Dita Primasari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (SUDI KASUS PEDAGANG SAYUR-SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL RAMAN UTARA TAHUN 2017) SKRIPSI



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)



Oleh : DITA PRIMASARI NPM. 13130057



FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH



INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU ( IAIM NU ) METRO LAMPUNG 1439 H/ 2017 M



i



PERSETUJUAN



ii



NOTA DINAS



iii



PENGESAHAN



iv



RIWAYAT HIDUP



Dita primasari, terlahir dari pasangan bapak Suwoto dengan ibu Nasripah di desa Banjar Ratu , 08 oktober 1994, Merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2000 , penulis memasuki bangku pendidikan pada sekolah dasar (SD) di SDN1 Banjar Kertarahayu sampai tahun 2006 kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Way pengubuan sampai tahun 2008 , kemudian setelah lulus SMP penulis berhenti sekolah satu tahun dikarenakan tidak mempunyai biaya, kemudian pada tahun 2010 penulis melanjutkan sekolah di SMAN 1 Raman Utara dan lulus pada tahun 2013. Tahun 2013 , setelah lulus SMAN 1 Raman Utara penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIM) Metro yakni dengan mengambil jurusan Perbankan Syariah sampai sekarang.



v



PERSEMBAHAN



Dari penulisan sekripsi ini akan saya persembahkan kepada:



1.



Rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT, yang selalu memberi petunjuk disaat penulis sedang bimbingan, sehingga penulis bisa sampai seperti ini.



2.



Bapak dan Ibu saya yang selalu mendoakan dan memberi doa restu serta dorongan moril, material maupun spiritual.



3.



Kawan-kawan seperjuangan diantaranya dwi vina mustika, firda maitasari, uswatun hasanah, eva umi mazulva dan seluruh mahasiswa mahasiswi perbankan Syariah angkatan 2013 yang senantiasa mendampingi dan memberikan motivasi dalam segala aktifitas pendidikan yang sudah dan sedang saya jalani.



4.



Almamater Institut agama islam Ma’arif NU metro lampung.



5.



Buat seseorang yang selalu memberikan semagat ,motifasi dan mengisi harihari ku sehingga penulis lebih semangat dalam menyelesaikan sekripsi.



vi



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah senantiasa memberikan kekuatan iman, islam dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Sekripsi yang berjudul : Strategi Pemasaran Sayur-Sayuran Dalam Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus Pada Pedagang Sayur-Sayuran Di Pasar Tradisional Raman Utara Tahun 2017). Penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan proposal ini: 1. Bapak Dr. Mispani, M.Pd.I, selaku Rektor Institut Agama Islam (IAIM) NU Ma’arif Metro Lampung 2. Bapak Ahmad Muslimin, Lc, M.Hi selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam 3. Bapak Harto A. Setyo, SE. M.M, selaku Ketua Prodi Perbankkan SI 4. Bapak Ahmad Muslimin, Lc, M.Hi sekaligus Pembimbing I dan Anikmah Farida, M.Sy selaku Pembimbing ke II 5. Bapak Ibu Dosen Perbankkan Syariah IAIM NU Metro Lampung 6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.



vii



Penulis berharap semoga saran dan bimbingan dari semua pihak dapat memberikan manfaat terhadap Skripsi ini, dan semoga menjadi amal baik serta mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb



Metro, ...................2017 Penulis



DITA PRIMASARI NPM. 13130057



viii



MOTTO



…      



Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bum...(QS. Al-Baqarah:168)1



1



Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Diponegoro, Bandung, 2008, h.20



ix



ABSTRAK STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (SUDI KASUS PEDAGANG SAYUR-SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL RAMAN UTARA TAHUN 2017) OLEH DITA PRIMASARI NPM : 13130057 Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sngat penting bagi pengusaha yang bekerja dalam sistem persaingan pasar.ketepatan strategi pemasaran akan menentukan keberhasilan dalam mengejer keuntungan yang berkelanjutan. Ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syari’at yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumbersumber daya material. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan pokok masalah yang akan menjadi pembahasan pada skripsi ini yaitu bagaimana Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pedagang SayurSayuran Di Pasar Tradisional Raman Utara). Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, sifat penelitian ini adalah bersifat deduktif, metode pengumpulan data skripsi ini menggunakan metode abservasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Penelitian ini yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara itensif tentang suatu kejadian yang terjadi pada masyarakat yaitu tentang strategi pemasaran sayur-sayuran. Dan mengamambil teori-teori dari buku-buku, kamus, internet dan lain-lain. Adapun dalam analisa data digunakan metode kualitatif, serta pengambilan kesimpulan dengan pendekatan deduktif. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan paduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. . ekonomi Islam yaitu ilmu yang mempelajari sebagai ilmu yang mempelajari perilaku muslim (orang yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mnegikuti al-qur’an , hadist nabi, ijma, dan qiyas. Strategi pemasaran sayur-sayuran para pedagang di pasar tradisional Raman Utara yaitu straregi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Mayoritas pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara menerapkan sistem ekonomi Islam, namun ada juga pedagang yang tidak sesuai dengan ekonomi Islam. Berdasarkan hasil penelitian, dirasakan perlu diadakan upaya untuk meningkatkan penyuluhan atau penetapan ajaran-ajaran Islam terutama kegiatan jual beli dikalangan masyarakat.



x



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL LUAR ..............................................................................



i



HALAMAN JUDUL DALAM ...............................................................................



ii



HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................



iii



NOTA DINAS .........................................................................................................



iv



HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................



v



RIWAYAT HIDUP ................................................................................................



vi



HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................



vii



KATA PENGANTAR ............................................................................................



viii



MOTTO ..................................................................................................................



x



ABSTRAK ..............................................................................................................



xi



DAFTAR ISI ...........................................................................................................



xii



BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................



1



A. Penegasan Judul ......................................................................



1



B. Alasan Memilihan judul .........................................................



3



C. Latar Belakang Masalah ........................................................



3



D. Rumusan Masalah ..................................................................



12



E. Tujuan dan Kegunaan Penenelitian ......................................



12



xi



BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................



14



A. Pemasaran Secara Umum .......................................................



14



1. Pengertian Pemasaran ..........................................................



14



2. Konsep Pemasaran. ..............................................................



16



3. Tujuan Pemasaran ................................................................



21



4. Strategi Pemasaran ...............................................................



22



5. Bauran pemasaran ................................................................



23



B. Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam ......................



24



1. Pengertian Ekonomi Islam ...................................................



24



2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. ...........................................



26



3. Karakteristik Ekonomi Islam. ..............................................



31



4. Etika Perdagangan Ekonomi Islam ......................................



32



5. Larangan Dalam Perdagangan Ekonomi Islam …………..



37



BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................



42



A. Jenis dan Sifat Penelitian .......................................................



42



B. Sumber Data ............................................................................



43



C. Populasi dan Sampel ...............................................................



45



D. Metode Pengumpulan Data ....................................................



48



E. Metode Analisa Data ...............................................................



51



BAB IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN ............................................



53



A. Diskripsi objek penelelitian ....................................................



53



1. Profil Pasar Tradisional Raman Utara. ................................



53



2. Sejarah Pasar Tradisional Raman Utara…………………..



53



xii



3. Visi dan Misi Pasar Tradisional Raman Utara .....................



55



4. Struktur Organisasi Pasar Tradisional Raman Utara. ..........



57



B. Strategi Pemasaran Sayur-Sayuran Para Pedagang Di Pasar Traduisional Raman Utara .........................................



58



C. Analisa Strategi Pemasaran Pedagang Sayur-Sayuran Di Pasar Tradisional Raman Utara . ..........................................



69



BABA V KESIMPULAN DAN SARAN. ..............................................................



73



A. Kesimpula. .................................................................................



73



B. Saran...........................................................................................



73



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



xiii



BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Adapun penelitian ini memiliki judul “Strategi Pemasaran SayurSayuran Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Pedagang Sayur-Sayuran di Pasar Tradisional Raman Utara Tahun 2017)” Untuk mengetahui pokok pembahasan yang terkandung di dalam judul tersebut, perlu penulis memberikan penjelasan sebagai berikut : 1. Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran merupakan tindak lanjut dari pengenalan pasar, yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar. 2 2. Ekonomi Islam Ekonomi Islam yaitu ilmu yang mempelajari sebagai ilmu yang mempelajari perilaku muslim (orang yang beriman) dalam suatu masyarakat islam yang mengikuti al-qur’an, hadits nabi, ijma dan qiyas.3 3. Pedagang Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjual belikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan.4 2 3



Muhammad, Menejemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta:AMP YKPN,2002). h 222 Indri dkk, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Jakarta: Lintas Pustaka,2008). h 9



1



4. Syur-sayuran Sayur-sayuran adalah semua jenis tanaman yang dapat dikonsumi baik yang diambil dari akar, batang, daun, biji, bungan atau bagian lain yang digunakan untuk diolah menjadi masakan.5 5. Pasar Tradisional Pasar Tradisional terdiri atas dua kata yaitu pasar dan tradisional Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayah, area ayng mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan membentuk harga.6 Tradisional merupakan bersifat turun temurun (tentang pandangan hidup kepercayaan,kesenian,tarian,upacara dan sebagainya); menurut adat.7 Jadi dapat diartikan bahwa pasar tradisional yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli yang bersifat turun temurun. 6. Raman Utara Raman Utara merupakan kecamatan yang berada di kabupaten Lampung Timur,



Lampung.



yang berbatasan dengan kecamatan



Purbolinggo, Seputih Raman, dan Sukaraja Nuban.



4



https://id.scribd.com/doc/297868628/Pengertian-Pedagang, tgl 14 maret 2017,jam 19:50 5 http://kumpulanresep07.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-sayuran-danfungsi-sayuran.html, tgl 14 maret 2017,jam 19:55 6 M Fuad dkk, Pengantar Bisnis, ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.120 7 Pius Partanto dkk,Kamus Kecil Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arkola, 1994), h. 488



2



B. Alasan Memilih Judul Adapun hal-hal yang mendorong penulis untuk membahas judul ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam strategi pemasaran yang diterapkan oleh pedagang sayur-sayuran , salah satu factor yang mendukung keberhasilan penjualan yaitu promosi. Oleh



karena



itu



pedagang



sayur-sayuran



harus



kreatif



untuk



mempromosikan dagangannya dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif sesuai syariah. 2. Karena adanya dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh pedagang sayursayuran di pasar tradisional raman utara, dari segi memainkan timbangan atau takaran keterangan kualitas sayuran yang pedagang berikan tidak sesuai dengan kualitas sayuran yang sebenarnya. Oleh karena itu sebagai mahasiswa akademik yang mempelajari khususnya tentang ekonomi islam, maka saya wajib memberikan pengetahuan dan arahan tentang pemasaran yang sesuai dengan syariat Islam kepada pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman utara agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan konsumen. C. Latar Belakang Masalah Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengusaha yang bekerja dalam system persaingan pasar. Ketepatan strategi pemasaran akan menentukan keberhasilan dalam mengejar keuntungan yang berkelanjutan. Strategi pemasaran yang baik memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang perlu dilakukan dalam menggunakan setiap



3



peluang dalam beberapa sasaran pasar atau konsumen. Strategi pemasaran yang dilakukan pedagang agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli sayur-sayuran, seorang pedagang dituntut kreatif dalam mempromosikan sayur-sayuran yang mereka dagangkan. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu senjata ampuh bagi pedagang dalam menjual sayursayuran. Strategi pemasaran ialah suatu rencana yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dengan sebaikbaiknya untuk mencapai tujuan.8 Strategi pemasaran adalah suatu cara perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Pemasaran mencangkup berbagai aktivitas yang ditujukan pada rangkaian berbagai jenis barang, jasa, dan ide. Aktivitas ini meliputi pengembangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan barang jasa oleh konsumen maupun industry pengguna.9 Pemasaran yaitu berbagai kegiatan yang berkaitan dengan barang, jasa, dan ide berupa pengembangan , promosi, penentu harga, pendistribusian guna memenuhi kebutuhan konsumen. Jika dilihat dari struktur tugasnya, pemasaran berfungsi untuk menemukan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia serta menjual barang dan jasa tersebut ke tempat konsumen berada pada waktu yang 8



Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis Modern, Affset,2007),h.50-51 9 Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis Modern,h.49



4



(Yogyakarta:



C.V



Andi



diinginkan, dengan harga yang terjangkau tetapi tetap menguntungkan bagi perusahaan yang memasarkan.10



Dari pembahasan diatas perlu kita perhatikan tentang tata cara penjual dan pembeli yang tidak dapat terpisah oleh kita. Dalam islam telah diatur tata cara jual beli yang sering dikenal dengan fiqih muamalah, didalamnya terdapat tata cara bermuamalah menurut islam yang tidak dilarang oleh allah. Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat,wilayah, area yang mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan membentuk harga. 11 Pasar merupakan salah satu tempat yang sering kita kunjungi, disana tempat orang bertransaksi antara penjual dan pembeli untuk memperoleh barang yang mereka inginkan, dalam bertransaksi ada tata caranya dalam islam, seperti tidak boleh menawar barang yang sudah ditawar orang lain. Bagi al-Ghazali pasar merupakan bagian dari “keteraturan alami”. Secara rinci, dari juga menerangkan bagaimana evolusi terciptanya pasar. AL-Ghazali menyatakan: Dapat saja petani hidup dimana alat-alat pertanian tidak tersedia, sebaliknya pandai besi dan tukang kayu hidup dimana lahan pertanian tidak ada. Namun, secara alami, mereka akan saling memenuhi kebutuhan masing-masing.dapat pula terjadi tukang kayu membutuhkan makan, tetapi petani tidak membutuhkan alat-alat tersebut atau sebaliknya. Keadaan ini menimbulkan masalah. Oleh karena itu, secara alami pula orang akan terdorong untuk menyediakan tempat penyimpanan alat-alat di satu pihak dan tempat penyimpanan hasil sesuia dengan kebutuhan masing-masing sehingga terbentuklah pasar. 12



10



M fuad dkk, Penganter Bisnis. h119 M fuad dkk, Pengantar Bisnis. h120 12 Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka,2010), h. 227 11



5



Tampaknya para ulama telah bersepakat, mengenai mulianya pekerjaan dalam bidang perdagangan ini, karena usaha ini sudah dilakukan sejak zaman nabi, sampai saat ini dan akan berkembang terus makin lama makin kompleks sifatnya karena perkembangan teknologi. 13



Allah SWT selalu member peringatan kepada manusia bahwa semua kecurangan itu akan mendapat hukuman dari allah SWT, dan khusus tentang hal takaran ini dengan jelas dinyatakan. 14



                                                        Artinya: 1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.4. Tidaklah orangorang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,5. Pada suatu hari yang besar,6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (QS.AlMutthafiffin:1-6).15



13



Buchari Alma dkk, Menejemen Bisnis Syari’ah, (Bandung: Alfabeta,2009), h. 144 Buchari Alma dkk, Menejemen Bisnis Syari’ah, h.153 15 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Diponegoro, Bandung, 2000, 14



hal. 470



6



Saingan beragam promosi yang dilakukan seringkali dibungkus dengan kedok penipuan dan pembohongan. Kualitas barang tidak sesuai dengan yang dipromosikan adalah suatu yang jamak ditemukan. Promosi dengan cara seperti ini dengan tegas dilarang oleh Islam. Pada prinsipnya, dalam Islam berpromosi tersebut mengedepankan factor kejujuran dan menjauhi penipuan. Sebagaimana sabda Nabi Saw:



‫حد يث ا به عمز ر ضي ا هللا عىهما ا ن ر سى ل ا هللا صهي ا هللا عهيه ؤ سهم‬ ‫وهي ا ن تتهمي ا نسهح عىي تبهخ ا ل ا سى ا ق و هذ ا نفظ ا به وميز و لا ل ا ل ا‬ .



‫خز ا ن ا ن ا نىبي صهي ا هللا عهيه و سهما‬



Artinya: diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., sesungguhnya Rasulullah saw. Melarang menahan (mencegat atau menghadang untuk melakukan transaksi jual bei), sebelum barang dagangan itu sampai di pasar. Lafal hadis ini menurut dari Ibnu Numair. Sedangkan menurut riwayat yang lain:”sesungguhnya Nabi saw. Melarang melakukan pembelian barang dagangan yang belum dipasarkan.” ( HR. Muttafaq alaih). 16 Menurut Rifa’at al-Aubudi, pernyataan imam yahya bin umar yang melarang praktik banting harga (dumping) bukan dimaksudkan untuk mencegah harga-harga menjadi murah, akan tetapi pelarangan tersebut



16



Syamsi Hasan, Hadis-Hadis Popular Shahih Bukhari & Muslim, (Surabaya: Amelia), h



501-502



7



dimaksudkan untuk mencegah dampak negatifnya terhadap mekanisme pasar dan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.17 Para pedagang meminjam modal pada konglomerat, akan tetapi harus membayar utang tersebut dengan bayaran yang jauh lebih tinggi, hal inilah yang menyebabkan sebagian di antara para pedagang mengalami kebangkrutan, sehingga mereka banyak melarikan diri ke gurun-gurun (rahman, 1974; 2-3). Sejak islam datang, nilai-nilai keadilan dan persamaan mulai dimasukkan dalam perekonomian masyarakat arab. Misalnya dalam hal pertanian dan perdagangan, islam mengayakanya dengan semangat keadilan,kejujuran, dan kesamaan. Kalangan kaya tidak diperbolehkan memonopoli perekonomian dan memperbudak yang miskin. Nabi Muhammad mencontohkan bagaimana orang kaya membantu dan membina yang miskin, sehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi.18 Islam sangat melarang tentang riba, apalagi dalam hal berdagang karena itu sangat dibenci oleh allah. Karena pengertian riba itu sendiri yaitu pengambilan tambahan secara batil. Itu bisa merugikan salah satu pihak sehingga islam melarang tentang riba atau bunga. Menejemen pemasaran umumnya orang beranggapan bahwa menejemen pemasaran berkaitan dengan upaya pencarian pelanggan dalam jumlah besar untuk menjual produk yang telah dihasilkan perusahaan. Tetapi pandangan ini terlalu sempit, karena biasanya suatu organisasi (perusahaan) akan menghadapi kondisi permintaan produk yang tingkatanya berbeda-beda. Pada suatu saat mungkin tidak ada permintaaan terhadap produknya, mungkin permintaanya cukup, permintaan tidak teratur, atau terlalu banyak permintaaan, sehingga menejemn pemasaran harus mencapai jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang berubah-ubah ini.19



Dengan berkembangnya pemasaran, maka berkembang pulalah jenis barang dan jasa yang dihasilkan. Demikian pula makin banyak barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh sebab itu pemasaran membei



17



Nur chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 213 Nur chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 14 19 M fuad DKK, Pengantar Bisnis, h. 123-124 18



8



sumbangan besar terhadap meningkatnya barang dan jasa yang diperlukan sehingga meningkatkan kemakmuran masyarakat. 20 Dunia bisnis hidup di tengah-tengah masyarakat. Kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu ada suatu tanggung jawab social yang dipikul oleh bisnis. Banyak kritik dilancarkan oleh masyarakat terhadap bisnis yang kurang memperhatikan lingkungan. 21 Bauran pemasaran merupakan interaksi empat variable utama dalam system pemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Arti penting dari setiap variable tersebut berbeda tergantung pada industry, misi perusahaan,sifat pasar, dan ukuran perusahaan, maupun sejumlah factor lingkungan. 22 Ekonomi islam pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk memformulasikan suatu ilmu ekonomi yang beorientasi kepada manusia dan masyarakat yang tidak mengaki individualisme yang berlebih-lebihan sebagaimana dalam ekonomi klasik.23 M. Abdul manan, misalnya mendefinisikan ekonomi islam sebagai upaya untuk mengoptimalkan nilai islam dalam kehidupan ekonomi masyarakat.ia mengatakan bahwa ekonomi islam merupakan ilmu pengetahuan social yang mempelajari masalah-masaah ekonomi rakyat yang diilhami dengan nilai-nilai islam. 24



20



Buchari Alma, Pengantar Bisnis, h.283 Buchari Alma, Pengantar Bisnis, h.283 22 Masykur wiratmo, Pengantar Kewiraswastaan, (Yogyakarta:BPFE,2009), h. 101 23 Indri DKK, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, h. 11 24 Indri dkk, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam ,h. 9 21



9



Definisi ilmu ekonomi islam dikemukakan oleh M.Umer chapra, mengutip pendapat Hanuzzaman, sebagai berikut : Ilmu ekonomi islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syari’ah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumbersumber daya material sehingga tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan mereka menjalankan perintah allah dan mengikuti aturan masyarakat.25



Dalam kehidupan sehari-hari tentunya pasar sangat penting sekali buat kehidupan manusia. Karena dipasar kita dapat membeli kebutuhan seharihari untuk dapat bertahan hidup. Pasar memiliki fungsi antara lain: 1. Sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli 2. Sebagai pembentuk harga 3. Sebagai tempat pendistribusian barang 4. Sebagai tempat promosi 5. Sebagai tempat pemenuhan kebutuhan manusia



Rendahnsya nilai dan moral dalam dunia perdagangan menjadi salah satu problematica serius yang dapat membahayakan setiap transaksi-transaksi penjualan yang dilakukan para pedagang. Rendahnya nilai dan moral, akan mempengaruhi hilangnya system kepercayaan serta menimbulkan ketidak jujuran dan persengkongkolan yang tidak baik.



25



Indri dkk, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, h. 11



10



Pasar tradisional Raman Utara terletak didesa Kota Raman yang bertepat ditengah-tengah kecamatan raman utara, pasar tradisional raman utara merupakan pasar satu-satunya yang berada di raman utara. Pasar tradisional raman utara buka setiap hari, pedagang nya bermacam-macam usia serta menjua berbagai kebutuhan masyarakat raman utara. Dalam kualitas adalah penjual yang menyembunyikan cacat barang yang ditawarkannya. Seperti pare dan cabai yang sudah didalam karung sehingga pembeli tidak tahu keseluruhan sayuran yang didalam karung tersebut, apakah bagus semua atau ada yang busuk, sehingga keterangan dari pedagang bahwa sayur yang ia jual masih baru dan segar, padahal ada sebagian sayuran yang busuk, adanya pencampuran antara yang bagus dan tidak bagus. Banyak berbagai kalangan pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman utara, dari berbagai usia, ada yang sudah tua, ada yang setengah baya, dan ada yang masih muda. Dari berbagai usia ini pun cara pemasaran sayursayuranya pun berbeda, ada yang jujur ada juga yang tidak jujur. Lokasi penjualan yaitu ditengah pasar dan ada juga yang dieperan toko. Adanya persaingan yang ketat karena banyaknya pedagang sayur-sayuran sehingga pedagang berusaha semaksimal mungkin berpromosi agar sayur-sayurannya terjual meskipun mengabaikan nilai-nilai Islam.26 Dalam prakteknya, ada indikasi penyimpangan yang dilakukan para pedagang dalam memasarkan sayur-sayuran, baik dari penjualannya dengan 26



Wawancara dengan Ibu Umi, Pedagang Sayur-Sayuran di Pasar Tradisional Raman Utara, 10 Maret 2017, pukul 10:00



11



keterangan-keterangan kualitas sayur-sayuran yang dibilang bagus dan masih baru, ternyata ada sebagian sayur yang busuk. Artinya bahwa ada ketidak sesuaian antara keterangan yang diberikan oleh penjual dengan kualitas sayuran yang sebenarnya. Ketidak sesuaian antara teori pemasaran islam dengan praktek pemasaran pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman utara. Dari latar belakang di atas maka saya merasa tertarik untuk melakukan penelitian terkait denga strategi bisnis dengan judul “STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ( Studi Kasus Pedagang Sayur-Sayuran di Pasar Tradisional Raman Utara Tahun 2017)”.



D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan pokok masalah yang akan menjadi pembahasan pada skripsi ini yaitu Bagaimana strategi pemasaran dalam perspektif ekonomi islam ( Studi Kasus Pedagang SayurSayuran di Pasar Tradisional Raman Utara) ?



E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas strategi pemasaran sayur-sayuran dalam perspektif ekonomi Islam di pasar tradisional Raman Utara.



12



2. Manfaat Penelitian a. Secara



teoritis,



diharapkan



penelitian



ini



dapat



memberikan



pengetahuan baik bagi penulis maupun masyarakat luas mengenai konsep yang sebenarnya tentang teori dan aplikasi pemasaran yang membahas tentang cara penjualan dan promosi pada pedagang sayursayuran di pasar tradisional raman utara serta pandangan ekonomi Islam dalam mengatur pemasaran produk sebagai sumbangan bagi perkembangan keilmuan. b. Secara praktis, sebagai masukan dan sumber referensi terutama bagi mahasiswa, peneliti atau pun masyarakat luas yang ingin terjun dalam dunia perdagangan yang berkaitan dengan strategi pemasaran. Sehingga mampu mengembangkan usaha yang memiliki atau mendirikan usaha baru dengan konsep Islam.



13



BAB II LANDASAN TEORI



A. Pemasaran Secara Umum 1. Pengertian Pemasaran American



Marketing



Association



(AMA)



mendefinisikan



pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide-ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuantujuan individual dan organisasional. 27 Menurut kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginn melalui proses pertukaran. Menurut Stanton, pemasaran meliputi seluruh system yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hiingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun potensial.28 Menurut American marketing association, pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 29 Pemasaran dapat didefinisikan sebagai hasil aktifitas bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen dan mencangkup pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan, standarisasi, tingkatan, financing, dan resiko. American Marketing Association (1960) menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha yang mangarahkan arus barangbarang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Adapun Kotler memberikan definisi pemasaran sebagai sociental process by which individuals and group obtain what they need and 27



Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 181-182 Fuad dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.120 29 Fuad dkk, Pengantar Bisnis, h.120 28



14



want through creating, offering, and freely exchanging product and service of value with other,(sebuah proses dalam masyarakat yang dengannya seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, memberikan atau tukar menukar produk dan jasa dengan orang lain). Pride dan Ferre juga memeberikan definisi pemasaran menurut American Association, sebagai berikut: marketing is an organizational function and a set processes for creating, communicating, and delivering value to custumer and for managing custumer relationship in ways the benefit of the organization and its stakes holders, (pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rancangan untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyuguhkan nilai kepada customer dan untuk mengatur hubungan antar customer demi terpenuhinya sasaran organisaasi dan stakeholders). 30 Pengertian pemasaran seperti yang dikemukakan oleh ahli pemasaran dunia yaitu Philip Kotler adalah : Suatu proses social dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. 31 Dari beberapa definisi pemasaran diatas dapat dipahami bahwa pemasaran adalah proses kegiatan dan pelaksanaan seluruh system yang berhubungan dengan kegiatan bisnis untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk menciptakan pertukaran



yang



memuaskan



baik



untuk



individual



maupun



organisasional.



Pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam masyarakat karena pemasaran menyangkut berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi dan social. Karena kegitan pemasaran menyangkut



30 31



Ika Yunia Fauziah, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2013) h. 4-5 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2012), h. 171



15



masalah mengalirnya produk dari produsen ke konsumen, maka pemasaran



menciptakan



lapangan



kerja



yang



penting



bagi



masyarakat.32 Dengan berkembangnya pemasaran, maka berkembang pulalah jenis barang dan jasa yang dihasilkan. Demikian pula makin banyak barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Jika zaman dulu orang belum mengenal televisi, computer, deodoran, fast sood, dan sebagainya, maka sekarang orang mencari barang tersebut.33 Pemasaran mencangkup berbagai aktivitas yang ditunjukan pada rangkaian berbagai jenis barang, jasa, dan ide. Aktivits ini meliputi pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan barang jasa oleh konsumen maupun industry pengguna. 34 Pemasaran sangat berpengaruh buat perkembangan barang dan jasa, aktivitas pemasaran meliputi pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pemasaran mempunyai peranan penting bagi masyarakat, termasuk dalam bidang ekonomi dan social. 2. Konsep Pemasaran Konsep yang merupakan dasar pemasaran adalah konsep kebutuhan manusia. Manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang bersifat kompleks, yang meliputi kebutuhan fisik yang berupa sandang, pangan, dan papan, kebutuhan social yang berupa rasa memiliki dan 32



Sofjan Assauri, Menejemen Pemasaran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), h.



33



Buchari Alma, Pengantar Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2008),h. 283 Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2007), h. 49



16 34



16



dimiliki dengan kasih sayang, dan kebutuhan pribadi untuk mendapatkan pengetahuan dan ekspresi diri. Berbagai kebutuhan social dan kebutuhan pribadi tersebut tidak dijumpai ditempat pembelanjaan manapun. 35 Menusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas, sementara sumber dayanya untuk memenuhi kebutuhan sangatlah terbatas. Karena itu manusia harus memilih mana yang dapat memberikan kepuasan paling besar. Apabila didasarkan pada daya beli, keinginan berubah menjadi permintaan. 36 Fenomena kebutuhan masyarakat dilihat dari segi kebutuhan serta keinginan yang beraneka ragam. Masyarakat ingin memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut dengan cara yang memuaskan, mereka perlu perusahaan yang memproduksi dan menyalurkan hasil produksinya pada waktu, jumlah, mutu, dan harga yang tepat. 37 Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Jadi konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga dicapai tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para saingan.38 Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa konsp pemasaran adalah suatu menejemen pemasaran yang menuju pada kebutuhan dan keinginan konsumen dalam kegiatan pemasaran untuk memberikan



35



Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis, h. 50 Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis, h. 50 37 Buchari Alma, Pengantar Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 287 38 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h.81 36



17



kepuasan konsumen sebagai ujung tombah keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dari perkemabangan falsafah pemikiran tentang pemasaran terdapat lima konsep yang mendasari pendekatan yang terdpat dalam menejemen pemasaran. Kelima konsep yang terdapat dalam falsafah pemikiran menejemen terebut adalah, konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran nasional.39 Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri dari kemampuan perusahaan atau organisasi menentukan kebutuhan dan keinginan pasar yang dituju (sasaran) dan kemampun perusahaan atau organisasi tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efesien dari para pesaing. Konsep pemasaran menunjukkan ciri dan seni dari keinginan pemasaran yang akan dilakukan dengan mencari apa yang diinginkan konsumen dan berusaha memenuhinya serta membuat apa yang dapat dijual dan bukan menjual apa yang dapat dibuat.40 Dari pemahaman diatas dapat dipamami bahwa Konsep dasar pemasaran adalah konsep kebutuhan manusia. Manusia hidup mempunyai berbagai macam kebutuhan yang bersifat umum, seperti sandang, pangan, papan dan keburtuhan social. Manusia mempunyai keinginan tidak terbatas sedangkan sumber dayanya sangat terbatas, dilihat dari daya beli keinginan akan berubah menjadi permintaan. jadi kegiatan pemasarannya diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai ujung tombak perusahaan dalam usaha mencapai tujuan utama perusahaan.



Ada tiga landasan yang penting dari konsep pemasaran, yaitu:



39 40



Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h.73-74 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h.77



18



a. Konsumen dapat dikelompokkan ke dalam segment pasar yang berbeda tergantung dari kebutuhan dan keinginan. b. Konsumen dalam suatu segment pasar tertentu lebih menyenangi atau tertarik akan apa yang ditawarkan perusahaan atau organisasi yang dapat langsung memenuhi kepuasan dan keinginan tertentu dari mereka. c. Tugas organisasi adalah untuk meneliti dan memilih pasar yang dituju (sasaran) dan berusaha mengembangkan usaha-usaha penawaran dan program-program pemasaran sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan atau membina langganan.41



a.



Untuk itu pemasaran dapat dipelajari lebih jauh dengan mengenal konsep-konsep inti pemasaran yang dapat digambarkan sebagai berikut: Kebutuhan Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu, seperti makanan, pakaian, perumahan, harga diri, rasa aman, dan kasih sayang. Keinginan Konsep pokok kedua dalam pemasaran adalah yang menyangkut keinginan manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang. Ragam dari keinginan semakin berkembang dengan berkembangnya kebudayaan. Di Indonesia, orang membutuhkan nasi sebagai pilihan utama, sedangkan masyarakat di amerika lebih menginginkan hamburger, kentang goreng, dan coke. Permintaan Manusia memiliki kebutuhan / keinginan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya terbatas. Karena itu, dengan keterbatasan sumber daya yang ada, mereka memilih produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal. Keinginan manusia akan menjadi permintaan apabila didukung oleh daya beli. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa permintaan adalah kebutuhan /keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Produk Kebutuhan, keinginan, dan permintaan memberi kesan adanya produk untuk memenuhinya. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk demikian, digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan ini. Pertukaran



b.



c.



d.



e.



41



Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 77-78



19



Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan untuk memperoleh barang / jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan sesuatu sebagai gantinya. f. Transaksi Transaksi mengandalkan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan diantara dua pihak. Misalnya dalam transaksi. A memberikan X kepada B dan sebagai gantinya A mendapatkan Y dari B. transaksi melibatkan sedikitnya dua barang / jasa yang bernilai, syarat-syarat yang disepakati, waktu kesepakatan, dan tempat kesepakatan. g. Pasar Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Sebuah pasar dapat timbul disekitar produk (barang/jasa) yang bernilai. Misalnya, pasar tenaga kerja, terdiri dari orang-orang yang mau menawarkan tenaga mereka untuk mendapatkan upah atau produk. Berbagai lembaga akan timbul disekitar pasar tenaga kerja untuk mempermudah fungsi pasar tenaga kerja itu. Pasar uang merupakan pasar penting yang lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia agar mereka dapat menjamin, meminjamkan, menabung, dan mengamankan uang.42 Konsep yang paling penting dalam pemasaran yaitu, kebutuhan yaitu suatu keadaan dimana perasaan membutuhkan pemenuhan kebutuhan hisup seperti makan dll, keinginan yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya atau kebiasaan, permintaan yaitu kebutuhan atau keinginan manusia yang didukung oleh kemampuan daya beli, produk yaitu sesuatu yang ditawarkan ke pada pasar unruk dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan, pertukarang yaitu kegiatan untuk memperoleh barang yang diinginkan dengan menggantinya dengan sesuatu, transaksi yaitu mengandalkan nilai-nilai yang dipertukarkan diantara dua pihak, pasar yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, dari ke-7



42



Fuad dkk, Pengantar Bisnis, h.121-123



20



konsep diatas saling berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai pemasaran yang baik. 3. Tujuan Pemasaran System pemasaran melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang mempengaruhi banyak pihak, seperti pembeli, penjual, maupun kelompok masyarakat yang menginginkan produk-produk bermutu dengan harga wajar serta lokasi atau tempat yang mudah terjangkau. Ada empat alternative yang menjadi tujuan system pemasaran, yaitu: a. Memaksimalkan konsumsi Kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi maksimal yang pada gilirannya akan menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmuran maksimal bagi masyarakat. b. Memaksimalkan kepuasan konsumen Pandangan lain mengatakan bahwa tujuan system pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan konsumen, bukan memaksimalkan konsumsi. Tetapi kepuasan konsumen sulit untuk diukur . c. Memaksimalkan pilihan Tujuan lain dari system pemasaran adalah memaksimalkan ragam produk dan pilihan konsumen. d. Memaksimalkan kualitas hidup System pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga barang serta jasa, kualitas lingkungan fisik, maupun kualitas lingkungan budaya.43 Dari pembahasan diatas dapat dipahami bahwa tujuan pemasaran yaitu untuk memaksimalkan kepuasan konsumen terhadap barang dan jasa yang perusahaan tawarkan dengan cara memasarkan barang dan jasa dengan menarik sehingga konsumen lebih tertarik terhadap barang atau jasa tersebut,



43



Fuad dkk, Pengantar Bisnis, h.130-131



21



salain itu juga meningkatkan kualitas dan kuantitas barang dan jasa dapat menarik konsumen. 4. Strategi Pemasaran Strategi



pemasaran



pada



dasarnya



adalah



rencana



yang



menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. 44 Strategi ini sangat penting mengingat sebaik apapun segmentasi, pasar sasaran, dan posisi pasar yang dilakukan tidak akan berjalan jika tidak diikuti dengan strategi yang tepat. Justru strategi pemasaran merupakan ujung tombak untuk meraih konsumen sebanyakbanyaknya.45 Strategi pemasran adalah ujud rencana yang terarah dibidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua factor yang terpisah tetapi berhubungan dengan erat yakni: a. Pasar target/sasaran, yaitu suatu kelomok konsumen yang homogeny , yang merupakan “sasaran” perusahaan. b. Bauran pemasaran yaitu variabl-variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal.46 Dari pembahasan diatas dapat dipahami bahwa strategi pemasaran yaitu rencana yang menyeluruh dalam segi pemasaran yang sasaran utamanya yaitu konsumen, untuk mencapai tujuan suatu perusahaan.



44



Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 168 Kasmir, Kewirausahaan, h. 186 46 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis, h. 188 45



22



5. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan di bidang pemasaran didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran distribusi yang baik, dan promosi yang efektif.47 a. Produk Salah satu tugas utama dan tanggung jawab mereka yang berkecimpung di bidang menejemen pemasaran adalah memikirkan desain produk. Dimuka telah diuraikan bahwa produk yang dibuat adalah produk yang dibutuhkan oleh konsumen.48 b. Harga Pengertian harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.49 c. Distribusi Distribusi (penyaluran) merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan penyaluran merupakan 47



Fuad dkk, Pengantar Bisnis, h.128 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis, h. 192 49 Kasmir, Kewirausashaan, h. 191 48



23



salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencangkup penentuan saluran pemasaran dan distribusi fisik. 50 d. Promosi Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya, promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan prusahaan untuk mendorong konsumen melalui produk yang ditawarkan.51 Dari pembahasan diatas dapat dipahami bahwa bauran pemasaran



yaitu



berkesinambungan



kegiatan antara



pemasaran satu



dengan



yang yang



salinSSg lainnya.



Keberhasilan perusahaan dalam hal pemasaran tidak terlepas dari cara memilih produk yang sedang dicari oleh konsumen, menetapkan



harga



yang



terjangkau



oleh



konsumen,



menyalurkan barang dan jasa tepat pada konsumen serta promosi yang baik untuk menarik konsumen.



B. Pemasaran dalam Perspektif Ekonomi Islam 1. Pengertian Ekonomi Islam Menurut para ahli, perkataan “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oicos” dan “nomos” yang berarti rumah, dan nomos yang berarti aturan. Jadi, ekonomi ialah aturan-aturan untuk menyelengarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik dalam rumah tangga rakyat (volkshuishouding) maupun rumah tangga Negara (staatshuishouding). 52 50



Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 233 Fuad dkk, Pengantar Bisnis, h 130 52 Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi Islam Dalam Perspektif Islam, (Bandung, Cv Pustaka Setia, 2002), h. 18-19 51



24



Ekonomi disebut dalam surat luqman ayat 19, yaitu dalam kata “waqshid fii masy-yika” yang berarti dan sederhananlah kamu dalam berjalan. Kata “waq-shid” yang berarti lurus. Pengertian yang lebih mendekati kata ekonomi terdapat dalam surat At taubah ayat 42 yaitu “qashidan” yang berarti kebutuhan atau keinginan.53 Ekonomi Islam yaitu ilmu yang mempelajari sebagai ilmu yang mempelajari perilaku muslim (orang yang beriman) dalam suatu masyarakat islam yang mengikuti al-qur’an, hadits nabi, ijma dan qiyas.54 Apabila kita hidup bermasyarakat terutama dalam hal ekonomi kita mengetahui atau mempelajari al-qur’an, hadits nabi, ijma dan qiyas dalam hal memenuhi kebutuhan dan keinginan kita tidak akan pernah melanggar syariat islam dan selalu berjalan dijalan Allah SWT. Menurut Mustafa Edwin Nasution, system ekonomi Islam adalah suatu system ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan tersebut sudah tentu AlQur’an, as-sunnah, ajma dan qiyas. Nilai-nilai system ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam yang berkomprehensif dan telah dinyatakan oleh Allah SWT. Sebagai ajaran yang sempurna. 55 Muhammad bin Abdullah Al Arabi dalam At Tariqi (2004) , menurutnya ekonomi islam adalah “kumpulan prinsip-pe]rinsip umum tentang ekonomi yang kita ambil dari Al-qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW dan pondasi ekonomi yang kita bangun atas dasar



53



Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Surakarta, Erlangga, 2012), h 9 Indri dkk, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Jakarta: Lintas Pustaka,2008). h 9 55 Mustafa Edwin Nasution Dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,(Jakarta: Kencana, 2010), h. 11 54



25



pokok-pokok itu dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan waktu”. Abdullah Abdul Husain At-tariqi (2004), mendefinisikan ekonomi islam sebagai ilmu tentang hokum-hukum syari’at aplikatif yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci tentang persoalan yang terkait dengan mencari, membelanjakan, dan cara-cara 56 mengembangkan harta. Inilah yang dimaksud dengan tujuan ekonomi islam yang pertama. Dalam segala harapan, harus tergambar kesetiaan kepada Allah SWT. Sebagai usaha mencari kampong akhirat yang keka abadi. Dengan ini, terjawablah segala keraguan tentang perlunya dasar ketuhanan dalam ekonomi. Dengan perkataan lain, ekonomi yang mengusahakan membagi-bagikan dan memakai materi harus diisi dengan jiwa kerohanian yang luhur dan semangat ketuhanan yang tinggi.57 Ekonomi



Islam



menciptakaan



keseimbangan



antara



kepentingan individu dengan kepentingan umum. Arti keseimbangan dalam system social Islam adalah, Isalam tidak mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu, termasuk dalam hak milik. Hanya keadilan yang dapat melindungi keseimbangan antara batasan-batasan yang ditetapkan dalam system Islam untuk kepemilikan individu dan umum. 2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Menurut Abdul Manan (1993) landasan ekonomi islam didasarkan pada tiga konsep fundamental, yaitu: keimanan kepada Allah (tauhid), kepemimpinan (khilafah) dan keadilan (a’dalah). Tauhid adalah konsep yang paling penting dan mendasar, sebab konsep yang pertama adalah dasar pelaksanaan segala aktivitas baik yang menyangkut abudiah / ibadah mahdah (berkait sholat, zikir, shiam, tilawat-an, qur’an dsb), mu’amalah (termasuk ekonomi), muasyarah, hingga akhlak. Tauhid mengandung implikasi bahwa alam semesta diciptakan oleh allah yang maha kuasa, yang maha esa, yang sekaligus pemilik 56 57



Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, h 10 Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi Islam Dalam Perspektif Islam, h 105



26



mutlak alam semesta ini. Segalla sesuatu yang dia ciptakan mempunyai satu tujuan. Tujuan inilah yang memberikan makna dari setiap eksistensi alam semesta dimana manusia merupakan salah satu bagian di dalamnya. Kalau demikian halnya, manusia yang dibekali dengan kehendak bebas, rasionalitas, kesadaran moral yang dikombinasikan dengan kesadaran ketuhanan yang inheren dituntut untuk hidup dalam kepatuhan dan ibadah kepada tuhan yang maha kuasa. Dengan demikian, konsep tauhid bukanlah sekedar pengakuan realitas, tetapi juga suatu respons aktif terhadapnya.58 Semua orang didorong untuk bekerja bersama-sama dalam menyusun suatu system ekonomi yang berdasarkan prinsip persamaan dan keadilan kepada semua orang dan tidak hanya tertuju kepada individu atau suatu pihak tertentu saja dalam masyarakat. Oleh karena itu, Islam mengatur adanya prinsip produksi, distribusi dan konsumsi untuk mewujudkan keadilan. a. Prinsip produksi Dalam ekonomi Islam, kita dapat membagi sumber-sumber produksi ke dalam beberapa kategori yaitu: 1) Tanah. Ini adalah kekayaan alam yang paling penting, dimana tanpanya hamper mustahil manusia bias menjalankan (proses) produksi dalam benuk apapun. 2) Substansi-substansi primer. Berbagai mineral yang terkandung di perut bumi, seperti batu bara, belerang, minyak, emas, basi, dan lain sebagainya. 3) Aliran air (sungai) alam. Salah satu unsur penting dalam kehidupan material manusia, yang berperan besar dalam produksi dan system perhubungan agricultural. 4) Berbagai kekayaan alam lainnya. Terdiri atas kandungan laut, seperti mutiara dan hewan-hewan laut, kekayaan yang ada di permukaan bumi, seperti berbagai jenis hewan dan tumbuhan, kekayaan yang tersebar di udara, seperti berbagai jenis burung dan oksigen, kekayaan alam yang “tersembunyi”, seperti air 58



Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, h 4



27



terjun yang bias menghasilkan tenaga listrik yang dapat dialirkan melalui kabel ketitik mana pun, juga berbagai kekayaan alam lainnya. Semua kekayaan alam telah disediakan untuk manusiayang harus dijaga dan dimanfaatkan, bukan hanya untuk individu tetapi juga mempertimbangkan kepentingan umum. Sebagai mana firman Allah SWT, dalam Q.S An-nahl yaitu:



                 Artinya: “Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan”.59 Maksud yang terkandung dalam ayat diatas, memberikan manfaat yang jelas yaitu islam menetapkan hokum halal haram dengan usaha yang berbeda-beda dalam memperoleh pendapat dan melarang semua atura yang merusakkan ahlak dan lingkungan social. Islam memberikan kebebasan kepada seseorang untuk memperoleh kehidupan dan memiliki harta kekayaan, tetapi di samping itu ia harus berinisiatif untuk mengambil langkah supaya sumber produksi tidak digunakan sewenang-wenanguntuk kesuksesan atau meningkatkan orang tertentu dan menindas anggota masyarakat yang lemah. 59



Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Diponegoro, Bandung, 2008.



h. 274



28



b.



Prinsip Distribusi Islam menghendaki kesamaan dikalangan manusia dalam hal perjuang untuk mendapatkan harta kekayaan tanpa memandang perbedaan kasta (kelas), kepercayaan atau warna kulit. Dalam rangka mengontrol pertumbuhan dan penimbunan harta kekayaan, Islam mencegah terjadinya penimbunan harta dan memandang setiap orang untuk membelanjaknya demi kebaikan masyarakat. Jelasnya hanya ada tiga penggunaan yang munasabah terhadap harta yang diperoleh seseorang. Dibelanjakan, atau diinvestasikan untuk pengembangan hartanya atau disimpan saja. Apabila manusia membelanjakan uang secara boros dan bermewah-mewah, mereka akan menjadi lupa daratan dan mengingkari Allah SWT. Meraka akan bertindak demikian walaupun (sebenarnya) mengetahui perbuatan itu salah dan tidak adil. Demi kehidupan yang mewah dan kesenang-kesenangannya, mereka tidak segan-segan menindas golongan miskin dan lemah untuk mencapai maksudnya yang individualiatis. Oleh karena itu orang yang kaya akan bertambah kaya dan yang miskin semakin miskin. Akirnya pendistribusian yang tidak sama (adil) akan memporarporandakan keutuhan masyarakat.



29



c.



Prinsip Konsumsi Ajaran-ajaran



Islam



mengajarkan



pola



konsumsi



dan



penggunaan harta secara wajar dan berimbang, yakni pola yang terletak diantara kekikiran dan pemborosan. Prinsip keadilan menetukan cara penggunaan harta sebagaimana diterangkan dalam Q.S Al-A’raf yaitu:                  



Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya



Allah



tidak



menyukai



orang-orang



yang



berlebih-lebihan”. 60 Maksudnya



yaitu



janganlah



melampaui



batas



yang



dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. Bentuk-bentuk pembelanjaan yang dianggap baik ialah apabila seseorang itu mampu hidup dengan memuaskan kebutuhannya pada taraf yang sederhana. Jika terdapat kelebihan, keadilan kebajikan umum dan memberikan bantuan kepada orang yang tidak mampu berusaha untuk mendapatkan bagian yang sewajarnya.



60



Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,.h. 154



30



3. Karakteristik Ekonomi Islam Terdapat beberapa karakteristik yang merupakan kelebihan dalam system ekonomi islam menurut Abdullah At-Tariqi, antara lain: a. Bersumber dari lllahiyah Sumber awal ekonomi islam yang merupakan bagian dari muamallah, berbeda dengan system ekonomi lainnya karena merupakan peraturan dari allah. Ekonomi islam dihasilkan dari allah dan mengikat semua manusia tanpa terkecuali. b. Ekonomi pertengahan dan berimbang Ekonomi islam mengandung kepentingan pribadi dan kemaslahatan masyarakat dalam bentuk yang berimbang. Ekonomi islam berposisi di antara aliran individu yang melihat bahwa hak kepemilikan individu bersifat absolud dan tidak boleh diinterfensi oleh siapa pun, dan aliran sosialis yang menyatkan ketiadaan hak individu dan mengubahnya ke dalam kepemilikan bersama dengan menempatkanya di bawah dominasi Negara. c. Ekonomi berkecukupan dan berkeadilan Ekonomi islam memilki kelebihan dengan menjadikan manusia sebagai focus perhatian. Manusia diposisikan sebagai pengganti allah di bumi untuk memakmurkanya dan tidak hanya untuk mengeksplorai kekayaan dan memanfaatkanya saja. d. Eknomi pertumbuhan dan keberkahan Ekonomi islam memiliki kelebihan dari system yang lain, yaiu beroprasi atas dasar pertumbuhan dan investasi harta secara legal, agar tidak berhenti dari rotasinya dalam kehidupan sebagai bagian dari meditasi jaminan kebutuhan pokok bagi manusia.61 Karakteristik ekonomi islam bersumber dari illahiyah karena merupakan peraturan dari allah, ekonomi islam juga mengandung kepentingan pribadi dan kemaslahatan masyarakat, ekonomi berkecukupan dan berkeadilan yaitu memposisikan manusia sebagai pengganti Allah dibumi untuk memakmurkan masyarakat tidak hanya memanfaatkan kekayaan alam saja,



61



Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, h. 10-12



31



sedangkan ekoomi pertumbuhan dan perkembangan yaitu beroprasi dan investasi harta secara legal. 4. Etika Perdagangan Ekonomi Islam Etika bisnis adalah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnid boleh bertindak dan tidak boleh bertindak, dimana aturan-aturan tersebut dapat bersumber dari aturan tertulis maupun yang tidak tertulis. Dan jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sangsi akan diterima. Dimana sangsi tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung. 62 Maka dari itu Allah SWT melarang umatnya untuk melakukan kezaliman diatas muka bumi ini. Khususnya kezaliman bagi sesama manusia apalagi dengan memanfaatkan ketidaktahuan manusia tersebut terhadap sesuatu hal seperti suatu barang. Islam berusaha keras untuk mencegah terjadinya bai’ul gharar atau suatu tindakan yang dilakukan dalam penjualan barang yang tidak jelas dan rupa dan sifatnya, sehingga ini menimbulkan efek yang merugikan orang kain.63 Dalam Islam kegiatan perdagangan itu haruslah mengikuti kaidah-kaidah dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah. Aktivitas perdagangan yang dilakukan sesuai dengan ketentuanketentuan yang digariskan oleh agama mempunyai nilai ibadah. Dengan



demikian,



selain



mendapatkan



keuntungan-keuntungan



materiil guna memenuhi kebutuhan ekonomi, seseorang tersebut sekaligus dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Usaha perdagangan



yang



didalamnya



terkandung



tujuan-tujuan



yang



eskatologis seperti ini dengan sendirinya mempunyai watak-watak khusus yang bersumber dari tata nilai samawi. Watak-watak yang khusus itulah merupakan ciri-ciri dari perdagangan yang Islami



62 63



Irham Fahmi, Etika Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2013) h.3 Irham Fahmi, Etika Bisnis, h. 232



32



sifatnya, dan ini tentu saja merupakan pembeda dengan pola-pola perdagangan lainnya yang tidak Islami. 64 Aturan main perdagangan Islam, menjelaskan berbagai etika yang harus dilakukan oleh para pedagang muslim dalam melaksanakan jual beli atau perdagangan. Dan diharapkan dengan menggunakan dan mematuhi etika perdagangan Islam tersebut, suatu usaha perdagangan dan seorang muslim akan maju dan berkembang pesat lantaran selalu mendapat berkah Allah SWT di dunia dan di akhirat. Etika perdagangan Islam menjamin, baik pedagang maupun pembeli, masing-masing akan mendapat keuntungan. Adapun etika perdagangan Islam tersebut antara lain: 1. Jujur Jujur merupakan sifat utama dan etika Islam yang luhur. Jujur merupakan motivator yang abadi dalam budi pekerti dan prilaku seorang muslim, sebagai salah satu sarana untuk memperbaiki amalnya, menghapus dosa-dosanya, dan sarana agar bias masuk ke surga Allah SWT. Berfirman dalam Q.S Al-Ahzab yaitu:



64



http://matematikawansejati.blogspot.co.id/2013/09/aturan-perdaganganmenurut hukum-islam.html, Hari Selasa, Tanggal 4 April 2017, Jam 18.30.



33



                    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, Niscahya Allah memperbaiki bagimu amalan-amaianmu dan mengampuni bagimu



dosa-dosamu.



Dan



barang



siapa



mendapat



kemenangan yang besar”. 65 Seorang pedagang wajib berlaku jujur dalam melakukan usaha jaul beli. Jujur dalam arti luas, tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ngada fakt, tidak berkhianat, serta tidak ingkar janji dan lain sebagainya. Mengapa harus jujur? Karena berbagai tindakan tidak jujur selain merupakan tindakan yang jelas-jelas dosa, jika biasa dilakukan dalam berdagang juga akan mewarnai dan berpengaruh negative kepada kehidupan pribadi dan keluarga pedang itu sendiri. Bahkan lebih jauh lagi, sikap dan tindakan yang seperti itu akan mewarnai dan mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Di samping itu,



tindakan



penyimpangan



dan



atau



kecurangan



menimbang, mengukur dan menakar dalam dunia perdagangan, merupakan suatu perbuatan yang sangat keji dan culas.



65



Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 427



34



2. Amanah Islam menginginkan pebisnis mempunyai hati nurani yang “bangun” sehingga dapat menjaga hak-hak Allahdan hak-hak manusia, dan bias memproteksi muamalah dari tingkah laku yang mendorong untuk berbuat remeh dan lalai. Dengan demikian Islam mewajibkan pebisnis untuk mempunyai sikap amanah terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Dan dia tidak boleh meremehkan orang yang meberikan amanah. Karena amanah merupakan tanggung jawab besar yang lebih berat dari seluruh yang ada di dunia ini, Allah berfirman dalam Q.S Al-Ahzab yaitu:



                    Artinya: “Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan pikullan amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”. 66



66



Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 427



35



3. Murah Hati Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW mengajurkan agar para pedagang selalu bermurah hati dalam melaksanakan jual beli. Murah hati dalam pengertian; ramah tamah, sopan santun, murah senyum, suka mengalah, namun tetap tanggung jawab. a. Tidak mengambil laba terlalu banyak, seperti yang lazim pada dunia dagang jika dipikirkan prilaku demikian ini, maka dapat dipetik hikmahnya, yaitu menjual barang lebih murahdari saingan ataupun sama dengan pedagang lain yang sejenis. Jelas para konsumen akan lebih senang dengan pedagang seperti ini, apabila diimbangi dengan pelayanan yang memuaskan. Barang dagangannya akan laku keras, dan ia akan memperoleh volume penjualan tinggi, barang cepat habis, dan membeli lagi barang baru dan seterusnya diperoleh keuntungan yang berlipat ganda. b. Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual yang lebih miskin, ini adalah amal yang lebih baik dari pada sedekah biasa. Artinya jika anda membeli barang dari seorang penjua, dan penjual itu seorang miskin, atau seorang yang dibantu, maka lebihkanlah pembayarannya dari harga semestinya. c. Memurahkan harga atau member korting kepada pembeli yang miskin. Ini memiliki pahala yang berlipat ganda. d. Bila membayar hutang, pembayaran dipercepat dari waktu yang telah ditentukan. Jika yang dihutang berupa baran, maka diusahakan dibayar dengan barang yang lebih baik. Dan yang berhutang dating sendiri waktu pembayarannya kepada yang berpiutang. Pada zaman sekarang ini hutang piutang, minjam meminjam tidak dengan barang lagi tapi dengan uang. Jika hutang dengan uangtidak ada perjanjian harus member lebih. Maka lebihkanlah pembayarannya sebagai tanda terima kasih, walaupun tidak diminta oleh orang yang berpiutang. e. Membatalkan jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya. Ini mungkin sejalan dengan prinsip “customer is king” dalam ilmu marketing. Pembeli itu adalah raja, jadi apa kemauannya perlu diikuti, sebab penjual harus menjaga hati langganan, sampai langganan merasa puas. Kepuasan konsumen adalah merupakan target yang harus mendapat prioritaspara penjual. f. Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka jangan ditagih bila orang miskin itu tidak mampu



36



membayar dan membebaskan mereka dari hutang jika meninggal dunia.67 Adapun etika perdagangan dalam islam yaitu tidak mengambil keuntungan terlalu banyak, membayar barang lebh mahal kepada penjual yang lebih miskin, memurahkan harga kepada pembeli yang miskin, bila membayar hutang pembayaranya dipercepat dari waktu yang telah ditentukan, bila memberikan cicilan barang pangan kepada orang miskin maka jngan ditagih. 5. Larangan dalam Perdagangan Ekonomi Islam Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat, sehingga salah satunya menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Namun dalam kenyataannya sulit ditemukan pasar yang berjalan sendiri secara adil (fair). Distorasi pasar tetap sering terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak.68 Beberapa bentuk transaksi yang Nabi Muhammad SAW. semasa hidupnya telah melarang bentuk bisnis dan perdagangan yang pada hakekatnya adalah menguntungkan satu pihak dan merugikan



67



Buchari Alma,h. 194 https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/mekanisme-pasar-dalamperspektif-ekonomi-islam/, hari selasa, tanggal 4 april 2017, jam 19.17 68



37



pihak lain, memicu perselisihan dan adanya ketidak jelasan dalam jual beli. Sebagaimana sabda Nabi Saw:



‫حد يث ا به عمز ر ضي ا هللا عىهما ا ن ر سى ل ا هللا صهي ا هللا عهيه ؤ سهم‬ ‫وهي ا ن تتهمي ا نسهح عىي تبهخ ا ل ا سى ا ق و هذ ا نفظ ا به وميز و لا ل ا ل ا‬ .



‫خز ا ن ا ن ا نىبي صهي ا هللا عهيه و سهما‬



Artinya: diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., sesungguhnya Rasulullah saw. Melarang menahan (mencegat atau menghadang untuk melakukan transaksi jual bei), sebelum barang dagangan itu sampai di pasar. Lafal hadis ini menurut dari Ibnu Numair. Sedangkan menurut riwayat yang lain:”sesungguhnya Nabi saw. Melarang melakukan pembelian barang dagangan yang belum dipasarkan.” ( HR. Muttafaq alaih). 69 Berikut ini larangan yang harus dijauhi oleh para pelaku pedagang Islam: 1. Mengurangi Timbangan Perbuatan curang dalam perdagangan sering kali dilakukan dalam menakar, menimbang, dan sebagainya. Perbuatan ini termasuk larangan keras (haram) dalam jual-beli.



69



Syamsi Hasan, Hadis-Hadis Popular Shahih Bukhari & Muslim, (Surabaya: Amelia), h



501-502



38



Seorang pembisnis tidak boleh mengurangi barang-barang orang lain dan tidak boleh menakar dengan takaran yang tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya.



                                         Artinya: “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang bermanfaat, hingga sampai dia dewasa, dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata. Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia dalah kerabat dan penuhilah janji Allah.yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat..”(QS. Al-An’am: 152)70 larangan mengurangi takaran bukan karena takaran tersebut, akan tetapi bermaksud meninggalkan keadilan dan transparansi dalam takaran tersebut. Hal tersebut berlaku dalam seluruh bentuk amal perbuatan. 2. Menyembunyikan Cacat Barang Salah satu sumber hilangnya keberkahan jual beli, jika seorang penjual barang yang cacat dan disembunyikan cacatnya itu. Nabi Muhammad SAW.pernah melewati tumpukan makanan, kemudian beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan makanan tersebut, tiba-tiba jarinya basah.



70



Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanny, h. 149



39



3. Sumpah Palsu Berbagai kasus dapat kita temukan di tengah-tengah masyarakat. Bahwa memberikan informasi yang salah punmerupakan sumpah palsu. Karena ia memberikan informasi yang sama sekali tidak ia ketahui. Dia hanya memiliki satu tujuan, bagaimana barangnya laku denga tidak memperdulikan keterangan yang dusta. Jelas ini diharamkan oleh Rasulullah.71 Sebagaimana sabda Nabi Saw:



‫ ا نكب ثز ال ثز‬: ‫عه عبدا ا هلل به عيز و عه ا نىيى صم ا هللا عهيه و سهم لم‬ ‫ وهي عه‬. ‫ا ن با هللا و عمى ق ا نى ا ند يه و لتم ا نىفس و ا نيميه ا نضيى س‬ . )‫ا نتهمي (متفك عهيه‬ Artinya: “Bersumber dari Abdullah bin Umar ra. Dari nabi SAW. Katanya:”dosa besar adalah menyekutukan allah, berani kepada orang tua, membunuh jiwa, dan sumpah palsu”.72 Adakalanya para pedagang yang sering bersumpah denga tujuan



melariskan



menghilangkan



barang



keberkahan



dagangannya. karena



berarti



Perbuatan kurang



ini ta’zim



(menghargai) kepada Allah. 4. Najasy (Reklame Palsu) Najasy adalah memuji-muji dagangannya sendiri secara berlebihan.73 Perbuatan ini dilarang oleh Islam.



71



Multitama, Islamic Business Strategy For Entrepreneurship, (jakarta:Editor, Fauzi Fauzan), h. 99 72 Al Imam Al Bukhari, Shahih Bukhari, terj. Umairul Ahbab Baiquni dkk, (Bandung: Husaini Bandung, 1417 h), h 1061 73 Buchari Alma, , h. 53



40



Islam melarang umatnya melakukan pemalsuan, penipuan dan penghianatan, karena ketiga tindakan tersebut sebagai bentuk penganiayaan dan kemudharatan orang lain, juga dapat melahirkan permusuhan dan kebencian. Perilaku seperti ini bertantangan dengan fitrah manusia yang benar dan jiwa yang cerdas.74 Dengan kaidah-kaidah etika , pembisnis berpegang teguh pada etika Islam; karena ia mampu mengantarkan pembisnis menjadi orang yang shalih dalam setiap amal yang dilakukan sebagai khalifah di muka bumi, dan mempunyai nilai yang lebih dari pembisnis lain. Dia berkomitmen untuk berlaku jujur; yang dimanifestasikan ketika melakukan transaksi jual beli, disertai dengan sikap terbuka dan transparan, tidak menyebarkan barang dagangan dengan propaganda licik dan sumpah palsu.



74



Asyraf Muhammad Dawwabah, h. 122



41



BAB III METODE PENELITIAN



A. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian lapangan (field research), hal tersebut dapat dilihat dari segi lokasi penelitian ini akan dilaksanakan. Penelitian lapangan pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada saat penelitian dan hanya mengandalkan pengamatan wawancara dalam pengumpulan data dalam mengumpulkan data dilapangan.75 Pengertian penelitian lapangan adalah “untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat”.76 Disini penulis langsung terjun ke lapangan untuk meneliti strategi pamasaran dalam perspektif ekonomi islam pada pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara sebagai suatu permasalahan objek penelitian.



75



J.Muleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet-XXVI, h.208 76 Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Memberikan Bekal Teoritis Pada Mahasiswa Tentang Metodologi Penelitian Serta Diharapkan Dapat Melaksanakan Penelitian Dengan Langkah-Langkah Yang Benar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet-9, h.46



42



2. Sifat Penelitian Penelitian diskriptif adalah penelitin yang mencari hubungan antara dua varibel atau lebih. Misalnya dengan penelitian ini akan mencari adanya atau menguji hipotesis yang meenyatakan hubungan antara kondisi daerah kumuh dan kondisi jiwa.77 Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam



penelitian



diskriptif



cendrung



tidak



perlu



mencari



atau



menenerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.78 Berdasarkan uraian tersebut penelitian deskriptif ini merupakan gambaran fakta yang terjadi dengan cara sistematis, dan akurat mengenai strategi pemasaran sayur-sayuran dalam spektif ekonomi islam pada pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara pada tahun 2017.



B. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari: a.



Sumber Data Primer Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari interview yakni tentang bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman utara . Sumber data primer dalam oenelitian ini yaitu:



77



Irawan Soehartono, Metode Penelitian Social, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.35 78 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Social dan Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h 47



43



a. Kepala pasar tradisional Raman Utara b. Pedangan pasar tradisional Raman Utara c. Pembeli pasar tradisional Raman Utara b.



Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yakni data yang diperoleh dari dokumen laporan dan arsip-arsip, seperti buku tentang pemasaran, sukses berbisnis ala Nabi, Ekonomi islam, serta literature lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Sumber data sekunder dalam penelitian yang berkaitan dengan penelitian. Seperti buku-buku dan kitab-kitab. Buku pokok yang di pakai yaitu Pengantar Bisnis pengarang Fuad dkk, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam pengarang Indri dkk, Pengantar Bisnis Modern pengarang Mahmud machfoedz, Menejemen Bisnis Syari’ah pengarang Buchari Alma dkk, Menejemen Pemasaran pengarang Sofjan Assuari, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam pengarang Lukman Hakim.



c. Sumber Data Tersier Sumber data tersier adalah kumpulan dan kompilasi sumber primer dan sumber sekunder .79 Sumber data tersier dalam penelitian ini yaitu: a. Kamus b. internet



79



https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_tersier, Tanggal 22-mei-2017,Jam



19.30



44



Dari dua pengertian sumber data primer, sekunder dan tersier yang sudah diterangkan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan sumber primer, sumber sekunder, dan sumber data tersier diharapkan memperoleh data yang akurat sesuai yang diharapkan dalam penelitian dan dapat menemukan jawaban atas permasalahan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. 80 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.81 Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua individu yang diteliti secara keseluruhan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sayur



yang ada di Pasar Tradisional Raman Utara yang



berjumlah seluruh pedagang sayur kurang lebih 120 pedagang. 2. Sampel (contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.82 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin 80



Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Social, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),



h.42 81



Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.80 82 Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Social, h.43



45



mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. 83 3. Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. 84 Untuk menentukan anggota yang akan diteliti, maka peneliti menggunakan metode sampel bertujuan atau purposive sample. “Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.”85 Berdasarkan Purposive Sampling maka sampel dalam penelitian ini ada 4 pembeli, dan 20 (dua puluh ) orang pedagang Pasar Tradisional Raman Utara alasannya adalah 20 (dua puluh) orang tersebut sebagai pedagang tetap, pedagang yang dianggap orang yang tahu tentang yang diharapkan peneliti di Pasar Tradisional Raman Utara.



83



Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, h. 81 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, h.81 85 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, h. 2018-219



84



46



Tabel 3.1 Daftar Nama Pedagang dan Jenis Barang yang di Jual Yang di Jadikan Sampel. NO



NAMA



JENIS BARANG



1



Ika



Kering, setengah kering



2



Giyem



Kering, setengah kering, basah



3



Umi



Kering, setengah kering, basah



4



Wati



Setengah kering, basah



5



Samiran



Kering, setengah kering, basah



6



Inah



Setengah kering, basah



7



Siswoyo



Setengah kering



8



Santi



Kering, setengah kering, basah



9



Minah



Kering, setengah kering, basah



10



Retno



Kering, setengah kering, basah



11



Win



Kering, setengah kering, basah



12



Eva



Kering, setengah kering, basah



13



Kasinah



Kering, setengah kering, basah



14



Herman



Kering, setengah kering, basah



15



Eko



Kering, setengah kering, basah



16



Ella



Kering, setengah kering, basah



17



Nanik



Kering, setengah kering, basah



18



Tiara



Kering, setengah kering, basah



19



Ani



Kering, setengah kering, basah



47



20



Mirna



Kering, setengah kering, basah



Tabel 3.2 Nama Pembeli Yang dijadikan Sampel No



Nama



Jenis Barang Yang Di Beli



1



Mariati



Sayuran



2



Heni



Sayuran



3



Painem



Sayuran



4



Dini



Sayuran



D. Metode Pengumpulan Data Dalam rangka mengumpulkan data, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Metode Observasi Seacara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukkan pertanyaan-pertanyaan.86 Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung, dalam artian secara langsung terjun kelapangan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, dimana peneliti mengamati dan mencatat fenomena-fenomena



86



Irawan Soehartono, Metode Penelitian Social, h.69



48



yang ada pada pedagang yang melakukan kegiatan pemasaran sayursayuran di pasar tradisional raman utara. Yang diopservasi dalam penelitian ini mengenai strategi pemasaran dalam perspektif ekonomi islam. 2. Metode Interview (wawancara) Interview (wawancara) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak. Wawancara juga dapat dilakukan dengan telepon. 87 Dalam pengambilan sampel, penulis hanya mengambil sampel sebanyak 25 orang, yaitu 1 dari ketua pasar, 20 pedagang, dan 4 pembeli. Adapun yang menjadi sumber untuk diwawancarai yaitu: a. Kepala pasar tradisional raman utara : Yunizar Stiawan, SE. b. Pedagang : Tabel 3.3 Pedagang Pasar Tradisional Raman Utara NO



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



NAMA



Ika Ani Giyem Samiran Inah Siswoyo Santi Retno Minah Win Umi 87



PENGAL AMAN DAGANG (THN) 8 9 9 10 10 11 15 13 14 10 9



PENDIDIKA N



AGAMA



PENDAPAT AN /BULAN (Rp.)



SMA SMP SMP SD SD SMP SD SD SD SD SMP



ISLAM ISLAM HINDU ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM KRISTEN ISLAM ISLAM ISLAM



3.000.000; 2.000.000; 1.500.000; 2.500.000; 2.000.000; 1.000.000; 2.500.000; 2.000.000; 2.500.000; 2.500.000; 1.500.000;



Irawan Soehartono, Metode Penelitian Social, h.67-68



49



12 13 14 15 16 17 18 19 20



Eva Kasinah Herman Eko Wati Ella Nanik Tiara Mirna



8 12 10 11 8 15 5 4 4



SD SMP SD SMP SMP SD SMP SMA SMA



ISLAM ISLAM ISLAM KRISTEN ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM



2.000.000; 2.000.000; 1.000.000; 1.500.000; 2.000.000; 1.500.000; 2.000.000; 1.000.000; 1.500.000;



c. Pembeli : Tabel 3.4 Pembeli Pasar Tradisional Raman Utara No



Nama



Jenis Barang Yang Di



Pendidikan



Beli 1



Mariati



Sayuran



SMA



2



Heni



Sayuran



SMA



3



Painem



Sayuran



SMP



4



Dini



Sayuran



SMA



Interview dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fakta-fakta atau keterangan dari pedagang dan masyarakat yang dianggap perlu diajak berkomunikasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana para pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman utara yang menjadi objek penelitian dalam menerapkan strategi pemasaran dalam kegiatan berdagang. Peneliti bercakap-cakap atau bertatap muka langsung dengan pedagang dengan mengajukan beberapa pertanyaaan yang mengenai



50



permasalahan yang akan dibahas dan mencatatnya sebagai sumber informasi. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa interview atau wawancara yaitu teknik pengambilan data dari responden yang lebih mendalam dan jawaban-jawaban responden dicatat. 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. 88 Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan transip, buku surat kabar, majalah dan sebagainya. Peneliti



mengumpulkan



data



bari



buku-buku



yang



tersedia



di



perpustakaan, skripsi-skripsi serta data-data di lapangan.



E. Metode Analisa Data Untuk menganalisis data, penuis menggunakan analisis kualitatif dengan berfikir. “cara berfikir deduktif adalah proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu perstiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). 89 Analisis data yang dilakukan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran cukup menyajikan



88 89



Irawan Soehartono, Metode Penelitian Social, h.70 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta:pustaka pelajar,1010), h.40



51



table tunggal dengan jumlah dan presentase untuk setiap kategori. Pembuatan klasifikasi itu sendiri sudah merupakan analisis pada tingkat pertama. Untuk analisi lain seringkali diperlukan table silang atau table ganda. 90 Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, mewajibkan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.91



90 91



Irawan Soehartono, Metode Penelitian Social, h.93 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, h.147



52



BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN



A. Diskripsi Objek Penelitian 1. Profil Pasar Tradisional Raman Utara92 Kehadiran pasar tradisional Raman Utara telah dimulai sejak jaman dahulu meski dalam bentuk-bentuk yang sederhana. Pasar tradisional raman utara memiliki luas 2.650 m2, mempunyai took sebanyak 56, kios-kios sebanyak 132, dan memiliki los sebanyak 70. Pasar tradisional Raman Utara telah memiliki sejarah yang cukup panjang, karena pasar tradisional Raman Utara telah berdiri sejak tahun 1974, dengan demikian kini usianya telah mendekati 43 tahun. Namun pada saat awal berdirinya kondisi masih sangat sederhana, belum permanen dan dapat dikatakan sangat tradisional sekali. Demikian pula komoditi yang diperjual belikan, lebih banyak mengenai barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari, seperti sayur mayur, bumbu dapur dan barang-barang keperluan pokok rumah tangga sehari-hari lainnya.



92



Wawancara Dengan Bpk Yunizar Stiawan, SE. di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Rabo, Tanggal 10 Juni 2017, Jam 09.30



53



2. Sejarah Pasar Tradisional Raman Utara Pada tahun 1995 telah diadakan perbaikan pasar, yang tadinya pedagang lesehan dengan alas seadanya, yakni lesehan terdapat tempat untuk berdagang meskipun terbuat dari bambu. Banyak yang berdatangan di pasar tradisional Raman Utara, meskipun jarak tempuhnya jauh dari rumah pedesaan ke pasar. hanya ada satu-satunya pasar di kecamatan Raman Utara yaitu pasar tradisional Raman Utara. Adanya renovasi kecil-kecilan dengan membuat los-los pasar yang semi permanen untuk jenis dagangan tertentu. Dengan demikian kondisi pasar tradisional Raman Utara sudah mulai teratur. Dengan adanya perbaikan dan renovasi tersebut, pasar tradisional Raman Utara mulai lebih teratur dan ada los bagian barang-barang klontongan, ada los bagian barang pecah belah, los sayur-sayuran, ikan dan sebagainya yang masing-masing tempatnya terpisah dan tidak campur aduk. Pada tahun 2000 diadakan perombakan secara besar-besaran, seiring



dengan



semakin



meningkatnya



volume



dan



aktifitas



perdagangan, serta karena sudah tidak dapat lagi menampung jumlah pedagang dan pembeli, pasar tradisional Raman Utara direhap lagi menjadi ruko-ruko kecil. Seiring dengan berjalannya waktu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin maju dan modern, kemudian pada tahun



54



2005 telah dibangun toko-toko baru didepan pasar sehingga leih banyak, terdapat toko-toko dan beberapa los-los. Pada bagian depan terdapat bermacam-macam dagangan, seperti toko pakaian, tas, barang pecah belah, pernak pernik dan asesoris, penjual makanan, barangelektronik, jam, kosmetik dan lain sebagainya, sedangkan pada bagian belakang hanya terdapat penjual sayur-sayuran,ikan dan bahan makanan lainya. Pasar tradisional Raman Utara yang berada di jalan merdeka kecamatan Raman Utara yang letaknya boleh dikatakan strategis karena mudah dijangkau dari berbagai penjuru desa dengan menggunakan kendaraan pribadi, seperti sepeda montor, mobil, sepeda, dan ada yang berjalan kaki. Pasar tradisional Raman Utara memiliki tempat parkir yang cukup luas, ada tempat parkir yang berlokasi di depan, di belakang dan di samping pasar. Pasar tradisional Raman Utara merupakan pasar satu-satunya di Raman Utara. Selain adanya pedagang di pasar dan menempati tokotoko, banyak juga beraneka toko disekitar pasar, seperti dealer motor, televisi, mesin cuci, konter handphone, toko besi, optik, buahbuahan, bmt, indomaret dan lain sebagainya.



55



3. Visi dan Misi Pasar Tradisional Raman Utara a. Visi Terwujudnya pasar tradisional Raman Utara berdaya saing tinggi dan berhasil untuk kesejahteraan masyarakat. b. Misi Menjadikan pasar tradisional Raman Utara sebagai pasar teratur, aman, nyaman dan sejahtera. 4. Struktur Organisasi Pasar Tradisional Raman Utara Dalam setiap organisasi yang baik, harus ada pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, agar setiap petugas baik pemimpin maupun pekerja dapat mengetahui dengan jelas yang menjadi petugasnya. Dengan adanya pembagian tugas, kemudahan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sehingga menjadi koordinasi antara petugas satu dengan petugas lainnya akan terlaksana. Penentuan tugas dan tanggung jawab ini dapat diketahui melalui struktur yang ada diorganisasi.



56



STRUKTUR ORGANISASI UPTD PASAR TRADISIONAL RAMAN UTARA TH. 2016/2017



KEPALA DINAS H.ROSDI , SH



KORLAK YUNIZAR STIAWA N, SE



STAF ADM ARIS SUDIHARJO, SE



SATPAM



1. 2. 3. 4. 5.



SAIFUL E GUNAWAN HERI P SENTOT S OKYINDRA.H



PET. SALAR



1. DAMIRI 2. PARYANTO 3. ANTON F



57



PET KEBERSIHAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



SUTIKNO JOKO S SUMIRAH RIRIN A RATNA F AHMAD S GUSNAWATI



B. Strategi Pemasaran Sayur-Sayuran Para Pedagang Di Pasar Tradisional Raman Utara 1. Jumlah Pedagang dan Jenis Barang Dagangan Karakteristik pedagang sayur-sayuran dapat dilihat dari indikasi dalam hal kegiatannya, tingkat pendidikan dan lamanya berprofesi sebagai pedagang, dan agama. Berikut ini akan digambarkan karakteristik



pedagang,



jumlah



pedagang



sayur-sayuran



yang



menempati los pasar tradisional Raman Utara sekitar 120 pedagang sayur-sayuran, namun penulis hanya menyajikan data untuk 20 sempel dari hasil wawancara para pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara, yaitu : TABEL 4.1 DAFTAR PEDAGANG PASAR TRADISIONAL RAMAN UTARA NO



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



NAMA



PENGALAMAN PENDIDIKAN AGAMA PENDAPATAN DAGANG /BULAN (Rp.) (THN) Ika 8 SMA ISLAM 3.000.000; Ani 9 SMP ISLAM 2.000.000; Giyem 9 SMP HINDU 1.500.000; Samiran 10 SD ISLAM 2.500.000; Inah 10 SD ISLAM 2.000.000; Siswoyo 11 SMP ISLAM 1.000.000; Santi 15 SD ISLAM 2.500.000; Retno 13 SD KRISTEN 2.000.000; Minah 14 SD ISLAM 2.500.000; Win 10 SD ISLAM 2.500.000; Umi 9 SMP ISLAM 1.500.000; Eva 8 SD ISLAM 2.000.000; Kasinah 12 SMP ISLAM 2.000.000; Herman 10 SD ISLAM 1.000.000; Eko 11 SMP KRISTEN 1.500.000; 58



16 17 18 19 20



Wati Ella Nanik Tiara Mirna



8 15 5 4 4



SMP SD SMP SMA SMA



ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM



2.000.000; 1.500.000; 2.000.000; 1.000.000; 1.500.000;



Berdasarkan data lapangan di atas, dapat diketahui beberapa faktor yang menyebabkan perilaku mereka tersebut antara lain: a. Berdasarkan Pengalaman Dagang Dari data di atas rata-rata pengalaman dagang para pedagang sayur-sayuran yaitu 7 tahun. Kebutuhan yang sangat banyak terkadang tidak tercukupi dari hasil berdagang sayuran saja, belum lagi kalau sayuran tidak terjual. Menurut Samiran “pendapatan yang pas-pasan tetapi kebutuhan selalu meningkat. Terlebih lagi pada pedagang kecil-kecilan seperti saya yang penghasilannya pun tidak menentu,



pekerjaan



mengojek



terkadang



menjadi



pekerjaan



sampingan yang saya pilih meskipun usia saya sudah tua, meskipun hasilnya tidak seberapa yang peting halal, karena tidak adanya pekerjaan yang lain. Biasanya kalau saya mengojek ada anak saya yang membantu berdagang dengan istri saya.93 Sedangkan menurut Ella “dengan kebutuhan yang mendesak dan pengaruh umur yang membuat saya hanya memikirkan keuntungan semata, yang penting kebutuhan keluarga tercukupi untuk sehari-hari



93



Wawancara Dengan Bpk Samiran Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 10.00



59



tanpa memikirkan halal haramnya dan kurangnya pemahaman saya tentang agama Islam”.94 Menurut keterangan Eko bahwa “dengan kebutuhan yang sangat banyak, istri saya juga bekerja untuk biaya tambahan agar tercukupi. Pekerjaan yang dilakukan istri saya adalah tani, karena memang banyak ladang dan pesawahan di desa saya. Apa lagi pada saat tanam dan panen biasanya banyak yang membutuhkan tenaga buruh tani, sehingga pendapatan yang didapatkan lumayan untuk kebutuhan yang diinginkan”.95 Menurut Minah “suami saya juga bekerja sebagai pedagang karena jika bekerja sebagai, ojek atau supir angkot, kurang diminati oleh konsumen karena sekarang sudah banyak masyarakat yang mempunyai kendaraan seperti sepeda motor dan mobil, sehingga sedikit dari masyarakat yang membutuhkan jasa ojek, dan angkot”.96 Dari beberapa keterangan dari para pedagang sayur-sayuran di atas dapat diartikan bahwa kondisi umur yang semakin tua tidak mematahkan semangat dalam mencari rizqi dan tanggung jawab terhadap keluarga. Namun umur yang semakin tua menjadikan ibu



94



Wawancara Dengan Ibu Ella Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 10.10 95 Wawancara Dengan Bpk Eko Pedangan Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 10.18 96 Wawancara Dengan Ibu Minah Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 10.25



60



Ella usia 54 tahun, berdagang hanya untuk keuntungan semata agar dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Keterangan dari Mirna yaitu “saya mulai berdagang sejak tahun 2014, mulai dari berdagang sayur-sayuran yang saya tanam sendiri seperti bayam dan kangkung, dan ada juga yang membeli dari pedangan dari metro, setiap hari saya dagangkan sayur-sayuran segar seperti terong, , bayam, cabai, dan sayuran lainya. Saya berjualan mulai dari pukul 08.00-14.00 dan sampai sekarang Alhamdulillah bisa menyekolahkan anak saya yang masih SMA”.97 Santi menuturkan bahwa “berdagang sudah menjadi hobi saya, sejak kecil saya sudah membantu orang tua saya berdagang. Berdagang itu seru, menghadapi beberapa karakter konsumen. Apalagi kalau sudah ada pelanggan yang sering membeli dagangan saya, tawar menawar jadi lebih seru karena biasanya para pelanggan menawar



sambil



bercandaan



dengan



harga



yang



pelanggan



inginkan”.98 Berdasarkan data yang diperoleh, dalam hal pengalaman kerja atau berdagang, para pedagang cukup berpengalaman, hal ini dapat dilihat dari lamanya mereka dalam menjalankan usaha dagangnya.



97



Wawancara Dengan Ibu Mirna Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 10.45 98 Wawancara Dengan Ibu Santi Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 11.02



61



Dimana, pengalaman mereka berdagang kebanyakan lebih dari 5 tahun. b. Berdasarkan Pendidikan Dari data di atas, Herman mengatakan bahwa “kalau soal pendidikan, saya hanya tamatan sekolah dasar karena masalah biaya yang tidak ada. Jangankan untuk biaya sekolah, untuk mencukupi kebutuhan keluarga saja, kalau tercukupi sudah syukur. Karena orang tua saya dulu hanya bekerja sebagai buruh tani yang penghasailannya tidak menentu.99 Sedangkan keterangan dari Tiara “pendidikan saya telah mencapai pada bangku SMA, setelah lulus SMA sebenarnya saya ingin melanjutkan pendidikan pada bangku perkuliahan, namun karena masalah biaya, niatan untuk melanjutkan pendidikan harus saya abaikan”.100 Dalam hal pendidikan menunjukkan bahwa sebagai pedagang sayuran mempunyai tingkat pendidikan yang cukup rendah karena sebagian besar pedagang hanya menempuh jenjang pendidikan sekolah dasar. Tingkat pendidikan pada umumnya tidak mempunyai kaitan langsung dengan profesi berdagang. Sehingga kurang efisien dalam mengelola asset. Padahal efisiensi merupakan keharusan yang 99



Wawancara Dengan Bpk Herman Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis , Tanggal 11 Juni 2017, Jam 11.15 100 Wawancara Dengan Ibu Tiara Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 11.35



62



sangat penting di dalam etika bisnis Islam. Sedangkan tingkat pendidikan seseoarang yang semakin tinggi akan mempengaruhi nilainilai yang dianutnya, cara berfikir dan cara pandang. c. Latar Belakang Pedagang Sayur-Sayuran Melakukan Dugaan Penyimpangan Nanik mengatakan bahwa “kebutuhan sangat tinggi, biaya anak sekolah, biaya makan, cicilan hutang, untuk hal itu mendapatkan keuntungan yang besar adalah tujuan yang utama. Tidak ingin tahu pula apa yang saya lakukan ini seperti memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan sayuran yang sebenarnya tanpa sepengetahuan pembeli, hal tersebut diperbolehkan atau tidak dalam Islam. Karena jika tidak lakukan seperti itu, maka kerugian yang akan didapatkan, jika tidak hutang yang semakin menumpuk. Dengan biaya hidup yang semakin mahal sehingga apapun yang dilakukan dan sangat sulit mencari pekerjaan lain yang penghasilannya dapat mencukupi kebutuhan keluarga.dan berdagang sayur-sayuran menjadi solusi terakhir.101 Kurang memahami ajaran Islam juga menjadi masalah yang serius. Wati menuturkan bahwa “dalam memperdagangkan sayur-sayuran hanya menurut pemahaman saya saja. Hanya sekedar membeli sayuran



kepada



pemasok



101



dan



langsung



menjualnya



serta



Wawancara Dengan Ibu Nanik Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 11.40



63



mendapatkan keuntungan atas penjualan. Tidak mengetahui bahwa ada aturan-aturan dalam berdagang secara Islam.102 Menurut Ella “karena persaingan yang sangat tinggi sehingga saya haru bekerja keras dalam hal promosi agar konsumen tertarik membeli sayuran dagangan saya, seperti memuji-muji sayuran dagangan saat ada calon pembeli yang melewati tempat dagangan, menuliskan pada potongan kardus dan menempelnya agar pembeli yang lewat dapat mengetahui sayuran yang saya promosikan.103 Keuntungan memang menjdai factor utama dalam mencapai tujuan yang diinginkan setiap pedagang. Namun dalam setiap pengambilan keuntungan haruslah dengan jalan yang baik dan bijaksana agar tidak merugikan orang lain dan mendapatkan keberkahan Allah SWT. Hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada Siswoyo bahwa “pemahaman keagamaan yang saya pahami masih sangat kurang. Saya terkadang melalaikan sholat, terlebih lagi pada waktu dzuhur , karena pada waktu dzuhur banyak yang membeli”.104 Win mengungkapkan bahwa “pemahaman saya tentang agama, terkadang saya mendengarkan ceramah-ceramah diradio, televise, 102



Wawancara Dengan Ibu Wati Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 46 103 Wawancara Dengan Ibu Ella Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 11.52 104 Wawancara Dengan Bpk Siswoyo Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 12.00



64



dan pengajian-pengajian di Majlis Ta’lim. Pemahaman saya hanya sekedar mengetahui besarnya saja tanpa mengakaji lebih dalam”.105 Menurut Ika “sholat merupakan prioritas utama meskipun disibukan dengan aktifitas berdagang. Terkadang sholat dzuhur yang susah untuk dilakukan, meskipun susah mencari waktu senggang karena tidak ada yang membantu berdagang tetapi menyempatkan sholat adalah satu hal yang dapat menenangkan dan menentramkan. Disaat ada pembeli yang memancing emosi, karena tidak semua pembeli menerima barang yang didagangkan, yang makin menguras kesabaran yaitu ketika ada pembeli namun tidak jadi membeli. Bukan karena tidak jadi membeli, tetapi disertai dengan kata-kata yang menjelekan dagangannya dengan raut muka masam.106 Tentang suatu hal yang tidak diperbolehkan atau tidak baik, saya sedikit mengetahui tetapi karena alasan mencari keuntungan dan tidak mau menganggung kerugian saya haru pencampuran kualitas buah karena jika tidak dilakukan pencampuran saya akan rugi.107



105



Wawancara Dengan Ibu Win Pedagang Sayur-Sauran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 12.06 106 Wawancara Dengan Ibu Ika Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 12.11 107 Wawancara Dengan Ibu Giyem Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 12.15



65



Inah, pedagang sayur-sayuran memberikan keterangan bahwa meskipun ada pengajian tetapi jarang mengikuti pengajian karena waktu sehariannya hanya berdagang di pasar.108 Pemahaman terhadap agama membawa pengaruh khususnya dalam perdagangan, maka dapatlah saudagar muslim memelihara diri dari tindakan dan transaksi yang haram yang dimurkai Allah dan sebaliknya mematuhi cara-cara dagang yang benar sepanjang ketentuan syariat Islam yang membuahkan keberkahan Allah SWT. Di samping terampil dalam berbisnis. Strategi pemasaran yang dilakukan pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman utara , yaitu sebagai berikut: 1. Strategi Produk Dari data yang diperoleh pada BAB II, sebagian besar pedagang di pasar tradisional Raman Utara masih ada yang melakukan prilaku yang dilarang oleh syariat islam seperti menyembunyikan kecacatan sayur dagangannya dengan mengemas kembali sayur yang sudah rusak. Dalam kualitas adalah seperti terong dan pare yang sudah terbungkus rapi. Membungkus kedalam plastic yang sudah ditimbang langsung sehingga pembeli tidak tahu bagaian dalam plastic tersebut, apakah bagus semua atau ada yang busuk, sedangkan keterangan dari 108



Wawancara Dengan Ibu Inah Pedagang Sayur-Sayuran, Di Pasar Tradisional Raman Utara, Pada Hari Kamis, Tanggal 11 Juni 2017, Jam 12.20



66



pedagang bahwa sayuran yang ia jual masih baru dan segar, padahal ada sebagian sayuran yang busuk, adanya pencampuran kualitas antara yang bagus dan tidak bagus. Hal tersebut dilakukan karena para pedagang sayur-sayuran tidak mau rugi. Perilaku itu terlalu gegabah dan justru dapat menyesatkan usaha yang dijalaninya. Kemudian dalam hal menakar atau menimbang sayuran yang dijual, para pedagang masih melakukan kecurangan, dalam angka berat barang. Hal ini disebabkan karena ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tanpa berfikir panjang apakah yang dilakukannya sudah sesuai dengan konsep ekonomi islam atau tidak. Perilaku ini sangat tidak diperbolehkan karena suatu bisnis yang sehat adalah bisnis yang bersifat normatif yakni yang bertumpu pada prinsip-prinsip etika bisnis. 2. Strategi Tempat Pedagang di pasar tradisional Raman Utara dalam hal pemasaran dalam konteks distribusi atau lokasi, seperti : kecepatan, ketepatan waktu, keamanan dan kebutuhan barang serta kompetensi pelayanan, bahwa pedagang sayur-sayuran dalam melakukan transaksi barang dagangannya kadang-kadang terjadi perebutan pelanggan, dalam artian pedagang memburu pembeli untuk datang ketempatnya dan tidak menghiraukan pedagang yang lain, ini artinya menyaingi saudaranya sendiri.



67



Hal ini dilakukan pedagang karena semata-mata untuk mendapatkan untung yang besar. Kemudian dalam menawarkan barang dagangannya, masih ada pedagang yang memaksa pembeli yang telah menjadi sasarannya agar mau membeli sayuran yang ditawarkannya. 3. Strategi Harga Islam membolehkan intervensi harga dalam artian pedagang hendaknya menawarkan barang dagangannya dengan harga yang wajar, tidak mengambil keuntungan lebih besar dari semestinya. para pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara ada yang menaikkan harga dua kali lipat dari harga dasar kepada orang yang tidak mengetahui harga pasar, saat puasa, lebaran dan musim hajatan mereka menaikan harga dagangannya. Ini berarti dalam menentukan harga dan keuntungan harus proporsional, tidak boleh melebihlebihkan dan tidak boleh terlalu sedikit. 4. Strategi Promosi Hasil survey penulis, terkadang pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara dalam menjelaskan kualitasnya selalu memuji barang dagangannya secara berlebihan, dengan cara memuji kebaikan barang dagangannya bahwa sayuran yang ia jual berkualitas bagus dan baik, dan harganya murah dibandingkan dengan pedagang yang lainnya. Kemudian ada juga yang mengucapkan kata sumpah, bahwa barang yang dijual tersebut bagus dan murah, padahal barang



68



yang ditawarkan itu tidak sesuai dengan yang diucapkan. Para pedagang sayur-sayuran melakukan hal ini agar sayuran yang mereka jual laris, habis terjual. Hal ini membuat para konsumen merasa dirugikan. C. Analisa Strategi Pemasaran Pedagang Sayur-Sayuran Di Pasar Tradisional Raman Utara Mengenai strategi pemasaran para pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara ini telah dibahas pada bab sebelumnya, namun pada bab ini akan disajikan lagi mengingat uraiannya akan menjadi dasar dalam menganalisa apakah strategi pemasaran tersebut dalam pandangan ekonomi islam relevan atau tidak. Strategi pemasaran sayur-sayuran yang dilakukan pedagang di pasar tradisional Raman Utara yaitu : 1.



Produk Strategi produk sayuran yang di jual di pasar tradidional Raman Utara ada yang sayuran kering, setengah kering, dan sayuran basah. Kwalitas sayuran yang di perjual belikan di pasar tradisional raman utara, sayuran nya ada yang di pisah antara sayuran yang masih segar dan sudah layu, dan tidak banyak juga yang mencampur sayuran segar dengan sayuran yang sudah layu. Strategi produk yang ada di pasar tradisional Raman Utara ada yang sesuai dengan syari’at ekonomi islam dan ada juga yang tidak sesuai dengan tidak sesuai dengan ekonomi islam. Yang sesuai dengan 69



syari’at ekonomi islam karena pedagang memisahkan antara sayuran yang masih segar dengan sayuran yang sudah layu, yang tidak sesuai dengan syari’at ekonomi islam yaitu para pedagang mencampur sayuran yang masih segar dengan sayuran yang sudah layu. 2.



Harga Strategi harga yang ada di pasar tradisional Raman Utara yaitu jika sayuran yang masih segar harganya lebih mahal dari pada harga sayuran yang sudah layu, sedangkan sayuran yang di campur antara sayuran yang masih segar dengan sayuran yang sudah layu mereka memberikan harga yang sama. Strategi harga yang ada di pasar tradisional Raman Utara ada yang sesuai dengan syari’at ekonomi islam dan ada juga yang tidak sesuai dengan ekonomi islam. Yang sesuai dengan syari’at ekonomi islam yaitu pedagang memisahkan sayuran sayuran yang msih segar dan sayuran yang sudah layu dengan harga yang berbeda, sedangkan yang tidak sesuai dengan syari’at ekonomi islam yaitu pedagang mencampur sayuran yang masih segar dengan sayuran yang sudah layu dengan harga yang sama.



3.



Tempat Strategi tempat pedagang sayur-sayuran yang ada di pasar tradisional Raman Utara yaitu berada di los-los dan emperan toko. Meraka memilih berjualan dia los-los dan di emperan toko karena



70



tempat nya yang strategis dan biaya sewa nya lebih murah, karena pendapatan mereka sedikit. 4.



Promosi Hasil survey yang dilakukan penulis, pedagang sayur-sayuran yang di pasar tradisional Raman Utara, ada beberapa pedagang yang memuji-muji dagangannya sendiri secara berlebihan. Dan ikut campurnya seseorang dalam jual beli, padahal tujuannya bukan utnuk bener-bener membeli, tapi hanya untuk menaikan harga dihadapan orang yang mau membeli, supaya yang mau membeli itu tidak merasa mahal, dan mau membelinya dengan harga yang ditawarkan oleh kawannya si pembeli itu. Serta mempromosikannya lewat tulisan pada secuil kardus dan ditempel di depan tempat penjualannya yaitu seperti sayuran , 3 plastik 3kg /Rp. 15.000;. Keterangan dari Dini bahwa “reklame yang mereka buat ada yang tidak sesuai, seperti reklame terong 3 plasti 3kg /Rp. 15.000; setelah ditimbang beratnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini bisa jadi pedagang telah memainkan harga atau memainkan timbangan dengan kualitas sayuran.” Islam melarang umatnya melakukan pemalsuan, penipuan dan penghianatan, karena ketiga tindakan tersebut sebagai bentuk penganiayaan dan kemudharatan orang lain, juga dapat melahirkan permusuhan dan kebencian. Perilaku seperti itu bertentangan dengan fitrah manusia yang benar dan jiwa yang cerdas. 71



Dengan kaidah-kaidah etika, pebisnis berpegang teguh pada etika islam, karena ia mampu mengantarkan pebisnis menjadi orang yang shahih dalam setiap amal yang dilakukan sebagai khalifah di muka bumi, dan mempunyai nilai yang lebih dari pebisnis lain. Dia berkomitmen untuk berlaku jujur, yang dimanifestasikan ketika melakukan transaksi jual beli, disertai dengan sikap terbuka dan transparan, tidak menyebarkan barang dagangan dengan propaganda licik dan sumpah palsu. Penelitian yang telah dilakukan terhadap pedagang sayursayuran di pasar tradisional Raman Utara tentang strategi pemasaran sayur-sayuran ditinjau dari ekonomi islam dapat diketahui bahwa cara mereka berdagang masih belum sesuai dengan pemasaran islam, pada umumnya para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangannya perpandangan bahwa “dagang” dianggap sebagai media usaha yang bersifat material untuk mencapai tujuan maksimalisasi laba walaupun dengan berbagai cara yang tidak sesuai dengan ekonomi islam. Seharusnya pedagang sayur-sayuran tidak melakukan hal-hal di atas yang tidak sesuai dengan ekonomi islam. Sebaliknya, maka harus di tanamkan dalam jiwa seorang pedagang yaitu jujur, amanah dan baik hati atau ramah kepada orang lain



Mengenai strategi pemasaran para pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman utara telah dibahas pada bab sebelumnya,



72



namun pada bab ini akan disajikan lagi mengingat uraiannya yang akan menjadi dasar dalam menganalisa apakah strategi pemasaran tersebut dalam pandangan ekonomi islam relevan atau tidak.



73



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan beberapa pedagang dan pembeli di pasar tradisional Raman Utara, maka peneliti menyimpulkan bahwa para pedagang ada yang sudah menerapakan ekonomi Islam dan ada juga yang tidak menerapkan ekonomi Islam. Strategi pemasaran sayur-sayuran para pedagang di pasar tradisonal Raman Utara yaitu strategi produk, stretegi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Mayoritas pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara menerapakn ekonomi Islam, namun ada juga pedagang yang tidak sesuai dengan ekonomi Islam. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, dirasakan perlu diadakan upaya untuk meningkatkan penyuluhan atau penetapan ajaran-ajaran islam terutama kegiatan jual beli dikalangan masyarakat dengan memberikan informasi yang sesuai dengan perkembangan mereka, sehingga mereka dapat meningkatkan kemajuan usaha melalui penerapan strategi pemasaran atau perdagangan yang islami, baik secara teori maupun praktek, serta agar dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan yang berkelanjutan.



74



1. Penjual Pedagang hendaknya berlaku jujur kepasa pembeli, apabila ada barang yang kwalitasnya kurang baik sebaiknya dijelaskam sebelum dibeli karena dapat merugikan pembeli. Pembeli hendaknya memilih barang dengan kwalitas yang baik sehingga dapat bertahan lama apabila sayur-sayuran yang mereka jual tidak laku sehingga dapat dijual kemudian hari. 2. Pembeli Pembeli seharusnya lebih teliti terhadap barang yang akan mereka beli, jangan tergius dengan harga yang murah namun memiliki kwalitas barang yang kuarng baik, sehingga gampang mudah busuk dan tidak dapat di manfaatkan. 3. Kepala Pasar Kepala pasar tradisional Raman Utara seharusnya pada saat jam kerja selalu hadir dikantor, sehingga apabila ada masyarakat atau mahasiswa yang membutuhkan informasi tidak sulit untuk menemui beliau.



75



DAFTAR PUSTAKA



Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi Islam Dalam Perspektif Islam, Bandung, Cv Pustaka Setia, 2002. Al Imam Al Bukhari, Shahih Bukhari, terj. Umairul Ahbab Baiquni dkk, Bandung: Husaini Bandung, 1417 h. Buchari Alma dkk, Menejemen Bisnis Syari’ah, Bandung: Alfabeta,2009. Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Memberikan Bekal Teoritis Pada Mahasiswa Tentang Metodologi Penelitian Serta Diharapkan Dapat Melaksanakan Penelitian Dengan Langkah-Langkah Yang Benar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet-9. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Diponegoro, Bandung, 2000. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000. http://kumpulanresep07.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-sayuran-dan-fungsisayuran.html, tgl 14 maret 2017,jam 19:55 https://id.scribd.com/doc/297868628/Pengertian-Pedagang, tgl 14 maret 2017,jam 19:50 https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_tersier, Tanggal 22-mei-2017,Jam 19.30 http://matematikawansejati.blogspot.co.id/2013/09/aturan-perdagangan-menurut hukum islam.html, Hari Selasa, Tanggal 4 April 2017, Jam 18.30. https://shariaeconomics.wordpress.com/tag/mekanisme-pasar-dalam-perspektifekonomi-islam/, hari selasa, tanggal 4 april 2017, jam 19.17 Husaini Usman dkk, Metodologi Penelitian Social,Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008. Ika Yunia Fauziah, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Kencana, 2013. Indri dkk, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Jakarta: Lintas Pustaka,2008. Irawan Soehartono, Metode Penelitian Social, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Irham Fahmi, Etika Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2013.



76



J.Muleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, Cet-XXVI. Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2012. Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam,Surakarta, Erlangga, 2012. M Fuad dkk, Pengantar Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000. Mahmud Machfoedz, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2000. Masykur wiratmo, Pengantar Kewiraswastaan, Yogyakarta:BPFE,2009. Muhammad, Menejemen Bank Syari’ah, Yogyakarta:AMP YKPN,2002. Multitama, Islamic Business Strategy For Entrepreneurship, jakarta:Editor, Fauzi Fauzan. Mustafa Edwin Nasution Dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,Jakarta: Kencana, 2010. Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka,2010. Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Social dan Bumi Aksara, 2005.



Pendidikan,



Jakarta:



PT



Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007. Pius Partanto dkk,Kamus Kecil Bahasa Indonesia, Surabaya: Arkola, 1994. Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta:pustaka pelajar,1010. Sofjan Assauri, Menejemen Pemasaran, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan Alfabeta, 2012. Syamsi Hasan, Hadis-Hadis Popular Amelia.



77



R & D, Bandung:



Shahih Bukhari & Muslim, Surabaya:



LAMPIRAN



1. Visi dan Misi Pasar Tradisional Raman Utara a. Visi Terwujudnya pasar tradisional Raman Utara berdaya saing tinggi dan berhasil untuk kesejahteraan masyarakat. b. Misi Menjadikan pasar tradisional Raman Utara sebagai pasar teratur, aman, nyaman dan sejahtera. DATA PASAR TRADISIONAL RAMAN UTARA NO



DATA-DATA



JUMLAH



1



KANTOR



1 (SATU)



2



PEGAWAI NEGRI



4 (EMPAT)



3



JURU SALAR



3 (TIGA)



4



PETUGAS KEBERSIHAN



8 (DELAPAN)



5



SATPAM



4 (EMPAT)



6



LUAS TANAH



2.650 M



7



TOKO



56



8



KIOS



132



78



9



LOS



70



10



TPS / BAK SAMPAH



1 (SATU)



11



GEROBOK SAMPAH



1 (SATU)



12



KAMAR MANDI / WC



1 (SATU)



79



STRUKTUR ORGANISASI UPTD PASAR TRADISIONAL RAMAN UTARA TH. 2016/2017



KEPALA DINAS H.ROSDI KORLAK , SH YUNIZAR STIAWA N, SE



STAF ADM ARIS SUDIHARJO, SE PET SATPAM



PET.



KEBERSIHAN



SALAR



6. SAIFUL E 7. GUNAWA N 8. HERI P 9. SENTOT S 10. OKYINDR A.H



4. DAMIRI 5. PARYAN TO 6. ANTON F



80



8. SUTIKNO 9. JOKO S 10. SUMIRAH 11. RIRIN A 12. RATNA F 13. AHMAD S 14. GUSNAWA TI



81



82



83