Diskusi 3 Pemasaran Jasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DISKUSI 3 Teman-teman tuton yang saya banggakan, minggu ini kita sudah memasuki inisiasi ke-3. Saya mengingatkan bahwa pada inisasi ke-3 ini teman-teman mempunyai tugas yang harus dikerjakan. Pada inisiasi ke-3 ini dalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Selamat belajar bersama !  TOPIK DISKUSI 3 Menurut anda, apa saja dampak pandemi covid-19 terhadap bauran pemasaran (marketing mix) jasa diera industri 4.0? Jelaskan per elemen marketing mix (product, price, promotion, place, process, physical evidence, dan people). Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan referensi tersebut. CATATAN: - Diskusilah dengan mengacu pada Buku Materi Pokok (BMP EKMA4568) pada RBV UT atau Sumber lainnya yang kredibel - Ikuti Petunjuk APA Style dalam pengutipan sumber. http://psikologi.uinmalang.ac.id/wp-content/uploads/2014/09/Penulisan-Kutipan-Versi-APAIndonesia.pdf - Pasang Foto Profilmu (Bagi yang belum memasang Foto Profilnya, dengan sangat terpaksa nilainya akan dikurangi) - Ada 8 Pertanyaan yang harus dijawab - Contoh :



1. Pertanyaan.................................................. ................Menurut Anjar (2018)....................... Sementara Gatot (2019).................................. Kesimpulannya menurut saya adalah............. --->Letakkan sumber di akhir Jawaban. Sumber: Anjar, 2018., ............. Gatot, 2017., ............ - Jawaban masih dapat diperbaiki hingga 25 Oktober pukul 23.00. - Terakhir sekali, kerjakan Tugas 1 (Satu) dengan kutipan dan sumber yang diinginkan. Best Regard Teguh Iman Santoso, S.Sos., M.M., Ph.D.



Topik diskusi 3



Menurut anda, apa saja dampak pandemi covid-19 terhadap bauran pemasaran (marketing mix) jasa diera industri 4.0? Jelaskan per elemen marketing mix (product, price, promotion, place, process, physical evidence, dan people)



Dampak pandemi covid 19 terhadap bauran pemasaran (marketing mix) jasa diera industri 4.0 1. Pengertian Bauran pemasaran Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010), pengertian bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain definisi marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen. Sementara itu Assauri (2004), berpendapat bahwa bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Dari dua kutipan tersebut maka dapat saya simpulkan bahwa bauran pemasaran adalah berbagai macam elemen terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk menyusun strategi yang dapat mempengaruhi respon konsumen. 2. Pengertian Era industri 4.0 Schlechtendahl et al, (2015) menekankan definisi industry 4.0 kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Pengertian yang lebih teknis disampaikan oleh Kagermann dkk (2013) bahwa Industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya. Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulakn bahwa indutsri 4.0 merupakan sebuah system industry yang tiap entitasnya selalu terhubung dan terintegrasi. Industri 4.0 ini memaduka industry dengan teknologi digital dan internet 3. hubungan Covid19 dengan satu persatu 7P beserta dampaknya Menurut saya dengan adanya situasi pandemi ini, bauran pemasaran jasa diera industri 4.0 menjadi sangat terdampak yang mengakibatkan terjadi perubahan di tiap elemennya yang menyebabkan perusahaan harus menyiapkan strategi tertentu untuk tetap bisa mengendalikan elemen marketing mix tersebut Terdapat 7 elemen marketing mix, element-element tersebut adalah product, price, promotion, place, process, physical evidence, dan people) 1. Produk



Menurut Swastha & Irawan (1990), Produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan Menurut Kotler dan Armstrong (2013) Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian dibeli, dimiliki,digunakan atau di konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Dari dua kutipan tersebut dapat saya simpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memiliki nilai guna atau nilai lainnya yang ditawarkan untuk dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pemakaimya. Jasa sendiri termasuk ke dalam produk yang tidak memiliki wujud namun bisa dirasakan kegunaannya. Element produk dalam buaran pemasaran jasa di era industri 4.0 ikut terkena dampak pandemi covid-19. Beberapa produk layanan jasa tidak bisa beroperasi di situasi pandemi ini seperti jasa travel pariwisata. Jasa penginapan pun mengalami penurunan konsumen yang cukup signifikan. Hal ini karena kekhawatiran masyarakat akan penularan covid-19. Sementara itu untuk Jasa Marketplace seperti tokopedia dan bukalapak, terjadi peningkatan jumlah transaksi. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah pengiriman pada jasa ekspedisi. Dalam situasi pandemi ini kebutuhan masyarakat akan belanja secara online menjadi meningkat seiring diberlakukannya anjuran untuk tidak keluar rumah. 2. Harga (Price) Menurut Tjiptono (2005), Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan jasa Sementara itu menurut Kotler & Amstrong (2013), Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa harga merupakan keseluruhan nilai nominal suatu barang maupun jasa yang diberikan dalam bentuk uang/alat pembayaran, singkatnya harga adalah nilai nominal yang ditetapkan bagi suatu hal. Element Harga dalam buaran pemasaran jasa di era industri 4.0 ikut terkena dampak pandemi covid-19. Hal ini berhubungan dengan permintaan terhadap beberapa jasa yang semakin menurun/bertambah di situasi pandemi. Semakin tinggi permintaan maka harga jasa semakin naik, namun bila semakin sedikit maka harga jasa akan turun. Contohnya adalah harga jasa transportasi via pesawat terbang yang menurun karena situasi pandemi karena berkurang drastisnya permintaan



3. Promotion



Menurut Tjiptono (2008), promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan Sementara itu menurut Kotler (1997), Promosi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen agar membeli. Berdasarkan dua kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu cara mengomunikasikan atau menginformasikan manfaat dari sebuah produk dan jasa kepada konsumen untuk mendorong dan membujuk konsumen untuk membeli produk atau jasa tersebut. Element promosi dalam buaran pemasaran jasa di era industri 4.0 ikut terkena dampak pandemi covid-19. Promosi ditujukan untuk menarik perhatian calon konsumen. Karena situasi pandemi yang menganjurkan masyarakat untuk tidak keluar rumah maka promosi yang biasa dilakukan secar fisik melalui iklan di papan reklame, maupun di lokasi bisnis itu berada menjadi semakin tidak efektif untuk menarik perhatian calon konsumen. Karena itulah para pelaku bisnis harus memanfaatkan dan mengoptimalkan sosial media, televisi, radio maupun website untuk mempromosikan jasanya. Khusunya di era industri 4.0, pemanfaatan teknologi menjadi kunci utama dalam keberlangsungan bisnis 4. Tempat (Place) Menurut Tjiptono (2008), Place merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Pertimbangan dalam menetukan lokasi adalah pelanggan mendatangi lokasi atau penyedia layanan yang mendatangi pelanggan. Sementara itu menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai” Berdasarkan dua kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Element Tempat (Place) dalam buaran pemasaran jasa di era industri 4.0 ikut terkena dampak pandemi covid-19. Walau dalam industri 4.0 beberapa jasa tidak lagi harus mendatangi lokasi penyedia jasa untuk mendapatkannya, contohnya dalam jasa perbankan, dimana pada era ini tersedia layanan mobile banking yang bisa diakses konsumen tanpa harus datang ke bank. Namun sebagian bisnis jasa yang memiliki tempat untuk pelayanan jasanya mulai mengubah strategi mereka dengan memakai aplikasi seperti zoom dan google met untuk berinteraksi dengan konsumennya. Contohnya jasa wedding organizer yang melakukan meeting dengan konsumennya melalui platform zoom dan tidak lagi mengharuskan pelanggan datang ke kantor wedding organizer tersebut.



5. Process Menurut Payne (2008), proses adalah menciptakan dan memberikan jasa kepada konsumen yang merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran. Sedangkan menurut Kotler & Keller (2009) proses disini adalah mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen tersebut memesan hingga akhirnya konsumen mendapatkan apa yang diinginkan. Berdasarkan dua kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh produsen dalam menciptakan sebuah produk atau jasa. Element proses dalam buaran pemasaran jasa di era industri 4.0 ikut terkena dampak pandemi covid-19. Dalam proses pelayanannya jasanya konsumen juga produsen jasa harus mentaati protokol kesehatan misalanya dengan selalu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Contohnya jasa ekspedisi pengiriman paket yang menyemprotkan desinfektan pada kendaraanya sebelum mengirimkan paket, dan paket yang akan dikirimkan pun sebelumnya teah di desinfektan terlebih dahulu. Kurir pengantar pun dihimbau untuk tidak berinteraksi secara langsung dengan penerima barang.



6. People (Orang) Menurut Hurriyati (2005), Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa ataupun produk sehingga dapat mempengaruhi pembelian sedangkan menurut Menurut Nirwana (2004), Orang adalah setiap individu yang memiliki andil dalam memberikan atau menunjukkan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Berdasarkan dua kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Orang adalah semua yang terlibat dalam proses penyajian serta pelayanan suatu jasa hingga sampai dan diperoleh konsumen. Element orang (people) dalam buaran pemasaran jasa di era industri 4.0 ikut terkena dampak pandemi covid-19. Dalam proses pelayanannya jasanya konsumen juga produsen jasa harus mentaati protokol kesehatan misalanya dengan selalu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Contohnya pada jasa ekspedisi, kurir yang mengantarkan barang harus memenuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan menjaga jarak. Setiap kurir juga harus diperiksa suhunya sebelum mengantarkan barang pada konsumen.



7. Physical Evidence (bukti Fisik) Menurut Kotler (2002), bukti fisisk adalah sesuatu yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukkan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan. Sementara itu menurut Zeithmal & Bitner (2000), bukti fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Berdasarkan dua kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Bukti fisik merupakan suatu hal yang digunakan untuk menambah nilai jual produk atau suatu jasa, juga untuk semakin menarik perhatian konsumen. . Element Physical Evidence (Bukti fisik) dalam buaran pemasaran jasa di era industri 4.0 ikut terkena dampak pandemi covid-19. Dalam kasus bisnis jasa di era industri 4.0 bukti fisik tetap diperlukan, karena jasa yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di dalam penyampaiannya. Prasarana yang berkaitan dengan layanan pelanggan juga harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan. Ruangan yang instagramable, menggunkan AC, wifi, juga sarana prasarana yang berkualitas menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih suatu /jasa. Karena situasi pandemi, beberapa bukti fisik tidak bisa diperolah oleh pelanggan jasa. Perusahaan jasa harus memikirkan strategi lain yang bisa menarik perhatian konsumen selain dari meningkatkan physical evidence. Di sisi lain untuk jasa rumah sakit, physical evidence sangat berpengaruh di situasi ini. Rumah sakit yang memiliki fasilitaas paling lengkap dan bisa menunjang penyembuhan covid-19 akan dijadikan rumah sakit rujukan.



Sumber : Adrian, Payne. 2008. The Essence of Service Marketing (Pemasaran Jasa). Jakarta: Salemba Empat. Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta. Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta. Kagermann, H., Lukas, W.D., & Wahlster, W. 2013. Final report: Recommendations for implementing the strategic initiative INDUSTRIE 4.0. Industrie 4.0 Working Group. Kotler, P., & Armstrong, G. 2013. Principle of Marketing. 15th Edition, Prentice Hall. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia jilid satu. Jakarta: Prentice Hall.



Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium, Jilid I. Jakarta: Prehallindo. Kotler, Philip., & Keller. K.L. 2009. Manajemen Pemasaran.Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta: Erlangga. Nirwana. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. Malang: Dioma. Schlechtendahl, J., Keinert, M., Kretschmer, F., Lechler, A., & Verl, A. 2015. Making existing production systems Industry 4.0-ready. Production Engineering, Vol. 9 Sumarmi, Murti., & Soeprihanto, John. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Ed.5. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta Swastha, Basu., & Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi 3. Yogyakarta: ANDI. Zeithaml, V.A., & Bitner, M.J. 2000.Services Marketing: Integrating Customer Focus across the Firm, 2nd Edition. Boston: McGraw-Hill.



Teori Harga (Price) Menurut Swastha (2009) dalam BMP EKMA 4568 harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang di butuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayannya. sedangkan menurut Kotler (2009) dalam BMP EKMA4568 harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk. * Menurut saya harga adalah nominal yang harus di bayarkan pelanggan untuk mendapatkan produk yang diinginkan. disebabkan covid 19 terjadi penurunan signifikan pada produksi barang yang berdampak pada penurunan harga dari barang tersebut. Teori Promotion (Promosi) Menurut Kotler (2002) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai kegiatan yang di lakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produknya yang membujuk konsumen sasaran untuk membelinya. sedangkan menurut Siagian (2010) promosi adalah apabila seorang dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkat hierarki jabatan nya lebih tinggi dan penghasilnannya pun lebih besar. *menurut Saya Promosi adalah cara seorang pedagan dalam memberitahu



konsumen mereka bahwa mereka memiliki sesuatu yang mungkin di butuhkan konsumen, dengan bentuk yang berbeda dari tempat lain dengan harga yang mungkin lebih terjangkau. karena pandemi covid 19 ini semua perusahaan berusaha untuk menarik lagi konsumen agar tetap bisa belanja walaupun harus menjaga jarak yaitu dengan adanya paket pesan antar, dan jasa penitipan barang. Teori Place Menurut Tjiptono (2012) Place merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Pertimbangan dalam menetukan lokasi adalah pelanggan mendatangi lokasi atau penyedia layanan yang mendatangi pelanggan. sedangkan menurut McCharty (2004) Tempat meliputi masalah pemasaran seperti, saluran tipe, paparan, transportasi, distribusi, dan lokasi. Sebuah produk harus tersedia untuk konsumen kapan dan di mana konsumen menginginkannya. * Menurut Saya Tempat adalah tata letak dimana sebuah produk di pasarkan. misalnya dengan menempatkan tempat fotocopy di lingkungan perkantoran, kampus atau sekolah. selama masa pandemi kita di larang untuk kontak fisik dengan yang lain sehingga membuat sekolah dan kantorpun ditutup, dan tidak menutup kemungkinan tempat foto copy juga harus tutup karena tidak adanya pelanggan yang menggunakan jasa mereka. Teori People (orang) menurut Tjiptono (2011) Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Bila produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima pelanggan. sedangkan menurut Gremler (2006) People adalah semua orang yang memainkan peranan dalam penyajian layanan yang dapat mempengaruhi konsumen. * Menurut saya Orang adalah semua yang terlibat dalam proses penyajian sebuah produk hingga siap ke tangan konsumen. contoh semua karyawan loundry yang mencuci pakaian pelanggan hingga bersih kembali ke tangan pelanggan. dikarenakan covid 19 semua orang jadi meningkatkan kebersihan mereka sehingga tak jarang mereka lebih cenderung mencuci sendiri dibanding menggunakan jasa loundry sehingga akan berpengaruh terhadap pendapatan toko loundry nya sendiri Teori Proses Menurut Payne (2008) proses adalah menciptakan dan memberikan jasa kepada konsumen merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran. Sedangkan menurut Kotler (2009) proses disini adalah mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen



tersebut memesan (order) hingga akhirnya konsumen mendapatkan apa yang diinginkan. * Menurut Saya Proses adalah rangkaian kegiatan dalam menciptakan sebuah produk atau jasa, contoh ketika makan di sebuah caffe, koki di caffe akan menyiapkan bahan masakan, mengolah bahan tersebut hingga menjadi hidangan yang kita pesan. karena covid 19 yang kita hadapi sekarang yang mengharuskan kita jaga jarak, membuat caffe dan restoran tutup, namun begitu tidak membuat mereka kehilangan akal untuk tetap beroperasi karena bisa menggunakan jasa delivery makanan yang membuat semua konsumen merasa lebih aman. Teorai Physical Evidence (bukti Fisik) Menurut Kotler (2009) yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukkan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan. sedangkan menurut Hurriyati (2002) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola buktifisik yang strategis yaitu : 1. An attention-creating medium perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya. 2. As a massage-creating medium menggunakan simbol atau isarat untuk mengkomunikasikan secara instensif kepada konsumen mengenai kekhususan kualitas dan produk jasa. 3. An effect-creating medium baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan. Menurut Saya Bukti fisik terhadap produk yang dipasarkan yang dapat digunakan seorang pedagang untuk menambah nilai jual produk tersebut. contoh, testimoni sebuah Online shop yang menawarkan produk yang sama dengan beberapa online shop lainnya dan membuat tokonya berbeda karena ada beberapa tanggapan positif dari pembeli sebelumnya yang membuktikan bahwa produk dari tokto tersebut lebih bagus, dan sesuai dengan keinginan konsumen. pandemi covid 19 ini membuat orang-orang lebih menjaga diri mereka. dari pada berkerumun ke pasar untuk berbelanja, akan lebih aman jika menggunakan sosial media untuk bertransksi jual beli.