Dokumen KA-ANDAL KIKI [PDF]

  • Author / Uploaded
  • irma
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KA-ANDAL KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN



KEGIATAN PEMBANGUNAN PABRIK PENGOLAHAN BIJIH NIKEL DAN SARANA PENDUKUNGNYA



DI KECAMATAN PALANGGA SELATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA



PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY PALANGGA SELATAN, APRIL 2015



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



LATAR BELAKANG Usaha pertambangan harus dapat mempercepat pengembangan wilayah dan



mendorong kegiatan ekonomi masyarakat/pengusaha kecil dan menengah serta mendorong tumbuhnya industri penunjang pertambangan. Untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil tambang, maka perlu adanya proses pengolahan bijih nikel untuk menjadi logam nikel. Kebutuhan logam nikel baik sebagai logam paduan maupun logam murni saat ini banyak diperlukan dan digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari konstruksi, transportasi, komunikasi, peralatan rumah tangga sampai peralatan perang. Sejauh ini Indonesia telah memiliki beberapa Pabrik pengolahan bijih nikel untuk memproduksi feronikel dan nikel mate. Luasnya persebaran serla besamya cadangan bijih nikel yang ada di Indonesia (menempati urutan ketiga terbesar di dunia) maka diperlukan pembangunan pabrik-pabrik pengolahan nikel yang lain sebagai pendukung pabrik-pabrik yang telah ada selama ini Pabrik pengolahan bijih nikel tersebut diharapkan lebih praktis dan sederhana. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batubara (Minerba), Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010



tentang pelaksanaan



kegiatan usaha Pertambangan ‘Mineral dan Batubara sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014, serta Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 01 Tahun 2014 tentang peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral, maka bahan baku hasil tambang harus di diproses di dalam negeri. Dengan melakukan pengolahan terhadap bahan baku tersebut akan diperoleh berbagai keuntungan yang lebih signifikan, misalnya memberikan nilai tambah (value added), secara ekonomis karena dengan pengolahan tersebut akan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya Orenya saja, menumbuhkan perekonomian daerah yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



Pengolahan bijih nikel adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan. Dengan demikian, setiap jenis komoditas tambang mineral logam tertentu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2014 pasal 3 ayat (4) wajib dilakukan pengolahan dan pemurnian dalam negeri sesuai dengan batasan minimum pengolahan dan pemurnian. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas dan untuk meningkatkan daya saing Kabupaten Konawe Selatan di bidang pertambangan mineral (nikel) serta untuk memenuhi tuntutan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 01 Tahun 2014 tentang peningkatan nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral, PT. Resky Monagung Industry bermaksud untuk membangun pabrik pengolahan bijih nikel di kecamatan Palangga Selatan.



1.1.1. Persetujuan prinsip PT. Resky Monagung Industry yang bergerak dibidang usaha pertambangan bijih nikel , akan melakukan pengolahan bijih nikel dalam rangka memanfaatkan potensi sumber daya alam di Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan hal ini didasari atas izin prinsip dari Bupati Konawe Selatan Nomor : 540/1381 tahun 2014. Pengolahan bijih nikel yang akan dikembangkan oleh PT. Resky Monagung Industry menggunakan metode pelebur-murnian (Smelting) dengan teknologi Mini Blast Furnace (MBF) untuk menghasilkan produk Ferronickel (FeNi), yang berlokasi di kecamatan Palangga Selatan.



1.1.2. Alasan Wajib AMDAL Salah satu kewajiban PT. Resky Monagung Industry sebelum melakukan aktivitas perlu mendapat izin kelayakan lingkungan yang diwujudkan dalam penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai dengan amanat Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan peraturan lainya seperti Peraturan Pemerintah KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



Nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL, rencana pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasmtas penunjangnya, yang akan dilakukan oleh PT. Resky Monagung Industry wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Syarat wajib AMDAL bagi rencana kegiatan pengolahan bijih nikel adalah besaran kapasitas produksi. Pelaksanaan pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel, dengan fasilitas penunjangnya yang dilakukan oleh PT. Resky Monagung Industry di Kecamatan Palangga Selatan kabupaten Konawe Selatan, berpeluang memberikan dampak lingkungan yang dapat mengubah rona lingkungan hidup, sehingga PT. Resky Monagung Industry wajib menjunjung tinggi azas keberlanjutan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Olehnya itu, diperlukan usaha-usaha perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup guna mengoptimalkan dampak positif serta menekan dampak negatif dari kegiatan tersebut. Implementasi dari hal itu, PT. Resky Monagung Industry akan mematuhi semua regulasi yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.



1.1.3. Komisi AMDAL Dokumen AMDAL berisikan uraian tentang rencana kegiatan usaha, rona lingkungan hidup awal, pelingkupan komponen/parameter lingkungan yang diduga akan terkena dampak akibat adanya kegiatan pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitas penunjangnya, serta upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Dokumen AMDAL diharapkan menjadi pedoman bagi pemrakarsa maupun instansi/lembaga yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan. Selanjutnya untuk melihat kelengkapan administrasi dan konsistensi dan kedalaman studi AMDAL, maka dokumen AMDAL Terpadu ini dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL (KPA) Propinsi Sulawesi Tenggara sebagaimana ketentuan pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tatalaksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



Lingkungan. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel termasuk jenis kegiatan strategis.



1.2. Tujuan rencana kegiatan Tujuan rencana usaha dan atau kegiatan pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitas penunjangnya PT. Resky Monagung Industry di Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan sebagai berikut: a) Mengambil manfaat dari potensi sumber daya bijih nikel yang ada di Kabupaten Konawe Selatan b) Mendorong kapasitas produksi logam dalam hal ini bijih nikel dalam negeri c) Menyediakan produk akhir pengolahan dan/atau pemurnian sebagai bahan baku industri untuk kebutuhan dalam negeri. d) Meningkatkan produk ekspor Kabupaten Konawe Selatan e) Membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Konawe Selatan khususnya dan masyarakat Sulawesi Tenggara pada umumnya. Dengan adanya pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitasnya penunjangnya oleh PT. Resky Monagung Industry di Kabupaten Konawe Selatan, manfaat yang dapat diperoleh antara Iain: a) Turut berperan secara aktif dalam pengembangan perekonomian di wilayah Kabupaten Konawe Selatan b) Berperan dalam pengembangan diversifikasi kegiatan perusahaan di bidang pertambangan c) Memperoleh laba dari penjualan bijih nikel dari hasil produksi d) Meningkatkan laju perekonomian e) Menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Konawe Selatan dari retibusi yang f) diberikan oleh Pemrakarsa usaha/kegiatan



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



1.3.



Pelaksana Studi



1.3.1. Identitas Pemrakarsa Nama perusahaan



: PT. Resky Monagung Industri



Alamat



: Ruko Cardoba Standart Blok G No. 04 Bukit Golf Mediterania RT. 002 RW. 009 Kel. Kamal Muara, Kec. Penjaringan Utara



Penanggung jawab



: Fachrul J.



Jabatan



: Direktur ( Kuasa Direktur)



1.3.2. Penyusun Studi AMDAL Penyusunan dokumen AMDAL pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitas penunjangnya dilakukan oleh pemrakarsa dengan bantuan pihak lain secara perorangan sesuai dengan pasal 10 Ayat (2) peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2012. Komposisi penyusun studi AMDAL sebagai berikut : Penganggung Jawab Ketua Tim Anggota Tim Studi - Bidang Tanah - Bidang Sosial Ekonomi Tenaga Ahli - Bidang Geo-Fisik-Kimia - Bidang Biologi - Bidang Tambang-Metalurgi - Bidang Sosial-Ekonomi-Budaya - Bidang Kes. Masyarakat Tenaga Lapangan



: Muhammad Fachrul J. : Resky Kusuma Wardhani : Wa Ode Monaswati Halim : Muhammad Agung : Reza Zulfakar : Sukur : Muhammad Syadidin : Muhammad Nuzul Khaq : La Ode Miqdad Husein : Aliftianto Suleman : Irfan Dirman



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



BAB 2 PELINGKUPAN 2.1.



Deskripsi Rencana Usaha/Kegiatan Pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitas penunjangnya yang akan



dibangun oleh PT. Resky Monagung Industry yang terletak



di Desa Lalowua



Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan seluas 30 Ha berdasarkan izin dari Bupati Konawe Selatan Nomor : 540/1381 Tahun 2014. Metode yang digunakan dalam pengolahan bijih nikel yaitu metoe pelebur-murnian (smelting) dan hasil produksi berupa Ferro-Nickel dengan kandungan 8-10% Ni. Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi Fe-Ni adalah bijih nikel laterit, yang diperoleh dari PT. Resky Monagung Industry yang telah memegang IUP Operasi Produksi bahan galian bijih nikel. Luas IUP PT. Resky Monagung Industry 1.500 Ha. Berlokasi di Kecamatan Konawe Selatan cadangan terukur dan terkira sebesar 15.542.000 wet metric tons dengan kadar rata-rata Ni 1,8% dan kadar rata-rata Fe 23,14%. Cadangan ini diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan pabrik selama 20 tahun masa produksi, tingkat kebutuhan untuk 2 line mini blast furnace (MBF) sebesar 480.000 wet metric tons sampai pada tahun ke 2 dengan kapasitas produksi 34.20 ton Fe-Ni berkadar 8-10% Ni. Sedangkan pada tahun ke 3 dan seterusnya menjadi 1.680.000 wet metric tons pertahun untuk kebutuhan 7 line MBF dengan kapasitas produksi 120.000 ton Fe-Ni berkadar 8-10% Ni. Produk akhir dari pelebur-pemurnian adalah 11% Ni. Kadar Ni dari produk akhir hamper 8 kali kadar Ni dalam bahan awal, sehingga jumlah slag sangat besar. Bila diasumsikan kadar nikel awal 1,60% maka slag yang tersisa sekitar 82%.



2.2.



Status Studi Amdal Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan



lingkungan hidup menyatakan bahwa setiap orang ataupun badan usaha berkewajiaban untuk menerapkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam menjalankan suatu rencana usaha/kegiatan yang berdampak pada lingkungan



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



hidup. Kewajiban ini harus tertuang dalam bentuk instrument hasil studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Instrument inilah yang selanjutnya menjadi prasyarat atas pelaksanaan kegiatan seperti rencana kegiatan pembangunan pabrik pengolahan boijih nikel beserta fasilitas penunjangnya yang akan dilakukan oleh PT. Resky Monagung Industry di Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan. Selain studi AMDAL, studi lain yang telah dilakukan oleh PT. Resky Monagung Industry adalah studi kelayakan yang menilai kelayakan teknis dan ekonomi terkait dengan rencana pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel, pembangunan PLTU dan pembangunan pelabuhan khusus di Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan. Meskipun studi AMDAL tentang rencana kegiatan pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitas penunjangnya oleh PT. Resky Monagung Industry terpisah dengan studi kelayakan teknis dan ekonomi, namun data-data yang diperoleh dari kedua studi tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan studi AMDAL. 2.3.



Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha/Kegiatan Dengan Rencana Tata



Ruang Salah satu hal penting yang diperhatikan dalam penyusunan amdal pembangnan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel ini adalah kesesuain lokasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Rencana Tata Ruang Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan peraturan daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2013-2033, lokasi proyek Pabrik Pengolahan Dan Pemurnian Nikel oleh PT. Resky Monagung Industry di Desa Lalowua Kecamatan Palangga Selatan termasuk dalam Wilayah Usaha Pertambangan (Paragraf 5 Kawasan Peruntukan Pertambangan Pasal 29 ayat 2 butir a.) Untuk lebih jelasnya, RTRW Kabupaten Konawe Selatan selengkapnya dapat disajikan pada Gambar II-1.



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



2.4. 1.



Deskripsi Rencana Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Beserta Fasilitas Penunjangnya PT. Resky Monagung Industry Tahap Pra Konstruksi



A.



Perizinan PT. Resky Monagung Industry Telah mengantongi izin prinsip dari Bupati



Konawe Selatan Nomor 540/1381 Tahun 2014 Beberapa jenis perizinan lain yang disusahakan diantaranya izin penggunaan jalan, izin mendirikan bangunan (IMB), izin pemasukan dan pengoperasian alat berat, izin pemanfaatan air permukaan, izin penggunaan alat komunikasi (frekuensi radio), izin penggunaan genset, izin pengolahan limbah B3 dan lain-lain. Semua jenis periinan tersebut harus diselesaikan oleh PT. Resky Monagung Industry sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku. Kegiatan perizinan yang dilakukan oleh PT. Resky Monagung Industry ini diprediksi menimbulkan dampak potensial peningkatan PAD dan perbuahan sikap dan presepsi masyarakat khususnya masyarakat Desa Lalowua Kecamatan Palangga Selatan. B.



Sosialisasi Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh pihak PT. Resky Monagung



Industry sehubungan dengan kegiatan pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel serta fasilitas penunjangnya dimaksudkan untuk memberikan pejelasan secara umum tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan, mulai dari tahan pra konstruksi sampai pada tahap pasca operasi. Dalam kegiatan sosialisasi ini, PT. Resky Monagung Industry akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, khususnya Camat Palangga Selatan. Kegiatan sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk mengetahui harapan dan tanggapan serta keinginana masyarakat dan pemerintah daerah setempat terhadap kegiatan pembanguna pabrik pengolahan bijih nikel di Kecamatan Palangga Selatan. Salah satu bentuk sosialisasi adalah kegiatan konsultasi public dalam kegiatan penyusunan dokumen AMDAL. Bentuk kegiatan konsultasi public ini adalah tatap muka dan diskusi kepada pemerintah dan masyarakat setempat yang masuk lokasi kegiatan. Dari hasil konsultasi publik diperoleh beberapa masukan atau tanggapan



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



masyarakat atau hal-hal yang menjadi kekhawatiran masyarakat untuk selanjutnya menjadi salah satu informasi tambahan dalam proses pelingkupan dalam rangka studi AMDAL. Selain itu, penyampaian informasi kepada masyarakat luas juga dilakukan melalui media massa, maupun dengan pemasangan papan pengumuman di lokasi proyek. Kegiatan konsultasi publik dalam rangka kegiatan penyusunan dokumen AMDAL telah dilakukan pada Tanggal 10 Januari 2017 di balai pertemuan desa Lalowua Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan. Penyampaian informasi kepada masyarakat juga dilakukan melalui media massa Kendari Pos, Tanggal 1 Februari 2017. Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh PT. Resky Monagung Industry, diprediksi menimbulkan dampak potensial perubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya masyarakat Desa Lalowua Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan.



C.



Pembebasan Lahan Kegiatan



pembebasan



lahan



dilakukan



sebelum



adanya



kegiatan



pembanngunan pabrik nikel. Kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan lahan yang akan dijadikan lokasi pabrik pengolahan nikel bebas dari aktivitas apapun. Tempat yang akan dibangun pabrik pengolahan nikel berada dekat dengan perumahan penduduk. Oleh karena itu, dilakukan relokasi penduduk ketempat yang lebih aman dan nyaman. Dalam pelaksanaan pembebasan lahan, diperlukan kegiatan pengalihan hak kepemilikan lahan beserta tanaman yang tumbuh diatasnya dengan cara yang disetujuai oleh pihak-pihak yang bersangkutan.



2.



Tahap Konstruksi



A.



Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi Dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan nikel PT. Resky Monagung



Industry maka diperlukan tenaga kerja pada tahap konstruksi diperkirakan mencapai ±89 orang untk pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel di Desa Lalowua Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan yaitu dengan spesifikasi dan jumlah masing-masing jenis spesifikasi tenaga disajikan pada tabel 1 KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



Proses penerimaan tenaga kerja PT. Resky Monagung Industry harus melalui berbagai tahap dan memenuhi Standard Operational Procedur (SOP) yang telah ditetapkan perusahaan maupun peraturan perundangan yang berlaku (UndangUndang No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan). Proses penerimaan tenaga kerja diawali dengan mempublikasikan pengumuman secara terbuka melalui media massa, selanjutnya dilakukan proses seleksi sesuai ketentuan yang berlaku. Kegiatan



penerimaan



tenaga



kerja



konstruksi



ini,



diprediksi



akan



menimbulkan dampak potensial yaitu Migrasi penduduk dari luar kecamatan Palangga Selatan, peningkatan kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan masyarakat, serta menimbulkan dampak perubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya Desa Lalowua.



B.



Mobilisasi Pelalatan Dan Material Konstruksi







Mobilisasi Peralatan Kegiatan pengangkutan alat dan bahan untuk konstruksi pembangunan pabrik



pengolahanbijih nikel beserta fasilitas penunjangnya akan menggunakan jasa angkuatan laut dan arat ke lokasi rencana kegiatan. Perlatan pabrik dan fasilitas penunjang lainnya diangkut menggunakan kapal laut yang selanjutnya dibongkar di pelabuhan khusus. Selanjutnya dari pelabuhan khusus ini perlatan pabrik diangkut di lokasi kegiatan menggunajan jalan darat. Peralatan yang digunakan sebeagai berikut:



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



1. Peralatan ore preparation system 2. Mini blast furnace system 3. Cold blast system 4. MBF control cabin 5. Slag granulation system 6. Gas cleaning system dan Effluent treatmen system 7. Water system 8. Compressed air sysem 9. Electrical system 10. Instrumentation and control 11. Casting machine 



Mobilisasi Material Konstruksi Pembangunan pabrik pengolahan nikel PT. Resky Monagung Industry ini memerlukan



bahan galian, bahan bangunan dan air. Untuk air yang digunakan, akan disuplai dari Sumur bor. Material konstruksi lainnya seerti tanah urukan, batu pondasi, batu bata, dan pasir diperoleh dari daerah sekitarnya di Kecamatan Palangga Selatan jumlah tepat dan masing-masing lokasi akan ditentukan dalam studi lebih lanjut setelah memperoleh izin dari pemerintah daerah. Kegiatan mobilisasi peralatan dan material konstruksi ini menimbulkan dampak potensial terhadap lingkungan hidup berupa penurunan kualitas udara akibat gas buangan kendaraan dan sebaran debu jalanan, peningkatan kebisingan dari suara mesin kendaraan, potensi terjadinya penyakit misalnya ispa. Disamping itu, kegiatan ini menimbulkan dampak potensial kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta menimbulkan dampak perubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya masyarakat yang bermukim pada jalur mobilisasi peralatan dan material konstruksi.



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 11



C.



Pembersihan Dan Pematangan Lahan Kegitaan pembersihan lahan dilakukan terhadap lahan yang vegetasinya masih tersisa.



Kegiatan ini dimulai pada pembersihan lahan untuk wet ore stock yard, dry ore stockyard, coke stockyard, limestone stockyard, ware house, perkantorandan lokasi instalasi pabrik pengolahan dan pemurnian nikel. Peralatan yang dipergunakan untuk pembersihan lahan adalah loader, excavator dan bulldozer. Pembersihan areal tapak proyek meliputi kegiatan penabangan pepohonan dan tanaman, pengerukan tanah penutup. Sementara itu pematangan lahan meliputi kegiatan perataan dan pemadatan tanah areal pembangunan pabrik. Kegiatan pembersihan dan pematangan lahan ini diperkirakan menimbulkan dampak potensial terhadap penurunan kualitas udara akibat gas buang alat berat dan sebaran debu jalanan, peningkatan kebisingan dari suara mesin alat berat. Lahan yang terbuka berpotensi meningkatkan debit aliran permukaan sehingga mengakibatkan penurunan kualitas air yang mengakibatkan gangguan biota perairan. Dampak lain yaitu penuruanan indeks keragaman atau kerapatan vegetasi perubahan iklim mikro, migrasi fauna, limbah padat dan cair, kesempatan kerja, penignkatan pendapatan masyarakat, penurunan sanitasi lingkungan, potensi



terjadinya penyakit serta



peubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya pekerja konstruksidan masyarakat Desa Lalowua. D.



Pembangunan Pabrik Pengolahan Nikel Dan Sarana Pendukung Lainnya Sebelum dilakukan pembangunan pabrik dan fasilitas pendukungnya, PT. Resky Monagung



Industry menetapkan lokasi atas dasar kriteria keperluan kelar masuknya bahan/material olahan, antara lain : 



Topografi, daya dukung tanah marginal, iklim/musim, curah hujan, hidrologi, pertanahan dan kondisi sosial.







Aksebilitas: jalan penghubung masuk-keluar lokasi pabrik ke dermaga khusus (out side batrrery limit (OSBL)), jalan-jalan dalam kompleks pabrik dan perumahan (in side batrrery limit (ISBL)), lokasi pembuatan tailing/waste.



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 12







Pelabuhan: bongkar perlatan untuk pembangunan smelte Fe-Ni, bongkar bahan baku pendukung, pemuatan untuk eksport hasil produksi.



Sesuai dengan basic design dari pemegang lisensi proses yang akan ditetapkan, dibuat lay out yang menghubungkan ISBL dengan OSBL, kwmudian dibuat design non plant infrastructure dan infrastructure lainnya. Lokasi pembangunan pabrik pengolahan bijih nikel beserta fasilitas penunjangnya dipilih lahan yang secara ontogenis adalah yang stabil dan diranang untuk dapat menghindari polusi, terutam oleh polusi kebisingan, polusi debu, kebocoran emis gas dan sebagainya. Pemilihan lokasi pabrik juga harus memperimbangkan kriteria sebagai berikut : a. Struktur geologi tanah stabil b. Dekat dengan wilayah penambangan PT. Nickel Mine c. Kemudahan pemenuhan kebutuhan air d. Dekt dengan deramga/jetty e. Lahan yang tersedia akan dipergunakan untuk bangunan, antara lain :



1.



-



Bangunan bahan mentah (6000 m2)



-



Bangunan penyiapan bahan baku (6000 m2)



-



Bangunan pemurnian produk pengeringan (1500 m2)



-



Bangunan pelebur-murnian (6000 m2)



Instalasi Pabrik Pembangunan pabrik meliputi pembangunan konstruksi fisik dan pemasangan mesin-mesin



pabrik. Kegiatan konstruksi meliputi pembuatan fondasi, pembangunan rangka baja, penataan areal ruang prosesing, pemasangan mesin-mesin pabrik, pemasangan dinding dan partisi, serta pemasangan jaringan mekanikal dan lektrikal. Perencanaan abrik merupakan unsur yang penting untuk kelancaran operasional serta meminimalkan pergerakan maupun gangguan pada saat operasional pabrik. Bagian-bagian pabrik yang diperlukan untuk suatu unit produksi terdiri dari preparai bijih nikel, pengeringan dan pencampuran (sintering), tanur sembur (blast furnace). Instalasi unit preparasi bijih nikel, terdiri atas instalasi Jaw crusher (pemecah batuan), screener (pemisah ore kadar rendah) dan unit rotary KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 13



drier Φ 3,20 meter dengan panjang 30 meter (pengering ore). Sedangkan unit pengeringan dan pen campuran (sintering) terdiri atas 3 batcher dan mixing plant. Batcher I, yang dilengkapi dengan screen dan vibraing chutes menampung ore, batcher II, menampung bahan baku imbuhan berupa limestone, batcher III, untuk menampung bahan bakar batubara yang telah dihaluskan. Unit lain yang akan diinstalasi pada sistem pengeringan dan pencampuran adalah container/skip car yang menggunakan belt conveyor untuk mengangkut sinter ke top bins/hopper mini blast furnace (MBF). Bangunan utama dari pengolahan bijih nikel adalah instalasi mini blast furnace. Bangunan MBF menggunakan konstruksi beton. Blast furnace berbentuk menara silinder yang memiliki dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Refractories terbuat dari lapisan carbon steel plate, sedangkan liningnya dari alumina padat dan alumina carbon refractory bricks, yang berfungsi sebagai isolasi untuk manahan panas yang terjadi pada saat proses pembakaran. Bagian atas dari MBF ini dirancang sedemikian rupa sehingga bahan-bahan yang akan diolah dpat dimasukkan dan ditambahkan setap saat. Pada bagian bawah puncak terdapat lubang untuk mengeluarkan hasilhasil buangan berupa gas. Pada bagian atas dari dasar MBF terdapat pipa-pipa yang untuk menyemburkan udara panas kedalam. Bagian dasar tanur mempunyai dua lubang yang masingmasing digunakan untuk mengeluarkan Fe-Ni cair sebagai hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil samping. 2.



Pembangunan Fasilitas Pendukung







Penataan Areal Stockyard Area Stockyard adalah area untuk penimbunan bahan baku dan hasi produksi. Area



stockyard terdiri atas : area stockyard bijih nikel basah, area stockyard bijih nikel kering, area penampungan kokas/batubara, area penampungan batu kapur, area penampungan slag sementara. Stockyard bijih nikel basah adalah areal tempat penimbunan nikel laterit dari front tambang yang akan diolah dalam pabrik pengolahan nikel. Stockyard bijih nikel kering adalah areal tempat menimbun bijih nikel yang telah dikeringkan. Stockyard kokas/batubara dan batu kapur adalah tempat penimbunan bahan imbuh pembuatan sinter dan bahan bakar BMF. Sedangkan areal untuk



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 14



penampungan slag yang merupakan limbah dari pengolahan bijih nikel adlah stockyard slag. Masing-masing areal stockyard ini disekelilingnya dibangun sistem drainase untuk mengalirkan air limpasan, terutama pada saat hujan, ke IPAL. 



Konstruksi Power Plan Konstruksi power plan merupakan konstruksi permanen, diperuntukkan untuk instalasi



mesin pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik menggunakan generator diesel 2 unit masing-masing 10 kV. Semua kebutuhan listrik akan produksi sendiri tanpa menggunkan tenaga listrik dari luar. Terkait dengan pembangunan pembangkit tenaga listrik ini, PT. Resky Monagung Industry akan mengurus perizinan untuk usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan sendiri (UKS) pada instansi terkait. Pengoperasian pembangkit tenaga listrik ini akan merekrut tenaga kerja profesional yang berlisensi. Untuk penyimpanan bahan bakar minyak (BBM), maka dibangun pula gedung BBM dengan konstruksi permanen. Bangunan gedung harus mampu menampung BBM yang cukup untuk operasi minimal 1 (satu) bulan. Lokasi bangunan ini berdekatan dengan ruang pembangkit tenga listrik. Disekeliling ruang mesin ini akan dibangun drainase untuk mengalirkan ceceran oli atau bahan bakar minak dari mesin-mesin pembangkit tenaga listrik. Sistem drainase dari ruang mesin ini akan dialirkan ke IPAL. 



Konstruksi Perkantoran Konstruksi bangunan perkantoran pabrikpabrik pengolahan nikel PT. Resky Monagung



Industry dibuat dengan konstruksi permanen seluas kira-kira 50 meter X 20 meter . bangunan perkantoran, selain ruangan manajemen dan ruang administrasi, juga dilengkapi dengan laboratorim untuk menganalisa sampel. Sampel-sampel yang dianalisisdi laboratorium ini serta asal sampel tersebut adalah : -



Sampel dari pra olahan



-



Sampel FeNi berasal dari pemurnian



-



Sampel slag berasal dari pemurnian



Disamping itu pada banguan perkantoran ini juga dilengkapi dengan ruang ibadah, pos keamanan dan pos pelayanan kesehatan karyawan yang telah ada sebelumnya. Drainase akan



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 15



dibangun disekeliling bangunan perkantoran ini untuk mengumpulkan air buangan dari aktiviatas perkantoran. Sistem drainase dari bangunan perkantoran ini kan dilairkan ke IPAL. 



Konstruksi Kolam Air Untuk mendukung kebutuhan air dalam pengoperasian pabrik, maka disekitar lokasi pabrik



akan dibangun kolam air. Kolam air ini akan disuplai dari air tanah. Terkait dengan penggnaan air ini, maka PT. Resky Monagung Industry akan mengurus izin pemanfaatan air permukaan dan air bawah tanah pada instansi terkait. 



Konstruksi Saran Jalan dan Drainase Sarana jalan sangat dibutuhkan guna menjami mobilitas kegiatan pengolahan bijih nikel



dari areal penambangan untuk selanjutnya ditempatkan pada stockpile pabrik. Jalan utama tambang yang telah ada saat ini yaitu jalan yang menghubungkan lokasi pabrik ke lokasi tambang dan jalan yang menghubungkan lokasi pabrik ke lokasi pengapalan. Jalan ini didesain dengan maksimum kemiringan 5% dengan lebar 20 meter dan pada kedua sisi jalan dibuat parit, serta pada setiap jarak 300 meter dibuat sump untuk menampung lumpur. Jalan yang akan dibangun yaitu jalan dalam lokasi pabrik dengan dimensi 3 ½ kali lebar alat angkut terbesar yang ada dengan maksimum kemiringan 5%. Pada kedua sisi jalan dibuat parit. Pembutan konstruksi jalan yang akan dibuat dan digunakan akanmengacu pada peraturan-peraturan yang telah ditettapkan denganmenerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja agar jalan dapat digunakan dan dimanfaatkan seoptimal mungkin tanpa menimbulak resiko-resiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja. Pembuatan saluran drainase diareal pabrik dimaksudkan untuk menghindari genangan air pada areaal rencana pembangunan pabrik sehingga proses pemadatan lahan untuk pembangunan pabrik akan berlangsung lebih cepat dan aral tersebut tidak tergenang. Sistem jaringan drainase yang dibangun difungsikan sebagai pembuangan air dari areal lahan menuju ke sistem drainase yang telah tersedia di luar lokasi rencana pembangunan pabrik. Pembuatan drainase utama dilaksanakan setelah kegiatan pematangan lahan selesai dilaksanakan. 



Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 16



Layout IPAL untuk pabrik pengolahan nikel PT. Resky Monagung Industry secara skematik disajikan pada gambar II-2, terdiri dari kolam aerator, kolam pengendapan dan kolam kontrol . kolam aerator adalah kolam untuk pengolahan limbah secara biologi, kolam pengendapan adalah kolam untuk mengendapkan lumpu-lumpur dari air limbah, seangkan kolam kontrol adalah untuk mengontrol kualitas air sebelum dibunag ke badan air. Pada kolam pengontrol ini digunakan ikan sebagai pengontrol kualitas air.



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 17



GAMBAR II- 2 Layout IPAL



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



| 18



Bangunan sistem IPAL ini harus dideasin berdasarkan luas catchment area, curahan hujan, karakteristik air limbah, dan lain-lain. Lokasi sistem IPAL ditempatkan pada daerah yang landai, dekat dengan gedung pengolahan nikel. Saran ini mempunya dua fungsi yaitu sebagai tempat pengendapan sedimen yang terbawa dari lokasi pabrik serta mengembalikan kualitas air limbah agar layak unruk dialirkan ke badan air. 



Pembagunan TPS limbah B3 Bangunan tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 harus dibuat dengan lantai



kedap air, tidak bergelombang, dan melandai kearah penampungan dengan kemiringan maksimal 1%. Bangunan juga harus memiliki ventilasi yang baik, terlindung dari masuknya air hujan, dibuat tanpa plafon dan dilengkapi dengan sistem penangkal petir. Limbah yang bersifat reaktif auat korosif memerlukan bangunan penyimpanan yang memiliki konstruksi didnding yang mudah dilepas untuk memudahkan keadaan darurat dan dibuat dengan bahan konstruksi yang tahan api dan korosi. Rancangan bangunan TPS limbah cair B3 disajikan pada gambar II-3 berikut :



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY | 19



Gambar II-3 Desain Bangunan Penampung Penyimpanan Sementara Limbah Cair B3



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



| 20







Pembangunan Tempat Penimbunan (Landfill) Limbah Slag Berdasarkan keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.



04 Tahun 1995, maka lokasi lanfill limbah slag hasil pengolahan nikel PT. Resky Monagung Industry, membangun tempat penimbunan limbah slag ini di loksai-lokasi tambang, dengan memperhatikan persyaratan berikut: a) Lokasi penimbunan merupakan daerah yang bebas dari banjir seratus tahunan b) Geologi lingkungan: Iitologi batuan dasar adalah batuan sedimen berbutir sangat halus, batuan beku, atau batuan malihan yang bersifat kedap air, tidak berongga, tidak bercelah dan tidak berkekar intensif. Lokasi penimbunan bukan daerah berpotensi longsoran, gempa bumi & patahan aktif. c) Hidrogeologi. Bukan merupakan daerah resapan (recharge) air tanah tidak tertekan yang penting dan air tanah tertekan. Dihindari lokasi yang di bawahnya terdapat Iapisan air tanah (aquifer). Jika di bawah lokasi tersebut terdapat Iapisan air tanah maka jarak terdekat Iapisan tersebut dengan bagian dasar landfill adalah 4 meter. d) Hidrologi Permukaan: Lokasi penimbunan bukan daerah genangan air, berjarak min 500 m dari sungai yang mengaiir sepanjang tahun, waduk untuk irigasi pertanian dan air bersih. e) lklim dan curah hujan: Curah Hujan : kecil, daerah kering; Angin : kec. tahunan rendah, berarah dominan ke daerah tidak berpendudukl berpenduduk jarang. f) Lokasi penimbunan harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wiiayah (RTRW) yg merupakan tanah kosong yang tidak subur, tanah pertaman yang kurang subur, atau lokasi bekas pertambangan yang teiah tidak berpotensi dan sesuai dengan rencana tata ruang baik untuk peruntukan industri atau tempat penimbunan limbah. g) Selain itu harus memperhatikan flora dan fauna. Flora : daerah dengan kesuburan rendah, tidak ditanami tanaman yang mempunyai nilai ekonomi dan bukan daerah/kawasan lindung; Fauna : bukan daerah margasatwa/cagar alam. KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



Selanjutnya lokasi penimbunan dirancang dengan pelapisan yang terdiri atas pelapis dasar dan pelapisan penutup akhir. Sistem pelapisan dasar landfill dan bawah ke atas terdiri dari Lapisan Dasar (subbase) yang berupa tanah lempung yang di padatkan, Lapisan tanah penghalang (Barrier soil liner) yang berupa tanah liat yang di padatkan, Lapisan peiindung (Operation cwer) yang berupa tanah setempat atau tanah dari tempat lain yang tidak mengandung material tajam. Setiap periapisan ini diseilingi dengan geomembran. Setelah landfill diisi penuh dengan iimbah, landfill harus ditutup dengan pelapis penutup akhir (PPA). Pelapis penutup akhir landfill iimbah B3, mulai dari bawah ke atas, terdiri dari: tanah Penutup Perantara (Intermediate Soil Cover) yang berupa tanah dengan ketebalan sekurangnya 15 cm. Lapisan ini harus dapat berfungsi memberikan dasar yang stabil untuk penempatan dan pemadatan Iapisan diatasnya; Tanah Tudung Penghalang (Cap soil Barrier) yang berupa lapisan lempung yang dipadatkan; Pelapis Tanah untuk Tumbuhan (vegetatif layer) yang berupa tanah setempat. Setelah masa konstruksi berakhir, semua sisa bahan yang tidak terpakai selama pekerjaan dan tidak diperlukan lagi selanjutnya dibersihkan dari lingkungan, antara lain adalah ceceran pasir, tanah, dan bahan-bahan lainnya. Tempat pembuangan atau urugan dibenahi kembali untuk mencapai kualitas lingkungan yang memadai. Kegiatan pembangunan pabrik dan fasilitas pendukungnya ini menimbulkan dampak potensial berupa kesempatan kerja bagi masyarakat yang memunuhi kriteria PT. Resky Monagung Industry, kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar, peningkatan pendapatan masyarakat penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan akibat peralatan konstruksi, peningkatan debit aliran permukaan, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas air yang mengakibatkan gangguan buota perairan, peningkatan limbah padat dan cair, penurunan sanitasi lingkungan, potensi terjadinya penyakit serta perubahan sikap dan persepsi masyarakat khususnya pekerja dan masyarakat Desa Lalowua.



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



3.



Tahap Operasi



A.



Penerimaan Tenaga Kerja Operasional Pelaksanaan penerimaan tenaga kerja berdasarkan peraturan yang berlaku.



Masyarakat setempat yang memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan tertentu akan direkrut. Ada kemungkinan sejumlah tenaga kerja akan didatangkan dari daerah lain bila tenaga dengan kualifikasi tertentu tidak dapat dipenuhi dari penduduk Iokal. Kebutuhan tenaga kerja operasional pabrik pengolahan nikel oleh PT. Resky Monagung Industry sekitar 303 orang tenaga kerja untuk 2 line MBF (sampai tahun kedua), 824 orang tenaga kerja untuk 7 line MBF (mulai tahun ketiga) yang meliputi tenaga kerja manajemen dan operasi pabrik, dengan rincian seperti pada Tabel II-2.



Tabel II-2 kebutuhan spesifikasi dan jumlah tenaga kerja operasi (untuk 2 line MBF) No A 1 2 3 4 5 6 B 1 2 3 4 5 6 7 8 C 1 2



Spesifikasi Management General manager Staf fungsional Safety officier Safety supervisior Environmental supervisior Medical Ore handling Manager ore handling Supervisior Data treatment & logistic Maintenance Screening & crushing Control room of R/D Rotary dryer Mixing house Calcining plan Manager calcining plan Supervisior



Jml 1 6 2 4 4 3 1 4 1 8 16 4 16 8 1 4



No E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F 1 2 3 4 5 6 7 G



Spesifikasi Refining plan Manager refining plan Supervisior De-S operation L/D converter operation Slag treatment Overhead crane Prehead ladge Brick work Casting/ingot & shot making Transportation of raw & slag Manager transportation Supervisior Forman Bulldozer & escavator operator Dumptruck driver Pay loader operator Maintenance Human resource



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



Jml 1 4 16 4 4 4 4 4 8 1 4 4 20 16 12 12



3 4 5 6 7 8 D 1 2



Calcining Dust treatment Rotary klin Control room Coal firing facility Maintenance Smelting plan Supervisior Container wagon



4 8 8 8 8 8 4 4 Jumlah



1 2 3 4 5 6 H 1 2



HR manager Administration Logistic Driver Security Office boy Finance Finance manager Finance administration & storange



1 4 2 6 24 4 1 8 303



Proses penerimaan tenaga kerja PT. Resky Monagung Industry harus melalui berbagai tahap dan memenuhi Standard Operational Procedor (SOP) yang tetap ditetapkan perusahaan maupun peraturan perundangan yang berlaku (UndangUndang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan). Proses penerimaan tenaga kerja diawali dengan mempublikasikan pengumuman secara terbuka melalui media masa, selanjutnya dilakukan Proses seleksi sesuai ketentuan yang berlaku. Setiap kegiatan pertambangan, baik kegiatan penambangan maupun kegiatan Pengolahan dan pemumian, factor keselamatan dan kesehatan kerja adalah factor yang Penting. PT.Resky Monagung, membentuk organisasi K-3, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Divisi K3 dipimpin oleh seorang Health savety and Environment (HSE) Manager, yang bertanggung jawab kepada Operation Manager, dan membawahi Dokter Perusahaan, Health Superintendet, Savety Superintendet, dan Environment superintendet. Kegiatan penerimaan tenaga kerja operasi ini, diprediksi akan menimbulkan dampak potensial yaitu berupa migrasi penduduk, kesempatan kerja, kesempatan berusaha,peningkatan



pendapatan



masyarakat,



serta



menimbulkan



dampak



perubahaan sikap dan persepsi masyarakat khususnya masyarakat Desa Lalowua . B.



Mobilisasi Bahan Bakar, Bahan Baku, Hasil Produksi dan Terak



a.



Mobilisasi Bahan Bakar PT. Resky Monagung Industry akan memerlukan bahan bakar jenis solar,



premium dan oli. Bahan bakar ini diperuntukan untuk bahan bakar generator set dan berbagai peralatan-kendaraan operasional pabrik. Terkait dengan penggunaan bahan



KA-ANDAL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel Dan Fasilitas Penunjangnya PT. RESKY MONAGUNG INDUSTRY



bakar ini, PT. Resky Monagung Industry berkomitmen menggunakan bahan bakar industri sesuai dengan Peraturan Gubernur Sultra No. 39 Tahun 2014, melalui kontrak pembelian BBM industri. b.



Mobilisasi Bahan Baku Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi Ferronickel (Fe-Ni)



adalah bijih nikel latent, kokas (untuk pembuatan sinter, bahan reaktor dan peleburan) serta batu kapur. Bijih nikel yang menjadi bahan baku utama diperoleh dari tambang PT. Jagad Raya Tama dan PT. Generasi Agung Perkasa yang sudah beroperasi di Kecamatan Palangga Selatan. Tingkat kadar bijih laterit yang digunakan sebagai acuan adalah pada kadar >1,8% Ni, 25% Fe,