisi di atas adalah mencapai tujuan organisasi (lembaga ) untuk mencapai tujuan, maka yang harus di manajemeni adalah : 1) Pengelolaan tugas organisasi 2) Orang-orang yang tepat pada tugas yang sesuai kualitas 3) Manajement yang berkaitan dengan keputusan misalnya siapa yang mengelola perpustakaan, administrasi, keuangan, akademik, guru (wali) kelas dan lainlain. 4) Manajement sumber dana, sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja dalam semua proses kepemimpinan 5) Manajement informasi, yang menentukan sistem kumonikasi suatu organisasi, bagi kelancaran berhubungan antar orang 2) Fungsi-fungsi Manajemen a. Pengkoordinasian



19 20



Yakub Tomatala, op cit h. 14 Ibid



13



Fungsi utama yang adalah sentral (core) dari mnajemet adalah koordinasi. Yang demaksud dengan koordinasi ( coordinating) ialah tindakan inisiatif, pendorongan dan dukungan dalam upaya penggalangan dan penyerasan motivasi suatu tindakan kerja dari awal ke akhir, yang dilakukan pemimpin secara konsistenm yang bertujuan untuk mencegah ketidak jelasan, tumpang tindih tugas atau bidang tugas, pertanggung jawaban dan lain sebagainya. Yakob Tomatala21 mengungkapkan beberapa hal esendial yang berkaitan dengan koordinasi : 1) Mengambil inisiatif mengkoordinir perencanaan membuat keputusan, penetapan tujuan atau target kerja mengadakan perspektif tekad dan upaya guna merampungkan suatu kerangka perencanaan stategiss bagi organisasi. 2) Menjelskan secara terang dan rinci tujuan organisasi suatu sarana dan prasarana yang akan dicapai 3) Menentukan stuktur organisasi yang memungkinkan semua anggota organisasi melaksanakan tugas/tanggung jawab yang dipercayakan kepada setiap orang 4) Memadukan semua potensi pemimpin dan orang-orang yang dipempin untuk mencapai tujuan organisasi. Hal- hal esensial di atas harus dilakukan oleh seorang pemimpin dimana ia dapat mengkoordinir staf termasuk para manajer dan orang-orang yang dipimpin (guru-guru, dosen-dosen, termasuk mengkoordinir para pembantu ketua pada sekolah tinggi teologia), dan bersama puket bidang akademik sebagai pelaksana harian melaksanakan proses belajar mengajar, yang di dukung oleh sumber dana, Sumber daya manusia, sehingga menghasilkan lulusan yang berkompeten, yang memiliki kompetensi Kognitif, afektif (keterampilan) dan sikap (psikomotorik). b). Perencanaan (planing) Perencanaan ialah upaya yang merencanakan seperangkat kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi atau insitusi. Perencanaan bertungsi bagaikan peta untuk menentukan seluruh mekanisme hidup dalam kegiatan organisasi yang bergerak secara terpadu ke arah atau target/ tujuan suatua organisasi.22



21 22



Ibid, h. 145-146 Ibid, h. 147



14



Perencanaan dalanm kaitan ini mengabungkan stratagi management dan strategi planing yang merupakan bagian integral dari perncanaan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi yang bertujuan untuk membuat suatu perncanaan strategis bagi secbuah organisasi. Soerang pemimpin bersama tim kepemimpinan perlu membuat perencanaan 5 sampai 10 tahun mendatang bahkan 15 tahun ke depan menjadi perencanaan yang harus dicapai dalam tujuan atau sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan sasaran jangka panjang. Menurut Yakob Tomatala langkah-langkah dalam perencanaan meliputi: 1) Doa, iman dan tekat 2) Predeksi tentang hari esok, dan apa yang di laksanakan pada waktu yang akan datang Sehingga seseorang pemimpin harus menggunakan stategi termasuk di dalamnya perencanaan stategis untuk mencapai sasasran-sasaran yang telah di tetapkan. 3) Membangun ketentuan kerja (policy) yaitu ketentuan tentang seluruh mekanisme hidup dan kerja (bekerja secara tersistim) untuk mencapai tujuan organisasi 4) Membuat



program



pencapaian



taget



untuk



mencapai



tujuan



organisasi,termasuk jadwal program 5) Menetapkan anggaran yang berkaitan dengan jumlah dana atau biaya untuk mencapai target.23 Merujuk pada hal hal yang diketengahkan diatas dapat dikatakan bahwa seseorang pemimpin harus membuat perecanaan (program kerja tahunan) program kerja jangka menegah dan program jangka panjang mengenai suatu lembaga atau organisasi dan kemudian mengkoordinasikan angaran



untuk implemtasikan program-program dimksud untuk



mencapai tujuan organisasi. c) Pengorganisasian (organisası) Pengorganisasian 1alah proses penataan tugas dan orang yang tepat bagi setiap tugas dan orang yeng tepat bagi setiap tugas dan orang yang tepat pada struktur dan berfungsi melaksanakan pelaksnaan kerja dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Yakob Tomatala24 memberikan beberapa prinsip yang dirangkum oleh penulis : 23 24



Ibid, h. 148-149 Ibid, h. 150-152



15



1) Membuat struktur organisai dengan menata tugas dalam struktur dan menematkan orang yang tepat pada setiap tugas yang ditata tersebut 2) Membuat penjabaran tugas dan melaksanakan delegasi. Penjabaran tugas dan pendelegasian ini dapat dilakukan denganmemberi tugas, wewenang, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggung jwaban harus sepadan dengan hakikat pelaksanaan tugas. 3) Perlu menetapkan stuktur organisasi, dengan memperhatikan apa yang diorganisir berapa banyak skala hubungan hieralki yang diperlukan untuk efektitas dan efisiensi dan berapa bidang tugas yang diperlukan dalam melaksanakan akivitas organisasi. Mencermati apa yang diintrodusir oleh Yakob Tomala diatas, maka parlu di pahami oleh setiap pembelajar bahwa semua organisasi mempunyai anggaran dasar dan anggaran Rumah tangga termasuk pada Sekolah Tinggi Teologi ada Statuta Sekolah Tinggi Teologi dan buku pedoman, maka struktur organisasi dibangun berdasarkan statuta Sekolah Tinggi seperti STT Tri Bakti Indonesia misalnya, sehingga dapat dijadikan media pembelajaran.25 d. Memimpin (Leading atau actuating) Memimpin berhubungan erat dengan kinerja organisasi yaitu bagaimana pemimpin menerapkan upaya meminpin (leadership attempt) dalam organisasi yang dipimpin. Proses memimpin ini ditandai oleh adanya upaya pemimpin mempengaruhi atau menggendalikan serta mengarahkan, memotivasi atau mendorong dan mcngevaluasi atau mengawasi orang yang dipimpin kepada pencapaian tujuan dan target yang dilakukan seefektif dan seefisien mungkin.26 Tegasnya dapat dikatakan bahwa seseorang pemimpin harus dapat memimpin para manajer, pemimpin menengah dan para stat dalam suatu sinergi sehingga dapat mencapai tujuan organisası. e. Mengevaluasi



25



Untuk memahami bagian ini struktur organisasi STT sunsugos periode 2012-2017 dapat di lihat di kantor STT



Sunsogos yang di buat berdasarkan stata STT Sunsugos dan bahwa pedoman tahun 2000



26



Yakub tomatala op cit, h. 152-153



16



Mengewaluasi atau pengawasan 1alah tindakan pemastian kerja, yang membrikan keyakinan serta kapastian kepada pemimpin, apabila pelaksanaan kerja dilaksanakan atau tidak, mengevaluasi Juga bertujuan untuk memastikan bahwa koordinasi dari semua aspek organisasi berjalan dengan lancar sehingga setiap tugas dapat terlaksana dengan baik. Selanjutnya Tomatala27 mengemukakan beberapa aspek penting dari controlling : 1) Pemimpin bertanggung jawab menetapkn standar kerja 2) Pemimpi n harus mengendalikan tolak ukur mengukur kinerja dari semua pekerja 3) Mengevaluasi proses pelaksanaan pekerjaan yang sedang dan telah dilaksanakan 4) Mengkoreksi pekerjaan yang sedang atau telah dilaksanakan yang bertungsi sebagai dasar untukpelaksanaan kerja yang lebih baik. Selanjutnya dengan ini Dorothia Wahyu Ariani mengatakan bahwa salah satu element penting dalam total qualiti manajemen adalah kepemimpinan dan komitment. Itulah sebabnya Dorothia mengatakan : Fisolofi total quality menajement hanya dapat dilakukan atau dilaksanakn bila ada dukungan dan tanggung jawab penuh dari pemimpin top manajemen yang didukung oleh middle dan lower manajement, top manajement sebagal pemimpin puncak mempekealkan total quality manajemen sebagai suatu ilosopi dengan menyusun sasaran dan merencanakan startegis pelaksanaannya.28 Berdasarkan pandangan di atas kepemimpinan berkualitas memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1) Pemimpin harus bekerja dengna pemimpin menengah dan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi 2) Kerja sama tim lebih baik dari pada satu orang dan pelu keterlibatan semua orang untuk mencapai tujuan organisasi 3) Strategi penerapan management kualitas harus dapat dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisası Meskipun STT Sunsugos, mengalami dua kali krisis kepemimpinan yaitu tahun 2008, dan akhir Mei 2012, pertolongan dan Anugera Tuhan Yesus Kristus sangat nyata, sehingga mulai 6 September 2012, STT Sunsugos mulai berbenah, dan akhir Februari 2013 STT Sunsugos



27 28



Ibid, h. 154-155 Dorothia Wahyu Arimi Manajemen Kualitas Yogyakarta : University Jayabaya 1999, h. 20



17



mulai mengikuti ujian negara Program S-I Teologi dan S-1 PAK, dan telah membuka Program S-2 (M.Th) mau pun S-2 (M.Pd. K).



C. MEMPERBAIKI MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DENGAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN (TQM) Untuk memperbaiki kualitas kepemimpinan dan juga manajemet dalam organisasi maka ada beberapa kunci yang dikemukanan oleh Vineent Gazperss29 antarala lain : 1) Keterlibatan total dari setiap level organisasi. Termasuk manajem senior juga manajemet sekolah ) semua harus terlibat dalam aktifitas perbaikan kualitas 2) Komunikasi yang efektit, agar semua orang dalam orgaisasi itu mengetahui dan mengerti visi organisasi yang telah dirumuskan. Melalui komunikasi yang baik, setiap orang dapat mengerti spesifikasi dan pelanggannya dan secara sadar akan berusaha memenuhi akan kebutuhan peserta didik. (pelanggan). 3) Mengilangkan hambatan yang ada. Struktur - struktur kebujasanaan –kebijaksanaan prosedur-prosedur harus di implemtasikan untuk perbaikan kualitas (Bnd. Kol 3: 10, 21). 4) Secara terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan agar mencapai sasaran penting dari manajen kualitas seperti kualitas produk (kualitas lulusan sekolah, moral pendidikan danpeserta didik meningkat dan lain sebagainya). Searah dengan hal di atas penulis mengemukakan beberapa hal,30 untuk memperbaiki kualitas kepemimpinan: a. Mengadakan evaluasi dan perbaikan terus menerus sehingga sistem kerja dan meningkatnya kualitas pe



mimpin melalui pendidikan formal, non formal



dan informal sehingga ada perbaikan kualitas sehingga orgnisasi dapat mencapat tujuan yang telh ditetapkan. b. Kepemimpinan berkualitas harus menghilangkan hambatan-hambatan yang ada melalui kebujaksanaa-kebijaksanaan program-program ataupun keputusan keputusan yang menghambat peningkatan kualitas harus dihilangkan.



29



Venceet Gaspersz manajemen kualitas dalam intrudksi jasa, Jakarta: Pt gramdia 2001, h. 17 Lihat tesis M.Th, penulis suatu kajian kepemimpinan berkualitas sebagai landasan strategi bagi pertumbuhan Gereja Bethel Indonesia jemaat maranatha cilincing Jakarta Utara, Jakarta: STT Jafray 2012,h. 21-22 30



18



Perbaikan kualitas harus menjadi bagian dari elemen strategi supaya organissi mengalami kemajuan. c. Kepemimpinan berkualitas ditandai dengan kumunikasi yang efektif antara pemimpin dan semua orang yang dipimpin sehingga ViSi dan misi organisasi dapat diimplemtasikan untuk mencapai tujuan yang berkualitas. d. Pemimpin dan orang orang harus terlibat dalam perbaikan kualitas untuk perbaikan kinerja organisasi séhingga mencapai hasil yang berkualitas. Keempat hal di atas apabila diimplemtasikan dalam bidang kepemimpinan manajement dan administasi dalam suatu instasi atau lembaga pendidikan, maka dapat dipastikan lembaga tersebut akan mengalami permembangan yang signifikan. Perlu dikemukakan di sini kwalitas istimewa pemimpin kharismatik yang dikemukakan oleh Max Weber (1864-1920) adalah sosiologi yang mengembangkan tentang kharisma atau otoritas kharismatik weber menngembangkan tiga tipe otoritas dalam masyarakat.  Pertama otoritas legal yaitu otoritas yang Keabsahannya dari legalitas atau aturan resmi  Kedua otoritas tradisional yang bersumber pada adat istiadat  Ketiga otoritas kharismatik yang keabsahannya bersumber dari pada kharısma atau kualitas istimewa seseorang serta pengakuan oran lain terhadap kharisma itu. Dalam kenyataanya sejarah ketiganya bisa tercampurkan.31 Weber memberikan conton oanwa para nabi, para rasul dan raja-raja dalam alkitab sebagai orang yang berkharisma.32 Kualitas istiwewa (pemimpin kharismatik) dalam analisa penulis gembala senior GBI Maranatha Cilincing adalah scorang pemimpin kharisma karena dalam pengamtan (obserrasi penulis), yang bersangkutan memiliki otoritas kharimatik.33 Ramoh mengutip Max Weber menulis tentang Cin otoritas pemimpin kharismatik sebagai berikut: Pemimpin dengan otoritas kharimatik memiliki kesadaran misi dan penggilan yang terwujud dalam ide dan memanggil orang untuk ikut serta dalam misinya. Otoritas kharismauk dijalankan bersama pengikut setia Mereka dipilih karena kualitas 31



Bdn Ayub Ramon, Kepemimpinan Kharismatik, Jakarta BK Gunung Mulia 2000, h. 23 Ibid 33 Demianus Malawau (Tesis s-2) op cit, h. 110 32



19



kharimatik pribadi, tiada hirarki dan kontrol. Yang berlaku hanya panggilan dan berdasarkan kharisma anggota…kharisma itu bersitat estra legal mengakibatkan sruktur dan aturan formal pemimpin kharismatik hanya mengenl inner dermination dan iner restraintPengikut-pengikut menyesuaikan diri dengan inspirast dan kehendak pemimpin, relast dalam komunitas bersifat personal.34 Merujuk pada pandangan Max Wiber di atas dapat dikatakan beberapa hal mendasar dari pemmpin kharismatik :  Pemimpin dengan otoritas kharismatik memiliki kesadaran misi dan memanggil orang untuk terlibat dalam misinya.  Otoritas khanismatik pada pemimpin kharismatik dijalankan bersama para pengikut (gembala-gembala cabango yang setia. Mereka di pilih karena otoritas pribadi yang berlaku adalah panggilan berdasarkan kharisma anggota.  Kharisma itu bersifat exstra legal mengakibatkan struktur atau atauran formal.  Pengikut-pengikut menyusaikan diri dengan inspirasi dan kehendak pemimpin.  Relasi dalam kumunitas bersifat personar. Karakteristik di atas menunjukan bahwa pemimpin dengan otoritas karismatik harus terhubung dengan Tuhan dalam persekutuan sehingga ia memperoleh konfirmasi dari Tuhan mengenal sesuatu pekerjaan yang akan diaksanakan (Tuhan memberi visi dan stategi) untuk melaksanakan tugas kepemimpinan. Untuk itu pemimpin kharismatik harus didampingi oleh seorang administrator yang handal. Dan para pembantu atau manajer yang mendukung seluruh manajement untuk menecapai tujuan organisasi.



D. TERTIP ADMINISTRASI UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN ORGANISASI SEKOLAH



Menurut kamus besar bahasa Indonesia salah satu pengertian admninistrasi yang telah dikemukakan di atas yaitu usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan. Dalam kaitan manajement pendidikan yang dikemukakan di sini, maka tujuan yang dijadikan media pembelajaran STT Tri Bakti yang tercantum dalam statuta.35 34 35



Ayub Ramot op cit, h. 52-53 Pasal 8 statuta STT Tri Bakti Indonesia yang disahkan oleh Dirjen Bimas Kristen 2017. h.



20



1. Membangun dan mengembangkan kualitas pendidikan teologi dan atau pendidikan agama Kristen. 2. Mempersiapkan mahasiswa menjadi pelayan masyarakat (guru, dosen, pendeta yang berkemapuan akademis praktis dan konstektual Menunjuk pada hal-hal yang diuraikan di atas administrasi pendidikan melingkupi: 1) Pengarsipan, akta berdiri yayasan, Jin sekolah, statuta, data para mahasiswa, alumni, surat-surat menyangkut (surat masuk -surat kelur) administrasi keuangan administrasi akedemik adminitrasi kemahasiswaan dan pelayanan. 2) Membuat rencana stategis untuk jangka pendek panjang dan menengah. 3) Menetapkan para alumni dalam PATB (Persekutuan Alumni Tri Bakti.) 4) Mendata para donatur keungan mahasiswa. 5) Membuat sruktur organisasi berdasarkan statuta STT Tri Bakti. 6) Membuat



penjabaran



tugas



sehingga



para



puket



dapat



bersinergi



untuk



memanajemeni seluruh staf sehingga dapat berkerja untuk mencapai tuJuan organisasi. 7) Mencatat surat masuk dan surat keluat serta mengarsipkannya. 8) Mengkoordinir gereja-gereja yang meminjam gedung damai sejahtera- dan sukacita pada STT Tri Bakti. 9) Mengkoordinir gereja-gereja dan sekola-sekolah yang berkeja sama dengan para mahasiswa STT Tri Bakti Itulah sebabnya Yakob Tomatala mengatakan hubungan antara pemimpinan yang bekerja sama dan bekerja melalui manajer atau administator dalam kepemimpinan, 36 dapat dilihat pada diagram di bawah ini : pemimpin-aspek Stategis



pimpinan



DELEGASI manager Manager



manager



Delegasi



admistrrator



36



Yakub Tomatala Mastering Plening Pendidikan pintar, Jakarta YT. Leadership Foundation 2004, h. 28



21



pelaksana ketja Administrator Operaling cove



Pelaksana kerja



Diagram diatas menunjukan bahwa pemimpin puncak mendelegasikan tugas kepada para manager (para puket) yang kemudian didelegasikan kepada staff (administrator) untuk pelasanaan tugas untuk mencapai tujuan.



BAB III MEMANEJEMENI KUALITAS MANUSIA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN HOLISTIK (FORMAL NONFORMAL DAN INFORMAI)



A. TERMINOLOGI Pendidikan berasal dari kata "didik", kata ini mendapat awalan me, sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi Jatihan, diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kccerdasan.37 Muhibbin Syah mengutip Pocrbahawatja dan Harahap (1987), mendefinisikan pendidikan adalah: …usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk denghan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu d sartikan mampu menimbu-menimbulkan tanggung jawab moral dari segala perbuatannya...orang dewasa itu adalah orang tua si 37



Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung : Remaja Risdakarya, 2008, h. 20



22



anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pendeta, atau nilai dari keagamaan, kepalakepala asrama dan sebagainya. Terminologi di atas mengindikasikan bahwa pendidikan adalah pendidikan dan anak didik (peserta didik) adalah objek dan sekaligus "subjek" orang yang dilatih menuju kedewasaan, sehingEa menjadi orang yang bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan Kristen, maka landasan AIkitab (Perjanjjan Lama dan Perjanjian Baru) harus dijadikan dasar untuk mengajar anak-anak dalam setiap keluarga (Bnd. Ulangan 6:4-9). Dalam kaitan ini J. F. Tahalele, MA, mantan guru besar IKIP Malang mengatakan: orangtua adalah guru yang pertama di dalam keluarga, dan lingkungan keluarga adalah sekolah yang pertama bagi seorang anak.38 Pandangan Tahalele di atas, menegaskan bahwa setiap orang tua (ayah dan ibu dalam keluarga Ibrani), mendapat surat keputusan dari Guru Besar Agung di Surga (Bapa yang kekal, Allah yang perkasa, Raja damai, alpha dan Omega), mengenai tata cara untuk mendidik anak, schingga anak mula dari kecil dapat mengenal dan mengasihi Tuhan Allah. siapa pun orang tua baik pada zaman Perjanjian Lama, maupun pada Perjanj ian Baru, yang mengabaikan surat keputusan Sorga (SKKA) tersebut, akan menerima kutuk dari Tuhan Allah, sesuai Fiman Tuhan dalam Ulangan 28, yang akan dibahas dalam bagian sefanjutnya.



B. KELUARGA DAN BAIT ALLAH HARUS MENJADI PUSAT (WAHANA) PENDIDIKAN ROHANI SEBAGAI RUMAH DOA Adam dan Hawa adalah orang tua yang pertama dan guru yang pertama dalam mendidik Kain dan Habel. Sebagaimana diketahui bahwa Adam dan Hawa diciptakan menurut gambar Allah, sebagai laki-laki dan perempuan (Kejadian 1:26-27). Itulah sebabnya Charles ladge mengatakan bahwa: Allah menciplakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, sehingga la mcngaruniakan kepada manusia silat-silat yang dimihki-Nya sendiri sebagai Roh, sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan Allah (bersekutu dengan Allah).39 38



Kuliah Pedagogik, oleh alm. Prof. J.F. Tahalele, mantan guru besar IKIP Malang, dan dosen pedagogik pada Institut Injil Indonesia, Batu, 1991 39 Charles Hadge, Theology Sistematik Volume 2, Grand Rapids, Michigan: Wm. 8. Erdmans Publishing. 1979, h. 96-97



23



Namun ketika Adam dan Hawa melakukan pelanggaran terhadap hukum Allan, maka dosa dan maut masuk terhadap seluruh manusia, sehingga manusia telah berbuat dosa (Roma 3:23). Namun Tuhan AIlah memberikan Janji yang pertama yaitu tentang Kesetamatan, bahwa dari keturunan perempuan akan lahir Juruselamat, dalam Kejadian 3:15, yang biasa disebut dengan proto evangelium. Kemudian Tuhan Allah sendiri yang menyembelih seckor binatang (dimana ada penumpahan darah), dan Allah mengenakan pakaian dari kulit binatang kepada Adam dan istrinya. Hal ini menegaskan bahwa pola ibadah korban, diperkenalkan oleh Tuhan Allah ketika Adam dan Hawa berbuat dosa. Seluruh ibadah korban Perjanjian Lama, secara khusus ibadah korban paskah di Mesir, menunjuk kepada korban Kristus di salib Sejalan dengan ini H.H. Rowley menulis: Paskah dirayakan oleh orang Isracl di Mesir atas dasar petunjuk-petunjuk Tuhan kepada Musa (pada waktu bangsa 1srael keluar darn Mesir, Keluaran 12:21)... Paskah merupakan suatu upacara korban..Diterima juga kesimpulan bahwa mula-mula Paskah terpisah dari perayaan roti tidak beragi, walaupun di kemudian hari kedua perayaan disatukan. Daiam perayaan Paskah itu tiap keluarga atau kelompok keluarga menyembelih seekor domba atau kambing jantan yang berumur sctahun. Mercka memanggangnya lengkap dengan kepalanya, dan dengan isi pernnya. Kemudian mereka membawa daging itu dengan pinggang yang berikut Terlebih dahulu darah korban sudah dibubuhkan pada kedua tiang ambang pintu, dan sehabis pergamuan sisa daging yang tinggal sampai pagi, dibakar habis dengan api.40



Pandangan di atas menunjukkan bahwa Paskah yang diberikan oleh Tuhan kepada Musa, dan diteruskan bagi bangsa Israel seperti tersurat dalam kitab keluaran, intinya harus ada penumpahan darah. Darah anak domba Paskah harus dibubuhkan pada kedua tiang ambang pintu, setiap keluarga orang Israel, sehingga Tuhan akan melewati (Pasha) pintu rumah Isracl, dan tidak memusnahkan mereka. Untuk memahami keselamatan bagi setiap keluarga Isracl, maka mereka harus merayakan Paskah, seperti tersurat dalam Keluaran 12:43-49, yang dirangkum oleh penulis,41 sebagai berikut: 1. Inilah ketetapan mengenai Paskah, tidak seorang pun dari bangsa asing boleh memakannya. 40 41



H.H. Rowley, Ibadah Israel Kuno, Jakarta :BPK Gunung Mulia, 2000. H. 36 Demianus Malawau, Garis Besar Teologi Perjanjian Lama, Jakarta : STT Tri Bakti Indonesia, 2017, h. 30



24



2. Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia (Kel. 12:44). 3. Orang pendatang dan orang upahan tidak boleh memakannya (Kel. 12:45). 4. Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah, dan tidak boleh membawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah, satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan (digenapi oleh Yesus, Kel. 12:46-Yoh. 19:36). 5. Segenap jemaah Israel haruslah memakannya (Kel. 12:47). 6. Apabial seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi Tuhan, maka wajib disunat, barulah boleh 1a mendekat untuk memakannya, ia akan dianggap sebagai orang asli (Kel. 12:48). 7. Orang yang tidak bersunat, tidak boleh memakannya (Kel. 12:48). Hal-hal esensial dari pengajaran Paskah di atas harus dipahami dan dirayakan oleh setiap keluarga Israel, di mana mereka mengingat akan perbuatan pembebasan yang dilakukan oleh Tuhan Alah, dalam menyelamatkan mereka dari kekuasaan Firaun di Mesir. Inilah proklamasi yang diberikan oleh Tuhan Allah, dengan berfirman: kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya, bagimu dan bagi anak-anakmu. Dan apabila kamu tiba di negri yang akan diberikan Tuhan kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka harus kamu pelihara ibadah ini. Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: apakah artinya ibadahmu ini? Maka haruslah kamu berkata itulah korban paskah bagi Tuhan, yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika la menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita. Lalu berlututah bangsa itu dan sujud menyembah (Kel. 12:24-2). Ibadah Paskah ini, adalah ketetapan yang diberikan Tuhan Allah kepada bangsa lsrael supaya diperingati, karena Tuhan Allah (Yahweh Elohim) menyelamatkan setiap keluarga Israel dari "tulah" Mesir, sekaligus merupakan tipologi dari darah Kristus, yang menebus setiap orang percaya dialam Perjanjan Baru, dari kutuk dosa turunan (nenek moyang) dan dosa pribadi (Pertus 1:18-19, Ibrani 9:14). Sejalan dengan ini, Dr. Robert M. Paterson menulis: Dalam perayaan Paskah serta hari raya roti tidak beragi orang-orang Yahudi mengingat sejarah terpenting dalam kehidupan mereka. Scbab ketika Musa membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir, mereka menjadi umat yang baru, dengan identitasnya sendir. 1dentitas iu dilanjutkan melalui perayaan Paskah..Dengan demikian peristiwa keluaran bukan hanya sesuiatu yang terjadi pada masa lampau, tetapi juga dalam realitas setiap angkatan...setiap tahun orang-orang Kristen



25



merayakan Paskah...orang Kristen mengingat bahwa Yesus disalibkan pada hari Jumat dan dibangkitkan pada hari Minggu, maka perayaan-perayaan selalu dirayakan pada hari-hari...Dalam ibadah Kristen pengampunan serta kemenangan itu menjadi nyatadalam Perjamuan Kudus.42 Itulah sebabnya, dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus membuat mujizat pertama, air menjadi anggurdalam injil Yohanes 2, yang oleh rasul Yohanes, dihubungkan dengan perkataan Yesus, tentang bait Allah yaitu tubuh Yesus Kristus sendiri. Berkaitan dengan ini Firman Tuhan menyatakan: Ketika hari raya Paskah orang Yahudi telah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang kuduk di situ. la membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari bait suci. jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat berjualan...orang-orang Yahudi menentang Yesus katanya: "tanda-tanda apakah yang dapat Engkau tunjukkan kepada kami bahwa Engkau berhak bertindak demikian? Jawab Yesus kepada mereka: rombak bait Allah ini, dan dalam tiga hari aku akan mendirikannya kembali...tetapi yang dimaksudkan dengan bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri. kemudian sesudah la bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya, bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka punpercaya akan kitab sucl, dan akan perkataan yanglelah diucapkan Yesus.43 Memaknai peranan darah Yesus dalam kehidupan orang percaya, maka rasul paulus menulis: sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi, dari nenek moyang mu itu bukan dengan barang yang fana bukan pula dengan perak atau emas, melainkna dengan darah _yang mabal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak ternoda dan tak bercacat (Pet. 1:18-19). Itulah sebabnya rasul Yohanes, oleh ilham roh kudus telah menulis rahasia Keselamatan yang besar dengan manyatakan: karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan anaknya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Dan penyataan ini harus dibuktikan dengan kataatan, sebagai seorang murid, yang taat kepada segala perintah guru besar Agung Yesus Kristus (Yoh.3:36). 1. Manusia sebagai subjek dan objek pendidikan telah berdosa, membutuhkan pengampunan. Fakta kejatuhan Adam dan Hawa kedalam dosa, tidak dapat dibantah oleh Siapapun karena keidaktaatannya. Adam dan Hawa sebagai guru yang pertama, didalam keluarga, belum karena persembahan Habel diterima oleh Tuhan, dan persembahan Kain ditolaknya 42 43



Robert M. Paterson, Tafsiran Kitab Keluaran, Jakarta :BPK Gunung Mulia, 2006, hal. 164 Yohanes 2:13-22



26



berhasil mendidik Kain, karena Kain belum mamahami persembahan yang benar kepada Allah, sehingga pada ahirnya ia cemburu kepada adiknya Habel, Kain kemudian membunuh Habel sehingga Kain itulah realita dosa manusia. Dalam kaitan dengan in1, william Dymess menulis sebagai berikut: Bahwa apa yang kita ketahui sebagai kebenaran telah dinodai oleh keburukan ini (Yes. 64:6). Dosa ini tentu saja dapat menyatakan dirinya dalam berbagai cara: Amos menggambarkan Sebagai rasa tidak berterima kasih, Hosea sebagai rasa pemusuhan dan kebencian dalam hati, Yesaya sebagai rasa memegahkan diri sendiri, dan yeremia sebagai kepalsuan yang mendalam tidak ada manusia yang tidak berdosa (I Raj. 8:48 dan Maz. 53:3).44 Perwujudan dosa dalam kehidupan manusia nampak dalam wujud pembunuhan, rasa pembunuhan,



pemberonlakan,



perzinahan



dsb,



yang



keluarga



keluarga



bahkan



mengakibatkan Tuhan Allah harus menghukum manusia dan semua Ciptaan dengan air bah sebagai mana tersurat dalam kitab Kejadian pasal yang keenam. Oleh sebab itu orang-orang Israel harus memeprsembahkan korban, seperti Korban bakaran (Im. I dan 6:8-13), korban sajian (Imamat 2 dan 6:14-18), korban keselamatan atau korban pendamaian (Im. 3 dan 7:1136) kurban penghapus dosa (lm. 4:1-5 dan 6:24-30) dan korban penghapus salah, yang berikan bagi kesalahan kesalahan terhadpa sesamanya (Im. 5:14 dan 7: 1-10). Peru ditegaskan disini bahwa pada zaman raja Daud (sebelum manajemen terpecah) upacara korban diatas, berfokus pada kekududsan batiniah, yang bersal dari pengaruh Allah sang pencipta atas hati manusia sendiri (dijadikan batiniah tahir, ya Allah dan perbaharunilah hatiku, dengan roh yang teguh, (Maz 51:12). 45 Dalam Perjanjian Baru hati yang dipulihkan oleh Tuhan nyata dari kebenaran Firman Tuhan yang menyatakan dan mengharapkan tidak mengecekan karena kasih Allah telah disurahkan didalam hari kita, oleh roh kudus yang dikaruniakan kepada kita (Roma 5:5). Hal subtansial tersebut diatas harus diperbaharui oleh setiap orang tua, anak guru sekolah minggu, maupaun guru di sekolah sehingga pengajaran pendidikan agama kristen harus bertokus pada pengampunan dosa, menurut kakayaan kasıh karunia-Nya (Ef. 1:7). Dengan demikian, karya Krsitus disalib harus menjadi fokus utama pendidikan agama kristen baik di keluarga (sekolah informal) sekolah fomal maupun sekolah non formal dan informal.



44 45



William Dyrness, Tema-Tema Dalam Perjanjian Lama (Malang : Gandum Mas, 2000), h. 91 Demianus Malawau, Garis Besar Teologi Perjanjian Lama (Jakarta: STTTBI, 2017, Hal. 27



27



2. Surat keputusan dari Allah Yang Esa bagi orang tua sebagai guru dalam keluarga. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa: Adam dan Hawa adalah guru yang pertama bagi anak-anak mereka yaitu Kain dan Habel. Namun ketika Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, maka seluruh umat manusia ikut/ telah berdosa (Rm. 3:23). Dalam perkembangan selanjutnya Tuhan Allah memberikan perintah untuk orang tua menjadi pengajar kepada anak-anak seperti ada tertulis: Dengarlah hai orang Israel Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa! Kaihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati mu dengan segenap kekuatanmu. Apa yang telah kuperitahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan baruslah engkau mengajarkankannya berulang-ulang Kepada anak-anakmu dan memberikannya apabila chgkau duduk di rumanmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah Juga engkau emngingatnya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lembang di dahimu, dan haruslah engkau menulisnya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.46 Fiman Tuhan diatas mernupakan landasan teologis bagi setiap orang tua israel agar harus wajib memeprhatikan taurat (lima kitab Musa) dan kitab-kitab Perjanjian Lama dan haruslah engkau (orang tua) mengajarkannya berulang-ulang kepada anak- anakmu bangun (memiliki aktivitas) dalam perjalanan (berwisata) berbaring (mengakhiri aktivitas) firman Hrus diajarkan. Dengan kata lain, dalam setiap aktivitas keluarga firman harus berjalan.Sherill menulis tentang ibadah Yahudi dengan menyatakan: Pengaruh rumah ibadat itu lcbih besar dari pada yang dapat kita bayangkan. Sehubungan dengan ibadah Yahudi titik bertanya diubah dari pemberian korban kepada pengajaran. la merupakan suatu tempat bagi persekutuan dimana seminggu sekali para hadirin dijumpai oleh taurat sebagai pernyataan dan artinya djelaskan kepada mereka..47 Hal ini nampak ketika orang-orang Israel kembali dari pembuangan, maka Nehemia memperbaiki atau mengembalikan tautar pada posisinya dimana imam Ezra mengajar taurat Tuhan kepada bangsa Yahudi.



46



Ulangan 6:4-9 Tobert Bolkhe, Sejarah Perkembangan Pikiran Dipraktek Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia), hal. 42-42 47



28



Perlu dikemukakan disini bahwa selain bait Allah, maka orang-orang Yahudi juga mendirikan sinagoge-sinagoge untuk tempat mereka berıbadah, dimana taurat diajarkan dimana mereka beribadah pada hari sabat. Dengan adanya rumah ibadat untuk mengajar orang dewasa, maka mulailah didirikan sekolah rumah ibadat untuk mendidik angkatan muda secara aktif. Tahun 75 SM, Rabi Simson bin Syatak, medirikan sekolah dasar (Beth-hase-pher) di kota Yerusalem. Menurut bolke Buru yang mengajar disekolah Yahudi harus sudah kawin. Boleh dikatkanbahwa mengajar tetaplah tegas orang tua, tetapi identitas orang tua itu diperluas scbegitu rupa didalamnya tercakup jabatan guru.48 Realitas tersebut diatas menunjukan bahwa orang tua dan guru mempunyai peran utama dalam mendidik anak-anak sehingga mereka memahami taurat Tuhan Sehingga anak laki-laki termasuk perempuan belajar bahas ibrani, taurat, nubuat dan tulisan-tulisan lain, pada waktu berumur sepuluh tahun diharapkan sudah mampu untuk membaca perjanjian lama dalam bahasa ibrani. Pada tingkap berikut ada sekolah beth talmud atau beth hammidresy. Setara Smp yang menupakan tempat untuk belajar dan mengajar, dan Yesus Kristus berdiskusi dengan para ahli taurat seperti yang dicatat dalam Luk. 2:46. Sedangkan untuk menjadi ahli taurat harus ada sekolah yang khusus, untuk mendalami taurat lebih dalam. 3. Yesus mendidik para murid dalam sekolah informal untuk menjadi rasul. Para hli taurat dan para teolog pada umumnya kurang mengetahui pendidikan yang diberikan oleh guru agung Yesus Kristus, dalam mendidik para muridNya. Mengapa? Karena sebagian besar memandang sebelah mata pendidikan informal, karena pendidikan informal padazama Yesus berkaitan dengan lingkungan dimana murid berada. Perlu dijelaskna bahwa pada zama yesus murid berada dlam pengaruh tiga kebudayaan yang besar yaitu kebudayaan ibrani, Yunani, dan romawi. Subtansi pengajaran Yesus berkaitan dengan pembaharuan jiwa-jiwa (pusat hidup) dari dosa-dosa sehingga manmusi dapat mengalami kelahiran baru, dimana Yesus mengajarkan hal ini kepada guru besar Yahudi yang bernama Nikodemus (Yoh. 3), selama ini pendidikan yahudi berorientasi 48



Ibid, Hal. 43-44



29



pada hal-hal lahiriah sehingga Yesus memebrikan penegasan supranatural bahwa: manusia hidup bukan dair roti saja tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah (Mat. 4:4). Hal ini membuktikan bahwa yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah kehidupan rohani kemudian baru diiukuti oleh kebutuhan jasmani. Oleh sebab itu Yesus dengan tegas menyatakan kepada murid-murid yang dididiknya: belajarlah (imperatif) dari pada ku, karena aku lemah lembut dan rendah hati (Mat. 11:29). Penulis ingin mengomentari ayat tesebut bahwa, panggilan untuk belajar adalah perintah, yang harus dilakukan seorang murid seumur hidupnya kepada guru agung Yesus Kristus melallui Firman-Nya. (Yes.50:4). Melainkan hal ini maka manusia akan terjatuh dalam kesombongan, sehingga ia menjadi musuh Allah, dan akan jatuh dalam dosa, dan kepribadiannya menjadi sombong. Selain itu, perlu dibuat studi komparatif (perbandingan), mengenai tujuan pendidikan yang diajarkan oleh Yesus Kristus, kepada ahli taurat (prof. Nikodemus, Istilah dalam dunia pendidikan tinggi saat ini), di mana Nikodemus berdiskusi, salah satu metode pengajaran Yesus yang sangat popular yang digunakan pada waktu itu. Pengalaman Nikodemus sebagai pemimpin agama Yahudi, bahwa Yesus Kristus adalah Guru Besar Agung yang diutus Allah, karena Allah menyertai Yesus, dengan mujizat dan tanda di dalam pengajaran-Nya (Yoh. 3:12). Integritas pengajaran Yesus Kristus berbeda "seratus delapan puluh derajat", dengan ahli-ahli taurat Yahudi, mengapa? Karena pengajaran tersebut bertumpu pada aspek kognitit/pengetahuan, kompetensi atau kompetensi afektif keterampilan/keahlian dan kompetensi sikap (psikomotori) menjadi satu. Dengan kata lain apa yang diajarkan Yesus Kristus teraplikasi dalam sikap karena la adalah Guru Besar agung tidak berdosa (Allah sejati dan manusia sejati), karena la adalah Firman Allah yang hidup yang menjadi manusia (Yoh. 1:14). Aspek didaskalin (pengajaran) Yesus bertumpu pada kerajaan Allah, di mana Yesus menyatakan kepada Nikodemus: Aku berkata kepadamu. jika seorang tidak dilahirkan kembali la tidak dapat melihat kerajaan Allah. Kata Nikodemus: bagaimana mungkin seseorang dilahirkan kembali kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi? Jawab Yesus: Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah Roh. Janganlah



30



engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: kamu harus dilahirkan kembali (Yoh. 3:3-7).



Kebenaran firman Tuhan di atas menggarisbawahi, hal yang prinsip di dalam kehidupan manusia, bahwa setiap orang dari suku bangsa manapun harus dilahirkan kembali, atau harus lahir dari atas, yang menunjuk kepada pekerjaan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Oleh sebab itu Yesus menegaskan suatu lakta, bahwa semua manusia lahir dari "hasil persetubuhan" suami dan istri (menjadi satu daging. bnd. Kej. 2:24), inilah kelahiran jasmani. Kelahiran jasmani tidak dapat membawa manusia untuk masuk ke dalam kerajaan Allah, sebab fiman Tuhan berkata: mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah (Roma 8:8). Itulah sebabnya Yesus Kristus memberikan prinsip rohani: setiap orang harus dilahirkan kembali, yaitu dari air dan Roh, supaya dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Proses dilahirkan kembali biasanya harus diawali dari setiap orang yang mendengarkan firman Allah, dan ia harus mengaku segala dosa-dosa kepada Allah (Yoh. 1:9), kemudian ia membuka hati untuk menerima Roh Kudus, masuk dan memerintah dalam kehidupannya, sehingga ia menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Inilah



manusia



baru



(ciptaan baru), l1 Kor. 5:17, karena orang percaya diciptakan baru di dalam Yesus Kristus (Efesus 2:10). perwujudan kelahiran baru ini diproklamirkan melalur baptisan air (selam), Roma 6, yaitu mati, di dalam baptisan, dan bangkit bersama dengan Kristus. Nikodemus sebagai Guru Besar (pemimpin) agama Yahudi, tidak dapat memahami ajaran Yesus, karena ia dipengaruhi oleh tradisi-tradisi agama Yahudi. Yesus Kristus mengajarkan kerajaan Allah yang harus dimulai dari jiwa (pusat hidup) manusia yang terdalam harus dibaharui. Dalam hal ini Nikodemus sebagai ahli taurat gagal dalam mengikuti pengajaran Yesus, dan ia harus dilahirkan kembali apabila mau masuk ke dalam kerajaan sorga. Kredibilitas dan kompetensi Agung yang dimiliki oleh Yesus Kristus sebagai Guru Besar Agung (Guru Besar Luar Biasa), harus dipahami karena Ia mempelopori pendidikan yang berasal dari sorga karena la adalah Kreator (Pencipta) pendidikan karena la adalah maha kuasa (omni potent), maha hadir (omni present), maha tinggi (omni high), maha tahu (omni scient). Itulah sebabnya firman Tuhan menyatakan:



31



Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya, siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas segalanya...scbab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.49 Realitas tersebut di atas, yang membuktIKan banwa para murid yang diajar oleh Yesus selama tiga setengah tahun, menjadi pengajar-pengajar (rasul-rasul) pada Gereja Perjanjian Baru. Dengan demikian Yesus Kristus adalah pendidik yang Agung, yang telah mempelopori pendidikan yang holistik dalam pelayanan Gereja dan sekolah.



C. RELASI PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN NON FORMAL YANG DIPELOPORI OLEH YESUS KRISTUS



Para teolog sependapat bahwa pelayanain Yesus Kristus di bumi kurang lebih tiga setengah tahun, yang dimulai ketika Yesus dibaptiskan di sungai Yordan, kemudian la tampil untuk pertama kali di Galileca, dengan memberitakan bahwa bertobatlah sebab sorga sudah dekat (Mat, 4:17). Kemudian la melakukan pelayanan termasuk juga pengajaran, bahkan sampai la mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Fil. 1:1-1). Untuk membicarakan relasi pendidikan formal, non formal, dan informal, maka penulis akan membahasnya dalam cakupan sebagai berikut: 1. Panggilan Untuk Menjadi Murid Fiman Tuhan menyatakan: ketika Yesus melihan dua orang bersaudara yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas saudaranya, mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia (Mat. 4:1819). Substansi fiman Tuhan di atas memberikan dua substansi penting yaitu, Petrus dipanggil dari latar belakang penjala ikan, Yesus Kristus memanggil Petrus dan Andreas untuk menjadi penjala manusia. Dengan demikian panggilan 1uhan Yesus 49



Yohanes 3:31, 34



32



kepada Petrus dan rekan-rekan (12 orang murid Yesus) adalah merupakan landasan untuk mereka menjadi murid, untuk terus-menerus belajar dari Guru Agung Yesus Kristus, seumur hidup (Maz. 15:14; Mat. 11:29). 2. Perintah Untuk Memberitakan Injil Bagi Para Rasul Bagi Orang Percaya Masa kini. Amanat untuk mengajar adalah merupakan bagian integral dari tugas pemberiaan Injil yang terdapat dalam Matius 28:19-20. Penulis menyebutnya dengan: Surat Keputusan Sorga dari Bapa, Anak dan Roh Kudus bagi seluruh orang percaya untuk memberitakan Injil dan mengajar supaya semua orang orang percaya menjadi Murid Kristus. Perintah ini diberikan bagi gembala, pekerja, guru, dosen bahkan "kaum awam" untuk memberitakan injil kepada semua orang/segala bangsa, Supaya mereka diajarkan tentang segala Firman Tuhan, supaya mereka percaya kepada Tuhan Yesus Kristus ((Yohanes 1:12) Setiap orang yang dipanggil oleh Tuhan Yesus untuk dididik menjadi muridnya, pasti Tuhan menpunyai tujuan llahi, sekaligus dapat memberikan visi dan bentuk latihan-Nya, dan mempercayakan misi dari Sorga kepada murid-muridnya yang dilatihNya. Sejalan dengan diatas, Yakob Tomatala menulis lentang VISI dengan Mengatakan: Visi adalah kemampuan untuk melihat suci yang ditulis oleh sang pencipta didalam batin (gema menjawab kebutuhan), yang berkaitan erat dengan pememukaan hiduP seseorang setiap individu bagi din maupun organisasi yang dipimpin-Nya.50 Temimologi atau penegrtian diatas menunjukan bahwa visi berasal dari Tuhan Karena ia adalah pemimpin yang agung, yang ditulis dalam batin manusia, yang akan digenapi oleh Tuhan sendiri, untuk menemukan hidup, pribadi, keluarga dan gereja Kepemimpinan, termasuk didalamnya tegas untuk mengajar. Pemanggilan para murid Yesus untuk dididik menjadi pelayan pemebrita injil yang juga sebagai guru, adalh merupakan tujuan ahir dari semua amanat agung Tuhan Yesus Kristus, untuk menjadikan segala bangsa murid Yesus Kristus, itulah sebabnya Tuhan Yesus memuridkan para murid dalam kelompok inti (kelompok kecil) dan mengarahkan mereka supaya tetap tinggal didalam Firman Tuhan (Yoh.8:30-32). Berkaitan dnegan sisitem pembelajran yang dilakuakn Tuhan Yesus bagi muridmurid, Purnawan Tonibemas mengatakan: 50



Yakub Tomatala, Anda juga bisa jadi pemimpinvisioner, (Jakarta: Y.T Foundation, 2005), hal. 22



33



Sekalipun bentuk pembinaan pada jaman Tuhan Yesus dikarenakan tidak seperti bentuk pembinaan yang kita kenal sekarang sebagai sekolah tinggi atau sekolah Alkitab namun sekrtukt didastik yang Kita temukan pada zaman Tuhan Yesus itu, bisa disebut sebagai cikal bakal sekolah tinggi atau sekolah Alkitab masa kini. Para murid Tuhan Yesus yang dua belas itu stiap hari bersama-sama dengan Tuhan Yesus guru mereka (Buru besar agung dari sorga) kemanapun Tuhan pergi. Mereka bertahan hanya hadir saat uhan Yesus berkhotbah, mengajar, atau saat Tuhan Yesus berdiskusi bankian berdebat (berapologetika -penulis). dengan para pemimpin Yahudi. Mereka juga menyaksikan saat 1Tuhan Yesus membuat mujizat atau melakukan konseling pribadi.51 Pandangan Tonibemas diatas menunjukan bahwa model mengajar Yesus berupa berkhobah, mengajar menjelaskan melalui cerita atau perumpaman, berdiskusi bentuk berdebat (berapologetika), dan para murid (kedua belas murid) diseleksi oleh Tuhan Yesus, melalui panggilan Yesus yang diproses melalui pertobatan terus-menerus atau dalam istilah Nathan setiabudi, para murid harus mengalami perjumpaan secara pribaadi terus menerus dangan Tuhan Yesus,(kuliah Teologi Etika, program S3, STT REM, Oktober 2013). Dengan Kata lain, para murd harus meresponi apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, sehingga mereka terus mengalami pemulihan. Selanjutkan tenibinus menulis tentang pola pembinaan Tuhan Yesus dengan mengatakan: Kitab-kitab Injil secara jelas melaporkan bahwa Yesus Kerap dan sengaja menyediakan waktu hanya untuk bersma-sama dengan murid-murid, misalnya dengan ditulis dalam Injil Matius 10:14, 13:10 dst, Mat.l6;5 dst, Mat.17:1 dst, Mat.18:1 dst, 24:1 dst, 26:1 dst. Hal berupa ditulis dalam Injil-Injil lainnya secara pararel...begitu banyak waktu yang Tuhan berikan untuk kedua belas murid-muridnya itu. Kesaksian Injil-injil tentang pola pembinaan Tuhan Yesus terhadap murid- muridnya jelas bahwa mutu spiritualitas (garis bawahi oleh penulis) atau karakter (kehidupan rohani penulis) mendapat perhatian besar. Para murid Tuhan Itu juga lebih banyak belajar tentang kehidupan yaitu menjadi pelaku-pelaku Firman (penulis)...52 Berdasarkan pada realitas diatas, prosese belajar mengajar Tuhan Yesus Kristus beriorientasi pada kehidupan rohani, hal ini telah dikatakan Yesus bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Fiman Yang keluar dari mulut Allah (Mat. 4:4). Berdasarkan pada pola-pola pengajaran yesus yang dikckukakana diatas, dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus, sebagai guru besar agung telah memberikan pengajaran yang



51 52



Ibid, hal. 3 Ibid, hal. 3



34



smepurna, karena ia memebrikan nyawanya bagi murid-muridNya melalui pengorbanan-Nya diatas kayu salib (Mat. 10:44-45) Dalam hal ini penulis tidak sependapat dengan purnawan Tonibemas maupun profesor Robert Cliton, yang mengatakan bahwa pembinaan Tuhan Yesus dikategorikan pada pembinaan informal (atau pola pengimitasian, istilah Robert Cliton), namun apabila dipelajari Injil-Injil sinoptis dan juga Injil Yohanes, maka akan dikemukan bahwa Tuhan Yesus akan hiehporkajari pendidikan spiritual yang berbasis pad fpertumbuhan rohani para murid, yang kemdian menjadi rasul, yang diwujudkan dengan ketrampilan dan karya-karya rasul, Petrus menjadi pengkotbah yang berkualitas rohani pertama, dalam gerej arasulu ,enghasilkan tiga ribu orang menjadi percaya dan dibaptis (Kis,2:4), bahwa para rasul memiliki kompetensi kognitif ynag luar biasa, karena daar khotbah Petrus dalam Kis. 2, sangat berdasar pada kitabkitab dalam Perjanjian Lama. Kompetensi kognitif, afektif (komtkan/keterampilan) dan psikomotorik Sikap), sanagt nampak dalam tulisan-tukian rasul Yohanes, yaitu Injil Yohanes, 1 Yoh, 2 Yoh, 3 Yoh dan kitab Wahyu, dimana Yohanes menulis secara gamblang Sikap Yesus yang memberikan nilai E kepada Prot. Dr Nikodemus (pemimpin agama Yahudi), karena ia tidak dapat menggrii tentang esensi kerajaan 8ilah. Pembinaan batin (lahir kembali) memeproleh tujuan tertinggi dari pengajaran Yesus, baik kepada NIkodemus maupun kepada para murid-murid Yesus, termasuk pra murid pada zaman ini. Merujuk pada uraian diatas dapat dikatakan bahwa, baik Robert Clinton maupun Tani Bemas adalah tokoh yang mewakill sebagian teolog dan Pendidik Kristen, yang belum memahami Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Oleh sebab itu, berdasarkan kompetensi lulusan yang dhasilkan oleh pendidikan Holistik (menyeluruh) dari Tuhan Yesus, maka dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus adalah orang petama/pelopor yang mempeloporm pendidikan Holistuik yaitu pendidikan formal, non formal dan Informal, karena la adalah Guru Besar Agung Yang Datang Dari Sorga (Yoh 3:31-34). Oleh sebab itu, Guru Besar Agung Sorgawi itu berkata kepada murid-murid yaitu orang-orang yang percaya kepada-Nya di seluruh dunia bahwa: “Marilah kepada-Ku semun yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-Mu. Pikullah kuk yang KU-pasang dan belajarlah pada-Ku (imperati penulis), karena Aku lemah lembut dan murah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan (Matius 1 1:28-29)."



35



Penulis ingin membuktikan kualitas sistem kredit semester, yang diperlakukan dalam pengajaran 1 tahun- 24 jam x 360 8640: 60 manit 144 SKS. Apabila dikurang waktu tidur, maka waktu pengajaran I tahun 80 SKS x 3'-240+ 40 =280 SKS selama tiga setengah tahun. Pada pendidikan formal (pendidikan tinggi) pada Sekolah Tinggi Teologia bobot sks, sebagai berikut: S-1 Teologi / Pak = 160 SKS S-2 Teologi / Pak = 52 SKS S-3 Teologi / Pak = 60 SKS Kemampuan pada perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa Matius, Yohanes dan Petrus adalah murid-murid yang memenuhi gelar doktor dalam bidang teologi, sedangkan rasul yang lain adalah S-1 Teologi. Pembuktian ini di dasari bahwa Matius, Yohanes, Petrus adalah para penulis Kitab-Kitab Perjanjian Baru, yang diakui sebagai bagian Kitab suci. Hanya Yudas, murid yang gagal, karena ia tidak mau bertobat, berbeda dengan Petrus yang gagal tetapi kemudian ia bertobat, sehinepa ia menjadi pengkhotbah besar dalam gereja Rasuli, yang mempelopori lahirnya Gereja perjanjian Baru. Pembuktian hasil pelayanan para Rasul, melalui tulisan-tulisan Kitab Suci dan hasil pelayanan mercka yang dicatat dalam Kisah Para Rasul, adalah menghina pekerjaan Yesus Kristus sebagai Guru Agung Yang Datang Dari Sorga. Hal ini terjadi karena para teolog tidak belajar Alkitab secara komprehensif.



D.



KETELADANAN



YESUS



SEBAGAI



ROLL



MODEL



PENDIDIKAN



SPIRITUAL BAGI YAKOBUS SAUDARA YESUS Kitab suci dengan gambling mencatat dalam Markus, 1:35, Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap Yesus pergi ke tempat sunyi dan berdoa. Esesnsi Firman Tuhan ini menegaskan bahwa Yesus sebelum melaksanakan aktivitasnya sebagai anak tukang kayu, dan kemudian menjadi tukang kayu, dan yang menciptakan kayu dan tukang kayu, lebih mengutamakan



ketergantungannya



kepada



Bapa, yang



telah



mengutusnya,



melaksanakan pekerjaan Bapa, termasuk menjadi berkat didalam keluarga.



untuk



36



Yesus Kristus sebagai anak sulung dalam keluarga, ketika Yusuf suami Maria, dipanggil menghadap sang pencipta, maka Yesus Kristus melaksanakan pekerjaan sebagai tukang kayu. Perkataan dan perbuatan Yesus Kristus senantiasa berkenan kepada Bapa, keteladanan inilah yang kemudian mengilhami Yakobus saudara Yesus untuk “belajar” dari kehidupan Yesus, yang sangat menjadi berkat didalam keluarga. Ketika Tuhan Yesus mati, dan bangkit pada hari yang ketiga, Tuhan Yesus menampakan diri kepada Yakobus, (1 Kor. 15:7), yang kemudian hari menjadi salah seorang pemimpin di dalam gereja mula-mula, (Bdk. Kis. 15:16-18), dimana dalam sidang Gereja Rasuli, ia berbicara mengenai Tuhan yang membangun Pondok Daud sebagai penggenapan nubuat nabi Amos. Sudah saatnya untuk para teolog mengevaluasi pemahaman teologi, dan harus berfikir secara objektif, dan tidak menghakimi para murid yang telah lulul dari pendidikan Holistik, yang dilaksanakn oleh Tuhan Yesus Kristus.



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN



A. KESIMPULAN Menghakhiri bagian pembahasan Manajemen Pendidikan, maka akan di Sampaikan beberapa kesimpulan dari tulisan ini: 1. Landasan Alkitab yang merupakan Surat Keputusan Sorgawi (SKS) untuk mengajar maka anak-anak dapat ditemui dalam Ulangan 6:4-9. 2. Pencipta Lagu Indonesia Raya (Wage Rudolf Supratman, memahami bahwa Bangsa Indonesia harus membangun Jiwanya (kerohaniannya terlebih dahulu), kemudian bangunlah badannya (pembangunan lahiriahjasmani). Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional yang meliputi: a) Memiliki kekuatan spiritual keagamaan, b) Pengendalian diri, c) Memiliki kepribadian, d) Memiliki kecerdasan,



37



e) Memiliki akhlak (karakter/mulia) f) Memiliki kemampuan/kompetensi, yang berguna bagi masyarakat, Bangsa dan Negara. Hal ini sejalan dengan apa yang diajarkan Yesus: "Manusia Hidup bukan dari Roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah". 3. Untuk memajukan Lembaga pendidikan maka Manajemen by okyektifitas (MBO), harus dikombain dengan Total Quality Manajemen (TQM),. Yang dapat diimplementasikan dalam pendidikan formal, non formal dan informal. 4. Seorang pemimpin atau kepala sekolah harus memahami fungsi-fungsi manajemen yaitu: pengkoordinasian, perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengevaluast, dengan memahamı bahwa manajemen berkaitan erat dengan kepemimpinan dan administrasi.



B. SARAN Bagian diktat ini penulis menyampaikan saran sebagai berikut : 1) Para teolog dan para pendidik Kristen harus keluar dari paradigma lama yang mengatakan bahwa para murid Yesus adalah orang yang tidak berpendidikan, karena bertentangan dengan keempat Injil, Kisah Para Rasul, dan kitab-kitab yang lain dalam Perjanjian Baru. 2) Para mahasiswa, guru dan dosen harus belajar Alkitab secara komprensif, sehingga dapat memahami esensi pendidikan Holistik yang dilaksanakan Yesus Kristus bagi para murid, yang memiliki kompetensi kognitit, efektif dan Psikomotori Soli Deo Gloria. DAFTAR PUSTAKA



1. Hodge, Charles 1979



Systematic Theologi, Volume 2, Grand Rapids Michigan: Wm. B. Eerdinans, Publishing.



2. Koontz, Harold, dkk 1991



Manajemen Jilid 1, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama



3. Rumahlata, Jerry 2011



Psikologi Kepemimpinan, Jakarta: Cipta Varia Sarana



4. Malawau, Demianus 2012



Suatu Kajian Kepemimpinan Berkualitas Sebagai Landasan Startegis Bagi Pertumbuhan



38



Gereja Bethel Indonesia Jemaat Maranatha Cilincing, Jakarta: STT Jaffray 5. Oktavianus, Petrus 2000



Kepemimpinan Menurut Wahyu Alah, Malang: Gandum Mas



6. Tomatala, Yakub 1997



Kepemimpinan Yang Dinamis, Jakarta: IFTK Jaffray



7. Tomatala, Yakub 2004



Mastering Planning Pendidikan Pintar, Jakarta: YT Leadership Foundation, 2004



8. Ranoh, Ayub 2000



Kepemimpinan Kharismatis, Jakarta: BPKGunung Mulia



9. Statuta, STT Tri Bakti 2016



Sekolah Tinggi Teologi Tri Bakti (Statuta di perbaharui 2016) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional



10. Tanibemas, Purnawan 2010



Spiritualitas, Di Sekolah Teologi Dalam Jurnal Teologi Pengaruh Edisi Juli 2010, Sekolah Alkitab Seminary