Diskusi 7 - Akuntansi Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kos standar untuk overhead pabrik harus memisahkan antara kos standar overhead variable (SOHV) dan kos standard overhead tetap (SOHT). Pemisahan ini penting karena kedua unsur kos overhead tersebut akan bereaksi dengan cara berbeda jika terjadi perubahan tingkat aktivitas ataupun volume. Kos standar Overhead variabel dapat ditentukan dengan melakukan analisis bagaimana kos variabel tersebut bereaksi terhadap perubahan aktivitas. Sebagai contoh, jika dalam sebuah perusahaan diketahui bahwa setiap satu jam kerja dilakukan oleh pegawai pabrik maka akan terjadi kos overhead pabrik sebesar Rp10.000. Jadi berdasarkan kenyataan tersebut kos standar overhead variabel (SOHV) adalah Rp10.000 per jam kerja langsung. Atau bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut: Tarif Kos Standar Overhead Variabel (SOHV) = Kos Overhead Variabel Dianggarkan / Jam Standar Pada Kapasitas yang Dipilih Untuk Volume Denominator Di sisi lain, untuk kos overhead pabrik tetap, besarnya kos standar dihitung dengan cara sebagai berikut: Tarif Kos Standar Overhead Tetap (SOHT) = Kos Overhead Variabel Dianggarkan / Jam Standar Pada Kapasitas yang Dipilih Untuk Volume Denominator 1. Overhead Variable  Analisis Variansi Overhead Variabel (OHV) Variansi total overhead variabel secara sederhana didefinisikan sebagai perbedaan antara overhead variabel aktual total dengan overhead variable dibebankan total. Overhead variable (OHV) dibebankan dengan menggunakan jam kerja atau jam mesin yang digunakan dalam sistem kos standar. Variansi total overhead variabel dapat dibagi menjadi dua komponen yaitu variansi anggaran dan variansi efisiensi.  Variansi Anggaran Overhead Variabel Variansi anggaran overhead variabel mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara kos overhead aktual dengan kos overhead yang seharusnya dibebankan pada jam kerja aktual (anggaran fleksibel). Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan tarif. Perbedaan tarif overhead ini diluar kemampuan supervisor untuk mengendalikannya, melainkan dapat dikendalikan oleh manajer produksi, sehingga tanggungjawab biasanya dibebankan ke manajer produksi. 2. Overhead Tetap  Analisis Variansi Overhead Tetap (OHT) Analisis variansi untuk kos overhead tetap sangat berbeda dengan analisis variansi untuk kos overhead variable. Hal ini disebabkan kos overhead tetap bereaksi secara berbeda dengan kos overhead variable jika terjadi perubahan volume atau aktivitas. Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan tentang tarif kos overhead variable (SOHV) dan tarif kos overhead tetap (SOHT). Tetapi perlu diingat bahwa SOHT dapat berubah karena adanya perubahan level kapasitas. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilannya sepanjang tahun, perusahaan biasanya menggunakan kapasitas praktis sebagai denominator dalam menghitung tarif kos overhead tetap yang ditentukan di muka. Variansi total overhad tetap adalah perbedaan antara



kos aktual overhead pabrik dengan kos standar overhead tetap (atau overhead tetap dibebankan). Overhead tetap dibebankan diperoleh dengan cara mengalikan SOHT dengan SH. Sama halnya dengan kos overhead variabel, kos overhead tetap juga dapat dipecah menjadi dua komponen yaitu variansi anggaran dan variansi volume.  Variansi Anggaran Overhead Tetap Perlu diperhatikan bahwa ada perbedaan cara menghitung antara menghitung variansi anggaran overhead variabel dengan variansi anggaran overhead tetap. Dalam menghitung variansi anggaran overhead variabel dilakukan dengan cara membandingkan antara kos total overhead variabel aktual dengan kos overhead variabel seharusnya pada kapasitas aktual atau disebut anggaran fleksibel. Sedangkan variansi anggaran kos overhead tetap dilakukan dengan cara membandingkan kos total overhead aktual dengan kos standar overhead tetap pada kapasitas praktis atau kapasitas normal. Kos overhead terdiri dari banyak unsur seperti gaji tidak langsung, depresiasi, utilitas pabrik, bahan bakar, asuransi, pajak bumi dan bangunan, dan lain sebagainya. Beberapa dari unsurunsur tersebut bersifat tetap dan jangka panjang, seperti investasi jangka panjang yang tidak dapat dibebankan dalam jangka pendek. Oleh karena kos overhead tetap dipengaruhi utamanya oleh keputusan jangka panjang dan tidak berubah karena terjadinya perubahan aras produksi, variansi anggaran umumnya kecil. Sebagai contoh, depresiasi aktual, gaji, pajak, dan asuransi hampir dapat dipastikan sama dengan yang direncanakan. Oleh karena kos overhead terdiri dari banyak unsur dan melibatkan banyak bagian, maka tanggungjawab terhadap variansi anggaran umumya dikaitkan dengan bagiannya masingmasing.