Diskusi 1 Manajemen SDM [PDF]

  • Author / Uploaded
  • yuda
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Ni Kadek Susanti NIM



: 041842296



Prodi : Manajemen DISKUSI 1 MANAJEMEN SDM Menurut Noe, et al. (2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan keempat level integrasi tersebut. Jawab: Menurut Noe, et al. (2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen stratejik. Keempat level keterkaitan tersebut digambarkan sebagai berikut.



A. Keterkaitan Administratif Ini merupakan level integrasi yang paling rendah. Pada level ini perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif sumber daya manusia tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu sumber daya manusia keluar, Di sini ada fungsi perencanaan bisnis stratejik perusahaan, tetapi tanpa masukan apapun dari departemen sumber daya manusia. Dengan demikian, pada level integrasi ini, departemen sumber daya manusia terpisah secara sempurna dari komponen proses manajemen stratejik apa pun baik pada formulasi stratejik maupun pada implementasi stratejik. Departemen



sumber daya manusia hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan. B. Keterkaitan Satu Arah (One-Way) Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis stratejik perusahaan mengembangkan rencana stratejik dan kemudian mereka informasikan mengenai rencana tersebut kepada fungsi sumber daya manusia. Banyak yang percaya bahwa pada level ini ada yang melaksanakan manajemen sumber stratejik, yaitu peran fungsi sumber daya manusia mendesain sistem dan/atau program yang mengimplementasikan rencana stratejik. Walaupun pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya sumber daya manusia dalam mengimplementasikan rencana stratejik, namun integrasi ini menghindarkan perusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu sumber daya manusia ketika menyusun formulasi rencana stratejik. Pada level integrasi ini sering menghasilkan — rencana stratejik yang perusahaan tidak bisa mengimplementasikan secara berhasil.



C. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way) Pada keterkaitan dua arah ini mengijinkan adanya pertimbangan isu-isu sumber daya manusia selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah berurutan. Pertama, tim perencana stratejik menginformasikan kepada fungsi sumber daya manusia mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian eksekutif sumber daya manusia menganalisis implikasi sumber daya manusia dari berbagai macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil tersebut kepada tim perencana stratejik. Akhirnya, setelah keputusan stratejik diambil perencana stratejik mengirimkannya kepada eksekutif sumber daya manusia yang akan mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan putusan stratejik tersebut. Fungsi perencana stratejik dan fungsi sumber daya manusia saling ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini. D. Keterkaitan Integratif Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif sumber daya manusia merupakan anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi sumber daya manusia yang telah menyatu dengan



proses formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian dalam manajemen sumber daya manusia stratejik, fungsi sumber daya manusia terlibat baik dalam proses formulasi maupun implemetasi strategi. Eksekutif sumber daya manusia memberi informasi mengenai kapabilitas sumber daya manusia perusahaan kepada perencana stratejik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik-praktik sumber daya manusia. Informasi tentang kapabilitas sumber daya manusia tersebut membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan mengenai seberapa baik masing-masing alternatif stratejik akan dapat diimplementasikan. Sekali pilihan stratejik ditentukan, maka peran sumber daya manusia berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek sumber daya manusia yang akan memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi.



Sumber: BMP EKMA 4214 Modul 2 Halaman 2.42-2.44